Anda di halaman 1dari 28

1

EDISI KEDUA
08 DESEMBER 2019
DAFTAR ISI
Team Redaksi
-PENGANTAR REDAKSI Penanggung Jawab
-RENUNGAN MINGGUAN
-PENGAJARAN Romo Alexios Setir Cahyadi
-HANA’ARIM
-SYNAXSARION Romo Makarios Rudyo Mursanto
-WARTA EKLESIA Christoforos Indra Soemantri
Ketua Redaksi
Bagi yang tergerak membantu
keuangan dalam penerbitan Yohanes Budi Nugroho
buletin ini,bisa dengan
mengirimkan melalui rekening Redaksi
BCA; Veria Sandy Tomas Persada
3921007301 Yohanes Ardian Wahyu K
Filipus Wiendha
Yohanes Krisostomos Novianto
Alamat Redaksi
Jl.Padjajaran Rt 2 Rw 15
Sumber Trangkilan-Surakarta
Alamat email
Tritunggalmahakudus.solo@gmail.com
Facebook
Tritunggal Mahakudus Solo

2
PENGANTAR REDAKSI
Shalom Aleichem Be’shem Yeshua Hamasiach.

Saudara-saudari yg terkasih di dalam Yesus Kristus, minggu-minggu


ini menjadi minggu-minggu yang lumayan sibuk bagi Presbyter kita. Beberapa
pelayanan pembersihan dari kuasa-kuasa jahat, baik yang ada di rumah
rumah anggota jemaat maupun yang ada di dalam diri jemaat sendiri. Baik
berupa jimat maupun benda atau kuasa yang tertanam di dalam tubuh.
Namun pengaruh kuasa gelap paling umum dan paling banyak ditemukan,
sekaligus yang paling bahaya adalah kuasa kegelapan yang bersemayam di
hati dan pikiran kita. Yang seringkali tidak nampak sebagai kuasa kegelapan
bahkan seringkali terlihat seperti perbuatan dari dunia terang. Pekerjaan
kegelapan yang seperti ini jauh lebih sulit untuk dikenali, dan tentu saja juga
sulit di usir bila kita tidak mengenalinya. Hanya terang yang murni dari Allah
dalam Roh Kudus yang akhirnya akan menyatakannya. Biasanya dengan
berjalan waktu juga akan terbuka semuanya. Dalam renungan kita kali ini,
kita akan belajar memahami cara kerja kuasa gelap ini dan melawannya.

Akhir-akhir ini makin banyak aliran pengajaran kristen yang mengajarkan


bahwa Bunda Maria memiliki anak selain Yesus Kristus. Artinya Bunda Maria
melahirkan anak lebih dari satu, bahkan ada yang mengatakan anak Bunda
Maria ada tujuh orang. Seringkali pengajaran ini mengacu pada ayat-ayat
alkitab yang mengatakan adanya saudara-saudara Yesus. Benarkah
pengajaran ini bisa dipercaya? Dalam edisi ini kita akan belajar, benarkah
Bunda Maria punya anak selain Yesus?

Jemaat Orthodox selalu membuat tanda salib sebelum melakukan sesuatu ,


terutama saat melakukan doa. Pernahkah kita bertanya, sejak kapan
sebenarnya hal ini dilakukan? Apa tujuan sesungguhnya? Bagaimana bila kita
tidak lakukan hal tersebut? Dalam ruang tanya jawab kita akan menemukan
jawaban-jawabannya.

3
Adalah kerinduan team buletin Kandili bahwa buletin ini menjadi bagian dari
pertumbuhan jemaat, baik pertumbuhan dalam iman, pengetahuan dan juga
dalam mengaplikasikan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
saran, masukan dan sumbangan selalu kami nantikan, dengan demikian kami
tahu bahwa jemaat sudah menjadi bagian dari team kami.

Tuhan Memberkati

Redaksi

4
RENUNGAN MINGGUAN
“ Iblis : Musuh Yang Nyata Bagi Manusia”
Romo Alexios Setir Cahyadi
Bacaan : Efesus 6:10-17, Lukas 13;10-17
Semua agama besar mengakui adanya dunia ghaib, dunia yang tidak
nampak, yang terdiri dari makhluk roh yang tak kelihatan, baik yang
buruk maupun yang baik. Agama Islam mengenal para Malaikat
sebagai makhluk roh yang diciptakan dari cahaya dan mereka ini
termasuk makhluk yang baik. Namun juga ada makhluk jin, yang
diciptakan dari api. Diantara jin ini ada yang baik dan malahan
memeluk agama Islam dan dapat menjadi sahabat kaum Muslimin yang
saleh, namun juga ada jin yang kafir dan jahat, dan dari antara mereka
inilah Iblis dan setan muncul. Islam mengakui bahwa jin itu memiliki
jenis kelamin dan kawin-kawin serta data berkembang biak. Agama
Hindhu dan Buddha mengajarkan adanya tumimbal lahir (reinkarnasi),
tergantung pada karma baik atau karma buruk seseorang. Jika seseorang
memiliki karma yang baik maka jika mati rohnya dapat dilahirkan
kembali sebagai manusia yang berkedudukan lebih, sebagai malaikat,
sebagai dewa-dewa, atau menyatu kembali kepada Dzat Tuhan
mencapai Moksa (menurut agama Hindhu) atau lepas dari lingkaran
tumimbal lahir (reinkarnasi), mencapai Nirwana (menurut gama
Buddha). Sedangkan jika karmanya buruk maka orang itu akan
dilahirkan kembali sebagai hantu, dedemit, yaksa, raksasa, iblis, setan
atau bahkan binatang yang hina. Jadi menurut visi misi agama
Hindhu/Buddha, hantu dan makhluk-makhluk roh yang jahat itu
sebenarnya adalah roh manusia yang sedang menderita. Berbeda
dengan visi agama-agama besar diatas Iman Kristen Orthodox
mengajarkan, bahwa Allah yang Maha Baik itu hanyalah sumber
kebaikan melulu (Yakobus 1:17), itulah sebabnya yang diciptakan itu
baik adanya (Kejadian 1:31). Sehingga makhluk roh yang diciptakan
pada mulanya dalam keadaan baik dan suci, dan semua mereka itu
5
adalah Malaikat- Malaikat Kudus. Mereka diciptakan memiliki
kehendak bebas untuk taat atau untuk memberontak. Ternyata sebelum
terciptanya manusia sebagai dari makhluk-makhluk roh yang suci ini,
salah menggunakan kehendak bebasnya. Para Bapa Gereja mempunyai
dua pendapat mengenai sifat pemberontakan Malaikat jahat ini,
sebagian mengatakan karena para Malaikat itu ingin menyamai Allah,
sebagian lagi mengatakan para Malaikat itu tidak setuju penciptaan
manusia yang kemuliaannya akan mengatasi mereka. Dan bentuk
pendapat kedua ini yang masuk dalam kisah Al-Qur’an. Atau ada yang
menggabungkan kedua pendapat itu, karena Malaikat itu sendiri ingin
menyamai Allah maka dia menolak ada makhluk lain yang diciptakan
untuk menjadi mulia.

