Anda di halaman 1dari 30

Rangkuman Kisi-kisi USBN Pendidikan Agama Islam

Al-Quran
1. An nahl 114 :

َُ‫َُّللاُِ ِإ ْنُك ْنت ْمُ ِإيَّاهُت َ ْعبدون‬


َّ َ‫ااُوا ْشكرواُنِ ْع َمت‬ َ ُ‫َُّللاُ َح ََل اًل‬
َ ‫ط ِيب‬ َّ ‫اُرزَ قَكم‬
َ ‫واُم َّم‬
ِ ‫فَكُل‬

Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan
Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah

2. Az-Zumar 53

َ ‫َُّللاَُ َي ْغ ِفرُالذُن‬
ُُۚ‫وبُ َج ِمي ُعاا‬ َّ ‫َُّللاُُِۚ ِإ َّن‬
َّ ‫ُرحْ َم ِة‬ ِ ‫علَ ٰىُأ َ ْنف ِس ِه ْم ًَُلُت َ ْقنَط‬
َ ‫واُم ْن‬ َ ُ‫ِيُالَّذِينَ ُأَس َْرفوا‬
َ ‫ق ْلُ َياُ ِع َباد‬
ُ‫ُالر ِحيم‬
َّ ‫ُالغَفور‬ ْ ‫ِإنَّهُه َو‬

Artinya : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri


mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

3. An-Najm Ayat 39-42.

‫ْس َوأَن‬
َُ ‫ن لَّي‬ ِ ْ ‫ًل ِل‬
َ ٰ ‫ْلن‬
ُِ ‫س‬ ُ َّ ‫ى َما ِإ‬
ُٰ ‫س َع‬ َُّ َ ‫س ْعيَهۥ َوأ‬
َ .‫ن‬ َ ‫ف‬
َُ ‫س ْو‬ ُٰ ‫ ي َر‬. ‫ى ْٱل َجزَ آ َُء يجْ زَ ٰىهُ ث َُّم‬
َ ‫ى‬ َُّ َ ‫ى َوأ‬
ُٰ َ‫ ْٱْل َ ْوف‬. ‫ن‬ ُٰ َ‫َر ِبكَُ ِإل‬
ُٰ ‫ْٱلمنت َ َه‬
‫ى‬

Artinya : “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya
(39). Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) (40).
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling
sempurna(41). Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala
sesuatu) (42).” (QS. An-Najm : 39-42)

4. Ali-Imran Ayat 159

ُُ‫ُوا ْست َ ْغ ِف ُْر‬


َ ‫عُْنه ْم‬ ِ ‫ب ًَُل ْنفَض‬
َ ُ‫واُم ْنُ َح ْولِكَ ُُۖفَاعْف‬ ِ ‫ُالقَ ْل‬
ْ ‫ظ‬
َ ‫غ ِلي‬
َ ُ‫ظا‬ ًّ َ‫ُۖولَ ْوُك ْنتَ ُف‬
َ ُ‫َُّللاُِ ِل ْنتَ ُلَه ْم‬
َّ َ‫ٍُمن‬ َ ‫فَبِ َم‬
ِ ‫اُرحْ َمة‬
ْ ‫َُّللاَُي ِحب‬
َُ‫ُالمت ََو ِك ِلين‬ َّ َ‫عل‬
َّ ‫ىَُّللاُُِۚ ِإ َّن‬ َ ُ‫يُاْل َ ْم ِرُُۖفَإِذَا‬
َ ُ‫عزَ ْمتَ ُفَت ََو َّك ْل‬ ْ ِ‫ُوشَا ِو ْره ْمُف‬
َ ‫لَه ْم‬

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.

5. Al-Mujadilah Ayat 11

َ ُ‫َُّللاُلَك ْم‬
َُ ‫ُۖوإِذَاُقِي‬
ُ‫لُا ْنشزواُفَا ْنشزوا‬ َّ ِ‫سح‬ َ ‫سحواُيَ ْف‬ ْ ِ‫سحواُف‬
َ ‫يُال َم َجا ِل ِسُفَا ْف‬ َّ َ‫يَا أَي َهاُالَّذِينَ ُآ َمنواُإِذَاُقِيلَُلَك ْمُتَف‬
ُ‫َّللاُ ِب َماُت َ ْع َملونَ ُ َخ ِبير‬
َّ ‫ُۚو‬
َ ُ‫ت‬ ٍ ‫واُال ِع ْل َمُدَ َر َجا‬
ْ ‫ُوالَّذِينَ ُأوت‬ ِ ‫َُّللاُالَّذِينَ ُآ َمن‬
َ ‫واُم ْنك ْم‬ َُّ ِ‫َي ْرفَع‬
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah
dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Mtaha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

6. Ar-Rahman Ayat 33

ُ‫ًُۚلُت َ ْنفذونَ ُ ِإ ًَّل‬ ِ ‫ُِو ْاْل َ ْر‬


ُ َ ُ‫ضُفَا ْنفذوا‬ َ ‫س َم َاوات‬
َّ ‫ارُال‬
ِ ‫ط‬َ ‫واُم ْنُأ َ ْق‬
ِ ‫ط ْعت ْمُأ َ ْنُت َ ْنفذ‬ ِ ْ ‫ُو‬
َ َ ‫اْل ْن ِسُإِ ِنُا ْست‬ ْ ‫َياُ َم ْعش ََر‬
َ ‫ُال ِج ِن‬
َ ‫ِبس ْل‬
ٍُ ‫ط‬
‫ان‬
Artinya : Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan.

7. Al-furqan Ayat 63

‫س ََل اما‬ ُْ ‫ط َبهم‬


َ ُ‫ُال َجاهِلونَ ُقَالوا‬ َ ‫اُو ِإذَاُخَا‬ ِ ‫ىُاْل َ ْر‬
َ ‫ضُه َْونا‬ ْ َ‫عل‬َ ُ َ‫ُالرحْ ٰ َم ِنُالَّذِينَ ُ َي ْمشون‬
َّ ‫َو ِع َباد‬

Artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang
yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

8. Al-Isra Ayat 26-27

‫ُو ًَلُت َبذ ِْرُت َ ْبذ ا‬


‫ِيرا‬ َ ‫سبِي ِل‬ َ َ‫ُو ْال ِم ْسكِين‬
َّ ‫ُوابْنَ ُال‬ ْ َ‫َوآتُِذ‬
َ ‫اُالق ْر َب ٰىُ َحقَّه‬
َ ‫ش ْي‬
‫طانُ ِل َربِ ِهُ َكف ا‬
‫ورا‬ َّ ‫ُۖو َكانَ ُال‬
َ ُ‫ين‬
ِ ‫اط‬
ِ ‫ش َي‬ ْ ‫ِإ َّن‬
َّ ‫ُالم َبذ ِِرينَ ُ َكانواُ ِإ ْخ َوانَ ُال‬
Artinya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros.Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

9. Al Hujurat 13

ُ‫َُّللاُِأَتْقَاك ْمُُۚإِ َّن‬


َّ َ‫ارفواُُۚ ِإ َّنُأ َ ْك َر َمك ْمُ ِع ْند‬ َ ‫ُو َج َع ْلنَاك ْمُشعوب‬
َ ‫ااُوقَ َبائِلَُ ِلت َ َع‬ َ ‫ُوأ ْنث َ ٰى‬ ِ ‫َياُأَي َهاُالنَّاسُ ِإنَّاُ َخلَ ْقنَاك ْم‬
َ ‫ُم ْنُذَ َك ٍر‬
‫عُِليمُ َخبِير‬ َّ
َ َُ‫َّللا‬
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

