Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Robiah Harahap

NIM : 207011155

Mata Kuliah : Lelang dan Pembuatan Akta Risalah Lelang

PERBEDAAN PERATURAN MENTERI KEUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


27/PMK.06/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN LELANG DAN PERATURAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.06/2020 TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN LELANG

Sebenarnya PMK terbaru ini merupakan kompilasi ataupun kumpulan dari berbagai peraturan
lelang

Dalam video youtube bapak dr. jelly leviza dimenit 07.02 slide ke-6 bahwa menurut PMK nomor
27 tahun 2016 pasal 3 ayat 3 bahwa setiap pelaksanaan risalah lelang, harus dibuatkan risalah
lelang jadi risalah lelang itu inher atau melekat kepada pelaksanaan lelang, “tidak ada pelaksanaan
lelang tanpa ada risalah lelang”. kemudian dalam hal tidak ada peserta lelang, lelang tetap
dilaksanakan dan dibuatkan risalah lelang.

Sedangkan dalam pmk terbaru PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 213/PMK.06/2020 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN LELANG
pasal 3 ayat 3 peraturannya sudah berubah menjadi lelang eksekusi yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 3

Lelang Eksekusi terdiri dari:

a. Lelang Eksekusi Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN);


b. Lelang Eksekusi pengadilan;
c. Lelang Eksekusi pajak;
d. Lelang Eksekusi harta pailit;
e. Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT);
f. Lelang Eksekusi benda sitaan Pasal 45 Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana
(KUHAP);
g. Lelang Eksekusi benda sitaan Pasal 271 UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
h. Lelang Eksekusi benda sitaan Pasal 94 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang
Peradilan Militer;
i. Lelang Eksekusi barang rampasan;
j. Lelang Eksekusi jaminan fidusia;
k. Lelang Eksekusi barang yang dinyatakan tidak dikuasai atau barang yang dikuasai negara
eks kepabeanan dan cukai;
l. Lelang Eksekusi barang temuan;
m. Lelang Eksekusi gadai;
n. Lelang Eksekusi barang rampasan yang berasal dari benda sitaan Pasal 18 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001;
o. Lelang Eksekusi barang bukti tindak pidana kehutanan sesua1 Pasal 49 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan
Kehutanan;
p. Lelang Eksekusi benda sitaan sesuai Pasal 4 7 A Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2019; dan
q. Lelang Eksekusi lainnya sesuai peraturan perundangundangan.

Dalam video youtube bapak dr. jelly leviza dimenit 09.08 slide 7

dijelaskan hal-hal yang dimuat di dalam bagian kepala, bagian badan dan bagian kaki, itu
sepenuhnya diatur didalam pasal 85 ayat 2 PMK No. 27 tahun 2016

sedangkan dalam PMK terbaru No. 213 tahun 2020

bagian kepala. Bagian badan dan bagian kaki di atur di BAB VIII tentang Risalah Lelang pasal 87
ayat 2 dengan isi pasal yang sama.

Dalam video youtube bapak dr. jelly leviza dimenit 09.34 slide 8

Dibahas tentang bagian kepala risalah lelang pasal 86 perbedaannya dengan PMK yang baru, di
PMK baru tercantum di pasal 88 dengan isi yang sama tapi dipasal 88 ini lebih dirapikan
Perbedaan pasal 87 PMK no. 27 tahun 2016 yang lama dengan pasal 88 PMK no. 213 tahun 2020
yang baru bunyinya lebih jelas, detail dan mudah dipahami dibandingkan dengan pasal 87 no. 27
tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai