Anda di halaman 1dari 4

Kita ambil satu sample item pekerjaan, misalnya :

1. Pekerjaan Sloof Beton Bertulang 20/30

Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan ini dibagi kepada tiga tahapan pekerjaan :

 Pembuatan Mal/Bekisting
 Perakitan Besi Tulangan Beton
 Pengecoran Beton

Pembuatan Mal / Bekisting :


a. Bahan :

 Papan kayu kelas III, Multipleks


 Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting, Minyak Bekisting
 Paku

b. Peralatan :

 Alat potong
 Scaffolding
 Pipe Support
 Peralatan Tukang

c. Metode Pelaksanaan

 Fabrikasi / Perakitan

Bekisting untuk pondasi sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih


dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Papan
kayu di potong dan dibentuk dengan ukuran sebagai mal (bekisting). Papan kayu
yang telah dipotong dirakit membentuk mal Sloof dan diberi tanda untuk masing-
masing siku pemasangan.

 Pemasangan

Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera


dipasang sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing. Bekisting yang
telah dipasang pada area cor Sloof kemudian di paku agar terpasang dengan kuat
dan kokoh. Bekisting dipasang dengan kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin,
bersih dari kotoran kayu-kayu lepas, sampah-sampah dll. Pengawas lapangan dan
Tukang memeriksa pemasangan bekisting telah terpasang dengan baik dan kuat
serta kokoh.

Perakitan Besi Tulangan Beton :


a. Bahan :

 Besi beton
 Kawat beton

b. Peralatan :

 Bar Cutter
 Bar Bender
 Alat Angkat/Transport
 Peralatan Tukang

c. Metode Pelaksanaan

 Fabrikasi / Perakitan

Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian
& Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan perakitan besi (fabrikasi) dilaksanakan oleh Tukang Besi yang ahli. Besi
dipotong dan dibentuk sesuai dengan gambar kerja. Besi dirangkai atau dirakit dan
diikat dengan kawat beton. Pelaksana Lapangan dan pengawas lapangan akan
memeriksa dan mengontrol setiap rakitan bentuk tulangan besi dan ukuran besi
agar sesuai dengan Gambar kerja serta spesifikasi teknis. Besi-besi yang telah
difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih
dahulu dan terlindung dari air hujan, dan diberi label pada setiap jenisnya.

 Pemasangan 

Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi
pekerjaan. Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan
jarak antar besi dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang besi memasang besi dan
mengikat besi dengan kawat beton sesuai dengan petunjuk kerja dalam gambar
kerja. Pengawas lapangan dan Tukang memeriksa pasangan besi tepasang dengan
baik dan kokoh dan memenuhi dimensi ukuran yang sesuai dengan gambar kerja.
Pengecoran Beton
a. Bahan :

 Semen Portland
 Kerikil
 Pasir
 Air
 Additive ( jika diperlukan )
 Bonding Agent
 Goni basah.

b. Peralatan :

 Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )


 Alat angkat/Lift barang (Jika Diperlukan)
 Concrete vibrator (Jika Diperlukan)
 Kereta sorong
 Peralatan Tukang

c. Metode Pelaksanaan

 Pencampuran beton.

Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang akan
dibuat (jika diperlukan). Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap
bahan-bahan sesuai standar yang diminta dalam spesifikasi, antara lain PBI, ASTM,
AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran
( trial mix ) sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah
disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.

 Pelaksanaan pengecoran beton.

Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan


pada lokasi pengecoran untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-
sempurnaan hasil pengecoran. Juru ukur (surveyor) dengan menggunakan survey
Equipment melakukan pengukuran dan marking area untuk titik penempatan,
ukuran (dimensi) serta leveling dari poer, dan tapak pondasi. Dengan menggunakan
check list pengecoran, surat ijin pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah
diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditanda
tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan. Tukang membuat adukan
beton segar yang dicampur di lapangan (site mix) menggunakan Concrete Mixer
atau Molen Beton sesuai dengan prosedur pencampuran, diangkut dengan memakai
alat angkut baik kereta sorong atau lainnya dan kemudian dituang ke dalam media
cor atau area pengecoran. Pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan
dipadatkan dengan alat atau manual sehingga beton cor dapat padat dan tersebar
menyeluruh ke semua rongga atau sudut didalam cetakan atau area cor. 

Anda mungkin juga menyukai