SKRIPSI
Oleh:
MISKAH CHAIRANI
1307101010157
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Hubungan Tipe Kepribadian dengan Tingkat
Kecemasan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala”. Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Nabi junjungan kita Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-
sahabat beliau sehingga kita dapat merasakan nikmat Allah seperti sekarang ini.
Selama penulisan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan dan arahan
dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin memberikan penghargaan, rasa
hormat dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini, khususnya kepada:
1. Dr. dr. Maimun Syukri, Sp. PD-KGH, FINASIM selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
2. Bapak/Ibu Pembantu Dekan I, II, III dan IV Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala.
3. dr. Rina Hastuti Lubis, Sp.KJ selaku pembimbing I dan Ibu Haiyun Nisa,
S.Psi., M.Psi selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah
meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan yang
sangat bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. dr. Syahrial, Sp.KJ sebagai dosen penguji I dan dr. Sakdiah, M.Sc sebagai
dosen penguji II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
kritik serta saran yang sangat berarti bagi saya sehingga skripsi ini dapat
menjadi lebih baik.
5. Dr. dr. Azwar, Sp.MK, Sp.THT-KL selaku dosen wali yang telah bersedia
membimbing penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala.
6. Ayahanda Rauf Ahmad dan Ibunda Rahmatul Aini serta keluarga yang
senantiasa mendukung dan memotivasi penulis. Terimakasih tak terhingga
atas untaian doa yang selalu dilantunkan, pengorbanan serta hangatnya kasih
iii
kasih sayang yang diberikan dalam mendukung penulis baik secara moril
maupun materil.
7. Kepada para dosen FK UNSYIAH yang telah membantu saya secara tidak
langsung sehingga dapat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Serta kepada staff pegawai FK UNSYIAH yang telah membantu untuk segala
urusan administrasi.
8. Teman-teman Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2013, dan berbagai
pihak yang senantiasa memberikan dukungan serta saran kepada penulis.
9. Angkatan 2014 yang telah bersedia menjadi responden penelitian dan
membantu saya dalam melakukan wawancara dan pengisian kuesioner.
Penulis berharap Allah SWT dapat membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah banyak membimbing dan membantu penulis. Penulis menyadari bahwa
tulisan ini masih banyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran pembaca
sangat diharapkan demi terciptanya tulisan yang lebih baik. Semoga Skripsi ini
dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Miskah Chairani
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii
ABSTRAK..................................................................................................... ix
ABSTRACT.................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................... 3
1.3 Tujuan penelitian ...................................................................... 3
1.4 Manfaat penelitian .................................................................... 3
1.4.1 Manfaat klinis ................................................................. 3
1.4.2 Manfaat teoritis ............................................................... 3
1.5 Hipotesis ................................................................................... 4
V
3.4 Kriteria sampel penelitian ......................................................... 24
3.5 Variabel penelitian .................................................................... 25
3.6 Definisi operasional .................................................................. 25
3.7 Alat/instrumen dan bahan penelitian ........................................ 26
3.8 Metode pengumpulan data ........................................................ 26
3.9 Prosedur penelitian.................................................................... 26
3.10 Pengolahan data ....................................................................... 27
3.11 Analisis data............................................................................ 27
3.12 Alur penelitian ........................................................................ 29
VI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden................................ 30
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tipe Kepribadian pada Mahasiswa................ 31
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa............ 31
Tabel 4.4 Analisa Hubungan Tipe Kepribadian dengan Tingkat Kecemasan
pada Mahasiswa ......................................................................... 32
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian .................................... 43
Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Subyek Penelitian ...................... 44
Lampiran 3. Lembar Kesediaan Menjadi Subyek Penelitian .......................... 45
Lampiran 4. Kuesioner Penelitian ................................................................... 46
Lampiran 5. Kuesioner Eysenck Personality Inventory (EPI) ........................ 47
Lampiran 6. Kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) .................. 49
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian.................................................................... 51
Lampiran 8. Karakteristik Umum Responden................................................. 52
Lampiran 9. Hasil Analisis Data ..................................................................... 54
Lampiran 10. Riwayat Hidup .......................................................................... 56
viii
ABSTRAK
IX
ABSTRACT
X
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.5 Hipotesis
2.1 Kepribadian
2.1.1 Definisi Kepribadian
Istilah kepribadian berasal dari bahasa Latin “persona”, atau topeng yang
dipakai orang untuk menampilkan dirinya pada dunia luar, tetapi psikologi
memandang kepribadian lebih dari sekedar penampilan luar. Jess Feist dan
Gregory J. Feist mengatakan bahwa ”Kepribadian adalah suatu pola watak yang
relatif permanen, dan sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi sekaligus
individualitas bagi perilaku seseorang.”(14)
Dalam menjalani kehidupan sejak kecil, remaja, dewasa hingga lanjut usia,
seseorang mempunyai kecenderungan atau kebiasaan menggunakan suatu pola
yang relatif serupa dalam menyikapi masalah yang dihadapi. Bila diperhatikan,
cara atau metode dalam penyelesaian masalah tampak sebagai sesuatu yang terpola
dan dapat diartikan sebagai ciri atau tanda untuk mengenal orang tersebut.
