TAHUN 2020
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain diselenggarakan melalui upaya Kesehatan Anak yang dilakukan sedini mungkin sejak
anak masih di dalam kandungan. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak
umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. setiap anak perlu mendapat
stimulasi secara rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.Stimulasi
tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat anak,
pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga
masing- masing dan dalam kehidupan sehari – hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan
penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.Kegiatan stimulasi
deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang anak yang menyeluruh dan
terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat, organisasi
profesi, akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki
jenjang pendidikan formal.
B. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi ( AKB ) dan Angka Kematian
Balita ( AKABA ) merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini
AKN, AKB, dan AKABA masih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI
2017 menunjukkan AKN sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup, AKB 24 per 1.000 kelahiran
hidup, dan AKABA 32 per 1.000 kelahiran hidup. Meskipun demikian, angka kematian
neonatus, bayi, dan balita diharapkan akan terus mengalami penurunan. Intervensi-intervensi
yang dapat mendukung kelangsungan hidup anak ditujukan untuk dapat menurunkan AKN
menjadi 10 per 1000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup di tahun
2024. Sementara, sesuai dengan Target Pembangunan Berkelanjutan, AKABA diharapkan dapat
mencapai angka 18,8 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2030.
Kegiatan program anak yang akan dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
anak di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi III adalah kegiatan harian, serta beberapa
kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah kesehatan
anak misalnya ditemukannya anak dengan berbagai penyakit, anak dengan kelainan tumbuh
kembang, kekerasan pada anak. Kegiatan program anak dapat dilakukan dalam maupun luar
gedung puskesmas.
Pemerintah sejak tahun 1985 sudah merancang Child Survival untuk penurunan AKB dan
AKABA dan 3 pesan kunci yaitu :
1. Setiap bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar paripurna
2. Setiap bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat
3. Setiap bayi dan balita tumbuh kembang secara optimal.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita sehingga AKB dan AKABA dapat
diturunkan.
2. Tujuan Khusus
a. Agar semua bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar paripurna.
b. Agar semua bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat.
c. Agar semua bayi dan balita tumbuh kembang secara optimal melalui kegiatan
Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang.
d. Agar dapat ditemukan dan terpantaunya secara dini adanya masalah tumbuh
kembang pada balita dan Anak Prasekolah
F. SASARAN
1. Bayi umur 0-11 bulan
2.Anak balita umur 12-59 bulan
3.Anak Prasekolah
4.Ibu Balita
N BULAN
O KEGIATAN POKOK SASARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan dengan
pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
Pencatatan dan pelaporan terhadap hasil kegiatan dilakukan setiap bulan oleh penanggungjawab
program yang selanjutnya dilaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas.
Hasil laporan capaian program dianalisa setiap tiga bulan, dilaporkan kepada kepala UPTD
Puskesmas dan didistribusikan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti.
J. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan Program Kesehatan Anak berasal dari biaya operasional kesehatan (BOK)
UPTD Puskesmas Mengwi III tahun 2020 dan APBD.