Anda di halaman 1dari 73

REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)

PROVINSI PAPUA TAHUN 2013-2033


Pengantar
• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
• Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat
berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat. Risiko merupakan pertemuan atau perpaduan antara
ancaman dan kerentanan/ketahanan masyarakat atau daerah
bersangkutan
𝐾𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝑟)
𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑅 = 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎 𝐵 ∗
𝐾𝑒𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 (𝑚)

Bahaya
Bahaya Kerentanan
Kerentanan
Bencana Kerentanan
Klasifikasi
Bencana

Alam & Manusia


Alam
Manusia

Teknologi
Geologi Hidrometeorologi a. Kecelakaan
a. Gempa bumi a. Banjir Sosial (transportasi)
b. Longsor b. Kekeringan a. Perang (konflik) b. Ledakan reaktor
c. Tsunami c. Gelombang besar b. Kerusuhan massa (industri)
d. Gunung api d. Angin kencang c. Kelaparan c. Bendung jebol
e. Penurunan tanah e. Cuaca ekstrim (infrastruktur)

Biologi Lingkungan
a. Hama a. Kebakaran hutan
b. Penyakit b. Polusi (udara, tanah dan air)
c. Desertifikasi
Kondisi Geologi Papua

(Sapiee dan Cloos, 2004) (Robinson, Hartono dan Ratman, 1986)


Data Bencana
Bencana Kejadian (2010-2020)
Banjir 68
Gempa 11 Bencana periode 2010-2020
16
Longsor 21
Tsunami 1
14
Gelombang Besar 3
Kekeringan 1 12
Angin Kencang 9
10
Jumlah 114
8
Korban Jumlah (org)
Meninggal Dunia 202 6
Luka-luka 1.457
4
Hilang 106
Pengungsi 31.566
2

Kerusakan Jumlah (unit) 0


2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Rumah hancur 4.681
Rumah rusak 1.151 Gempa Bumi Longsor Tsunami Banjir Gel. Besar Kekeringan Angin Kencang Bencana Alam
Sekolah rusak 174
Puskesmas rusak 59
Kejadian Bencana
Geologi Hidrometeorologi
Tahun Tahun
No. Kabupaten/Kota No. Kabupaten/Kota
< 2010 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 < 2010 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Asmat 1 Asmat 1
2 Boven Digoel 1 2 Boven Digoel 1
3 Mappi 1 3 Mappi
4 Merauke 4 Merauke 1+1 1 1
5 Jayawijaya 3+2 5 Jayawijaya 4 1
6 Lanny Jaya 6 Lanny Jaya
7 Mamberamo Tengah 1 1 7 Mamberamo Tengah
8 Nduga 8 Nduga
9 Pegunungan Bintang 9 Pegunungan Bintang 1 1
10 Puncak 1 10 Puncak
11 Puncak Jaya 11 Puncak Jaya
12 Tolikara 12 Tolikara 1 1 1
13 Yahukimo 1 13 Yahukimo 1
14 Yalimo 14 Yalimo
15 Jayapura 2+2 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Jayapura 5+1 1 1 1 1 1 1 1
16 Keerom 16 Keerom 3 1 1 1 1 1
17 Kota Jayapura 2 1 1 1 1 1 17 Kota Jayapura 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 Mamberamo Raya 1 18 Mamberamo Raya
19 Sarmi 1 1 19 Sarmi 1 1 1 1
20 Deiyai 1 20 Deiyai 1
21 Dogiyai 21 Dogiyai 1 1
22 Intan Jaya 1 22 Intan Jaya
23 Mimika 4 1 1 23 Mimika 1 1 1
24 Nabire 7+1 24 Nabire 1 1 1 1 1 1
25 Paniai 1 1 1 25 Paniai 1 1 1 1 1
26 Biak Numfor 4+5 26 Biak Numfor 1 1
27 Kepulauan Yapen 3+4 27 Kepulauan Yapen 1 1 1
28 Supiori 2 1 28 Supiori
29 Waropen 1 29 Waropen 1 1 1

1 Gempa bumi 1 Banjir


1 Longsor 1 Gelombang besar
1 Tsunami 1 Kekeringan
1 Angin kencang
Korban akibat Bencana Kerusakan rumah akibat Bencana
350 5000
4500
300
Proporsi Bencana Alam 4000
250 3500
200 3000
2500
150 2000
100 1500
28.95 1000
50
500
0 0
Meninggal Dunia Luka-luka Hilang Rumah hancur Rumah rusak

Geologi Hidrometeorologi Geologi Hidrometeorologi


71.05
Pengungsi akibat Bencana Kerusakan fasilitas akibat Bencana
30000 200
180
25000 160
Geologi Hidrometeorologi 140
20000 120
100
15000 80
60
10000 40
20
5000 0
Sekolah rusak Puskesmas rusak
0
Geologi Hidrometeorologi Geologi Hidrometeorologi
Analisis Risiko Bencana
Kajian risiko dibagi menjadi 3 tahap
yaitu
• Identifikasi faktor risiko,
• Perkiraan tingkat (indeks) risiko, dan
• Evaluasi risiko.
Faktor bahaya yang akan dikaji berupa
aspek geografis, intensitas/kekuatan
dan probabilitas,
Faktor kerentanan dan kemampuan
ditinjau dari aspek
demografis/kependudukan,
penggunaann lahan dan kemampuan
merespon oleh masyarakat.
BAHAYA
PEMBAGIAN Geologi Hidrometeorologi
WILAYAH ADAT KABUPATEN / KOTA

Identifikasi
WILAYAH Gempa Letusan Tanah Gelombang Angin Cuaca
Tsunami Banjir Kekeringan
Bumi Gunung Api Longsor Besar Kencang Ekstrim
Saereri Kepulauan Yapen W W X W W V M W M
Saereri Biak Numfor W W X M W M M V M
Kepulauan dan

Bahaya Teluk
Saereri
Saereri
Mee Pago
Mamta
Supiori
Waropen
Nabire
Kota Jayapura
V
V
W
W
W
V
V
V
X
X
X
X
V
V
W
W
W
V
W
V
M
W
W
W
M
M
M
M
M
M
W
W
M
X
M
M
Mamta Jayapura W M X W W W M W M
Pesisir Utara Mamta Keerom V M X W X W M M X
Mamta Sarmi W M X W W V M M M
Mamta Mamberamo Raya W M X V V V M M X
La Pago Pegunungan Bintang V X X W X V M V M
La Pago Yahukimo W X X W X V W W M
La Pago Yalimo V X X V X M M M X
La Pago Jayawijaya W X X W X W W W M
La Pago Nduga V X X V X M M M X
La Pago Mamberamo Tengah W X X M X V M M X
Pegunungan La Pago Tolikara V X X V X M M M X
Tengah La Pago Lanny Jaya V X X V X M M M X
La Pago Puncak Jaya V X X V X M V M M
La Pago Puncak V X X V X M V M M
Mee Pago Intan Jaya V X X V X M M M M
Mee Pago Paniai V X X W X W M M X
Mee Pago Deiyai V X X V X V M M X
Mee Pago Dogiyai V X X V X V M M X
Mee Pago Mimika V M X W V W M W M
Anim Ha Merauke M M X M W V W M M
Pesisir Selatan Anim Ha Boven Digoel V X X V X M M M X
Anim Ha Mappi M M X M V V M M X
Anim Ha Asmat M M X M V V V M M
KETERANGAN : X : Tidak terjadi SUMBER : 1. Katalog Gempa Bumi Merusak, Badan Geologi (2006)
M : Mungkin Terjadi 2. Atlas Nasional Indonesia, Bakosurtanal (2008)
V : Pernah Terjadi 3. Rencana Tata Ruang Wilayah Prov. Papua (2009)
W : Sering Terjadi 4. Data Indeks Bencana Indonesia (2012)
5. Indeks Risiko Bencana Indonesia (2013)

(Hasil olahan, 2021)


