Anda di halaman 1dari 12

Safety Induction Page 1

_______________________________________________________________________________________________

MATERI SAFETY INDUCTION


Divisi Secutiry Printing

Safety Induction Tamu-Sub Kontraktor-Karyawan


Cara Evakuasi Keadaan Darurat Berdasarkan Jenisnya
Skenario Simulasi Penanganan Keadaan Darurat
Lay-Out Peta Lokasi Kejadian Keadaan Darurat

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 2
_______________________________________________________________________________________________

SAFETY INDUCTION UNTUK TAMU/PENGUNJUNG, KARYAWAN SUB KONTRAKTOR &


KARYAWAN

Selamat Datang Di PT. Trisakti Mustika Graphika


(Plan BSB)
Divisi Security Printing Dan Hologram & Label

1) Tamu / pengunjung / pekerja kontraktor Wajib melapor ke Sekuriti menyerahkan KTP / SIM / ID
yang sah dan mengisi identitas diri serta tujuan dalam formulir pengunjung, sebelum memasuki
lokasi kerja / area PT. TMG.

2) Semua tamu / pengunjung/ pekerja kontraktor wajib mengikuti pelatihan berupa safety induction,
pengenalan peraturan perusahaan dan instruksi kerja, sebelum memasuki lingkungan PT.
Trisakti Mustika Graphika. Tulislah nama, jabatan, perusahaan dan tanda tangan setelah
mendapat pelatihan tersebut dalam form log book pengenalan safety induction.

3) Semua pekerja / Tamu / pengunjung / pekerja kontraktor, wajib :

a. Selalu mengenakan kartu visitor


b. Bersedia meninggalkan Handphone, Kamera, Handycam, dan peralatan elektronika lainnya
pada loker tamu saat akan memasuki area produksi.
c. Bersedia dilakukan pemeriksaan / geledah saat akan memasuki area produksi.
d. Mematuhi rambu-rambu K3L dan rambu-rambu larangan.
e. Berpakaian rapih dan sopan.
f. Memperhatikan Petunjuk Keselamatan / Keadaan Darurat
g. Wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dan lengkap pada area yang telah
ditentukan.
h. Turut menjaga kebersihan ruangan dengan membuang sampah pada tempatnya.
i. Setiap Karyawan harus mempelajari lokasi dan tipe alat pemadam api secara umum dan Tim
Tanggap Darurat secara khususnya.

4) Tata Tertib untuk kendaraan bermotor, wajib :

a. Parkir pada tempat yang telah ditentukan dan patuhi marka parkir.
b. Dahulukan alat angkut produksi (Truk Expedisi, forklift, dll) jika sedang beroperasi.
c. Bongkar muat pada tempat yang telah ditentukan dan roda ban harus di ganjal serta rem
tangan harus diaktifkan.
d. Setiap sepeda motor dan mobil yang masuk atau keluar area PT. Trisakti Mustika Graphika
bersedia untuk dilakukan pemeriksaan/geledah.
________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 3
_______________________________________________________________________________________________

e. Setiap barang yang masuk atau keluar harus disertai dengan bukti surat jalan.

5) Larangan :

a. Dilarang keras merokok di area pabrik dan kantor PT. TMG, kecuali ditempat yang telah
disediakan / area bebas merokok sesuai tanda (Smoking Area).
b. Dilarang mengkonsumsi minuman keras, membawa senjata api, memakai obat terlarang dan
perjudian di lokasi PT. TMG.
c. Membuang sampah sembarangan.
d. Meludah, membuang dahak atau ingus kecuali di toilet.
e. Membawa senjata tajam & senjata api (kecuali petugas), minuman yang memabukan, serta
obat-obatan terlarang.
f. Memotret apapun yang ada dilingkungan pabrik tanpa seijin Head Division Security Printing
dan atau Head Division Hologram & Label.

Dok. Terkait : Formulir Pengunjung (No. Dok : FM/GA/001-03-090814)

……………………………………………….. ~ 0 ~ ………………………………………………..