Fenomena ini dikenal sebagai karakter atau kepribadian. Kepribadian adalah
totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang
dalam kehidupan sehari-hari.(15)
5
6
2. Faktor Sosial
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat yaitu tradisi, adat
istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku di dalam
masyarakat tersebut. Sejak dilahirkan, anak mulai bergaul dengan orang-
orang disekitarnya. Dengan lingkungan pertama adalah keluarga. Dalam
perkembangan anak, peranan keluarga sangat penting dan menentukan
pembentukan kepribadian selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang
berbeda-beda akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan
kepribadian bagi setiap anak. Kemudian semakin besar seorang anak maka
pengaruh yang diterima dari lingkungan sosial juga akan semakin meluas.
Ini dapat diartikan bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan dan pembentukan kepribadian.(16)
3. Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing
orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana
seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kebudayaan yang sangat
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian antara lain:(16)
a. Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung
tinggi oleh manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk dapat
diterima sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki
kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat
tersebut. (16)
b. Adat dan Tradisi
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan
nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan
pula cara-cara bertindak dan bertingkah laku yang akan berdampak pada
kepribadian seseorang.(16)
c. Pengetahuan dan Keterampilan
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau suatu
masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan
7
c. Schizotypal
Gangguan kepribadian schizotypal ditandai dengan kriteria sebagai
berikut:(20)
1. Keyakinan aneh atau pemikiran magic yang mempengaruhi perilaku
dan tidak konsisten dengan norma-norma.
2. Pengalaman persepsi yang tidak biasa, termasuk ilusi.
3. Proses pikir dan cara bicara yang aneh.
4. Kecurigaan atau paranoid.
5. Ketidaksesuaian atau keterbatasan afek.
6. Kebiasaan atau penampilan yang aneh atau eksentrik.
7. Kurangnya teman dekat atau kepercayaan selain kerabat.
8. Kecemasan sosial yang berlebihan dan tidak berkurang dengan
keakraban dan cenderung dikaitkan dengan ketakutan yang bersifat
paranoid.
2. Kelompok Kepribadian B (Dramatic/Eratic Cluster)
b. Histrionic
Gangguan kepribadian histrionic ditandai dengan kriteria sebagai berikut
:(20)
1. Tidak nyaman pada situasi dimana ia tidak menjadi pusat perhatian.
2. Interaksi dengan orang disekitarnya sering ditandai oleh penampilan
menggoda atau perilaku provokatif.
3. Menampilkan ekspresi atau emosi yang cepat berubah.
4. Konsisten menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian.
5. Memiliki gaya bicara yang berlebihan.
6. Menampilkan dramatisasi diri, theatricaly, dan membesar-besarkan
ekspresi emosi.
7. Mengganggap hubungan menjadi lebih intim daripada yang
sebenarnya.
c. Antisocial
Gangguan kepribadian antisocial ditandai dengan kriteria sebagai
berikut:(20)
1. Kegagalan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial.
2. Kecurangan yang ditunjukkan dengan perilaku berbohong yang
berulang untuk keuntungan atau kesenangan pribadi.
3. Kegagalan dalam merencanakan masa depan.
4. Mudah marah dan agresif yang ditunjukkan dengan perkelahian fisik
yang berulang.
5. Ceroboh dalam keselamatan diri sendiri atau tidak bertanggung jawab
terhadap orang lain.