Dipimpin oleh salah satu Malaikat tertinggi sejajar dengan Malaikat


Jibril (Gabriel) dan Mikael yang bernama “Anak Fajar”
(luciferus,Eoforos), sepertiga dari jumlah malaikat suci ini
memberontak terhadap Allah, dan terjadi pertarungan dengan para
Malaikat taat yang dipimpin Mikael, dan Lusiferus berama dengan para
pembantunya terusir dari sorga menjadi Iblis dan roh-roh jahat. Iblis
atau Setan adalah nama Malaikat Lusiferus itu sesudah jatuh dalam
dosa dan para malaikat pendukungnya itulah para roh jahat. Jadi Iblis
(Diabolos) atau Setan (Satan) itu adalah Raja dari segenap roh jahat.
Dengan demikian dalam akidah Iman Kristen Orthodox jin baik itu
tidak ada. Jin-jin itu tak lain adalah roh-roh jahat. Semua makhluk roh
yang bukan malaikat dan bukan roh manusia itu adalah roh-roh jahat
atau bahkan Iblis itu sendiri. Kalau dia menampakan diri seolah-olah
malaikat terang dan baik itu hanya tipuan saja (II Kor. 11:14-15) karena
memang sifat kodrat dari mereka ini adalah Dusta (Yohanes 8:44). Dan
pekerjaan dari roh-roh jahat dibawah komando Iblis rajanya ini tak lain
adalah untuk menghalangi rencana Allah bagi manusia dan mengajak
manusia kepada kebinasaan, kesengsaraan, kehancuran dosa dan
kekafiran, terutama kafir terhadap Wahyu Allah yang Terakhir dan
Tersempurna: Firman yang Telah Menjadi Manusia, Yesus Kristus.

6
Kisah bacaan kita kali ini memberikan kita ilustrasi dari pekerjaan Iblis:
Musuh yang nyata bagi manusia itu. Kisahnya terjadi pada hari Sabbat
(Lukas13:10), yaitu: Hari Sabtu, hari yang tersuci bagi Umat Yahudi,
yang oleh Gereja Orthodox masih tetap diperingati dengan Sembahyang
Senja Sabbat, setiap Sabtu Sore, sebagai persiapan Hari Tuhan
(Kyriaki,Dominggos=Minggu) esok paginya. Sabbat diperintahjan
Allah sebagai Hari Perhentian, hari manusia lepas dari beban dan
kelelahan. Namun terjadi kontras dalam kisah kita ini, karena justru
pada hari perhentian dan pembebasan seperti ini ada orang yang
“dirasuki roh” (Lukas 13:11) selama delapan belas tahun sehingga
“sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi
dengan tegak.” Pekerjaan roh jahat memang membuat orang “bungkuk”
dan “tidak dapat berdiri tegak” bukan hanya secara fisik namun juga
secara jiwani dan rohani.

Manusia dibuat tak dapat menjalani hidupnya secara benar. Dibuat


terikat untuk tak melakukan segala sesuatunya secara lurus. Namun
bukan untuk tunduk kepada Iblis itulah manusia diciptakan. Allah
mengutus FirmanNya turun menjadi manusia tujuannya adalah untuk
melepaskan manusia dari pekerjaan Iblis yang membelenggu dirinya
dalam kebungkukan dan kebengkokan tipu daya dosa ini: “untuk inilah
Anak Allah (Firman Allah) menyatakan diriNYa, yaitu supaya Ia
membinasakna pekerjaan-pekerjaan Iblis itu” (I Yoh.3:8). Maka tak
mengherankanlah bagi kita bahwa ketika Firman Allah (Anak Allah)
yang menjelma, Yesus Kristus itu , melihat orang yang dirasuki roh itu
dikatakan kitab suci demikian: “ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia
memanggil dia dan berkata kepadanya: “ Hai ibu, penyakitmu telah
sembuh” lalu Ia meletakkan tanganNya atas perempuan itu, dan
seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah”
(Lukas 13:12-13). Allah memang tak menghendaki manusia terikat dan
dikalahkan oleh kuasa roh jahat si Iblis. Dan sebenarnya manusiapun
jika dia mengerti hakikat sebenarnya dari keterikatan akan Iblis ini pasti
juga ingin lepas dari belenggunya. Namun justru sebaliknya yang kita
lihat, karena manusia itu sendiri telah begitu erat terbelenggu oleh Iblis,
ketika mereka melihat si perempuan ini dilepaskan, mereka malah

7
marah, mereka tak sudi melihat kemanusiaan itu dibebaskan dari kuasa
roh jahat ini, sebagaimana yang kita lihat dari reaksi orang lain yang
melihat penyembuhan itu: “Tetapi kepala rumah ibadah gusar karena
Yesus menyembuhkan orang pada Hari Sabbat,lalu ia berkata kepada
orang banyak: ‘Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah
pada salah satu hari itu untuk disembunyikan dan jangan pada hari
sabbat.” (Lukas 13:14). Kita lihat penyimpangan cara pikir yang aneh
ini. Si kepala ibadat itu tahu bahwa “ada enam hari untuk bekerja” yang
berarti Hari Sabbat itu bukan hari untuk bekerja, itu adalah hari berlepas
dari beban, namun justru mata hatinya yang terbelenggu itu tidak dapat
melihat bahwa si perempuan itu sedang dalam beban, sedang
menanggung kerja berat. Yesus memberikan kesembuhan adalah untuk
mendemonstrasikan makna Sabbat sebagai pelepasan dan perhentian
dari beban. Namun karena si pemimpin ini hanya melihat hukum
lahiriyahnya saja tanpa mengerti makna hakikatnya dari Sabbat,
mengubah Sabbat sebagai hari pelepasan dari beban itu justru menjadi
hari yang penuh beban.

Sering kitapun dalam keterbelengguan kita, niat baik manusia lain


untuk menolong kita dari keterbelengguan kita oleh dosa, melalui
peringatan dan nasihat , justru menjadikan kita marah dan membenci
orang yang memberikan nasihat dengan kasih itu. Manusia tak rela
lepas dari kungkungan belenggu kekerdilannya sendiri, yang itu semua
akibat pekerjaan roh jahat egoisme, yang membelenggu dirinya. Yesus
tahu antara keinginan yang sebenarnya dari segenap manusia yaitu ingin
merdeka dari belenggu dan beban, dengan realita kenyataan sikapnya
yang membelenggu diri dalam egonya sendiri. Sehingga Yesus
mengatakan sikap manusia yang demikian itu sebagai munafik:
“… katanya: ‘ hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di
antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabbat dari
kandangnya dan membawanya ketempat minuman?
Bukankahperempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat Iblis,
harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan
Abraham?’” (lukas 13:15-16). Manusia mencintai kebebasan, sampai
lembu dan keledaipun dilepas dari ikatan dalam kandang dan dilepaskan

8
dari kehausannya ketempat minuman meskipun itu hari Sabbat. Tetapi
terhadap orang yang “diikat Iblis” selama delapan belas tahun, manusia
tak rela melihat sesamanya tadi “dilepaskan dari ikatannya” itu.

Lembu dan keledai lebih disayang karena itu menyangkut harta dan hak
miliknya serta itu menyangkut dirinya. Maka mereka rela melanggar
Sabbat demi dirinya, demi egonya, demi kebebasanya melakukan apa
yang bermanfaat bagi dirinya. Tetapi meraka tak rela orang lain
menerima hakikat pelepasan dari ikatan karena itu tak ada sangkut paut
dengan dirinya. Kita lihat disini, keterikatan yang lebih berbahaya dan
ngeri dari para pemimpin agama ini, disbanding keterikan fisik yang
menimpa si wanita bungkuk itu. Mereka terikat dalam jiwa dan roh
mereka oleh egoisme dan kepentingan diri sendiri, serta kemunafikan.
Inilah pekerjaan Iblis yang lebih halus dan tak mudah dilihat mata
telanjang, karena terjadinya itu dalam alam fikir dan dunia batin.

Dengan hardikannya itu atas mereka Yesus ingin menyembuhkan


mereka dari “keterikatan” yang lebih berbahaya itu, agar mereka sadar
akan dirinya. Karena demikianlah halnya maka berarti tak seorangpun
dari kita bebas dari gangguan Iblis ini, karena kitapun memiliki alam
fikir dan dunia batin. Natal ini hendaknya mengingatkan kita bahwa
tujuan dari Firman Allah (Anak Allah) menyatakn diri adalah untuk
menghancurkan pekerjaan Iblis itu. Untuk itulah sejak tanggal 28
Nopember sampai tanggal 6 Januari kita diajarkan untuk puasa dalam
menyambut Natal setiap tahunnya, dengan tujuan untuk menyadarkan
kita terus menerus makna kedatangan Firman Allah ke dalam dunia ini.
Natal bukan dimaksudkan untuk mengumbar nafsu dalam pesta pora.
Namun Natal adalah saat terdiam khusyuk merenungkan makna
kedatangan Firman Allah menjadi daging bagi menghancurkan Iblis.
Itulah sebabnya dalam puasa Natal ini kita diperingatkan untuk
melepaskan diri kita dari belenggu dan ikatan Iblis dengan jalan
memeranginya terus menerus dalam medan pertempuran alam-fikir dan
dunia batin kita sendiri.Selamat menjalankan puasa pra natal dan
waspada rohani dari jeratan si Iblis. Tuhan beserta kita semua.

9
PENGAJARAN
APAKAH YAKOBUS SAUDARA KANDUNG YESUS KRISTUS?
Oleh : Romo Makarios R.M

Latar belakang masalah

Pada tahun 2002 tepatnya tgl 21 Oktober 2002 diceritakan telah


ditemukan sebuah peti untuk menyimpan tulang orang mati yang
memuat tulisan “Yakobus anak Yusuf, saudara Yesus” yang
dibeberkan oleh Biblikal Archeological Review, telah memicu
perdebatan sengit diantara para ahli dan masyarakat umum.

Stetement yang diperdebatkan intinya adalah: “Inilah bukti


archeologis pertama bahwa Yesus dan Yakubus pernah hidup
dibumi ini dan keduanya bersaudara”. Dari pernyataan diatas akan
timbul berbagai spikulasi yang menjadi perdebatan sengit yang mana
pernyataan tersebut secara langsung menyerang beberapa pandangan
tradisional Gereja terutama Gereja Orthodox dan Gereja Katolik Roma
mengenai Perawan Maria, dengan asumsi bahwa kalau memang terbukti
Yakubus memang saudara kandung Yesus Kristus maka pandangan
tradisional Gereja akan terganggu minimal perlu dipertimbangkan lagi
dan tentunya akan mempunyai implikasi theologis yang beruntun
seperti efek domino.

Dengan adanya berita penemuan tersebut akan timbul berbagai


pertanyaan kritis sebagai berikut:
1. Aslikah peti tersebut? Benarkah pernyataan tulisan dalam
peti tersebut? Bagaimana menghubungkan keaslian peti
tersebut dengan kebenaran tulisan pada peti tersebut?
2. Benarkah Yakubus saudara kandung Yesus? Apa kata kitab
Suci tentang siapa sebenarnya Yakubus itu?
3. Apabila benar Yakubus saudara kandung Yesus apa efeknya
terhadap beberapa pandangan tradisional Gereja mengenai
Perawan Maria? Apa efeknya terhadap Iman Kristen
10
tradisional? lalu bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen
mengenai hal tersebut?

1. Siapa sebenarnya Yakobus menurut Perjanjian Baru.?


Untuk menjawab dan melihat pertanyaan diatas secara seimbang,
pertama tama akan dibahas hepotesis yang menyatakan bahwa
Yakubus dan Yesus bersaudara kandung dan dukungan ayat yang
menguatkanya.ayat-ayat tersebut dapat disajikan dibawah ini:

Untuk pertanyaan-pertanyaan diatas,karena penulis bukan seorang


arkeolog maka biarlah secara archeologis pertanyaan tersebut dijawab

11
oleh para ahli purbakala, yang saat ini disepakati masih belum final dan
disetujui bersama oleh berbagai pihak.Oleh karena itu kita tunggu
jawaban final dan keputusan bersamanya, maka pertanyaan No 1
sementara belum akan dijawab.penulis akan coba menggali sumber-
sumber dari Kitab Suci Perjanjian Baru dan Tradisi Gereja Orthodox
sendiri untuk mengungkap siapa sebenarnya Yakubus saudara Yesus
itu. Sebab pertanyaan No 3 masih merupakan spikulasi dan menunggu
keabsahan jawaban pertanyaan No 1 maka yang akan coba dibahas
adalah pertanyaan No 2.

Secara tekstual ayat-ayat tersebut diatas dapat diambil konklosi


awal yang terintegrasi yaitu:

“Yesus adalah seorang tukang kayu dan anak seorang tukangkayu


pula yang mempunyai seorang ibu bernama Maria dan mempunyai
saudara laki-laki bernama Yakobus,Yoses, Yudas,dan Simon serta
saudara saudara perempuan”

Dengan melihat konklosi awal sepintas pendukung hipotesis


bahwa”Yakubus adalah saudara kandung Yesus” akan dapat dengan
mudah menarik kesimpulan sebagai berikut:

“Tidak diragukan lagi ayah Yesus adalah Yusuf tukang kayu yang
beristrikan Maria dan mempunyai anak laki-laki lain yaitu:Yakobus,
Yoses,Yusuf,Yudas dan Simon dan beberapa saudara perempuan”

Tetapi apa kesimpulan tersebut benar? Masih perlu membuktikan


lebih lanjut untuk menjawabnya.Dengan berbagai ayat perbandingan
yang akan diajukan dan pembahasan lebih lanjut akan dapat ditarik
kesimpulan yang mungkin didapat gambaran yang lebih lengkap dan
berimbang mengenai siapa sebenarnya Yakbus itu.Ayat –ayat
perbandingan tersebut adalah sebagai yang tersaji berikut ini:

12
Tabel 2. Ayat mengenai Yakobus saudara Yesus

No
Stetemen Perbandingan
Ayat Perikop Bunyi Ayat Konklusi awal
1 Matius Yesus Mati Di antara Orang yang
27:56 mereka menyaksikan Yesus
terdapat Maria mati disalibkan
Magdalena, adalah:
dan Maria ibu
1. Maria
Yakobus dan
Makdalena
Yusuf, dan ibu
anak-anak 2. Maria ibu
Zebedeus. Yakubus
dan Yusuf
3. Ibu anak
anak
Zebedeus
2 Markus Yesus Mati Ada juga 1. Maria
15:40 beberapa Makdalena
perempuan 2. Maria ibu
yang melihat Yakubus
dari jauh, di
Muda dan
antaranya
Yoses
Maria
Magdalena, 3. Salome.
Maria ibu
Yakobus Muda
dan Yoses,
serta Salome.

3 Lukas Yesus Mati Semua orang 1.Semua orang


23:49 yang mengenal yang mengenal Dia
Yesus dari dari dekat
dekat, 2.Perempuan-
termasuk
13
perempuan- perempuan yang
perempuan mengikuti Yesus
yang mengikuti dari Galelia.
Dia dari Galilea,
berdiri jauh-
jauh dan
melihat
semuanya itu.
4 Yohanes Yesus Dan dekat salib 1. Maria Ibu
19:25 disalibkan Yesus berdiri Yesus
ibu-Nya dan 2. Saudara ibu
saudara ibu- Yesus,
Nya, Maria,
Maria istri
isteri Klopas
Klopas
dan Maria
Magdalena. 3. Maria
Makdalena
5 Matius Yesus Dan setelah Anak –anak
4:21 memanggil Yesus pergi dari Zebedeus adalah:
Murid- sana, dilihat- 1. Yakubus
murid yang Nya pula dua 2. Yohanes
orang
pertama
bersaudara,
yaitu Yakobus
anak Zebedeus
dan Yohanes
saudaranya,
bersama ayah
mereka,
Zebedeus,
sedang
membereskan
jala di dalam
perahu. Yesus
memanggil
mereka

14
6 Markus Permintaan Lalu Yakobus Dua anak Zebedeus
10:35 ibu Yakubus dan Yohanes, adalah:
dan anak-anak 1. Yakubus
Yohanes Zebedeus, 2. Yohanes
mendekati
bukan
Yesus dan
memerintah
berkata
namun kepada-Nya:
melayani "Guru, kami
harap supaya
Engkau kiranya
mengabulkan
suatu
permintaan
kami!"
7 Matius Permintaan Maka Dua anak-anak
20:20 Ibu Yakubus datanglah ibu Zebedeus adalah:
dan anak-anak 1. Yakubus
Yohanes Zebedeus serta 2. Yohanes
anak-anaknya
bukan
itu kepada
memerintah
Yesus, lalu
namun sujud di
melayani hadapan-Nya
untuk meminta
sesuatu
kepada-Nya.

15
Dari ayat-ayat diatas poin 1-4 bahwa yang menjadi saksi kematian
Yesus dikayu salib adalah:

1. Menurut Js .Matius
a. Maria Makdalena
b. Maria Ibu Yakubus dan Yusuf
c. Ibu anak anak Zebedeus

2. Menurut Js. Markus


a. Maria Makdalena
b. Maria ibu Yakubus dan Yoses
c. Salome
3. Menurut Js.Lukas
a. Orang yang mengenal Yesus dari dekat
b. Perempuan perempuan yang mengikuti Yesus dari Galelia.
4. Menurut Js Yohanes
a. Maria ibu Yesus
b. Saudara ibu Yesus,Maria istri Klopas
c. Maria Magdalena.

Dari data diatas mengenai penyaliban Yesus semua penulis Injil


sepakat bahwa yang menjadi saksi kematian Yesus Kristus adalah
semua orang, baik laki-laki dan perempuan yang mengenal Yesus
dengan baik.Dan perempuan perempuan tersebut secara tekstual
adalah:

1. Maria Makdalena yang identitasnya jelas tidak diragukan lagi


karena namanya muncul dalam kesaksian tiga penulis Injil.
2. Maria Ibu Yesus, identitasnya disebut dengan jelas walau hanya
disebut dalam kesaksian Injil Yohanes.
3. Salpme, identitasnya disebut dalam kesaksian Injil Markus.

16
4. Dan beberapa orang yang bisa ditafsirkan satu orang saja
dengan sebutan berbeda, atau memang orang yang samasekali
berbeda yang akan dibuktikan lebih lanju,yaitu:
- Maria ibu Yakubus dan Yusuf identitasnya disebut dalam
Injil Matius
- Maria ibu Yakubus dan Yoses identitasnya disebut dalam
Injil Markus
- Ibu anak-anak Zebedeus identitasnya disebut dalam Injil
Matius
- Maria saudara ibu Yesus, istri klopas identitasnya disebut
dalam Injil Yohanes.

Ternyata semua saksi perempuan yang disebut diatas bernama


Maria kecuali Salome.Hal ini menyatakan kepada kita bahwa nama
Maria memang lazim dan banyak dipakai bahkan antar saudara
sendiri nama itu dipakai secara bersama.

Pertanyaan yang belum jelas sekarang ialah siapa ibu anak-anak


Zebedeus itu? Atau siapa saja anak-anak Zebedeus itu? Akan
dijawab dalam poin 5 dan 6 dijelaskan bahwa anak-anak Zebedeus
adalah Yakubus dan Yohanes dan Zebedeus adalah seorang
nelayan.

Dengan melihat kesejajaran perikop dalam keempat Injil mengenai


kematian dan penyaliban Yesus, kecuali Salome paling sedikit ada
tiga Maria yang menyaksikan kematian Yesus yaitu:
1. Maria ibu Yesus
2. Maria Makdalena
3. Maria ibu Yakubus,Yusuf dan Yoses, atau Baru?dapat
disebut juga Maria ibu anak-anak Zebedeus, Maria saudara
ibu Yesus dan Maria istri Klopas.
Ada catatan sedikit mengenai keterangan tentang Maria yang
ketiga dimana apabila melihat kesejajaranya dalam kesaksia

17
semua penulis Injil mungkin nama lain dari Klopas adalah
Zebedeus, begitu juga dengan nama Yoses yang mungkin nama
lain dari Yusuf.Akan tetapi tidak menutup kemungkinan lain
bahwa nama tersebut memang pribadi-pribadi tersendiri
mengingat sepanjang pengetahuan penulis belum ada referensi
bahwa nama Klopas sama dengan Zebedeus demikian nama Yusuf
sama dengan Yoses.

