Anda di halaman 1dari 77

PAGE \* MERGEFORMAT 14

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang masalah

Perusahaan merupakan salah satu organisasi yang

mempunyai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam

mencapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan faktor – faktor

produksi yang terdiri dari sumber daya alam , sumber daya manusia ,

modal, bahan baku, mesin dan teknologi.

PT.May Sun Yvan adalah Brand skincare yang berasal dari

Canada yang mengutamakan kesehatan serta kekuatan skinbarier.

Skintific hadir di indonesia pada Agustus 2021 yang di formulasikan

berdasarkan scientitic research dengan teknologi paten Triangel

Trilogi Effect yang bekerja secara cepat dan barier safe.

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan

yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan

mentah,alat – alat kerja, mesin – mesin produksi ,uang dan

lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan ( sumber

daya manusia ) yang mengelola faktor produksi lainnya . Namun,

perlu di ingat bahwa sumber daya manusia , manusia sendiri sebagai

faktor produksi , seperti halnya faktor produksi yang lainnya,

merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan

menghasilkan keluaran (output). Manusia sebagai tenaga kerja

meerupakan salah satu faktor produksi yang mempunyai peran

penting dalam kegiatan perusahaan di samping faktor – faktor


PAGE \* MERGEFORMAT 14

pendukung lainnya seperti modal usaha.

Pengembangan SDM baik yang bekerja disektor public

maupun sector swasta, perlu dilakukan secara terencana dan

berkesinambungan. Strategi untuk mengembangkan SDM yang

dikenal dengan manajemen organisasi, harus fleksibel dan

menerima gagasan gagasan baru meskipun saat ini kurang sesuai

dan dapat melakukan beberapa reformasi secara fundamental

terhadap praktik dan kebijakan konfensional. kemampuan karyawan

baru yang digabung dengan program pengenalan dan pelantikan

karyawan tersebut belum sepenuhnya menjadikan hilangnya

kesenjangan antara kemampuan kerja dan tuntutan tugas yang

bermuara pada peningkatan kerja organisasi/perusahaan sebagai

keseluruhan (Kadarisman,2012:3)

Visi PT. May Sun Yvan untuk industri kecantikan adalah untuk

dapat menciptakan produk pintar yang dapat diakses oleh semua

orang yang ingin meningkatkan rutinitas perawatan kulit mereka

dengan bahan aktif murni ,formulasi cerdas dan tentunya dengan

teknologi yang lebih maju.

Misi PT. May Sun Yvan adalah selalu setia memenuhi

kebutuhan masyarakat dengan menyediakan pelayanan yang unggul

, akrab bersahabat serta dengan suasana berbelanja yang

menyenangkan.

Berdasarkan Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang

ketenaga kerjaan dengan persetujuan Bersama antara DPR dan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Presiden memutuskanPasal 1 Nomor 31 yang berisi bahwa

Ketenaga kerjaan pekerjaan/ buruh adalah suatu pemenuhan

kebutuhan dan keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik

di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara langsung atau

tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam

lingkungan kerja yang aman dan sehat. Maka jika kebutuhan

karyawan terpenuhi secara jasmani maupun rohani, dapat

memberikan kontribusi pada perusahaan.

Dalam mencapai visi dan misi perusahaan PT. May Sun Yvan

mempersiapkan strategi dan mempersiapkan SDM yang berkualitas

serta mempunyai kinerja tinggi.

Namun, Fenomena yang terjadi kinerja karyawan PT. May Sun

Yvan belum terlihat optimal, hal tersebut terlihat dari hasil kinerja

karyawan masih di dimonasi nilai yang rendah berikut ini data

mengenai kinerja karyawan PT. May Sun Yvan

Tabel 1.1
Data kinerja karyawan PT.May Sun Yvan tahun 2021

Realisasi

No Kriteria Target(%)
2021(%) 2022(%)

1 Kualitas kerja 90 70 50
2 Kuantitas kerja 90 72 69
3 Tanggung jawab 90 74 70
4 Kerjasama 90 71 70
5 Inisiatif 90 70 40
Rata – rata 90 71,4 60,2
Sumber : PT May Sun Yvan
PAGE \* MERGEFORMAT 14

Berdasarkan pada tabel 1.1 diatas data kinerja karyawan PT. May

Sun Yvan belum optimal sehingga masih dinilai kurang baik, hal ini

ditandai dengan belum terealisasinya angka target yang telah

ditetapkan oleh perusahaan , ditandai dengan adanya penurunan 2,2

% di tahun 2022 dengan nilai rata rata 69,2% dari 71,4% di tahun

2021.

Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau

bijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi

yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.

Moeheriono (2019:96). Kinerja atau produktivitas sumber daya

manusia juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya

motivasi, kompesasi dan kepuasan kerja .

Salah satu yang menjadi pertimbangan kinerja karyawan

adalah kompensasi yang adil dan motivasi yang sesuai . Murti dan

Srimulyani (2018) dan Yahyo, Djoko dan Dewi (2018)

membuktikan bahwa motivasi, kompensasi, dan kepuasan kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan Riansari,

Sudira, dan Rofiaty (2018) membuktikan bahwa kompensasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan, kompensasi berpengaruh

tidak langsung terhadap melalui perantara kepuasan kerja.

Ungkapan masalah diatas merupakan observasi awal yang

dilakukan oleh peneliti, dimana ditemukan bahwa kinerja PT. May


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Sun Yvan masih dalam kategori rendah, hal ini dapat dibuktikan

dengan kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan seperti lambat melayani konsumen dan

tidak cepat tanggap.

Fasilitas utama karyawan seperti baju seragam yang masih

kurang memadai , satu orang karyawan hanya diberikan 1 baju

untuk 6 hari kerja bahkan ada yang belum diberikan seragam saat

bekerja Sehingga karyawan merasa kurang nyaman. Ini membuat

menurunnya motivasi karyawan. Kinerja yang belum maksimal ini

turut di pengaruhi oleh motivasi kerja, Motivasi kerja selayaknya di

berikan kepada pegawai dimulai dari hal- hal kecil seperti pujian,

pemberian incentive atau bonus sampai pada pemberian

penghargaan bagi karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang

baik. Tanpa ada inovasi untuk menaikan kinerja karyawan tersebut

serta seringnya loyalitas yang dilakukan oleh karyawan seperti jam

kerja yang melebihi waktunya dan tidak dibayar lembur.

Rendahnya kinerja karyawan menyebabkan tujuan

perusahaan tidak tercapai dengan baik karena terdapat Tindakan

karyawan yang tidak mendukung efektivitas dan efisiensi dalaam

melakukan pekerjaan.

Adapun data motivasi berdasarkan pra survey pada PT. May

Sun Yvan Adalah sebagai berikut:


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Tabel 1.2
Data motivasi karyawan PT. May Sun Yvan 2021
N Dimensi Skor Keterangan
o
1. Kebutuhan fisiologi 3,10 Cukup baik
2. Kebutuhan sosial 2,70 Cukup baik
3. Kebutuhan pengakuan 3,20 Cukup baik
4. Kebutuhan aktualisasi diri 3,10 Cukup baik
Rata – rata 3,00 Cukup baik

Sumber data pra survey : PT. May Sun Yvan

Berdasarkan data tabel 1.2 diatas hasil pra survey

menggambarkan bahwa motivasi pada PT. May Sun Yvan

memperoleh skor rata – rata 3,00 denga kategori cukup baik. Hasil

ini bisa dilihat dari dimensi kebutuhan fisik mempunyai skor 3,10

dengan kategori cukup baik. kebutuhan sosial mempunyai skor 2,70

dengan kategori cukup baik, kebutuhan pengakuan mempunyai skor

3,20 dengan kategori cukup baik, dan kebutuhan aktualisasi diri

mempunyai skor 3,10 dengan kategori cukup baik. Hal ini

menggambarkan bahwa motivasi karyawan pada umumnya sudah

cukup baik namun masih ada beberapa hal yang masih belum

sesuai dengan dengan harapan perusahaan diantaranya , tanggung

jawab terhadap tugas pekerjaan yang harus di laksanakan sehingga

menyebabkan tidak tercapainya target sesuai dengan yang di

harapkan. Menurut Kieth davis dalam Mangku negara (2014:67:68)

faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor

kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation) yang

mengemukakan bahwa motivasi terbentuk dari sikap seseorang

pegawai dalam menghadapi situasi serta lingkungan kerja.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Kurangnya motivasi dalam bekerja akan menurunkan

semangat karyawan untuk memberikan kontribusi terbaiknnya dalam

pekerjaannya sehingga bila motivasi rendah semangat bekerja akan

turun hal in ikan berakibat pada kualitas kinerja karyawan. Selain

permasalahan motivasi yang belum optimal, rendahnya kinerja

karyawan pada PT, May Sun Yvan di duga juga karena kompensasi

yang masih belum sesuai dengan harapan, sehingga berdampak

pada produktivitas dan kinerja para karyawan. Kurangnya

kompensasi untuk mengapresiasi karyawan dirasa membuat kinerja

karwayan menurun, karyawan merasa kurang terhadap kompensasi

yang diberikan perusahaan. Pemberian kompensasi berupa bonus.

Kompensasi di berikan dengan tujuan untuk memberikan rangsangn

dan motivasi kepada tenga kerjaa untuk meningkatkaan prestasi

kerja. Oleh karena itu , bila kompensasi diberikan secara tepat

karyawan akan lebih puas dan termotivasi untuk mencapain sasaran

– sasaran organisasi. Tetapi jika karyawan memandang kompensasi

mereka tidak memadai , prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja

mereka bisa turun secara drastis. Jika di Kelola dengan baik ,

kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan

memperoleh , memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik.

Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada

sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk

penempatan Kembali tidaklah mudah. Adapun data kompensasi


PAGE \* MERGEFORMAT 14

berdasarkan pra survey penelitian pada PT. May Sun Yvan mengenai

kompensasi seperti pada tabel 1.3 dibawah ini:

Tabel 1.3
Data Kompensasi

NO JABATAN POTONGAN

BPJS BPJS BPJS Total upah


Ketenaga Kesehatan Pensiun yang Di
kerjaan Terima
1 Region Respresentatif 370.000 150.000 370.000 14,652,756
Officer
2 Respresentatif officer 370.000 150.000 370.000 12.652.756

2 Assistant Respentative 370.000 150.000 370.000 11.652,756


officer
3 Supervisor 370.000 150.000 370.000 9.652,756

4 Team leader 80.969 40,485 40,485 7.652,756

5 Mercerdaicing 80.969 40,486 40,485 5,652,756

Beauty Advisor 80.969 40,485 40,485 4,652,756

sumber data: PT. May Sun Yvan Tahun 2022

tabel 1.3 diatas merupakan data dan nominal rupiah upah/gaji

karyawan. Data tersebut mewakili gambaran dari kompensasi PT. May Sun

Yvan . Tujuan ditampilkan data tersebut untuk memastikan dengan jumlah

upah/gaji tersebut apakah mengindikasi kompensasi yang baik atau

mungkin sebaliknya, diduga ada ketidak sesuaian beban kerja dan

upah/gaji yang diterima.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Tabel 1.4

Data insentif

No Target Insentif Absen Grooming Laporan

1 60-100 JT 400.000 75.000 75.000 75.000

2 100-200 JT 500.000 75.000 75.000 75.000

3 300-600 JT 700.000 75.000 75.000 75.000

4 700-4M 1.000.000 75.000 75.000 75.000

Sumber data: PT.May Sun Yvan 2022

Tabel 1.4 diatas merupakan data dan nominal rupiah insentif

dimana dengan target tersebut karyawan akan mendapatkan insentif

pencapaian,absen,grooming dan laporan, namun jika tidak sampai

target insentif Absen,grooming dan laporan akan hangus. Untuk

menciptakan kinerja yang prima perlu memperhatikan motivasi kerja

perusahaan wajib melihat aspek insentif yang di berikan akan

membuat semangat para pegawai untuk pekerja lebih giat sehingga

menghasilkan kerja yang optimal hal ini sejalan dengan teori yang di

kemukakan oleh Muty dan hudiwinarsih,2012 menyatakan bahwa

konpensasi merupakan fungsi strategik sumber daya manusia yang

mempunyai imbas signifikan atas fungsi-fungsi sumber daya

manusia lainnya.

Atas dasar latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk


PAGE \* MERGEFORMAT 14

meneliti motivasi dan kompensasi kerja dengan judul “ PENGARUH

MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PT MAY SUN YVAN”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas bahwa peneliti mempunyai

identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kinerja karyawan pada PT. May Sun Yvan belum optimal

2. Motivasi karyawan pada PT. May Sun Yvan belum optimal

3. Kompensasi Karyawan pada PT. May Sun Yvan belum optimal

4. Pendidikan dan pelatihan kinerja karyawan yang belum optimal

5. Budaya kerja karyawan PT. May Sun Yvan yang belum optimal

6. Kemampuan kerja karyawan PT.May Sun Yvan belum optimal

7. Komitmen karyawan PT. May Sun Yvan yang belum optimal

8. Komunikasi antar personal karyawan PT. May Sun Yvan belum

optimal

9. Pemberian kompensasi yang diterima karyawan PT. May Sun

Yvan belum optimal

10. Lingkungan kerja fisik karyawan PT. May Sun Yvan belum

optimal

11. Inovasi dan pengambilan resiko karyawan PT. May Sun Yvan

belum optimal

12. Fungsi kepemimpinan PT. May Sun Yvan belum optimal

13. Menurunnya disiplin kerja karyawan PT. May Sun Yvan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

1.3 Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

di uraikan, maka peneliti membatasi masalah hanya pada Pengaruh

Kompensasi Dan Mmtivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT.

May Sun Yvan untuk menghindari terjadinya pembahasan yang lebih

luas

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas. maka masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Motivasi PadaPT. May Sun Yvan.

2. Bagaimana Kompensasi Pada PT. May Sun Yvan.

3. Bagaimana Kinerja Karyawan Pada PT. May Sun Yvan.

4. Seberapa Besar Pengaruh MotivasiTerhadap Kinerja Karyawan

Pada PT. May Sun Yvan.

5. Seberapa Besar Pengaruh Kompensasi Terhadap

KinerjaKaryawan Pada PT. May Sun Yvan.

6. Seberapa Besar Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap

Kinerja Pada PT. May Sun Yvan.

1.5 Maksud Penelitian


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis mempunyai tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis :

1. Motivasi Pada PT. May Sun Yvan.

2. Kompensasi Pada PT. May Sun Yvan.

3. Kinerja Karyawan Pada PT. May Sun Yvan.

4. Besarnya Pengaruh MotivasiTerhadap Kinerja Karyawan Pada

PT. May Sun Yvan.

5. Besarnya Pengaruh Motivasi Terhadap KinerjaKaryawan Pada

PT. May Sun Yvan.

6. Besarnya Pengaruh Kompensasi Dan Kompensasi Terhadap

Kinerja Pada PT. May Sun Yvan.

1.6 Kegunaan penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat

memperluas ilmu pengetahuan dan pengembangan baik bagi

peneliti,perusahaan maupun masyarakat, yaitu:

1.6.1 Kegunaan pengembangan ilmu (teoritis)

Yang dimaksud dengan kegunaan teoritis adalah mandaat

yang berhubungan dengan penggunaan ilmu pengetahuan sebagai

sumber referensi untuk pemahaman dan pengembangan lanjutan

terhadap konsep atau teori. manfaat teoritis tersebut diantaranya:

1) Bagi peneliti
PAGE \* MERGEFORMAT 14

Manfaat bagi peneliti adalah untuk mengaplikasikan teori -

teori di bidang manajemen sumber daya manusia yang di dapat di

mata pelajaran MSDM.

2) Bagi pihal pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan menjafi referensi atau masukan

bagi para peneliti lain untuk mengembangkan dan memperkuat teori-

teori tentang motivasi dan kompensasi terhadap kinerja.

1.6.2 Kegunaan Praktis

Yang dimaksud dengan kegunaan praktis adalah manfaat

yang secara langsung berhubungan dengan praktek-praktek aktivitas

hidup manusia secara aktual. Manfaat praktis dintaranya:

1) Penelitian ini diharapkan menjadi salah dayu sumber informasi

dan memberikan masukan pemikiran terhafap pengembangan

manajemen sumber daya manusia

2) Memberikan wawasan bagi semua pihak tentang pengaruh

motivasi dan kompensasi terhadap kinerja.

BAB II
PAGE \* MERGEFORMAT 14

TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian tinjauan pustaka ini, akan di uraikan mengenai

landasan teori penelitian yang berguna sebagai dasar dalam

pemikiran ketika melakukan pembahasan tentang masalah yang

diteliti, penelitian yang terdahulu yang dapat dijadikan

pertimbangan dalam perbandingan kesesuaian penelitian ini,

serta kerangka pemikiran yang berisi pola hubungan antara

variabel yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang

diteliti.

2.1.1 Pengertian manajemen

Dalam suatu perusahaan, manajemen sangatlah diperlukan untuk

mendukung kegiatan kegiatan yang telah direncanakan guna

menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan

mengkoordinasikan sumber daya manusia didalam perusahaan demi

mencapai tujuan yang

telah ditentukan.

James A.F. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua

sumber daya organisasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara


PAGE \* MERGEFORMAT 14

maksimal, para manajer didalam perusahaan haruslah mampu

menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.Adapun fungsi —

fungsi manajemen

menurut para ahli adalah :

1) Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau

mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan

terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.

2) Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan

perusahaan lalu dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-

rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah

ditentukan. Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan

organisasi scara keseluruhan dan merupakan langkah yang

terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak manajer

mengevaluasi berbagaii rencana alternatif sebelum pengambilan

tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih apakah

sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan.

Perencanaan adalah proses awal yang paling penting dari

seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa

bejalan tanpa planning.

Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan :

a) Menetapkan arah tujuan serta target bisnis

b) Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut

c) Menentukan sumber daya yang dibutuhkan

3) Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya


PAGE \* MERGEFORMAT 14

manusia dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh

perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah

ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam

bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh

proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas

tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa

hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam

mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah

dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang

diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi.

pengorganisasian bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa

yg harus dikerjakan, siapa personil yang menjalankannya,

bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus

bertanggung jawab terhadap tugas tersebut.

4) Acting merupakan tindakan pelaksanaan dari rencana yang

dibuat.

5) Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa

penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak merekrut

tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, sampai dengan

usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal

kepada organisasi.

6) Facilitating merupakan kegiatan memfasilitasi karyawan

dengan alat atau model yang dibutuhkan.

7) Directing adalah fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk


PAGE \* MERGEFORMAT 14

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal

dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis,

sehat dan yang lainnya.

Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi

pengarahan :

a) Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan,

penbimbingan, dan memberikan motivasi kepada pekerja

suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan

b) Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang

pekerjaan

c) Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.

8) Leading merupakan pekerjaan yang dilakukan manajer yang

menyebabkan oranglain bertindak.

9) Coordinating merupakan salah satu fungsi manajemen untuk

melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,

percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan

menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan

bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam

usaha mencapai tujuan organisasi.

10) Motivating merupakan salah satu fungsi manajemen berupa

pemberian inspirasi, semangat, dan dorongan kepada

bawahan agar bawahan mau melakukan kegiatan secara

sukarela sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh atasan.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

11) Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja

yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan

atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam

fungsi pengendalian ini misalnya :

a) Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai

tujuan dan target mengikuti indikator yang sudah

ditetapkan

b) Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas

terjadinya penyimpangan yang ditemukan

c) Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi

dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

12) Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi

manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil

kegiatan dan pemberian keterangan mengenai segala hal

yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada

pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tulisan

sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperoleh

gambaran pelaksanaan tugas terhadap orang yang memberi

laporan.

13) Evaluating merupakan fungsi sebelum pengambilan tindakan

korektif oleh pimpinan. Fungsi ini dilaksanakan jika dalam

organisasi terdapat hal yang harus dievaluasi.

Selain itu ada beberapa bidang dalam manajemen yang

mempelajari lebih dalam peranannya dalam mencapai tujuan yang


PAGE \* MERGEFORMAT 14

telah ditentukan.

Bidang-bidang tersebut diantaranya :

1) Manajemen perkantoran (Office Management)

2) Manajemen Produksi (Production Management)

3) Manajemen Keuangan (Financial Management)

4) Manajemen Pemasaran (Marketing Management)

5) Manajemen Personalia (Human Resources Management)

6) Manajemen Akuntansi (Accounting Management)

2.1.2. Manajemen Dalam Era 4.0

Dalam sejarahnya, ilmu manajemen lahir dan bertumbuh

bersama revolusi Industri untuk menyediakan pengetahuan tentang

efisiensi.

Manejemen juga menganggap bahwa manusia adalah unsur yang

terpenting. Disrupsi yang terjadi dalam dunia industri Ini menjadi

tantangan

baru bagi manajemen untuk lebih mengembangkan konsep. Revolusi

industri 4.0 memperhadapkan ilmu manajemen pada sebuah pilihan,

mengemukakan efisiensi atau mempertahankan sumber daya

manusia. Namun setelah berjalannya revolusi industri ini, tampaknya

praktik manajemen dalam industri sudah bisa menghasilkan

pemahaman baru. Ini karena terjadinya keseimbangan praktik antara

efisiensi dan pemanfaatan sumber daya manusia, diantaranya :

1. Perencanaan yang lebih konsisten pada pengembangan indsutri

2. Pengorganisasian yang beroirentasi teknologi


PAGE \* MERGEFORMAT 14

3. Pengarahan menjadi lebih efektif

4. Fungsi kepegawaian yang tersistem

5. Koordinasi dan pengawasan terintegrasi

Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang

mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi.

Konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang

dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan

tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya.

Hal tersebut tentunya menambah nilai efisiensi pada suatu

lingkungan kerja di mana manajemen waktu dianggap sebagai

sesuatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh para pemain Industri.

Selain itu, manajemen waktu yang baik secara eksponensial akan

berdampak pada kualitas tenaga kerja dan biaya produksi.

Terlepas dari peran teknologi dalam bidang industri,

manfaatnya juga bisa didapatkan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Saat ini, pengambilan dan pertukaran Informasi dapat dengan

mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui jaringan

internet.

1) Pilar Utama Dalam Perkembangan Revolusi Industri 4.0 :

Dalam Revolusi Industri 4.0, akan ada 9 teknologi yang akan

menjadi pilar utama untuk mengembangkan sebuah industri biasa

menuju industri yang siap digital. dan diantaranya adalah:

a. Internet of Things (loT)


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Jadi Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu

objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui

jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia. Salah satu contoh

produknya adalah jarvis yang bisa mematikan lampu saat sudah

pagi hari.

b. Big Data

Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang

besar, baik data yang terstruktur maupun data yang tidak

terstruktur. Big Data telah digunakan dalam banyak bisnis dan

dapat membantu menentukan arah bisnis. Misal, Jagoan hosting

hanya akan mengirimkan email promo renewal untuk pelanggan

yang memiliki jatuh tempo pembayaran.

c. Argumented Reality Argumented Reality

adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi

dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga

dimensi lalu memproyeksikan benda benda maya tersebut dalam

waktu nyata.

d. Cyber Security

Cyber security adalah upaya untuk melindungi informasi dari

adanya cyber attack. Cyberattack dalam operasi informasi adalah

semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu

kerahasiaan (confidentiality), integritas (integntty), dan

ketersedian (availability) informasi. Misal, Jagoan Hosting yang

memberikan fitur SSL Certificate, Bit Ninja, Dan Firewall di setiap


PAGE \* MERGEFORMAT 14

paket hosting untuk melindungi data pelangan dari serangan

hacker.

e. Artifical Intelegence

Merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang memiliki

kecerdasan layaknya manusia. Dan bisa diatur sesuai keinginan

manusia. Fungsi utama dari Al adalah kemampuannya untuk

mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan.

Semakin banyak data yang diterima dan dianalisis, semakin baik

pula Al dalam membuat prediksi.

f. Addictive Manufacturing

Additive manufacturing merupakan terobosan baru di industri

manufaktur yang sering dikenal menggunakan printer 3D.Dalam

era digital saat ini, gambar desain digital yang telah dibuat dapat

diwujudkan menjadi benda nyata dengan ukuran dan bentuk yang

sama dengan desain sebenarnya atau dengan skala tertentu.

g. Simulation

Model mewakili sistem itu sendiri, sedangkan simulasi mewakili

operasinya dan waktu ke waktu. Simulasi digunakan dalam

banyak konteks, seperti simulasi teknologi untuk optimalisasi

kinerja, teknik keselamatan, pengujian, pelatihan, pendidikan, dan

video game.

h. System Integeration
PAGE \* MERGEFORMAT 14

Sistem integrasi atau integrated system merupakan rangkaian

yang menghubungkan beberapa sistem bagi secara fisik maupun

fungsional. Sistem ini akan menggabungkan komponen sub

sistem dalam satu sistem yang menjamin setiap fungsi dapat

berfungsi sebagai kesatuan dari sebuah sistem.

i. Cloud Computing

Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang

menjadikan wnternet sebagai pusat pengelolaan data dan

aplikasi, di mana pengguna komputer diberikan hak akses (login)

mengakses server virtual untuk bisa konfigurasi server melalui

internet. Seperti jagoan Hosting yang menyediakan server virtual

agar bisa digunakan untuk membuat website online untuk diakses

user di internet.

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia atau yang sering dikenal

dengan Human Resource Management merupakan aset kritis

organisasi yang tidak hanya diikut sertakan dalam filosofi

perusahaan tetapi juga dalam proses perencanaan strategis.

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Mondy

(2018:4) adalah utilisasi dari individu-individu untuk mencapai tujuan

organisasi. Maka dari itu, manajer-manajer di setiap tingkat harus

memerhatikan manajemen sumber daya manusia. Pada dasarnya,

semua manager menyelesaikan segala sesuatunya dengan

mendelegasikan tugas kepada karyawan, hal ini memerlukan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

manajemen sumber daya manusia yang efektif.

2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut (Farida 2018) manajemen sumber daya manusia

merupakan perencanaan, pengorganisasian pengarahan dan

pengawasan dari kegiatan pengaadaan, pengembangan, pemberian

kompensasi dan pemeliharaan sumber daya manusia dengan

maksud untuk membaantu pencapaian tujuan perusahaan, individu

dan masyarakat. 10 Menurut (Mangkunegara 2018) manajemen

sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawaasan terhadap

pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,

pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam raangka

mencapai tujuan organisasi.

Menurut Edison, Anwar, and Komariyah (2018) manajemen

sumber daya manusia adalah manajemen yang memfokuskan diri

memaksimalkan kemampuan karyawan atau anggotanya melalui

berbagai langkah strategis dalam rangka meningkatkan kerja

pegawai/karyawan menuju pengoptimalan organisasi. Menurut

Sutrisno (2018) manajemen sumber daya manusia adalah suatu

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas

pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud

untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Dari penjelasan

menurut para ahli diatas, maka dapat diuraikan bahwa manajemen


PAGE \* MERGEFORMAT 14

sumber daya manusia adalah manajemen yang memfokuskan diri

dan memaksimalkan karyawan dengan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari kegiatan

pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi dan

pemeliharaan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan

perusahaan secara optimal.

2.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Ada 5 area fungsional menurut Mondy(2018:5) yang

terasosiasi dengan keefektivan sumber daya manusia yakni:

1) Susunan Kepegawaian

Susunan kepegawaian adalah proses di dalam sebuah organisasi

yang memastikan organisasi tersebut memiliki ketepatan jumlah

karyawan dengan keahlian yang tepat, untuk mencapai tujuan

organisasi.

2) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah fungsi manajemen

sumber daya manusia yang utama mencakup tidak hanya pelatihan

dan pengembangan tetapi perencanaan karir dan kegiatan

pengembangan, pengembangan organisasi, dan manajemen kinerja

dan penilaian.

3) Kompensasi

Kompensasi mengacu pada total dari semua penghargaan yang

diberikan kepada karyawan atas jasa pelayanan. Perhargaan yang


PAGE \* MERGEFORMAT 14

diberikan berupa salah satu atau kombinasi dari:

a) Kompesasi keuangan langsung adalah kompensasi yang

diberikan kepada karyawan perusahaan dalam bentuk upah, gaji,

komisi dan bonus

b) Kompensasi keuangan tidak langsung adalah kompensasi yang

diberikan kepada karyawan perushaan dalam bentuk tunjangan

rekreasi, sakit, tunjangan hari libur, jaminan kesehatan.

4) Keselamatan dan Kesehatan

Mencakup kegiatan yang melindungi karyawan dari kecelakan kerja.

Kesehatan mencakup kegiatan yang melindungi karyawan dari

penyakit fisik dan emosional. Aspek ini penting karena karyawan

yang bekerja di dalam lingkungan yang aman dan menikmati hidup

yang sehat dapat menjadi lebih produktif dan memberikan

keuntungan jangka panjang bagi perusahaan

5) Karyawan dan Hubungan Industrial

Hubungan antara karyawan dan pekerja-pekerja lain ini dahulu

dianggap sebagai jalan hidup banyak karyawan. Kebanyakan

perusahaan akan lebih menginginkan sebuah lingkungan yang

mempunyai hubungan kuat.

2.3 Motivasi Kerja

2.3.1 Pengertian Motivasi

Abraham maslow dalam reksohadi projo dan handoko

(2015)mengatakan bahwa: ”Motivasi kerja merupakan kondisi yang

menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Irham Fahmi (2017, 88) mengatakan bahwa :

“Motivasi merupakan aktifitas perilaku yang bekerja dalam usaha

memenuhi kebutuhan kebutuhan yang diinginkan”. Motivasi kerja

merupakan determinasi yang sangat penting dalam menunjang kerja

individu dan organisasi. Sedangkann menurut Wibowo (2019, P.

323) Motivasi adalah dorongan terhadap serangkaian proses prilaku

manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang

terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan,

mengarahkan, menjaga, menunjukan intensitas, bersifat terus

menerus dan adanya tujuan.

Winardi dalam Pasolong (2018:140)menjelaskan bahwa

motivasi kerja adalah Merupakan keinginan yang terdapat pada

seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-

tindakan.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat di simpulkan

motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang di

dalam usaha memenuhi kebutuhannya baik secara riil maupun

materil, dan menyalurkan perilaku individu tersebut Kearah

pencapaian suatu tujuan.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

2.3.2 Tujuan Motivasi Kerja

Menurut Sunyoto Danang (2018:198) tujuan motivasi antara

lain:

1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.

2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.

5) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

6) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.

Sedangkan menurut Wahjosumidjo dalam Yoesana

(2018:18) menyatakan bahwa ada delapan yang dapat dicapai bila

karyawan mempunyai motivasi kerja yang tinggi, yaitu:

1) Mengubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan

perusahaan

2) Meningkatkan gairah dan semangat kerja

3) Meningkatkan disiplin kerja

4) Meningkatkan prestasi kerja

5) Mempertinggi moral karyawan

6) Meningkatkan rasa tanggung jawab

7) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi

8) Menumbuhkan loyalitas karyawan pada karyawan

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

motivasi selain membantu perusahaan mencapai tujuannya, ialah

menciptakan kepuasan tersendiri bagi seseorang. Jika hasilnya tidak


PAGE \* MERGEFORMAT 14

memuaskan maka akan termotivasi untuk memperbaiki pencapaian

sebelumnya.

2.3.3 Tahapan-tahapan Motivasi Kerja

Dalam memotivasi bawahan, ada beberapa petunjuk atau

langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh setiap pimpinan,

Menurut Danang Sunyoto (2018:198) yaitu:

1) Pemimpin harus tahu apa yang harus dilakukan oleh bawahan.

2) Pemimpin harus berorientasi kepada kerangka acuan orang.

3) Tiap orang berbeda-beda di dalam memuaskan kebutuhan.

4) Setiap pemimpin harus memberikan contoh yang baik bagi

karyawan.

5) Pemimpin mampu mempergunakan keahlian dalam berbagai

bentuk

6) Pemimpin harus berbuat dan berlaku realistis.

Sedangkan menurut Mangkunegara, A.A anwar Prabu (2018)

teknik memotivasi karyawan sebagai berikut :

1) Teknik pemenuhan kebutuhan karyawan

Merupakan fundamental yang mendasari perilaku kerja. Kita tidak

mungkin dapat memotivasi kerja karyawan tanpa memperhatikan

apa yang dibutuhkan.

2) Teknik Komunikasi Persuasi

Merupakan salah satu teknik motivasi kerja karyawan yang dilakukan

dengan cara mempengaruhi karyawan secara ekstralogis.

Kesimpulan berdasarkan uraian diatas menurut peneliti ialah


PAGE \* MERGEFORMAT 14

memberikan motivasi kepada karyawan harus menjaga komunikasi

serta dapat bertukar pikiran antara pemimpin dan karyawan. Serta

terpenuhi kebutuhan setiap karyawan.

2.3.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Manurut Wexly & Yulk dalam Pasolong (2018:140) faktor

yang mempengaruhi motivasi adalah faktor ekstern dan intern.

Adapun faktor ekstern adalah kepemimpinan, lingkungan kerja, yang

menyenangkan, komposisi yang memadai, adanya penghargaan

atas prestasi, status dan tanggung jawab dan peraturan yang

berlaku. Sedangkan faktor intern adalah kematangan pribadi, tingkat

pendidikan, keinginan dan harapan pribadi, kebutuhan terpenuhi,

kelelahan, kebosanan, dan kepuasan kerja. Sedangkan menurut

Pasualang, Harbani (2018:152) faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi kerja yaitu:

1) Faktor eksteren

a. Kepemimpinan

b. Lingkungan kerja yang menyenangkan

c. Komposisi yang memadai

d. Adanya penghargaan akan prestasi

e. Status dan tanggung jawab

2) Faktor Interen

1. Kematangan pribadi

2. Tingkat pendidikan

3. Keinginan dan harapan pribadi


PAGE \* MERGEFORMAT 14

4. Kebutuhan terpenuhi

5. Kelemahan dan keborosan

6. Kepuasan kerja

2.3.5. Dimensi Motivasi

Abraham Maslow dalam reksohadi dan handoko (2018), teori-

teori motivasi yang dikenal yaitu Hirarki teori kebutuhan (Hierarchical

od Needs Theory) teori motivasi yang sangat terkenal adalah teori

kebutuhan yang dikemukakan oleh Abrahan Maslow. Menurut

Maslow bahwa setiap diri manusia itu terdiri atas 4 (empat)

kebutuhan yaitu:

1) Kebutuhan Fisiologis

yaitu kebutuhan terhadap makanan, minuman, air, udara, pakaian,

tempat tinggal dan kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan

Fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar

2) Kebutuhan Sosial

Yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai . Manusia merupakan

makhluk sosial, Setiap orang yang hidup didunia memerlukan

keluarga dan teman.

3) Kebutuhan Pengakuan

Maslow mengemukakan bahwa setelah memenuhi kebutuhan

fisiologis, keamanan dan sosial, orang tersebut berharap diakui oleh

orang lain, memiliki reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh

setiap orang.
PAGE \* MERGEFORMAT 14

4) Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tertinggi menurut Maslow,

Kebutuhan Aktualisasi diri adalah kebutuhan atau keinginan

seseorang untuk memenuhi ambisi pribadinya.

Dari beberapa paparan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi tingkat kebutuhan seseorang untuk terpenuhi maka

semakin tinggi motivasi kerja orang tersebut. Berdasarkan teori

motivasi kerja yang d jabarkan, pada penelitian ini mengacu pada

dimensi kebutuhan fisiologis (Physiological needs) sebagai landan

teori penyusunan skripsi ini dikarenakan dimensi ini paling banyak

memicu terjadinya peningkatan motivasi pada setiap karyawan.

2.4 Kompensasi

2.4.1 Pengertian Kompensasi

Kompensasi sangat penting bagi karyawan sebagai individu,

karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran

nilai pekerjaan. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat

mempengaruhi prestasi kerja,motivasi, dan kepuasan kerja

karyawan.

Handoko (2018:15) menyatakan bahwa kompensasi adalah

segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa

untuk kerja mereka.

Dessler (2017:221) menyatakan kompensasi adalah suatu

hal yang berbentuk bayaran untuk diberikan kepada karyawan dan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

hal-hal yang berhubungan dengan karyawan. Kemudian menurut

Sedarmayanti (2019:263) kompensasi merupakan segala sesuatu

yang akan diterima karyawan sebagai bentuk balas jasa kerja

karyawan. Berikut adalah pengertian kompensasi menurut para ahli

diantaranya yaitu:

Menurut wiliam dan Davis kompensasi adalah :”Apa yang

seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang

diberikannya baik upah perjam ataupun gaji periodic didesain dan

dikelola oleh bagian personalia”.

Menurut Andrew kompensasi adalah :”Segala sesuatu yang

dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau

ekuivalen”.

Menurut Widodo 2017:160 Kompensasi merupakan“suatu

bagian dari reward atau penghargaan yang hanya berhubungan

dengan bagian ekonomi, akan tetapi setelah adanya keyakinan

bahwasannya perilaku individual terdapat pengaruh dari sistem

spektrum yang lebih luas maka kompensasi tidak terlepas dari

adanya reward yang disediakan oleh organisasi”.

Menurut Sinambela (2018:220) bahwa kompensasi adalah

jumlah dari semua hadiah yang diberikan organisasi kepada

karyawan sebagai imbalan atas jasa-jasa mereka.

2.4.2 Sistem Kompensasi


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Menurut Ardana (2012:155) sistem pembayaran kompensasi

yang umum diterapkan adalah :

1. Sistem waktu

Kompensasi (gaji, upah) besarnya ditetapkan berdasarkan standar

waktu seperti : jam, hari, minggu atau bulan.

2. Sistem Hasil

Dalam system hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan atas

kesatuan unit yang di hasilkan pekerja, seperti perpotong, meter,

liter, dan kilogram.

3. Sistem Borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang menetapkan

besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama

pengerjaannya.

2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Kompensasi

Mangkunegara (2018:84) berpendapat bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi kompensasi adalah sebagai berikut:

1. Faktor pemerintah

Peraturan Pemerintah yang berhubungan dengan penentuan

standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan

baku, biaya transportasi, inflasi maupun devaluasi sangat

mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan

kompensasi pegawai.
PAGE \* MERGEFORMAT 14

2. Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai

Hal ini terutama dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut

pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang

sangat dibutuhkan perusahaan.

3. Standar dan biaya hidup pegawai

Kebijakan kompensasi perku mempertimbangkan standar dan

biaya hidup minimal pegawai karena kebutuhan pegawai harus

terpenuhi.

4. Ukuran perbandingan upah

Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh

ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai,

masa kerja pegawai.

5. Permintaan dan persediaan

Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu

mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar.

Artinya, kondisi pasar pada saat perlu dijadikan bahan

pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai.

6. Kemampuan membayar

Artinya jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi diluar

batas kemampuan yang ada pada perusahaan.

2.4.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi

Menurut Hasibuan (2017:127) faktor yang mempengaruhi

besarnya kompensasi,antara lain:

1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja tersedia maka


PAGE \* MERGEFORMAT 14

kompensasi relative kecil.

2. Kemampuan dan kesediaan perusahaan

Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar

semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar

3. Serikat buruh

Apabila serikat butuhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat

kompensasi semakin besar.

4. Produktifitas kerja karyawan

Jika produktivitas kerja karyawan baik maka jumlah kompensasi

akan semakin besar.

5. Pemerintah

Dengan undang-undang dan kepres pemerintah dengan undang-

undang menetapkan besarnya batas upah atau balas jasa

minimum. Pemerintah berkewajiban melindungi rakyat dari

tindakan sewenang-wenang perusahaan dalam menetapkan

besar kecilnya kompensasi.

