Anda di halaman 1dari 33

T.

Mesin UHAMKA
T.A.2021/2022
 Untuk melebur permukaan base metal & filler diperlukan
“high density heat energy”
 Diperlukan untuk menghasilkan temperatur yg cukup
 “Heat density” can be defined as the power transferred to
the work per unit surface area, W/mm2 (Btu/sec-in2)
 Waktu peleburan berpengaruh scr proporsional terhadap
thdp power density
 Jika power density terlalu rendah, maka peleburan tidak
akan terjadi
 Minimum power density yang dibutuhkan utk melebur
hampir semua logam dlm welding adalah sekitar 10
W/mm2(6 Btu/sec-in2)
 Jika power density meningkat maka waktu peleburan
menurun
 Jika power density terlalu tinggi (diatas sekitar 105
W/mm2 / (60.000Btu/sec-in2), maka akan terjadi
localized temperature yg menyebabkan terjadinya
penguapan logam pd daerah yg terpengaruh panas
 Lihat tabel 30.1
 Oxyfuel gas welding mampu membangkitkan panas yg
besar , tetapi heat density nya relatif rendah karena
tersebar pada daerah yg besar
 Oxyacetylene gas, merupakan OFW yang terpanas
dengan menghasilkan temperatur sekitar 3500oC
 Sedangkan arc welding menghasilkan high energy pada
daerah yg kecil dapat menghasilkan local temperature
5500-6600oC
 Untuk metallurgical reasons lebih dibutuhkan untuk
melebur logam dengan energi minimum dan high
power density
 Power density dapat dinyatakan sbg tenaga yang masuk
ke permukaan dibagi dengan luas permukaan
P
PD 
A
Dimana : PD=power density, W/mm2 (Btu/sec-in2),
P = power entering the surface, W (Btu/sec)
A = surface area over which the energy is
entering, mm2(in2)
 Komplikasi nya : preheating & postheating, serta
power density tdk uniform pada daerah yg terkena
panas
 Lihat Contoh dibawah !
 Kuantitas panas yg dibutuhkan untuk mencairkan metal
dengan volume tertentu tergantung pada :
1. Panas untuk menaikkan temperatur solid metal
menuju melting point nya, yg disebut metal’s
volumetric specific heat
2. Melting point dari logam
3. Panas untuk merubah logam dari fasa solid ke fasa
liquid pada melting point, yg disebut metal’s heat of
fusion
 Kuantitas panas dapat diperkirakan dengan persamaan berikut :
Um = KTm2
Dimana : Um = the unit energy for melting (the quantity of heat
required to melt a unit volume of metal starting
from room temperature, J/mm2 (Btu/in3)
Tm = melting point of the metal on an absolute
temperature scale, oK(oR)
K = constant whose value is 3,33 x 10-6 when the
kelvin scale is used atau 1,467 x 10-5 for the
Rankine temperature scale
Absolute melting temperature for selected metals are presented pd
tabel dibawah
 Tidak semua energi yang dibangkitkan dari sumber
panas digunakan untuk melebur sambungan logam
 Terdapat dua mekanisme heat transfer pada pekerjaan
las, dimana keduanya mengurangi besarnya panas yang
diterima dalam proses pengelasan
1. Mekanisme I : transfer panas antara sumber panas
dengan permukaan benda kerja. Dalam mekanisme
terdapat heat transfer factor, f1, didefinisikan sebagai
ratio antara actual heat received by the workpiece
divided by the total heat generated at the source.
 Mekanisme II : Melibatkan conduction of heat, yang
tersebar pada daerah sambungan, sehingga panas yang
diterima hanya sebagian yang dapat digunakan utk melting .
Dlm mekanisme ini terdapat melting factor, f2, is the
proportion of heat received at work surface that can be used
in melting.
 Kombinasi efek dari 2 faktor diatas menurunkan energi
panas yang dapat digunakan utk welding :
Hw = f1f2H
Dimana : Hw = net heat available for welding, J (Btu)
f1 = heat transfer factor, f2 = melting factor, H = total heat
generated by the welding process, J (Btu)
 Nilai f1 dan f2 berkisar antara 0 dan 1
 Heat transfer factor, f1, sangat ditentukan oleh welding
process dan kapasitas untuk merubah power source
(electrical energy) menjadi panas yg dapat digunakan
pada permukaan benda kerja.
 Arc welding process relatif efesien , sementara oxyfuel
gas welding process relatif tidak efesien
 Melting factor, f2, ditentukan oleh welding process,
dipengaruhi oleh thermal properties dari logam, joint
configuration, dan ketebalan benda kerja
 Logam dengan high thermal conductivity, seperti Al,
Cu, mengalami masalah dalam welding karena adanya
penyebaran yg cepat dari panas dari permukaan kontak
 Balance equation antara energy input dan energi yang
dibutuhkan untuk pengelasan :
H w = Um V
Dimana : Hw = net heat energy delivered to the operation,
J (Btu); Um = unit energy required to melt the metal,
J/mm3 (Btu/in3), dan V = the volume of metal melted,
mm3 (in3)
 Balance equation diatas dapat dituliskan sbg rate balance
equation :
RHw = Um Rwv
dimana :
RHw= rate of heat energy delivered to the operation for
welding, J/s = W (Btu/min)
Rwv = volume rate of metal welded, mm3/s (in3/min)
 Rate balance equation diatas dapat ditulis :
RHw = f1 f2 RH
apabila Rwv=Awv, maka :
RHw = f1 f2 RH = UmAw.v
Dimana : RH = rate of input energy generated by the
welding power source, W (Btu/min);
Aw = weld cross sectional area, mm2(in2),
v = the travel velocity of welding operation,
mm/s (in/min)
 Dapat menggunakan direct current (DC) dan alternating
current (AC)
 AC machines lebih murah dan lebih mudah digunakan,
tetapi mempunyai keterbatasan untuk pengelasan ferrous
metal
 Sementara yang DC dapat dipergunakan pada semua logam
dengan hasil yang baik dan arc control yang lebih baik
 Power untuk mengendalikan operasi adalah berasal dari
arus, I dan tegangan, E
 Power dirubah menjadi panas, tetapi tidak semua panas
terkirim ke permukaan benda kerja
 f1= heat transfer factor, nilainya berbeda-beda untuk
berbagai macam AW processes seperti pada tabel
 Heat transfer factor lebih besar consumable electrodes
 f2 = melting factor
 Power balance pada arc welding :
RHw = f1 f2 I E = UmAw.v
dimana : E =voltage, V; I = arus, A, RHw dalam watt
(joule/s) , dapat dirubah ke Btu/sec, 1 Btu =1055 joule
Elektroda
 Elektroda yang digunakan dalam AW processes
diklasifikasikan atas consumable atau non consumable
Consumable electrodes
 merupakan sumber filler metal dalam AW. 2 bentuk
elektroda : rods (stick) : panjang 225-450 mm, diameter 9,5
mm atau lebih kecil dan wire.
 Kelemahan rod : harus secara periodik diganti, sehingga
arc time dari welder mengecil
 Wire dapat kontinu diumpankan, karena digulung dengan
spool, menghindari kehilangan waktu.
 Baik bentuk rod maupun wire dimakan oleh arc selama
proses pengelasan dan ditambahkan ke sambungan sebagai
filler metal
Nonconsumable electrodes
 Dibuat dari tungsten (atau carbon), dimana tidak terjadi
pencairan oleh arc. Meskipun disebut nonconsumable
electrodes, tetapi tetap saja mengalami pengecilan
seperti cutting tool dalam operasi permesinan &
penguapan
 Menggunakan filler metal , yaitu kawat terpisah yang
diumpankan pada sambungan
Arc Shielding
 Pada temperatur tinggi pada AW, logam yang disambung, secara
kimia reaktif terhadap oksigen, nitrogen, dan hidrogen dari
udara. Sifat mekanisnya pada daerah sambungan dapat
mengalami penurunan yang serius karena reaksi tersebut.
 Arc shielding melindungi (covering) ujung elektroda, arc, dan
logam cair dengan selimut gas atau flux, dimana menghalangi
terbukanya sambungan logam dengan udara
 Selimut gas yang umum digunakan adalah argon dan helium.
 Untuk pengelasan ferrous metal dengan AW, digunakan oxygen
dan CO2 dikombinasikan dengan Ar dan/atau He
 Flux adalah substansi yang menghambat pembentukan oksida
dan kontaminasi yang tidak diinginkan dengan melarutkannya
sehingga dapat dibuang
 Selama proses pengelasan, flux mencair dan menjadi liquid
slag, covering pengelasan dan melindungi logam las cair.
 Slag mengeras selama proses pengelasan dan harus
dihilangkan dengan sikat.
 Fungsi flux : membentuk protective atmosphere selama
proses pengelasan, menstabilkan arc, dan mengurangi
percikan.
 Metode penggunaan flux :
a.Menuangkan granular flux kebagian yg dilas
b.Menggunakan elektroda yang berbentuk stick yg dilapisi
flux material, dimana pelapisnya mencair untuk meng
cover pengelasan.
c. Menggunakan tubular electrodes, dimana flux berada
dibagian inti, digunakan bersamaan dengan elektroda
termakan
 Adalah AW process menggunakan consumable
elektrode yang terdiri dari filler metal rod dilapisi oleh
zat kimia yang berfungsi sbg flux dan shielding.
