Kebijakan Dan Stategi DOTS
Kebijakan Dan Stategi DOTS
A. Kebijakan
A.1. Kebijakan Program penanggulangan TB
Penanggulangan TB dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi yaitu kabupaten /
kota sebagai titik berat manajemen program yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan sember daya manusia, sarana
dan prasarana.
Penanggulangan TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi DOTS.
Penguatan kebijakan untuk meningkatkan mutu pelayanan, kemudian akses penemuan
dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan dan mencegah
terjadinya TB-MDR.
Penanggulangan TB dilaksanakan oleh seluruh sarana pelayanan kesehatan,meliputi
puskesmas,Rumah sakit umum pemerintah dan swasta.Rumah sakit paru (RSP), Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM). Balai kesehatan Paru Masyarakat
(BKPM), Balai pengobatanpenyakit paru-paru(BP4) dan klinik pengobatan lain serta
dokter praktik swasta (DPS).
Penanggulangan TB dilaksanakan melalui promosi,penggalangan kerja sama atau
kemitraan dengan lintas program dan sector terkait, pemerintah dan swata .
Peningkatan kemampuan laboratorium TB di berbagai tingkat pelayanan dan ditujukan
untuk peningkatan mutu pelayanan dan jejaring.
Menjamin ketersediaan obat anti TB (OAT) untuk penanggulangan TB dan diberikan
kepada pasien.
Menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dalam jumlah yang
memadai untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja program.
Menghilangkan stigma masyarakat terhadap pasien TB agar tidak dikucilan dari
keluarga, masyarakat dan pekerjaannya.
Mempertahankan komitmen internasional yang termuat dalam MDGs
A.2. Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi TB:
Pada tingkat ini umumnya kegiatan pengendalian infeksi dititik beratkan pada aspek
managerial yang menjadi kebijakan umum pada 2 kelompok lainnya. Kegiatan
pengendalian infeksi pada tingkat nasional maupun subnasional meliputi :
Pengendalian infeksi pada faslilitas pelayanan dimulai dari aspek managerial yang
berupa adanya komitmen dan kepemimpinan dalam kegiatan pengendalian infeksi di
fasilitas pelayanan kesehatan itu sendiri. Kegiatan lainnya berupa upaya pengendalian
infeksi dengan 3 pilar utama yaitu :
B. Strategi
1. Komitmen politis
2. Pemeriksaan dahak mikroskopik yang terjamin mutunya
3. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana
kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan
4. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu
5. Sistem pencatatan dan pelaoran yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil
pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan
Pokok-pokok kegiatan:
2. Manajemen Program:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pencatatan dan Pelaporan
Pelatihan
Bimbingan teknis ( supervisi )
Pemantapan Mutu laboratorium
Pengelolaan logistic
Pemantauan dan Evaluasi ( Surveilance)
3. Kegiatan Penunjang :
Promosi
Kemitraan
Penelitian