10. An-Nisa 146

َّ ‫فُيؤْ ت‬
ُ‫َُِّللا‬ َ ‫س ُْو‬ ْ ‫َُّللُِفَأو ٰلَئِكَ ُ َم َع‬
َ َُُۖ‫ُالمؤْ ِمنِين‬
َ ‫ُو‬ َّ ِ ‫ُوأ َ ْخلَصواُدِينَه ْم‬ َّ ‫صمواُ ِب‬
َ ِ‫اَّلل‬ َ ‫صلَح‬
َ َ ‫واُوا ْعت‬ ْ َ ‫واُوأ‬
َ ‫ِإ ًَّلُالَّذِينَ ُت َاب‬
َ ُ‫ْالمؤْ ِمنِينَ ُأَجْ ارا‬
‫ع ِظي اما‬

Artinya: Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang
teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah.
Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan
memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

11. Al Baqarah 153

َُ‫صابِ ِرين‬ َّ ‫ص ََلةُُِۚإِ َّن‬


َّ ‫َُّللاَُ َم َعُال‬ َّ ‫ُوال‬ َّ ‫يَاُأَي َهاُالَّذِينَ ُآ َمنواُا ْست َ ِعينواُبِال‬
َ ‫صب ِْر‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

12. Surat Ali 'Imran Ayat 134

ْ ‫َّللاُي ِحب‬
َُ‫ُالمحْ ِسنِين‬ َّ ‫ُۗو‬ ُِ ‫ُو ْال َعافِينَ ُ َع‬
ِ َّ‫نُالن‬
َ ُ‫اس‬ َ ‫ظ‬ ْ َ‫َاظ ِمين‬
َ ‫ُالغَ ْي‬ ِ ‫ُو ْالك‬
َ ‫ُوالض ََّّرا ِء‬ ِ ‫الَّذِينَ ُي ْن ِفقونَ ُفِيُالس ََّّر‬
َ ‫اء‬

Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang


maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Aqidah

13. Asmaul Husna


Artinya nama-nama Allah SWT yang baik. Rasulullah menjelaskan bahwa Asmaul Husna
itu berjumlah 99.
1) Al- Alim
Artinya maha mengetahui. Allah swt maha mengetahui yang tampak atau yang
ghaib. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah Al-Alim adalah
kita harus terus mencari ilmu dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya.

2) Al- Khabir
Artinya maha teliti. Allah maha teliti terhadap semua ciptaan-Nya. Perilaku yang
dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Al- Khabir yaitu hendaklah kita harus
waspada dan teliti betul apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan.

3) As-Sami
Artinya maha mendengar. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat
As-Sami yaitu kita harus mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara,

4) Al- Bashir
Artinya maha melihat. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Al-
Bashir yaitu hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran
Allah swt

14. Beriman Kepada Kitab Allah SWT


Iman kepada kitab Allah berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah swt
telah menurunkan beberapa kitab kepada para rasul untuk disampaikan kepada
umatnya sebagai pedoman hidup.

Nama Kitab Nabi yang menerima Bahasa

Kitab Taurat Nabi Musa a.s Bahasa Ibrani


Kitab Zabur Nabi Daud a.s Bahasa Qibti

Kitab Injil Nabi Isa a.s Bahasa Suryani


Kitab Al-Qur’an Nabi Muhammad Saw BahasaArab

 Kitab Taurat berisi tentang akidah (tauhid) dan hukum-hukum syar’i atau dikenal
sebagai sepuluh perintah Tuhan, yang berisi delapan larangan dan dua perintah
a) Jangan ada Tuhan lain di hadirat-Ku
b) Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung
karena Aku Tuhan Allahmu
c) Jangan kamu menyebut nama Allah dengan sia-sia
d) Ingatlah kamu akan hari sabat, supaya kamu sucikan Dia
e) Berilah hormat kepada bapak ibumu
f) Jangan membunuh sesama manusia
g) Jangan berbuat zina
h) Jangan mencuri
i) Jangan menjadi saksi palsu
j) Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain

 Kitab Zabur berisi tentang kumpulan pujian-pujian kepada Allah atas segala
nikmat-Nya. Selain itu juga berisi tentang zikir, doa, nasihat dan hikmah.

 Kitab Injil berisi tentang ajaran untuk hidup dengan zuhud karena pada masa itu
orang-orang yahudi sedang dilanda kerakusan dan ketamakan pada harta.

 Kitab Al-Qur’an berisi tentang Tauhid, syariah, akhlak, ibadah, muamalah,


sejarah dan wa’ad dan wa’id (janji-janji allah kepada orang yang beriman dan
kafir).
Proses turunnya Al-Qur’an yaitu selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Al-Qur’an
berisi 30 juz, 114 surat, dan 6666 ayat. Ayat yang pertama kali turun yaitu surat
Al- Alaq ayat 1-5 dan ayat yang terakhir turun yaitu surat Al-Baqarah ayat 281.

 Suhuf adalah kumpulan wahyu allah yang dalam bentuk lembaran-lembaran


terpisah. Suhuf berisi hukum dasar sebagai pedoman untuk menyiarkan agama
kepada umatnya. Suhuf diturunkan kepada para nabi dan rasul allah, yaitu Nabi
Adam a.s (10 suhuf), Nabi Syits a.s (60 suhuf), Nabi Idris a.s (30 suhuf), Nabi
Ibrahim a.s (30 suhuf) dan Nabi Musa a.s (10 suhuf).

15. Beriman Kepada Hari Akhir


Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat. Iman kepada hari akhir yaitu meyakini
dengan sepenuh hati bahwa dunia yang kita tempati beserta isinya akan hancur dan
berganti dengan kehidupan akhirat yang kekal abadi.
Kiamat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Kiamat Sugra
Disebut dengan kiamat kecil, yaitu terjadinya kerusakan atau kehancuran sesuatu
yang menjadi bagian dari alam ini. Seperti meninggalnya manusia, gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, dll. Tanda-tanda kiamat sugra yaitu:
 Banyak masjid yang tidak dipergunakan untuk beribadah dan berzikir
 Jumlah wanita lebih banyak dari pada laki-laki
 Kemaksiatan merajalela
 Fitnah menyebar dimana-mana
2. Kiamat kubra
Disebut kiamat besar, yaitu hancurnya alam semesta beserta seisinya. Tanda-tanda
kiamat kubra yaitu:
 Matahari terbit dari barat
 Keluarnya Imam Mahdi
 Munculnya binatang aneh yang dapat berbicara
 Munculnya Dajjal
 Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj

Nama-nama hari akhir:

1. Yaumul Barzah/alam kubur, artinya hari penantian. Alam barzah merupakan


pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan akhirat
(Q.S.Al Khafi ayat 99 )
2. Yaumul Ba’tsi, artinya hari kebangkitan.( Q.S. Al Zalazalah ayat 6 )
3. Yaumul Hasyr, artinya hari berkumpulnya di padang mahsyar (Q.S. Ibrahim :
48)
4. Yaumul Hisab, artinya hari perhitungan amal perbuatannya selama di alam
dunia
( Q.S. Yasin : 65 )
5. Yaumul Mizan, artinya hari penimbangan amal
6. Surga dan Neraka. Surga adalah tempat nan indah dan penuh kenikmatan yang
disediakan allah untuk orang yang beriman dan beramal shaleh.
Sedangkan neraka adalah tempat teramat buruk untuk ditinggali. Orang kafir
akan tinggal di tempat ini selama-lamanya. Adapun orang yang beriman
namun banyak melakukan kesalahan akan tinggal di tempat ini sementara
waktu.
7. Yaumus Syafa’at, syafaat adalah kemurahan Allah untuk memberikan
ampunan bagi kaum muslimin yang berdosa dan tertahan untuk segera masuk
surga.

Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir:


 Menjadikan manusia rajin dan bersemangat dalam beribadah
 Mendorong manusia berperilaku baik dan mencegah berperilaku buruk
 Mendorong manusia untuk waspada dan berhati-hati

Perilaku perwujudan iman kepada hari akhir:


1. Senantiasa berbuat baik dimanapun dan kapanpun
2. Segera meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa/maksiat
3. Waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh ajakan untuk berbuat tidak baik.

16. Beriman Kepada Qada Dan Qadar


Qada menurut bahasa berarti keputusan. Menurut istilah yaitu keputusan atau
ketetapan suatu rencana dari Allah untuk dilaksanakan. Seedangkan Qadar menurut
bahasa yaitu jangka/ukuran. Sedangkan menurut istilah yaitu rencana yang telah
diberlakukan oleh Allah sejak zaman azali. Jadi, Iman kepada Qada dan Qadar adalah
meyakini dengan sepenuh hati dengan adanya ketetapan Allah yang berlaku terhadap
segala makhluk-Nya.
Perbedaan Qada dan Qadar yaitu: Qada merupakan ketentuan Allah yang masih
berupa rencana. Qadar merupakan perwujudan/pelaksanaan dari rencana Allah.
Keduanya sering dikenal dengan takdir.
Takdir dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Takdir Mubram yaitu ketentuan Allah yang musti berlaku bagi makhluk dan tidak
bisa dielak lagi maupun ditawar-tawar. (pasti terjadi)
Contohnya:
a) Jenis kelamin calon bayi yang akan lahir
b) Waktu terjadinya kiamat (Sa’ah)
c) Saat dan tempat meninggalnya seseorang

2. Takdir Mu’allak yaitu ketentuan Allah yang mungkin dapat diubah atas
usaha/ikhtiarnya jika Allah menghendaki.
Contohnya:
a) Sukses dalam belajar, dapat diusahakan dengan rajin dan tekun belajar
b) Badan sehat, dapat diusahakan dengan cara menjaga kebersihan
c) Sukses dalam keduniaan, dapat diusahakan dengan bekerja, atau dagang

Ciri-ciri orang yang beriman kepada Qada dan Qadar:

1. Selalu menjaga keteguhan iman dan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi
itu telah ditentukan oleh Allah.
2. Memiliki keberanian dan ketabahan untuk mendapatkan keinginannya
3. Memiliki sikap rela terhadap apa yang terjadi atas dirinya
4. Tidak mengeluh dan putus asa.

Perilaku Beriman Kepada Qada dan Qadar:


1. Bersyukur apabila mendapat rezeki apa pun bentuknya
2. Senantiasa rendah hati dan tidak angkuh jika berhasil meraih sesuatu.
3. Perbanyak bersikap lapang dada, ikhlas, dan berjiwa besar dalam menerima segala
sesuatu yang berhubungan dengan qada dan qadar allah

Hikmah Iman kepada qada dan qadar:


1. Yakin dan sabar dalam menghadapi segala ketentuan Allah swt
2. Menumbuhkan jiwa untuk pandai bersyukur atas nikmat
3. Akan terhindar dari sifat sombong dan membanggakan diri

17. Beriman kepada rasul Allah


Cara mengimani para Rasul :

1. Tidak boleh membeda-bedakan


2. Mengikuti ajarannya
Sifat wajib Rasul : Sifat mustahil Rasul :

1. Siddiq (benar, jujur/ murni) 1. Kizib (dusta/ bohong)


2. Amanah (dapat dipercaya) 2. Khianat (ingkar janji)
3. Tablig (menyampaikan) 3. Kitman (menyembunyikan)
4. Fatanah (cerdas) 4. Baladah (bodoh)

Meneladani sifat Rasul :

1. Perilaku jujur
2. Hormat dan patuh kepada orang tua
3. Hormat dan patuh kepada guru

18. Iman kepada malaikat berdasarkan dalil naqli

Al Baqarah 2-3, artinya :

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak adkeraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa, (2) (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan
menginfakkan, sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka (3)

Jibril (QS Asy Syu’ara;192-195)

Mikail (QS Al Anfal:11)

Israfil (QS An Naml:87)

Izrail (QS Al AN’am;61)

Rakib & Atid (QS Qaf;18)

Mungkar & Nakir (HR Bukhari dan Muslim)

Malik (QS Al Tahrim:6)

Ridwan (QS An Nahl:32)


Akhlak

19. Perilaku Jujur, Amanah, dan Istiqamah

1. Jujur
Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya.
Jujur itu penting. Berani jujur itu hebat. Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan
kehidupan yang harmonis, baik, dan seimbang. Agar tidak ada yang dirugikan,
dizalimi dan dicurangi, kita harus jujur. Jadi, untuk kehidupan yang lebih baik
kuncinya adalah kejujuran.

Hikmah atau manfaat dari perilaku jujur adalah:


1. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain,
2. Mendapatkan banyak teman, dan
3. Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap
orang
lain.

2. Amanah
Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya). Amanah juga berarti pesan yang
dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Amanah yang wajib
ditunaikan oleh setiap orang adalah hak-hak Allah Swt, seperti shalat, zakat,
puasa, berbuat baik kepada sesama, dan yang lainnya.

Amanah itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:


a. Amanah terhadap Allah Swt. Amanah ini berupa ketaatan akan segala perintah
dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah swt. berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan


Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”.(Q.S. al-Anfal/8:27).

Contoh amanah kepada Allah Swt yaitu menjalankan semua yang diperintahkan
dan meninggalkan semua yang dilarangnya.

b. Amanah terhadap sesama manusia. Amanah ini meliputi hak-hak antar


sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi pesan atau barang, maka kita harus
menyampaikannya kepada yang berhak. Allah Swt. berfirman:

“Sesungguhnya Allah Swt. menyuruh kamu untuk menyampaikan


am±nah kepada yang berhak menerimanya...” (Q.S. an-Nisa’/4:58)
c. Amanah terhadap diri sendiri. Amanah ini dijalani dengan memelihara dan
menggunakan segenap kemampuannya demi menjaga kelangsungan hidup,
kesejahteraan, dan kebahagiaan diri. Allah Swt. berfirman:

“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan


janjinya.”(Q.S. al-Mu’minµn/23:8)

Hikmah Perilaku Amanah


a. Dipercaya orang lain, ini merupakan modal yang sangat berharga dalam
menjalin hubungan atau berinteraksi antara sesama manusia.
b. Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
c. Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.

Perilaku Amanah dalam Kehidupan Sehari-hari:


a. Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula.
b. Menjaga rahasia. Apabila kita dipercaya untuk menjaga rahasia, baik itu
rahasia pribadi, rahasia keluarga, rahasia organisasi, atau rahasia negara,
maka kita wajib menjaganya supaya tidak bocor kepada orang lain.
c. Tidak menyalahgunakan jabatan.
d. Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur,
kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya.

3. Istiqamah
Istiqamah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan.
Dalam makna yang luas, istiqamah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu
kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun
menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Allah Swt berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah, kemudian


mereka tetap istiqmah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak
(pula) bersedih hati”. (Q.S. al- Ahqaf/46:13)

Ayat di atas menjelaskan sikap orang-orang istiqamah, yaitu menepati dan


mengikuti garis-garis yang telah ditentukan oleh agama, menjalankan semua
perintah Allah Swt. dan meninggalkan semua larangan-Nya.Orang yang semacam
itu tidak perlu khawatir terhadap diri mereka di hari kiamat karena Allah Swt.
Menjamin keselamatan mereka.

Hikmah Perilaku Istiqamah


a. Orang yang istiqamah akan dijauhkan oleh Allah Swt dari rasa takut dan
sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya.
b. Orang yang istiqamah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di
dunia karena ia tekun dan ulet.
c. Orang yang istiqamah dan selalu sabar serta mendirikan shalat akan selalu
dilindungi oleh Allah swt.
Perilaku Istiqamah dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Selalu menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya dalam
Keadaan apa pun dan di mana pun;
b. Melaksanakan shalat tepat pada waktunya;
c. Belajar terus-menerus hingga paham;
d. Selalu menaati peraturan, baik yang ada di rumah, sekolah, maupun di
masyarakat;
e. Selalu menjalankan kewajibannya dengan rasa senang dan nyaman, tidak
merasa dipaksa atau dibebani.

20. Cara Menerapkan Perilaku Jujur dan Adil

Berperilaku jujur sangat banyak jenisnya, baik jujur pada pikiran, jujur pada perbuatan,
serta jujur pada ucapan. Berbagai contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain :

1. Tidak mencontek walaupun memiliki peluang besar untuk bisa mencontek.


2. Berkata jujur apa adanya tanpa menambahi atau mengurangi kata walaupun
menyakitkan.
3. Membayar barang yang dibeli sesuai dengan harga yang sudah ditentukan oleh
penjual.
4. Tidak melakukan suap, baik suap terhadap hakim, suap terhadap polisi, suap terhadap
panitia kegiatan, dsb
5. Berani bertanya kepada guru apabila belum mengerti terhadap pelajaran yang
dipelajari
6. Mengembalikan barang yang ditemukan kepada sang pemilik walaupun barang
yang ditemukan sangat berharga dan bernilai
7. Bertindak dan berperilaku sesuai isi kata hati selama tidak melanggar ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
8. Senantiasa memohon izin terlebih dahulu apabila meminjam barang milik orang
lain.

Berperilaku adil dapat diimplementasikan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Berbagai contoh perilaku adil antara lain :

1. Memberikan uang saku kepada anak sesuai kebutuhan dan porsinya.


2. Mencintai seluruh anggota keluarga dengan tidak berat sebelah.
3. Menjalankan hak dan kewajiban baik di lingkungan manapun dengan seimbang.
4. Berteman dan bertetangga dengan siapapun tanpa memandang latar belakangnya.
5 Mengadili suatu perkara hukum dengan sikap yang bijaksana dan keputusan yang
adil seadil-adilnya.
6. Memperhatikan kepentingan orang lain dan diri sendiri, seperti kepentingan
kesehatan, kepentingan kelangsungan hidup, kepentingan agama, dsb.
21. Empati terhadap sesama, hormat dan patuh kepada guru dan orang tua
 Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam keadaan,
perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain.
٨ ‫وفا‬ َ ٰ ‫ض َر ۡٱل ِق ۡس َمةَ أ ُ ْولُواْ ۡٱلقُ ۡربَ ٰى َو ۡٱليَ ٰت َ َم ٰى َو ۡٱل َم‬
ٗ ‫س ِكينُ فَ ۡٱر ُزقُوهُم ِم ۡنهُ َوقُولُواْ لَ ُه ۡم قَ ۡو ٗل َّمعۡ ُر‬ َ ‫َو ِإذَا َح‬

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-
orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang baik”. (Surah an-Nisa/4: 8).

 Menghormati Orang Tua

َ ٰ ‫س ٗانا َوذِي ۡٱلقُ ۡربَ ٰى َو ۡٱليَ ٰتَ َم ٰى َو ۡٱل َم‬


َ ‫ٱَّلل َوبِ ۡٱل ٰ َو ِل َد ۡي ِن إِ ۡح‬ ٰ
ِ َّ‫ين َوقُولُواْ ِللن‬
‫اس ُح ۡس ٗنا‬ ِ ‫س ِك‬ َ َّ ‫َوإِ ۡذ أَخ َۡذنَا ِميث َقَ بَنِ ٓي إِ ۡس ٰ َٓر ِءي َل َل تَعۡ بُدُونَ إِ َّل‬
٨٣ َ‫ٱلزك َٰوةَ ث ُ َّم ت ََولَّ ۡيت ُ ۡم إِ َّل قَ ِل ٗيٗل ِمن ُك ۡم َوأَنتُم ُّمعۡ ِرضُون‬
َّ ْ‫صلَ ٰوة َ َو َءاتُوا‬َّ ‫َوأَقِي ُمواْ ٱل‬

Artinya:”Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-
anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. Q.S. Al Baqarah ayat 83 “

 Hormat kepada Guru


ْ‫ٱَّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمنُوا‬
َّ ِ‫ش ُزواْ يَ ۡرفَع‬ُ ‫ش ُزواْ فَٱن‬ ُ ‫ٱَّللُ لَ ُك ۡۖۡم َوإِذَا قِي َل ٱن‬
َّ ِ‫سح‬ َ ‫س ُحواْ يَ ۡف‬ َّ َ‫ٰ ٓيَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ ٓواْ إِذَا قِي َل لَ ُك ۡم تَف‬
َ ‫س ُحواْ فِي ۡٱل َم ٰ َج ِل ِس فَ ۡٱف‬
١١ ‫ير‬ٞ ِ‫ٱَّللُ بِ َما تَعۡ َملُونَ َخب‬ َّ ‫ِمن ُك ۡم َوٱلَّذِينَ أُوتُواْ ۡٱل ِع ۡل َم َد َر ٰ َج ٖۚت َو‬

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam


majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan QS Mujadilah ayat 11.

 Bentuk- bentuk Sikap Empati


a. peka terhadap perasaan orang lain,
b. membayangkan seandainya aku adalah dia,
c. berlatih mengorbankan milik sendiri,
 Perilaku menghormati kedua orang tua dapat diwujudkan dengan cara berikut ini.
 Ketika orang tua masih hidup:
a. Memperlakukan keduanya dengan sopan dan hormat;
b. Membantu pekerjaanya;
c. Mengikuti nasihatnya (apabila nasihat itu baik);
d. Membahagiakan keduanya.
 Ketika orang tua sudah meninggal;
a. Jika keduanya muslim, kamu dapat mendoakan mereka setiap saat agar
mendapat ampunan Allah Swt;Doa yang diajarkan Rasulullah saw. demikian:
b. “Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan rahmatilah mereka
sebagaimana keduanya telah memeliharaku pada waktu kecil.”
c. Melaksanakan wasiatnya;

22. Cara berbuat baik, hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Cara berbuat baik kepada orang tua yang masih hidup:
1. Menghormati keduannya sebaik mungkin
2. Membantu dengan segenap kemampuan yang dimiliki
3. Membahagiakannya
4. Senantiasa meminta doa restunya

Cara berbuat baik kepada kedua orang tua yang sudah meninggal :

1. Menjunjung nama baiknya


2. Menyambung silaturahmi dengan sahabat orang tua
3. Melanjutkan cita-cita dan keinginannya
4. Mendoakannya

23. Gemar beramal saleh dan berbaik sangka kepada sesama

Kandungan dalil

 Surat Al-‘Asr ayat 1-3


1. Apa yang dialami manusia menunjukkan alam semesta ini ada pengatur
dan penciptanya
2. Manusia akan merugi jika tidak menggunakan waktunya sebaik mungkin
3. Orang yang tidak merugi adalah yang beriman, beramal salih, yang saling
menasihati dalam kebaikan, dan yang saling menasihati dalam hal
kesabaran
 Surat An-Nahl ayat 97
1. Allah berjanji pada orang yang beriman akan mendapat kebahagiaan dunia
dan mendapat pahala
2. Orang beriman yakin rezeki yang datang berasal dari Allah
3. Orang beriman yakin balasan yang paling besar ada di akhirat yang
mereka idam-idamkan
 Surat Al-Hujarat ayat 12
1. Dilaran berburuk sangka terhadap sesama
2. Dilarang mencari kesalahan orang lain
3. Dilarang menggunjing orang lain
4. Jika menggunjing diibaratkan memakan daging saudaranya yang telah
mati
Macam-macam amal salih :