EVAKUASI DI GEDUNG BERTINGKAT BERDASARKAN JENIS KEADAAN


DARURATNYA

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 4
_______________________________________________________________________________________________

Evakuasi di gedung bertingkat adalah penting. Alasannya sederhana: untuk menyelamatkan jiwa
dengan aman. Supaya bisa melakukan evakuasi dengan aman, maka diperlukan latihan tanggap
darurat gedung (sering disebut latihan evakuasi). Latihan ini selalu dikondisikan mendekati keadaan
darurat yang sebenarnya. Tujuannyaadalah untuk meningkatkan ketenangan ketika melakukan
proses evakuasi pada saat kejadian yang sebenarnya, misalnya kejadian gempa bumi, atau
kebakaran. Selain itu, kita menjadi lebih peduli dan sadar akan pentingnya kondisi tempat kerja, dan
sekitar tempat kerja serta perilaku kerja yang aman, yang membuat kita dapat bekerja dengan aman
(selamat) dan nyaman. Berikut saya bagikan cara evakuasi di gedung bertingkat berdasarkan jenis
keadaan daruratnya, dan sedikit tips evakuasi yang tidak kalah penting. Cara ini praktis digunakan
saat latihan evakuasi, dan termasuk best practice mereka yang bekerja khususnya di industri migas
dan berkantor di gedung bertingkat. Sumbernya dari prosedur evakuasi di gedung bertingkat yang
telah dikembangkan dan safety briefing.

CARA EVAKUASI DI GEDUNG BERTINGKAT :

KEADAAN DARURAT: KEBAKARAN


Ditandai dengan bunyi alarm, dan pengumuman dari Gedung mengenai keadaan darurat
kebakaran. Yang dilakukan adalah:

1. TETAP TENANG.

Semakin kita tenang, semakin kita bisa berpikir dan tanggap. Mengikuti latihan tanggap
darurat di tempat kerja masing-masing atau di fasilitas publik lainnya (atau bahkan di
rumah), bisa membuat kita semakin tenang dan tahu apa yang harus dilakukan.

2. PADAMKAN API BILA TERLATIH.

Bila melihat api, segera beritahu orang terdekat di sekitar anda. Dan apabila anda terlatih
menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), maka raihlah APAR terdekat dan
padamkan api tersebut. Mintalah orang lain yang terdekat dengan anda untuk menghubungi
petugas sekuriti atau petugas tanggap darurat ketika anda memadamkan api. Bila tidak
terlatih, segera beritahu orang terdekat di sekitar anda dan menjauhlah dari sumber api.
Orang terdekat (yang terlatih), petugas sekuriti ataupun petugas tanggap darurat akan
memadamkan api tersebut.

4. TIDAK MENGGUNAKAN LIFT.

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 5
_______________________________________________________________________________________________

Meskipun berkumpul di area lobi lift, anda DILARANG menggunakan lift. Perilaku berisiko
apabila masih menggunakan lift saat kebakaran, saat gempa, atau saat gedung belum
menyatakan lift aman untuk digunakan! Di gedung yang mengikuti standar keselamatan
gedung bertingkat, lift orang tidak dioperasikan pada saat keadaan darurat. Lift barang –
karena peruntukannya untuk barang–punya disain teknis yang lebih kuat. Saat keadaan
darurat, hanya digunakan untuk mengevakuasi mereka yang mengalami gangguan
kesehatan, ditemani oleh petugas evakuasi gedung dan lantai. Penggunaan lift barang berada
di bawah pengawasan penuh tim tanggap darurat dari Gedung.

5. IKUTI PETUNJUK PETUGAS TANGGAP DARURAT.

Anda beruntung apabila saat keadaan darurat, ada petugas tanggap darurat lantai yang
membimbing anda. Umumnya, mereka memakai rompi warna merah, hijau, atau band-aid
berwarna di lengannya. Sangat mudah untuk dikenali dan dimintai bantuan. Petugas tidak
akan mengijinkan kita untuk meninggalkan barisan di lobi lift sampai instruksi itu diberikan.
Saat itu, petugas dan komandannya menunggu instruksi dari Gedung –apakah dilakukan
evakuasi atau tetap di tempat.

6. EVAKUASI LEWAT TANGGA DARURAT JIKA GEDUNG LEBIH DARI 1 LANTAI.

Pola barisan mengikuti besar ruangan tangga darurat, ada yang berbaris 2-2, ada yang cukup
satu barisan. Ikuti saja instruksi Komandan tanggap darurat (floor warden). Pekerja/tamu
perempuan di barisan paling depan, diikuti oleh pekerja laki-laki. Di barisan paling depan,
ada petugas pemadam api (fire warden/fire suppressor) dan petugas kesehatan (first aider).
Di barisan paling belakang, juga ada kedua petugas tersebut, plus Komandan petugas.
Selama berbaris, TETAP TENANG.

7. BERJALAN TERTIB, TIDAK BERLARI.

Ketika menuruni tangga darurat, berjalanlah menuruni tangga darurat dengan tertib, cepat,
tapi tidak berlari. Perilaku anda yang tergesa-gesa, berteriak-teriak, dan menyusul orang di
depan anda, dapat membuat panik orang lain. Yang dapat terjadi adalah tercipta kerumunan
masal bergerak sangat cepat, yang saling berebut menuruni tangga darurat, saling
mendorong, lalu ada yang terjatuh, lemas, dan terinjak-injak. Korban yang tercatat adalah
sebagian besar berasal dari korban dari tangga darurat yang terinjak-injak dan lemas. Maka
dari itu. Tetaplah didalam barisan, dan ikuti petugas Tanggap Darurat.

8. BERJALAN MENUJU MUSTER POINT ATAU ASSEMBLY POINT (TEMPAT


BERKUMPUL).
________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 6
_______________________________________________________________________________________________

Ikuti saja orang yang berjalan di depan anda. dan petugas tanggap darurat. Tetaplah dalam
barisan.

9. LAPORKAN DIRI ANDA PADA SAAT PENGHITUNGAN ORANG (HEAD


COUNT).

Petugas akan mengabsen nama-nama orang yang turun bersamanya. Gunanya adalah untuk
memastikan tidak ada orang-orang yang tertinggal di gedung.

10. TETAP DI MUSTER POINT.


Di muster point, petugas tanggap darurat menunggu instruksi dari petugas Gedung apakah
Gedung telah aman atau masih berbahaya untuk dimasuki. Apabila dinyatakan telah aman,
petugas akan mempersilahkan anda untuk kembali ke gedung.

PENTING:

 Di dalam proses evakuasi di atas, apabila mengalami gangguan kesehatan (keringat dingin,
sesak napas, pusing, sakit kepala, mual, muntah), maka pisahkan diri dari barisan dan
TENANGKAN DIRI ANDA. Panggillah petugas first aider atau orang terdekat di sekitar anda.
Petugas first aider akan menenangkan anda. Anda tidak akan ditinggal oleh petugas.
 Bila menemukan ada orang yang pingsan, segera panggil petugas first aider atau petugas
tanggap darurat lainnya. Ketiga petugas (first aider, fire suppressor, floor warden) memiliki
keterampilan memadamkan api dan memberikan first aid. Namun, apabila anda terlatih untuk
menolong orang yang pingsan, maka lakukan pertolongan pertama dan tetaplah tenang. Minta
orang terdekat di sekitar anda untuk memanggil petugas tanggap darurat.
 Hindari membawa barang-barang yang bisa menghambat proses evakuasi diri anda DAN diri
orang lain. Prioritas utama adalah jiwa, bukan materi. Di dalam proses evakuasi, kita diharapkan
sekali untuk saling menjaga ketenangan dan membuat tenang orang lain. Bawaan barang yang
besar bisa membuat orang lain tidak tenang karena proses menuruni tangga darurat menjadi
lebih lama, belum lagi risiko tertimpa barang itu (bila barang tiba-tiba jatuh).

KEADAAN DARURAT : GEMPA

Pada saat gempa: pengalaman saya, alarm tidak langsung dibunyikan karena siapa yang tahu bakal
ada gempa? akan tetapi, alarm akan berbunyi secepatnya, disusul dengan pengumuman dari pihak

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 7
_______________________________________________________________________________________________

gedung melalui pagging address yang menyatakan keadaan darurat karena gempa. Yang harus
dilakukan:

1. TETAP TENANG. Ketika merasakan gempa atau ada orang yang meneriakkan gempa,
tetaplah tenang. Hal ini juga berlaku ketika anda mendengar bunyi alarm dan pengumuman
dari pagging address bahwa sedang terjadi gempa.

