PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi yang bertambah pesat seperti saat ini, persaingan antar
perusahaan semakin tajam sehingga sumber daya manusia dituntut untuk terus
merupakan aset yang sangat penting dan berharga dimana SDM merupakan salah
satu kunci dari keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, terutama pada
lingkungan usaha yang cepat berubah dan sangat kompetitif. Keberhasilan suatu
menyelesaikan pekerjaan.
adalah suatu sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu organisasi, sebab sumber
daya manusia adalah sumber yang berperan aktif terhadap jalannya suatu
organisasi dan proses pengambilan keputusan. SDM adalah faktor strategis dalam
semua kegiatan suatu perusahaan, sehingga SDM harus dikelola dengan baik oleh
perusahaan. Tanpa adanya SDM perusahaan atau organisasi tidak akan berarti
apa-apa.
Sumber daya manusia dituntut harus mempunyai kinerja yang baik bagi
perusahaan. Kinerja yang baik tentu saja merupakan harapan bagi semua
1
2
secara kualitas maupun kuantitas yang harus dicapai oleh seorang karyawan dalam
kepadanya.
modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada
diri individu sendiri maupun dari luar individu. Menurut Siagian (2002:168)
kepuasan kerja, dan komunikasi. Dari beberapa faktor tersebut kompensasi dan
perusahaan, karena dengan adanya kompensasi yang layak dan kepuasan kerja
pada perusahaan.
segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang
karyawan adalah semua bentuk pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada
karyawan dan muncul dari pekerjaan mereka dan mempunyai dua komponen:
3
pembayaran langsung (dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus), dan
kerja yang dirasakan oleh karyawan. Hal tersebut dikarenakan apabila karyawan
memperoleh kepuasan kerja yang sesuai dengan yang diharapkan, maka karyawan
dapat bekerja dengan baik, meningkatkan antusiasme kerja yang pada akhirnya
pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan
kepuasan kerja dan kinerja dengan didukung penelitian yang terdahulu. Menurut
Begitu pula hasil penelitian dari Ni Luh Eka Desy Purnami dkk (2014)
membuktikan bahwa kompensasi dan kepuasan kerja yang baik kepada karyawan
tangan (SKT). PR Alfi Putra memiliki cukup banyak karyawan, pembagian kerja
karyawan ada beberapa bidang seperti pada bagian giling linting gunting, bagian
menghasilkan kualitas produk yang sesuai dengan keinginan pasar. Untuk itu
Karyawan bagian giling, linting, dan gunting memiliki target yang harus dicapai
setiap bulannya. Namun pada kenyataannya kinerja karyawan dalam satu tahun
terakhir semakin menurun yang disebabkan oleh tidak tercapainya target yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel 1.1
sebagai berikut :
5
Tabel 1.1
Data Produksi Rokok PR Alfi Putra
Periode Januari-Desember 2018
(Dalam Batang Rokok)
No Bulan Target Realisasi Selisih
1 Januari 8.000.000 7.783.875 216.123
2 Februari 8.000.000 7.801.200 198.800
3 Maret 8.000.000 7.753.725 246.275
4 April 8.000.000 7.776.023 223.978
5 Mei 8.000.000 7.875.788 124.213
6 Juni 8.000.000 7.801.965 198.035
7 Juli 8.000.000 7.798.511 201.489
8 Agustus 8.000.000 7.664.625 335.375
9 September 8.000.000 7.933.298 66.702
10 Oktober 8.000.000 7.770.825 229.175
11 November 8.000.000 7.850.925 149.075
12 Desember 8.000.000 7.870.514 129.487
Sumber: Data Produksi PR Alfi Putra
Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa target produksi yang telah
ditentukan oleh perusahaan belum tercapai. Dalam 20 hari kerja seharusnya bisa
mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, namun pada kenyataannya
masih terjadi fluktuasi. Dalam 12 bulan tersebut karyawan belum mampu mencapai
Selain target yang belum dapat tercapai oleh karyawan, terdapat kualitas
rokok yang belum sesuai dengan keinginan pasar yaitu terjadinya kerusakan pada
rokok. Kerusakan rokok ini ditandai dengan hasil lintingan kurang penuh atau
terlalu penuh, pengguntingan yang kurang rapi sehingga tidak sesuai dengan ukuran
dan bentuk yang seharusnya. Terjadinya kerusakan pada rokok disebabkan karena
kurang telitinya karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan tabel 2.
6
Tabel 2.1
Data Produksi Kerusakan Rokok Yang Tidak Sesuai Dengan Standart
Periode (Januari-Desember 2018)
Januari 5.760
Februari 5.265
Maret 6.008
April 5.108
Mei 5.063
Juni 4.523
Juli 5.445
Agustus 5.378
September 5.018
Oktober 5.580
November 5.805
Desember 5.513
Sumber : PR Alfi Putra
Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa kerusakan pada rokok di PR Alfi
Putra dalam setahun terakhir masih sangat banyak terjadi. Berdasarkan hasil
wawancara yang peneliti lakukan pada karyawan PR Alfi Putra karyawan merasa
perusahaan karena kompensasi dan kepuasan kerja yang diberikan oleh perusahaan
Dalam 8 Jam kerja, karywan belum mampu merealisasikan target dari perusahaan.
Gaji yang diberikan oleh perusahan PR Alfi Putra untuk karyawan bagian
giling, linting, gunting belum sesuai dengan UMK daerah Trenggalek, karena
perusahaan baru saja memberikan gaji sesuai UMK kepada bagian seperti kepala
7
bagian produksi, dan mandor. Selain itu jika semua karyawan gajinya diikutkan
berdasarkan UMK yang ada maka perusahaan belum menjamin kinerjanya dapat
linting, gunting ini adalah lulusan SD dan sulit untuk mematuhi kebijakan yang ada
dalam perusahaan.
800.000 sampai dengan Rp 1.000.000 per bulan. Gaji itu disesuaikan dengan hasil
Rp. 1.763.267,- Jam kerja karyawan pada PR Alfi Putra normalnya adalah 8 jam,
dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore, dengan waktu istirahat 1 jam, karyawan hanya
mampu menghasilkan rata-rata dalam sehari 2440 linting per orang, dari target 2500
linting yang harus diselesaikan. Hal itu menunjukkan karyawan belum mampu
Pada PR Alfi Putra untuk mengatasi masalah sumber daya manusia menjadi
target kerja yang telah ditentukan, selain itu juga diberikan tunjangan hari raya.
Namun dalam beberapa hal tertentu ternyata juga masih ditemukan kondisi yang
kondisi yang dialami karyawan yang rentan mengalami kejenuhan akibat pekerjaan
yang monoton.
8
karyawan, dan menjunjung tinggi karyawan, seperti sistem kerja diperusahaan yang
datang tepat waktu setelah istirahat siang, dan tidak menggunakan masker saat
bekerja.
perlengkapan kerja yang lengkap, pemberian reward atau bonus yang diberikan
kepada karyawan yang telah melebihi target yang ditentukan perusahaan, tunjangan
hari raya, lingkungan kerja yang nyaman. Namun pada kenyatannya kinerja
karyawan dalam setahun terakhir masih belum stabil, dan tingkat turn over yang
terjadi di PR Alfi Putra ini masih tergolong tinggi. Dalam setahun terakhir,
berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bagian personalia Farida pada PR Alfi
Putra masih terdapat sekitar 10-15 karyawan yang memutskan untuk keluar dari
rokok ini.
Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PR. Alfi
Putra Trenggalek”
9
B. Rumusan Masalah
Putra?
3. Diantara variabel kompensasi dan kepuasan kerja manakah yang lebih kuat
C. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang ada agar lebih terarah maka perlu adanya batasan
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Perusahaan
karyawan.
Penelitian ini bisa dijadikan dasar atau acuan serta dijadikan referensi untuk