PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang paling
menentukan sukses tidaknya suatu organisasi. Sumber daya manusia berperan penting
Dengan demikian, sumber daya manusia adalah kunci dari segala kebutuhan
(Vernandes,et al.,2022).
Salah satu hal yang terpenting adalah bagaimana menciptakan sumber daya
manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan
bersama dalam suatu organisasi. Kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh unsur
pegawainya karena itu dalam mengukur kinerja suatu organisasi sebaiknya diukur
mencapai tujuan perusahaan maka perusahaan wajib memiliki kinerja sumber daya
manausia yang efektif dan efisien pada perusahaan karena kinerja perusahaan
Manusia (SDM) baik secara kualitas maupun kuantitasnya sangat bergantung terhadap
1
2
sekarang ini (Sari dan Pancasati,2022). Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja
didalamnya atau yang biasa kita sebut dengan manajemen puncak, manajemen
menengah, dan manajemen lini serta bagian non-manajerial yang biasa kita sebut
yang bergerak dibidang alat kesehatan yang berdiri pada 09 maret 2010 dengan nama
toko Aldo as Store. PT Afiya Rajawali Sukses bekerja sama dengan PT. Arista Latindo
yang mempunyai merek produk Sensi. Namun perusahaan ini mengalami beberapa
permasalahan terkait dengan pencapaian target penjualan. Dibawah ini Tabel 1.1
Tabel 1.1
Pencapaian Target Penjualan PT. Afiya Rajawali Sukses
Periode 2019- 2021
Bulan Target Realisasi
2019 Rp.50.000.000.000,- Rp.34.000.000.000,-
2020 Rp.50.000.000.000,- Rp.29.001.800.000,-
2021 Rp.50.000.000.000,- Rp.32.000.300.000,-
Sumber: HRD PT. Afiya Rajawali Sukses (2021)
Berdasarkan data di atas pada Tabel 1.1 bahwa belum tercapainya target yang
diberikan perusahaan selama 3 tahun dari tahun 2019 sampai tahun 2021. Pada tahun
karyawan dalam mencapai target perusahaan, sehingga selama 5 bulan belum ada
selama 5 bulan berturut-turut. Hal ini jelas mempengaruhi kinerja kerja karyawan
untuk mengoptimalan produktivitas. Dibawah ini Tabel 1.2 merupakan table tentang
Absensi Karyawan
Tabel 1.2
Absensi Karyawan PT Afiya Rajawali Sukses
Periode Januari – Mei 2022
Jumlah
Bulan Karyawan Keterangan
Sakit % Izin % Alpha %
Januari 119 9 7,5 7 5,8 9 7,5
Februari 119 8 6,7 5 4,2 12 10,0
Maret 119 9 7,5 7 5,8 12 10,0
April 119 15 12,5 8 6,6 15 12.5
Mei 119 18 15,0 8 6,6 14 11,6
Total 9.84 5,8 10,3
Sumber : HRD PT. Afiya Rajawali Sukses (2021)
Dari Tabel 1.2 dapat terlihat bahwa tingkat absensi karyawan pada 5 bulan
terakhir, tingkat sakit rata-rata sebesar 9,84%, dan izin sebesar 5,8% dan alpha rata-
rata 10,3% sedangkan toleransi yang diberikan perusahaan sebesar 5%. Hal in artinya
rendahnya tingkat kehadiran karyawan karena melebihi batas toleransi yang diberikan
HRD, menyatakan bahwa kinerja karyawan menurun karna adanya pemotongan bonus
dari bonus atau kompensasi yang biasa karyawan dapatkan, pemotongan ini dilakukan
sejak adanya pandemi covid-19. Hal tersebut tentunya menjadi masalah bagi
perusahaan dan mengindikasikan bahwa perusahaan sedang tidak dalam kondisi yang
baik mengingat bonus atau kompensasi sangat mempengaruhi kinerja karyawan yang
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kinerja
karyawan. Adanya peningkatan kinerja dapat membawa kesuksesan dan tujuan yang
diinginkan suatu perusahaan agar mampu bertahan di era persaingan bisnis saat ini
(Wonda,et al.,2022).
dipengaruhi oleh kompensasi (Wonda,etal., 2022; Dahlia dan Fadli, 2022; Astari,et
al.,2022; Jatmika dan Sriadi, 2022) disiplin kerja (Vernandes,et al.,2022; Juwita dan
Permatayuny;2021; Misrania dan Maryadi, 2022; Sari dan Pancasasti, 2022; Yuliantini
Harahap,et al.,2022;Nurasia,2022).
Dari fenomena diatas menarik untuk mengkaji tentang kinerja karyawan untuk
karyawan PT Afiya Rajawali Sukses. Berikut Tabel 1.3 Hasil Pra Survey
5
Table 1.3
Hasil Pra-survey
No Pernyataan Ya Tidak
Kepemimpinan
1 Atasan mampu menjadi contoh yang baik 60% 40%
2 Atasan selalu memberikan perhatian kepada bawahan 50% 50%
Disiplin kerja
3 Saya tidak pernah mangkir dalam bekerja 30% 70%
4 Saya selalu hadir tepat waktu dalam bekerja 25% 75%
Beban Kerja
5 Saya merasa lelah dalam menyelesaikan tugas yang 30% 70%
diberikan atasan
6 Saya merasa waktu kerja yang diberikan belum sesuai 15% 85%
Motivasi Kerja
7 Saya termotivasi dengan target yang diberikan 35% 65%
perusahaan
8 Saya selalu bersemangat dalam bekerja 30% 70%
Kompensasi
9 Gaji yang diberikan sesuai dengan beban kerja 20% 80%
10 Perusahaan memberikan bonus yang sesuai 5% 95%
“Tidak” sebesar 95% dan 80% pada variabel kompensasi, dan banyaknya yang
menjawab “Tidak” pada variabel disiplin kerja sebesar 70% dan 75% dan pada
variabel motivsai kerja banyaknya yang menjawab “Tidak” sebesar 65% dan 70%. Hal
ini dapat di indikasikan bahwa adanya masalah pada kompensasi, disiplin kerja dan
motivasi kerja.
Rendahnya tingkat kinerja karyawan dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari
besaran kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dengan besarnya tanggung jawab
6
pekerjaan yang dilakukan. kompensasi yang baik sangat penting di perusahaan, karna
kompensasi yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan, namun tampa adanya
penegelolaan yang benar kompensasi juga dapat membuat perusahaan merugi dan
Disiplin kerja adalah suatu alat yang mengubah sesuatu perilaku serta suatu upaya
berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk dan kesediaan seseorang
(Nurasia,2022). Disiplin sendiri menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang
ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Jika peraturan
atau ketetapan yang ada dalam perusahaan diabaikan, atau sering dilanggar, hal
tersebut yang menyebabkan karyawan mempunyai disiplin yang buruk (Yuliantini dan
Suryatiningsih,2021).
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah motivasi, Motivasi
adalah hasrat dalam yang membakat disebabkan oleh kebutuhan, keinginan, dan
kemauan yang mendorong seseorang untuk menggunakan energi fisik dan mentalnya
demi tercapainya tujuan – tujuan yang diinginkan. Dengan adanya motivasi, akan
motivasi, maka dalam diri karyawan akan termotivasi dan timbul rasa percaya diri yang
Harahap,et al.,(2022) dalam mencapai target yang diinginkan karyawan harus memiliki
7
motivasi yang tinggi agar mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi juga bisa
dijadikan salah satu opsi untuk mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya motivasi
yang tinggi di setiap karyawan organisai/perusahaan tidak akan bisa maju dan
berkembang.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jatmika dan Sriadi (2022) menunjukkan
Penelitian yang dilakukan Dahlia dan Fadli (2022) menunjukkan bahwa kompensasi
menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Pancasati (2022) menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurasia (2022) menunjukkan bahwa motivasi
serta dengan adanya data yang ada peneliti tertarik mengambil judul “Pengaruh
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini difokuskan terhadap pentingnya pengaruh kompensasi, disiplin kerja dan
motivasi terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di latar
Sukses?
2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Afiya Rajawali
Sukses?
3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Afiya Rajawali
Sukses?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk Menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
3. Untuk Menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
D. Konstribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak bersangkutan dan
1. Kontribusi Teoritis
sumber daya manusia dan para pengusaha untuk mengetahui sejauh mana
karyawan.
2. Kontribusi Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang
Rajawali Sukses.
a. Bagi Perusahaan
strategi manajemen sumber daya manusia yang tepat bagi kelangsungan dan masa
depan perusahaan.
b. Bagi Penulis
Sebagai upaya untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan dari teori-teori yang
10
didapat selama melakukan kegiatan perkuliahan tentang keadaan real atau nyata
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi, acuan ataupun pembanding bagi
A. Kajian Pustaka
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
(2017), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
11
12
manusia adalah suatu peran seorang pekerja dalam membantu menjalankan tujuan
karyawan.
yaitu:
1. Fungsi Manajerial
a) Perencanaan
ditetapkan.
b) Pengorganisasian
c) Pengarahan
d) Pengendalian
dibuat.
2. Fungsi Operasional
a) Pengadaan
b) Pengembangan
c) Kompensasi
adil dan layak kepada karyawan sebagai balas jasa kerja mereka.
merupakan salah satu aspek yang paling berarti bagi karyawan maupun
organisasi.
d) Integrasi
14
e) Pemeliharaan
dan pemecatan.
2. Kinerja Karyawan
a) Pengertian Kinerja
dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan
(job standard. Menurut Luthans (2016) kinerja adalah kuantitas atau kualitas
suatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan
pekerjaan. Menurut Susilo dan Sari, (2018) kinerja adalah hasil kerja yang
15
dilakukan oleh seseorang dalam periode tertentu dalam melaksanakan tugas dan
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja
yang telah dilakukan oleh seseorang sesuai dengan tanggung jawab dan
faktor yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu kompetensi individu
serta pengalaman kerjanya. Kesehatan fisik dan jiwa individu membuat orang
mampu dan tahan bekerja keras dan lama. Sebaliknya, pekerja kekurangan gizi
akan cepat lemah dan lelah, serta tidakmampu melakukan pekerjaan berat.
Motivasi dan etos kerja sangat penting mendorong semangat kerja. Motivasi
Kinerja setiap orang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk
dimaksudkan untuk memberi kejelasan bagi setiap orang tentang sasaran yang
harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut.
Setiap orang perlu memiliki dan memahami uraian jabatan dan tugas yang jelas.
Kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang juga sangat tergantung pada
membangun sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis,
optimal.
17
Dimensi dan indikator kinerja karyawan yang digunakan dalam penelitian ini
a) Disiplin kerja
b) Inisiatif
c) Ketelitian
a) Kepemimpinan
b) Kejujuran
c) Kreativitas
3. Kompensasi
a) Pengertian Kompensasi
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Pembentukan sistem
kompensasi yang efektif merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya
kinerja strategis.
kompensasi adalah jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai
maupun non finansial, yang adil dan layak kepada karyawan, sebagai balasan atau
diberikan pada karyawan tidak hanya berbentuk uang, tetapi dapat berupa barang
dan jasa pelayanan. Kompensasi diberikan kepada setiap karyawan yang telah
bekerja dalam suatu perusahaan sebagai timbal balik atas pekerjaan yang telah
semakin besar.
semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang
Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan
bagi karyawan.
Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka
gaji/kompensasinya kecil.
unemployment).
21
Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai resiko (finansial,
Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan resiko (finansial,
c) Tujuan Kompensasi
membayar kompensasi.
4) Motivasi. Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih
6) Disiplin. Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin
pekerjaannya.
1. Kompensasi Langsung
a. Gaji
b. Upah
c. Insentif
d. Bonus
1) Cuti
2) Asuransi Kesehatan
4. Disiplin Kerja
Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan
dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, kesediaan adalah suatu sikap dan
tingkah laku dalam melaksanakan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun
tidak.
dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku
dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun
yang tidak tertulis. Menurut Rivai dan Sagala (2017) disiplin kerja adalah suatu alat
perusahaan.
24
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
2) Kepemimpinan
Pimpinan harus mencontohkan perilaku yang baik agar ditiru oleh bawahannya
baik, jika dia pun tak mampu mencontohkan perilaku disiplin yang baik kepada
bawahannya.
