Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Yogi Ginanjar

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041640782

Tanggal Lahir : 15 Januari 1990

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211 / Manajemen Risiko dan Asuransi

Kode/Nama Program Studi : 83 / Akuntansi (S1)

Kode/Nama UPBJJ : 21 / UPBJJ Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa / 22 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : Yogi Ginanjar

NIM : 041640782

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211 / Manajemen Risiko dan Asuransi

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Akuntansi

UPBJJ-UT : Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Jakarta, 22 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Yogi Ginanjar
Buku Jawaban Ujian Universitas Terbuka

1. Jawaban Soal Nomor 1


a. Ciri – ciri ketidakpastian
Ketidakpastian sering diartikan dengan keadaan di mana ada beberapa kemungkinan
kejadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang berbeda. Tetapi, tingkat
kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara kuantitatif. Kata
ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian ketidakpastian
dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas dan ketepatan hasilnya masih
diragukan. Dengan demikian, ketidakpastian itu disebabkan karena pengetahuan yang tidak
sempurna dari manusia.
b. Tingkatan ketidakpastian dari yang terkecil ke tingkat yang lebih besar
i. Ketidakpastian sangat tinggi (relatif pasti)
Pada tingkatan ketidakpastian yang tidak ada (sudah pasti), hasil bisa diprediksi
dengan relatif pasti. Pada tingkatan ini kondisi kepastian sangat tinggi. Hukum alam
merupakan contoh ketidakpastian tersebut. Sebagai contoh, kita bisa memprediksi
dengan pasti bahwa bumi mengitari matahari selama 360 hari (satu tahun).
ii. Ketidakpastian objektif
Tingkatan selanjutnya adalah ketidakpastian objektif, dengan contoh adalah dadu,
jika kita melempar dadu, ada enam kemungkinan yaitu angka 1,2,3,4,5,dan 6 (ada 6
kemungkinan hasil). Kita bisa menghitung probabilitas masing – masing angka untuk
keluar yaitu 1/6
iii. Ketidakpastian subjektif
Ketidakpastian subjektif mengandung pengertian psikologi yaitu suasana pemikiran
yang diliputi keraguan atau kesadaran akan kurangnya pengetahuan mengenai hasil
dari suatu peristiwa. Ketidakpastian demikian disebut ketidakpastian subjektif yaitu
penilaian individu (berdasarkan atas perilaku, pengalaman, dan pengetahuannya)
terhadap situasi (yang objektif)
iv. Ketidakpastian Sangat Tidak Pasti
Ketidakpastian sangat tidak pasti adalah ketidakpastian yang jelas – jelas sulit untuk
memprediksi atau mengidentifikasi hasil dari suatu peristiwa. Contoh eksplorasi
angkasa. Kita tidak tahu apa hasil yang akan diperoleh dari eksplorasi angkasa,
apakah akan bertemu dengan makhluk asing, ataukah menemukan planet yang mirip
bumi.
2. Jawaban Nomor 2
Setelah identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko, langkah berikutnya adalah mengelola risiko. Risiko
harus dikelola. Jika organsisasi gagal mengelola risiko maka konsekuensi yang diterima bisa cukup
serius, misal kerugian yang besar. Risiko bisa dikelola dengan berbagai cara seperti penghindaran,
ditahan, diversifikasi, atau ditransfer ke pihak lainnya. Erat kaitannya dengan manajemen risiko
adalah pengendalian risiko dan pendanaan risiko.
Beberapa metode yang tepat untuk PT. Transjakarta untuk meminimumkan risiko adalah sebagai
berikut :
a. Membuat dana cadangan sebagai penahan risiko
Perusahaan menyisihkan dana tertentu secara periodik yang ditujukan untuk membiayai
kerugian akibat risiko tertentu
b. Pengendalian Risiko dengan melakukan training pegawai
Perusahaan melakukan pelatihan kepada karyawan, contohnya driver/supir untuk dapat
menjalankan bus. Dengan melakukan pelatihan, kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan
kerugian dapat diminimalisasi
c. Pengalihan Risiko dengan Asuransi
Asuransi adalah metode transfer risiko yang paling umum. Asuransi adalah kontrak
perjanjian antara yang diasuransikan dan perusahaan asuransi, ketika insurer bersedia
memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami pihak yang diasuransikan, dan pihak
pengasuransi (insurer) memperoleh premi asuransi sebagai balasannya. Dalam kasus PT.
Transjakarta, perusahaan sebaiknya mengasuransikan armada bus nya. Hal ini untuk
mengurangi risiko dan kerugian atas terjadinya kerusakan atau kecelakan pada saat armada
tersebut dioperasikan.
3. Jawaban Nomor 3
Transaksi bisnis asuransi adakalanya dijalankan oleh tiga pihak, dalam kasus PT. Cantik Abadi,
terlibat tiga pelaku aktif yaitu :
a. Mega Insurance (Penanggung/Insurer), yang bisa disebut perusahaan asuransi.
Penanggung secara umum adalah pihak yang menerima pengalihan risiko dimana dengan
mendapat premi, berjanji akan mengganti kerugian atau membayar sejumlah uang yang
tekah disetujui, jika terjadi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya, yang
mengakibatkan kerugian bagi tertanggung.
b. PT. Cantik Abadi (Tertanggung/Insured), yang bisa disebut nasabah yang membayar permi
atau pihak yang menghadapi risiko.
Tertanggung adalah seseorang yang mempertanggungjawabkan untuk diri sendiri, atau
seseorang, untuk tanggungan siapa diadakan pertanggungan oleh seorang yang lain pada
waktu pertanggungan tidak mempunyai kepentingan atas benda tidak berkewajiban
mengganti kerugian.
c. Agnes Monella (Agen Asuransi / Insurance Agent), yang bisa disebut agen.
Agen asuransi merupakan penghubung atau pembawa relasi kepada perusahaan asuransi.
Lembaga keagenan bisa berasal atau dibentuk oleh perusahaan asuransi atau bisa juga
merupakan organisasi yang berdiri sendiri atau tidak memiliki keterikatan dengan
perusahaan asuransi. Namun fungsinya sama yakni dalam menghadapi calon
tertanggung/tertanggung bertindak mewakili perusahaan.
4. Jawaban Nomor 4
Dilihat dari sudut pandang kepemilikannya, semua perusahaan yang bergerak dalam sector asuransi
dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yang meliputi Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Swasta Nasional, dan Badan Usaha Milik Usaha Patungan.
a. Badan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik Negara, sesuai dengan namanya semua saham atau Sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah, yang dalam hal ini Kementerian Keuangan RI. Badan
usaha milik negara, secara hukum berbentuk Perserotan Terbatas yang diatur dalam Undang
– Undang Perseroan Terbatas, namun dengan memperhatikan beberapa ketentuan khusus.
Biasanya perseroan terbatas diberi tambahan di belakangnya dengan kata ‘Persero’.
Badan Usaha Milik Negara mempunyai visi dan misi yang disejalankan dengan kepentingan
Pemerintah dalam menjalankan kebijakannya, terutama yang terkait dengan keuangan,
perbankan, perekonomian, perindustrian, perdagangan, perhubungan, dan sebagainya.
Adapun perusahaan – perusahaan milik negara dimaksud meliputi :
i. PT. Asuransi Jiwasraya
ii. PT. Asurnasi Jasa Indonesia
iii. PT. Asuransi Kredit Indonesia
iv. PT. Asuransi Ekspor Indonesia
v. PT. Reasuransi Umum Indonesia
vi. PT. Asuransi Jasa Raharja
vii. PT. Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
viii. PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
ix. PT. Asuransi Kesehatan
b. Badan Usama Milik Swasta Nasional
Pengertian milik swasta di sini adalah swasta nasional. Demikian juga dengan bentuk badan
hukumnya, bisa berbentuk Perseroan Terbatas dan bisa juga dalam bentuk Koperasi.
Perusahaan swasta nasional sepenuhnya tunduk kepada Undang – Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang perseroan terbatas. Apabila perseroan terbatas dimaksud telah mampu
menjadi perusahaan publik, maka juga harus tunduk kepada Undang – Undang tentang Pasar
Modal.
Pada perusahaan swasta nasional yang berbentuk koperasi, maka dengan sendirinya harus
tunduk kepada Undang – Undang Koperasi Nomor 25 tahun 1992, yang pada tanggal 30
Oktober telah dikeluarkan Undang – Undang Koperasi yang baru Nomor 17 tahun 2012
c. Badan Usaha Milik Usaha Patungan
Sesuah orde baru memegang Pemerintahan pada tahun 1966, maka secara berangsur
masuklah para investor asing ke Indonesia, dalam bentuk Penanaman Modal Asing.
Bersamaan dengan itu mereka juga membawa mitra usahanya atau perusahaan –
perusahaan yang terkait dengan perusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Salah satu mitra usaha mereka adalah perusahaan asuransi.
Namun, sesuai dengan ketentuan yang ada di Indonesia tidak dibenarkan adanya perusahaan
asuransi yang pemiliknya adalah pemodal asing murni, maka jalan keluarnya mereka
melakukan usaha patunfan (joint-venture), dengan mitra asuransi nasional baik dengan
badan usaha milik negara maupun dengan badan usaha milik swasta nasional. Dewasa ini
perusahaan asuransi dengan bentuk usaha patungan telah melakukan usaha baik dalam
usaha asuransi kerugian maupun usaha asuransi jiwa.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai