EDISI KEDUA
08 DESEMBER 2019
DAFTAR ISI
Team Redaksi
-PENGANTAR REDAKSI Penanggung Jawab
-RENUNGAN MINGGUAN
-PENGAJARAN Romo Alexios Setir Cahyadi
-HANA’ARIM
-SYNAXSARION Romo Makarios Rudyo Mursanto
-WARTA EKLESIA Christoforos Indra Soemantri
Ketua Redaksi
Bagi yang tergerak membantu
keuangan dalam penerbitan Yohanes Budi Nugroho
buletin ini,bisa dengan
mengirimkan melalui rekening Redaksi
BCA; Veria Sandy Tomas Persada
3921007301 Yohanes Ardian Wahyu K
Filipus Wiendha
Yohanes Krisostomos Novianto
Alamat Redaksi
Jl.Padjajaran Rt 2 Rw 15
Sumber Trangkilan-Surakarta
Alamat email
Tritunggalmahakudus.solo@gmail.com
Facebook
Tritunggal Mahakudus Solo
2
PENGANTAR REDAKSI
Shalom Aleichem Be’shem Yeshua Hamasiach.
3
Adalah kerinduan team buletin Kandili bahwa buletin ini menjadi bagian dari
pertumbuhan jemaat, baik pertumbuhan dalam iman, pengetahuan dan juga
dalam mengaplikasikan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
saran, masukan dan sumbangan selalu kami nantikan, dengan demikian kami
tahu bahwa jemaat sudah menjadi bagian dari team kami.
Tuhan Memberkati
Redaksi
4
RENUNGAN MINGGUAN
“ Iblis : Musuh Yang Nyata Bagi Manusia”
Romo Alexios Setir Cahyadi
Bacaan : Efesus 6:10-17, Lukas 13;10-17
Semua agama besar mengakui adanya dunia ghaib, dunia yang tidak
nampak, yang terdiri dari makhluk roh yang tak kelihatan, baik yang
buruk maupun yang baik. Agama Islam mengenal para Malaikat
sebagai makhluk roh yang diciptakan dari cahaya dan mereka ini
termasuk makhluk yang baik. Namun juga ada makhluk jin, yang
diciptakan dari api. Diantara jin ini ada yang baik dan malahan
memeluk agama Islam dan dapat menjadi sahabat kaum Muslimin yang
saleh, namun juga ada jin yang kafir dan jahat, dan dari antara mereka
inilah Iblis dan setan muncul. Islam mengakui bahwa jin itu memiliki
jenis kelamin dan kawin-kawin serta data berkembang biak. Agama
Hindhu dan Buddha mengajarkan adanya tumimbal lahir (reinkarnasi),
tergantung pada karma baik atau karma buruk seseorang. Jika seseorang
memiliki karma yang baik maka jika mati rohnya dapat dilahirkan
kembali sebagai manusia yang berkedudukan lebih, sebagai malaikat,
sebagai dewa-dewa, atau menyatu kembali kepada Dzat Tuhan
mencapai Moksa (menurut agama Hindhu) atau lepas dari lingkaran
tumimbal lahir (reinkarnasi), mencapai Nirwana (menurut gama
Buddha). Sedangkan jika karmanya buruk maka orang itu akan
dilahirkan kembali sebagai hantu, dedemit, yaksa, raksasa, iblis, setan
atau bahkan binatang yang hina. Jadi menurut visi misi agama
Hindhu/Buddha, hantu dan makhluk-makhluk roh yang jahat itu
sebenarnya adalah roh manusia yang sedang menderita. Berbeda
dengan visi agama-agama besar diatas Iman Kristen Orthodox
mengajarkan, bahwa Allah yang Maha Baik itu hanyalah sumber
kebaikan melulu (Yakobus 1:17), itulah sebabnya yang diciptakan itu
baik adanya (Kejadian 1:31). Sehingga makhluk roh yang diciptakan
pada mulanya dalam keadaan baik dan suci, dan semua mereka itu
5
adalah Malaikat- Malaikat Kudus. Mereka diciptakan memiliki
kehendak bebas untuk taat atau untuk memberontak. Ternyata sebelum
terciptanya manusia sebagai dari makhluk-makhluk roh yang suci ini,
salah menggunakan kehendak bebasnya. Para Bapa Gereja mempunyai
dua pendapat mengenai sifat pemberontakan Malaikat jahat ini,
sebagian mengatakan karena para Malaikat itu ingin menyamai Allah,
sebagian lagi mengatakan para Malaikat itu tidak setuju penciptaan
manusia yang kemuliaannya akan mengatasi mereka. Dan bentuk
pendapat kedua ini yang masuk dalam kisah Al-Qur’an. Atau ada yang
menggabungkan kedua pendapat itu, karena Malaikat itu sendiri ingin
menyamai Allah maka dia menolak ada makhluk lain yang diciptakan
untuk menjadi mulia.
6
Kisah bacaan kita kali ini memberikan kita ilustrasi dari pekerjaan Iblis:
Musuh yang nyata bagi manusia itu. Kisahnya terjadi pada hari Sabbat
(Lukas13:10), yaitu: Hari Sabtu, hari yang tersuci bagi Umat Yahudi,
yang oleh Gereja Orthodox masih tetap diperingati dengan Sembahyang
Senja Sabbat, setiap Sabtu Sore, sebagai persiapan Hari Tuhan
(Kyriaki,Dominggos=Minggu) esok paginya. Sabbat diperintahjan
Allah sebagai Hari Perhentian, hari manusia lepas dari beban dan
kelelahan. Namun terjadi kontras dalam kisah kita ini, karena justru
pada hari perhentian dan pembebasan seperti ini ada orang yang
“dirasuki roh” (Lukas 13:11) selama delapan belas tahun sehingga
“sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi
dengan tegak.” Pekerjaan roh jahat memang membuat orang “bungkuk”
dan “tidak dapat berdiri tegak” bukan hanya secara fisik namun juga
secara jiwani dan rohani.
7
marah, mereka tak sudi melihat kemanusiaan itu dibebaskan dari kuasa
roh jahat ini, sebagaimana yang kita lihat dari reaksi orang lain yang
melihat penyembuhan itu: “Tetapi kepala rumah ibadah gusar karena
Yesus menyembuhkan orang pada Hari Sabbat,lalu ia berkata kepada
orang banyak: ‘Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah
pada salah satu hari itu untuk disembunyikan dan jangan pada hari
sabbat.” (Lukas 13:14). Kita lihat penyimpangan cara pikir yang aneh
ini. Si kepala ibadat itu tahu bahwa “ada enam hari untuk bekerja” yang
berarti Hari Sabbat itu bukan hari untuk bekerja, itu adalah hari berlepas
dari beban, namun justru mata hatinya yang terbelenggu itu tidak dapat
melihat bahwa si perempuan itu sedang dalam beban, sedang
menanggung kerja berat. Yesus memberikan kesembuhan adalah untuk
mendemonstrasikan makna Sabbat sebagai pelepasan dan perhentian
dari beban. Namun karena si pemimpin ini hanya melihat hukum
lahiriyahnya saja tanpa mengerti makna hakikatnya dari Sabbat,
mengubah Sabbat sebagai hari pelepasan dari beban itu justru menjadi
hari yang penuh beban.
8
dari kehausannya ketempat minuman meskipun itu hari Sabbat. Tetapi
terhadap orang yang “diikat Iblis” selama delapan belas tahun, manusia
tak rela melihat sesamanya tadi “dilepaskan dari ikatannya” itu.
Lembu dan keledai lebih disayang karena itu menyangkut harta dan hak
miliknya serta itu menyangkut dirinya. Maka mereka rela melanggar
Sabbat demi dirinya, demi egonya, demi kebebasanya melakukan apa
yang bermanfaat bagi dirinya. Tetapi meraka tak rela orang lain
menerima hakikat pelepasan dari ikatan karena itu tak ada sangkut paut
dengan dirinya. Kita lihat disini, keterikatan yang lebih berbahaya dan
ngeri dari para pemimpin agama ini, disbanding keterikan fisik yang
menimpa si wanita bungkuk itu. Mereka terikat dalam jiwa dan roh
mereka oleh egoisme dan kepentingan diri sendiri, serta kemunafikan.
Inilah pekerjaan Iblis yang lebih halus dan tak mudah dilihat mata
telanjang, karena terjadinya itu dalam alam fikir dan dunia batin.
9
PENGAJARAN
APAKAH YAKOBUS SAUDARA KANDUNG YESUS KRISTUS?
Oleh : Romo Makarios R.M
11
oleh para ahli purbakala, yang saat ini disepakati masih belum final dan
disetujui bersama oleh berbagai pihak.Oleh karena itu kita tunggu
jawaban final dan keputusan bersamanya, maka pertanyaan No 1
sementara belum akan dijawab.penulis akan coba menggali sumber-
sumber dari Kitab Suci Perjanjian Baru dan Tradisi Gereja Orthodox
sendiri untuk mengungkap siapa sebenarnya Yakubus saudara Yesus
itu. Sebab pertanyaan No 3 masih merupakan spikulasi dan menunggu
keabsahan jawaban pertanyaan No 1 maka yang akan coba dibahas
adalah pertanyaan No 2.
“Tidak diragukan lagi ayah Yesus adalah Yusuf tukang kayu yang
beristrikan Maria dan mempunyai anak laki-laki lain yaitu:Yakobus,
Yoses,Yusuf,Yudas dan Simon dan beberapa saudara perempuan”
12
Tabel 2. Ayat mengenai Yakobus saudara Yesus
No
Stetemen Perbandingan
Ayat Perikop Bunyi Ayat Konklusi awal
1 Matius Yesus Mati Di antara Orang yang
27:56 mereka menyaksikan Yesus
terdapat Maria mati disalibkan
Magdalena, adalah:
dan Maria ibu
1. Maria
Yakobus dan
Makdalena
Yusuf, dan ibu
anak-anak 2. Maria ibu
Zebedeus. Yakubus
dan Yusuf
3. Ibu anak
anak
Zebedeus
2 Markus Yesus Mati Ada juga 1. Maria
15:40 beberapa Makdalena
perempuan 2. Maria ibu
yang melihat Yakubus
dari jauh, di
Muda dan
antaranya
Yoses
Maria
Magdalena, 3. Salome.
Maria ibu
Yakobus Muda
dan Yoses,
serta Salome.
14
6 Markus Permintaan Lalu Yakobus Dua anak Zebedeus
10:35 ibu Yakubus dan Yohanes, adalah:
dan anak-anak 1. Yakubus
Yohanes Zebedeus, 2. Yohanes
mendekati
bukan
Yesus dan
memerintah
berkata
namun kepada-Nya:
melayani "Guru, kami
harap supaya
Engkau kiranya
mengabulkan
suatu
permintaan
kami!"
7 Matius Permintaan Maka Dua anak-anak
20:20 Ibu Yakubus datanglah ibu Zebedeus adalah:
dan anak-anak 1. Yakubus
Yohanes Zebedeus serta 2. Yohanes
anak-anaknya
bukan
itu kepada
memerintah
Yesus, lalu
namun sujud di
melayani hadapan-Nya
untuk meminta
sesuatu
kepada-Nya.