3) Balas Jasa
25
karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
4) Keadilan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama
kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada
3. Pengawasan
4. Ketegasan
5. Sangsi
sangsi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar
berkurang.
sebagai berikut:
b) Target pekerjaan
5. Motivasi Kerja
Menurut Rivai dan Sagala (2016) motivasi adalah serangkaian sikap dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai
dengan tujuan individu. Menurut Hasibuan (2017) motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja
27
sama, bekerja efektif, dan terintergrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai
efford to satisfy a want or goal” yakni motivasi mengacu pada dorongan dan usaha
untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan. Menurut Nawawi (2015) motivasi
berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan
merupakan dorongan yang berasal dari dalam maupun luar dari diri seorang
peran dan harus mampu mengelola motivasi kerja ini dengan baik agar karyawan
kerja yang tepat dan berjalan dengan efektif akan mampu memajukan dan
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan
1) Faktor Intern: Faktor intern yang dapat memengaruhi pemberian motivasi pada
2) Faktor ekstern: Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada
1) Prinsip Partisipasi
2) Prinsip Komunikasi
usaha pencapaian tugas, informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah
di motivasi kerjanya.
pemimpin.
adalah :
1. Kebutuhan akan prestasi, dimensi ini diukur oleh dua indikator yaitu :
a. Mengembangkan Kreatifitas
3. Kebutuhan akan kekuasaan, dimensi ini diukur oleh dua indikator yaitu :
B. Peneletian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
11. Pratama Pengaruh Disiplin Kerja SPSS X1: Disiplin Disiplin kerja
dan dan Lingkungan Kerja kerja berpengaruh
Syamsudin terhadap Kinerja Pegawai X2: positif dan
(2021) Kecamatan Setu Tahun Lingkungan signifikan
2021 kerja terhadap
Y: Kinerja kinerja
Disiplin kerja
berpengaruh
positif dan
signifiikan
terhadap
kinerja
13 Harahap,et Pengaruh Motivasi dan SPSS X1: Motivasi Motivasi
al.,(2022) Disiplin terhadap Kinerja X2: Disiplin berpengaruh
Karyawan pada Dua Y: Kinerja positif dan
Putra Mandiri Medan signifikan
terhadap
kinerja
Disiplin kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
14 Suswanti Work Placement Affects SPSS X1: Motivasi Motivasi
(2021) Employee Performance kerja berpengaruh
Througt Work Motivation Y: Kinerja positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
34
Kompensasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
C. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara sebagai dasar pijakan bagi
kepada karyawan atas hasil dari pekerjaan yang dilakukan karyawan untuk
balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas hasil dari
dapat dilihat dari besaran kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dengan
al.,2022).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jatmika dan Sriadi (2022) menunjukkan
karyawan.
Disiplin kerja adalah suatu alat yang mengubah sesuatu perilaku serta suatu
ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Jika
peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan diabaikan, atau sering
bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Pancasati (2022)
kinerja karyawan
karyawan.
fisik dan mentalnya demi tercapainya tujuan – tujuan yang diinginkan. Dengan
karena dengan adanya motivasi, maka dalam diri karyawan akan termotivasi dan
timbul rasa percaya diri yang mana akan menimbulkan suatu semangat dalam
diinginkan karyawan harus memiliki motivasi yang tinggi agar mencapai tujuan
yang diharapkan. Motivasi juga bisa dijadikan salah satu opsi untuk mencapai tujuan
kinerja karyawan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurasia (2022)
kinerja karyawan.
38
Karyawan
D. Kerangka Pemikiran
penelitian yang diajukan pada penelitian ini terdapat Independent yaitu Kompensasi,
Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja serta variable dependent yaitu Kinerja Karyawan.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Kompensasi
(X1)
H
1
Disiplin Kerja
(X2) Kinerja karyawan
H
2 (Y)
H
Motivasi Kerja 3
(X3)
Keterangan :
39
Variabel bebas atau variabel independent, yang nilainya tidak langsung terhadap nilai
Variabel X1 : Kompensasi
Variabel X3 : Motivasi
Variabel tidak bebas atau variabel dependent yaitu variabel yang nilainya tergantung
METODE PENELITIAN
fenomena) yang terjadi ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian yaitu
004/005 Kel Cilodong Kec. Cilodong, Depok, Jawa Barat 16474 terhadap semua
memperkuat masalah yang diteliti menjadi landasan variabel, dimensi dan indikator,
menentukan tehnik pengujian statistic yang digunakan. Pada proses ini dibutuhkan
B. Desain Penelitian
untuk menganalisis dan menghimpun data untuk menentukan variabel yang akan
menjadi topik penelitian. Bisa juga didefinisikan sebagai strategi yang dilakukan
dalam menganalisis dan menentukan fokus penelitian menjadi lebih efektif dan efisien.
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kausal.
40
41
penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan
yang bersifat sebab dan akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas) dan
Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan” (studi pada PT Afiya
1. Definisi Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
(Sugiyono, 2016). Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari empat variabel,
1) Kompensasi (X1)
uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai
kompensasi yang efektif merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya
kinerja strategis
Menurut Sutrisno (2016), disiplin kerja adalah perilaku seseorang yang sesuai
dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku
dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun
Menurut Rivai dan Sagala (2016), motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-
nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
tujuan individu.
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
endogen. Variabel endogen pada penelitian ini adalah kepuasan kerja. Menurut
Winardi (2015), kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang
requirement.
2. Oprasional Variabel
Dalam penlitian ini terdapat empat variabel yaitu variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y). Adapun yang menjadi variabel independen (X) adalah
Kompensasi (X1), Disiplin kerja (X2) dan Motivasi kerja (X3), sedangan variabel
Tabel 3.1
Definisi Oprasional Variabel Kinerja
No.Butir
Variabel Dimensi Indikator
Pertanyaan
Tabel 3.2
Operasional Variabel Kompensasi
No.Butir
Variabel Dimensi Indikator
Pertanyaan
Tabel 3.3
Operasional Variabel Disiplin Kerja
No.Butir
Variabel Dimensi Indikator
Pertanyaan
Tabel 3.4
Operasional Variabel Motivasi Kerja
No.Butir
Variabel Dimensi Indikator
Pertanyaan
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Kuesioner yang dibagikan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala likert.
Tabel 3.5
Skala Likert
No Jawaban Nilai Kode
1. Sangat Setuju SS 5
2. Setuju S 4
3. Kurang Setuju KS 3
4. Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono (2017)
generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian yang dilakukan pada seluruh Karyawan PT. Afiya
2. Sampel
Metode pangambilan sampel yang digunakan adalah Probability Sampling yang
artinya setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih
dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin. Rumus
tersebut digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang telah
diketahui jumlahnya yaitu sebanyak 119 karyawan. Untuk tingkat presisi yang
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
adalah:
𝑁 119 119
n= 2
n= n =
1 + 𝑁𝑒 1 + (119)(5%)2 1 + (119)(0,0025)
119 119
n= n= n = 91
1 + 0.29 1. 29
karyawan.
48
yaitu dengan menggunakan survei yang terjadi dilapangan dan melakukan kuesioner
secara langsung pada objek penelitian yaitu pada karyawan PT. Afiya Rajawali Sukses.
dari seluruh reponden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah megelompokkan data berdasarkan variable dan jenis reponden, menyajikan tiap
data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah,
dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Terdapat
1. Analisis Deskriptif
a) Deskripsi Responden
b) Deskripsi Variabel
masing skala mempunyai tingkat penilaian dari sangat rendah ke sangat tinggi
2. Uji Instrumen
kuesioner perlu melakukan uji instrument, berupa uji validitas dan uji reliabilitas,
yang berguna untuk mengetahui apakah kuesioner yang akan digunakan dalam
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk dapat menunjukkan sejauh mana tingkat ketepatan
penggunaan alat ukur tersebut terhadap gejala yang ingin diukur. Validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang ingin
diukur. Kuesioner dapat dikatakan valid jika pernyataan dalam suatu angket atau
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
b) Uji Reliabilitas
dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan kata lain reliabilitas menunjukkan
konsisten suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Dalam
pengukuran gejala sosial setiap hasilnya selalu merupakan kombinasi antara hasil
Xo= Xt+ Xe
Dimana;
rumus:
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Component atau
menggunakan program Partial Least Square (Smart-PLS) versi 3.2.8 PLS. PLS
(Partial Least Square) adalah model alternative dari covariance based SEM. PLS dapat
digunakan untuk menkofirmasi teori, selain itu dapat digunakan untuk menjelaskan ada
Menurut Ghozali (2014) untuk tujuan prediksi pendekatan PLS lebih cocok.
Dengan pendekatan PLS diasumsikan bahwa semua ukuran variance adalah variance
variabel laten dianggap sebagai kombinasi linear dari indikator maka menghindarkan
masalah indeterminacy dan memberikan definisi yang pasti dari kompenen skor.
Seperti dinyatakan oleh Ghozali (2014) PLS (Partial Least Square) merupakan metode
analisis yang powerfull oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi, data tidak harus
berdistribusi normal, dan sampel tidak harus besar. Langkah-langkah pengujian yang
Outer model sering juga disebut outer relation atau measurement model
latennya. Blok dengan indikator refleksif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut:
𝑥 = 𝛬 𝑥 𝜉 + 𝜀𝑥
𝑦 = 𝛬 𝑦 𝜂 + 𝜀𝑦
52
Dimana: x dan y adalah indicator atau manifest variabel untuk variabel laten
eksogen dan endogen yang dilambangkan dengan 𝜉 (ksi) dan 𝜂 (eta), sedangkan 𝛬𝑥 dan
a) Convergent Validity
dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji validitas konvergen dalam PLS
dengan mengukur indikator reflektif dinilai berdasarkan loading factor ( korelasi antara
skor item /skor komponen dengan skor konstruk) indikator-indikator yang mengukur
konstruk tersebut menurut Hair et al (2006) loading factor >0,50. Menurut Chin (1995)
Average variance extracted (AVE) >0,50 communality >0,50. Semakin tinggi nilai
matrik factor.
b) Discriminant Validity
jika mempunyai nilai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju
dibandingkan loading factor kepada konstruk lain, maka konstruk laten memprediksi
53
ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran pada blok lainnya. Metode lain
variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan kolerasi antara konstruk dengan
konstruk lainnya dalam model. Model mempunyai validitas diskriminan yang cukup
jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar dari pada korelasi antara konstruk
dengan konstruk lainnya dalam model (Chin, Gopal dan Salinburry, 1997).
𝛴ʎ𝑖 2
AVE =
𝛴ʎ𝑖 2 + 𝛴𝑖 𝑣𝑎𝑟 (𝜀𝑖 )
c) Cronbach’s Alpha
Mengukur batas nilai reliabilitas suatu konstruk, nilai cronbach’s alpha harus
lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima (Hair et al, 2008).
d) Composite Reliability
konstruk (Salisbury , Chin, Gopal dan Newsted, 2002). Nilai Composite reliability
harus lebih besar 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima (Hair et al, 2008)
dalam rangka menganalisis hubungan antara variable eksoden dan endogen yang telah
dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Tahapan
54
sebagai berikut:
a) Nilai R-square
Melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fitmodel. Uji yang kedua
dapat dilihat dari hasil R square untuk variable laten endogen sebesar 0.67, 0.33 dan
0.19 mengindikasikan bahwa model tersebut baik, moderat, dan lemah pada model
nilai predictive-relevance (Q²). Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) menunjukkan bahwa
Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai
signifikan atau tidak signifikan dilihat dari T-tabel pada alpha 0,05 (5%) =1,96
A. Analisis Deskriptif
distributor alat kesehatan yang sedang berkembang. Nama PT. Afiya Rajawali Sukses
memiliki arti tersendiri, dimana kata Afiya diambil dari bahasa arab yang berarti
sehat/sembuh, Rajawali yang diambil dari KBBI yang berarti elang besar (arti ini
diharapkan agar perusahaan dapat menjadi perusahaan yang selalu ternama dan
berkembang besar), dan kata Sukses diharapkan perusahaan ini dapat mencapai titik ke
PT. Afiya Rajawali Sukses berdiri pada 09 maret 2010 dan berkedudukan di Jl
Kemakmuran No.112 RT 004/005 Kel. Cilodong Kec. Cilodong, Depok, Jawa Barat,
Indonesia 16474. Perusahaan ini didirikan dan dikelola oleh keluarga Ibu Munia
Sapriana yang telah bergerak lebih dari 10 tahun, dalam perjalanannya PT. Afiya
Rajawali Sukses fokus memberikan pelayanan yang terbaik untuk para konsumennya.
PT. Afiya Rajawali Sukses juga memiliki kegiatan pengadaan dan penyaluran alat
kesehatan untuk rumah sakit, klinik, dan para reseller. PT Afiya Rajawali Sukses
bekerja sama dengan salah satu perusahaan ternama yaitu PT. Arista Latindo yang
55
56
Saat ini PT. Afiya Rajawali Sukses telah memiliki 4 cabang yang berlokasi di
depok, jakarta, bogor dan cibubur. Seiring berjalannya waktu di awal tahun 2019 saat
terjadi pandemi besar PT. Afiya Rajawali Sukses terus bertahan dengan berbagai
macam inovasi salah satunya yaitu mulai terjun dan bergabung ke dunia ecommerce,
PT. Afiya Rajawali Sukses berhasil menumbuhkan rasa kepercayaan dan kepuasan
Visi
Menjadi perusahaan distributor alat kesehatan yang unggul dan terpercaya serta
Misi
2. Menyediakan dan menyalurkan alat-alat kesehatan produk terbaik dari segi standar
2. Deskripsi Responden
memberikan jawaban atas kuesioner dalam penelitian ini. Berikut ini adalah
karakteristik responden berdasarkan hasil pengolahan kuesioner yang terdiri dari jenis
deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1
dibawah ini:
Tabel 4.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Valid Comulative
Frequency Percent
Percent Percent
Perempuan 52 57.2 57.2 57.2
Valid Laki-Laki 39 42.8 42.8 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 16.0, 2022
Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa dari
laki-laki. Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di PT.
Afiya Rajawali Sukses berjenis kelamin perempuan. Karena lebih banyak karyawan
Deskripsi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2
Deskripsi Responden BerdasarkanValid
Usia
Frequency Percent Comulative
Percent Percent
<25 tahun 17 18.7 18.7 18.7
25-30 tahun 24 26.4 26.4 45.1
Valid 31-40 tahun 36 39.6 39.6 66.0
41-50 tahun 9 9.8 9.8 94.5
>50 tahun 5 5.5 5.5 100.0
Total 91 100.0 100.0
58
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa dari responden yang
memiliki jumlah tertinggi adalah responden dengan usia diantara 31-40 tahun yaitu
sebanyak 39.6% dan terendah adalah responden dengan usia diantara >50 tahun yaitu
sebanyak 5,5%. Secara umum karyawan yang bekerja di PT. Afiya Rajawali Sukses
berada pada usia produktif antara 31-40 tahun. Karena lebih banyak karyawan yang
sudah lama bekerja di perusahaan sehingga lebih banyak yang berusia 31-40 tahun.
Tabel 4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan PendidikanValid
Terakhir
Frequency Percent Comulative
Percent Percent
SMK/Sederajat 72 79.0 79.0 79.0
Valid S1 19 21.0 21.0 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 16.0, 2022
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa dari 91 responden
terakhir S1 yaitu sebanyak 21.0%. Secara umum karyawan yang bekerja di PT. Afiya
lebih banyak karyawan yang bekerja sebagai marketing sehingga lebih banyak
berpendidikan SMK/Sederajat.
59
Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.4
dibawah ini.
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Valid
Frequency Percent Comulative
Percent Percent
<2 tahun 6 6.6 6.6 6.6
2-5 tahun 15 16.5 16.5 23.1
Valid
6-10 tahun 58 63.7 63.7 86.8
>10 tahun 12 13.2 13.2 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 16.0, 2022
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa dari 91 responden
yang memiliki jumlah tertinggi adalah responden dengan lama bekerja diantara 5-10
tahun yaitu sebanyak 63.7% dan terendah adalah responden dengan lama bekerja
diantara <2 tahun yaitu sebanyak 6.6%. Secara umum karyawan yang bekerja di PT.
PT. Afiya Rajawali Sukses lebih banyak memiliki lama bekerja antara 5-10 tahun.
3. Deskripsi Variabel
persentase. Berikut ini adalah hasil pengolahan kuesioner atas tanggapan responden
terhadap indikator-indikator yang menjadi item pernyataan pada kuesioner dan juga
60
perhitungan skor bagi variabel kinerja karyawan, kompensasi, disiplin kerja dan
motivasi kerja.
indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan responden pada variabel ini
Tabel 4.5
Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan
Std
Item Pernyataan N Min Max Mean
Deviation
Hasil Kerja
KK1 Saya mampu bekerja dengan
menghasilkan jumlah pekerjaan 91 1 5 3.967 1.048
yang telah ditentukan
KK2 Saya mampu bekerja dengan
menghasilkan kualitas yang 91 1 5 4.044 1.043
diinginkan
KK3 Saya mampu menyelesaikan tugas
91 1 5 3.689 1.363
pokok dengan efisien
Perilaku Kerja
KK4 Saya selalu hadir tepat waktu dan
tidak pernah mangkir dalam 91 1 5 3.589 1.475
bekerja
KK5 Saya selalu bekerja dengan inisiatf 91 1 5 3.667 1.333
KK6 Saya mampu menyelesaikan tugas
91 1 5 3.733 1.272
dengan teliti
Sifat Pribadi
KK7 Saya memiliki jiwa kepemimpinan 91 1 5 4.189 0.918
KK8 Saya selalu bekerja dengan jujur 91 1 5 3.778 1.218
KK9 Saya selalu bekerja dengan
91 1 5 3.644 1.336
kreativitas
Sumber: Hasil Olah Data PLS 3.0,(2022)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata penilaian responden
tentang variabel kinerja karyawan dengan perolehan nilai rata-rata tertinggi terletak
61
pada indikator KK7 sebesar (4.189) dengan pernyataan “Saya memiliki jiwa
KK4 sebesar (3.589) dengan pernyataan “Saya selalu hadir tepat waktu dan tidak
responden pada variabel ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.6
Deskripsi Variabel Kompensasi
Std
Item Pernyataan N Min Max Mean
Deviation
Kompensasi Langsung
KPS1 Saya menerima gaji yang sesuai 91
1 5 3.700 1.370
dengan beban kerja saya
KPS2 Saya selalu menerima upah tetap 91
1 5 4.067 1.073
dari hasil pekerjaan saya
KPS3 Atasan memberikan insentif 91
1 5 3.589 1.324
kepada karyawan yang berprestasi
KPS4 Atasan memberikan bonus kepada 91
1 5 3.433 1.469
karyawan yang berprestasi
Kompensasi Tidak Langsung
KPS5 Saya menerima cuti yang 91
1 5 3.833 1.176
diberikan ditempat saya bekerja
KPS6 Saya menerima tunjangan 91
jamsostek yang diberikan ditempat 1 5 3.822 1.151
saya bekerja
KPS7 Saya menerima THR (Tunjangan 91
Hari Raya) yang sesuai setiap 1 5 3.911 1.180
tahun
Sumber: Hasil Olah Data PLS 3.0,(2022)
62
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata penilaian responden
tentang variabel stres kerja dengan perolehan nilai rata-rata tertinggi terletak pada
indikator KPS2 sebesar (4.062) dengan pernyataan “Saya selalu menerima upah tetap
dari hasil pekerjaan saya”. Sedangkan perolehan nilai rata-rata terendah terletak pada
indikator KPS4 sebesar (3.433) dengan pernyataan “Atasan memberikan bonus kepada
indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan responden pada variabel ini
Tabel 4.7
Deskripsi Variabel Disiplin Kerja
Std
Item Pernyataan N Min Max Mean
Deviation
Ketaatan Waktu
DK1 Saya selalu hadir tepat waktu dalam 91
1 5 3.956 1.144
bekerja
DK2 Saya mampu menggunakan waktu kerja 91
secara efektif dalam menyelesaikan 1 5 3.933 1.162
tugas
DK3 Saya tidak pernah mangkir dalam 91
1 5 3.467 1.447
bekerja
Tanggung Jawab
DK4 Saya selalu mematuhi peraturan 91
1 5 3.578 1.468
perusahaan
DK5 Saya selalu bertanggung jawab dengan 91
1 5 3.278 1.483
target yang telah diberikan oleh atasan
DK6 Saya selalu bertanggung jawab dalam 91
1 5 4.122 1.052
membuat laporan kerja kepada atasan
Sumber: Hasil Olah Data PLS 3.0,(2022)
63
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata penilaian responden
tentang variabel kompetensi dengan perolehan nilai rata-rata tertinggi terletak pada
indikator DK6 sebesar (4.122) dengan pernyataan “Saya selalu bertanggung jawab
dalam membuat laporan kerja kepada atasan”. Sedangkan perolehan nilai rata-rata
terendah terletak pada indikator DK5 sebesar (3.278) dengan pernyataan “Saya selalu
indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan responden pada variabel ini
Tabel 4.8
Deskripsi Variabel Motivasi Kerja
Std
Item Pertanyaan N Min Max Mean
Deviation
Kebutuhan Akan Prestasi
MK1 Saya bersedia mengerjakan tugas 91
tambahan untuk mencapai prestasi 1 5 3.733 1.348
kerja yang tinggi
MK2 Saya tertarik untuk menjadi karyawan 91
1 5 4.065 1.068
terbaik di tempat saya bekerja
Kebutuhan Akan Bersosialisasi
MK3 Saya selalu bekerja dengan tim untuk 91
1 5 3.867 1.222
tugas yang saya kerjakan
MK4 Saya termotivasi bekerja dengan tim 91 1 5 3.589 1.429
MK5 Saya dan rekan kerja saling 91
1 5 3.589 1.382
memberikan semangat
MK6 Saya menjalin persahabatan dengan 91
saling memberikan bantuan dan 1 5 4.056 1.037
bekerjasama
MK7 Saya selalu bersemagat bekerja 91
1 5 3.844 1,273
dengan kelompok
Kebutuhan Akan Kekuasaan
64
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata penilaian responden
tentang variabel kompensasi dengan perolehan nilai rata-rata tertinggi terletak pada
indikator MK2 sebesar (4.065) dengan pernyataan “Saya tertarik untuk menjadi
karyawan terbaik di tempat saya bekerja”. Sedangkan perolehan nilai rata-rata terendah
terletak pada indikator MK9 sebesar (3.478) dengan pernyataan “Menurut saya
B. Uji Instrumen
Uji instrument ini di uji cobakan kepada responden yang tidak termasuk sampel
penelitian tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Jumlah
responden uji instrument ini sebanyak 28 orang karyawan yang bekerja di PT. Afiya
Rajawali Sukses. Uji instrument ini terdiri dari 31 item pernyataan dari keseluruhan
variabel penelitian. Berikut merupakan hasil pengolahan data uji instrument dengan
a) Uji Validitas
nilai r-tabel dengan nilai r-hitung untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana n
65
adalah jumlah sampel. Dalam penelitian ini nilai n adalah 28, maka (df) = 28 – 2
= 26 dan taraf sigifikansi 95% (0,0) di dapat r-tabel dua sisi adalah 0,3610. Jika r-
hitung > r-tabel maka pernyataan dikatakan valid, sebaliknya nilai nilai r-hitung
lebih kecil dari nilai r-tabel maka butir pernyataan tidak valid sehngga tidak dapat
Hasil uji validitas terhadap variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan pada
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Indikator R hitung R tabel Keterangan
KK1 0.795 0,3610 Valid
KK2 0.870 0,3610 Valid
KK3 0.808 0,3610 Valid
KK4 0.862 0,3610 Valid
KK5 0.572 0,3610 Valid
KK6 0.653 0,3610 Valid
KK7 0.862 0,3610 Valid
KK8 0.691 0,3610 Valid
KK9 0.795 0,3610 Valid
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 16.0, 2022
Beradasarkan hasil pengujian validitas pada Tabel 4.9 Diatas dapat dilihat
bahwa keseluruhan item variabel kinerja karyawan mempunyai r-hitung > r-tabel
yaitu pada taraf signifikansi 95% (0,05) dan n – 2= 28– 2 = 26, diperoleh r-tabel
= 0,3610. Maka dapat dikatakan bahwa keseluruhan item pada variabel kinerja
Hasil uji validitas terhadap variabel kompensasi dapat dijelaskan pada Tabel
4.10 berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi (X1)
Indikator R hitung R tabel Keterangan
KPS1 0.829 0,3610 Valid
KPS2 0.780 0,3610 Valid
KPS3 0.811 0,3610 Valid
KPS4 0.700 0,3610 Valid
KPS5 0.680 0,3610 Valid
KPS6 0.657 0,3610 Valid
KPS7 0.875 0,3610 Valid
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 16.0, 2022
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada Tabel 4.10 Diatas dapat dilihat
bahwa keseluruhan item variabel kompensasi mempunyai r-hitung > r-tabel yaitu
0,3610. Maka dapat dikatakan bahwa keseluruhan item pada variabel kompensasi
adalah valid.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X2)
Indikator R hitung R tabel Keterangan
DK1 0.818 0,3610 Valid
DK2 0.872 0,3610 Valid
DK3 0.862 0,3610 Valid
DK4 0.855 0,3610 Valid
DK5 0.912 0,3610 Valid
DK6 0.857 0,3610 Valid
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 16.0, 2022
67
dilihat bahwa keseluruhan item variabel disiplin kerja mempunyai r-hitung > r-