6. Kurangnya rasa penyesalan.
d. Borderline
Gangguan kepribadian borderline ditandai dengan kriteria sebagai
berikut:(20)
1. Bingung dalam menghadapi kenyataan.
2. Hubungan interpersonal yang tidak stabil dan intens.
3. Gangguan indentitas diri yang nyata dan tidak stabil.
4. Impulsif dalam dua keadaan yang berpotensi untuk merusak diri.
14
2.2 Kecemasan
terdapat angka prevalensi sebesar 17,7%. Pada tahun 1991, di Amerika Serikat
dilaporkan prevalensi gangguan cemas pada orang dewasa sebesar 2,9% dari
seluruh populasi.(24)
2. Kecemasan Sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting
dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian
yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah. Manifestasi
yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut
jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara
cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk
belajar namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian
selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas,
mudah tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis.(26)
3. Kecemasan Berat
Seseorang dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada
sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain.
Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan
pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah
mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat tidur (insomnia), sering
kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit, tidak mau belajar
secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk
menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung,
disorientasi.(26)
4. Kecemasan sangat berat
Kecemasan sangat berat diinterpretasikan sebagai kecemasan tingkat panik.
Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena
mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala yang
terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, dilatasi pupil, palpitasi,
pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak dapat berespon terhadap
perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, mengalami halusinasi dan
delusi.(26)
20
Menurut Freud struktur kepribadian terdiri dari 3 elemen yaitu id, ego, dan
super ego. Seorang anak yang baru lahir dibekali dengan Id yang mengikuti prinsip
kesenangan semata. Id hanya mengikuti prinsip kesenangan untuk memenuhi
keinginannya. Id bersifat murni tidak mengetahui tentang batasan, tidak tahu
tentang hukum ataupun peraturan. Id muncul pada bayi yang baru lahir sampai
usia 1 tahun. Setelah bayi menjadi lebih besar keinginannya harus berhadapan
pada realita di sekitanya sehingga muncullah apa yang disebut Ego. Ego adalah
perpanjangan dari Id yang mengikuti prinsip realitas. Ego mulai muncul pada anak
berumur 2 tahun. Kemudian karena pengaruh orang tua dan lingkungan sosial
muncullah yang dinamakan super ego. Superego adalah bagian ketiga dari
kepribadian seseorang. Seseorang yang berhasil mengembangkan superegonya
kepribadiannya telah berkembang dengan sempurna. Superego dapat membuat
keputusan sesuatu perbuatan itu baik atau buruk berdasarkan standar yang telah
diterima oleh lingkungannya. Superego berkaitan dengan kesadaran seorang
individu atau bisa juga dikatakan dengan hati nurani. Adanya konflik emosional
antara id dan super ego akan menimbulkan suatu kecemasan yang berfungsi untuk
memperingatkan ego tentang sesuatu bahaya yang perlu diatasi. Cara seseorang
dalam menyelesaikan konflik dan menyesuaikan dirinya tergantung pada emosi,
intelegensi, dan kepribadiannya.(27) Setiap kepribadian akan menunjukkan
bagaimana seseorang itu akan bersikap terhadap semua keadaan mengancam yang
diterimanya.
Menurut psikolog Carl Jung, terdapat 3 jenis kepribadian umum pada
manusia, yaitu tipe kepribadian ekstrovert, introvert dan ambivert. Orang dengan
kepribadian ekstrovert interaksinya dengan dunia luar sangat baik. Mereka adalah
orang-orang yang ramah, mudah bergaul, suka mengunjungi tempat baru,
berperilaku aktif, mudah bosan, dan tidak menyukai aktivitas yang rutin dan
monoton. Tindakannya banyak dipengaruhi oleh dunia luar, dan bersifat terbuka.
(10,11)
.Lain halnya dengan tipe kepribadian introvert, orang dengan kepribadian
introvert cenderung hidup dalam dunianya sendiri. Interaksinya dengan dunia luar
kurang baik, memiliki pibadi yang tertutup, sulit untuk bersosialisasi dengan orang
21
lain, dan sering menarik diri dari suasana yang ramai. Sehingga ia kurang bisa
bergaul dengan lingkungannya yang menyebabkan dirinya selalu menginternalisasi
perasaan yang dimilikinya sehingga individu dengan kepribadian ini lebih mudah
untuk cemas.(10) Orang dengan tipe kepribadian ambivert pada keadaan tertentu
cenderung ekstrovert dan pada keadaan yang lain cenderung introvert, tergantung
kebutuhan dan kondisi. Tipe kepribadian ambivert merupakan bentuk kepribadian
yang kompleks.(15)
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hubungan tipe
kepribadian introvert dan ekstrovert dengan tingkat kecemasan. I Gede Suprayoga
dan Luh Nyoman Alit melakukan penelitian Hubungan antara Tipe Kepribadian
Introvert dan Eksrovert dengan Kejadian Stres pada Ko-Asisten. Hasil penelitian
ini menunjukkan tipe kepribadian introvert lebih banyak mengalami stres yaitu
sebesar 81,5%, sedangkan pada responden dengan kepribadian ekstrovert
menunjukkan hal sebaliknya yaitu tingkat stres yang lebih rendah yaitu 31,4%.(14)
Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa salah satu faktor internal
yang mempengaruhi munculnya stres adalah tipe kepribadian. Tipe kepribadian
sangat berperan dalam menentukan kualitas kerja koasisten di lapangan. Dalam
pekerjaannya, koasisten akan sering berhubungan dengan pasien dan juga dengan
rekan profesi lainnya. Koasisten dengan tipe kepribadian ekstrovert akan unggul
dalam hal ini karena memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bersosialisasi
dan berkomunikasi dibandingkan koasisten berkepribadian introvert. Seorang
koasisten dengan kepribadian introvert akan cenderung untuk memikirkan dan
melakukan kritik pada diri sendiri untuk tiap kesalahan atau teguran yang
didapatkannya. Setiap kesalahan yang dilakukannya akan memberikan mereka
beban psikologis sehingga hal ini dapat memicu timbulnya stres.(14)
22
Kepribadian
Biologis
Kecemasan
Psikologis
Sosial
Keterangan:
= melalui penelitian
n=
( )
23
24
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi seluruh mahasiswa angkatan 2014
d = tingkat ketepatan yang diinginkan (0,1)
n=
( )
n=
( , )
= 54 orang
2. Kriteria Eksklusi
a. Mahasiswa yang mengalami gangguan kecemasan dan sudah pernah
berobat atau konsultasi dengan psikiater ataupun psikolog.
25
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dengan
kuesioner Eysenck Personality Inventory (EPI) dan kuesioner Hamilton
Anxiety Rating Scale (HARS).
2. Data sekunder diperoleh dengan melakukan pengecekan biodata responden
(nama, NIM, alamat, usia) dengan melihat data di bagian akademik.
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat surat izin penelitian dari Fakultas
Kedokteran Unsyiah. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Unsyiah
pada mahasiswa angkatan 2014 yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia
menjadi responden dalam penelitian. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data,
baik data primer maupun sekunder. Apabila semua data sudah terkumpul sesuai
27
dengan jumlah sampel penelitian yang diinginkan, maka dilakukan tahap analisis
data untuk mendapatkan hasil penelitian
3.10 Pengolahan Data
1. Analisis Univariat
Analisis yang dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase
dari setiap variable independen dan dependen yang dikehendaki dari tabel
distribusi.(18)
Rumus : P= x 100%
Keterangan:
P = Persentase
f1 = Frekuensi teramati
n = Jumlah responden
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. Pada penelitian ini, analisis bivariat
28
2. Jika p value > 0,05, terima H0 maka hasil perhitungan statistik tidak
bermakna.
29
Mahasiswa kedokteran
angkatan 2014
Memenuhi kriteria
inklusi
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisis data
Hasil Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
30
31
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tipe Kepribadian pada Mahasiswa Kedokteran
Pada penelitian ini responden terbagi menjadi tiga tipe kepribadian
sesuai dengan teori Carl Gustav Jung, yaitu tipe kepribadian introvert,
ambivert, dan ekstrovert. Berdasarkan hasil analisa univariat pada tabel 4.2
didapatkan bahwa tipe kepribadian pada mahasiswa Pendidikan Dokter
Unsyiah angkatan 2014 dari 54 sampel mahasiswa didapatkan jumlah yang
sama antara mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian introvert dan ambivert
yaitu masing-masing sebanyak 19 mahasiswa (35,2%), sedangkan mahasiswa
dengan tipe kepribadian ekstrovert sebanyak 16 mahasiswa (29,6%). Dapat
disimpulkan pada penelitian ini tipe kepribadian yang paling banyak dimiliki
oleh mahasiswa kedokteran adalah tipe kepribadian introvert dan ambivert.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Gede Suprayoga dan
Luh Nyoman Alit didapatkan dari 118 koasisten Fakultas Kedokteran Udayana
jumlah responden yang memiliki kepribadian introvert yaitu sebanyak 60
orang (50,8%), ambivert 31 orang (26,3%) dan ekstrovert sebanyak 27 orang
(22,9%).(13)
Setiap kepribadian akan menunjukkan bagaimana seseorang akan
bersikap terhadap semua stimulus yang diterimanya. Perbedaan hasil
persentase antara tipe kepribadian introvert, ambivert, dan ekstrovert
disebabkan karena adanya perbedaan faktor genetik, dan lingkungan yang
dapat memengaruhi pembentukan kepribadian seseorang, dimana sifat dan
pola asuh yang diturunkan dari orangtua merupakan faktor yang sangat
berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang. Meskipun demikian hal
tersebut dapat berubah tergantung dari lingkungan yang memengaruhi individu
tersebut salah satunya adalah lingkungan sosial dan budaya.(28) Kehidupan di
Fakultas kedokteran menuntut mahasiswa untuk dapat menyelesaikan
kuliahnya tepat waktu dengan padatnya jadwal kuliah, tutorial, praktikum,
serta banyaknya tugas, sehingga mahasiswa cenderung apatis terhadap
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Hal inilah yang akan membentuk
karakter kepribadian introvert pada mahasiswa kedokteran.(29)
34
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
menyarankan beberapa hal terkait penelitian ini, antara lain :
1. Bagi mahasiswa kedokteran diharapkan dapat lebih sadar terhadap tipe
kepribadiannya sehingga mahasiswa dapat mengelola diri dengan
mekanisme koping yang baik dan diharapkan dapat mengurangi tingkat
kecemasan.
2. Bagi Fakultas Kedokteran diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan
bimbingan yang dapat membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri
terhadap beban studi. Adanya peran aktif dosen tidak hanya pada tingkat
akademis saja, tetapi juga dari sisi psikologis dengan menyediakan layanan
konsultasi pada mahasiswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan
variabel yang lebih variatif mengenai faktor-faktor lain yang memengaruhi
kepribadian ataupun kecemasan.
38
DAFTAR PUSTAKA
2. Sadock BJ and Sadock VA. Kaplan dan Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis.
2 ed. Jakarta: EGC; 2010. 337-51.
10. Tarmidzi DS. Hubungan antara Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Indonesia. Jakarta: FIK Universitas Indonesia; 2012.
39
40
40. Kim L. Why ambiverts are more successful and influential than
extroverts. INC Publishing. 2014: 7.
43
Lampiran 1
No. Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Studi Kepustakaan
2. Penyusunan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Penelitian
5. Pengolahan Data
6. Penyusunan laporan
Akhir
7. Sidang Skripsi
8 Perbaikan Skripsi
44
Lampiran 2
Assalamualaikum Wr. Wb
Yth Saudara/ i,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Miskah Chairani
NIM : 1307101010157
Alamat : Jln.T.Nyak Arief, Lr.Tunggai Aria No.8, Banda Aceh
No. Hp : 081263154833
Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala yang akan mengadakan penelitian untuk
menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan sarjana
kedokteran. Penelitian ini berjudul “Hubungan Tipe Kepribadian dengan
Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan
antara kepribadian introvert dan ekstrovert dengan tingkat kecemasan pada
mahasiswa. Adapun hasil dan identitas Anda dalam penelitian ini akan Saya jaga
kerahasiaannya. Data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk penelitian
dan publikasi.
Oleh karena itu, Saya mohon kesediaan Anda untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Jika Anda setuju untuk berpartisipasi, maka Saya mohon untuk
dapat mengisi lembar kesediaan menjadi subjek penelitian yang telah disediakan.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan
menghubungi peneliti melalui data yang tersebut diatas.
Demikian penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian ini. Atas
partisipasi dan kerja sama yang baik Saya ucapkan terima kasih.
Miskah Chairani
45
Lampiran 3
Responden
46
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
Nomor Kuesioner :
Tanggal Pengumpulan Data :
Lampiran 5
Silahkan anda memberi tanda √ (centang) pada kolom isi sesuai dengan apa yang
anda rasakan saat ini dengan skala penilaian:
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah anda sering merasakan kegembiraan dalam
waktu yang cukup lama?
