Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN 8

TRANSFORMATOR

I. Tujuan
- Mempelajari asas kerja transformator.
- Menentukan efisiensi transformator

II. Dasar Teori


Transformator (trafo) terdiri atas dua kumparan. Kedua kumparan ini
dihubungkan secara induktif dengan meletakkan kedua kumparan berdekatan seperti
tampak pada Gambar 1.

Gambar 1. Transformator
Sebuah kumparan yang dialiri arus akan memilik
memilikii sifat kemagnetan. Sitat ini
semakin kuat jika kedalamnya dimasukkan besi lunak sebagai intinya (teras trafo).
Prinsip kerja transformator adalah jika yang mengalir ke dalam kumparan arus bolak-
bolak
balik, maka letak kutub-kutub
kutub utara dan selatan akan berubah bergantian. Akibatnya,
medan magnet di sekitar kumparan selalu berubah
berubah-ubah.
Pada transformator kumparan pertama yang dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik,
balik, kita sebut kumparan primer. Sedangkan yang dihubungkan
dengan beban (resistor, lampu, dan sebagainya) disebut kumparan sekunder. Karena
kumparan primer dihubungkan dengan tegangan bolak
bolak-balik,
balik, maka oleh kumparan
primer ditimbulkan medan magnet yang selalu berubah
berubah-ubah.
ubah. Medan magnet yang
sebagian besar masuk ke dalam kumparan sekunder berubah
berubah-ubah
ah pula. Berdasarkan
hukum Faraday, akan timbul GGL induksi yang arahnya bolak
bolak-balik.

53
Apa yang terjadi jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan tetap,
misalnya tegangan kutub-kutub aki? Pada kumparan primer timbul medan magnet yang
tetap. Sebagian medan magnet ini masuk ke dalam kumparan sekunder dan besarnya
juga tetap. Oleh sebab itu, pada kumparan sekunder tidak akan terjadi GGL induksi.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa transformator dapat
digunakan pada tegangan bolak-balik. Berdasarkan jumlah lilitan primer dan skunder
ada dua jenis transformator:
a. Transformator step-up
Jika jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak dari pada kumparan primer,
maka akan dihasilkan tegangan sekunder yang lebih besar daripada tegangan
primer. Transformator step-up merupakan transformator untuk menaikkan tegangan
b. Transformator step-down
Jika jumlah lilitan kumparan sekunder lebih sedikit daripada kumparan primer,
maka akan dihasilkan tegangan sekunder yang lebih kecil daripada tegangan
primer. Transformator step-down merupakan transformator untuk menurunkan
tegangan.

Besar GGL induksi sebanding dengan jumlah lilitan sehingga kalau tegangan
kumparan primer VP dan tegangan kumparan sekunder VS, maka secara ideal berlaku
persamaan:
VS N S

VP N P
Berdasarkan hukum kekekalan energi bahwa jumlah energi listrik yang masuk ke dalam
kumparan primer sama besar dengan jumlah energi listrik yang keluar dari kumparan
sekunder. Trafo yang ideal adalah trafo yang hampir tidak mempunyai kerugian daya,
hal ini berarti bahwa daya yang diberikan pada kumparan primer akan sama besar
dengan daya yang dikeluarkan pada kumparan sekunder, dirumuskan:
VP I P  VS I S

Efisiensi transformator
Transformator yang sedang kita gunakan terasa hangat bahkan kadang-kadang
cukup panas jika kita sentuh dengan tangan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari

54
energi listrik ada yang terbuang menjadi kalor. Jadi, energi listrik yang keluar dari
transformator lebih kecil daripada energi listrik yang masuk ke dalam transformator.
Jika energi listrik yang masuk ke dalam .transformator kita nyatakan dengan
WP dan energi listrik yang keluar dari transformator kita nyatakan dengan WS; maka
WS lebih kecil daripada WP.
Efisiensi transformator (  ) dinyatakan dalam prosentase sebagai berikut:

Energi listrik yang keluar tramsformator


  100%
Energi listrik yang masuk tramsformator

WS P V I
 100%  S 100%  S S 100%
WP PP VP I P
Untuk transfomator idel mempunyai efisiensi 100%, tetapi pada kenyataannya
kurang dari 100%, sebab ada sebagian energi yang terdisipasi dalam bentuk panas ke
lingkungan, panas ini ditimbulkan oleh arus Eddy yang disebut arus pusar.

III. Alat Dan Bahan


1. Transformator
2. Volt meter
3. Ampere meter
4. Beban resistif

IV. Rangkaian Percobaan

A A
PS
V

V. Prosedur Percobaan
1. Menyusun peralatan seperti pada gambar
2. Mengukur VP, VS, IP dan IS.
3. Mengulangi langkah 2 dengan memvariasi VP.
4. Mengulangi langkah 1, 2 dan 3 dengan memvariasi NP dan NS.
5. Hitunglah error dan efisiensi trafo

55

Anda mungkin juga menyukai