Kepulauan Teluk
Pesisir Utara
Cuaca Ekstrim
Angin Kencang Cuaca Ekstrim

Kekeringan
Banjir
Ancaman Bahaya Angin Kencang
Kekeringan

Gelombang Besar Banjir

Tanah Longsor Gelombang Besar

Letusan Gunung Api Tanah Longsor

Tsunami Letusan Gunung Api

Gempa Bumi Tsunami


Gempa Bumi
0 2 4 6 8 10 12 14 16
0 2 4 6 8 10 12 14 16

Pegunungan Tengah Pesisir Selatan


Cuaca Ekstrim Cuaca Ekstrim
Angin Kencang Angin Kencang
Kekeringan Kekeringan
Banjir Banjir
Gelombang Besar Gelombang Besar
Tanah Longsor Tanah Longsor
Letusan Gunung Api Letusan Gunung Api
Tsunami Tsunami
Gempa Bumi Gempa Bumi

0 5 10 15 20 25 30 35 0 2 4 6 8 10 12
Provinsi Papua Sangat
Sering
70
Angin Longsor
60 Sering Banjir

Probabilitas
Kencang Banjir
50
Gelomb. Gempa
40 Sedang
Besar Bumi
30

20 Cuaca Ekstrim;
Jarang
10 Kekeringan
0 Sangat Gunung
Gempa Tsunami Letusan Tanah Gelombang Banjir Kekeringan Angin Cuaca Tsunami
Bumi Gunung Longsor Besar Kencang Ekstrim Jarang Api
Api
Sangat Sangat
Geologi Hidrometeorologi Ringan Sedang Parah
Ringan Parah
Dampak
Kerawanan/Kerentanan Bencana
Gempa Bumi Longsor
Kekeringan

Banjir Tsunami
Indeks Risiko Bencana
Gempa Bumi

Tinggi

Sedang

Rendah
0
5
10
15
20
25
30
35

Jayawijaya
Jayapura
Nabire
Longsor

Paniai
Mimika
Boven Digoel
Yahukimo
Pegunungan Bintang
Mamberamo Raya
Nduga
Lanny Jaya
Puncak
Dogiyai
Deiyai
Kota Jayapura
Kepulauan Yapen
Gempa Bumi

Biak Numfor
Puncak Jaya
Mappi
Asmat
Tolikara
Sarmi
Keerom
Waropen
Supiori
Yalimo
Intan Jaya
Merauke
Mamberamo Tengah
Tinggi

Sedang

Rendah
Tsunami
Tsunami
30

25

20
Tinggi

15

Sedang
10

5
Rendah

0
Banjir
Banjir
Intan Jaya
Mamberamo Tengah
Puncak
Yalimo
Nduga
Pegunungan Bintang
Tolikara
Yahukimo
Puncak Jaya
Nabire
Kota Jayapura
Deiyai
Dogiyai
Mamberamo Raya
Waropen
Keerom
Sarmi
Asmat
Mappi
Boven Digoel
Mimika Rendah Sedang Tinggi
Paniai
Jayapura
Merauke
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Cuaca Ekstrim

Cuaca Ekstrem
Mamberamo Tengah
Mamberamo Raya
Keerom
Tolikara
Dogiyai
Asmat
Kota Jayapura
Puncak
Lanny Jaya
Yahukimo
Mimika
Paniai
Jayapura Rendah Sedang Tinggi
Waropen
Merauke
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Gelombang Besar

Gelombang Besar

Kepulauan Yapen

Supiori

Wapopen

Asmat

Mappi

Mimika

Nabire

Jayapura

Merauke

Kota Jayapura

Biak Numfor Rendah Sedang Tinggi


Mamberamo Raya

Sarmi

0 5 10 15 20 25
Kekeringan

Kekeringan
Mamberamo Tengah
Intan Jaya
Nduga
Paniai
Kepulauan Yapen
Yalimo
Lanny Jaya
Waropen
Mimika
Mamberamo Raya
Sarmi
Pegunungan Bintang
Boven Digoel Rendah Sedang Tinggi
Biak Numfor
Merauke
0 5 10 15 20 25 30 35 40
0
5
10
20
30
35
40

15
25
Merauke
Jayawijaya
Nabire
Biak Numfor
Mappi
Dogiyai
Jayapura
Paniai
Mimika
Boven Digoel
Asmat
Yahukimo
Pegunungan Bintang
Tolikara
Sarmi
Keerom
Waropen
Supiori
Mamberamo Raya
Lanny Jaya
Kebakaran Hutan dan Lahan

Deiyai
Puncak Jaya
Nduga
Yalimo
Puncak
Intan Jaya
Tinggi

Kota Jayapura
Sedang

Mamberamo Tengah
Kepulauan Yapen
Kebakaran Hutan dan Lahan
Indeks Risiko Multi Bencana

Indek Risiko Multi Bencana Provinsi Papua


250

200

150
Tinggi

100
Provinsi Papua (122.98)

50
Sedang

0 Rendah
Penggunaan Lahan yang Terdampak Bencana
Evaluasi Risiko
Transmi-grasi
Luas Wilayah Bencana menurut Kabupaten/Kota (ha)
Tambak
Asmat
Sawah
Mappi
Pertanian Lahan Kering Campur Boven Digoel
Merauke
Pertanian Lahan Kering Mimika
Dogiyai
Pertamba-ngan
Deiyai
Perkebun-an Paniai
Intan Jaya
Pemukim-an Puncak
Puncak Jaya
Hutan Tanaman
Lanny Jaya
Bandara/ Pelabuhan Tolikara
Mamberamo Tengah
- 200,000.00 400,000.00 600,000.00 800,000.00 1,000,000.00 Nduga
Jayawijaya
Potensi Kepulauan
Pesisir Utara Pegunungan Tengah Pesisir Selatan Yalimo
Bencana Teluk Yahukimo
Gempa Bumi Nabire Jayapura, Jayawijaya, Pegunungan Mimika, Boven Pegunungan Bintang
Mamberamo Bintang, Yahukimo, Nduga, Digoel Mamberamo Raya
Raya, Kota Lanny Jaya, Puncak, Dogiyai, Sarmi
Jayapura Deiyai, Paniai Keerom
Longsor Nabire Jayapura, Sarmi,Paniai, Puncak Jaya, Jayapura
Keerom Yahukimo, Pegunungan Kota Jayapura
Bintang, Nduga, Lanny Jaya, Nabire
Waropen
Yalimo, Puncak, Dogiyai,
Supiori
Jayawijaya
Biak Numfor
Banjir Waropen, Mamberamo Paniai, Deiyai, Dogiyai, Mimika, Kepulauan Yapen
Nabire Raya, Jayapura, Puncak Jaya, Yahukimo, Merauke,
- 20,000.00 40,000.00 60,000.00 80,000.00 100,000.00 120,000.00 140,000.00 160,000.00 180,000.00
Sarmi, Keerom, Tolikara, Pegunungan Boven Digoel,
Kota Jayapura Bintang, Nduga, Yalimo Mappi, Asmat
TUTUPAN LAHAN
TUTUPAN LAHAN
KLHK 2020

No Penutup Lahan Grand Total


1 Bandara/ Pelabuhan 2,136.45
2 Belukar Rawa 1,745,685.95
3 Hutan Lahan Kering Primer 14,303,530.82
4 Hutan Lahan Kering Sekunder 4,383,533.30
5 Hutan Mangrove Primer 824,252.57
6 Hutan Mangrove Sekunder 114,827.44
7 Hutan Rawa Primer 4,087,879.32
8 Hutan Rawa Sekunder 1,573,895.08
9 Hutan Tanaman 1,913.15
10 Pemukiman 89,354.40
11 Perkebunan 204,957.28
12 Pertambangan 1,846.68
13 Pertanian Lahan Kering 70,268.56
14 Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak 887,061.37
15 Rawa 670,396.85
16 Savana/ Padang Rumput 861,888.06
17 Sawah 52,123.87
18 Semak/ Belukar 706,166.19
19 Tambak 172.65
20 Tanah Terbuka 379,305.55
21 Transmigrasi 42,809.06
22 Tubuh Air 513,454.87
Grand Total 31,517,459.46
Indeks Bahaya (Multi)
INDEKS BAHAYA GEMPA
INDEKS BAHAYA LONGSOR
INDEKS BAHAYA (MULTI)
POLA RUANG
RTRWP 2013
INDEKS BAHAYA GEMPA
POLA RUANG
RTRWP 2013
INDEKS BAHAYA LONGSOR
POLA RUANG
RTRWP 2013
PENGGUNAAN LAHAN
Supriori
FUNGSI KAWASAN Biak Numfor
SK Penetapan Kawasan
Hutan dan Olahan GIS, 2021

Kepulau Yapen

Mambramo Jaya Sarmi


Waropen
SK Penetapan Kawasan Hutan Grand Total Kota Jayapura
Jayapura
1 Areal Penggunaan Lain 2,137,752.39
2 Cagar Alam Darat 582,800.63 Intan Jaya Tolikara
Keerom
3 Hutan Lindung 7,771,622.58 Puncak Jaya
Membramo Tengah
Nabire Paniai
4 Hutan Produksi 4,952,632.54 Yalimo
Puncak
5 Hutan Produksi Konversi 3,613,454.42 Dogiyai Lanny Jaya
Deiyai Jayawijaya
6 Hutan Produksi Terbatas 6,044,417.50 Nduga Yahukimo
7 Hutan Suaka Alam dan Wisata Darat 131,234.54 Mimika Pegunungan Bintang
8 KSA/KPA 1.15
9 Laut - Air 124,783.20
10 Suaka Margastwa Darat 3,471,273.86 Asmat
11 Taman Nasional Darat 2,687,075.55
12 Taman Nasional Laut 0.00
Boven Digoel
13 Taman Wisata Alam/Hutan Wisata Darat 411.10
Grand Total 31,517,459.46 Mappi

Merauke

Lorentz National Park Hutan


di Kab. Asmat di Mamberamo
RENCANA POLA RUANG
FUNGSI KAWASAN
SK Penetapan Kawasan
Hutan dan Olahan GIS, 2021
INFRASTRUKTUR
WILAYAH
TRANSPORTASI

JALAN NASIONAL
JALAN ARTERI PRIMER TRANSPORTASI
Jalan Arteri Primer (Jl. Nasional/SK MEN PUPR 248 2015)
1. Bts. Kota Jayapura – Sentani; 17. Bts. Kota Wamena – Piramid; 31. Hamadi - Holtekamp - Skow / Bts.
2. Jln. Raya Abepura (Abepura); 18. Jln. Yos Sudarso (Wamena); PNG;
3. Jln. Tasangkapura (Jayapura); 19. Jln. Piramid (Wamena); 32. Seredala – Dekai;
4. Jln. Argapura (Jayapura);
20. Piramid – Tiom; 33. Wamena – Habema; dan
5. Jln. Koti (Jayapura); Usilimo – Karubaga.
21. Enarotali – Wagete; 34.
6. Abepura - Bts. Kota Jayapura / Kab.
22. Wagete – Moanemani; 35. Waghete - Timika;
Jayapura;
23. Moanemani – Bedudipa; 36. Oksibil - Seredala;
7. Abepura - Bts. Kota Jayapura / Kab.
Kerom; 24. Bedudipa - Bts. Kota Nabire; 37. Wamena - Habema - Mumugu;
8. Bts. Kota Jayapura / Kab. Kerom – 25. Jln. Jend. Sudirman (Nabire); 38. Wamena - Elelim - Jayapura;
Arso;
26. Jln. Perintis (Nabire); 39. Enarotali - Ilaga - Mulia - Wamena;
9. Arso – Waris;
27. Bts. Kota Nabire – Wanggar; 40. Fakfak (SP. Moyana) - Windesi;
10. Waris – Yetti;
Jln. Trikora (Nabire); 41. Sp.3 Moyana - Tiwara - Bofuer;
11. Yetti - Senggi – Mamberamo; 28.

12. Elelim - Pasvaley - Bts. Kota Wamena; 29. Jln. Siliwangi (Nabire); 42. Sp.3 Moyana - Wanoma;
13. Jln. Trikora (Wamena); 29. Jln. Kristina Marta (Nabire); 43. Wanggar - Kwatisore - Kampung
Muri Bts Provinsi Papua Barat).
14. Jln. Hom-Hom (Wamena); 30. Jln. Ahmad Yani (Merauke);
15. Jln. Pike (Wamena) Jln. Pike
(Wamena);
JALAN KOLEKTOR PRIMER TRANSPORTASI
Jalan Kolektor Primer - 1 (Jl. Nasional/SK MEN PUPR 248 2015)
1. Wanggar - Kwatospre (Bts. Prov. Papua 15. Warumbaim – Nimbotong; 32. Jln. Mangga (Serui);
Barat); 16. Nimbotong – Bonggo; 33. Jln. Frans Kaisepo
2. Yetti - Ubrub - Yambra - Towe Hitam; 17. Bonggo - Betaf – Sarmi; (Serui);
3. Waropko - Mindiptana Waropko – 18. Sarmi – Arbais; 34. Jln. Ke Menawi (Serui);
Mindiptana; 19. Bts. Kota Nabire – Kimibay; 35. Menawi - Saubeba –
4. Mindiptana - Tanah Merah; 20. Jln. Sisingamangaraja (Nabire); Yobi;
5. Tanah Merah – Gententiri; 21. Jln. Yos Sudarso (Nabire); 36. Biak – Adoki;
6. Gententiri - Bts. Kab. Merauke / Boven 22. Jln. R.E. Martadinata (Nabire); 37. Jln. Imam Bonjol (Biak);
Digoel; 23. Kimibay – Legare; 38. Jln. Sorido Raya (Biak);
7. Bts. Kab. Boven Digoel /Merauke - Muting 24. Oksibil – Seredala; 39. Adoki - Samber (Kp.
8. Muting – Bupul; 25. Karubaga - Ilu – Mulia; Baru);
9. Bupul - Erambu – Sota; 26. Simpang Pelra – Mayon; 40. Jln. Ahmad Yani (Biak);
10. Sota - Km 40; 27. Mayon - Simpang Kapiraya; 41. Jln. Moh. Yamin (Biak);
11. Km 40 - Bts. Kota Merauke; 28. Timika - Sp. Pelra – Pomako; 42. Biak - Junction - Korem ;
12. Jln. Raya Mandala (Merauke); 29. Bts. Kota Serui – Menawi;
13. Jln. Kelapa Dua (Jayapura); 30. Jln. Yos Sudarso (Serui);
14. Sentani - Bongkrang – Warumbaim; 31. Jln. Kartika (Serui);
TRANSPORTASI

