Global warming telah membuat cuaca sulit diperkirakan merupakan suatu
ketidakpastian di berbagai tingkat. a. Ciri-ciri ketidakpastian : Tingkat kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara kuantitatif. Validitas dan ketepatan hasilnya masih diragukan. Ketidakpastian disebabkan oleh pengetahuan yang tidak sempurna. Tidak bisa diduga sebelumnya. Sulit direncanakan. Bersifat tiba-tiba. Bisa digolongkan bencana alam. b. Urutan tingkatan ketidakpastian dari yang paling kecil ke tingkat kepastian yang lebih besar : Ketidakpastian sangat tinggi (relatif pasti), pada tingkatan ini hasil bisa diprediksi dengan relatif pasti. Contoh : hukum alam, kita bisa memprediksi dengan pasti bahwa bumi mengitari matahari selama 360 hari (satu tahun). Ketidakpastian obyektif, Contoh : sebuah dadu, jika melempar dadu ada enam kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 (ada 6 kemungkinan hasil). Kita bisa menghitung probabilitas masing-masing angka untuk keluar yaitu 1/6. Ketidakpastian subyektif, tingkatan ketidakpastian ini mengandung pengertian psikologis yaitu suasana pemikiran yang diliputi keraguan atau kesadaran akan kurangnya pengetahuan mengenai hasil dari suatu peristiwa. Ketidakpastiaan tingkat ini merupakan penilaian individu (berdasarkan atas perilaku, pengalaman, dan pengetahuannya) terhadap situasi (obyektif). Contoh : kecelakaan mobil. Ketidakpastian sangat pasti, yaitu kepastian yang jelas-jelas sulit untuk memprediksi atau mengidentifikasi hasil dari suatu peristiwa. Contoh : eksplorasi angkasa. 2. Metode yang tepat bagi PT. Transjakarta untuk meminimumkan resiko kerugian : a. Penghindaran risiko yaitu teknik mengelola risiko dengan cara menghindari risiko. b. Penahan risiko, yaitu upaya perusahaan dalam menghadapi risiko, ketika risiko tersebut dihadapi sendiri. Jika risiko benar-benar terjadi. Perusahaan harus menyediakan dana untuk menanggung risiko tersebut. c. Diversifikasi, berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur saja. d. Pengendalian risiko, ini dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak diinginkan. e. Pengalihan risiko, jika tidak ingin menanggung risiko tertentu, bisa mengalihkan risiko tersebut ke pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut. 3. Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian asuransi kebakaran PT. Cantik Abadi : a. Penanggung adalah pihak yang menerima pengalihan risiko dimana dengan mendapat premi, berjanji akan mengganti kerugian atau membayar sejumlah uang yang telah disetujui, jika terjadi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya, yang mengakibatkan kerugian bagi tertanggung. Pihak penanggung ini adalah Perusahaan Asuransi Mega Insurance. b. Tertanggung, adalah seseorang yang mempertanggungkan untuk diri sendiri, atau seseorang, untuk tanggungan siapa diadakan pertanggungan oleh seorang yang lain pada waktu pertanggungan tidak mempunyai kepentingan atas benda tidak berkewajiban mengganti kerugian. Pihak tertanggung ini adalah PT Cantik Abadi. c. Agen Asuransi merupakan penghubung atau pembawa relasi kepada perusahaan asuransi. Pihak agen disini yaitu Agnes Monella yang merupakan agen asuransi Mega Insurance. 4. Kategori bentuk badan usaha asuransi yang beroperasi di Indonesia : a. Badan Usaha Milik Negara, sesuai dengan namanya semua saham atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. BUMN secara hukum vervebtuk perseroan Terbatas. Adapun perusahaan-perusahaan milik negara dimaksud meliputi : PT Asuransi Jiwasraya PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Kredit Indonesia PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Reasuransi Umum Indonesia PT Asuransi Jasa Raharja PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PT Asuransi Kesehatan b. Badan Usaha Milik Swasta Nasional, bentuk badan hukumnya bisa Perseroan Terbatas dan juga bisa berbentuk Koperasi. c. Badan Usaha Milik Usaha Patungan, yaitu para investor asing melakukan usaha patungan dengan mitra asuransi nasional baik dengan BUMN maupun badan usaha milik swasta nasional.