tabel yaitu pada taraf signifikansi 95% (0,05) dan n – 2= 28 – 2 = 26, diperoleh
r-tabel = 0,3610. Maka dapat dikatakan bahwa keseluruhan item pada variabel
Hasil uji validitas terhadap variabel motivasi kerja dapat dijelaskan pada
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X3)
Indikator R hitung R tabel Keterangan
MK1 0.866 0,3610 Valid
MK2 0.781 0,3610 Valid
MK3 0.833 0,3610 Valid
MK4 0.766 0,3610 Valid
MK5 0.846 0,3610 Valid
MK6 0.853 0,3610 Valid
MK7 0.708 0,3610 Valid
MK8 0.877 0,3610 Valid
MK9 0.902 0,3610 Valid
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 16.0, 2022
Beradasarkan hasil pengujian validitas pada Tabel 4.12 Diatas dapat dilihat
bahwa keseluruhan item variabel motivasi kerja mempunyai r-hitung > r-tabel
yaitu pada taraf signifikansi 95% (0,05) dan n – 2= 28 – 2 = 26, diperoleh r-tabel
= 0,3610. Maka dapat dikatakan bahwa keseluruhan item pada variabel motivasi
Alpha. Jika koefisien cronbach’s alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 maka
kecil dari 0,70 maka instrument dikatakan tidak reliabel. Instrumen yang reliabel
konstruk dapat diandalkan. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas setiap variabel
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel N of Items Cronbac’s Kriteria Keterangan
Alph
KK 9 0,890 Reliabel
KPS 7 0,983 Reliabel
≥ 0,70
DK 6 0,871 Reliabel
MK 9 0,822 Reliabel
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 16.0, 2022
nilai cronbach’s alpha > 0,70 yang artinya semua variabel yang diteliti sudah
reliabel, sehingga dapat dikatakan alat ukur yang digunakan mempunyai hasil yang
Least Square (Smart-PLS) versi 3.0. PLS dimaksud untuk causal-predictive analysis
69
dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah dengan
a) Convergent Validity
dinilai berdasarkan korelasi antara item score atau component score dengan construct
score yang dihitung dengan PLS. Indikator individu dianggap valid jika memiliki nilai
korelasi di atas 0.70. Namun demikian pada riset tahap pengembangan skala, loading
factor 0,50 sampai 0,60 masih dapat di terima. Dengan melihat hasil output korelasi
antara indikator, dengan kontruksinya seperti di lihat dari gambar 4.1 dan tabel 4.15
struktur di bawah ini. Dengan melihat hasil output korelasi antara indikator dengan
konstruknya seperti terlihat pada tabel dan gambar structural dibawah ini:
Gambar 4.1
Hasil Uji Convergent Validity
Tabel 4.14
Hasil Uji Convergent Validity
Variabel Indikator Outer Loading Keterangan
KK1 0.898 Valid
KK2 0.714 Valid
KK3 0.721 Valid
Kinerja Karyawan KK4 0.640 Valid
(Y) KK5 0.747 Valid
KK6 0.763 Valid
KK7 0.667 Valid
KK8 0.828 Valid
KK9 0.737 Valid
KPS1 0.736 Valid
Kompensasi KPS2 0.863 Valid
(X1) KPS3 0.587 Valid
KPS4 0.534 Valid
KPS5 0.752 Valid
KPS6 0.803 Valid
KPS7 0.860 Valid
DK1 0.787 Valid
DK2 0.911 Valid
Disiplin Kerja DK3 0.567 Valid
(X2) DK4 0.742 Valid
DK5 0.526 Valid
DK6 0.815 Valid
MK1 0.729 Valid
MK2 0.819 Valid
Motivasi Kerja MK3 0.762 Valid
(X3) MK4 0.653 Valid
MK5 0.680 Valid
MK6 0.796 Valid
MK7 0.864 Valid
MK8 0.722 Valid
MK9 0.601 Valid
Sumber: Hasil Olah PLS.3.0, 2022
71
Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel 4.14 diatas, terlihat bahwa semua indikator
telah memenuhi convergent validity (data telah valid) karena memiliki nilai loading
b) Discriminant Validity
dari masing-masing variabel laten berbeda dengan variabel lainnya. Suatu indikator
dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju
dibandingkan loading faktor kepada kontruk lain. Dengan demikian, kontrak aten
memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di
blok yang lain. Hasil pengujian Discriminant Validity di peroleh sebagai berikut.
Tabel 4.15
Hasil Uji
Kinerja Discriminant Validity (Cross loadings)
Disiplin
Indikator Kompensasi Motivasi
Karyawan Kerja Kerja
KK1 0.898 0.583 0.821 0.861
KK2 0.714 0.517 0.661 0.686
KK3 0.721 0.709 0.712 0.287
KK4 0.640 0.625 0.574 0.620
KK5 0.747 0.715 0.740 0.724
0.763
KK6 0.672 0.735 0.724
0.667
KK7 0.572 0.610 0.616
0.828
KK8 0.739 0.808 0.809
KK9 0.737 0.669 0.711 0.378
KPS1 0.678 0.736 0.614 0.714
KPS2 0.795 0.863 0.805 0.815
KPS3 0.510 0.587 0.498 0.258
KPS4 0.455 0.534 0.527 0.253
KPS5 0.742 0.752 0.698 0.372
KPS6 0.770 0.803 0.742 0.745
KPS7 0.820 0.860 0.792 0.811
72
karyawan dengan indikator KK.1, KK.2, KK.3, KK.4, KK.5, KK.6, KK.7, KK.8, KK.9
kerja dan motivasi kerja). Kemudian korelasi konstruk kompensasi dengan indikator
KPS.1, KPS.2, KPS.3, KPS.4, KPS.5, KPS.6, KPS.7 lebih tinggi dibandingkan korelasi
dengan konstruk lainnya (kinerja karyawan, disiplin kerja dan motivasi kerja). Lalu
korelasi konstruk disiplin kerja dengan indikator DK.1, DK.2, DK.3, DK.4, DK.5,
DK.6 lebih tinggi dibandingkan korelasi dengan konstruk lainnya (kinerja karyawan,
kompensasi dan motivasi kerja). Begitupun dengan korelasi konstruk motivasi kerja
dengan indikator MK.1, MK.2, MK.3, MK.4, MK.5, MK.6 lebih tinggi dibandingkan
korelasi dengan konstruk lainnya (kinerja karyawan, kompensasi dan disiplin kerja).
