Anda di halaman 1dari 1

PERCAYA DAN KERENDAHAN HATI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 April 2020

Baca:  Matius 9:27-31;  Markus 7:24-30

"'Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?' Mereka menjawab: 'Ya Tuhan, kami
percaya.'"  Matius 9:28

Di tengah perjalanan tour pelayanan-Nya ada dua orang buta yang mengikuti Dia sambil berseru-
seru,  "Kasihanilah kami, hai Anak Daud."  (Matius 27b).  Sekalipun sudah mendengar seruan dari
kedua orang buta tersebut Kristus tak langsung bertindak, karena Ia hendak menguji kesungguhan
iman mereka.  Oleh karena itu Kristus bertanya kepada mereka,  "Percayakah kamu, bahwa Aku
dapat melakukannya?"  (ayat nas).

     Sebelum Tuhan bertindak untuk menolong, Ia ingin memperoleh jawaban yang tulus dari hati, dan
kedua orang buta itu pun menjawab,  "Ya Tuhan, kami percaya."  (ayat nas).  Kunci untuk
menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak menolong dan menyelesaikan persoalan yang kita alami
adalah hati yang percaya!  Setelah mendengar jawaban dari dua orang buta itu barulah Tuhan
menjamah mata mereka sambil berkata,  "'Jadilah kepadamu menurut imanmu.' Maka meleklah
mata mereka."  (Matius 9:29-30).  Banyak orang menginginkan berkat, pertolongan dan
mujizat dari Tuhan, tapi selama mereka masih mengandalkan logika, mengandalkan
kepintaran dan kehebatan manusia, dan menggunakan cara-cara manusia, sulit bagi
mereka untuk dapat melihat dan mengalami campur tangan Tuhan.  Selain itu
punya kerendahan hati adalah kunci untuk mengalami pertolongan dan kebaikan Tuhan! 
Selama kita masih merasa diri hebat, pintar, dan mampu, selama kita masih meninggikan
diri, tak mungkin pertolongan kita terima!

     Seorang perempuan Sirp-Fenesia yang anaknya kerasukan setan merendahkan diri
sedemikian rupa di hadapan Tuhan.  Sekalipun ia disebut  'anjing'  tak membuatnya marah
atau tersinggung.  Saat ia meminta tolong Kristus berkata,  "'Biarlah anak-anak kenyang
dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing.' Tetapi perempuan itu menjawab: 'Benar, Tuhan. Tetapi
anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.'"  (Markus
7:27-28).  Perempuan itu lulus dalam ujian kerendahan hati!  "Karena kata-katamu itu,
pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."  (Markus 7:29).

Tanpa iman percaya dan kerendahan hati, seruan dan doa kita takkan mampu
menyentuh hati Tuhan dan menggerakkan tangan-Nya untuk bertindak!
Air Hidup Blog at 12:10 AM 16 comments:

Anda mungkin juga menyukai