Dari bukti-bukti yang tak dapat diragukan lagi diatas ada beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik yaitu:
1. Yakubus, Yohanes,Yusuf/Yoses Yudas dan Simon adalah
anak-anak dari saudara Maria ibu Yesus,istri
Zebedeus/Klopas yang juga bernama Maria.
2. Zebedeus yang aslinya mungkin Klopas adalah seorang
Nelayan, yang mana itu tidak bisa dihubungkan dengan
Yusuf ayah Yesus yang seorang Tukang Kayu.

3. Kesimpulan siapa sebenarnya Yakubus menurut Perjanjian


Dengan demikian secara meyakinkan tanpa keraguan Kitab
Suci Perjanjian Baru sendiri mengungkap siapa sebenarnya
Yakubus, yang jelas bukan saudara kandung Yesus, tetapi
saudara sepupunya.

Hal tersebut tepat seperti pandangan tradisional Gereja


Orthodox maupun Katolik Roma yang diwakili salah satunya
pandangan bapa Gereja pada abad keempat yaitu: Js.
Jerome . bersambung di bulletin edisi berikutnya

18
HANA’ARIM

Membuat Tanda Salib


Tanda Salib adalah ritual gerakan simbolis yang menandai
empat poin dari Salib di Kalvari atas tubuh seseorang. Ini juga
merupakan tanda kita mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa,
pikiran dan kekuatan kita. Tanda salib yang paling sering dibuat dalam
nama Tritunggal Kudus , untuk menunjukkan penghormatan untuk
orang kudus, objek kudus, dan biasanya dilakukan di awal atau di akhir
doa, untuk menunjukkan kerendahan hati atau perjanjian, atau pada
banyak kesempatan lainnya, yang mungkin sedikit berbeda sesuai
dengan praktek daerah / etnis atau kesalehan pribadi. Jemaat Gereja
Orthodox, beberapa mungkin membuat tanda salib seratus kali atau
lebih selama Liturgi Ilahi atau ibadah-ibadah lainnya.
Catatan pertama dari Jemaat Perdana mengenai membuat tanda Salib
dapat kita baca sebuah manuskrip dari abad ke dua yang ditulis oleh
Bapa Tertulianus yang mengatakan: "Dalam semua perjalanan dan
perbuatan kami, ketika kami masuk dan keluar suatu tempat, dalam
menempatkan sesuatu di kaki kami, saat mandi, saat berkumpul dalam
satu meja, dalam pencahayaan lilin, saat berbaring, saat duduk, dalam
segala kegiatan apapun itu, kita menandai dahi kita dengan Tanda Salib’

Dalam Gereja perdana diyakini bahwa salib itu dibuat hanya pada dahi.
Oleh karena itu Tertulianus juga mengatakan: "Kami orang Kristen
menandai dahi kami dengan tanda salib." Dan juga dipercaya bahwa
orang Kristen di masa itu menggunakan satu jari untuk membuat tanda
salib di dahi mereka atau pada item lainnya. Oleh karena itu dalam
kehidupan Janasuci Barbara, kita membaca: "Suatu hari, saat Barbara
berdiri dengan kolam menghadap ke timur dia berkata, Dalam nama
Bapa, Putra dan Roh Kudus, dan dia secara ajaib menarik tanda salib
pada dinding marmer dari pemandian dengan jarinya."
19
Bahwa tanda salib dibuat dengan hanya satu jari juga dikonfirmasi oleh
St Epiphanius di Buku Panarionnya (Adv. Haer. Xxx, 12), di mana ia
berbicara tentang sesuatu yang diberikan kepada sebuah kapal laut
untuk menggulingkan kekuatan mantera yaitu dengan "membuat
banyak sekali tanda di kapal tersebut dengan jarinya yaitu materai
salib."
Pada abad keempat muncul kebiasaan membuat tanda salib lebih
dari satu jari. Ini dapat kita baca pada tulisan St. Kirilios dari
Yerusalem, dalam Katekisasinya (xiii, 36) yang mengatakan: "Mari kita
untuk selanjutnya tidak malu mengakui Yang Tersalib, Jadilah Salib
sebagai materai kita, yang dibuat dengan mantap menggunakan jari-jari
di dahi kita dan dalam setiap hal; atas roti yang kita makan dan cawan
yang kita minum, saat kita datang dan pergi, sebelum kita tidur, saat
kita berbaring dan saat kita terjaga;. ketika kita bepergian, dan saat kita
beristirahat "Cara Pelaksanaan tanda salib yang diformalkan yang
paling awal muncul sekitar tahun 400-an,selama masa pergolakan bidat
monofisitme yang menyangkal dua kodrat dalam satu pribadi Yesus
Kristus dan dengan demikian juga keesaan dari Tritunggal Maha
Kudus.Tanda salib dilakukan dengan menggunakan tangan kanan
menyentuh dahi lalu ke dada,dan kemudian dari bahu kanan ke bahu
kiri.Ujung-ujung dari ibu jari,telunjuk,dan jari tengah disatukan
bersama-sama untuk melambangkan Tritunggal Mahakudus,Sang
Bapa,Sang Putra,dan Sang Roh Kudus.Selain itu,Jari-Jari ini diatur
sedemikian rupa sehingga membentuk singkatan kata Yunani I X C
(Iesus Christus Soter,Tuhan Yesus Sang Juru Slamat)
Praktik ini adalah universal untuk seluruh gereja hingga sekitar
abad kedua belas ,tapi terus menjadi praktik ritus Gereja katolik timur
dan Gereja Orthodox.Paus Innocent III (1198-1216), membuat deklarasi
menunjukan suatu wujud Praktik Tradisional Tetapi juga adanya
pergeseran pada ritus latin dari Gereja katolik roma ini : "Tanda Salib
dibuat dengan tiga jari, sebab penandaan diri tersebut dilakukan
20
bersama-sama dengan seruan kepada Tritunggal. Ini adalah cara
melakukannya: dari atas ke bawah, dan dari kanan ke kiri, karena
Kristus turun dari langit ke bumi, dan dari bangsa Yahudi (kanan) Ia
mengunjungi bangsa-bangsa yang lain (kiri).”
Dengan menggunakan tanda salib juga membuat umat percaya
bermegah kepada salib,sehingga kemegahan umat percaya bukanlah
dalam hal yang lain tetapi dalam salib itu sendiri.
Galatia 6:14
Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan
kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan
aku bagi dunia.