2. Apakah saudara biasanya bersikap masa bodoh?
Lampiran 6
Silahkan anda memberi tanda √ (centang) pada kolom isi sesuai dengan apa yang
anda rasakan dalam 2 minggu terakhir dengan skala penilaian:
Keterangan
No. Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4
1. Perasaan Cemas
Khawatir, antisipasi terhadap hal buruk,
antisipasi ketakutan, mudah marah.
2. Ketegangan
Perasaan tegang, kelelahan, mudah
terkejut, mudah mengeluarkan air mata,
gemetar, perasaan gelisah, tidak mampu
untuk tenang.
3. Takut
Takut gelap, takut pada orang asing,
takut sendirian, takut pada binatang,
takut pada lalu lintas, takut pada
keramaian.
4. Susah Tidur
Sulit tertidur, terbangun sebelum saatnya,
tidak puas dengan kualitas tidur, lelah
ketika bangun, mimpi, mimpi buruk.
5. Intelektual
Kesulitan untuk berkonsentrasi, lemah
ingatan.
6. Suasana Tertekan
Kekurangan minat, kurang tertarik pada
hobi, depresi, bangun cepat, terhuyung
pada pagi hari.
50
7. Somatik (otot)
Sakit dan nyeri, kejang, kekakuan,
berkedut tanpa disadari, gemeretuk gigi,
suara gemetar, peningkatan tonus otot.
8. Somatik (sensor)
Telinga berdengung, penglihatan rabun,
muka merah atau pucat, merasa lemah,
rasa seperti ditusuk-tusuk.
9. Gejala Kardiovaskular
Peningkatan detak jantung, rasa berdebar,
sakit di dada, perasaan pitam.
10. Gejala Pernapasan
Tekanan atau penyempitan pada dada,
perasaan tercekik, sering menghela napas
panjang, sulit bernafas.
11. Gejala Gastrointestinal
Susah menelan, sakit perut berangin, rasa
seperti terbakar, perut terasa penuh,
mual, muntah, diare, susah buang air
besar, kehilangan berat badan.
12. Gejala Urogenital (Perkemihan dan
Kelamin)
Frekuensi buang air kecil meningkat,
tidak dapat menahan keinginan buang air
kecil, tidak menstruasi, menstruasi
berlebihan, ejakulasi dini, kehilangan
keinginan seksual, impotensi.
13. Gejala Otonom
Mulut kering, muka pucat, mudah
berkeringat, pusing, ketegangan, sakit
kepala, merinding.
14. Perilaku saat wawancara
Resah, gelisah, tangan gemetar, kening
berkerut, muka datar, menghela napas
atau bernafas cepat, muka merah.
51
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Frequencies
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Usia
Tipe Kepribadian
Kecemasan
ambivert 3 16 19
ekstrovert 1 15 16
Total 12 42 54
55
Tingkat Kecemasan
Crosstabs
Tipe Kepribadian * Tingkat Kecemasan Crosstabulation
Tingkat Kecemasan
Tidak ada
gejala Gejala ringan Gejala sedang Total
Tipe Introvert Count 11 5 3 19
Kepribadian
% within Tipe
57.9% 26.3% 15.8% 100.0%
Kepribadian
% within Tingkat
26.2% 55.6% 100.0% 35.2%
Kecemasan
% of Total 20.3% 9.3% 5.6% 35.2%
Ambivert Count 16 3 0 19
% within Tipe
84.2% 15.8% .0% 100.0%
Kepribadian
% within Tingkat
38.1% 33.3% .0% 35.2%
Kecemasan
% of Total 29.6% 5.6% .0% 35.2%
Ekstrovert Count 15 1 0 16
% within Tipe
93.8% 6.2% .0% 100.0%
Kepribadian
% within Tingkat
35.7% 11.1% .0% 29.6%
Kecemasan
% of Total 27.7% 1.9% .0% 29.6%
Total Count 42 9 3 54
% within Tipe
77.6% 16.8% 5.6% 100.0%
Kepribadian
% within Tingkat
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Kecemasan
% of Total 77.6% 16.8% 5.6% 100.0%
56
Symmetric Measures
Asymp. Std.
a b
Value Error Approx. T Approx. Sig.
c
Interval by Interval Pearson's R -.379 .098 -2.949 .005
c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.367 .114 -2.846 .006
N of Valid Cases 54
Lampiran 10
BIODATA PENULIS