15
Dari ayat-ayat diatas poin 1-4 bahwa yang menjadi saksi kematian
Yesus dikayu salib adalah:
1. Menurut Js .Matius
a. Maria Makdalena
b. Maria Ibu Yakubus dan Yusuf
c. Ibu anak anak Zebedeus
16
4. Dan beberapa orang yang bisa ditafsirkan satu orang saja
dengan sebutan berbeda, atau memang orang yang samasekali
berbeda yang akan dibuktikan lebih lanju,yaitu:
- Maria ibu Yakubus dan Yusuf identitasnya disebut dalam
Injil Matius
- Maria ibu Yakubus dan Yoses identitasnya disebut dalam
Injil Markus
- Ibu anak-anak Zebedeus identitasnya disebut dalam Injil
Matius
- Maria saudara ibu Yesus, istri klopas identitasnya disebut
dalam Injil Yohanes.
17
semua penulis Injil mungkin nama lain dari Klopas adalah
Zebedeus, begitu juga dengan nama Yoses yang mungkin nama
lain dari Yusuf.Akan tetapi tidak menutup kemungkinan lain
bahwa nama tersebut memang pribadi-pribadi tersendiri
mengingat sepanjang pengetahuan penulis belum ada referensi
bahwa nama Klopas sama dengan Zebedeus demikian nama Yusuf
sama dengan Yoses.
Dari bukti-bukti yang tak dapat diragukan lagi diatas ada beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik yaitu:
1. Yakubus, Yohanes,Yusuf/Yoses Yudas dan Simon adalah
anak-anak dari saudara Maria ibu Yesus,istri
Zebedeus/Klopas yang juga bernama Maria.
2. Zebedeus yang aslinya mungkin Klopas adalah seorang
Nelayan, yang mana itu tidak bisa dihubungkan dengan
Yusuf ayah Yesus yang seorang Tukang Kayu.
18
HANA’ARIM
Dalam Gereja perdana diyakini bahwa salib itu dibuat hanya pada dahi.
Oleh karena itu Tertulianus juga mengatakan: "Kami orang Kristen
menandai dahi kami dengan tanda salib." Dan juga dipercaya bahwa
orang Kristen di masa itu menggunakan satu jari untuk membuat tanda
salib di dahi mereka atau pada item lainnya. Oleh karena itu dalam
kehidupan Janasuci Barbara, kita membaca: "Suatu hari, saat Barbara
berdiri dengan kolam menghadap ke timur dia berkata, Dalam nama
Bapa, Putra dan Roh Kudus, dan dia secara ajaib menarik tanda salib
pada dinding marmer dari pemandian dengan jarinya."
19
Bahwa tanda salib dibuat dengan hanya satu jari juga dikonfirmasi oleh
St Epiphanius di Buku Panarionnya (Adv. Haer. Xxx, 12), di mana ia
berbicara tentang sesuatu yang diberikan kepada sebuah kapal laut
untuk menggulingkan kekuatan mantera yaitu dengan "membuat
banyak sekali tanda di kapal tersebut dengan jarinya yaitu materai
salib."
