Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi yang bertambah pesat seperti saat ini, persaingan antar

perusahaan semakin tajam sehingga sumber daya manusia dituntut untuk terus

berkembang dan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Sumber daya manusia

merupakan aset yang sangat penting dan berharga dimana SDM merupakan salah

satu kunci dari keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, terutama pada

lingkungan usaha yang cepat berubah dan sangat kompetitif. Keberhasilan suatu

perusahaan tergantung pada ketrampilan dan keahlian para pekerjanya dalam

menyelesaikan pekerjaan.

Menurut Sutrisno Edy (2009:2) Pada dasarnya sumber daya manusia

adalah suatu sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu organisasi, sebab sumber

daya manusia adalah sumber yang berperan aktif terhadap jalannya suatu

organisasi dan proses pengambilan keputusan. SDM adalah faktor strategis dalam

semua kegiatan suatu perusahaan, sehingga SDM harus dikelola dengan baik oleh

perusahaan. Tanpa adanya SDM perusahaan atau organisasi tidak akan berarti

apa-apa.

Sumber daya manusia dituntut harus mempunyai kinerja yang baik bagi

perusahaan. Kinerja yang baik tentu saja merupakan harapan bagi semua

perusahaan dan institusi yang mempekerjakan karyawan, sebab kinerja karyawan

ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara

keseluruhan. Kinerja menurut Mangkunegara (2000:67) merupakan hasil kerja

1
2

secara kualitas maupun kuantitas yang harus dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab pekerjaan yang diberikan

kepadanya.

Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan

modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada

manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu organisasi

sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi maupun

perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan

harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.

Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dapat berasal dari dalam

diri individu sendiri maupun dari luar individu. Menurut Siagian (2002:168)

faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu kompensasi, komitmen

organisasi, motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, disiplin kerja,

kepuasan kerja, dan komunikasi. Dari beberapa faktor tersebut kompensasi dan

kepuasan kerja merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh

perusahaan, karena dengan adanya kompensasi yang layak dan kepuasan kerja

yang tinggi dapat meningkatkan kinerja karyawan, sehingga berdampak positif

pada perusahaan.

Menurut Handoko dalam buku Sutrisno Edy (2009:183) kompensasi adalah

segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang

telah diselesaikannya. Sedangkan, menurut Gary Dessler (2009: 82) kompensasi

karyawan adalah semua bentuk pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada

karyawan dan muncul dari pekerjaan mereka dan mempunyai dua komponen:
3

pembayaran langsung (dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus), dan

pembayaran tidak langsung (dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi

dan uang liburan yang dibayar oleh perusahaan).

Tercapainya keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh besarnya kepuasan

kerja yang dirasakan oleh karyawan. Hal tersebut dikarenakan apabila karyawan

memperoleh kepuasan kerja yang sesuai dengan yang diharapkan, maka karyawan

dapat bekerja dengan baik, meningkatkan antusiasme kerja yang pada akhirnya

akan berdampak terhadap peningkatan kinerja. Menurut Handoko dalam Sutrisno

Edy (2009:75) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja mencerminkan bagaimana perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan

segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja merupakan

salah satu penyebab baik atau buruknya kinerja karyawan.

Dari teori – teori diatas terdapat keterkaitan antara variabel kompensasi,

kepuasan kerja dan kinerja dengan didukung penelitian yang terdahulu. Menurut

Aryaningtiyas Ayu (2016) yang mengkajii tentang Pengaruh Kompensasi dan

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan hasil bahwa

Kompensasi dan Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Begitu pula hasil penelitian dari Ni Luh Eka Desy Purnami dkk (2014)

kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan. Berdasarkan hasil - hasil dari penelitian terdahulu


4

membuktikan bahwa kompensasi dan kepuasan kerja yang baik kepada karyawan

akan mempengaruhi kinerja seseorang karyawan.

Perusahaan Alfi Putra merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

produksi rokok terletak di Desa Gembleb RT.12 RW. 04 Kecamatan Pogalan

Kabupaten Trenggalek. PR Alfi Putra memproduksi rokok jenis siggaret kretek

tangan (SKT). PR Alfi Putra memiliki cukup banyak karyawan, pembagian kerja

karyawan ada beberapa bidang seperti pada bagian giling linting gunting, bagian

packing, bagian gudang, dan bagian sales.

