KB2
Menurut Jhonson (Dalam Gross 1978:215) Belajar nilai itu dapat dilakukan baik didalam
maupun di luar kelas.
Tingkatan tumbuhnya kesadaran nilai menurut Kohlberg (1972 : 125-127)
a. Tingkat Prekonvensional
Terdiri atas dua tahap yaitu :
1) Tahap 1 : Tahap kepatuhan bukan atas dasar hormat kepada peraturan normal
yang mendasarinya, melainkan karena takut hukuman
2) Tahap 2 : Tahap ini penalaran anak beranggapan bahwa tindakan yang benar
adalah tindakan yang memenuhi kebutuhan sendiri.
b. Tingkat Konvensional
Tediri dari dua tahap yaitu :
1) Tahap 3 : Tahap ini penalaran anak beranggapan bahwa tingkah laku yang baik
adalah menyenangkan atau membantu orang-orang lain dan mendapat
persetujuan dari orang lain
2) Tahap 4 : Tahap orientasi hokum dan ketertiban. Bertindak moral berdasarkan
rasa hormat kepada pemegang otoritas (Pemerintah, atasan, penguasa) serta
peraturan-peraturan yang sudah pasti, dan berusaha memelihara ketertiban
masyarakat.
Tugas sekolah yang utama dalam masalah nilai ialah membantu peserta didik
mengidentifikasi dan mengklasifikasi nilai-nilai yang mereka anut dan membantu mereka
untuk bisa menentukan pilihan nilai-nilai secara intelegen.
Menurut Notonagoro(Darmodiharjo, 1979:55-56) nilai terbagi atas 3 bagian sebagai
berikut :
a. Nilai Material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan
c. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
1. Nilai kebenaran/kenyataan yang bersumber pada unsur akal manusia (rasio, budi,
cipta)
2. Nilai keindahan (yang bersumber pada unsur-unsur rasa manusia estetis
3. Nilai religious, yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan
mutlak
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap yang lebih tinggi yaitu :
1) Studi atas beberapa sampel yang berbeda, bagaimana data dari berbagai latar
belakang budaya berbeda, merumuskan pernyataan yang valid
2) Membuat keputusan merupakan asimilasi dari kemampuannya
mengaplikasikan konsep dan generalisasi
3) Nenperediksi konsekuensi
2. Keterampilan personal
Keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa khusus dalam mempelajari IPS dalam
prosesnya yaitu :
a) Membaca peta untuk mengenal pembagian permukaan bumi
b) Membuat denah rumahnya
c) Peta RT dan RW dan seterusnya
d) Mengenal waktu dan kronologi
3. Keterampilan social
Manusia adalah makhluk social tinggal dalam kelompok, belajar dengan kelompok,
dalam situasi kelompok, memiliki sifat kemanusiannya di dalam hubungan dengan
yang linnnya di dalam kelompok.
Kelompok adalah kumpulan perorangan dalam interaksi tatap muka, atau kumpulan
individu
a) Kebutuhan akan pengembangan Keterampila Berkelompok
Setiap orang dalam kelompok memiliki kesempatan untuk berperan serta dan
berlatih kepemimpinan karena pengaturan kelompok bukanlah kekuasaan
semata, melainkan keahlian, kemampuan dan tanggap terhadap informasi
b) Peningkatan keterampilan kelompok (social)
Peserta didik memerlukan pengenbangan keterampilan kelompok untuk
menjadi Warga negara yang efektifdi masyarakat, belajar bagaimana menjadi
pemimpin yang sukses, pengikut yang efektif dan berkontribusi secara
produktif dalam kelompok, mampu menjadi pendengar yang baik
menyatakan pikiran sehingga dipahami masyarakat.