Pada abad keempat muncul kebiasaan membuat tanda salib lebih
dari satu jari. Ini dapat kita baca pada tulisan St. Kirilios dari
Yerusalem, dalam Katekisasinya (xiii, 36) yang mengatakan: "Mari kita
untuk selanjutnya tidak malu mengakui Yang Tersalib, Jadilah Salib
sebagai materai kita, yang dibuat dengan mantap menggunakan jari-jari
di dahi kita dan dalam setiap hal; atas roti yang kita makan dan cawan
yang kita minum, saat kita datang dan pergi, sebelum kita tidur, saat
kita berbaring dan saat kita terjaga;. ketika kita bepergian, dan saat kita
beristirahat "Cara Pelaksanaan tanda salib yang diformalkan yang
paling awal muncul sekitar tahun 400-an,selama masa pergolakan bidat
monofisitme yang menyangkal dua kodrat dalam satu pribadi Yesus
Kristus dan dengan demikian juga keesaan dari Tritunggal Maha
Kudus.Tanda salib dilakukan dengan menggunakan tangan kanan
menyentuh dahi lalu ke dada,dan kemudian dari bahu kanan ke bahu
kiri.Ujung-ujung dari ibu jari,telunjuk,dan jari tengah disatukan
bersama-sama untuk melambangkan Tritunggal Mahakudus,Sang
Bapa,Sang Putra,dan Sang Roh Kudus.Selain itu,Jari-Jari ini diatur
sedemikian rupa sehingga membentuk singkatan kata Yunani I X C
(Iesus Christus Soter,Tuhan Yesus Sang Juru Slamat)
Praktik ini adalah universal untuk seluruh gereja hingga sekitar
abad kedua belas ,tapi terus menjadi praktik ritus Gereja katolik timur
dan Gereja Orthodox.Paus Innocent III (1198-1216), membuat deklarasi
menunjukan suatu wujud Praktik Tradisional Tetapi juga adanya
pergeseran pada ritus latin dari Gereja katolik roma ini : "Tanda Salib
dibuat dengan tiga jari, sebab penandaan diri tersebut dilakukan
20
bersama-sama dengan seruan kepada Tritunggal. Ini adalah cara
melakukannya: dari atas ke bawah, dan dari kanan ke kiri, karena
Kristus turun dari langit ke bumi, dan dari bangsa Yahudi (kanan) Ia
mengunjungi bangsa-bangsa yang lain (kiri).”
Dengan menggunakan tanda salib juga membuat umat percaya
bermegah kepada salib,sehingga kemegahan umat percaya bukanlah
dalam hal yang lain tetapi dalam salib itu sendiri.
Galatia 6:14
Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan
kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan
aku bagi dunia.
21
SYNAXSARION
RISALAH ORANG KUDUS SEGALA ZAMAN
Kehidupan yang berbudi luhur, karya amal dan kegiatan doa dari Paus Suci
Klemen mengubah banyak orang menjadi pengikut Kristus. Pada suatu hari
Paskah dia membaptis 424 orang. Dan di antara yang dibaptis adalah orang-
orang dari semua kelas sosial: budak, pejabat, anggota keluarga kekaisaran.
Generasi para Bapa Apostolik, termasuk Janasuci Klemen, Paus Roma ini
sangat dihormati oleh Gereja Apostolik karena mereka belajar ajaran Kristus
secara langsung dari para Rasul Kudus, bahkan beberapa diantaranya belajar
langsung dari Sang Juruselamat.
24
WARTA EKLESIA LECTIONARION
Minggu Ke-25 Setelah Pentakosta
08 Desember 2019 Epistel :
Peringatan Efesus 4:1-6
Janasuci Klemen
Injil :
Paus Roma
Lukas 13:10-17
Irama:Delapan
Eothinon: Tiga
25
N0 KETERANGAN NAMA PETUGAS BACA
1 Epistle : Efesus 4:1-6 Sub Diakon Kristoforos Indra
2 Injil : Lukas 13:10-17 Romo Alexios Setir Cahyadi
3 Irama: 8
Eothinon : 3
4 Janasuci Klemen
Paus Roma
5 Pembuat Roti Prosphora Keluarga Romo Alexios Setir
Cahyadi
6 Putra Altar 1.Sergey
2.Hermas
3.Ignatius
4.Thomas
7 Reader 1.Nikolas
2.Stefanus Bayu
3.Yohanes Ardian
8 Injil Pagi Sub Diakon Kristoforos Indra
9 Kidung Perjamuan Margaretha.Andronika.Xenia
10 Doa Setelah Perjamuan Stefanus Doni
11 Saldo Kas Parokia Rp.365.000,.
12 Persembahan bulletin Rp.100.000,.
26
NO HARI IBADAH
1 Rabu,11 Desember -Sembahyang senja bersama
2019 Presbiter/Romo (18:00 WIB)
2 Sabtu ,15 Desember Sembahyang senja Sabat (18:00 WIB)
2019
3 Minggu,15 Desember Liturgi Suci Yohanes Krisostomos
2019 (08:00 WIB)
27
28