TENTANG
KEBIJAKAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
RSUD KELAS B MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG
Menimbang : a. bahwa agar adanya kepastian status tenaga kerja kontrak pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya, perlu
menetapkan Keputusan Direktur RSUD Kelas B Majalaya
tentang Kebijakan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil RSUD
Kelas B Majalaya;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Ditetapkan di Majalaya
pada tanggal: 3 Mei 2012
KUSMAWAN DARDJA
LAMPIRAN I KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD KELAS B MAJALAYA
NOMOR : 900/004.K/PPK-BLUD/RSUD KLS B/2012
TANGGAL : 3 Mei 2012
TENTANG : KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD KELAS B MAJALAYA
TENTANG KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NON PEGAWAI
NEGERI SIPIL RSUD KELAS B MAJALAYA KABUPATEN
BANDUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
(1) Selain Pegawai Tetap, Pegawai Kontrak dan Pegawai Harian Lepas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), RSUD Kelas B Majalaya dapat
memperkerjakan paruh waktu.
(2) Pegawai Paruh Waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari
PNS dengan ketentuan PNS yang bersangkutan tidak meninggalkan tugas
utama dan tidak melanggar jam kerja pada unit kerja PNS yang bersangkutan,
serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
BAB III
Pasal 6
Formasi
(1) Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, wajib
menyusun formasi kebutuhan Pegawai Non PNS dengan mempertimbangkan :
a. jenis dan sifat pelayanan yang diberikan;
b. kemampuan pendapatan operasional;
c. prasarana dan sarana yang tersedia;
d. uraian dan peta jabatan.
(2) Penyusunan formasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan dan
dilaporkan pada Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM.
Pasal 7
(1) Dalam penerimaan Pegawai Non PNS harus disesuaikan dengan formasi
kebutuhan yang sudah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(1).
(2) Penerimaan Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM dan
dilaporkan kepada Direktur Utama.
Pasal 8
Seleksi
(1) Seleksi Pegawai Non PNS dilaksanakan oleh Sub Bagian Kepegawaian dan
Pengembangan SDM dan dilaporkan kepada Direktur Utama.
(2) Pelaksanaan seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerjasama
dengan lembaga profesional.
(3) Materi seleksi terdiri dari :
a. administrasi
b. tes kompetensi
c. tes kesehatan
d. tes psikologi
(4) Selain materi seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Sub Bagian
Kepegawaian dan Pengembangan SDM dapat menambah materi seleksi sesuai
dengan kebutuhan.
Pasal 9
Usia Pelamar
Pelamar yang akan diterima untuk mengikuti seleksi adalah mereka yang telah
berusia minimal 17 Tahun, maksimal 35 Tahun.
BAB IV
Pasal 10
(1) Pelamar yang telah dinyatakan lulus dan diterima berdasarkan seleksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), ditetapkan wajib menjalani
masa percobaan untuk paling lama 3 (tiga) bulan, dengan sebutan Pegawai
Percobaan.
(2) Pegawai Percobaan yang selama masa percobaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dinilai berperilaku dan bekerja dengan baik, ditetapkan sebagai
Pegawai Kontrak.
(3) Status Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlangsung
paling lama untuk 2 (dua) kali kontrak dengan masa kontrak masing-masing
satu tahun.
(4) Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang selama dua kali
kontrak berperilaku dan bekerja dengan baik ditetapkan sebagai Pegawai
Tetap.
(5) Dalam masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pegawai
Percobaan dapat saling mengakhiri hubungan kerja dengan sukarela tanpa
kompensasi apapun.
(6) Terhadap Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3),
dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja baik atas kemauan pegawai yang
bersangkutan maupun atas keputusan Direktur Utama dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 11
Penugasan
(1) Pegawai Non PNS ditugaskan oleh Direktur Utama untuk melaksanakan tugas
tertentu.
(2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan
dan memperhatikan pendidikan, kompetensi, pengalaman, prestasi dan
kondite selama masa percobaan dan/atau masa kerja.
Pasal 12
Pembinaan
(1) Pembinaan Pegawai Non PNS dalam tugas dilakukan oleh atasan langsung
melalui penilaian kinerja.
(2) Pembinaan karier Pegawai Non PNS menjadi tanggung jawab Direktur Utama,
yang dlaksanakan oleh pejabat kepegawaian.
(3) Pembinaan Pegawai Non PNS meliputi :
a. mutasi (promosi, rotasi dan demosi);
b. diklat;
c. pemberian sanksi.
BAB V
Pasal 13
Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Non PNS dalam dan dari
tugas dan/atau jabatan dilaksanakan dengan keputusan Direktur Utama.
Pasal 14
BAB VI
MASA KERJA
Pasal 15
Masa kerja Pegawai Non PNS dihitung sejak diangkat sebagai Pegawai Non PNS
dengan status Pegawai Tetap, tetapi tidak diperkenankan memasukan masa kerja
di luar RSUD Kelas B Majalaya dalam masa kerja Pegawai Non PNS.
BAB VI
Pasal 16
(1) Batas usia pensiun Pegawai Non PNS adalah 56 (lima puluh enam) tahun.
(2) Batas usia pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi
profesi tenaga medis fungsional yang melakukan langsung pelayanan medis
kepada pasien.
(3) Batas usia pensiun bagi profesi tenaga medis fungsional yang melakukan
langsung pelayanan medis kepada pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah 60 (enam puluh) tahun.
BAB VII
Pasal 17
(1) Pegawai Non PNS berhak menerima remunerasi sebagai imbalan jasa.
(2) Selain menerima remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pegawai
Non PNS berhak memperoleh :
a. Kesempatan untuk maju dan mengembangan diri sesuai dengan potensi dan
prestasinya serta kebutuhan RSUD Kelas B Majalaya.
b. cuti.
(3) Bentuk dan besar remunerasi Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan kemampuan pendapatan operasional RSUD Kelas B Majalaya.
(4) Remunerasi Pegawai Non PNS disusun oleh Direktur Utama sesuai dengan
kemampuan pendapatan operasional RSUD Kelas B Majalaya ketentuan
peraturan perundang-undangan berlaku.
Pasal 18
(1) Setiap Pegawai Non PNS wajib :
a. bersedia ditugaskan pada seluruh unit kerja;
b. melaksanakan pekerjaan dan perintah tugas dengan sebaik-baiknya;
c. memelihara dan/atau menjaga kerahasiaan, nama baik dan citra positif
RSUD Kelas B Majalaya;
d. mematuhi dan menjalankan dan/atau tata tertib RSUD Kelas B Majalaya.
(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), direktur dapat
menentukan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB IX
ANGGARAN
Pasal 19
Anggaran belanja untuk membiayai Pegawai Non PNS dibebankan pada Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) RSUD Kelas B Majalaya.
BAB X
KARIER
Pasal 20
(1) Pegawai Non PNS dapat mengembangkan karier untuk seluruh tugas dan/atau
jabatan kecuali tugas dan/atau jabatan yang diatur oleh peraturan perundang-
undangan yang tidak dapat dijabat oleh Pegawai Non PNS.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenjang karier Pegawai Non PNS diatur
dengan keputusan Direktur Utama.
BAB XI
Pasal 21
Waktu kerja, istirahat dan cuti pegawai mengikuti peraturan kepegawaian RSUD
Kelas B Majalaya.
BAB XII
Pasal 22
BAB XIII
LARANGAN
Pasal 23
Pengangkatan Pegawai Non PNS tidak dapat dilakukan terhadap Pegawai Non PNS
yang memiliki hubungan keluarga dengan Pegawai PNS karena :
a. hubungan sedarah sampai garis keturunan ketiga;
b. hubungan karena perkawinan sampai derajat kedua;
c. hubungan karena perwalian sampai derajat kedua.
Pasal 24
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 25
(1) Penyelesaian perselisihan antara Pegawai Non PNS dengan RSUD Kelas B
Majalaya diselesaikan dengan cara musyawarah atau kekeluargaan.
(2) Apabila perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat
diselesaikan, maka penyelesaian dilakukan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB XV
LAPORAN
Pasal 26
BAB XVI
SANKSI
Pasal 27
(1) Sanksi diberikan Pegawai Non PNS yang melakukan pelanggaran terhadap
Pasal 14, Pasal 18, dan Pasal 24 serta Tata Tertib yang berlaku.
(2) Jenis sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari atas :
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis terdiri dari :
1) Surat Peringatan I (Pertama)
2) Surat Peringatan II (Kedua)
3) Surat Peringatan III (Ketiga/terakhir)
c. demosi/penurunan jabatan;
d. penundaan kenaikan pangkat/golongan;
e. pembebasan tugas sementara;
f. pemutusan hubungan kerja/pemberhentian.
(3) Pemberian sanksi tidak harus dilakukan secara berurutan atau berjenjang,
tetapi diberikan berdasarkan jenis pelanggaran yang dilakukan.
Pasal 28
Apabila Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM tidak menyampaikan
laporan kepegawaian dikenakan teguran tertulis oleh Direktur Utama.
Pasal 29
(1) Terhadap pekerjaan yang jenis dan sifatnya tidak dapat dilaksanakan oleh PNS
dan/atau Pegawai Non PNS, RSUD Majalaya dapat menggunakan tenaga kerja
dari Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan dan penggunaan tenaga kerja
dari Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditetapkan oleh direktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
KUSMAWAN DARDJA
LAMPIRAN II KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD KELAS B MAJALAYA
NOMOR : 900/004.K/PPK-BLUD/RSUD KLS B/2012
TANGGAL : 3 Mei 2012
TENTANG : KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD KELAS B MAJALAYA
TENTANG KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NON PEGAWAI
NEGERI SIPIL RSUD KELAS B MAJALAYA KABUPATEN
BANDUNG
1. GAJI POKOK
5 S2 Rp. 2.750.000
6 Dokter Spesialis Rp. 2.750.000
2. TUNJANGAN JABATAN
Tunjangan adalah tambahan penghasilan di luar gaji pokok sebagai akibat
Pegawai Non PNS mengemban tanggung jawab atau menanggung risiko
pekerjaan. Besarnya tunjangan disesuaikan dengan kemampuan
pendapatan RSUD Majalaya. Tunjangan yang diberikan adalah Tunjangan
Jabatan.
Tunjangan jabatan diberikan setiap bulan bersamaan dengan pembayaran
gaji.
3. TUNJANGAN KESEJAHTERAAN
(1) Setiap pegawai non PNS diberikan tunjangan kesejahteraan.
(2) Tunjangan kesejahteraan diberikan setiap bulan bersamaan dengan
pembayaran gaji.
(3) Tunjangan kesejahteraan diintegrasikan kedalam tunjangan jaminan
sosial tenaga kerja dalam bentuk:
a. jaminan kesehatan
b. jaminan keselakaan kerja
c. jaminan hari tua; dan
d. jaminan kematian
(4) Pelaksanaan pemberian tunjangan jaminan sosial tenaga kerja
dilakukan melalui kerjasama RSUD Kelas B Majalaya dengan PT.
Jamsostek (Persero).
(5) Besaran tunjangan jaminan sosial tenaga kerja disesuaikan dengan
kemampuan RBA RSUD Majalaya;
(6) Besaran iuran jaminan sosial tenaga kerja yang menjadi kewajiban
pegawai non PNS, disesuaikan dengan aturan yang berlaku di PT.
Jamsostek (Persero).
(7) Iuran yang menjadi kewajiban pegawai non PNS, dipotongkan dari gaji
yang diterima pegawai non PNS oleh Bendahara Gaji RSUD Kelas B
Majalaya.
4. KERJA LEMBUR
Pegawai Non PNS berhak atas uang lembur apabila bekerja melampaui jam
kerja yang ditentukan. Besarnya uang lembur/jam dihitung dari gaji pokok
dibagi 4 x 37,3 jam = gaji pokok / 149 jam.
Banyaknya jam lembur / bulan merupakan jumlah dari kerja lembur harian.
Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam
1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu) dan harus
dengan persetujuan yang bersangkutan.
5. INSENTIF
Insentif adalah pemberian imbalan pada Pegawai Non PNS atas hasil kerja
yang melampaui rata-rata, dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan
rumah sakit dan penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD).
Insentif yang diberikan adalah jasa pelaksana kesehatan di RSUD Kelas B
Majalaya.
Besaran insentif ditentukan oleh kinerja instalasi/unit/bidang di mana
Pegawai Non PNS tersebut ditempatkan.
KUSMAWAN DARDJA
LAMPIRAN III KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD KELAS B MAJALAYA
NOMOR : 900/004.K/PPK-BLUD/RSUD KLS B/2012
TANGGAL : 3 Mei 2012
TENTANG : KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD KELAS B MAJALAYA
TENTANG KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NON PEGAWAI
NEGERI SIPIL RSUD KELAS B MAJALAYA KABUPATEN
BANDUNG
KUSMAWAN DARDJA