1. Beramal salih pada Allah adalah ibadah


2. Beramal salih pada manusia berarti menjalankan hak dan kewajiban

Contoh amal salih :

1. Melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya


2. Patuh pada orang tua dan guru
3. Membantu orang lain
4. Memberi santunan fakir miskin
5. Menengok teman yang sakit

Sikap berbaik sangka pada Allah :

1. Taat pada Allah


2. Memperbagus ibadah dan amal salih
3. Bersyukur atas segala nikmat
4. Bersabar dan ikhlas menghadapi ujian
5. Meyakini adanya hikmah dibalik ujian

Sikap berbaik sangka pada diri sendiri :

1. Selalu gigih dan optimis


2. Selalu berinisiatif

Sikap berbaik sangka pada sesama :

1. Mempererat persaudaraan
2. Senang melihat kebahagiaan orang lain
3. Menghindari perpecahan

24. Bahaya mengonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran

1. Minuman Keras (khamr)


 Khamr adalah minuman yang mengandung alcohol dan dapat menimbulkan
ketagihan.
 Minuman keras dapat memengaruhi pikiran, suasana hati, dan perilaku
 Efek yang ditimbulkan adalah memberikan rangsangan, menenangkan,
menghilangkan rasa sakit, membius, serta membuat gembira.

Apabila minuman keras dikonsumsi secara berlebihan maka akan berakibat pada
penurunan kesehatan, antara lain:
1. Malas makan
2. Hidup jorok
3. Terkena penyakit paru-paru dan hepatitis
4. Sering sakit kepala, mual-mual, muntah dan sulit tidur
5. Gangguan otot jantung dan tekanan darah tinggi

Cara menghindari minuman keras


1. Lebih selektif dalam memilih teman
2. Lebih memperkuat fondasi agama dan lebih menjauhi larangan Allah
swt
3. Mendekatkan diri kepada Allah swt

2. Judi
Adalah kegiatan permainan, yang di dalamnya disyaratkan adanya sesuatu (materi)
yang akan menimbulkan keuntungan bagi yang menang dan menimbulkan kerugian
bagi yang kalah.
(Q.S AlBaqarah/2:219)

Perbuatan judi mengandung 3 unsur:


1. Adanya materi yang dipertaruhkan
2. Adanya sistem permainan yang digunakan untuk menentukan pihak yang
menang dan kalah
3. Pihak yang menang mengambil harta (sebagian/seluruhnya/kelipatannya) darti
materi yg menjadi taruhan sedangkan yang kalah akan kehilangan hartanya

Dampak negative dari judi


o Memecah belah persaudaraan antarsesama
o Menimbulkan kebencian dan permusuhan
o Membuat dirinya terjerumus ke dalam neraka

3. Pertengkaran
Pertengkaran meruapakan perbuatan tercela yang dapat merusak persatuan dan
perdamaian antarsesama manusia.
Cara menghindari Perjuadian dan pertengkaran:
 Biasakan berperilaku jujur, hindari perbuatan bohong atau dusta.
 Hindari perbuatan tidak konsisten (plin plan)
 Jauhilah tempat-tempat yang berpotensi digunakan untuk berjudi
 Bergaulah dengan kawan-kawan yang berakhlak mulia

25. Tata krama, sopan santun dan rasa malu

Tata krama adalah cara, aturan, perilaku kita berinteraksi, dan bergaul dalam kehidupan
sehari-hari, seperti yang diajarkan dalam Islam.

Sopan santun artinya perilaku yang dilakukan seseorang terhadap orang lain dengan wajar,
sehingga menarik simpati orang di sekitar.

Rasulullah menjamin seseorang masuk surga jika melakukan adab/ sopan santun, seperti :
1. Jujur dalam berkata-kata
2. Tepat janji
3. Menunaikan amanah
4. Menjaga hawa nafsu
5. Menundukkan pandangan (menjaga pandangan)
6. Menahan tangan (tidak menyakiti orang lain)

Malu adalah perasaan tidak enak hati, karena berbuat sesuatu yang kurang baik.

Isi hadist tentang malu (HR Thabrani) :

1. Malu adalah sumber utama kebaikan dan unsur kemuliaan


2. Jika malu tampak dalam manusia, dia akan tampil dalam bentuk orang shalih
3. Malu dibagi menjadi malu pada Allah, diri sendiri, dan paa orang lain.
4. Ada malu yang tercela, seperti malu belajar dll.

Manfaat tata krama, sopan santun, dan rasa malu :

1. Mendapat pahala dan bernilai ibadah


2. Mendatangkan keharmonisan dalam bermasyarakat
3. Timbulnya rasa hormat dan saling menghargai
4. Terciptanya keamanan dan kenyamanan

26. Cara berbakti dan taat kepada orang tua dan guru
Cara berbakti kepada orang tua maish hidup:
1. Menghormati keduanya sebaik mungkin
2. Membantu kedua orang tua dengan segenap kemampuan yang kita miliki
3. Membahagiakan kedua orang tua
4. Senantiasa meminta doa restu kedua orang tua

Cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal:


1. Menjunjung tinggi nama baik kedua orang tua
2. Menyambung silaturahmi dengan para sahabat kedua orang tua
3. Mendoakan kedua orang tua

Cara berbakti dan taat kepada guru:


1. Menghormati bapak dan ibu guru
2. Menyapa dan mengucap salam ketika bertemu
3. Mendengarkan dengan saksama ketika guru sedang berbicara kepada kita
4. Mengikuti pelajaran dengan penuh semangat
Fiqih

27. Ketentuan Shalat Berjamaah

Shalat berjamaan adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara
bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya
menjadi makmum.Hukum shalat wajib berjamaah adalah sunnah muakkad, yaitu
sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, sebagian ulama mengatakan hukum shalat
berjamaah adalah fardu kifayah.

- Syarat Sah Shalat Berjamaah:


a. Ada imam.
b. Makmum berniat untuk mengikuti imam.
c. Shalat dikerjakan dalam satu majelis.
d. Shalat makmum sesuai dengan shalat-nya imam.

- Syarat menjadi imam:


a. Mengetahui syarat dan rukun shalat, serta perkara yang membatalkan shalat;
b. Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur'an;
c. Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang lain;
d. Berakal sehat;
e. Balligh;
f. Berdiri pada posisi paling depan;
g. Seorang laki-laki (perempuan juga boleh jadi imam kalau makmumnya
perempuan
semua) dan;
h. Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.

- Syarat-syarat menjadi makmum adalah seperti berikut:


a. Makmum berniat mengikuti imam,
b. Mengetahui gerakan shalat imam,
c. Berada dalam satu tempat dengan imam,
d. Posisinya di belakang imam, dan
e. Hendaklah shalat makmum sesuai dengan shalat imam, misalnya imam
shalat asar makmum juga shalat asar.

- Halangan Shalat Berjamaah


Shalat berjamaah dapat ditinggalkan, kemudian melakukan shalat sendirian
(munfarid). Faktor yang menjadi halangan itu adalah :

a. Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke tempat shalat berjamaah,


b. Angin kencang yang sangat membahayakan,
c. Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke tempat shalat berjamaah,
d. Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil, dan
e. Karena baru makan makanan yang baunya sukar dihilangkan, seperti bawang,
petai, dan jengkol.

- Tata cara shalat berjamaah:


1. Shalat berjamaah diawali dengan adzan dan iqamah, tetapi kalau tidak
memungkinkan cukup dengan iqamah saja.
2. Barisan shalat (saf) di belakang imam diisi oleh jamaah laki-laki, sementara
jamaah perempuan berada di belakangnya.
3. Di dalam melaksanakan shalat berjamaah seorang imam membaca bacaan
shalat ada yang nyaring (jahr) dan ada yang dilirihkan (sir). Bacaan yang
dinyaringkan
adalah:
a. Bacaan takbiratul ikhram, takbir intiqal, tasmi’, dan salam;
b. Bacaan al-Fatihah dan ayat-ayat Al-Qur'an pada dua rakaat pertama shalat
magrib, isya, dan subuh. Begitu juga dengan shalat jum’at, gerhana, istisqa,
’idain (dua hari raya), Tarawih dan Witir;
c. Bacaan amin bagi imam dan makmum setelah imam selesai membaca
Al-Fatihah yang dinyaringkan.
4. Makmum harus mengikuti gerakan imam dan tidak boleh mendahului gerakan
imam;
5. Setelah salam, imam membaca zikir dan doa bersama-sama dengan makmum
atau membacanya sendiri-sendiri.

Perbandingan pahala antara shalat sendirian dan dengan shalat berjamaah, yaitu
satu berbanding 27 derajat. Hal ini karena shalat berjamaah memiliki keutamaan, yaitu:

1. Menjalin silaturahmi antarsesama;


2. Mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai, dan menghargai;
3. Menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan;
4. Menahan dari kemauan sendiri (egois);
5. Mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada pimpinannya.

28. Hikmah sujud syukur, sahwi,dan tilawah


- Hikmah Sujud Syukur:
1. Jiwa lebih tenang karena merasa dekat dengan Allah Swt
2. Terhindar dari sifat takabur dan tinggi hati
3. Mendapat tambahan nikmat dari Allah Swt

- Hikmah Sujud Sahwi:


1. Kita diingatkan bahwa Allah Swt penyayang kepada setiap hamba-Nya.
2. Kita disadarkan bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kesalahan.
3. Kita disadarkan bahwa kesalahan itu manusiawi.

- Hikmah Sujud Tilawah:


1. Syariat sujud tilawah mengajar untuk senantiasa memperhatikan bacaan ayat
Al-Qur’an yang sedang kit abaca.
2. Mengajak kita untuk memperbarui ketundukan kita kepada Allah Swt.
3. Memberikan kesempatan kepada kita untuk menunjukkan diri sebagai hamba
yang tunduk bersujud dan taat kepada Allah Swt.

29. ketentuan bersuci dari hadas besar


 Hadas Besar
 Yang termasuk ke dalam hadas besar yaitu Haid (menstruasi)
Wiladah (melahirkan) Nifas,Meninggal dunia, Berhubungan suami istri
(bersetubuh), Keluar mani
 Cara menyucikannya dengan mandi wajib dan dengan tayammum apabila tidak
ada air atau karena sesuatu hal dan sudah harus melaksanakan salat.
 Adapun cara melakukan mandi wajib yaitu:
a) Niat mandi besar.
b) Menghilangkan najis
c) seperti bekas tetesan darah
d) Membasahi seluruh
e) tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki

30. Tata cara sholat sunah berjamaah dan munfarid

Contoh Sholat sunnah berjama'ah :

1. 1.Sholat Idul Adha


2. 2.Sholat Idul Fitri
3. 3.Sholat Tarawih
4. 4.Sholat Istisqo
Contoh Sholat Sunah Munfarid

1. 1.Sholat Tahajjud
2. 2.Sholat Istikharah
3. 3.Sholat Rawatib
4. 4.Sholat Tahiyatul Masj

31. Tata cara puasa Sunnah dan wajib


1. Niat untuk puasa
2. waktu puasa
3. sahur
4. meninggalkan perkara yang membatalkan puasa.
A. Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib bagi orang yang sehat. Sedangkan bagi yang
sakit atau mendapat halangan dapat membayar puasa ramadhan di lain hari selain bulan
ramadan. Puasa ramadhan dilakukan selama satu bulan penuh di bulan romadhon
kalender hijriah / islam. Puasa ramadhan diakhiri dengan datangnya bulan syawal di
mana dirayakan dengan lebaran ied / idul fitri.

B. Puasa Senin Kamis

Puasa senin kamis hukumnya adalah sunah / sunat di mana tidak ada kewajiban dan
paksaan untuk menjalankannya. Pelaksanaan puasa senin kamis mirip dengan puasa
lainnya hanya saja dilakukannya harus pada hari kamis dan senin saja, tidak boleh di hari
lain.

C. Puasa Nazar

Untuk puasa nazar hukumnya wajib jika sudah niat akan puasa nazar. Jika puasa nazar
tidak dapat dilakukan maka dapat diganti dengan memerdekakan budak / hamba sahaya
atau memberi makan / pakaian pada sepuluh orang miskin. Puasa nazar biasanya
dilakukan jika ada sebabnya yang telah diniatkan sebelum sebab itu terjadi. Nazar
dilakukan jika mendapatkan suatu nikmat / keberhasilan atau terbebas dari musibah /
malapetaka. Puasa nazar dilakukan sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas ni'mat
dan rizki yang telah diberikan.

D. Puasa Bulan Syaban / Nisfu Sya'ban

Puasa nisfu sya'ban adalah puasa yang dilakukan pada awal pertengahan di bulan
syaban. Pelaksanaan puasa syaban ini mirip dengan puasa lainnya.

E. Puasa Pertengahan Bulan

Puasa pertengahan bulan adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap
bulan sesuai tanggalan hijriah. Pelaksanaan puasa pertengahan bulan mirip dengan
puasa lainnya.

F. Puasa Asyura

Puasa asyura adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 di bulan muharam /
muharram. Pelaksanaan puasa assyura mirip dengan puasa lainnya.

G. Puasa Arafah

Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 di bulan zulhijah untuk
orang-orang yang tidak menjalankan ibadah pergi haji. Pelaksanaan arafah mirip dengan
puasa lainnya.

F. Puasa Syawal
Puasa syawal dikerjakan pada 6 hari di bulan syawal. Puasa syawal boleh dilakukan pada
6 hari berturut-turut setelah lebaran idul fitri. Pelaksanaan arafah mirip dengan puasa
lainnya.

32. Ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram

Syarat:
1. didalamnya tidak mengandung binatang haram seperti bab* dan
an*jing.
2. didapatkan dengan cara yang halal
3. diolah sesuai dengan syariat islam

Ciri-ciri makanan halal :

 Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.


 Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
 Semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani
dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.
 Binatang yang tidak diharamkan dalam al-Quran dan hadis.
 Binatang yang disembelih dengan nama ALLAH SWT.
 Makanan yang bersih.
 Tumbuh-tumbuhan (Buah dan sayur).

Ciri-ciri minuman halal :

 Semua minuman yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.


 Semua minuman yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
 semua minuman yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani
dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah

33. Ketentuan penyembelihan hewan dalam Islam

Penyembelihan hewan adalah tindakan mengalirkan darah dengan cara memotong seekor
hewan yang halal dimakan.

Kategori hewan dalam Islam :

1. Halal
2. Haram

Syarat alat penyembelihan :

1. Beragama Islam
2. Balig/ dewasa
3. Sengaja

Syarat hewan :

1. Masih hidup
2. Halal

Syarat alat :

1. Tajam
2. Bukan terbuat dari kuku, gigi, dan tulang

Syarat penyembelihan secara modern :

1. Yang mengoperasikan mesin Islam


2. Memulai dengan basmalah
3. Mesin tajam dan berjalan normal
4. Memotong di leher hingga 2 urat putus
5. Tidak dengan setrum listrik atau bahan kimia
6. Hewan yang disembelih masih hidup

34. Ketentuan Shalat Jamak Qasar


Shalat jama' artinya shalat fardu yang dikumpulkan atau digabungkan. Maksudnya
shalat jama' menggabungkan dua shalat fardu dan mengerjakannya dalam satu waktu
saja. shalat jama' boleh dilaksanakan pada waktu shalat yang pertama (jama' taqdim)
maupun pada waktu shalat yang kedua (jama' ta’khir). Hukum shalat jama' adalah boleh
bagi orang yang berada pada kondisi darurat, seperti dalam perjalanan jauh.
Ketentuan ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

“Dari Anas r.a., ia berkata : Apabila Nabi Muhammad saw. Hendak menjama’ antara
dua shalat ketika dalam perjalanan, beliau mengakhirkan shalat zuhur hingga awal
waktu Asar, kemudian beliau menjama’ antara keduanya.” (H.R. Muslim)

1. Shalat jama' taqdim adalah shalat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua
shalat fardu dan dilaksanakan pada saat waktu shalat fardu yang pertama. Contoh, shalat
zuhur dan shalat Asar dilaksanakan pada waktu zuhur, demikian juga
shalat Magrib dan shalat Isya dilaksanakan pada waktu Magrib.

2. Shalat jama' Ta’khir adalah shalat yang dilakukan dengan cara menggabungkan
dua shalat fardu dan dilaksanakan pada waktu yang kedua atau terakhir. Contoh,
shalat zuhur dan shalat Asar dilaksanakan pada waktu shalat Asar, demikian juga
shalat Magrib dan shalat Isya dilaksanakan pada waktu shalat Isya.

Shalat qasar adalah shalat fardu yang diringkas dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat.
Dengan demikian shalat fardu yang boleh diqasar adalah shalat zuhur, Asar, dan
Isya. Sedangkan shalat Magrib dan Subuh tidak boleh diqasar .
Hukum shalat qasar adalah sunah sebagaimana di jelaskan dalam Q.S. anNisa/4: 101
yang berbunyi:
“Dan apabila kamu berpergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa
kamu mengqasar shalat(mu), jika kamu takut diserang oleh orang-orang
kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata
bagimu. (Q.S. an-Nisa'/4: 101)

Shalat qasar sah dilaksanakan apabila memenuhi syarat sebagai berikut.


1. Perjalanan yang dilakukan bertujuan bukan untuk maksiat.
2. Jaraknya jauh, sekurang-kurang nya 80,640 km lebih (perjalanan sehari semalam).
3. Shalat yang diqasar adalah shalat adaan (tunai), bukan shalat qada
4. Berniat shalat qasar ketika takbiratul ihram . Cara melaksanakan shalat qasar adalah
shalat dikerjakan yang semula empat rakaat menjadi dua rakaat. Pelaksanaanya seperti
melaksanakan shalat dua rakaat pada umumnya.

35. Ketentuan qurban :


1. Secara bahasa kurban berasal dari kata “qarraba” yang berarti dekat. Secara syariat
kurban artinya ibadah dalam bentuk melaksanakan penyembelihan hewan tertentun
atas dasar perintah Allah SWT> dan petunjuk Rasulullah saw. Dengan harapan dapat
mendekatkan diri kepada-Nya. Hukumnya sunnah muakkad. Waktu penyembelihan
kurban adsalah setelah shalat idul adha (10 Dzulhijjah ). Penyembelihan boleh
dilakukan pada siang hari atau sore hari pada hari-hari tersebut (sebelum matahari
terbenam pada tanggal 13 bulan dzulhijjah)
2. Jenis binatang yang diperbolehkan untuk dijadikan kurban adalah unta, sapi, kerbau,
kambing atau biri-biri. Adapun ketentuan hewan-hewan tersebut adalah:
Unta yang sudah berumur 5 tahun, sapi/kerbau yang sudah berumur 2 tahun, kambing
yang sudah berumur 2 tahun, dan domba/biri-biri yang sudah berumur 1 tahun atau
telah berganti gigi.
3. daging kurban dibagi kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah, belum
dimasak. Apabila orang yang berkurban menghendaki, dia boleh mengambil daging
kurban itu maksimal sepertiganya.

36. Ketentuan Zakat

37. Ketentuan Ibadah Haji dan Umrah

38. Ketentuan shalat jumat


Sejarah

39. Strategi perjuangan dan kepribadian al-Khulafa’u ar-Rasyidµn

Abu Bakar Ash-Shidiq

 Menerapkan cara memimpin sebagaimana yang diterapkan oleh Rasulullah SAW.


 Mengutamakan agama sebagaimana beliau memberantas kaum musyrik dan
orang yang ingkar terhadap zakat.
 Memecahkan masalah internal yang terdapat di dalam kubu umat Islam pada
masa itu.
 Setelah permasalahan ummat terselesaikan barulah beliau meningkatkan pada
lingkup yang lebih luas yaitu permasalahan di dalam negeri.
 Dan pada akhirnya setelah permasalahan di dalam negeri terselesaikan maka
beliau memulai langkahnya ke luar negeri dengan membebaskan beberapa
daerah dengan tujuan penyiaran Islam dalam ruang lingkup yang lebih luas.
 Dalam hal ini Abu Bakar merupakan seorang sosok pemimpin yang tegas, dan
teguh memegang kebenaran, serta beliau sangat gentar di dalam memberantas
gerakan yang menyalahi aqidah tanpa member sedikitpun ruang untuk mereka
bergerak, Abu Bakar lebih mengutamakan pembangunan aqidah para umat
ketika itu sebelum beliau mulai membangun ketahap selanjutnya.
 Umar bin Khatab
 Umar bin Khatab dikenal sebagai pemimpin yang tegas dank eras, sehingga
beliau mendapat julukan, “singa padang pasir”, dibawah kepemimpinanya Islam
berkembang dengan pesat karena beliau sangat banyak melakukan ekspasi,
masanya juga dikenal dengan, “futuhat al-islamiyyah” (perluasan wilayah Islam).
 Adapun strategi yang dilakukan adalah:
a. Meneruskan perjuangan khalifah Abu Bakar dengan memperluas wilayah
Islam melalui ekspansi militer.
b. Menertibkan administrasi Negara dengan membentuk Baitul Mal.
c. Menyusun kepala-kepala daerah karena ketika itu wilayah Islam sudah
sangat luas.
d. Membentuk beberapa dawan dan organisasi untuk mempermudah
pemerintahan dan efektifitas tanggung jawab.

 Ustman bin Affan

Ustman bin Affan adalah seorang yang kaya raya dan dermawan, pada masa Rasulullah
SAW beliau menjadi sekretaris Rasulullah SAW dan pada masa Abu Bakar beliau menjadi
penasehatnya.

 Strategi yang dilakukan oleh Ustman bin Affan adalah:


a. Membangun bendungan agar terhindarnya banjir dikota-kota.
b. Membangun jembatan-jembatan, jalan-jalan serta berbagai infrasruktur yang
memudahkan masyarakat ketika itu.
c. Memperluas mesjid nabawi.
d. Serta mengangkat orang-orang yang dianggap mampu sebagai khalifah-
khalifah di daerah dan mengisi jabatan penting lainya.

o Ali bin Abi Thalib

Selama masa kepemimpinannya banyak pergolakan-pergolakan yang terjadi, hampir


tidak ada hari-hari yang dianggap stabil. Diantara langkah-langkah yang diambil dalam
masa pemerintahannya adalah:

i. Menonaktifkan pejabat yang diangkat oleh Ustman bin Affan karena


menurut beliau pemberontakan yang terjadi merupakan sebab dari
keteledoran mereka.
ii. Menarik kembali tanah-tanah yang di hadiahkan khalifah Utsman bin
Affan kepada penduduk dan keluarganya.
iii. Mengembalikan fungsi Baitul Mal.

40. Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Abbasiyah

 Al-Fazari (VIII H) dan al-Fargani : astronomiIbnu


 Haitam (X H) : optika
 Jabir bin Hayyan : Ilmu Kimia
 Al-Biruni : Fisika
 Al-Mas’udi : Geografi
 Al-Razi : Kedokteran; pengarang buku tentang cacar/campak yang dicetak sampai
40 kali dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Inggris dan bahasa Eropa
lainnya.
 Al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd : FilsafatB
 Bukhari dan Muslim (IX M) : Hadis
 Malik bin Anas,Syafii, Abu Hanifah,dan Ahmad bin Hanbal ( M) : FikihAl-Thabari :
Tafsir
 Ibnu Hisyam, Ibn Sa’d : Sejarah
 Washil bin ‘Atha, Al-Asy’ari, dll. : ilmu kalam
 Abul Faraj al-Isfahani : sastera
 Bahasa Arab sebagai bahasa administrasi, diplomasi, ilmu pengetahuan dan
filsafatTerjadi kontak Islam dengan kebudayaan Barat (Yunani Klasik) yang
terdapat di Mesir, Suria, Mesopotamia, dan Persia.Masa gilang gemilang;
pengaruh al-Qur’an yang menghargai kekuatan akal.

41. Sejarah perjuangan nabi Muhammad Saw dalam periode Madinah

 Setelah sampai di Madinah ,Nabi Muhammad saw mulai membuat program kerja
dan melaksanakannya seperti yaitu membangun masjid,mempersaudarakan
antara Muhajirin dan Ansar,dan membuat perjanjian dengn penduduk Madinah.
 Masjid yang dibangun Nabi Muhammad saw bersama kaum Muhajirin dan Ansar
tdk hanya berfungsi untuk salat semata,akan tetapi untuk seluruh kegiatan Nabi
di Madinah.Diantara fungsi masjid pd zaman Nabi adalah sebagai tempat
mempersatukan umat,bermusyawarah tentang perkembangan Islam,mengkaji
ilmu agama,bahkan sebagai pusat pemerintahan

42. Sejarah perjuangan nabi Muhammad Saw dalam periode Mekkah

1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun

Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk
Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta
sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah
SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari
kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah
dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq
(sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu
kecil).

Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang
kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:

a) Abdul Amar dari Bani Zuhrah

b) Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris

c) Utsman bin Affan

d) Zubair bin Awam

e) Sa’ad bin Abu Waqqas

f) Thalhah bin Ubaidillah.

Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang
namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi
awal).

2. Dakwah secara terang-terangan

Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah
turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-
terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.

Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut:

1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan
makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama
Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi
merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin
Haritsah.
2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan
bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.

Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam
dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan
Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian,
sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).

Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota
Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara
lain:

 ۞ Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.

 ۞ Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.

۞ Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertama


tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang
kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih
banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.

Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi
pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul
Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi
dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan
para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib

43. Sejarah perkembangan Islam di nusantara

Faktor yang memudahkan Islam berkembang :

1. Dakwah
2. Ketekunan, keteguhan, dan ketabahan berdakwah

Jalur kedatangan Islam :

1. Jalan Utara : rute Arab (Makkah-Madinah) –Damaskus-Baghdad-Gujarat (pantai barat


India)-Srilangka-Indonesia
2. Jalur Selatan : Arab-Yaman-Gujarat-Srilangka-Indonesia

Cara perkembangan :

1. Perdagangan arab 7 sampai 16 M)


2. Hubungan sosial/ pernikahan
3. Pendidikan & pengajaran

Fase-fase :

1. Singgahnya pedagang islam di pelabuhan nusantara


2. Adanya komunitas Islam
3. Berdirinya kerajaan Islam
 Sumatera (Arab, Persia, Gujarat) hingga terbentuk kerajaan Islam pertama
tahun 1261 M
 Jawa (abad 11 M: nisan Siti Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik yang
berangka 475H)
Wali Sanga :
1. Maulana Malik Ibrahim (sunan Gresik)
2. Raden Rahmat (Sunan Ampel)
3. Raden maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)
4. Sunan Giri (jawa Timur)
5. Syarifuddin (Sunan Drajat)
6. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
7. Ja’far Shadiq (Sunan Qudus)
8. Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga)
9. Raden Umar Said (Sunan Maria)
 Kalimantan
 Maluku dan sekitarnya (1400-1500M)
Raja yang masuk islam :
1. Raja ternate, Sultan Mahrum (1465-1486M)
2. Raja Tidore, Sultan Jamaludin
3. Raja Jailolo, Sultan Hasanudin
4. Raja Bacan, Sultan aenal Abidin

Peran umat islam

1. Masa penjajahan :
 Membebaskan masyarakat dari ajaran animisme dan dinamisme
 Mengajarkan persamaan hak dan derajat
 Menggerakan masyarakat mengusir penjajah
 Mengajarkan untuk cinta tanah air
 Mengajarkan bahwa islam cinta damai
2. Kemerdekaan :
 Melalui organisasi pengkaderan
 Berperang secara fisik

Organisasi yang ada :

 Muhammadiyah (18 November 1912 M)


 NU (Surabaya, 31 Januari 1926)
 Serikat Islam
3. Pembangunan
 Ikut dalam kontribusi dalam pembangunan

44. Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalahkekhalifahan Islam pertama setelah
masa Khulafa’ ar-Rasyidin yang memerintah dari tahun 661 sampai 750Hijriyah di Jazirah
Arab dan sekitarnya, serta dari 756sampai 1031 Hijriyah di Kordoba (Spanyol). Nama dinasti
ini diambil dari nama tokoh Umayyah bin ‘Abdu asy-Syams, kakek buyut dari khalifah
pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah I.Masa Kekhilafahan Bani Umayyah hanya
berumur 90 tahun yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abi Sufyan –
radhiyallaahu ‘anhu-, dimana pemerintahan yang bersifat Islamiyyah berubah menjadi
monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yaitu setelah Hasan bin ‘Ali –radhiyallaahu
‘anhuma- menyerahkan jabatan kekhalifahan kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan –
radhiyallaahu ‘anhu-, dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada saat itu sedang
dilanda fitnah akibat terbunuhnya ‘Utsman bin Affan –radhiyallaahu ‘anhu-, perang Jamal
dan pengkhianatan dari orang-orang Khawarij dan Syi’ah.Suksesi kepemimpinan secara turun
temurun dimulai ketika Muawiyah bin Abu SufyanRadhiallahu ‘anhu mewajibkan seluruh
rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid bin Muawiyah. Muawiyah bin
Abu Sufyan –radhiyallaahu ‘anhu-bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium.
Dia memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun dia memberikan interprestasi baru
dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebutnya “khalifah Allah”
dalam pengertian “penguasa” yang diangkat oleh Allah.

45. lks agama kelas IX semester 2 hal 30

Anda mungkin juga menyukai