Perusahaan umumnya berorientasi pada perolehan keuntungan, begitu

pula PR Alfi Putra. Dalam memperoleh keuntungan karyawan dituntut untuk

menghasilkan kualitas produk yang sesuai dengan keinginan pasar. Untuk itu

perusahaan membuat target dalam mencapai keuntungan yang diharapkan.

Karyawan bagian giling, linting, dan gunting memiliki target yang harus dicapai

setiap bulannya. Namun pada kenyataannya kinerja karyawan dalam satu tahun

terakhir semakin menurun yang disebabkan oleh tidak tercapainya target yang

telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel 1.1

sebagai berikut :
5

Tabel 1.1
Data Produksi Rokok PR Alfi Putra
Periode Januari-Desember 2018
(Dalam Batang Rokok)
No Bulan Target Realisasi Selisih
1 Januari 8.000.000 7.783.875 216.123
2 Februari 8.000.000 7.801.200 198.800
3 Maret 8.000.000 7.753.725 246.275
4 April 8.000.000 7.776.023 223.978
5 Mei 8.000.000 7.875.788 124.213
6 Juni 8.000.000 7.801.965 198.035
7 Juli 8.000.000 7.798.511 201.489
8 Agustus 8.000.000 7.664.625 335.375
9 September 8.000.000 7.933.298 66.702
10 Oktober 8.000.000 7.770.825 229.175
11 November 8.000.000 7.850.925 149.075
12 Desember 8.000.000 7.870.514 129.487
Sumber: Data Produksi PR Alfi Putra

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa target produksi yang telah

ditentukan oleh perusahaan belum tercapai. Dalam 20 hari kerja seharusnya bisa

mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, namun pada kenyataannya

masih terjadi fluktuasi. Dalam 12 bulan tersebut karyawan belum mampu mencapai

target atau melebihi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Selain target yang belum dapat tercapai oleh karyawan, terdapat kualitas

rokok yang belum sesuai dengan keinginan pasar yaitu terjadinya kerusakan pada

rokok. Kerusakan rokok ini ditandai dengan hasil lintingan kurang penuh atau

terlalu penuh, pengguntingan yang kurang rapi sehingga tidak sesuai dengan ukuran

dan bentuk yang seharusnya. Terjadinya kerusakan pada rokok disebabkan karena

kurang telitinya karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat

berdasarkan tabel 2.
6

Tabel 2.1
Data Produksi Kerusakan Rokok Yang Tidak Sesuai Dengan Standart
Periode (Januari-Desember 2018)

Bulan Jumlah Kerusakan


(Batang Rokok)

Januari 5.760
Februari 5.265
Maret 6.008
April 5.108
Mei 5.063
Juni 4.523
Juli 5.445
Agustus 5.378
September 5.018
Oktober 5.580
November 5.805
Desember 5.513
Sumber : PR Alfi Putra

Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa kerusakan pada rokok di PR Alfi

Putra dalam setahun terakhir masih sangat banyak terjadi. Berdasarkan hasil

wawancara yang peneliti lakukan pada karyawan PR Alfi Putra karyawan merasa

kurang mampu dalam menyelesaikan pekerjaan dengan standar yang ditargetkan

perusahaan karena kompensasi dan kepuasan kerja yang diberikan oleh perusahaan

kepada karyawannya belum sepenuhnya dapat memberikan rasa puas bagi

karyawan. Ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan juga kurang maksimal.

Dalam 8 Jam kerja, karywan belum mampu merealisasikan target dari perusahaan.

Gaji yang diberikan oleh perusahan PR Alfi Putra untuk karyawan bagian

giling, linting, gunting belum sesuai dengan UMK daerah Trenggalek, karena

perusahaan baru saja memberikan gaji sesuai UMK kepada bagian seperti kepala
7

bagian produksi, dan mandor. Selain itu jika semua karyawan gajinya diikutkan

berdasarkan UMK yang ada maka perusahaan belum menjamin kinerjanya dapat

mencapai target yang diinginkan, karena mayoritas karyawan di bagian giling,

linting, gunting ini adalah lulusan SD dan sulit untuk mematuhi kebijakan yang ada

dalam perusahaan.

Gaji karyawan bagian giling, linting, gunting rata-rata berkisar antara Rp

800.000 sampai dengan Rp 1.000.000 per bulan. Gaji itu disesuaikan dengan hasil

perolehan masing-masing karyawan, yaitu sesuai dengan lintingan yang berhasil

mereka selesaikan. Sedangkan UMK di Kabupaten Trenggalek tahun 2019 sebesar

Rp. 1.763.267,- Jam kerja karyawan pada PR Alfi Putra normalnya adalah 8 jam,

dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore, dengan waktu istirahat 1 jam, karyawan hanya

mampu menghasilkan rata-rata dalam sehari 2440 linting per orang, dari target 2500

linting yang harus diselesaikan. Hal itu menunjukkan karyawan belum mampu

mencapai atau melebihi target yang telah ditentukan perusahaan.

Pada PR Alfi Putra untuk mengatasi masalah sumber daya manusia menjadi

perhatian kabag personalia dan keuangan. Diantaranya adalah pemberian reward

berupa uang untuk karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaannya melebihi

target kerja yang telah ditentukan, selain itu juga diberikan tunjangan hari raya.

Namun dalam beberapa hal tertentu ternyata juga masih ditemukan kondisi yang

kontradiktif, yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Misalnya adanya

kondisi yang dialami karyawan yang rentan mengalami kejenuhan akibat pekerjaan

yang monoton.
8

Selain itu, karena perusahaan cenderung memberikan kebebasan terhadap

karyawan, dan menjunjung tinggi karyawan, seperti sistem kerja diperusahaan yang

bersifat kekeluargaan, sehingga karyawan kurang bertanggung jawab dan

menyepelekan atau semena-mena terhadap apa yang seharusnya tidak

diperbolehkan dalam perusahaan. Seperti kurangnya kedisiplinan karyawan untuk

datang tepat waktu setelah istirahat siang, dan tidak menggunakan masker saat

bekerja.

Perusahaan berupaya untuk memberikan fasilitas seperti peralatan dan

perlengkapan kerja yang lengkap, pemberian reward atau bonus yang diberikan

kepada karyawan yang telah melebihi target yang ditentukan perusahaan, tunjangan

hari raya, lingkungan kerja yang nyaman. Namun pada kenyatannya kinerja

karyawan dalam setahun terakhir masih belum stabil, dan tingkat turn over yang

terjadi di PR Alfi Putra ini masih tergolong tinggi. Dalam setahun terakhir,

berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bagian personalia Farida pada PR Alfi

Putra masih terdapat sekitar 10-15 karyawan yang memutskan untuk keluar dari

pekerjaannya. Hal tersebut merupakan permasalahan yang ada pada perusahaan

rokok ini.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti diatas, maka

peneliti tertarik untuk meneliti dan mengambil judul penelitian “Pengaruh

Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PR. Alfi

Putra Trenggalek”
9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kompensasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan di PR Alfi

Putra?

2. Apakah kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara parsial dan

simultan terhadap kinerja karyawan PR Alfi Putra?

3. Diantara variabel kompensasi dan kepuasan kerja manakah yang lebih kuat

berpengaruh terhadap kinerja?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada agar lebih terarah maka perlu adanya batasan

masalah. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Kompensasi dibatasi pada kompensasi finansial langsung

2. Masa kerja karyawan bagian giling linting gunting minimal 1 tahun

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang sudah dirumuskan maka tujuan

penelitian ini untuk :

1. Untuk mendeskripsikan kompensasi dan kepuasan kerja dan kinerja

karyawan di PR Alfi Putra.

2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial dan simultan kompensasi dan

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PR Alfi Putra.

3. Untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja

karyawan PR Alfi Putra.


10

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini berguna untuk memberikan saran dan masukan kepada

perusahaan guna peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia agar nantinya

dapat dijadikan sebagai evaluasi kinerja, dan menjadi pertimbangan dalam

menyusun strategi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

kepuasan kompensasi, kepuasan kerja serta untuk meningkatkan kinerja

karyawan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini bisa dijadikan dasar atau acuan serta dijadikan referensi untuk

melakukan penelitian yang berhubungan dengan kompensasi, kepuasan kerja

dan kinerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai