Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN INTEGRAL UNTUK MENGHITUNG TITIK BERAT

DAN MOMEN INERSIA SUATU BIDANG DAN VOLUME BENDA


PUTAR

Suroso 1)
1)
Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
Email: suroso@polines.ac.id

ABSTRAK

Dalam menerapkan integral untuk menghitung titik berat dan momen inersia suatu bidang dan volume
benda putar , langkah pertama adalah membuat sketsa atau gambar bidang tersebut dan dilengkapi
dengan garis atau kurva beserta persamaannya yang membatasi bidang tersebut . Selanjutnya harus bisa
memahami dengan baik langkah-langkah dalam menghitung luas bidang dan volume benda putar dengan
integral . Setelah itu baru menghitung titik berat dan momen inersia tanpa mengalami kesulitan asalkan
sudah bisa memahami langkah-langkah sebelumnya dengan baik .

Kata kunci: Penerapan integral , titik berat , momen inersia.

PENDAHULUAN lurus atau kurva lengkung dapat dihitung


dengan mudah.
Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu Tujuan
pengetahuan dan teknologi, matematika Tujuan dari penulisa artikel ini
banyak digunakan untuk mempermudah adalah menerapkan integral untuk
pemecahan masalah, misalkan untuk menghitung titik berat dan momen
menghitung titik berat dan momen inersia suatu bidang dan volume benda
inersia suatu bidang. Untuk bidang yang putar.
bentuknya sederhana, misalkan bidang
yang berbentuk persegi panjang, titik TINJAUAN PUSTAKA
berat bidang tersebut akan lebih mudah Pengertian Integral dan Luas Bidang
ditentukan yaitu terletak diperpotongan Dengan Integral
diagonal dari persegi panjang tersebut.
Akan tetapi untuk bidang yang dibatasi Jika 𝐹(𝑥) adalah fungsi yang
kurva lengkung, untuk menentukan titik turunannya 𝐹1 (𝑥 ) = 𝑓(𝑥) pada selang
berat bidang tersebut tidaklah mudah. tertentu dari sumbu 𝑥 , maka 𝐹(𝑥)
Karena untuk menghitung titik berat disebut anti turunan atau integral tertentu
harus dapat menghitung luas bidang, dan dari 𝑓(𝑥) dan ditulis dengan: 𝐹(𝑥) =
untuk menghitung luas bidang blm ada 𝑓(𝑥) dx. Jika a dan b adalah batas
rumusnya, sehingga untuk menghitung bawah dan batas atas integral maka
𝑏
titik berat bidang tersebut juga akan ditulis: 𝑎 𝑓 ( 𝑥 ) dx dan dinamakan
mengalami kesulitan. Untuk mengatasi integral tertentu dari 𝑓(𝑥) terhadap 𝑥
permasalahan tersebut dibutuhkan ilmu dari 𝑥 = a sampai 𝑥 = b . (Frank Ayres,
matematika yaitu integral. Dengan JR, 1985).
integral, luas bidang dan titik berat
bidang, baik bidang yang dibatasi garis

Bangun Rekaprima Vol.07/2/Oktober/2021 99


Jika 𝑓(𝑥) kontinu dalam selang a
x b dan F ( x ) adalah integral tak
tentu dari f ( x ), maka
𝑏
𝑎
𝑓 ( 𝑥 ) dx = F (x) ]𝑏𝑎 = F (b) – F (a) .
Jika y = 𝑓(𝑥) adalah kontinu dan tidak
negative dalam selang a x b, maka
𝑏
𝑎
𝑓(𝑥) adalah luas bidang yang
Gambar 2.
dibatasi sumbu x, garis x = a, garis x =
b serta kurva y = 𝑓(𝑥). (Frank Ayres, Menghitung luas bidang tersebut
JR, 1985 dan Leithold Hutahaean, 1988). dengan integral, langkah-langkahnya
Dengan cara yang sama, luas bidang adalah sebagai berikut:
yang diarsir berikut gambar 1 dapat 1. Mencari persamaan garis 𝑦1 , 𝑦2 ,
dihitung dengan integral sebagai berikut: 𝑦3 , dan 𝑦4
Misal luas bidang yang diarsir = A 2. Bidang tersebut, dibagi menjadi
𝑎 𝑏 tiga segmen, untuk batas integral
maka A = 𝑜 𝑦1 - 𝑦3 dx + 𝑎 𝑦1 - 𝑦2 dx.
yaitu: 0 x a , a x b , b
x c.
3. Selanjutnya menghitung luas
bidang tersebut dengan integral,
yaitu:
A= 𝑎 𝑏
0 1
𝑦 - 𝑦2 d x + 𝑎 1
𝑦 - 𝑦4 d x
𝑐
+ 𝑏 𝑦1 - 𝑦3 dx
Gambar 1.
Dengan A= luas bidang yang
PEMBAHASAN APLIKASI diarsir.
INTEGRAL UNTUK
MENGHITUNG TITIK BERAT Contoh:

Titik Berat Suatu Bidang Misalkan pada gambar 2. di atas


diketahui: a = 4, b = 8, c = 12, d = 4 dan
Dalam mekanika, massa dipandang e=6
sebagai benda yang terpusatkan pada
suatu titik yang disebut titik pusat massa Mencari persamaan garis 𝑦1 , 𝑦2 ,
(titik pusat gravitasi). Untuk benda yang 𝑦3 , dan 𝑦4 .
homogen , titik ini berimpit dengan pusat  persamaan garis 𝑦1 = 6
geometriknya atau titik berat. (Frank  persamaan garis 𝑦2 melalui titik
Ayres , JR, 1985 dan K A Stroud, Erwin (a,d) = (4,4) dan (0,e) = (0,6),
Sucipto , 1989 ). 1
didapat 𝑦2 = - 2 x + 6
Untuk menghitung titik berat suatu  persamaan garis 𝑦3 melalui titik
bidang dengan integral, kita harus (b,d) = (8,4) dan (c,e) = (12,6),
menghitung dulu luas bidang tersebut 1
didapat 𝑦3 = 2 x
dengan integral. Perhatikan bidang yang
dibatasi oleh sumbu x, sumbu y, garis  𝑦4 = 0
𝑎
𝑦1 , 𝑦2 , 𝑦3 , garis x = a dan garis x = b, Sehingga A = 𝑦 - 𝑦2 d x +
0 1
seperti Gambar 2 yang diarsir berikut: 𝑏 𝑐
𝑎 1
𝑦 - 𝑦4 d x + 𝑏 1
𝑦 - 𝑦3 d x

Bangun Rekaprima Vol.07/2/Oktob er/2021 100


4 1 8 308
= 0
6 - (- 2 x + 6 ) d x + 4
6 -o d = 3
12 1
x + 8
6 -2x dx 3. Menentukan momen terhadap
41 8 12 sumbu y atau 𝑀𝑦 yaitu:
= 0 2
x dx + 4
6 dx + 8
6 -
1 4 8
x dx 𝑀𝑦 = 𝑥
(𝑦1 − 𝑦2 ) d x + 4 𝑥 (
0
2 12
1 1 𝑦1 - 𝑦4 ) dx + 8 x ( 𝑦1 - 𝑦3 ) dx
= 4 𝑥 2 ]40 + 6 x ]84 + 6 x - 4 𝑥 2 ]12
8 41 8
= 0 2
𝑥2 d x + 4
6𝑥 dx +
= 32 satuan luas. 12 1
8
6𝑥 - 2
𝑥 2 dx
Setelah menghitung luas bidang
1
tersebut dengan integral, untuk = [ 6 𝑥 3 ]40 + [ 3 𝑥 2 ]84 + [ 3 𝑥 2
1
menentukan titik berat bidang yang - 6
𝑥 3 ]12
8
diarsir dengan integral langkah-
langkahnya sebagai berikut: = 192
4. Menghitung titik berat bidang yang
diarsir (𝑥 , 𝑦) dengan rumus
sebagai berikut:
𝑀𝑦 𝑀𝑥
𝑥 = 𝑦 =
𝐴 𝐴
308
192
𝑥 = 32
𝑦 = 3
32

𝑥 = 6 𝑦 = 3,2
Gambar 3. Jadi titik berat bidang yang diarsir
adalah : ( 𝑥 , 𝑦 ) = (6 , 3,2).
1. Menentukan titik berat masing-
masing pita seperti pada gambar Titik Berat Benda Putar
3, yaitu: Untuk menghitung titik berat suatu
1 1 benda putar dengan integral, kita harus
[x, 2
( 𝑦1 + 𝑦2 ) ] , [ x , 2
( 𝑦1 +
1 menghitung dulu volume benda putar
𝑦4 ) ] , dan [ x , ( 𝑦1 + 𝑦3 ) ] .
2 tersebut dengan integral.
2. Menentukan momen terhadap Perhatikan bidang yang dibatasi
sumbu x atau 𝑀𝑥 yaitu: oleh sumbu x, garis 𝑦1 dan garis x = 4
41 seperti Gambar 4 berikut:
𝑀𝑥 = ( 𝑦1
+ 𝑦2 )(𝑦1 − 𝑦2 ) dx
0 2
81
+ 4 2 ( 𝑦1 + 𝑦4 )( 𝑦1 - 𝑦4 ) dx +
12 1
8 2
( 𝑦1 + 𝑦3 )( 𝑦1 - 𝑦3 ) dx .
1 4 1 8
= 2 0 1
𝑦 2 - 𝑦2 2 d x + 2 4 1
𝑦 2 -
2 1 12
𝑦4 dx + 2 8
𝑦1 2 2
- 𝑦3 dx
1 4 1 1 8
=2 0
− 4 𝑥2 + 3 x dx + 2 4
36
1 12 1
dx + 2 8 36 - 4
𝑥 2 dx Gambar 4.
1 1 3 Jika bidang yang diarsir tersebut
=2[- 12
𝑥 3 + 2 𝑥 2 ]40 + [ 18 x ] 84
1 1
diputar sekeliling sumbu x , volumenya
+ 2
[ 36 x – 12 𝑥 3 ]12
8 dapat dihitung dengan integral sbb :

Bangun Rekaprima Vol.07/2/Oktober/2021 101


16 𝜋
1. Mencari persamaan garis 𝑦1 yang 𝑥 = 16 𝜋
melalui titik (0,0) dan titik (4,2) 3
1
dan hasilnya adalah: 𝑦1 = 2 x 𝑥 =3
2. Membuat pita wakil tegak lurus Jadi titik berat benda putar tersebut,
sumbu putar dan persegi panjang yaitu [ 𝑥 , 𝑦 ] = [ 3 , 0 ].
yang didekati pita itu.
3. Menghitung volume benda putar Momen Inersia Suatu Luasan
dengan rumus: Momen inersia I suatu luasan
4
V = 𝜋 0 𝑦1 2 d x terhadap garis L pada bidangnya
4 1 didapatkan dengan cara sbb :
= 𝜋 0 (2 𝑥 )2 d x
1 4 2 1. Membuat sketsa daerahnya dan
=4𝜋 0
𝑥 dx
1 1 pita yang sejajar dengan garis L
=4𝜋 [ 3 𝑥 3 ]40 dan persegi panjang yang didekati
16
= 3
𝜋 satuan volume serta titik berat pita.
2. Dibentuk hasilkali luas persegi
Setelah menghitung volume benda panjang dan kuadrat jarak titik
putar dengan integral, untuk menentukan beratnya dari garis L.
titik berat benda putar dengan integral 3. Menghitung momen inersia I
langkah-langkahnya sebagai berikut: suatu luasan tersebut dengan
integral. (Frank Ayres, JR, 1985,
dan K A Stroud , Erwin Sucipto,
1989).
Sebagai contoh perhatikan bidang
yang diarsir Gambar 6) berikut:

Gambar 5.
1
1. Menentukan titik berat pita [x , 2
𝑦1 ] seperti Gambar 5. di atas.
2. Menentukan momen benda Gambar 6.
terhadap bidang yang melalui titik Akan dihitung momen inersia I
asal dan tegak lurus sumbu putar dari bidang yang diarsir terhadap garis L
yaitu sumbu x atau 𝑀𝑦𝑧 , dengan ( sumbu x ) atau 𝐼𝑥 sebagai berikut:
4
𝑀𝑦𝑧 = 𝜋 0 𝑥 𝑦1 2 d x 2 2
𝐼𝑥 = 0
𝑦 (4–x)dy
4 1 2 2
=𝜋 0
𝑥 (2 𝑥 )2 d x 𝐼𝑥 = 0
𝑦 (4–2y)dy
2
1 4 3 𝐼𝑥 = 4 𝑦2 - 2 𝑦3 d y
=4𝜋 0
𝑥 dx 0
4 1
𝐼𝑥 = [ 3 𝑦 3 - 2 𝑦 4 ]20
1 1
= 4 𝜋 [ 4 𝑥 4 ]40 = 16 𝜋 𝐼𝑥 =
8
3
3. Menghitung titik berat benda putar Jadi momen inersia dari bidang
[ 𝑥 , 𝑦 ] , dengan 𝑦 = 0 karena 8
tersebut terhadap sumbu x atau 𝐼𝑥 = 3 .
bidang diputar sekeliling sumbu x,
dengan rumus: Atau dengan cara lain yaitu pita
𝑀𝑦𝑧 dibuat tegak lurus sumbu x ( Gb : 7 )
𝑥 =
𝑉

Bangun Rekaprima Vol.07/2/Oktob er/2021 102


dan momen inersia dihitung dengan cara Gambar 8.
sebagai berikut:

Gambar 7.
4 2 1 Atau dengan cara lain yaitu pita
𝐼𝑥 = 0
𝑦 . y dx dibuat tegak lurus sumbu putar seperti
3
1 4 3 Gambar 9. Sebagai berikut:
𝐼𝑥 = 3 0
𝑦 x
1 4 1
𝐼𝑥 = 3
(
0 2
𝑥 )3 dx
1 4 3
𝐼𝑥 = 0
𝑥 dx
24
1 1
𝐼𝑥 = 24
[ 4
𝑥 4 ]40
8
𝐼𝑥 = 3

Momen Inersia Suatu Benda Putar Gambar 9.


Momen inersia suatu benda yang Momen inersia dihitung dengan
terbentuk dari perputaran suatu bidang rumus sebagai berikut:
sekeliling garis L pada bidangnya
didapatkan dengan cara sebagai berikut:
1. Membuat sketsa bidangnya dan
pita yang sejajar garis L sebagai
sumbu putar.
2. Dibentuk hasil kali volume yang
terbentuk oleh perputaran pita
sekeliling sumbu putar dan kuadrat
jarak titik berat pita dari sumbu
putar.
3. Menghitung momen inersia suatu
benda putar tersebut dengan
integral.

SIMPULAN
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Untuk menghitung titik berat dan
momen inersia suatu bidang dan
volume benda putar dengan

Bangun Rekaprima Vol.07/2/Oktober/2021 103


integral, harus bisa menghitung L (sumbu x) dan titik berat pita,
luas bidang dan volume benda kemudian dibentuk: hasil kali luas
putar tersebut dengan integral. persegi panjang (luas pita) dan
kuadrat jarak titik beratnya dari
2. Untuk menghitung luas bidang dan
garis L, serta hasil kali volume
volume benda putar, langkahnya
benda putar dan kuadrat jarak titik
adalah membuat sketsa bidang
beratnya dengan garis L,
dalam sumbu x dan sumbu y,
selanjutnya menghitung momen
membuat pita pada bidang untuk
inersia dengan integral.
menentukan batas–batas integral,
selanjutnya menghitung luas
DAFTAR PUSTAKA
bidang dan volume benda putar
dengan integral . Frank Ayres. 1985. Kalkulus. halaman
23. Jakarta: Erlangga.
3. Untuk menghitung titik berat,
langkahnya dimulai dengan K.S. Stroud dan Erwin Sucipto. 1989.
membuat titik berat pita, Matematika Untuk Teknik.
menentukan momen terhadap halaman 220). Jakarta: Erlangga.
sumbu x ( Mx ) dan sumbu y (My), K.S. Stroud dan Erwin Sucipto. 1989.
selanjutnya menghitung titik berat Matematika Untuk Teknik.
tersebut dengan integral . halaman 330). Jakarta: Erlangga.
4. Untuk menghitung momen inersia, Leithoid, Louis. 1988. Kalkulus Dan
langkahnya dimulai dengan Ilmu Ukur Analitik. halaman 183.
membuat pita sejajar dengan garis Jakarta: Erlangga.

Bangun Rekaprima Vol.07/2/Oktob er/2021 104

Anda mungkin juga menyukai