21
SYNAXSARION
RISALAH ORANG KUDUS SEGALA ZAMAN

Janasuci Klemen, Paus Roma

Diperingati pada 8 Desember / 25 November (Russian Tradition) atau 7


Desember / 24 November (Greek Tradition)

Janasuci Klemen, Paus Roma,


lahir di Roma dari keluarga yang
kaya dan termasyur. Sejak masa
kanak-kanak dipisahkan dari
orang tuanya dipaksa oleh
keadaan, Klemen dibesarkan
oleh orang asing. Pemuda yang
tinggal di Roma ini menerima
pendidikan yang bagus, ia
dikelilingi oleh kemewahan, dan
memiliki akses ke istana
kekaisaran. Tetapi kenyamanan
itu tidak membuatnya senang,
dan kebijaksanaan
pagan/penyembah berhala
gagal menarik hatinya. Dia
mulai berpikir tentang makna
hidup. Ketika berita tentang Kristus dan ajaran-Nya mulai mencapai ibu kota,
Klemen meninggalkan rumah dan tanahnya dan berangkat ke negeri-negeri
itu, tempat para Rasul berkhotbah.

Di Alexandria Klemen bertemu dengan Rasul Barnabas yang kudus, setelah


mendengarkan pengajaran-pengajarannya dengan perhatian yang
mendalam, ia dengan segenap hatinya memahami kuasa dan kebenaran
Firman Allah. Sesampainya di Palestina, Klemen menerima Pembaptisan dari
Rasul Suci Petrus dan menjadi muridnya yang bersemangat dan sekaligus
22
menjadi rekan berdakwahnya serta berbagi jerih payah dan penderitaan
dengan Rasul Petrus. Sebelum Rasul Petrus menderita dan wafat, ia
menetapkan Klemen menjadi uskup kota Roma. Urutan Uskup Roma setelah
kematian Rasul Petrus adalah Linus (67-79), yang digantikan oleh Anakletus
(79-91), dan berikutnya tahta keuskupan Roma, ditempati Klemen (92-101) .

Kehidupan yang berbudi luhur, karya amal dan kegiatan doa dari Paus Suci
Klemen mengubah banyak orang menjadi pengikut Kristus. Pada suatu hari
Paskah dia membaptis 424 orang. Dan di antara yang dibaptis adalah orang-
orang dari semua kelas sosial: budak, pejabat, anggota keluarga kekaisaran.

Orang-orang kafir, melihat keberhasilan dakwah rasul suci ini , membuat


pengaduan terhadap Klemen kepada kaisar Trajan (98-117), menuduh orang
Suci itu menghina dewa-dewa kafir. Kaisar mengusir Klemen dari ibukota,
mengirimnya ke Krimea yang jauh, untuk bekerja di tambang batu Inkerman
tidak jauh dari kota Kherson. Banyak murid-murid orang suci mengikuti dia,
secara sukarela lebih memilih pengasingan daripada berpisah dari bapa
rohani mereka. Setelah tiba di tempat pengasingan, Klemen menemukan ada
banyak penganut Kristen, dijatuhi hukuman kerja keras di bawah kondisi yang
keras, dan di tengah-tengah kelangkaan air. Dia berdoa bersama dengan para
tawanan, dan Tuhan dalam penampakan Anak Domba mengungkapkan
kepadanya tempat mata air, dimana menyembur aliran sungai. Keajaiban ini
menarik banyak orang kepada Klemen. Karena mendengar dakwah yang
bersemangat, ratusan orang kafir bertobat kepada Kristus. Setiap hari 500
atau lebih laki laki dibaptis. Dan di sana, di tambang batu, dibuat sebuah
Gereja, di mana ia melayani sebagai imam.

Aktivitas kerasulan orang suci ini membangkitkan kemarahan kaisar


Trajan, dan dia memberi perintah untuk menenggelamkan Klemen. Mereka
melemparkan martir ke laut dengan jangkar di lehernya. Ini terjadi pada
tahun 101.

Melalui doa-doa para murid suci, Kornelius dan Fibius bersama-sama


dengan semua orang, laut surut, dan orang-orang menemukan Gereja yang
tidak dikerjakan oleh tangan manusia ("Gereja Malaikat") yaitu tubuh imam
mereka yang tidak dapat rusak. Setelah ini, setiap tahun pada hari kematian
23
martir Klemen, laut surut kembali dan air kembali lagi selama tujuh hari,
orang Kristen dapat menghormati relik sucinya. Baru pada Abad IX selama
masa pemerintahan kaisar Konstantinopel Nicephoros (802-811),
peninggalan Klemen selama 50 tahun menjadi tidak dapat diakses untuk
penghormatan. Selama masa kaisar Michael dan ibunya Theodora (855-867),
Kherson dikunjungi oleh Kyril dan Methodius yang adalah Rasul bagi bangsa
slav. Setelah mengetahui tentang peninggalan tersembunyi dari Klemen,
mereka mendorong uskup Kherson, George untuk membuat ibadah doa
kolektif kepada Tuhan untuk mengungkapkan relik-relik imam suci tersebut.
Setelah ibadah doa para Orang Suci Kyril dan Methodius serta para
rohaniwan yang datang bersama mereka dari Tsargrad dan doa yang
sungguh-sungguh dari semua orang yang berkumpul, di permukaan laut pada
tengah malam di sana secara ajaib muncul relik suci Klemen. Relik kemudian
diserahkan kepada gereja para Rasul Kudus [di Konstantinopel]. Sebagian dari
relik kemudian diangkut oleh Kyril dan Methodius ke Roma, tetapi sebagian
besar relik kemudian dibawa ke Kiev oleh Vladimir (+ 1015) dan ditempatkan
di Gereja Desyatin- Tithe, bersama dengan peninggalan Fibius, di mana
sebuah kapel dalam nama Klemen telah dibangun. Kenangan dari Klemen
[dalam bahasa Rusia Kliment] secara sakral dihormati di Rusia. Sejak zaman
dahulu banyak gereja telah didedikasikan kepadanya.

Klemen, termasuk dalam jajaran para Bapa Apostolik, telah meninggalkan


kepada kita warisan spiritual yaitu dua surat kepada jemaat Korintus sebagai
peringatan tertulis pertama dari ajaran Kristen setelah tulisan para Rasul Suci.
Tulisan ini telah diterbitkan dalam terjemahan Rusia [dan tentu saja juga
dalam bahasa Inggris].

Generasi para Bapa Apostolik, termasuk Janasuci Klemen, Paus Roma ini
sangat dihormati oleh Gereja Apostolik karena mereka belajar ajaran Kristus
secara langsung dari para Rasul Kudus, bahkan beberapa diantaranya belajar
langsung dari Sang Juruselamat.

24
WARTA EKLESIA LECTIONARION
Minggu Ke-25 Setelah Pentakosta
08 Desember 2019 Epistel :
Peringatan Efesus 4:1-6
Janasuci Klemen
Injil :
Paus Roma
Lukas 13:10-17
Irama:Delapan
Eothinon: Tiga

Senin :1tim 1:1-7


Lukas 19:37-44
Selasa :1 tim 1:8-14
Lukas 19:45-48
Rabu :1tim 1:18-20
Lukas 20:1-8
Kamis :1 tim 3:1-13
Lukas 20:9-18
Jumat : 1tim 4;4-8
Matius 4:18-23
Sabtu :Galatia 3:8-12
Lukas 12:32-40

25
N0 KETERANGAN NAMA PETUGAS BACA
1 Epistle : Efesus 4:1-6 Sub Diakon Kristoforos Indra
2 Injil : Lukas 13:10-17 Romo Alexios Setir Cahyadi
3 Irama: 8
Eothinon : 3
4 Janasuci Klemen
Paus Roma
5 Pembuat Roti Prosphora Keluarga Romo Alexios Setir
Cahyadi
6 Putra Altar 1.Sergey
2.Hermas
3.Ignatius
4.Thomas
7 Reader 1.Nikolas
2.Stefanus Bayu
3.Yohanes Ardian
8 Injil Pagi Sub Diakon Kristoforos Indra
9 Kidung Perjamuan Margaretha.Andronika.Xenia
10 Doa Setelah Perjamuan Stefanus Doni
11 Saldo Kas Parokia Rp.365.000,.
12 Persembahan bulletin Rp.100.000,.

Bagi petugas Liturgy dimohon untuk


hadir Pukul 07:30 WIB

26
NO HARI IBADAH
1 Rabu,11 Desember -Sembahyang senja bersama
2019 Presbiter/Romo (18:00 WIB)
2 Sabtu ,15 Desember Sembahyang senja Sabat (18:00 WIB)
2019
3 Minggu,15 Desember Liturgi Suci Yohanes Krisostomos
2019 (08:00 WIB)

Gereja adalah tanah yang dikelilingi oleh pagar perlindungan.


Jika kamu berada di dalam, serigala tidak akan dapat masuk;
tetapi jika kamu meninggalkannya, binatang buas akan
merenggutmu.Janganlah menjauhkan dirimu dari Gereja; tidak
ada yang lebih kuat dari Gereja.Gereja adalah
harapanmu.Gereja adalah keselamatanmu.Gereja lebih tinggi
dari langit.Gereja ini lebih keras dari pada batu.
Gereja lebih lebar dari pada dunia.Gereja tidak pernah
menjadi tua tetapi selalu memperbarui dirinya sendiri.
Karena Gereja adalah Tubuh Kristus.”
Janasuci Yohanes Krisostomos

27
28

Anda mungkin juga menyukai