JALAN PROVINSI
JALAN KOLEKTOR PRIMER TRANSPORTASI
Jalan Kolektor Primer - 2 (SK Gubernur Papua Nomor 188.4/368/Tahun 2016)
1. Waena - Arso V; 28. Munukania – Aurimi; 54. Sp Ii – Napan; 74. Dekai - Logpond – Pattipi;
2. Ring Road Jayapura - Sentani 29. Burmeso - Gesa – Barapasi; 55. Legare – Samabusa; 75. Bolakme (Tagime) - Kelila –
(Lingkar Dalam); 30. Burmeso - D. Bira – Sikari; 56. Samabusa - Nabarua Bawah; Bokondini;
3. Jayapura - Angkasa - Base'g - Dok II; 31. Kobakma - Taria – 57. Enarotali (Paniai) – Sugapa; 76. Piramid – Bolakme;
4. Jl. Sam Ratulangi; Megambilis; 58. Sugapa - Hitadipa – Beoga; 77. Manda - Wolo;
5. Jl. Trikora; 32. Kobakma - Ilugwa – Wolo; 59. Duntek (Dogiyai) - 78. Wamena - Sekam – Apalpsili;
6. Jl. Nirwana; 33. Menawi – Sumberbaba; Munayepa/Iyei (Paniai); 79. Kimbim - Wogi – Wosi;
7. Jl. Angkasa Base'g; 34. Serui - Kamanap – Ansus; 60. Maatadi (Deiyai) - Digikebo 80. Wamena - Temia – Wogi;
8. Jl. Pasifik Indah; 35. Jl. Diponegoro; (Dogiyai); 81. Oksibil – Borme;
9. Jl. Tanjung Ria; 36. Jl. M.Yamin; 61. Logistik Centre - Power 82. Arimbet - Bukit - Ujung –
10.Jl. Sulawesi; 37. Jl. Pattimura; Station; Manggelum;
11.Jl. Nusa Tenggara; 38. Jl. Kamboja; 62. Timika (Camp Ular) – 83. Keppi – Bade;
12.Jl. Sumatera; 39. Jl. Maridei; Kapiraya; 84. Kotabaru - Eci – Senggo;
13.Jl. Soa Siu; 40. Sumberbaba – Dawai; 63. Kaugapu (Sp Viii) - Sp V; 85. Kuprik - Jagebob – Erambu;
14.Jl. Rsud Dok II; 41. Ansus - Wooi/ Natabui; 64. Mapurujaya - Tipuka – Ayuka; 86. Jagebob – Bupul;
15.Hamadi – Entrop; 42. Waren - Botawa – 65. Timika - Batas Tugu ( Jln. 87. Okaba – Bade;
16.Jl. Ardipura; Sumiangga; Cenderawasih); 88. Bts Kota Merauke - Kumbe -
17.Vihara - Tanah Hitam; 43. Botawa - Koweda – Barapasi; 66. Tiom – Illu; Bian – Okaba;
18.Taja - Sp V – Kwarja; 44. Junction – Wardo; 67. Elelim (Hulikma) - Witlanggo 89. Jl. Trikora;
19.Kuansun - Besum – Genyem; 45. Biak – Bosnik; – Kobakma; 90. Jl. Garuda;
20.Besum - Yanbra – Puay; 46. Jl. Raya Bosnik; 68. Kenyam - Batas Batu; 91. Jl. Leproseri; dan
21.Warumbaim - Berap – Demta; 47. Biak - Adibai - Marau/Bosnik; 69. Kenyam – Gearek; 92. Jl. Baru.
22.Berap - Nimbotong - Lereh – Tengon; 48. Jl. Arah Ke Adibai; 70. Karubaga - Kuari – Panaga;
23.Kemiri – Depapre; 49. Korem – Doubo; 71. Karubaga - Wunin –
24.Arso Xiv - Sawia – Kwarja; 50. Wardo – Duber; Bokondini;
25.Usku – Kesnar; 51. Doubo - Sorendiweri - Amyas; 72. Kanggime - Kembu (Mamit);
26. Arso Xiv – Yanmas; 52. Duber - Sorendiweri – Korido; 73. Kanggime – Bogonuk;
27. Sewan – Petam; 53. Kimibay – Napan;
Terminal TRANSPORTASI

Terminal Tipe A Entrop Terminal Barang Skouw

TERMINAL ANTAR NEGARA


 Terminal Tipe A (Perbatasan)  Entrop, Kota Jayapura
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KM 109 Tahun 2019
 Terminal Barang Perbatasan  Skouw

Terminal
Terminal
Penumpang

Terminal
Barang
TERMINAL TRANSPORTASI
TERMINAL TIPE B
1. terminal Merauke di Merauke;
2. terminal Nabire di Kabupaten Nabire;
3. terminal Heram di Kota Jayapura;
4. terminal Sentani di Kabupaten Jayapura;
5. terminal Keerom di Kabupaten Keerom;
6. terminal Oyehe di Kabupaten Nabire;
7. terminal Sarmi di Kabupaten Sarmi;
8. terminal Wamena di Kabupaten Jayawijaya;
9. terminal Mulia di Kabupaten Puncak Jaya;
10. terminal Asiki di Kabupaten Boven Digoel;
11. terminal Timika di Kabupaten Mimika;
12. terminal Darfuar di Kabupaten Biak Numfor;
13. terminal Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang;
14. terminal Botawa di Kabupaten Waropen;
15. terminal Enarotali di Kabupaten Paniai;
16. terminal Kenyam di Kabupaten Nduga;
17. terminal Dekai di Kabupaten Yahukimo;
18. terminal Waghete di Kabupaten Deiyai; dan
19. terminal Elelim di Kabupaten Yalimo.
Terminal Nabire Terminal
Terminal
Penumpang

Terminal
Barang
JEMBATAN
JEMBATAN TIMBANG
TRANSPORTASI

a. Jembatan Gantung Walesi di Kabupaten Jayawijaya; Jembatan Timbang Jalan Raya Sentani Waena, Kabupaten Jayapura
b. Jembatan Merah Yotefa di Kota Jayapura;dan (Kepmenhub No KP 529 Tahun 2017)
c. Jembatan Maro di Kabupaten Merauke;
d. …………….
e. …………..
f. ……………..
g. jembatan ruas Enarotali - Ilaga - Mulia - Wamena;
h. jembatan ruas Wamena - Elelim - Jayapura (Yetti);
i. jembatan ruas Wamena - Habema - Mumugu;
j. jembatan ruas Kenyam - Dekai;
k. jembatan ruas Dekai - Oksibil;
l. jembatan ruas Wagete - Timika;
m. jembatan ruas Fakfak (SP. Moyana) - Windesi;
n. jembatan ruas Sp.3 Moyana - Wanoma; dan
o. jembatan ruas Wanggar - Kwatisore - Kampung Muri (Bts
Provinsi Papua Barat ).
JARINGAN KERETA API TRANSPORTASI
Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Kp
2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
a. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api antarkota
pada lintas Jayapura – Sarmi;
b. Jalur Sarmi – Jayapura (Tahap V tahun >2030);
c. Timika – Tanah Merah (Tahap V tahun >2030);
d. Tanah Merah – Merauke (Tahap V tahun >2030);
e. Pengembangan dan layanan kereta api yang menghubungkan
wilayah sumber daya alam atau kawasan produksi dengan
pelabuhan di Jayapura (Papua);
f. Pengembangan layanan kereta api perintis (Tahap I tahun
2010-2014-Tahap IV tahun 2025-2030);
g. Pengembangan sistem persinyalan, telekomunikasi dan
kelistrikan. (Tahap I tahun 2010-2014-Tahap IV tahun 2025-
2030); dan
stasiun di kota pusat pertumbuhan, yaitu:
h. Pengembangan stasiun kereta api termasuk fasilitas park and
1. Jayapura
2. Sarmi
ride pada pusat-pusat kegiatan strategis nasional, provinsi dan
3. Nabire kabupaten / kota (Tahap I tahun 2010-2014-Tahap IV tahun
4. Timika. 2025-2030).
Sistem Jaringan Sungai, Danau & Penyeberangan TRANSPORTASI

A. alur pelayaran sungai, meliputi:


1. Agats-Ewer;
2. Tanah Merah-Bade-Kepi yang melayani PKW Bade dan PKSN
Tanah Merah; dan
3. Tanah Merah-Merauke yang melayani PKW Merauke dan
PKSN Tanah Merah.
B. alur pelayaran danau, berupa Danau Sentani.

C. Jaringan pelayanan lintas penyeberangan antar kabupaten di


Provinsi Papua saat ini melayani:
1. Mokmer (Biak)-Kabuena-Waren-Samabusa (Nabire) (pp)
2. Mokmer (Biak)-Numfor (pp).
D. Lintas penyeberangan antar kabupaten di Provinsi Papua yang
berpotensi untuk dikembangkan adalah:
1. Mokmer (Biak)-Saubeba (pp)
2. Kabuena-Waren (pp)
3. Kabuena-Samabusa (Nabire) (pp).
Sistem Jaringan Sungai, Danau & Penyeberangan TRANSPORTASI

PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU PENGUMPAN (BEROPERASI) PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU PENGUMPAN (RENCANA)
1. Agats; 20. Eci/Asgon; 1. Sawaerma; 20. Haju Lsiyuliana;
2. Atsy; 21. Senggo; 2. Akat; 21. Dodalim;
3. Komor; 22. Banamepe; 3. Fayit; 22. Animha;
4. Buagani; 23. Dabra; 4. Binam; 23. Uta;
5. Jinak; 24. Burmeso; 5. Tomor; 24. Kamora;
6. Bayun; 25. Kasonaweja; 6. Waganu; 25. Fanamo;
7. Kamur; 26. Bagusa; 7. Cabang Tiga; 26. Jita;
8. Manggelum; 27. Kaiy; 8. Amasue; 27. Wapoga;
9. Tanah Merah; 28. Dermaga Danau Rombebai; 9. Mindiptana; 28. Yuguru;
10. Gatentiri; 29. Kelapa Lima; 10. Boven Digul; 29. Ndunga;
11. Pagai; 30. Kimaam; 11. Dermaga Danau Biru; 30. Dermaga Danau Ti Bi;
12. Dermaga Danau Sentani; 31. Pomako; 12. Dermaga Sungai Kamora; 31. Dermaga Danau Tonjida;
13. Sungai di Kabupaten Asmat; 32. Moor; 13. Dermaga Sungai Toratas; 32. Apawer Hulu;
14. Atuka; 33. Dermaga Danau Paniai; 14. Dermaga Sungai di Kabupaten 33. Tor Atas;
15. Dermaga Sungai di 34. Batom Hauser; Membramo; 34. Dermaga Danau Yamasi;
Kokonao; 35. Sarmi; 15. Dermaga Sungai Jayapura; 35. Risei Sayeti;
16. Ayuka; 36. Demba; 16. Dermaga Danau Yamur; 36. dan
17. Geselama Pantai; 37. Waren; 17. Harapan; 37. Pekai.
18. Sungai di Kabupaten 18. Keppi;
Waropen; 19. Minyamur;
19. Bade;
Sistem Jaringan Sungai, Danau & Penyeberangan TRANSPORTASI

PELABUHAN PENYEBERANGAN KELAS I PELABUHAN PENYEBERANGAN KELAS II


(Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 ) (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun
2017 )
Pelabuhan penyeberangan kelas I Pelabuhan penyeberangan kelas I Pelabuhan penyeberangan kelas II dengan status
dengan status operasi, meliputi: dengan status rencana, meliputi: rencana, meliputi:
1. pelabuhan Mokmer di 1. pelabuhan Waren di Kabupaten 1. pelabuhan Saubeba Kab.Kep.Yapen;
Kabupaten Biak Numfor; Waropen; 2. pelabuhan Mamberamo Kab. Mamberamo
2. pelabuhan Kabuena di 2. pelabuhan Agats di Kabupaten Raya;
Kabupaten Kep. Yapen; Asmat; 3. pelabuhan Kaonda di Kabupaten Kep. Yapen;
3. pelabuhan Samabusa/Nabire 3. pelabuhan Sawai di Kabupaten dan
di Kabupaten Nabire; Mamberamo Raya; 4. pelabuhan Numfor di Kabupaten Biak Numfor.
4. pelabuhan Pomako di 4. pelabuhan Bade di Kabupaten
Kabupaten Mirnika; Mappi;
5. pelabuhan Kelapalima 5. pelabuhan Kepi di Kabupaten
Merauke di Kota Merauke; Mappi;
6. pelabuhan Kimaam di Kabupaten
Merauke.
Pelabuhan Laut (Kepmenhub No 423 Tahun 2017) TRANSPORTASI

Pelabuhan Merauke

Pelabuhan Pomako Kab. Mimika Pelabuhan Biak


Pelabuhan Laut (Kepmenhub No 423 Tahun 2017) TRANSPORTASI
PELABUHAN UTAMA PELABUHAN PENGUMPUL PELABUHAN PENGUMPAN
1. pelabuhan Depapre di 1. Agats di Kabupaten Asmat; A. Pelabuhan Pengumpan Regional yang terdapat di
Kabupaten Jayapura; 2. Biak di Kabupaten Biak Provinsi Papua, berupa Pelabuhan Korido di
2. pelabuhan Jayapura di Numfor; Kabupaten Supiori
Kabupaten Jayapura; dan 3. Bade di Kabupaten Mappi; B. Pelabuhan Pengumpan Lokal yang terdapat di
3. pelabuhan Merauke di 4. Amamapare di Kabupaten Provinsi Papua, meliputi:
Kabupaten Merauke. Mimika; 1. Pelabuhan Atsy di Kabupaten Asmat;
5. Pomako di Kabupaten Mimika; 2. Pelabuhan Bayun di Kabupaten Asmat;
6. Nabire di Kabupaten Nabire; 3. Pelabuhan Mumugu di Kabupaten Asmat;
7. Sarmi di Kabupaten Sarmi; 4. Pelabuhan Pulau Owi di Kabupaten Biak
8. Waren di Kabupaten Waropen; Numfor;
9. Dawai di Kabupaten Yapen; 5. Pelabuhan Asiki di Kabupaten Boven Digul;
dan 6. Pelabuhan Eci di Kabupaten Mappi;
10. Serui di Kabupaten Yapen. 7. Pelabuhan Moor di Kabupaten Mappi;
8. Pelabuhan Janggerbun di Kabupaten Supiori;
9. Pelabuhan Ansus di Kabupaten Yapen;dan
10. Pelabuhan Poom di Kabupaten Yapen.
Pelabuhan Laut (Kepmenhub No 423 Tahun 2017) TRANSPORTASI
RENCANA PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
KAB. ASMAT, KAB. BIAK NUMFOR KAB. MERAUKE KAB. MIMIKA KAB. SARMI KAB. YAPEN
1. Pelabuhan Akad; 1. Bosnik 1. Bupul 1. Agimuga 1. Anus 1. Ambai
2. Pelabuhan Binam; 2. Kameri 2. Buraka 2. Amar 2. Armo 2. Ampimoi
3. Pelabuhan Jinak; 3. Korem 3. Cabang Tiga 3. Atuka 3. Armopa 3. Angkaisera
4. Pelabuhan Jipawer; 4. Manggari 4. Erambu 4. Ayuka 4. Betaf 4. Kabuena
5. Pelabuhan Kamur; 5. Mbromsi 5. Kaptel/Bian 5. Hiripau 5. D. Rombebai 5. Kaipuri
6. Pelabuhan Sogoni; 6. Numford 6. Kumbe 6. Huta 6. LHd 6. Kurudu
7. Pelabuhan 7. P. Insombabi 7. Kimaam 7. Kapiraya 7. Kebiti 7. Miosnum
Pirimapun; 8. Padaido 8. Muting 8. Kokonao 8. Matabor 8. Randawaya
8. Pelabuhan 9. Samber 9. Okaba 9. Manasari 9. Takar 9. Sumberbaba
Sawaerma; 10.Saribi 10.Semanga 10.Mitro Baru 10.Wakde 10. Wainapi
9. Pelabuhan Suator; 11.Wundi 11.Tanah Miring 11.Mupuruka 11.Yamna 11. Wooi
10. Pelabuhan Wowi; 12.Ampera 12.Wanam 12.Otakwa
11. Pelabuhan Yamas; 13.Anggamburan 13.Paraoka
12. Pelabuhan Yaosakor; 14.Boma KAB. NABIRE 14.Petawai Buru KAB. WAROPEN KAB. SUPIORI
15.Getenteri 1. Kuatisora 15.Urumuga 1. Koweda 1. Marsram
16.Mindiptanah 2. Napan 16.Uta 2. P. Nauw 2. Miosbipondi
KAB. MAMBERAMO
17.Tanah Merah 3. P. Mambor 3. Sungai Sanggei 3. P. Mapia
RAYA
18.Ikisi 4. P. Moor 4. Sungai Waren 4. Sowek
1. Bagusa
2. Bariwaro 5. Wapoga 5. Wardo
KAB. MAPPI KAB. JAYAPURA
3. Kasonaweja 1. Kanami 1. Demta KAB. YAHUKIMO berupa
4. Puiway 2. Kepi 2. Holtekam
5. Teba 3. Tagemon Pelabuhan Dekai
3. Muara Tami
6. Trimuris 4. Senggo
Pelabuhan Perikanan TRANSPORTASI
(Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/KEPMEN-KP/2018)

1. Pelabuhan Perikanan yang Melayani Kapal Perikanan yang


Melakukan Kegiatan Perikanan di Wilayah Laut, antara lain:
a. Pelabuhan Perikanan Waropen di Kabupaten Waropen;
b. Pelabuhan Perikanan Fandoi di Kabupaten Biak Numfor;
c. Pelabuhan Perikanan Hamadi di Kabupaten Jayapura;
d. Pelabuhan Perikanan Waiya Depapre di Kabupaten Jayapura;
e. Pelabuhan Perikanan Omor di Kabupaten Asmat;
f. Pelabuhan Perikanan Sumuraman di Kabupaten Mappi;
g. Pelabuhan Perikanan Merauke di Kabupaten Merauke; dan
h. Pelabuhan Perikanan Poumako di Kabupaten Mimika.
2. Pelabuhan Perikanan yang Melayani Kapal Perikanan yang
Melakukan Kegiatan Perikanan di Wilayah Darat berupa Pelabuhan
Perikanan Sentani di Kabupaten Jayapura.

