Oleh :
Nama: Niken Widyawati
Kelas/No. : X AKL 2/ 27
Guru Pembimbing : Ariestya Adam G.,S.Pd
SMKN 10 Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang:
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri dari dua tim yang beranggotakan
masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke
dalam keranjang milik lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena bisa dilakukan di
ruang terbuka dan di ruang tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu,
bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan
pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
B. Tujuan:
Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan
permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti sebanyak-banyaknya 7
orang, sehingga setiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain. Permainan Bola Basket
dilakukan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu, baik di lapangan terbuka maupun
di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerang
dan memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan, dan sebisa mungkin menjaga
keranjangnya sendiri agar tidak kemasukan oleh lawan. Secara garis besar permainan Bola Basket
dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yaitu:
menggiring bola (dribbling), mengoper dan menangkap bola (pasing and catching), serta menembak
(shooting).
Ketiga unsur teknik tersebut berkembang menjadi beberapa teknik lanjutan yang memungkinkan
permainan Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap
bola terdapat beberapa cara seperti: tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead
pass), tolakan pantulan (bounce pass), dan lain sebagainya. Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula
sebutan pivot yakni pada saat memegang bola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap
di lantai sebagai tumpuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru
olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, diawalinya sejarah bola basket, seorang guru
Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di
YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, beliau membuat suatu
permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswanya pada masa liburan musim dingin di
New England. Karena terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Dr.
James Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada tanggal 15
Desember 1891.
Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan
bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Apabila salah satu pihak melakukan tiga
kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya
(berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan
menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
4. Pivot
Pivot adalah gerakan berputar dengan menggunakan satu kaki sebagai poros.
5. Shooting
Shooting menjadi gerakan inti dalam permainan bola basket karena dilakukan untuk mencetak poin.
Shooting atau menembak adalah gerakan memasukkan bola ke dalam keranjang tim lawan.
6. Lay-up
Merupakan rangkaian gerakan untuk memasukkan bola sedekat mungkin ke keranjang lawan
dengan cara melompat dan diawali dengan dua langkah terlebih dahulu. Lay-up disebut juga
dengan istilah tembakan melayang karena melakukan tembakan (shoot) dari jarak dekat.
7. Rebound
Rebound adalah gerakan yang dilakukan untuk merebut atau mengambil bola yang gagal masuk ke
dalam keranjang. Gerakan ini boleh dilakukan oleh pemain dari tim manapun, baik tim yang sama
dengan yang memasukkan bola sebelumnya, ataupun dari tim lawan.
8. Screen
Screen dilakukan dengan tujuan untuk membebaskan teman satu tim dari penjagaan tim lawan.
Gerakan ini dilakukan dengan cara menutup arah pergerakan pemain tim lawan dan membuka
ruang pergerakan teman satu tim dengan memberi jalan melewati belakang pemain yang
melakukan screen.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga basket baik itu di sekolah maupun di tingkat Nasional
telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga basket ini arif dan bijaksana, maka perlu
ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk ekstra
kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian
Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat,
akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu
menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga basket yang dapat
mengharumkan nama bangsa Indonesia.
B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga basket berjalan dengan normal, maka sebagai
olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam
pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia
olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga
sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai
bidang terutama dalam bidang olahraga.