2.4.5 Dimensi Kompensasi

Dimensi Kompensasi dalam teori ini menggunakan teori

Menurut Handoko (2018:15) kompensasi mempunyai empat

komponen sebagai berikut:

1. Gaji

Ketepatan waktu pemberian gaji dan kesesuaian pemberian gaji

dengan beban kerja dan tingkat pendidikan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

2. Insentif

Kesesuaian dengan tingkat kemampuan dan kehadiran

3. Bonus

Tercapainya target omset dan kesesuaian hasil

4. Upah

Kesesuaian dengan pekerjaan posisi dan jabatan

Menurut Hasibuan (2017:121) tujuan pemberian kompensasi

(balas jasa) antara lain:

a. Ikatan kerja

Sama dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama

formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus

mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan

pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan

perjanjian yang disepakati.

b. Kepuasan kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-

kebutuhan fisik, status sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh

kepuasan kerja dari jabatannya.

c. Pengadaan efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan

karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah

d. Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah

memotivasi bawahannya
PAGE \* MERGEFORMAT 14

e. Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta

eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan

lebih terjamin karena turn-ever relative kecil

f. Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin

karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati

peraturan-peraturan yang berlaku.

g. Pengaruh serikat buruh

Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang

perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka

intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.5 Kinerja Karyawan

2.5.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Robbins (2018:89) menyatakan bahwa kinerja dapat

menjadi hasil dari seorang individu atau dapat berupa hasil dari kerja

kelopok dalam suatu organisasi.

Menurut Mangkunegara (2017:67), kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

Prabu (2017) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah

”prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang
PAGE \* MERGEFORMAT 14

dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas

kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Yasa, (2017) Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Menurut Hasibuan (2018) Kinerja merupakan hasil kerja yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman,

kesungguhan serta waktu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Kinerja karyawan

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam suatu

organisasi, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal dan tidak melanggar sesuai moral dan

etika.

2.5.2 Penilaian kinerja kerja karyawan

Mangkunegara (2019:69) mengatakan ”penilaian prestasi

kerja adalah suastuproses penilaian yang dilakukan pemimpin

perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang

ditugaskan kepadanya”.Sedangkan menurut Handoko (2018:72)

“pengukuran kinerja adalah usaha untuk merencanakan dan

mengontrol proses pengelolaan pekerjaan sehingga dapat

dilaksanakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan, penilaian prestasi


PAGE \* MERGEFORMAT 14

kerja juga merupakan proses mengevaluasi dan menilai prestasi

kerja karyawan diwaktu yang lalu atau untuk memprediksi prestasi

kerja di waktu yang akan datang dalam suatu organisasi”.

Adapun manfaat penilaian kinerja menurut Irham (2019:238)

adalah sebagai berikut:

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

pemotivasian karyawan secara maksimum.

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan

karyawan seperti promosi,transfer dan pemberhentian.

3. Mengumpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana penilaian

atasan menilai kinerja mereka

4. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan

2.5.3 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Simamora (2018) penilaian kinerja (performance

appraisal) adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk

mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan maupun

kelompok. Dengan adanya penilaian kinerja, perusahaan akan

memiliki informasi mengenai tingkat kemampuan karyawan dalam

melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan. Didalam dunia

kerja sebuah penilian yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan

pastinya kerap terjadi dan bilakukan agar perusahaan semakin 6

maju dan berkembang dan tidak kalah dengan para pesaing.adapun

beberapa manfaat penilaian kinerja yang baik yaitu :


PAGE \* MERGEFORMAT 14

1. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya.

2. Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan

efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam

perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat

diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas

tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas.

5. Perencanaan target tingkat produktivitas dimasa datang dapat

dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat

produktivitas sekarang.

6. Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapar

ditetapkan berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas yang

ada ditingkat produktivitas yang direncanakan dan tingkat

produktivitas yang diukur.

7. Pengukuran produktivitas perusahan akan menjadi informasi

yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas

diantara organisasi perusahaan dalam industri sejenis serta

bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala

nasional maupun global.Pengukuran produktivitas akan

menciptakan tindakan kompetitif berupa upaya-upaya

peningkatan produktivitas terus menerus (Continuous Productivity

Improvement), dan lain-lain.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

2.5.4 Tujuan Penilaian kinerja karyawan

Dalam Mangkunegara (2017:10)Sunyoto (1999:1)

menyatakan bahwa Tujuan penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang

persyaratan kinerja.

2. Mencatat dan mengakui hasil kinerja seorang karyawan,

sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang baik, atau

sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang

terdahulu.

3. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan

keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap

karier atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang.

4. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa

depan, sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai

dengan potensinya.

5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang

sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan

kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu

diubah.

Menurut Hamali (2018:120) menyatakan tujuan penilaian kinerja

adalah sebagai berikut:

1. Administrasi penggajian.

2. Umpan balik kinerja.

3. Indentifikasi kekuatan dan kelemahan individu.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

4. Mendokumentasikan keputusan karyawanan.

5. Penghargaan terhadap kinerja individu.

6. Mengidentifikasi kinerja buruk.

7. Membantu dalam mengidentifikasi tujuan.

8. Menetapkan keputusan promosi.

9. Pemberhentian karyawan.

10. Mengevaluasi pencapaian tujuan.

Menurut wibowo (2017:43) menyatakan bahwa “tujuan kinerja

adalah tentang arah secara umum sifatnya luas, tanpa batasan

waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka

waktu tertentu.

2.5.5 Faktor-Faktor Kinerja Karyawan

Kinerja seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor, berikut

ini faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut beberapa ahli.

Kinerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat

digolongkan pada 3 (tiga) kelompok yaitu kompensasi individu orang

yang bersangkutan, dukungan organisasi, dan dukungan

manajemen. Simanjuntak, (2011:11)

a) Kompensasi individu

Kompensasi individu adalah kemampuan dan keterampilan

melakukan kerja. Kompensasi setiap orang mempengaruhi oleh

beberapa faktor yang dapat di kelompokan dalam 6 (enam) golongan

yaitu:
PAGE \* MERGEFORMAT 14

1. Kemampuan dan keterampilan kerja

2. Keahlian yang menggambarkan tentang kerja karyawan

berdasarkan sejauh mana pengetahuan tentang hal yang mereka

tangani lebih baik dari pada dari orang yang lain dibidang yang

sama.

3. Kebutuhan yang menggambarkan tentang kinerja karyawan

berdasarkan pada hal-hal yang menggerakan karyawan pada

aktivitas-aktivitas dan menjadi dasar alasan berusaha

4. Tanggung jawab yang menggambarkan tentang kinerja karyawan

berdasarkan keadaan wajib menanggung terhadap tugas-

tugasnya.

5. Latar belakang yang menggambarkan tentang kinerja karyawan

dilihat dari titik tolk masa lalunya yang memberikan pemahaman

kepada pekerjaannya apa yang ingin dia lakukan

6. Etos kerja yang menggambarkan kinerja karyawan berdasarkan

sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang

didasari oleh sistem organisasi orientasi nilai budaya terhadap

kinerja.

b) Faktor Dukungan Organisasi

Kondisi dan syarat kerja setiap orang juga tergantung pada

dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, pengediaan

sarana dan prasarana kerja , kenyamanan lingkungan kerja, serta

kondisi dan syarat kerja.

Pengorganisasian yang dimaksud disini adalah untuk memberi


PAGE \* MERGEFORMAT 14

kejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap orang tentang sasaran

tersebut. Sedangkan penyediaan sarana dan alat kerja langsung

mempengaruhi kinerja setiap orang, penggunaan peralatan dan

teknologi maju sekarang ini bukan saja dimaksudkan untuk

meningkatkan kinerja, akan tetapi juga dipandang untuk memberikan

kemudahan dan kenyamanan kerja.

c) Faktor Psikologis

Kinerja perusahaan dan kinerja setiap perorangan juga sangat

tergantung pada kemampuan psikologis seperti persepsi, sikap dan

motivasi (dalam skripsi, Rosdyah 2013: 16-18)

Perusahaan penting untuk mengetahui kinerja karyawan agar

dapat mengambil langkah untuk mengembangkan sumber daya

manusia yang ada dalam perusahaannya dengan langkah mengikut

sertakan karyawan ke pelatihan-pelatihan tertentu faktor lingkungan

juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan diantaranya adalah

bagaimana kondisi fisik tempat bekerja dan materi, waktu untuk

bekerja pengawasan dan pelatihan desain organisasi dan iklim

organisasi ( Adisty 2013:2 Vol. 02 No. 1).

2.5.6 Dimensi Kinerja Karyawan

Melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai, ada beberapa

dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian menurut

Robbins (2019:89) , indikator untuk mengukur kinerja karyawan

secara individu yaitu:

1) Kualitas kerja
PAGE \* MERGEFORMAT 14

Kualitas kerja yang di ukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas

pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

keterampilan dan kemampuan karyawan.

2) Kuantitas kerja

Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam

istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3) Tanggung jawab

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4) Kerjasama

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (saling

membantu, koordinasi dan akuratnya pekerjaan) dimaksimalkan

dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya.

5) Inisiatif
Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat
menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja. Merupakan suatu
tingkat dimana karyawan mempunyai kreativitas dan inisiatif dalam
bekerja terhadap kantor.
PAGE \* MERGEFORMAT 14

2.6 Penelitian Yang Relevan

Tabel 2.1

Hasil penelitian sebelumnya yang relevan

N Peneliti dan judul Hasil Persamaan Perbedaan

o Locus Variabel

1. Pengaruh motivasi Penelitian Sama-sama PT.Widya a.Menguku

kerja dan menujukan menggunaka Cipta r kepuasan

kompensasi adanya n motivasi Buana kerja

terhadap kinerja pengaruh kerja dan Bandung karyawan

karyawan PT.Widya motivasi dan kompensasi b.tahun

Cipta Buana kompensasi sebagai penelitian

Bandung terhadap variable c.tempat

kinerja bebas dan penelitian

Andri Arifin (STIE karyawan kinerja

Inaba,2015) dengan sebagai

kategori variable

kuat. terikat.

