Daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.) berwarna hijau tua, permukaan daunya
bagian atas halus dan bagian bawah terdapat rambut-rambut berwarna putih yang
merupakan modifikasi dari jaringan epidermis yaitu trikoma daun. Daun bertangkai
panjang dengan panjangantara 10-15 cm. Daun pegagan menyertai setiap tangkai
daun yaang tumbuh secara umum berjumlah lima buah. Ujung daunya membulat.
Tepi daun bergerigi. Pangkal daunya tumpu. Susunan tulang daunya menjari. Helaian
daunya oval. Daging daunya perkamen atau perkamenteus (Susetyani et al., 2020).
Keterangan:
a. Bentuk daun
b. Ujung daun
c. Pangkal Daun
d. Susunan tulang daun
e. Tepi daun
f. Daging daun
Bentuk daun pegagan atau helaian daun berbentul ginjal, lebar dan bundar dengan
garis tengah 1 – 7 cm.
b. Ujung daun (Apex Folli)
Daun pegagan termasuk daun tunggal dan tersusun dalam roset yang terdiri atas 2
– 10 daun, kadang agak berambut.
c. Tepi Daun
Tepi daun pegagan berkarakter memiliki lekukan atau beringgit sampai bergerigi,
terutama ke arah pangkal daun.
d. Pangkal Daun (Basid folliI)
Keterangan:
1. Porus
2. Sel penjaga
3. Sel tetangga
4. Trikoma menyerupau benang
Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi
lebih banyak terdapat pada daun. Stomata daun pegagan berbentuk ginjal. Bagian-
bagian stomata terdapat bagian porus, sel penjaga, dan sel tetangga. Trikoma daun
pegagan berbentuk seperti benang yang menyerupai rambut terdapat pada bagian
permukaan daun bagian bawah. Trikoma timbul dari sel-sel epidermis yang berfungsi
untuk melindungi tumbuhan dari cahaya yang berlebihan dan mengurangi penguapan.
Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Berkas pengangkut
4. Porus
Hasil pengamatan anatomi petiol secara melintang terlihat tiga jaringan utama yaitu
jaringan pelindung, jaringan dasar, dan berkas pengangkut.
3. Anatomi Stolon
Hasil pengamatan anatomi stolon secara melintang terlihat tiga jaringan utama yaitu
jaringan pelindung, jaringan dasar, dan berkas pengangkut.
4. Anatomi Akar
Hasil pengamatan anatomi akar secara melintang terlihat tiga jaringan utama yaitu
jaringan pelindung, jaringan dasar, dan berkas pengangkut.
Sedangkan menurut Farmakope Herbal Indonesia Edisi II ciri mikroskopis Centella Asiatica
yaitu terdapat fragmen pengenal berupa epidermis atas, urat daun dengan kristal kalsium
oksalat bentuk roset, mesofil daun, berkas pengangkut dengan penebalan tipe tangga, dan
epidermis bawah dengan stomata. Berikut gambar dari fragmen pengenal tersebut :
a. Epidermis atas
c. Mesofil daun
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Farmakope Herbal Edisi II. Jakarta : Kementrian Kesehatan
RI.
Susetyarini, Eko, et al. 2020. ATLAS MORFOLOGI DAN ANATOMI PEGAGAN (Cantella
Asiatica (L.) Urban.) Dilengkapi Dengan Pengamatan Scanning Electrone Microscope
(SEM). Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Suhartono, T. 2000. Uji aktivitas Antibakteri, Fraksi Air, Heksana dan Atil Asetat dari
Ekstrak Methanol Herba Centella asiatica (L) urban terhadap Staphylococcus aerus
dan E.coli dengan Metode Cakram Kertas [Skripsi]. Fakultas Farmasi. Universitas
Airlangga
Susetyani, E., Latifa, R., Poncojari, W., & Nurrohman, E. (2020). Atlas Morfologi Dan
Anatomi Pegagan (Centella asiatica(L) Urban) Disertai Dengan Pengamatan SEM. 1–
12.
Winarto WP dan Subakti M. 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan Tanaman Penambah Daya
Ingat. Agromedia Pustaka. Hal 64.