Dalam RTRW Pulau Papua (Perpres Nomor 57 Tahun 2014) ditetapkan:


a. pelabuhan samudera di Kabupaten Merauke; dan
b. pelabuhan samudera di Biak Numfor.
Bandara (Kepmenhub No 166 Tahun 2019 tt Tatanan Kebandarudaraan) TRANSPORTASI
Bandara Pengumpul
1. Bandara Sentani (PS)
2. Mozes Kilangin, Mimika (PT)
3. Frans Kalsiepo, Biak (PT)
4. Sentani, Jayapura (PS)
5. Mopah, Merauke (PS)
6. Wamena, Jayawijaya (PT)
7. Mozes Kilangin, Mimika (PS)
8. Nabire / Douw Aturure (PT)

Bandar Udara Mopah- Merauke


Bandar Udara Mindiptana. Boven Dogoel
Bandara (Kepmenhub No 166 Tahun 2019 tt Tatanan Kebandarudaraan) TRANSPORTASI
BANDARA PENGUMPAN
1. Ubrub di Kabupaten Keerom (P); 21. Oksibil di Kabupaten Pegunungan 41. Sudjarwo Tj/Ros/Kamanap Baru di 61. Bilogai di Kabupaten Mimika (P);
2. Dabra di Kabupaten Mamberamo Bintang (P); Serui Kabupaten Kep Yapen (P); 62. Tsinga di Kabupaten Pegunungan
Raya (P); 22. Moanamani di Kabupaten Nabire 42. WaghetelWaghete Baru di Bintang (P);
3. Yuruf di Kabupaten Keerom (P); (P); Kabupaten Deiyei (P); 63. Alama di Kabupaten Puncak (P);
4. Molof di Kabupaten Keerom (P); 23. Mindip Tanah di Kabupaten Boven 43. Sinak/Sinak Baru di Kabupaten 64. Wangbe di Kabupaten Keerom (P);
5. Kamur di Kabupaten Asmat (P); Digoel (P); Puncak Jaya (P); 65. Towehitam di Kabupaten Yahukimo
6. Kimam di Kabupaten Merauke (P); 24. Kepi di Kabupaten Mappi (P); 44. Aboyaga di Kabupaten Nabire (P); (P);
7. Elelim di Kabupaten Yalimo (P); 25. Kokonau di Kabupaten Mimika (P); 45. Aboy di Kabupaten Pegunungan 66. Koroway Batu di Kabupaten Waropen
8. Bomakia di Kabupaten Boven 26. Bokondini di Kabupaten Bintang (P); (P);
Digoel (P); Jayawijaya (P); 46. Yaniruma di Kabupaten Boven Digoel 67. Botawa di Kabupaten Mappi (P);
9. Senggeh di Kabupaten Keerom 27. Okaba di Kabupaten Merauke (P); (P); 68. Aboge di Kabupaten Pegunungan
(P); 28. Numfor di Kabupaten Biak 47. Nop Goliat Dekai di Kabupaten Bintang (P);
10. Manggelum di Kabupaten Boven Numfor (P); Boven Digoel (P); 69. Okteneng di Kabupaten Pegunungan
Digoel (P); 29. Ilaga di Kabupaten Puncak (P); 48. Sugapa di Kabupaten Intan Jaya (P); Bintang (P);
11. Kelila di Kabupaten Memberamo 30. Illu di Kabupaten Puncak Jaya (P); 49. Kobakma/Tariav di Kabupaten 70. Teraplu di Kabupaten Pegunungan
Raya (P); 31. Tiom di Kabupaten Lanni Jaya (P); Memberamo Tengah (P); Bintang (P);
12. Kiwirok di Kabupaten Pegunungan 32. Ewer di Kabupaten Asmat (P); 50. Apalapsili di Kabupaten Yalimo (P); 71. Bime di Kabupaten Pegunungan
Bintang (P); 33. Batom di Kabupaten Pegunungan 51. Kenyam di Kabupaten Nduga (P); Bintang (P);
13. Bilorai di Kabupaten Intan Jaya Bintang (P); 52. Mapnduma di Kabupaten Nduga (P); 72. Ambisibil di Kabupaten Pegunungan
(P); 34. Bade di Kabupaten Mappi (P); 53. Mugi di Kabupaten Nduga (P); Bintang (P);
14. Bilai di Kabupaten Intan Jaya (P); 35. Lereh di Kabupaten Meerom (P); 54. Paro di Kabupaten Nduga (P); 73. Sinalak di Kabupaten Mimika (P);
15. Kebo di Kabupaten Paniai (P); 36. Karubaga di Kabupaten Tolikara 55. Fawi di Kabupaten Intan Jaya (P); 74. Seradala di Kabupaten Yahukimo (P);
16. Akimuga di Kabupaten Mimika (P); 56. Borome di Kabupaten Borome (P); 75. Benawa di Kabupaten Yahukimo (P);
(P); 37. Obana di Kabupaten Paniai (P); 57. Beoga di Kabupaten Mimika (P); 76. Kihiri di Kabupaten Waropen (P);
17. Enarotali di Kabupaten Paniai (P); 38. Senggo di Kabupaten Mappi (P); 58. Jila di Kabupaten Mimika (P); 77. Mambramo Raya A di Kabupaten
18. Mararena di Kabupaten Sarmi (P); 39. Taive II di Kabupaten Tolikara (P); 59. Jita di Kabupaten Mimika (P); Mambreramo Raya (P); dan
19. Tanah Merah di Kabupaten Boven 40. Yahukimo di Kabupaten Yahukimo 60. Potowai di Kabupaten Intan Jaya (P); 78. Mambramo Raya B di Kabupaten
Digoel (P); (P); Mambreramo Raya (P).
20. Mulia di Kabupaten Puncak Jaya
(P);
Pembagian Kluster pada jaringan transportasi Dibutuhkan :Investasi,
yaitu; Jalan, pelabuhan dan bandara yang Afirmasi, Proteksi,
tersebar pada wilayah adat yang ada. Kolaborasi K/L, agar
Masyarakat/ OAP sebagai
Kluster I misalnya yang mengkoneksikan Ruas subyek ekonomi dan
Jalan dengan Pelabuhan Depapre dan komodity local sbg
Pelabuhan Jayapura serta Bandara Sentani. unggulan
Jaringan Jalan ini menghubungkan Wilayah
Tabi dan Lapago dengan memaksimalkan dan
memodifikasi fungsional ruas Trans Papua
terutama Abepura – Wamena, termasuk Ruas
yang menghubungkan Sarmi – Depapre –
Jayapura. Demikian juga untuk kluster lainnya
dengan masing-masing keunggulan wilayah
yang dimiliki.
 Industri olahan berbasis
Modifikasi kluster ini mengarah pada komoditi local
terbangunnya industri olahan berbasis
komoditi lokal dengan sangat memperhatikan  Modifikasi pengelolaan
peran masyarakat kampung sepanjang trans area trans Papua sbg
Papua. Mengoptimalkan peran Pelabuhan dan simpul pertumbuhan
bandara pada masing-masing Kluster dengan ekonomi baru berbasis
kampung dgn Tol Logistik
KLUSTER INRASTRUKTUR