2. SEGERA BERLINDUNG di bawah benda yang kokoh, atau di samping dinding yang tidak
ada benda tergantung. duduk di lantai, dan menundukkan kepala ke arah lutut, lalu lindungi
bagian belakang kepala dengan kedua tangan (posisi meringkuk).

3. JAUHI BENDA YANG BISA PECAH ATAU JATUH MENIMPA. Bila sedang ada di
meja kerja, menjauhlah dari kaca, jendela, lemari, pajangan dan benda lain yang dapat jatuh
dan menimpa kita. Tempat berlindung juga harus tetap diperhatikan, misalnya di bawah
meja kerja, di dinding koridor yang bebas dari kaca atau benda-benda yang mudah jatuh
menimpa.

4. PINDAH & BERLINDUNG di dinding pada area gedung yang kokoh (area lobi lift).
Apabila memungkinkan untuk pindah ke area lobi lift lantai anda setelah goncangan selesai,
pindahlah ke area lobi lift, dan jauhi kemungkinan kejatuhan lampu atau benda-benda yang
digantung/pajangan. Saat goncangan kembali terjadi, lakukan kembali posisi berlindung.

5. TIDAK MENGGUNAKAN LIFT. Meskipun berkumpul di area lobi lift, anda


DILARANG menggunakan lift. Perilaku berisiko apabila masih menggunakan lift saat
gempa atau saat Gedung belum menyatakan lift aman untuk digunakan!

6. IKUTI PETUNJUK PETUGAS TANGGAP DARURAT. Petugas tidak akan mengijinkan


kita untuk meninggalkan area lobi lift lantai sampai instruksi itu diberikan. Saat itu, petugas
dan komandannya (termasuk petugas sekuriti) menunggu instruksi dari Gedung yang
diumumkan lewat pagging address–apakah dilakukan evakuasi atau tetap di tempat. Apabila
keadaan gedung meminta anda untuk melakukan evakuasi, maka ikuti instruksi Petugas
Tanggap darurat di lantai tempat anda berada. TETAPLAH TENANG.

PENTING:
APABILA MELIHAT ATAU MENCIUM ASAP DI KORIDOR: beritahu petugas dan tutup
hidung dan mulut anda dengan sapu tangan atau tissue basah, atau jauhi asap.

KEADAAN DARURAT : ANCAMAN BOM


________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 8
_______________________________________________________________________________________________

Ancaman bom dapat berupa bingkisan, surat/email, dan telpon. Apabila menerima bingkisan asing
yang tidak dikenal atau email yang berisi ancaman bom, segera beritahukan petugas sekuriti di
lantai anda. Apabila menerima telpon berisi ancaman bom, yang dilakukan adalah:

1. TETAP TENANG.

2. BERTANYALAH PADA PENELPON DAN CATATLAH INFORMASINYA, seperti


letak bom, jenis bom, bom ditujukan pada siapa, apa permintaan penelpon. Tetaplah tenang.

3. KENALI SUARA PENELPON DAN SUARA LATAR, DAN CATATLAH. Kenali suara
penelpon mulai dari jenis suara (berat, besar, kecil), suara laki-laki atau wanita, logat atau
dialek penelpon, bahasa yang digunakan. Suara latar adalah suara yang terdengar dari telpon
selain suara penelpon, misalnya suara bising, orang-orang, kereta api, kendaraan, mesin, air,
atau bahkan apabila suaranya tidak terdengar (kondisi latar tenang).

4. BERITAHUKAN KEPADA PETUGAS SEKURITI, mengenai informasi yang anda


peroleh dan catat, dan tetaplah tenang. Petugas Sekuriti akan melakukan tindakan lanjutan
atas laporan anda.

5. APABILA DIMINTA UNTUK EVAKUASI OLEH PETUGAS SEKURITI ATAU


TANGGAP DARURAT, TETAPLAH TENANG DAN IKUTI INSTRUKSINYA.

TIPS :
 Dalam keadaan normal, petugas tanggap darurat tetap dapat dihubungi sewaktu-waktu untuk
melaporkan kondisi kesehatan anda.
 Cara membedakan keadaan darurat dan latihan: setelah alarm berbunyi, dengarkan
pengumuman dari Gedung. Apabila anda mendengar kata-kata “latihan-latihan” atau “exercise-
exercise”, maka kondisi tersebut adalah latihan tanggap darurat, dan anda wajib mengikutinya.
Apabila anda tidak mendengar salah satu kata-kata tersebut, maka alarm tersebut menandakan
keadaan darurat yang sesungguhnya, dan anda wajib untuk mengikuti instruksi dari petugas
tanggap darurat.
 Seperti kata pepatah”sedia payung sebelum hujan”, sediakan selalu tas pinggang atau tas kecil
untuk menyimpan dompet, ponsel, saputangan/tissue, dan kaus kaki yang alasnya tidak licin
(bila pakaian yang dikenakan tidak memiliki kantong) dan bawalah kemana saja anda pergi.
Ketika keadaan darurat diumumkan oleh Gedung, anda tinggal membawa tas kecil anda dan
pergi menuju lobi area untuk persiapan evakuasi. saputangan atau tissue dapat digunakan untuk

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 9
_______________________________________________________________________________________________

menutup hidung dan mulut anda ketika anda mencium asap atau mengalami mual, atau menekan
dan menutup luka terbuka pada anggota tubuh anda atau orang di sekitar anda yang terluka.
Bagi pekerja wanita, kaus kaki yang alas kakinya tidak licin dapat dipakai ketika anda yang
masih memakai sepatu hak tinggi diminta untuk menuruni gedung melalui tangga darurat pada
saat kondisi darurat terjadi.
 Apabila bekerja di gedung bertingkat, maka sedia sepatu kets di meja kerja masing-masing,
minimal sendal yang tidak licin atau sepatu yang haknya pendek dari karet atau yang tanpa hak
dan alasnya tidak keras (lentur). Ketika keadaan darurat diumumkan, anda tinggal menukar alas
kaki anda dengan sepatu atau sendal tersebut.

Dok. Terkait : Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat

~0~ Selamat mengikuti latihan evakuasi, dan selamat memiliki tingkat kesadaran keselamatan
gedung yang lebih baik ~0~

……………………………………………….. ~ 0 ~ ………………………………………………..

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 10
_______________________________________________________________________________________________

Skenario Simulasi Penanganan Keadaan Darurat


Kebakaran Di PT. Trisakti Mustika Graphika

Tanggal Uji Coba/Simulasi 05 Mei 2015


Divisi Security Printing (TSP), Plan BSB
Prosedur Yang Diuji Coba Sistem Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Peralatan Yang Digunakan 1. APAR : 6 Unit
2. Tandu : 2 Unit
3. Kota/Perlengkapan P3K : 1 Set
4. Announcer : 1 Unit
5. Alarm Bell : 3 Unit

1. Lokasi kejadian

Keadaan darurat kebakaran terjadi di gedung A8 plan BSB tepatnya di area gudang kardus
yang bersebelahan dengan gudang chemical (lihat lay-out kejadian darurat kebakaran).

2. Penyebab

Kebakaran disebabkan karena adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja sub
kontraktor yaitu merokok didalam area pabrik. Tanpa sepengetahuan petugas security,
pekerja sub kontraktor membawa masuk rokok. Saat bekerja memperbaiki atap bocor di area
gudang kardus, mereka bekerja sambil merokok. Hal ini dikuatkan dengan saksi operator
gudang yang mencium bau asap rokok, saat pekerja sub kontraktor sedang

3. Langkah-Langkah Penanganan Keadaan Darurat Kebakaran

- Ada kesalahan operator Grup 2 melakukan kesalahan menaruh drum berisi produk yang
masih membara/panas diatas palet kayu dan menumpuk drum tersebut, beberapa saat
kemudian Imat Ruhimat, melihat ada palet yang terbakar, kemudian berteriak
“Kebakaran.., kebakaran., kebakaran..,” sambil minta bantuan karyawan yang lainnya
(Fuji S, Tarsim, Sapudin, Karno KW, Muhi M, Kuat BS), Imat Ruhimat berlari
mengambil alat pemadam kebakaran (APAR) terdekat untuk memadamkan api mula
yang berada titik lokasi kebakaran.

- Karyawan yang lain, membantu mengambil APAR yang berada dilokasi lain dan
membantu memadamkan kebakaran.

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 11
_______________________________________________________________________________________________

- Sapudin memecahkan box alarm dan menyalakan alarm (alarm berbunyi) lalu berlari
keluar melalui arah evakuasi untuk menghubungi team komunikasi (security) karena
diduga kebakaran berpotensi akan menjadi besar, Security menghubungi team
keadaan darurat lainnya seperti koordinator, pengawas, team pemadam kebakaran,
team evakuasi dan team P3K.

- Team tanggap darurat mengambil alih penanganan keadaan darurat sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya dibantu karyawan lainnya, jika team pemadam menganggap
potensi kebakaran tidak mungkin bisa ditanggulangi team, segera mengintruksikan
team komunikasi untuk menghubungi pemadam kebakaran Jababeka.

- Team evakuasi (Lesmana, Minda M, Ujang W, Imat R, Fuji S, Akam, Satim S, Eko S,
Tatang S, Asep S, Ardi R, Enjen), mengarahkan dan memastikan karyawan untuk
keluar melalui jalur evakuasi yang benar dan aman menuju muster point, membantu
team P3K untuk memastikan para korban yang pingsan dan cidera keluar mengikuti
jalur evakuasi yang benar dan aman menuju muster point).

- Team P3K (Mirwan, Rudi T, Dito, Ivan E, Irwan S.) mencari korban yang cidera atau
pingsan, ditemukan karyawan logistik (Sahid dan Aris S.) pingsan diduga akibat
shock, maka Team P3K melakukan pertolongan pertama, dengan cara membaringkan
ditempat yang aman lakukan nafas buatan jika perlu, jika keadaan tidak
memungkinkan langsung baringkan di tandu dan bawa melalui jalur evakuasi yang
aman menuju muster point. Ditemukan juga karyawan operator produksi (Fuji S dan
Karno KW) terluka kakinya akibat tertimpa potongan kayu palet, maka baringkan
ditempat aman, namun jika tidak memungkinkan, bawa dengan tandu atau jika masih
bisa berjalan bimbinglah atau gendonglah melalui jalur evakuasi yang benar dan aman
untuk menuju muster point. Hal ini team P3K bisa meminta bantuan team evakuasi
atau karyawan lain yang selamat.

- Team pemadam memanfaatkan APAR dan APAB untuk berusaha memadamkan api
mengikuti arah angin dan menyingkirkan barang-barang yang mudah terbakar
disekitar sumber api.

- Pengawas ERT, mendata korban yang terluka, dibantu security memeriksa kamar mandi,
toilet dan ruangan lainnya, menyiapkan daftar nama-nama karyawan, memastikan
karyawan yang dievakuasi berada di muster point dengan aman dan nyaman.
Menyiapkan laporan investigasi keadaan darurat

- Koordinatoor, mengkoordinir team tanggap darurat, mengumumkan keadaan aman.

4. Pemulihan Keadaan Darurat

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika
Safety Induction Page 12
_______________________________________________________________________________________________

Team Tanggap Darurat, telah selesai melaksanakan kegiatan menangani keadaan darurat
sesuai dengan tugasnya masing-masing, Setelah koordinator mengumumkan keadaan aman,
team berkumpul untuk mendengarkan arahan dari koordinator tentang upaya pemulihan
keadaan darurat, yaitu masing-masing team melakukan upaya pemulihan dengan cara :

- Team Komunikasi, menyiapkan laporan proses komunikasi secara tertulis (krnologis


komunikasi) kepada koordinator melalui pengawas.

- Team Evakuasi, melakukan pemulihan dengan cara membantu team P3K memobilisasi
korban yang terluka yang mungkin selanjutnya akan di bawa ke rumah sakit dan lain
sebagainya.

- Team P3K, terus memberi pertolongan kepada korban bersama-sama dengan petugas
medis.

- Team pemadam/tumpahan, membersihkan lokasi kebakaran dan tumpahan-tumpahan


yang timbul akibat adanya keadaan emergency.

________________________________________________________________________________________________
Revisi : 0 Dokumen QHSE
Departemen
Maret 2015 PT. Trisakti
Mustika Graphika

Anda mungkin juga menyukai