 Prosesnya dapat dilihat pada gambar
 Menggunakan stick shg seringkali disebut juga sbg stick welding
 Ukuran stick : panjang = 225-450mm, diameter = 2,5-9,5mm
 Filler metal yang berbentuk rod harus sesuai dengan logam yang
akan disambung (komposisinya sangat mendekati base metal).
 Coating terdiri dari powdered cellulose (cotton & wood powder)
dicampur dengan oksida, carbonat dan bahan lainnya, diikat oleh
silicate binder
 Metal powder seringkali diikut sertakan dalam coating untuk
meningkatkan jumlah filler metal dan juga untuk menambahkan
alloying element.
 Panas dari proses pengelasan mencairkan coating melindungi
sekitarnya, dan pembentuk slag, menstabilkan arc, dan
mengatur kecepatan pencairan elektroda.
 Arus yg digunakan 30 – 300A dan tegangan 15 – 45 V
 Pemilihan parameter power yang tepat tergantung pada
logam yang akan disambung, type elektroda, serta panjang
dan dalam penetrasi yang dibutuhkan
 SMAW dilakukan secara manual. Diaplikasikan pada
konstruksi, jaringan pipa, struktur permesinan, pembuatan
kapal, fabrikasi, dan reparasi
 Digunakan untuk menyambung benda yang tebal (diatas
5mm), karena power density yang lebih tinggi.
 Perlengkapannya portable dan murah, sehingga paling
sering digunakan dalam jenis AW
 Digunakan pada : baja, besi cor, dan non ferrous alloys.
Tidak/jarang digunakan pada aluminium dan paduannya,
paduan tembaga dan titanium.
 Kekurangan SMAW : menggunakan consumable
electrode stick, sehingga harus secara periodik diganti,
sehingga mengecilkan arc time, dan arus yang
digunakan harus dijaga pada batas-batas aman sehingga
sehingga coating tidak cair berlebihan.
 Menggunakan consumable electrodes
 Adalah AW process , dimana elektroda yang digunakan
adalah consumable bare metal wire, dan shielding
didapatkan dengan membanjiri (flooding) the arc
dengan gas.
 Bare wire diumpankan secara kontinu dan otomatis dari
spool melalui welding gun, spt pada gambar.
 Diameter wire : 0,8-6,5mm, ukurannya tergantung pada
ketebalan parts yang akan disambung dan kecepatan
pengisian.
 Gas yang digunakan untuk shielding adalah inert gas spt
argon, helium, active gas spt carbondioksida
 Pemilihan gas (atau paduan dari gas)tergantung pada metal
yg akan disambung
 Inert gas digunakan pada welding paduan aluminum dan
stainless steel. Sedangkan karbondioksida digunakan untuk
menyambung low dan medium carbon steel
 Kombinasi bare electrode wire dan shielding gases
mengurangi slag yang menutupi sambungan, sehingga
penggerindaan dan pembersihan slag dapat dikurangi
 Untuk pengelasan aluminum menggunakan inert gas
(argon) untuk arc shielding, proses pengelasannya
disebut juga MIG welding (Metal Inert Gas )
 Ketika pengelasan dilakukan pada steel, dimana inert
gas mahal, maka dapat digunakan CO2, maka dapat
disebut CO2 welding.
 GMAW secara luas digunakan pada operasi fabrikasi
pada pengelasan berbagai macam ferous dan noferrous
metal
 Bisa dilaksanakan secara automatis
 AW process yang menggunakan nonconsumable
tungsten electrode dan inert gas for arc shielding
 Seringkali disebut sebagai TIG (Tungsten Inert Gas)
Welding atau WIG (Wolfram Inert Gas) Welding
 Dapat menggunakan atau tidak menggunakan filler
metal
 Jika digunakan filler metal , ditambahkan ke weld pool
dengan batangan atau kawat secara terpisah.
 Filler metal dilebur oleh panas yang berasal dari arc
 Tungsten adalah material elektroda yang baik, karena
mempunyai titik lebur yang tinggi (3410oC)
 Shielding gas : argon, helium, atau gabungan dari keduanya
 GTAW dapat digunakan untuk menyambung logam dengan
range ketebalan yang lebar
 Dapat digunakan untuk menyambung logam yang berbeda
 Paling umumya digunakan untuk aluminium dan stainless
steel
 Cast iron, wrought iron, timah, dan tungsten sulit dilas
dengan GTAW
 Pada pengelasan baja, GTAW lebih lambat dan mahal
daripada consumable electrode AW, kecuali apabila
dibutuhkan very high quality pengelasan
 Apabila mengelas bagian yang tipis filler metal tidak
digunakan
 Proses pengelasan dapat dilakukan secara manual
maupun automatic untuk semua jenis sambungan
 Keuntungan GTAW : sambungan yang berkualitas
tinggi, bersih dari cipratan, dan sedikit atau tidak perlu
pembersihan setelah pengelasan krn tidak
menggunakan flux.

Anda mungkin juga menyukai