KLUSTER I

Keterhubungan
jaringan transportasi
antar moda yang
berada di Wilayah
Adat Tabi dan
menghubungkan
dengan sebagian
Wilayah adat Lapago
melalui Trans Papua
Abepura - Wamena
KLUSTER INRASTRUKTUR

KLUSTER II

Keterhubungan jaringan
transportasi antar moda
yang berada di Wilayah
Lapago yang terhubung ke
Wilayah Animha dan
Meepago, dengan komoditi
perkebunan dan tambang.
KLUSTER INRASTRUKTUR

KLUSTER III

Terkoneksinya jaringan jalan,


pelabuhan dan bandara
yang berada di Wilayah
Meepago yang terhubung ke
Lapago dan AnimHa
KLUSTER INRASTRUKTUR

KLUSTER IV

Konektivitas transportasi antar moda


yang berada di Wilayah Saireri yang
terhubung juga ke sebagian wilayah
adat Meepago. Komoditi pertanian,
perkebunan dan parawisata perairan
dan perkebunan menjadi andalan
yang didukung pelabuhan di Nabire
KLUSTER INRASTRUKTUR

KLUSTER V

Konektivitas transportasi baik


jaringan jalan maupun jaringan
sungai dan laut yang berada di
Wilayah Animha (Asmat dan
Mappi) yang terhubung ke
sebagian Wilayah Meepago
(Timika). Potensi hasil tambang
dan perikanan.
KLUSTER INRASTRUKTUR

KLUSTER VI

Bepusat di Wilayah Adat Animha dengan


mengandalkan ruas trans Papua Merauke
– Tanah Merah dan terhubung ke
Pegunungan Bintang. Terdapat potensi
pertanian didukung pelabuhan dan
bandara di Merauke yg potensil
terbangunnya industri olahan.
PRIORITAS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN JALAN PELABUHAN DAN BANDARA
DI WILAYAH TABI DAN LAPAGO
KLUSTER INRASTRUKTUR

P Bachtiar

KLUSTER III
PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR MEEPAGO
PENENTUAN
PRIORITAS
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
WILAYAH ANIMHA
DAN LAPAGO
ENERGI 1 Jaringan Infrastruktur Ketenagalistrikan
Infrastruktur pembangkitan tenaga listrik
a. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) meliputi: f. Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH)
1. PLTA Sentani. meliputi:
2. PLTA Orya 2; 1. PLTM Dogiyai;
3. PLTA Baleim; 2. PLTM Nachatawa;
4. Rencana pengembangan pembangkit: 3. PLTM Ormuwari;
 PLTA Digoel di Kabupaten Boven Digoel 4. PLTM Deiyai;
 PLTA Einlanden dan Lorentz di 5. PLTM Wabudori;
Kabupaten Asmat 6. PLTM Amai;
 PLTA Cemara, Otokwa, dan Mimika di 7. PLTM Mamberamo Raya;
Kabupaten Mimika 8. PLTM Kalibumi I;
 PLTA Siriwo di Kabupaten Nabire 9. PLTM Digoel;
 PLTA Mamberamo di Kabupaten 10. PLTM Cascade Walesi;
Mamberamo 11. PLTM Uwe; dan
 PLTA Genyem di Kabupaten Jayapura 12. PLTM Walesi.
 PLTA Kopaikabo-Yawei-Urumuka di g. Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)
Kabupaten Mimika meliputi:
b. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berupa PLTU 1. PLTMG Biak 3;
Nabire – Kalibobo. 2. PLTMG Jayapura;
c. Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berupa PLTD 3. PLTMG Serui 1;
Sarmi.
4. PLTMG Serui 2; dan
d. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) meliputi:
5. PLTMG Timika 3.
a. PLTS + Baterai Sarmi;
b. PLTS + Baterai Serui; h. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm)
c. PLTS + Baterai Timika; berupa PLTBM Merauke 3.
d. PLTS Usku; i. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berupa
e. PLTS Bompai; dan PLTB Papua.
f. PLTS Wapeko. j. Pembangkit listrik lainnya, meliputi:
1. PLT EBT Base Jayapura 2; dan
2. PLT Hybrid Waena.
Sumber : RUPTL Tahun 2021-2030
ENERGI 1 Jaringan Infrastruktur Ketenagalistrikan
Infrastruktur pembangkitan tenaga listrik

• PLTD : dikembangkan di setiap kabupaten/kota,.


• PLTS: dikembangkan di setiap kabupaten/kota.
• PLTU : dikembangkan di Kabupaten Merauke, Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika, Kabupaten Boven
Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo Raya,
Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Supiori, dan Kota Jayapura.
• PLTG : dikembangkan di Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Merauke, Kabupaten Nabire, dan
Kabupaten Mimika.
• Pembangkit listrik minyak nabati: Merupakan energi terbarukan yang layak dikembangkan di wilayah
perkampungan.
• Pembangkit listrik tenaga gelombang: Dapat dikembangkan di wilayah pesisir.
• Pembangkit listrik tenaga mikro hidro: Dapat dikembangkan di seluruh kabupaten/kota. Rencana Pengembangan Sistem Sarmi
• Pembangkit listrik tenaga angin: Dapat dikembangkan di Kabupaten Puncak.
Rencana Pengembangan Sistem Merauke

Rencana Pengembangan Sistem


Serui Biak Rencana Pengembangan Sistem Nabire
ENERGI 2 Jaringan Infrastruktur Penyaluran Tenaga Listrik dan Sarana Pendukung
Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Antarsistem
a. jaringan dari PLTMG Timika ke GI Timika dengan tegangan 150 kV sepanjang 60 kms;
b. jaringan dari GI Sentani ke Incomer 2 phi (PLTA Genyem-Sentani) dengan tegangan 70 kV
sepanjang 4 kms;
c. jaringan dari GI Jayapura (Skyland) ke GI Angkasa dengan tegangan 150 kV sepanjang 20 kms;
d. jaringan dari PLTU Holtekamp ke GI angkasa dengan tegangan 150 kV sepanjang 60 kms;
e. jaringan dari PLTU Holtekamp ke GI Keerom dengan tegangan 150 kV sepanjang 40 kms;
f. jaringan dari GI Angkasa ke GI Sentani Baru dengan tegangan 150 kV sepanjang 72 kms;
g. jaringan dari PLTA Baliem ke GI Wamena dengan tegangan 150 kV sepanjang 50 kms;
h. jaringan dari PLTA Baliem ke GI Sumohai dengan tegangan 150 kV sepanjang 50 kms;
i. jaringan dari Gi Wamena ke GI Elilem dengan tegangan 150 kV sepanjang 122 kms;
j. jaringan dari GI Wamena ke GI Karubaga dengan tegangan 150 kV sepanjang 140 kms;
k. jaringan dari GI Karubaga ke GI Mulia dengan tegangan 150 kV sepanjang 120 kms;
l. jaringan dari GI Mulia ke GI Ilaga dengan tegangan 150 kV sepanjang 80 kms;dan
m. jaringan dari Jayapura/Skyland ke Sentani Baru dengan tegangan 150 kV sepanjang 56 kms.
ENERGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR LAIN

1) GI Timika dengan tegangan 150/20 kapasitas 60 MVA;


2) GI Holtekamp dengan tegangan 150/70 kapasitas 60 MVA;
3) GI Timika dengan tegangan 150/20 kapasitas 60 MVA;
4) GI Jayapura (Skyland) dengan tegangan 150 kapasitas 2 LB MVA;
5) GI Angkasa dengan tegangan 150/20 kapasitas 60 MVA;
6) GI Sentani Baru dengan tegangan 70/20 kapasitas 30 MVA;
7) GI Holtekamp dengan tegangan 150 kapasitas 4 LT MVA;
8) GI Keerom dengan tegangan 150/20 kapasitas 20 MVA;
9) GI Sentani Baru (IBT) dengan tegangan 150/70 kapasitas 60 MVA;
10) GI Sumohai dengan tegangan 150/20 kapasitas 10 MVA;
11) GI Wamena dengan tegangan 150/20 kapasitas 30 MVA;
12) GI Elilem dengan tegangan 150/20 kapasitas 10 MVA;
13) GI Karubaga dengan tegangan 150/20 kapasitas 10 MVA;
14) GI Mulia dengan tegangan 150/20 kapasitas 10 MVA; dan
15) GI Ilaga dengan tegangan 150/20 kapasitas 10 MVA.

(RUPTL 2021-2030)
TELEKOMUNIKASI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR LAIN

 Sistem terestrial, menggunakan media


transmisi jaringan kabel serat optik dan
tembaga dan gelombang mikro di seluruh
kabupaten/kota.
 Sistem nirkabel, menggunakan media
transmisi satelit di seluruh kabupaten/kota.
SUMBER DAYA AIR
1 SUMBER AIR LINTAS NEGARA DAN LINTAS PROVINSI 2 PRASARANA SUMBER DAYA AIR
1. Wilayah Sungai Lintas Negara yang melintasi Provinsi 1. Danau atau Waduk
a. Danau Habema di Kabupaten Jayawijaya;
Papua meliputi
a. WS Mamberamo – Tami – Apauvar yang melintas b. Danau Rombebai di Kabupaten Sarmi;
Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, c. Danau Sentani terletak di Kota Jayapura dan Kabupaten
Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo Raya, Jayapura;
dan Kabupaten Pegunungan Bintang. d. Danau Tigi terletak di Kabupaten Deiyai, dan
b. WS Einlanden – Digoel – Bikuma melintasi e. Danau Paniai di Kabupaten Paniai.
Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi, Kabupaten 2. Jaringan Air Baku
Boven Digoel, Kabupaten Merauke. a. Kabupaten Merauke dengan sumber air baku berupa Danau Rawa Biru;
b. Kabupaten Nabire dengan sumber air baku berupa air tanah;
2. Wilayah Sungai Lintas Provinsi yang melintasi Provinsi c. Kabupaten Kepulauan Yapen dengan sumber air baku berupa sungai;
Papua meliputi d. Kabupaten Biak Numfor dengan sumber air baku berupa sungai dan air
a. WS Omba yang melintasi Kabupaten Nabire dan tanah;
Kabupaten Digoyai. e. Kabupaten Mimika dengan sumber air baku berupa air tanah;
f. Kabupaten Jayapura dengan sumber air baku berupa sungai;
b. WS Wapoga – Mimika melintasi Kabupaten g. Kota Jayapura dengan sumber air baku berupa sungai;
Supiori, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten h. Kota Jayapura berupa pembangunan penyediaan air baku Kota Jayapura
Kepulauan Yapen, Kabupaten Mamberamo Raya, SA. Danau Sentani;
Kabupaten Waropen, Kabupaten Intan Jaya, i. Kabupaten Mamberamo Raya berupa Pembangunan Penyediaan Air Baku
Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, Kabupaten Kota Burumeso;
Mimika, Kabupaten Nduga dan Kabupaten j. Kabupaten Tolikara berupa Pembangunan Jaringan Pipa Air Baku Distrik
Karubaga; dan
Asmat.
k. Kabupaten Kepulauan Yapen berupa pembangunan penyediaan air baku
Distrik Yapen Barat.
SUMBER DAYA AIR
1 Daerah Irigasi Kewenangan Nasional
1. Daerah Irigasi Permukaan meliputi Kota Jayapura, Kabupaten
Nabire dan Kabupaten Yahukimo.
2. Daerah Irigasi Rawa, berada di Kabupaten Merauke, meliputi
Kurik, Semangga, Tanah Miring, Jagebob dan Sermayam.

2 Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi 2 Daerah Irigasi Kewenangan Kabupaten


Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi meliputi: Daerah Irigasi Kewenangan Kabupaten meliputi:
1. Daerah Irigasi Permukaan, berada di Kabupaten 1. Daerah Irigasi Permukaan berada di Kabupaten Jayapura
Nabire berupa Legare dan Maidey dan Kabupaten meliputi Besum dan Nimbokrang, Kabupaten Jayawijaya
Jayapura berupa Lereh. meliputi Delekama, Holkima, Muai, Muliama, Perabaga,
2. Daerah Irigasi Rawa berada di Kabupaten Pugima, Tulem, Wosilimo, Elabukama, Megapura dan
Merauke, meliputi Gudang Arang-Serapu, Kuprik- Siepkkosi, Kabupaten Keerom Arso V, Kabupaten Mimika
Sidomulyo, Okaba, Salor dan Wasum-Nasem. meliputi SP1, SP5 dan SP7, Kabupaten Nabire meliputi Legari
Jaya, Biha, Karadiri 1 dan Topo, Kabupaten Nduga di Kenyam,
Kabupaten Sarmi meliputi Bebon Jaya, Gwin Jaya , Mawes
Mukti, Tamar Sari dan Tetom Jaya, dan Kabupaten Waropen di
Sumiangga;
2. Daerah Irigasi Rawa berada di Kabupaten Mappi dan di
Kabupaten Merauke.
SISTEM JARINGAN PRASARANA LAINNYA Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
 SPAM di Kabupaten Kepulauan Yapen;
 PA – Penyambungan Air di Kota Jayapura;
 SPAM di Kota Jayapura;
 JAM6 – Jaringan Air Minum di Kabupaten Merauke;
 SPAM di Kabupaten Mappi;
 JAM5 – Jaringan Air Minum di Kabupaten Merauke;
 SPAM di Kabupaten Merauke;
 PS – AM – Prasarana dan Sarana Air Minum di Kabupaten Asmat;
 SPAM di Kabupaten Mimika;
 PS – AM – Prasarana dan Sarana Air Minum di Kabupaten Yapen;
 SPAM di Kabupaten Waropen;
 PS – AM – Prasarana dan Sarana Air Minum di Kabupaten Mappi;
 SPAM di Kabupaten Yahukimo;
 JAM4 – Jaringan Air Minum di Kabupaten Jayawijaya;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Asmat;
 JAM3 – Jaringan Air Minum di Kabupaten Jayapura;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Boven Digoel;
 JAM2 – Jaringan Air Minum di Kabupaten Asmat;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Deiyai;
 JAM1 – Jaringan Air Minum di Kabupaten Yapen;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Intan Jaya;
 3 – Pipa HGPE 75 mm di Kabupaten Jayapura;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya;
 2 – Pipa HGPE 100 mm di Kabupaten Jayapura;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Memberano Tengah;
 1 – Pipa IPA Kota Sentani di Kabupaten Jayapura;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Nduga;
 SPAM di Kabupaten Mamberamo Raya;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Paniai;
 SPAM di Kabupaten Nabire;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang;
 SPAM di Kabupaten Yalimo;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Puncak;
 SPAM di Kabupaten Biak Numfor;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya;
 SPAM di Kabupaten Dogiyai;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Sarmi;
 SPAM di Kabupaten Jayapura;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Supiori; dan
 SPAM di Kabupaten Jayawijaya;
 SPAM berbasis masyarakat di Kabupaten Tolikara.
SISTEM JARINGAN PRASARANA LAINNYA
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
a. Individu diarahkan di seluruh wilayah kabupaten dan kota;dan
b. Komunal terdapat di seluruh wilayah kabupaten dan kota.
c. IPAL kawasan permukiman di Kobe Oser Kota Jayapura;
d. IPLT Mimika di Kabupaten Mimika;
e. IPLT di Kabupaten Nabire;
f. IPLT di Kabupaten Asmat;
g. IPLT di Kabupaten Keerom; dan
h. PPLT Koya Koso di Kota Jayapura.

Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Sistem pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), berupa
pengelolaan limbah industri dan pertambangan dengan memperhatikan
kualitas lingkungan di seluruh wilayah kabupaten/kota.

Sistem jaringan persampahan wilayah lintas


kabupaten/kota
a. TPA Koya Koso di Kota Jayapura;
b. TPA ………. di Kabupaten ………;
c. TPA ………. di Kabupaten ………;
d. TPA ………. di Kabupaten ………;
MOHON MASUKAN
dan
TERIMAKASIH

REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)


PROVINSI PAPUA TAHUN 2013-2033

Anda mungkin juga menyukai