73
Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square
root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara
konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dapat dikatakan memiliki nilai
Tabel 4.16
Hasil Uji Average Variance Extracted (AVE)
Variabel Average Variance Extracted (AVE)
Kinerja Karyawan 0.562
Kompensasi 0.552
Disiplin Kerja 0.544
Motivasi Kerja 0.548
Sumber: Hasil Olah Data PLS 3.0, 2022
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil output Ave untuk konstruk
Deskripsi kinerja karyawan, kompensasi, disiplin kerja dan motivasi kerja memiliki
nilai AVE lebih besar dari 0,50. Yaitu untuk kinerja karyawan memiliki AVE 0,562 >
0,50. Deskripsi kompensasi memiliki nilai AVE 0,552 > 0,50, Deskripsi disiplin kerja
memiliki nilai AVE 0,544 > 0,50, serta motivasi kerja memiliki nilai AVE 0,548 >
0,50. Maka seluruh konstruk telah memenuhi kriteria discriminat validity yang baik.
dalam suatu model penelitian. Menurut Ghozali (2014), apabila seluruh nilai variabel
laten memiliki nilai composite reliability maupun Cronbach’s alpha > 0,70 hal itu
berarti bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik atau kuesioner yang digunakan
sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten. Berikut merupakan hasil
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Composite Reliability dan Cronbach’s alpha
Variabel Composite Reliability Cronbach’s Alpha
Kinerja Karyawan 0.920 0.901
Kompensasi 0.894 0.858
Disiplin Kerja 0.874 0.822
Motivasi Kerja 0.915 0.895
Sumber: Hasil Olah Data PLS 3.0, 2022
reliability dan Cronbach’s alpha menunjukkan nilai yang memuaskan, karena seluruh
variabel laten memiliki nilai Composite reliability dan Cronbach’s alpha > 0,70. Hal
ini berarti bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik atau kuesioner yang
digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten.
Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori
dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen yang telah
a) Nilai R-square
Melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model (Gof) model.
Nilai R-square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R-square semakin
semakin kecil nilai R-square variasi variabel dependen semakin terbatas. Berikut
Tabel 4.18
Hasil Uji Nilai R-Square
Variabel Endogen R square
Kinerja Karyawan (Y) 0.953
Sumber: Hasil Olah Data PLS 3.0, 2022
dapat dikatakan baik sebab memiliki nilai diatas 0.67. Model pengaruh variabel laten
independen terhadap kinerja karyawan nilai R-square sebesar 0.953 yang dapat
oleh variabel kompensasi, disiplin kerja dan motivasi kerja sebesar 95.3% sedangkan
nilai predictive-relevance (Q2). Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) menujukan bahwa
model mempunyai nilai predictive relevance. Nilai R-square tiap-tiap variabel endogen
𝑄 2 = (1 − 𝑆𝑆𝐸/𝑆𝑆𝑂)
𝑄2 = 0.522
0.522 lebih besar dari 0 (nol). Hal itu berarti bahwa 52.2/% variasi pada kinerja
76
dengan demikian model dikatakan layak untuk memiliki niali prediktif yang relevan.
Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai
signifikansi pada hipotesis ini dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping. Melihat
signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai
signifikan atau tidak signifikan dilihat dari T-table pada alpha 0.05 (5%) = 1.96,
Gambar 4.2
Hasil Uji Bootstraping
Tabel 4.19
Hasil Uji Hipotesis
Original T. P
Variabel Signifikansi
Sample Statistic Values
Kompensasi
Positif
H1 Kinerja 0.252 2.958 0.003
Signifikan
Karyawan
Disiplin Kerja
Positif
H2 Kinerja 0.274 3.349 0.001
Signifikan
Karyawan
Motivasi
Positif
H3 Kerja Kinerja 0.468 3.932 0.000
Signifikan
Karyawan
Sumber : Hasil Olah Data PLS 3.0 , 2022
model penelitian:
alpha 5% (1.96) dan nilai P-value 0,003 < alpha 0,50. Serta nilai original
alpha 5% (1.96) dan nilai P-value 0,001 < alpha 0,50. Serta nilai original
alpha 5% (1.96) dan nilai P-value 0,000< alpha 0,50. Serta nilai original
karyawan.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil hipotesis ini
kinerja karyawan. semakin tinggi kompensasi yang diberikan kepada karyawan maka
akan meningkat kinerja karyawan. Jika perusahaan memberikan gaji serta tunjangan
yang sesuai kepada karyawan maka kinerja karyawan akan lebih maksimal lagi dalam
bekerja. Kemudian penelitian Dahlia dan Fadli (2022) juga menunjukkan bahwa
perusahaan memberikan hak-hak karyawan dengan sesuai maka kinerja karyawan akan
meningkat. Menurut Astari et al., (2022) hal ini menunjukkan bahwa semakin
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan . Hasil hipotesis ini
sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan menurut penelitian Yuliantin dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja memiliki hubungan yang kuat
perusahaan maka kinerja karyawan akan maningkat.. Kemudian penelitian Juwita dan
Permatayuny (2021) juga menunjukkan bahwa disiplin kerja bepengaruh positif dan
bahwa disiplin kerja bepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal
ini menunjukkan bahwa karyawan yang disiplin dalam bekerja selalu bekerja SOP
maka akan menghasilkan kualitas kerja yang sesuai sehingga hal ini akan
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil hipotesis ini
sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan menurut penelitian Sari dan
maka akan meningkatkan kinerja karyawan. Kemudian penelitian Nurasia (2022) juga
80
menunjukkan bahwa motivasi kerja bepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
bepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja sangat
penting bagi karyawan, karena semakin tinggi kepedulian atasan dan semangat serta
dukungan yang diberikan oleh atasan maka akan meningkatkan kinerja karyawan.
BAB V
A. Simpulan
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel motivasi kerja
2) Disiplin kerja bepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal
positif dan signifikan pada variabel disiplin kerja adalah penggunaan waktu
secara efektif
81
82
B. Saran
memberikan saran atau masukan kepada perusahaan dan peneliti berikutnya, antara
lain:
a) Berdasarkan hasil dari nilai mean tertinggi pada variabel motivasi kerja
di tempat saya bekerja” maka yang dapat dijadikan saran yaitu seperti
kinerja terbaik.
b) Berdasarkan hasil dari nilai mean tertinggi pada variabel disiplin kerja
membuat laporan kerja kepada atasan” maka yang dapat dijadikan saran
terdapat pada pernyataan “Saya selalu menerima upah tetap dari hasil
83
berpengaruh terhadap kinerja karyawan seperti kepuasan kerja dan variabel lainnya
B. Kompensasi (X1)
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
STS TS N S SS
Kompensasi Langsung
KPS1 Saya menerima gaji yang sesuai dengan beban
kerja saya
KPS2 Saya selalu menerima upah tetap dari hasil
pekerjaan saya
KPS3 Atasan memberikan insentif kepada karyawan
yang berprestasi
KPS4 Atasan memberikan bonus kepada karyawan
yang berprestasi
Kompensasi Tidak Langsung
KPS5 Saya menerima cuti yang diberikan ditempat
saya bekerja
KPS6 Saya menerima tunjangan jamsostek yang
diberikan ditempat saya bekerja
85