OLEH KELOMPOK :
RUANGAN MAWAR DAN KAMBOJA
1. Latar Belakang
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara
mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian
kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan
salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis
sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku
negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat. (Yusuf
dkk, 2015)
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses piker sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawat diri diantaranya
mandi, makan dan minum secara mandiri, berhias secara mandiri dan toileting (Buang Air
Besar [BAB]/Buang Air kecil [BAK]) (Damaiyanti M & Iskandar, 2014).
Penatalaksanaan klien dengan defisit perawatan diri dapat dilakukan salah satunya dengan
pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok yang merupakan salah satu terapi modalitas
keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka pencapaian
penyesuaian psikologis, prilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Penggunaan
kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif dalam pencegahan, pengobatan
dan terapi pemulihan kesehatan jiwa melalui terapi aktivitas kelompok. Pada dasarnya terapi
aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan
bagian terpenting dalam keterampilan teraupetik dalam keperawatan.
2. Judul Kegiatan : Melatih Klien Cara Perawatan Kebersihan Diri Dan Melatih Klien
Berdandan/Berhias
3. Tujuan
1) Tujuan umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan
perawatan diri secara maksimal.
2) Tujuan khusus
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b. Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Klien mampu menunjukkan aktivitas makan.
d. Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.
5. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Bermain peran / simulasi
6. Media/Alat
a. Laptop
b. Musik
c. Bola tenis
d. Peralatan make up
7. Setting Tempat
O
CL
L
OP
MEJA KEGIATAN
F p F p F p F p F p
Keterangan Gambar
L : Leader
CL : Co-leader
O : Observator
F : Fasilitator
P : Pasien
Op : Operator
8. Pembagian Tugas
1. Leader
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAK
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai
c. Menjelaskan cara permainan
d. Mampu memotifasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya
e. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co-Leader
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas pasien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses terapi
3. Fasilitator
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencaatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama kegiatan
berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
c. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan
5. Operator
a. Mengatur sound (speaker/ musik)
9. Kriteria Anggota
Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok ini adalah:
a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan diri: defisit
perawatan diri
b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang
c. Klien dapat diajak bekerjasama (kooperatif)
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
2) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan menyebutkan manfaat perawatan
diri dan cara menjaga kebersihan diri serta akibat apabila tidak melakukan
perawatan diri.
3) Menjelaskan aturan main berikut.
4) Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus meminta
izin kepada terapis.
5) Lama kegiatan 30 menit.
6) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
e. Tahap Kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta
bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat
tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan
dirinya.
b) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam.
c) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama panggilan dan asal,
dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d) Ulangi poin kedua dan ketiga sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
e) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan member tepuk
tangan.
f. Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada
orang lain di kehidupan sehari-hari.
b) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari dalam perawatan diri.
c) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri dan manfaat perawatan diri pada
jadwal kegiatan harian klien.
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda () jika ditemukan
pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika 0,1
atau 2 klien belum mampu.
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama peserta Untuk tiap Peserta,
beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri, cara
menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri Beri tanda jika
klien mampu dan tanda jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.
Sesi II: Tata Cara Berhias
1. Tujuan
a. Klien dapat mengenal dan menyebutkan alat-alat yang berhias.
b. Klien mampu menyebutkan cara berpakaian, cara berhias dan menyisir rambut dan
bercukur untuk pria.
c. Klien mampu menggunakan alat-alat yang diberikan untuk berhias
d. Klien mampu menjelaskan manfaat berhias
2. Alat
Peralatan berhias/Make up
3. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi
4. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
2) Salam dari terapis kepada klien
3) Klien dan terapis pakai papan nama
c. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien tentang berhias yang dilakukan selama ini
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara berhias untuk mempercantik diri
2) Menjelaskan cara main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis dan Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
e. Tahap Kerja
1) Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk berhias,
manfaat dan tata cara berhias dan bercukur untuk pria. Ulangi sampai semua klien
mendapat giliran.
2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
3) Terapis menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk berhias, manfaat dan
mendemonstrasikan tata cara berhias dan bercukur untuk pria.
4) Meminta klien untuk mendemonstrasikan kembali tata cara berhias (menyisir
rambut).
5) Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikkan cara berhias.
6) Memberikan pujian kepada klien
7) Upayakan semua klien mampu berhias dan sudah mencoba
f. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah berhias
b) Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar cara berhias
2) Tindak Lanjut
a) Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari untuk berhias.
b) Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu tata cara makan dan minum yang baik
b) Menyepakati waktu dan tempat.
g. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah cara berhias yang
benar dan baik, keuntungan berhias dan akibat tidak berhias. Kemampuan berhias untuk
mencegah defisit perawatan diri.
No Nama Klien Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
alat untuk tata cara berhias akibat tidak
berhias berhias
1.
2.
3.
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Berikan penilaian pada masing-masing peserta TAK mengenai kemampuan
dalam menyebutkan alat untuk berhias, tata cara berhias dan akibat bila tidak
berhias.
Yel Yel DPD (Defisit Perawatan Diri)
Intro :
Damaiyanti M & Iskandar. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi II. Refika Aditama:
Bandung
Keliat. 2019. Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC
Yusuf, AH, Fitryasari R dan Hanik EN. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa .
Salemba Medika : Jakarta