Anda di halaman 1dari 13

LARANGAN RIBA DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :

AMELIA –NIM : 0312519179


K I K Y FAU Z I Y YA H – N I M : 0 3 1 2 5 1 9 1 9 0
SUELA –NIM : 0312519201
Latar Belakang
Riba merupakan pendapatan yang di peroleh secara tidak adil. Riba telah
berkembang sejak zaman jahiliyah hingga sekarang ini. Sejak itu banyaknya
masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat dan telah menjadi tradisi
terhadap jual beli maupun pinjam-meminjam barang dan jasa. Sehingga sudah
mendarah daging memberikan pinjaman kepada seseorang dan memungut
biaya jauh di atas dari pinjaman awal yang di berikan kepada peminjam
akibatnya banyaknya orang lupa akan larangan riba. Hal ini secara keras
ditentang atau dilarang oleh ajaran islam yang dijelaskan dalam Al-qurán dan
hadist.
Pengertian Dan Hukum Riba
Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan) yang artinya kelebihan, bertambah,
berkembang, atau menggelembung. Menurutistilah, Syeikh Muhammad Abdul
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan riba ialah penambahan-penambahan yang
dibebankan kepada orang yang meminjam harta seseorang akibat dari pengunduran
janji pembayaran dari pada batas waktu yang telah ditetapkan. Riba berarti
pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil.
Hukum Riba Dalam Islam,
Memungut riba atau mendapatkan keuntungan berupa riba pinjaman adalah haram.
Ini dipertegas dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 275 .
SURAT AL – BAQARAH :275
َ َ‫الربٰوا ل َا يَقُ ْو ُم ْو َن اِلَّا ك ََما يَقُ ْو ُم ال َّ ِذ ْي يَت‬ ْ
‫الربٰواۘ َوا َ َح َّل‬
ّ ِ ‫ال ْبَيْ ُع ِمثْ ُل‬ ‫الشي ْ ٰط ُن ِم َن ال َْم ِ ّسۗ ٰذلِ َك ِباَن ّ َُه ْم قَال ُْوٓا اِن ّ ََما‬
َّ ‫خبَّ ُط ُه‬ ّ ِ ‫اَل َّ ِذي ْ َن يَأكُل ُْو َن‬
ۚ ‫بالن ّ َِار‬ ٰ ‫َفاُول ٰۤ ِىٕ َك ا َ ْص‬
ُ ‫ح‬ ‫اد‬
َ ‫ع‬ َ ‫اۤء ٗه َم ْو ِع َظ ٌة ِ ّم ْن َّر ِبّ ٖه َفانْتَ ٰهى َفل َٗه َما َسل ََفۗ َوا َ ْم ُر ٗهٓ اِل َى الل ّ ٰ ِه ۗ َو َم ْن‬
َ ‫الربٰواۗ َف َم ْن َج‬ ّ ِ ‫الل ّ ٰ ُه ال ْبَيْ َع َو َح َّر َم‬
‫ُه ْم ِفيْ َه ا ٰخلِ ُد ْو َن‬

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian
itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya
Macam-Macam Riba
Larangan Riba Dalam Al-Qurán
ََ
‫ْ َُ ْيآتممم‬ ‫َ َومامم‬ ‫َِّ لاهمۖم‬ ْ َ ِ ‫رموم‬
‫عندمم‬ ‫فمم ْ َ ُيمبم‬ َ ‫ِ َّالنام‬
‫س َمال‬ ‫ْ َأ َ ِممام‬
‫وملم‬ ‫ْ َِ َ ُليمبم‬
‫رموم ِ فميم‬ ‫َُْ يآتممم ِ ْممنم ِ ً ابم‬
‫رم‬ ‫َ امم‬
ْ َ ٰ ُ ‫فأ‬
‫ون‬
َ ‫ف‬ ُ ‫ع‬
ِ ‫ض‬
ْ ‫م‬ ُ ‫ال‬ ‫م‬
ُ ‫ه‬
ُ َ
‫ك‬ ِ ‫ئ‬ ‫ول‬ َ ‫ه‬ِ ّ ‫ه الل‬ َ ‫ج‬ ْ ‫و‬
َ ‫ون‬
َ ُ ‫ريد‬ ِ ُ‫ة ت‬ ٍ ‫ن َزكَا‬
ْ ‫م‬ ِ
"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksud kan untuk mencapai keridhaan
Allah, maka (yang berbuatdemikian) itulah orang-orang yang melipat
gandakan (pahalanya).“
(Q.S. Ar Rum: 39).
Larangan Riba Dalam Al
quran
‫ن‬ ِ ْ ‫مؤ‬
َ ْ ‫منِي‬ ّ ‫م‬ ْ ُ ‫ن كُنْت‬ ْ ِ ‫الربٰوٓا ا‬ ّ ‫ن‬ َ ‫م‬ ِ ‫ي‬َ ‫ما ب َ ِق‬ َ ّٰ ‫منُوا اتّقُوا الل‬
َ ‫ه وَذ َُروْا‬ َ ٰ‫ن ا‬
َ ْ ‫يٰٓاَيّهَا الّذِي‬
َُ ‫ن وَ َل تُظْل‬ ْ ‫فَان لّم ت ْفعلُوا فَأ‬
‫ن‬
َ ْ ‫مو‬ ُِ ‫موَالِك ُ ْم ْۚم َل تَظْل‬
َ ْ ‫مو‬ َْ ‫سا‬ ‫ُو‬
ُ ْ ُ ْ ‫ء‬ ‫ر‬ ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬َ ‫ف‬ ‫م‬
ْ ُ ‫ت‬ْ ‫ب‬ُ ‫ت‬ ‫ن‬
ْ ِ ‫ا‬َ ‫و‬ ۚ ‫ه‬
ٖ ‫ه‬ِ ‫ل‬ ‫و‬ ‫س‬
ُ
ْ ََ ‫ر‬ ‫و‬ِ ‫ه‬ّ ٰ ‫الل‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ر‬
َ ّ ٍ ْ ِ ْ ‫ح‬
َ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫و‬ُ ‫َن‬ ‫ذ‬ ْ َ َ ْ ْ ِ
Yang Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa-sisa (dari berbagai
jenis) riba jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. Dan
jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi mu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak pula dianiaya."
(Al Baqarah: 278-279)
Larangan Riba dalam Hadist
Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Jauhilah tujuh perkara mubiqat
(yang mendatangkan kebinasaan). Para sahabat lalu bertanya apakah tujuh perkara itu, wahai
Rasulullah? Rasulullah SAW lalu menjawab menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan dibenarkan syariat, memakan riba, memakan
harta anak yatim, melarikan diri dari medan petempuran, melontarkan tuduhan zina terhadap
wanita baik-baik yang lengah lagi beriman.” (H. R. Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir bin Abdilla RA; “Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, yang memberi riba,
penulisnya, dan dua saksinya. Rasulullah lalu berkata mereka seluruhnya sama.” (H.R. Muslim).
Faktor Penyebab Memakan
dan Diharamkannya
Perbuatan Riba
Faktor Penyebab Memakan Riba: Faktor Penyebab di haramkan Riba:
1. Nafsu dunia kepada harta benda 1. Merugikan orang lain

2. Serakah harta 2. Sama dengan mengambil hak orang lain

3. Tidak pernah merasa bersyukur 3. Mendapat laknat dari Allah SWT.


dengan apa yang telah Allah SWT berikan 4. Neraka ancamannya
4. Imannya lemah 5. Termasuk perbuatan syetan yang keji
5. Selalu Ingin menambah harta dengan 6. Memperoleh harta dengan cara yang
berbagai cara termasuk riba tidak adil.
Bahaya Dan Dampak Dari Pada Perbuatan
Riba Bagi Individu Dan Masyarakat
1. Bersifat tamak
2. Dosa riba lebih besar daripada zina
3. Tidak ada mudaratnya
4. Menyebabkan krisis ekonomi
5. Menghilangkan ketaqwaan
6. Riba merupakan perbuatan maksiat
7. Terhalang kebaikan
8. Janji bagi mereka para pelaku riba adalah neraka
Kesimpulan
Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian
berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang dibebankan kepada
peminjam. Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Sedangkan menurut istilah
teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Macam-
macam riba yaitu: Riba Yad, Riba Jahiliyah, Riba Qardhi, Riba Fadli, dan Riba Nasi’ah.
Dampak Riba pada ekonomi: Riba (bunga) menahan pertumbunhan ekonomi dan
membahayakan kemakmuran nasional serta kesejahteraan individual.
Saran
Agar kita menjadi umat Islam yang berpegang teguh pada syariat
Islam, kita sebaiknya dapat menahan diri dan menjauhi segala
larangan Allah SWT. Dengan memperkuat iman kita kepada Allah
SWT, kita lebih dapat mengendalikan diri terhadap segala godaan-
godaan.
Sekian Dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai