Anda di halaman 1dari 7

Nama : Regina Nauli Manalu

No. Absen : 42

I. MULTIPLE CHOICE (Bobot 20%)

Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban a, b, c, d atau e pada
masing-masing butir soal berikut ini!
Pilih salah satu jawaban yang menurut Saudara benar dan tulis jawaban yang paling benar dengan cara
melingkari huruf a, b, c, d, atau e pada kertas soal ini.

1. Wajib pajak selaku pemotong PPh Pasal 21 akan memiliki saldo normal akun Utang PPh Pasal
21:
a. Debit neraca
b. Kredit neraca
c. Debit laba rugi
d. Kredit laba rugi
e. Semua salah.

2. Tuan Budi memiliki sebuah SPBU Pertamina. Karena omzetnya setahun mencapai Rp6 milyar,
beliau menyelenggarakan pembukuan. Pada saat membeli bahan bakar minyak, Pertamina akan
memungut PPh Pasal 22. Jurnal yang dicatat oleh Tuan Budi:
a. Mendebit akun PPh Pasal 22 Dimuka
b. Mengkredit akun Utang PPh Pasal 22
c. Mengkredit akun Beban PPh
d. Mendebit akun Beban PPh
e. Semua salah.

3. PT Maju Bersama (PKP) menerima pembayaran sewa gedung dari Ayu Dewi, seorang
pengusaha butik. Berikut pernyataan yang benar terkait transaksi tersebut. :
a. PT Maju Bersama mencatat debit PPN – Pajak Masukan
b. PT Maju Bersama mencatat kredit Utang PPh Pasal 4 ayat (2)
c. Ayu Dewi mencatat debit PPN – Pajak Masukan
d. Ayu Dewi mencatat debit Beban PPh Pasal 4 ayat (2)
e. Semua salah

4. Sebuah yayasan panti jompo menerima penghasilan sewa ruangan sebesar Rp10 juta dari PT
ABC. Atas penghasilan tersebut dilakukan koreksi fiskal :
a. positif
b. negatif
c. beda tetap
d. permanen
e. Semua salah

5. PT Telkomsel membayar royalti sebesar Rp60.000.000 kepada Tabuki, Ltd, sebuah perusahaan
yang berkedudukan di Jepang. Dari pernyataan berikut yang benar adalah:
a. PT Telkomsel mencatat debit akun PPh Pasal 23 Dimuka
b. PT Telkomsel mencatat kredit akun Utang PPh Pasal 23
c. PT Telkomsel mencatat debit akun PPh Pasal 26 Dimuka
d. PT Telkomsel mencatat kredit akun Utang PPh Pasal 26
e. Semua salah
Ujian Pelatihan Pajak Terapan Brevet A/B Akuntansi Pajak

II. KASUS ( NILAI 80 %)

A. Penjurnalan (Nilai 20%)


PT. WD Bahagia adalah Wajib Pajak yang bergerak di bidang konstruksi dan sesuai sertifikasi
dari LPJK masuk katagori perusahaan menengah. Perusahaan dikukuhkan sebagai PKP sejak
tanggal 12 Desember 2019.

Selama bulan April 2021, melakukan transaksi sebagai berikut :

Tanggal Transaksi
1 April 2021 Membuat tagihan (invoice) ke PT. Pajeknebeneh (PKP) atas pekerjaan
pelaksanaan konstruksi termijn II sebesar Rp. 500.000.000,-
2 April 2021 Menerima tagihan Jasa Konsultan Pajak dari PT. Berani Beres (ber-
NPWP & PKP) sebesar Rp. 10.000.000,-
5 April 2021 Menerima tagihan dan membayar sewa kantor selama 10 tahun ke
depan sebesar Rp. 100.000.000,- (pemilik gedung adalah OP & tidak
PKP)
7 April 2021 Melakukan pembayaran atas pembelian alat konstruksi (mesin
pengaduk lumpur) secara tunai kepada PT. Mesin Canggih (PKP)
dengan perincian sbb:
• Harga Mesin Rp. 50.000.000,-
• Biaya service selama 2 tahun Rp. 2.000.000,-
15 April 2021 Melakukan pembayaran tagihan jasa konsultan pajak yang telah
diterima pada tanggal 2 April 2021
23 April 2021 Menerima surat ketetapan pajak kurang bayar tahun pajak 2018
sebesar Rp. 10.000.000,- Perusahaan sebelumnya melaporkan SPT
PPh Badan 2018 dengan status Kurang Bayar Rp.5.000.000,-

Buatlah jurnal untuk masing-masing transaksi tersebut!

B. Penilaian Persediaan (Nilai 20 %)

Pada tahun 2020, PT AntiVirus yang bergerak di bidang usaha perdagangan komputer
menghitung persediaannya dengan keterangan sebagai berikut:

1. Persediaan Awal 100 satuan @ Rp 9.000.000,-


2. Pembelian 150 satuan @ Rp 12.000.000,-
3. Penjualan/dipakai 50 satuan
4. Pembelian 100 satuan @ Rp 11.250.000,-
5. Penjualan/dipakai 150 satuan

Saudara diminta untuk menghitung Harga Pokok Penjualan komputer pada tahun 2020 dan Wajib
Pajak memilih untuk menggunakan metode FIFO.

C. Revaluasi Aktiva Tetap (Nilai 20%)


Pada Bulan April 2021, PT. Mekere Bubar melakukan pengajuan revaluasi aktiva tetap ke KPP
tempat terdaftar. Adapun aktiva tetap yang dilakukan revaluasi adalah sebagai berikut :

WD Tax Center 2
Ujian Pelatihan Pajak Terapan Brevet A/B Akuntansi Pajak

No. Nama Aktiva Tetap Th Nilai NSB Th 2015 NSB Th Nilai Pasar Stlh
Perolehan Perolehan Berjalan Revaluasi
sebelum
Revaluasi

1 Tanah 2007 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000


2 Gedung 2012 300.000.000 255.000.000 247.500.000 1.200.000.000

Diminta :

1. Berapa PPh yang harus disetor oleh PT. Meker Bubar atas revaluasi aktiva tetap tersebut ?
2. Apabila Gedung (termasuk tanah) dialihkan oleh PT. Mekere Bubar pada tahun pajak
Nopember 2021, bagaimana perlakuan perpajakan atas hal tersebut ? Apabila ada yang harus
disetor, berapa jumlah pajaknya?

D. Pajak Tangguhan (Nilai 20%)


PT. Morat Marit mengalami laba sebelum pajak tahun 2019 sebesar Rp.1.500.000.000 dengan
jumalh omzet sebesar Rp. 55.000.000.000,-. Koreksi fiskal atas laba tersebut adalah:
1. Pendapatan sewa gudang Rp.100.000.000;
2. Beban Bunga STP Rp.20.000.000;
3. Beban pemberian fasilitas sewa bis untuk rekreasi karyawan Rp.50.000.000;
4. Penyusutan komersial Rp.50.000.000 lebih tinggi dari penyusutan fiskal;
5. Pendapatan bunga giro Rp.20.000.000;
6. Penyisihan Penghapusan piutang Rp.20.000.000;
7. Beban PPh ditanggung perusahaan Rp.10.000.000;
8. Amortisasi fiskal Rp.10.000.000 lebih tinggi dari amortisasi komersial.

Jumlah Kredit Pajak:


1. PPh Pasal 25 sebesar Rp. 120.000.000,-
2. PPh Pasal 22 Impor sebesar Rp. 30.000.000,-

Pertanyaan :
a. Berapa Penghasilan Kena Pajak PT. Morat Marit untuk tahun 2019?
b. Berapa PPh Kurang/Lebih Dibayar?
c. Hitung Aktiva atau Kewajiban Pajak Tangguhannya !
(asumsi saldo pajak tangguhan di neraca akhir tahun sebelumnya adalah pada posisi Aktiva
Pajak Tangguhan sebesar Rp.5.000.000,-)
d. Buat jurnal terkait aspek perpajakan di atas termasuk jurnal terkait pajak tangguhannya!

======= Selamat Mengerjakan =======

WD Tax Center 3
Ujian Pelatihan Pajak Terapan Brevet A/B Akuntansi Pajak

A. Perjurnalan
01-April Piutang Jasa Konstruksi Rp 500.000.000
Jasa Konstruksi Rp 500.000

02-April Biaya Konsultan Rp 10.000.000


PPN Masukan Rp 1.000.000
Hutang Jasa Konsultan Rp 11.000.000

05-April Beban sewa dibayar di muka Rp 100.000.000


Hutang PPh Psl 4 (2) Rp 10.000.000
Kas/Bank Rp 90.000.000

07-April Mesin Rp 50.000.000


Biaya dibayar dimuka Rp 2.000.000
PPN Masukan Rp 5.200.000
Hutang PPh Psl 23 Rp 40.000
Kas Rp 57.160.000

15-April Hutang Jasa Konsultan Rp 11.000.000


Hutang PPh Psl 23 Rp 200.000
Kas Rp 10.800.000

23-April PPh Kurang Bayar Psl 29 Rp 15.000.000


Bank Rp 10.000.000
Beban PPh Rp 5.000.000

B. Penilaian Persediaan

Pembelian HPP Persediaan


1. Persediaan 100 Rp 9.000.000 Rp 900.000.000
Awal
2. Pembelian 150 Rp 12.000.000 Rp 1.800.000.000 150 Rp 12.000.000 Rp 1.800.000.000
3. Penjualan 50 Rp9.000.000 Rp 450.000.000 50 Rp 9.000.000 Rp 450.000.000
150 Rp 12.000.000 Rp 1.800.000.000
4. Pembelian 100 Rp 11.250.000 Rp 1.125.000.000 100 Rp 11.250.000 Rp 1.125.000.000
5. Penjualan 50 Rp9.000.000 Rp 450.000.000
100 Rp12.000.000 Rp1.200.000.000 50 Rp 12.000.000 Rp 600.000.000
100 Rp 11.250.000 Rp 1.125.000.000
250 Rp 2.925.000.000 200 Rp2.100.000.000 Rp 1.725.000.000
Menghitung Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal Rp 900.000.000
Pembelian Rp 2.925.000.000
Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 3.825.000.000
Persediaan Akhir Rp (1.725.000.000)

WD Tax Center 4
Ujian Pelatihan Pajak Terapan Brevet A/B Akuntansi Pajak

Harga Pokok Penjualan Rp 2.100.000.000

WD Tax Center 5
Ujian Pelatihan Pajak Terapan Brevet A/B Akuntansi Pajak

C. Revaluasi Aktiva Tetap


➢ Nilai Pasar Aktiva Tetap Rp 3.200.000.000
Nilai Buku Aktiva Tetap Rp 1.247.500.000
Selisih Lebih Rp 1.952.500.000

PPh Final Psl 19 (10%) Rp 195.250.000

D. Pajak Tangguhan
1. Laba Sebelum Pajak Rp 1.500.000.000
Koreksi beda tetap :
-/- Pendapatan Sewa Gudang Rp (100.000.000)
+/+ Beban Bunga STP Rp 20.000.000
+/+ Beban Sewa Rp 50.000.000
-/- Pendapatan Bunga Giro Rp (20.000.000)
+/+ Beban PPh Rp 10.000.000
Total Beda Tetap Rp (40.000.000)
Rp 1.460.000.000
Koreksi Beda Waktu
+/+ Penyusutan Rp 50.000.000
+/+ Penyisihan Penghapusan Piutang Rp 20.000.000
-/- Amortisasi Rp (10.000.000)
Total Beda Waktu Rp 60.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 1.520.000.000

2. Pajak Terutang
25% x Rp 1.520.000.000 Rp 380.000.000
Kredit Pajak :
➢ PPh Pasal 22 Rp 30.000.000
➢ PPh Pasal 25 Rp 120.000.000 Rp 150.000.000
Pajak Kurang Dibayar Rp 230.000.000

3. Beban Pajak Tangguhan


25% X Rp 60.000.000 Rp 15.000.000
(Timbul beban pajak tangguhan karena adanya koreksi beda waktu POSITIF)
4. Jurnal yang dilakukan oleh PT. Morat Marit:
Perkiraan Akun Debet Kredit
PPh terutang/PPh Badan/Pajak Rp 380.000.000

WD Tax Center 6
Ujian Pelatihan Pajak Terapan Brevet A/B Akuntansi Pajak

PPh Pasal 22 dibayar dimuka Rp 30.000.000


PPh Pasal 25 dibayar dimuka Rp 120.000.000
Utang PPh Pasal 29 Rp 230.000.000

Aset Pajak Tangguhan Rp 15.000.000


Pendapatan Pajak Tangguhan Rp 15.000.000

Penyajian Laporan Keungan:


Laba Sebelum PPh Rp 1.500.000.000
PPh:
1. Pajak Kini Rp (380.000.000)
2. Beban Pajak Tangguhan Rp (15.000.000)
Jumlah Rp. (365.000.000)
Laba Setelah PPh Rp. 1.135.000.000

WD Tax Center 7

Anda mungkin juga menyukai