Anda di halaman 1dari 3

MODUL 3 IPS

KB2

NILAI DAN SIKAP, KETERAMPILAN INTELEKTUAL/KEMAMPUAN ANALISIS,


PERSONAL DAN SOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD 2006 KELAS TINGGI

A. Nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD 2006 di Kelas Tinggi


1. Nilai
Mubarok (2007) menjelaskan bahwa yang terpenting dlm pendidikan IPS yaitu pendidikan
nilai atau pendidikan moral dengan tujuan agar indidvidu mampu mengembangkan
ukuran nilainya sendiri sehingga dapat menyesuaikan diri dengan tatanan nilai yg
hidup dan dianut dalam masyarakat.

Nilai yang di gunakan sebagai acuan di pendidikan IPS yaitu Pancasila

Menurut Jhonson (Dalam Gross 1978:215) Belajar nilai itu dapat dilakukan baik didalam
maupun di luar kelas.
Tingkatan tumbuhnya kesadaran nilai menurut Kohlberg (1972 : 125-127)
a. Tingkat Prekonvensional
Terdiri atas dua tahap yaitu :
1) Tahap 1 : Tahap kepatuhan bukan atas dasar hormat kepada peraturan normal
yang mendasarinya, melainkan karena takut hukuman
2) Tahap 2 : Tahap ini penalaran anak beranggapan bahwa tindakan yang benar
adalah tindakan yang memenuhi kebutuhan sendiri.
b. Tingkat Konvensional
Tediri dari dua tahap yaitu :
1) Tahap 3 : Tahap ini penalaran anak beranggapan bahwa tingkah laku yang baik
adalah menyenangkan atau membantu orang-orang lain dan mendapat
persetujuan dari orang lain
2) Tahap 4 : Tahap orientasi hokum dan ketertiban. Bertindak moral berdasarkan
rasa hormat kepada pemegang otoritas (Pemerintah, atasan, penguasa) serta
peraturan-peraturan yang sudah pasti, dan berusaha memelihara ketertiban
masyarakat.

Tingkat pasca-konvensional, Otonomi, Berprinsip terdiri atas dua tahap yaitu :

1) Tahap 5 : tahap orientasi kontak social yang berdasarkan hokum


2) Tahap 6 : Tahap orientasi etika universal

Tugas sekolah yang utama dalam masalah nilai ialah membantu peserta didik
mengidentifikasi dan mengklasifikasi nilai-nilai yang mereka anut dan membantu mereka
untuk bisa menentukan pilihan nilai-nilai secara intelegen.
Menurut Notonagoro(Darmodiharjo, 1979:55-56) nilai terbagi atas 3 bagian sebagai
berikut :

a. Nilai Material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan
c. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia

Nilai kerohanian dibedakan atas 4 macam sebagai berikut :

1. Nilai kebenaran/kenyataan yang bersumber pada unsur akal manusia (rasio, budi,
cipta)
2. Nilai keindahan (yang bersumber pada unsur-unsur rasa manusia estetis
3. Nilai religious, yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan
mutlak

Teori tentang pembentukkan sikap yaitu :


a. Theoretic of learning berkenaan dengan proses conditioning
Proses terbentuknya sikap yaitu :
1) Mula-mula diperoleh belief (Kepercayaan) tentang objek artinya diperoleh
hubungan antara objek dengan atribut-atribut lainnya.
2) Berkenaan dengan atribut tumbuhlah response evaluative mengenai objek
3) Melalui conditioning, response evaluative ini dikaitkan dengan objek
4) Response evaluative ini berakumulasi maka jika kemudian objek ini muncul lagi
tumbuhla sikap terhadap objek secara menyeluruh.
b. Modeling Teoritik
Sikap tumbuh dengan cara dipelajari langsung dengan mengamati kegiatan
perilaku yang dijadikan model atau contoh.
c. Balance of theoritik
Perolehan informasi yang mampu memperluas wawasan dan mendukung
persoalan pada proporsi yang tepat sangat penting dalm mencapai keseimbangan
Sikap dapat dibentuk dengan du acara utama yaitu :
1. Melalui proses belajar (mendapatkan informasi yang benar)
2. Melalui keteladanan dari orang-orang yang dijadikan contoh

2. Keterampilan Intelektual/kemampuan Analisis, personal dan social dalam kurikulum


IPS SD 2006 Kelas Tinggi
Pengalaman berharga yang diperoleh peserta didik akan memberikan manfaat yaitu :
a. Peserta didik dapat memperdalam pemahaman dan pengertian materi pelajaran juga
mampu mengembangkan sikap dan keterampilannya
b. Mendorong siswa berfikir kritis dan realistis
c. Pengalaman menghadapkan peserta didik kepada keadaan yang sebenarnya
d. Pengalaman itu akan berakumulasi dengan tingkat kemampuan peserta didik
Yang harus diupayakan guru :

a. Pengalaman itu sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik


b. Pengalaman itu beragam, tidak majemuk
Keterampilan terbagi atas tiga bagian yaitu :
1. Keterampilan intelektual / kemampuan analisis, keterampilan berfikir
a. Sejumlah proses melukiskan, menyimpulkan, menganalisis informasi,
konseptualisasi, generalisasi, membuat keputusan
b. Membuat kesimpulan : Memahami dan menerangkan berdasarkan pengamatan
c. Menganalisis informasi : kemampuan untuk mengamati secara hati-hati dan
merumuskan leterampilan
d. Konseptualisasi : membuat konsep melalui proses pembentukan konsep
e. Membuat generalisasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap yang lebih tinggi yaitu :
1) Studi atas beberapa sampel yang berbeda, bagaimana data dari berbagai latar
belakang budaya berbeda, merumuskan pernyataan yang valid
2) Membuat keputusan merupakan asimilasi dari kemampuannya
mengaplikasikan konsep dan generalisasi
3) Nenperediksi konsekuensi
2. Keterampilan personal
Keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa khusus dalam mempelajari IPS dalam
prosesnya yaitu :
a) Membaca peta untuk mengenal pembagian permukaan bumi
b) Membuat denah rumahnya
c) Peta RT dan RW dan seterusnya
d) Mengenal waktu dan kronologi

3. Keterampilan social
Manusia adalah makhluk social tinggal dalam kelompok, belajar dengan kelompok,
dalam situasi kelompok, memiliki sifat kemanusiannya di dalam hubungan dengan
yang linnnya di dalam kelompok.
Kelompok adalah kumpulan perorangan dalam interaksi tatap muka, atau kumpulan
individu
a) Kebutuhan akan pengembangan Keterampila Berkelompok
Setiap orang dalam kelompok memiliki kesempatan untuk berperan serta dan
berlatih kepemimpinan karena pengaturan kelompok bukanlah kekuasaan
semata, melainkan keahlian, kemampuan dan tanggap terhadap informasi
b) Peningkatan keterampilan kelompok (social)
Peserta didik memerlukan pengenbangan keterampilan kelompok untuk
menjadi Warga negara yang efektifdi masyarakat, belajar bagaimana menjadi
pemimpin yang sukses, pengikut yang efektif dan berkontribusi secara
produktif dalam kelompok, mampu menjadi pendengar yang baik
menyatakan pikiran sehingga dipahami masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai