Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah Semua perusahaan pasti memerlukan manajemen yang berkaitan
dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.
Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung oleh
keberhasilannya dari pada individu organisasi itu sendiri dalam menjalankan tugas
mereka. Kinerja yang dicari oleh perusahaan dari seseorang tergantung dari
kemampuan, motivasi, dan dukungan individu yang diterima (Malthis dan Jakson,
2002:89). Apabila individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusianya dapat
berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif. Bernardin (dalam Robbins,
1996:260) mengemukakan bahwa kinerja dapat dikatakan baik bila karyawan
memenuhi beberapa hal, yaitu : kualitas kerja, kuantitas, efektivitas, kemandirian,
dan komitmen kerja.
Kinerja karyawan tidak akan terlepas dari peran kepemimpinan yang ada
dalam organisasi tersebut. Hal ini dikarenakan kepemimpinan dapat mengarahkan
tujuan organisasi, memotivasi prilaku kearah pencapaian tujuan tersebut, dan
mampu mendefinisikan budaya organisasi (Griffin 2002:92). Kepemimpinan
merupakan faktor penting dari perusahaan sebab dalam kenyataannya pemimpin
dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja karyawan, keamanan, kualitas
kehidupan kerja, dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi (Handoko,
2001:293).
Menurut Permadi, K (1996:12) kepemimpinan merupakan suatu kegiatan
untuk mempengaruhi prilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia
baik individu maupun kelompok. Apalagi dalam era sekarang ini dimana organisasi
terus berkembang dan berubah peran kepemimpinan merupakan sesuatu yang
sangat vital karena akan mengantarkan organisasi mencapai visi dan misinya. Jadi
pada dasarnya berhasil atau gagalnya suatu perusahaan dalam mencapai kinerja
yang optimal tergantung dari peran kepemimpinan yang ada pada perusahaan
tersebut.

I-1
Motivasi atau dorongan untuk bekerja sangat penting dalam penentuan tinggi
rendahnya kinerja perusahaan. Sukses tidaknya suatu perusahaan, sangat
tergantung dari aktivitas dan kreativitas karyawan (Indriyo, 2001:76). Motivasi juga
akan mendorong seseorang untuk bekerja lebih baik agar meraih kinerja yang
diharapkan, sehingga mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya. Oleh karena
itu, motivasi sangat penting dimiliki oleh pimpinan dan karyawan dalam
meningkatkan semangat kerja dan kinerja para karyawan (Wursanto, 2001:132).
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Shadare Oluseyi
dan Ayo Hammed (2009) menyimpulkan bahwa kepemimpinan memberikan
kontribusi terutama untuk kinerja yang didukung oleh motivasi kerja. Ini berarti
bahwa kepemimpinan dan motivasi dapat meningkatkan kinerja karyawan pada
perusahaan. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian oleh Ralph W. Adler dan dan
Ayo Hammed (2008) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
kepemimpinan dengan kinerja
Penelitian ini akan akan dilaksanakan pada PT. Perusahaan Industri Ceres ,
yang bergerak dalam bidang produksi makanan dari coklat. , diantaranya coklat
delfi, silverqueen, chacha, wafer selamat dan lain-lain. Dan hasil produksi dari
produk coklat tersebut akan dipasarkan import maupun export. Lebih spesifik nya
akan dilaksanakan di Departemen Conbar pada proses pembuatan wafer Selamat.
Hasil wawancara dengan Kepala Bagian Dept. Conbar di peroleh informasi
bahwa adapun berbagai macam langkah guna mendorong peningkatan kinerja
karyawan yaitu melalui peran serta dari pemimpin dalam meningkatkan kinerja
karyawannya seperti pemberian motivasi untuk mendorong bawahan supaya
bekerja lebih baik, pemimpin juga harus memberikan perhatian personal terhadap
bawahannya seperti pemberian tunjangan dan lebih mengakrabkan hubungan kerja
antar karyawan, serta memberikan sanksi yang tegas bagi karyawan yang terlambat
atau melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan.
Pengembangan motivasi kerja karyawan di PT. Perusahaan Industri Ceres
juga sudah cukup baik dengan diadakan pelatihan atau training bagi karyawan baru
selama 3 bulan, sehingga mereka dapat terlatih secara baik dan memiliki
keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat bekerja sesuai dengan tugas yang

I-2
menjadi tanggung jawabnya. Apabila menemukan kendala atau masalah yang
belum dimengerti, maka manajer akan segera memberikan solusi yang benar
sehingga karyawan dapat semakin memahami tugas yang harus dilaksanakan.
Tingkat kedisiplinan karyawan di PT. Perusahaan Industri Ceres juga terlihat
sudah cukup baik, ini terlihat dari sedikitnya jumlah karyawan yang hadir tidak
tepat waktu, seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Tingkat keterlambatan karyawan Dept. Conbar


PT. Perusahaan Industri Ceres Januari-Agustus 2019
ID Code Description HTP HTP Actual Production Planner
mar mar maret achievement achievement
Original Revised (in cs) Rev (%) Rev (%)
(in cs) (in cs)
197 G000591 Silver 1.032 961 711 79% 79%
queen 175
gr

Berdasarkan hasil survei peneliti yang dikemukakan di atas, peran serta


kepemimpinan dan motivasi kerja di PT. Perusahaan Industri Ceres terlihat sudah
cukup baik, namun hal ini berbanding terbalik dengan tingkat kinerja para
karyawan di PT. Perusahaan Industri Ceres. Ini terlihat dari ketidakmampuan
karyawan untuk mencapai target produksi yang ditetapkan oleh PT. Perusahaan
Industri Ceres dalam kurun waktu dua belas (12) bulan terakhir selama tahun 2018-
2019.
Tabel 1.1 Data Tingkat Produksi Wafer Selamat
Periode September 2018- Agustus 2019
ID Code Description HTP HTP Actual Production Planner
mar mar maret achievement achievement
Original Revised (in cs) Rev (%) Rev (%)
(in cs) (in cs)
197 G000591 Silver 1.032 961 711 79% 79%
queen 175
gr

Dari data tabel tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa kenyataan hasil kerja
yang masih kurang baik dilihat dari aspek produksi yang dibuktikan dengan adanya

I-3
penurunan tingkat produksi yang ditargetkan perusahaan dari bulan Mei hingga
Desember pada tahun 2011.
Kenyataan adanya kinerja yang masih kurang baik dibuktikan dengan adanya
data dari tabel tersebut. Padahal perusahaan sudah memberikan peraturan atau tata
tertib yang berlaku dan jelas, supaya karyawan mematuhi peraturan yang berlaku
agar tercipta kinerja yang diharapkan perusahaan. Apalagi dilihat dari hubungan
kepemimpinan antara atasan terhadap karyawan sudah baik, yaitu dengan karyawan
jarang mendapatkan teguran keras dari pemimpin serta pimpinan jarang
mengeluarkan surat peringatan terhadap karyawan.
Di perusahaan, pemimpin selalu memberi bekal motivasi kepada seluruh
karyawannya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mereka dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik dan dapat meningkatkan performa dalam memberikan
pelayanan kepada publik. Namun pada kenyataannya, pemberian motivasi yang
telah diberikan pimpinan hanya sebagai pengaruh sementara saja. Selebihnya para
karyawan bekerja tidak sesuai dengan standar jam kerja yang diberikan oleh
perusahaan. Selama mereka bekerja, mereka tidak selalu didampingi oleh
pemimpin mereka sehingga menyebabkan tingkat kedisiplinan mereka dalam
penggunaan waktu menurun dan menyebabkan pula tingkat kinerja yang dihasilkan
ikut menurun. Padahal faktor kepemimpinan yang ada di dalam perusahaan sudah
cukup baik, apalagi semua karyawan bebas bersaing secara sehat untuk dapat
memegang jabatan-jabatan yang tersedia di dalam perusahaan.
Berdasarkan kenyataan yang ada kinerja karyawan PT. Perusahaan Industri
Ceres masih belum sesuai dengan yang diharapkan dan masih perlu dikaji lebih
lanjut, maka dari itu dua konsep yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
”Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dept.
Conbar pada PT. Perusahaan Industri Ceres”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian


ini adalah :

I-4
a. Adakah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Dept. Conbar
pada PT. Perusahaan Industri Ceres?
b. Adakah pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Dept. Conbar pada
PT. Perusahaan Industri Ceres?

1.3.Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini


adalah :

A. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan


Dept. Conbar pada PT. Perusahaan Industri Ceres.
B. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Dept.
Conbar pada PT. Perusahaan Industri Ceres.

1.4.Manfaat Kerja Praktek

A. Manfaat Teoritis
a. Sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan berdasar
pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya
lingkup manajemen sumber daya manusia.
b. Untuk menambah informasi sumbangan pemikiran dan pengetahuan
dalam penelitian.
B. Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berarti,
terutama bagi PT. Perusahaan Industri Ceres, khususnya dalam mengelola sumber
daya manusia yang telah dimiliki dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
di PT. Perusahaan Industri Ceres.
Serta mengetahui sejauh mana kepemimpinan dan motivasi kerja
berdampak pada kinerja karyawan yang diharapkan hasilnya menjadi pertimbangan
dalam menyusun strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan di masa yang akan
datang.

I-5
1.5.Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini di laksanakan di departemen Conbar di PT. Perusahaan


Industri Ceres yang bertempat di Jl. Raya Dayeuhkolot No.92-94 Bandung pada
tanggal (2019).

1.6.Bidang Bahasan Kegiatan

Bidang bahasan kegiatan kerja praktek yang di lakukan di PT. Perusahaan


Industri Ceres mengenai cara menetapkan Standar Waktu Proses produksi
cokelat Silverqueen 175 gram dengan Metode Stopwatch Time Study.

1.7.Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan dibutuhkan sistematika penulisan yang benar agar


pihak yang membacanya dapat memahami isi dari laporan ini. Adapun
sistematika penyusunan laporan yang di maksud adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Umum Perusahaan
Bab III Tinjauan Pustaka
Bab IV Hasil & Pembahasan
Bab V Kesimpulan

I-6

Anda mungkin juga menyukai