2. Pengaruh Terdapat Sama-sama PT. Ceres a.Tahun

kompensasi,motiva hubungan menggunaka Bandung penelitian

si kerja dan positif n b.Tempat

kepuasan kerja sigifikan kompensasi penelitian

terhadap Kinerja yang kuat sebagai

Karyawan PT.Ceres antara variable

Bandung Tofan kompensasi, bebas dan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

mauludi motivasi kinerja

(UNPAS,2015) kerja dan sebaagai

kepuasan variabel

kerja kuat terikat

pengaruhnya

terhadap

kinerja

dengan nilai

0,681

3. Pengaruh Motivasi Motivasi Mengukur PT.Sinar a.Tempat

dan Kompensasi memiliki motivasi dan Jaya Abadi penelitian

terhadap kinerja pengaruh kompensasi Bersama b.Tahun

Karyawan pada PT. yang positif terhadap penelitian

Sinar Jaya Abadi dan kinerja

Bersama signifikan karyawan

terhadap

Tanto wijaya dan kinerja

Fransisca Andreani karyawan

(2015) PT.Sinar

Jaya Abadi

Bersama

4. Pengaruh motivasi Motivasi Mengukur Koperasi di a.Menguku

dan Kepuasan kerja kerja pada pengaruh Denpasar r kepuasan

Terhadap kinerja karyawan motivasi kerja


PAGE \* MERGEFORMAT 14

karyawan koperasi koperasi di kerja karyawan

di Denpasar Denpasar terhadap b.Tahun

I Wayan Juniantara terdapat kinerja penelitian

(2015) hubungan karyawan c.Tempat

yang penelitian

signifikan

terhadap

kinerja

karyawan

5. Pengaruh Motivasi Mengukur PT. a.Tahun

pemberian memiliki Kompensasi jamsostek penelitian

konpensasi dan pengaruh terhadap (persero) b.Tempat

disiplin kerja yang positif kinerja penelitian

terhadap kinerja dan karyawan

karyawan pada PT. signifikan

Jamsostek terhadap

(Persero) Cabang kinerja

Banten karyawan

PT.Jamsoste

Doba Pradira k (Persero

Marpaung (2015) Cabang

Banten)

6. Pengaruh pelatihan Pelatihan Sama-sama CV.Harago a.Tahun

dan motivasi kerja berpengaruh meneliti n penelitian


PAGE \* MERGEFORMAT 14

terhadap kinerja positif dan motivasi Surabaya b.Tempat

karyawan signifikan terhadap penelitian

CV.Haragon terhadap kinerja

Surabaya kinerja kinerja

karyawan karyawan

Leonardo Agusta pada CV.

dan Eddy Madiono Haragon

sutanto (2015) Surabaya

7. Pengaruh motivasi Motivasi Sama-sama PT.Pindad Tahun

dan kompensasi memiliki meneliti persero penelitian

pada kinerja pengaruh motivasi b.Tempat

karyawan PT. yang positif terhadap penelitian

Pindad persero dan kinerja

signifikan kinerja

Mohamad Abdillah terhadap karyawan

chendika kinerja

(uninus,2017)

8. The effect of self Motivasi Penelitian Jakarsa a.Disiplin

concept,motivation memiliki sama-sama regency of b.tempat

and discipline on pengaruh terfokus pada south penelitian

the performance at signifikan motivasi jakarta c.waktu

jakarsa regency of sebesar 55% kerja penelitian

south Jakarta terhadap

kinerja
PAGE \* MERGEFORMAT 14

IJHCM

(International

journal of human

Capital

Management) Vol 1

No 01(2017)

IJHCM-International

journal of Human

Capital

management page.

95-114

9. The influence of Kinerja Sama-sama a.fokus

organizational dipengaruhi meneliti penelitian

climate, iklim kinerja pada iklim

transformational organisasi organisasi

leadership, and sebesar 54% b.kepemim

workmotivation on -pinan

employee job trans-

performance forma

sional

IJHCM(international c.motivasi

Journal of Human ekstrinsik

Capital d.tempat

Management) Vol 1 penelitian


PAGE \* MERGEFORMAT 14

No 01(2017) e.waktu

penelitian

2.7 Kerangka Pemikiran

Salah satu hal yang perlu di lakukan untuk dapat meningkatkan

kinerja para pegawai yaitu para pegawai membutuhkan motivasi

yang baik agar dalam menjalankan setiap tugas dan pekerjaan yang

di berikn mereka sapat mengerjakan dengan kepercayaan diri yang

tinggi, disertai dengan semangat kerja yang tinggi pula. Semakin

mereka termotivasi maka akan membuat totalitas mereka dalam

bekerja akan semakin meningkat dan akan berdampak positif bagi

peningkatan kinerja.

Selain pemberian motivasi, hal yang perlu diperhatikan

selanjutnya untuk meningkatkan kinerja para karywan yaitu melalui

penetapan kompensasi kerja yang tepat kepada para pegawai yang

sesuai drngan peraturan perusahaan, agar setiap pegawai yang ada

diperusahaan dapat menjalankan tugas mereka dengan baik, dapat

mentaati apa yang diperintahkan oleh atasan mereka. Tujuannya

agar seluruh pegawai dapat mematuhi setiap tata tertib yang berlaku

diperusahaan, semua hal itu dilakukan agar setiap karyawan bisa

menunjukan kinerja terbaik mereka.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

2.7.1 Hubungan Motivasi Kerja dengan Kompensasi

Saydan (2019:267), mengatakan bahwa kompensasi yang

memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi

perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja lebih baik.

Karena itu, kompensasi merupakan motif yang di desain untuk

meningkatkan motivasi kerja karyawan apabila insentif tersebut

dilakukan dengan bener.

Kompensasi merupakan salah satu bentuk pendorong

motivasi yang positif, yaitu dengan memberi timbal balik atau hadiah

kepada karyawan yang berprestasi baik, dimana pemberian

kompensasi ini diharapkan akan meningkatkan motivasi kerja

karyawan kompensasi. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai

individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai

karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan

masyarakat. Oleh katena itu jika para karyawan memandang

kompensasi merasa tidak memadai, motivasi dan kepuasan kerja

mereka dapat turun secara drastis.

2.7.2 Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2019:67), faktor

yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan

( ability) dan faktor motivasi yang terbentuk dari sikap seorang

pegawai dalam menghadapi situsi kerja.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Motivasi merupakan variabel penting, yang dimana motovasi

perlu mendapat perhatian yang besar pula bagi organisasi dalam

peningkatan kinerja pegawainya. Motivasi kerja adalah dorongan

atau semangat yang timbul dari dalam diri seseorang atau pegawai

untuk melakukan sesuatu atau bekerja, karena adanya rangsangan

dari luar baik itu atasan atau lingkungan kerja. Hubungan antara

motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

2.7.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Sistem kompensasi yang digunakan untuk tenaga penjualan

memiliki pengatuh yang signifikan terhafap kinerja tenaga penjual

individu dan efektivitas penjualan organisasi dan berkaitan dengan

sistem kontrol yang digunakan oleh perusahaan (Kuster and

Canalas 2019). Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu

yang diterima karyawan untuk balad jada kerja mereka. Berbicara

tentang kebijakan pemberian kompensasi, umumnya hanya tertuju

pada jumlah kolpensasi trlah cukup memadai, berarti sudah cukup

layak dan baik. Permasalahannya sebenarnya tidak sesederhana itu,

sebab cukup memadai menurut kecamata perusahaan, belum tentu

dirasakan cukup oleh karyawan yang bersangkutan.

Apabila karyawan telah merasa puas akan kompensasi yang

diberikan oleh perusahaan, serta memiliki motivasi yang besar untuk

bekerja, maka kinerja karyawan juga akan semakin meningkat

terhadap perusahaan (Kunartinah, 2019). Hal ini dimaksudkan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

bahwa pemberian kompensasi sesuai dengan peraturan dah

penetapan dari perusahaan maka secara otomatis kinerja karyawan

akan meningkat dan akan berdampak baik kepada perusahaan.

Karyawan juga harus konsisten dengan strategi

pengembangan organisasi (misalnya organisasi kerja, kualitas total)

dan dengan orang-orang perusahaan (bisnis strategi). Meskipun

minat dalam berbagai perspektif telah tumbuh secara signifikan

dalam banyak disiplin ilmu manajemen (Chenevert dan Tremblay,

25 Universitad Indonesia 2019 dalam Denis Chenevert, Michel

Tremblay:2016), penelitian peran karyawan dalam bidang tertentu

kompensasi terbatas.

Oleh karena itu, penggunaan program atau sistem insentif

dalam upaya meningkatkan kinerja membutuhkan kaitan yang jelas

dan terlihat antara kinerja dan kompensasi serta iklim kepercayaan

antara orang-orang yang bekerja dan orang-orang yang memberikan

imbalan. Agar karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya,

sebaiknya perusahaan menggunakan keterampilan sebagai dasar

perhitungan kompensasi. Kepda karyawan juga perlu dijelaskan

bahwa kompensasi yang diberikan, dihitung berdasarkan

keterampilan dan kemampuan mereka dalam mengembangkan

keterampilannya untuk menunjang pengelesaian tugas yang

dibebankan kepadanya.

2.7.4 Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kompensasi Terhadap

Kinerja Karyawan
PAGE \* MERGEFORMAT 14

Perkembangan perusahaan diindukasikan dipengaruhi oleh

motivasi kerja karyawan dan kompensasi yang diterima karyawan.

Motivasi kerja karyawan yang tinggi akan mendorong karyawan

untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Motivasi kerja

yang tinggu diindukasikan akan menciptakan kinerja karyawan yang

tinggi. Dengan begitu hasil produk yang dihasilkan juga semakin baik

dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk memberikan

penghargaan terhadap karyawan, perusahaan perlu memberikan

kompensasi kepada karyawan. Karyawan akan merasa dihargai oleh

perusahaan atas pekerjaan yang sudah mereka lakukan.

Pemberian motivasi kerja dan disertai dengan pemberian

kompensasi penting bagi kinerja karyawan. Perusahaan perlu

memberikan motivasi kerja yang baik dan kompensasi yang adil

untuk mendapatkan kinerja karyawan yang baik demi tercapainnya

tujuan perusahaan. Karyawan yang termotivasi dengan baik untuk

bekerja dan diberi kompensasi yang menjadi haknya akan

menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Karyawan akan berusaha

memberikan kinerja terbaiknya untuk perusahaan. Menurut Suwatno

dan Priansa (2018) salah satu tujuan kompensasi adalah motivasi.

Kompensasi yang layak akan memberikan kinerja terbaik dan

produktivitas kerja yang optimal.

Berdasarkan pemikiran diatas, dapat digambarkan kerangka

pemikiran mengenai hubungan antara Motivasi dan Kompensasi

terhadap Kinerja karyawan adalah sebagai berikut :


PAGE \* MERGEFORMAT 14

MOTIVASI ( X 1 )

 Kebutuhan
Fisiologi
 Kebutuhan
Keith Davis dalam
Sosial Mangkunegara (2019:67)
 Kebutuhan
Pengakuan
 Kebutuhan
aktualisasi
Diri

Abraham Maslow
Dalam Reksohadi-
KINERJA
projo dan handoko
KARYAWAN (Y)
(2018)
1. Kualitas
Kerja
2. Kuantitas
Kerja
3. Tanggung
Saydan (2019:267)
Jawab
Suwatno dan priansa
4. Kerjasama
KOMPENSASI( x 2) (2018) 5. Inisiatif

1. Gaji Robbins
2. Insentif (2019:89)
3. Bonus
4. Upah

Handoko

(2018:15)

(Kuster and Canalas


2019)
PAGE \* MERGEFORMAT 14

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

2.8 Hipotesie Penelitia

Hipotesis merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan

dari pandasan teori dan penelitian terdahulu, serta merupakan

jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti, dimana jawaban

itu masih bersifat lenah, dan perlu dilakukan pengujian secara

empiris kebenarannya. Adapun hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif motivasi terhadap kinerja karyawan

PT. May Sun Yvan.

2. Terdapat pengaruh positif kompensasi terhadap kinerja

karyawan

PT. May Sun Yvan.

3. Terdapat pengaruh positif motivasi dan kompensasi terhadap

kinerja Karyawan PT.May Sun Yvan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

BAB III

Metode Penelitian

3.1 Metode penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Untuk mencapai tujuan yang diperlukan dibutuhkan metode yang

relevan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Sugiyono, 2016:1)

Menurut Sugiyono (2016:2) pengertian metodologi penelitian

adalah sebagai berikut:

“Metode Penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan, seperti rasional, empiris dan sistematis. Rasional

merupakan kegiatan penelitian dilkukan dengan cara-cara yang

masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris

merupakan cara yang di lakukan dapat diamati oleh indera manusia

sehingga orang lain dapat mengetahui dan menganati cara-cara

yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam


PAGE \* MERGEFORMAT 14

penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat

logis.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

desikriptif analis. Kemudian menurut Wardiyanta (dalam Yusniyari,

2011) :”Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial atau alam secara

sistematis, faktual dan akurat.

Dari pendapat menurut para ahli diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

yang berusaha untuk memperoleh gambaran dan menemukan

bahan-bahan serta masalah-masalah berupa data motivasi,

kompensasi dan kinerja karyawan, selanjutnya menarik kesimpulan.

Data tersebut diolah, dianalis, dan diperoses lebih lanjut dengan alat

bantu berupa dasar-dadar teori sebelumnya, sehingga dapat

memperjelas gambaran mengenai objek penelitian tersebut. Dan

kemudian dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

Penelitian ini juga merupkan penelitin verifikasi yang digunakan

untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode statistik

mengenai pengaruh yang timbul dari motivasi kerja dan kompensasi

terhadap kinerja karyawan. Untuk keperluan pengujian diperlukan

serangkaian langkah-langkah yang akan dimulai dari operasi

variabel,teknik pengumpulan data dan rancangan hipotesis.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Berdasarkan jenis penelitian diatas teknik pengumpulan data

dilakukan dengan metode survey, dimana penelitian dilakukan dalam

ruang alamiah atau bukan buatan dan peneliti melakukan perlakuan

dalam pengumpulan data.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian langsung ke objek yang

dituju yaitu PT. May Sun Yvan yang beralamat di Menara Prima, Jl.

DR. Ide Anak Agung Gde Agung No.5, RW.2, Kuningan, Kuningan

Tim., Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus

Ibukota Jakarta 12950. Adapun waktu yang di perlukan peneliti

untuk menyusun skripsi yaitu 3 (tiga) bulan, dengn uraian sebagai

berikut:

Table 3.1
Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan bulan
Feb Maret April Mei Juni
1. Persetujuan penelitian
2. Penelitian Lapangan
3. Bimbingan
4. Seminar
5. Penulisan skripsi
6. Sidang

3.3 Operasional Variabel

Dalam melaksanakan penelitian, istilah variabel merupakan istilah

yang tifak dapat ditinggalkan. Variabel adalah gejala-gejala yang

menunjukan variasi, baik dalam jenisnya, maupun dalam

tingkatannya. Menurut Ghozali (2011:199), dalam hubungan sebab


PAGE \* MERGEFORMAT 14

akibat antara satu variabel dengan variabel yang lain, variabel-

variabel penelitian dapat dibedakan menjadi :

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat)”, Sugiyono (2018:96).

Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen

adalah motivasi kerja (X1) dan Kompensasi (X2).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”, Sugiyono

(2018:97). Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel

dependen adalah Kinerja karyawan (Y). Kinerja karyawan PT. May

Sun Yvan adalah tingkat hasil kerja dalam pencapaian persyaratan

pekerjaan yang diberikan. Indikator kinerja karyawan yang

digunakan antara lain kualitas kerja, kuantitas kerja, dan ketepatan

waktu menurut Riordan dalam Christi(2019)

Tabel 3.2
Operasional variabel
Variabel konsep Dimensi Indikator Skala
Motivasi (X1) Motivasi kerja Kebutuhan 1. Untuk memenuhi
adalah :”kondisi Fisiologis kebutuhan sendiri
yang 2. Untuk memenuhi
PAGE \* MERGEFORMAT 14

menggerakan kebutuhan lain Ordinal


pegawai agar 3. Gaji yang sesuai
mampu mencapai Kebutuhan 1. Tempat yang nyaman
tujuan dari sosial
2. Rekan kerja yang
motifnya”.
nyaman
Kebutuhan 1. Dihargai oleh atasan
(Abraham Maslow
pengakuan 2. Tidak dibeda bedakan
dalam
reksohadiprojo
dan handoko 1. Atasan memberikan
2018) Kebutuhan dukungan
aktualisasi diri
2. Atasan memberikan
fasilitas

Kompensasi (X2) Kompensasi 1. Gaji 1. Ketepatan waktu


adalah segala pemberian gaji Ordinal
sesuatu yang 2. Kesesuaian pemberian
diterima para gaji dengan beban kerja
karyawan sebagai 3. Kesesuaian pemberian
balas jasa untuk gaji dengan tingkat
kerja mereka pendidikan
2.Insentif 1. Target omset tercapai
(Handoko,2018:15
5)
2. Kesesuaian dengan
tingkat
kehadiran,grooming dan
laporan
3.Bonus 1. Target omset tercapai

2. Kesesuaian hasil

4.Upah 1. Kesesuaian dengan kerja

2. Posisi dan jabatan

3. Pendidikan dan
pengalaman
4. Jenis dan sifat pekerjaan
Kinerja (Y) 1. kualitas kerja 1. Ketelitian bekerja
PAGE \* MERGEFORMAT 14

kinerja dapat 2. Kerapihan bekerja


menjadi hasil dari
seorang individu 3. Ketepatan bekerja
atau dapat berupa 4. Loyalitas
hasil dari kerja 2.Kuantitas 1. Jam kerja
kelompok dalam kerja 2. Hasil kerja
satu organisasi Ordinal
3. Target
Robbins (2019:89) 3.Tanggung 1. Kesadaran akan
jawab kewajiban
2. Integritas
3. Memperbaiki kesalahan
4.Kerjasama 1. Saling membantu
2. Akuratnya pekerjaan
3. Koordinasi
5. Inisiatif 1. Inisiatif dalam bekerja
2. Memiliki kreatifitas

3.4. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

dilakukan dengan beberapa cara, berikut uraiannya :

1. Library Research ( penelitian keperpustakaan)

Yaitu pengumpulan data-data dari literatur, sumber-sumber

lain yng berhubungan dengan masalah, membaca, dan

mempelajari buku-buku untuk memperoleh data-data yang

berkaitan.

2. Field Research (penelitian lapangan)

Yaitu penulis melakukan pengamatan secara langsung ke

perusahaan yang dituju yaitu di PT. May Sun Yvan.

3. Observasi (Pengamatan)

Penulis mengamati langsung di PT. May Sun Yvan untuk

mengetahui kegiatan yang ada di perusahaan.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

4. interview (Wawancara)

Peneliti melakukan wawancara mengenai aktivitas kerja di PT.

May Sun Yvan.

5. Dokumentasi (mengumpulkan data)

Yaitu mengumpulkan data-data yng ada di PT. May Sun Yvan.

Metode yang diterapkan dalam pengumpulan data adalh

dengan waeancara terpatu ( kuisioner) dan pengamatan langsung

(Observasi). Pemilihan responden dilakukan secara purposive

berdasarkan tugas responden di perusahaan. Responden yang di

pilih yotu Karyawan PT. May Sun Yvan. Hal ini didasarkan pada

pertimbangan bahwa resonden tersebut berpengaruh dalam aktivitas

toko menguasai dan mengetahui informasi yang dibutuhkan.

Wawancara dan kuisioner dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-

faktor-faktor internal yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

3.5 Teknik Penarikan Sampel

Sampling Acak, Ada beberapa nama untuk menyebutkan

teknik pemilihan sampling ini. Nama tersebut termasuk diantaranya :

Random sampling atau teknik acak. Apapun mamanya teknik ini

sangat populer dan banyak dianjurkan penggunaannya dalam proses

penelitian.

Pada teknik acak ini, secara teoretis, semua anggota dalam populasi

mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih

menjadi sample, satu hal penting yang harus diketahui oleh para

peneliti adalah bahwa perlunya bagi peneliti untuk mengetahui


PAGE \* MERGEFORMAT 14

jumlah responden yang ada dalam populasi. Jumlah populasi dalam

penelitian ini sebanyak 125 orang karyawan.

N
n=
1+ N (e 2)

- e = 10%

- N = 65

65
n=
1+ 65(10 %)

n= 39,3

Minimal 39 orang, dalam penelitian ini akan diambil sample

sebanyak 40 orang.

3.6 Metode pengujian data

3.6.1 Uji validitas

Validitas menurut Sugiyono (2017:125) menunjukan derajat

ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek

dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari validitas

sebah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item

tersebut. Jika koefisien antara item degan total item sama atau

diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai

korelasinya dibawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Dalam mencari nilai korelasi penulis menggunakan rumus

pearsonProduct Moment, dengan rumus sebagai berikut:

Dimana :

r : Koefisien korelasi
PAGE \* MERGEFORMAT 14

n : jumlah sampel

X : Variabel Independent

Y : Variabel dependent

Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah :

 Jika nilai r-hitung >r-tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan

dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya

item angket dinyatakan valid).

 Jika nilai r-hitung <r-tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan

dalam angket tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total

(artinya item angket tidak valid).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Realibilitis adalah keadaan atau konsistensi alat ukur

(kalengan alat ukur), sehingga realibilitas merupakan ukutan suatu

kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang

berkitan dengan konstruk-konstruk pertanyan yang merupakan

dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Setelah dilakukan uji validitas, makan harus dipanjutkan dengan

menggunakan uji reliabilitas data.

Alat ukur reliabel pasti terdiri dari item-item alat ukur yang valid.

Sehingga setiap reliabel pasti terdiri dari item-item alat ukur yang

valid. Sehingga setiap reliabel pasti valid, namun setiap yang valid

belum tentu reliabel. Rumus yang sering digunakan untuk uji

reliabilitas adalah Alpha cronbach, Spearman Brown, Kristof, Angoff

dan Rullon.
PAGE \* MERGEFORMAT 14

Suatu kuesioner dikatakan reliabel(andal) jika jawaban

seseorang terhadap pertanyan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Uji realibilitas dapat dilkukan secara bersama-sama

terhadap seuruh butir pertanyaan.

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha

Cronbach sebagai berikut Husein umar (2011:146)

keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan

: Jumlah total

∑ : jumlah varian butir

jumlah carian butir dapat dicari dengan cara mencari

nilai varian tiap butir, kemudian dijumlhlan, seperti yamg

dipaparkan oleh Husein umar (2011:147) berikut ini:

Kriteria pengambilan keputusan untuk reliabilitas adalah

sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka instrumen dikatakan reliabel

Jika r hitung < r tabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel.

3.7 Metode analis data

Menurut (Bogdan dalam Sugito, 2013:244) “Analis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang


PAGE \* MERGEFORMAT 14

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan

lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain”

Teknis analis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah analis deskriptif dan analis verivikatif.

3.7.1 Analis Deskriptif

Menurut Sugiono (2018:238) metode deskriptif adalah :”Suatu

metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Dengan kata lain, analis ini merupakan bagian dari statistic yang

mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga

mudah dipahami. Statistika deskriptif berfungsi menerangkan

keadaan gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan (jika ada)

hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada, bobot dan skala nilai

dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.4

Bobot dan Skala Nilai Analisis Deskriptif

Rata-rata Skor Kriteria Penafsiran

4,21-5,00 Sangat Baik

3,41-4,20 Baik

2,61-3,40 Cukup baik


PAGE \* MERGEFORMAT 14

1,81-2,60 Kurang baik

1,00-1,80 Sangat tidak baik

Untuk mengetahui bagaimana tingkat interval ketiga variable maka

selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk

memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka dibuat interval

sebesar 5 (lima). Rumus yang digunakan untuk mencari panjang

kelas interval menurut Sudjana (2009) adalah sebagai berikut:

Dimana:

Ruang Kelas : Nilai tertinggi – Nilai terendah

Banyak Kelas Interval :5

Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah Jawaban

kemudian di proses dan diolah untuk digunakan sebagai alat ukur

variable yang diteliti dengan menggunakan perhitungan statistic

melalui analisis korelasi Person Product Moment, dan analis

determinasi.

3.7.2 Analisis Verifikatif

Menurut Arikunto (2009:8) penelitian verifikatif pada dasarnya ingin

menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang akan dilaksanakan

melalui pengumpulan data di lapangan. Untuk mengetahui pengaruh

antar variable X terhadap variable Y, peneliti menggunakan beberapa

tekhnik statistik antara lain:

 Koefisien Determinasi

 Analis Korelasi
PAGE \* MERGEFORMAT 14

 Analisis Path

Dengan langkah perhitungan sebagai berikut:

Koefisien determinasi () pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variable variable

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah anata nol sampai satu (

0 ). Nilai yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variable dependen. Rumusnya yaitu:

KD=

Keterangan :

KD : Koefisien determinasi

r : Koefisien korelasi

3.7.3 Analis Korelasi

Menurut Sugiyono (2014) digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variable X terhadap variable Y dengan rumus

Korelasi Person Product Moment sebagai berikut:

Keterangan :

r : Nilai koefisien korelasi

n : Jumlah sampel

∑X : Variabel independen

∑Y : Variabel dependen

Pada hakikatnya, nilai r dapat berkisar dari -1 melalui 0

sehingga +1

(-1≤r≤+1).
PAGE \* MERGEFORMAT 14

Untuk memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan antara

variable X dan Y, maka dapat digunakan pedoman yang tertera pada

tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,000-0199 Sangat rendah

0,200-1,399 Rendah

0,400-0599 Sedang

0,620-0799 Kuat

0,800-1000 Sangat kuat

3.7.2.3 Analisis Path

Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan adanya

pengaruh antara variabel bebas (independent variable) dengan

variabel terikat (dependent variable). Metode analisis kuantitatif yang

sesuai dengan menggunakan metode statistika adalah analisis jalur

(path analysis),

dimana satu variabel terikat dipengaruhi oleh satu atau beberapa

variabel

bebasnya, dan diantara variabel bebas terdapat hubungan.

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:2) path analysis


PAGE \* MERGEFORMAT 14

adalah : “Digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel

dengan tujuan

untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung

seperangkat

variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terkait (endogen)”.

Analisis jalur disebut juga analisis regresi, pola hubungan

yang

memperlihatkan eratnya hubungan antar variabel atau korelasi pola

hubungan yang mengungkapkan pengaruh sebuah atau seperangkat

Variabel lainnya.

Penelitian yang menggunakan struktur hubungan antar variabel

penyebab dan variabel akibat. Path diagram yang digunakan adalah

sebagaimana terlihat pada gambar :

Motivasi (X1)

Kinerja (Y)

Kompensasi (X2)

Gambar 3.1

Hubungan Antar Variabel Penelitian

Keterangan :
PAGE \* MERGEFORMAT 14

: Motivasi (variabel bebas)X

: Kompensasi (variabel bebas)

Y : Kinerja (variabel terikat)

YX : Pengaruh langsung terhadap Y

YX2 : Pengaruh langsung terhadap Y

X2 : Hubungan korelasi dan terhadap Y

€ : Variabel tidak diteliti namun memelliki pengaruh terhadap Y

Gambar diatas memperlihatkan bahwa antara variabel

dengan variabel Y, variabel dengan variabel Y mempunyai

hubungan. Dalam penelitian ini ada 2 variabel bebas yaitu Motivasi ()

Kompensasi ()

serta satu variabel terikat yaitu Kinerja (Y).

3.8. Rancangan Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang

didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol,

maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil

bisa dikatakan

Signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin

disebabkan oleh factor yang kebetulan, sesuai dengan batas

probabilitas

Yang sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipotesis kadang disebut

juga “konfirmasi analisa data” keputusan dari uji hipotesis hampir

selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah

pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan


PAGE \* MERGEFORMAT 14

hipotesis nol adalah benar.

Daerah kritis (Critical Region) dari uji hipotesis adalah serangkaian

hasil yang bisa menolak hipotesis nol, untuk menerima hipotesis

alternatif. Daerah kritis ini biasanya di simbolkan dengan huruf C.

Dalam pengujian hipotesis kita harus mementukan tolak ukur

penerimaan dan penolakan yang didasarkan pada peluang

penerimaan dan

penolakan H0 itu sendiri.

Interpretasi Jika nilai p lebih kecil dari tingkat signifikan test

yang diharapkan, maka hipotesis nol bisa di tolak. Jika nilai p tidak

lebih kecil dari tingkat signifikan test yang diharapkan bisa

disimpulkan bahwa tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis nol,

dan bisa disimpulkan bahwa hipotesis alternatiflah yang benar.

Karena ketidaktahuan apakah H0 atau H1 yang benar maka

kita harus mencoba untuk membuat keseimbangan dari keduanya.

Umumnya kita mengandalkan bahwa H0 benar sehingga kita

diharapkan pada kesalahan I saja () karena kesalahan II digunakan

untuk menentukan

kekuatan uji yang ditentukan.

Selang kepercayaan sebuah parameter dalam praduga

selang berkaitan erat dengan pengujian hipotesis jika H1 ditolak

dengan taraf yang nyata maka selang kepercayaan tidak

mengandung parameter spesifik yang ditetapkan dalam H0.


PAGE \* MERGEFORMAT 14

Rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dengan penetapan

hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), pemilihan uji statistik

dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan uji statistik, penetapan

tingkat

signifikansi dan penarikan kesimpulan.

Hipotesis nol (H01) yang ditetapkan menentukan tidak adanya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Sedangkan hipotesis alternatif (Ha1) menentukan adanya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Kemudian untuk

menguji pengaruh variabel moderasi maka dibentuk hipotesis nol

(H02) yang

menunjukan terdapat pengaruh signifikan variabel independen

terhadap

variabel dependen dengan adanya variabel moderasi. Dalam

penelitian ini akan dilakukan uji F dan uji t.

1) Uji F tabel untuk menguji hipotesis major (Hipotesis induk yaitu

motivasi dan kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan. Hipotesi alternatif () diterima jika F hitung 2 F tabel

pada tingkat signifikasi 596, jika lebih kecil (Ho) diterima atau ()

ditolak.

2) Uji t dilakukan untuk menguji hipotesis partial yaitu :motivasi

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kompensasi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan jika t hitung ≥ t tabel

pada tingkat signifikasi 5% maka diterima dan sebaliknya Ho


PAGE \* MERGEFORMAT 14

ditolak.

Anda mungkin juga menyukai