SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan guna Memperoleh Gelar
Sarjana Administrasi Publik (S.A.P) Program Studi Strata Satu
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
Disusun Oleh :
INDAH HANDAYANI
NPM : CA116112404
Program Studi : Ilmu Administrasi Publik
PENDAHULUAN
dari informasi yang lengkap yang tersedia pada tingkat daerah karena
2
kedepannya daerah akan memiliki kemampuan untuk membiayai
3
membangun daerah, terdapat fungsi-fungsi keragaman yang
4
Pasal 157 dan disempurnakan Undang-Undang, sumber-sumber
pendapatan asli daerah yang kemudian disebut PAD terdiri dari: (1)
hasil pajak daerah; (2) hasil retribusi daerah; (3) hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan; dan (4) lain-lain PAD yang sah. Di
iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada
Pajak daerah dibagi menjadi dua, yaitu pajak provinsi dan pajak
listrik, baik yang dihasilkan sendiri atau yang diperoleh dari sumber
(Aristanti, 2016).
Tabel I.1
6
Berdasarkan fenomena di atas dapat dilihat dari Laporan
Tabel I.2
Pendapatan Asli
Tahun Daerah
7
Sumber : Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi
1.715.963.810.423.
2021”.
Bekasi.
1. Secara Teoritis
daerah.
2. Secara Praktis
antara lain:
a) Bagi Penulis
b) Bagi Masyarakat
d) Bagi Pembaca
Bab I. Pendahuluan
sistematika penulisan.
11
masalah yang diteliti, kerangka pemikiran teoretis,
yang dilakukan.
12
BAB II
KAJIAN LITERATUR
A. Penelitian Terdahulu
Tabel II.1
Penelitian Terdahulu
Jurnal Pertama
13
Jurnal Kedua
Jurnal Ketiga
14
Jurnal Keempat
Jurnal Kelima
Nama Peneliti Mr. Bereket Sorsa, Dr. Durga Rao P.V (2018)
15
Jurnal Keenam
16
B. Kajian Pustaka
b. Dana Perimbangan
c. Pinjaman Daerah
18
daerah”.
daerah adalah:
peraturan perundang-undangan”.
19
daerah untuk kesejahteraan masyarakat secara adil dan
makmur.
1. Hasil Pajak Daerah, yaitu pungutan daerah menurut peraturan yang ditetapkan oleh
Pelaksanaan dari pajak daerah bias dipaksakan, dilakukan oleh pemerintah daerah
dimana hasilnya digunakan untuk pengeluaran umum yang balas jasanya tidak
langsung diberikan.
20
persyaratan-persyaratan formil dan materiil, tetapi ada
masyarakat.
dilarang:
22
3. Teori Pajak
A. Pengertian Pajak
pemerintahan.
23
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
sebagai berikut:
rakyat”.
memiliki unsur-unsur:
2. Berdasarkan Undang-Undang.
24
yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi
masyarakat luas.
diminta.
25
Teori asas daya beli memberikan pendasaran
26
3. Asas tepat waktu (convenient of payment)
pemungutan pajak.
tiga, yaitu :
27
1. Self Assessment System
3. Witholding System
masyarakat.
28
E. Syarat Pemungutan Pajak
(2016:4) yaitu :
(syarat Yuridis)
F. Pengelompokan Pajak
1. Menurut Golongannya
30
2. Menurut Sifatnya
keadaan pemiliknya.
Penjualan 1951.
Tahun 2000.
4) Bea Materai
Tahun 1921).
Daerah :
1) Pajak Provinsi
lain :
e) Pajak Rokok
2) Pajak Kabupaten/Kota
33
Jenis-jenis pajak yang termasuk ke dalam pajak
kabupaten/kota yaitu :
a) Pajak Hotel
b) Pajak Restoran
c) Pajak hiburan
d) Pajak reklame
g) Pajak Parkir
Perkotaan
Bangunan (BPHTB)
Perkotaan
daerah:
Negara.
Daerah.
36
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
individu.
37
4. Penyelenggaraan pemerintahan secara umum
bermotor.
38
atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor.
39
maksimal pajak hiburan adalah mencapai 75%. Untuk
perkotaan.
yang bersangkutan.
kegiatan ekspor-impor.
42
3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor ditetapkan
paling tinggi 5%
2000.
Pajak Daerah.
2011 adalah :
45
dan Lembaga Internasional dengan azas timbal balik
ditetapkansebagai berikut :
3% (tigap ersen);
46
5% (limapersen).
A. Analisis Deskriptif
B. Efektivitas Pajak
48
Table II.2
Persentase Kriteria
pencapaian target.
C. Kontribusi Pajak
49
sesuatu yang kemudian mejadi bidang spesialis, agar lebih
Tabel II.3
Kriteria Kontribusi Presentase Pajak Penerangan Jalan
Persentase Kriteria
40%-50% Baik
20%-30% Sedang
10%-20% Kurang
50
C. Kerangka Pemikiran
penerangan jalan.
sebagai berikut:
51
1. Pencapaian Tujuan, meliputi: Kurun waktu, sasaran dan
dasar hukum.
prasarana.
52
Gambar 2.1
Kerangka
Pemikiran
Adaptasi
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
penelitian tersebut.
pendekatan analisis data kuantitatif dan bila ditinjau dari tujuan dan
Bekasi.
2. Jenis Penelitian
a. Penelitian Korelasional
c. Penelitian Komparatif
pendukung hasil.
d. Penampang silang (Cross Sectional)
B. Operasionalisasi Variabel
Jalan lebih besar dari target Pajak Penerangan Jalan maka dapat
Pendapatan
2. Jenis Data
dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau
data.
3. Sumber Data
data pajak penerangan jalan yang dapat diambil datanya dari Badan
Kabupaten Bekasi.
5. Teknik Sampling, Populasi, dan Sampel Penelitian
2018).
2016- 2018.
Kabupaten Bekasi.
7. Analisis Efektivitas
Efektivitas = X 100%
Target Pajak Penerangan Jalan
42
Tabel III.1
Persentase Kriteria
80%-100% Efektif
8. Analisis Kontribusi
Analisis kontribusi yaitu suatu alat analisis yang digunakan
Tabel 3.2
Persentase Kriteria
40%-50% Baik
20%-30% Sedang
10%-20% Kurang
mendatang.
mendatang (forecasting).
mendatang.
ini.
4. Analisis time series dapat membantu dan mempermudah
sebagai berikut :
Y’ = a + bX
Dimana :
a : nilai Y’ apabila X = 0
trend)
Rumus untuk mendapatkan nilai a dan b adalah sebagai berikut:
∑F ∑KF
a= 𝑛 b = ∑K2
menentukan proyeksi.
4. Analisis Statistika
korelasi person.
(0−𝐸)2
𝑥2 = ∑
df : (k-1) (b-1)
Keterangan
𝑥2 : Nilai chi-square
∑ : Jumlah
E : Nilai yang
diharapkan k :
Jumlah Kolom
b : Jumlah Baris
bermakna (signifikan).
Untuk uji kemaknaan hubungan, nilai alpha yang
variabel dependen.
variabel dependen.
ini, yaitu :
penerangan jalan
penerangan jalan
sebagai berikut :
Y.
berikut:
dengan variabel Y
48
dengan variabel Y
September 2019.
Tabel 3.3
Tahun 2021
Kegiatan
No Maret April Mei Juni
Penelitian
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1
Proposal
Studi
2
Pendahuluan
Pengumpulan
3
Referensi
Penulisan BAB
4
I-III
Pengumpulan
5
Data
6 Analisis Data
Penulisan BAB
7
IV-V
Penyusunan
8
Skripsi
1.722 jiwa per km2 . Wilayah yang paling padat pada kabupaten
278 jiwa per km2 . Jumlah desa di kecamatan adalah berkisar antara
6 sampai 13 kecamatan.
2022.”
Tabel 4.1
Penjelasan Visi Kabupaten Bekasi
berkualitas.
pariwisata.
dan Koperasi.
4. Letak Geografis
terbagi atas dua bagian, yaitu daerah rendah yang meliputi sebagian
wilayah utara dan dataran bergelombang di wilayah selatan. Ketinggian
antara 6 – 115 meter dan kemiringan 0 - 25°. Suhu udara yang terjadi
Gambar IV.1
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bekasi
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi 2019
Letak geografis yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta
industri.
5. Kondisi Ekonomi
Triliun melalui Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea atas Penjualan
Hak atas Tanah dan Bangunan, serta sejumlah pajak daerah lain (PDL).
Kabupaten Bekasi.
dan citra yang diinginkan oleh pemerintah ini. Visi Badan Pendapatan
Daerah ialah :
berikut :
daerah;
1. Kepala Badan;
2. Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Perencanaan;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Pendaftaran dan Pendataan, membawahkan :
a. Seksi Pendaftaran;
b. Seksi Pendataan;
c. Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data.
4. Bidan Penetapan dan Penagihan, membawahkan :
a. Seksi Penetapan;
b. Seksi Penagihan;
c. Seksi Keberatan.
5. Bidang Pengendalian dan Peningkatan, membawahkan :
a. Seksi Pendapatan Asli Daerah;
b. Seksi Dana Perimbangan dan Lain-lain
Pendapatan;
c. Seksi Pemeriksaan.
6. Bidang Anggaran, membawahkan :
a. Seksi Anggaran Pendapatan, Belanja Tidak
Langsung dan Pembiayaan;
b. Seksi Belanja Langsung;
c. Seksi Pengelolaan Kas Daerah.
7. Seksi Perbendaharaan, membawahkan :
a. Seksi Belanja Tidak Langsung dan
Pembiayaan;
b. Seksi Belanja Langsung;
c. Seksi Pengelolaan Kas Daerah.
8. Bidang Pengelolaan Aset, Akuntansi dan
Pelaporan membawahkan :
a. Seksi Inventarisasi dan Penatausahaan Aset;
b. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan;
c. Seksi Akuntansi dan Pelaporan.
9. UPTB;
10. Jabatan Fungsional.
B. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang penulis kumpulkan dalam bentuk data dan
melakukan penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder,
sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer ialah salah satu jenis data mengenai ciri atau
data - data primer tersebut. Berikut uraian lengkap dari data hasil
Tabel IV.1
No Pertanyaan Jawaban
2. Upaya seperti apa yang dilakukan untuk Upaya yang kita lakukan
mengatasi kendala tersebut? adalah kita tetap terus
melakukan kordinasi ke PLN
meskipun meskipun data yang
kita terima kita tidak bisa
verifikasi benar atau tidak.
Karna kami tidak memiliki
wewenang untuk memungut
dan memeriksa pajak
penerangan jalan dan kami
dibapenda hanya bersifat
menerima saja itu sudah
sesuai dengan undang-
undang
3. Bagaimana target atas penerimaan pajak Kalau kita berbicara target
penerangan jalan? bapenda masih mengikut dari
pola pembayaran dari pln
2. Data Sekunder
buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip yang telah
dipublikasikan.
dengan Pajak Daerah yang terdiri dari 10 jenis pajak daerah (pajak
reklame, pajak parker, pajak sarang burung wallet, pajak air tanah,
pajak bumi dan bangunan, pajak bea perolehan hak atas tanah dan
pajak daerah yang dipungut dan menjadi jenis pajak dengan jumlah
Penerangan Jalan :
Tabel IV.3
Pendapatan
C. Pembahasan
target pajak daerah, sedangkan untuk tujuan lain seperti ketepatan waktu
atau belum, bila hasil pemungutan pajak telah efektif berarti kinerja
Tabel 4.5
Efektivitas Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Terhadap
Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2019-2021
520.000.000.000
493.191.131.096
490.000.000.000
450.000.000.000
420.000.000.000
Series 2
380.000.000.000
350.000.000.000 350.000.000.000
345.000.000.000
340.000.000.000 340.817.145.399
63,22 100,70 104,23
01,2
Sumber : Data Diolah Penulis
Berdasarkan tabel IV.5 dan Grafik IV.1 menunjukkan
sudah ditetapkan.
311.795.506.420
Konribusi pajak penerangan jalan = X 100% = 17,54%
1.776.970.079.178
352.436.804.465
Konribusi pajak penerangan jalan = X 100% = 22,62%
1.557.562.367.133
Tabel IV.6
2.500.000.000.000
2.000.000.000.000
1.776.970.079.178
1.715.963.810.423
1.500.000.000.000
1.557.562.367.133
Series 2
1.000.000.000.000
500.000.000.000
ditetapkan.
Tabel IV.7
Perkembangan Efektivitas Pajak Penerangan Jalan
Tahun 2019-2021
Efektivitas Y’
Tahun X XY X2
(%) (Trend)
∑F ∑KF
a= b=
𝑛 ∑K2
321,97 10,87
a= b=
3 2
a = 107,32 b = 5,435
Tabel IV.8
Perhitungan Nilai Y
Tahun 2019 Y’ = 107,32 + 5,435 (-1) = 107,32 – 5,435 = 101,88
2020 13 0 0 0 14,21
42,65 1,35
a= b=
3 2
a = 14,21 b = 0,675
dengan tahun 2021, atau nilai “Y” apabila X sama dengan 0 (nol)
secara berkala.
Tabel IV.11
Hubungan antara Tingkat Efektivitas Pajak Penerangan Jalan dengan
Kontribusi Pajak Penerangan Jalan
Tabel IV.12
Daerah
PENUTUP
A. Kesimpulan
diantaranya :
Kabupaten Bekasi
dalam kriteria sedang. Dalam kurun waktu tiga tahun yaitu dari
20% - 30%.
Penerangan Jalan
daerah dari sektor pajak lainnya untuk tahun yang sama maupun