Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : Riyanti

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030324387

Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Agustus 1995

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211- Manajemen Risiko dan Asuransi

Kode/Nama Program Studi : FE Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ UT Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 05 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Riyanti


NIM : 030324387
Kode/Nama Mata Kuliah : AD4211- Manajemen Risiko dan Asuransi
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Jakarta, Senin 5 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

RIYANTI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A. Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan dengan keadaan dimana ada beberapa
kemungkinan kejadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang berbeda. tetapi, tingkat kemungkinan
atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara kuantitatif. Kata ketidakpastian berarti suatu
keraguan, dan dengan demikian pengertian ketidakpastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran
dimana validitas dan ketepatan hasilnya masih diragukan.
Risiko merupakan suatu konsepsi dengan berbagai makna, tergantung atas konteks disiplin ilmu atau
cara pandang yang menggunakannya. Bagi orang awam, risiko diartikan sebagai menghadapi kesulitan atau
bahaya, yang mungkin menimbulkan musibah cidera atau hal-hal semacam itu yang sifatnya merugikan.
(sumber: BMP ADBI4211 Modul 1 Halaman 1.3-1.15)

B. Istilah ketidakpastian dan risiko sering dianggap dua istilah yang sama. Namun kedua istilah tersebut
sebenarnya berbeda. ketidakpastian mengacu pada pengertian risiko yang tidak diperkirakan (unexpected risk) ,
sedangkan istilah risiko itu sendiri mengacu kepada risiko itu sendiri yang diperkirakan (expected risk).

Kalimat Risiko di soal tersebut yaitu, “Hujan lebat yang terus menerus di Bogor meluapkan kali Ciliwung dan
mengirim air ke Jakarta”. peril(Bencana, Musibah) dapat didefinisikan sebagai penyebab langsung terjadinya
kerugian. Orang orang dapat mengalami kerugian atau kerusakan karena terjadinya berbagai perils atau
bencana. Bencana yang sering terjadi adalah kecelakaan, kebakaran, kecerobohan dan ketidakjujuran. Bencana-
bencana yang dapat menimpa harta-benda dan penghasilan seharusnya dicermati dan dipelajari oleh risiko
sehingga perlindungan yang tepat dilakukan untuk mengendalikannya.
Kalimat ketidakpastian yaitu “dan dari data tersebut diperkirakan bahwa kerugian yang dialami Tuan Bento
sebesar 150 M.” (sumber: BMP ADBI4211 Modul 1 Halaman 1.3-1.15)

2. A. Pada saat suatu perusahaan mengalami risiko likuiditas ada beberapa sebab yang melatarbelakangi yaitu
berikut ini:
- Utang perusahaan yang berada pada posisi extreme leverage. Extreme leverage, artinya utang perusahaan
sudah berada dalam kategori yang membahayakan perusahaan itu sendiri.
- Jumlah utang dan berbagai tagihan yang datang disaat jatuh tempo sudah begitu besar, baik utang
diperbankan, leasing, mitra bisnis, utang dagang, utang dalam bentuk bunga obligasi yang sudah jatuh
tempo harus secepatnya dibayar dan berbagai bentuk tagihan lainnya.
- Perusahaan telah melakukan kebijakan strategi yang salah sehingga memberi pengaruh pada kerugian yang
bersifat jangka pendek dan jangka panjang.
- Kepemilikan aset perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menstabilkan perusahaan yaitu sudah terlalu
banyak aset yang dijual sehingga jika aset yang tersisa tersebut masih ingin dijual maka itu juga tidak
mencukupi untuk menstabilkan perusahaan.
- Penjualan dan hasil keuntungan yang diperoleh adalah terjadi penurunan yang sistematis serta fuktuatif.
Jika penjualan dan keuntungan diperoleh bersifat fluaktif maka artinya perusahaan harus melakukan
perubahan konsep sebelum terlambat. Karena jika terjadi keterlambatan akan menyebabkan perusahaan
memperoleh profit secara fluktutif, sementara kondisi yang baik adalah yang bersifat “konstan bertumbuh”.
hal ini berbeda dengan penurunan drastis harga aktiva, karena pada kasus penurunan harga, pasar berpendapat
bahwa aktiva tersebut tak bernilai. Tidak adanya pihak yang berminat menukar (membeli) aktiva kemungkinan
hanya disebabkan karena kesulitan mempertemukan kedua belah pihak. Karenanya, risiko likuiditas biasanya
lebih besar kemungkinan terjadi pada pasar yang baru tumbuh atau bervolume kecil. Risiko jenis ini memiliki
kaitan dengan percepatan dari sekuritas yang diterbitkan oleh pihak perusahaan yang bisa diperdagangkan di
ranah pasar sekunder. (sumber : BMP ADBI4211 Modul 3 halaman 3.3-3.4)

B. hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisirkan risiko likuiditas dana yaitu, :

- Hal pertama yanng diperhatikan manajemen adalah dalam hal manajemen kas (cash management). Kas
perusahaan (dalam neraca sering disebut dengan kas dan setara kas) memiliki tiga fungsi : fungsi transaksi,
fungsi jaga-jaga, dan fungsi spekulasi. Dalam fungsi transaksi, ketersediaan kas sejalan dengan rencana
anggaran perusahaan. Dalam anggaran telah diketahui kapan uang keluar dan kapan uang masuk. Kas perlu
disediakan untuk memenuhi kebutuhan arus kas keluar.
- Berjaga-jaga, bertujuan untuk memastikan bahwa kalau ada kondisi yang tidak terduga, perusahaan masih
memiliki cadangan kas yang mencukupi.

- Hal ketiga yang perlu mendapat perhatian adalah dalam penyesuaian kas (cash matching). Manajemen
perlu mengatur supaya besar dan jatuh tempo keluarnya uang masuk. Di dunia perbankan, penyesuaian kas
merupakan salah satu piranti penting dalam mengelola risiko likuiditas dan kesenjagann likuiditas
(liquidity gap) (sumber : BMP ADBI4211 Modul 3.5-3.6)

3. Diketahui data keuangan PT. Dana Sejahtera sebagai berikut:

Hasil penjualan Rp 200.000.000


HPP Rp 100.000.000 -
Gross earning Rp 100.000.000
Biaya-biaya
Ordinary Payroll Rp 48.000.000
Biaya tetap Rp 42.000.000 +
Total biaya Rp 90.000.000 _
Laba bersih Rp 10.000.000

a. Maka dengan gross earning profit jumlah business interruption insurable valuenya Rp.
100.000.000, sedangkan jumlah minimum asuransinya 50% x Rp. 100.000.000 = Rp. 50.000.000
b. Dengan two item jumlah business interuption valuenya :
Insurable value item I =
Biaya tetap Rp 42.000.000
Keuntungan Rp 10.000.000 +
Rp. 52.000.000
Sedangkan jumlah minimum asuransinya = 80% x Rp 52.000.000 = Rp.41.600.000

Insurable value item II =


Biaya tetap Rp 42.000.000
Keuntungan Rp 10.000.000
Payrol (3/12 xRp 48.000.000) Rp. 12.000.000 +
Rp 64.000.000
Sedangkan jumlah minimum asuransinya = 80% x Rp 64.000.000 = Rp 51.200.000

4. A. Bancassurance adalah suatu layanan produk asuransi yang merupakan kerja sama antara Bank dan
perusahaan asuransi seperti asuransi jiwa dan pensiun yang memberi perlindungan dan produk investasi untuk
memenuhi kebutuhan finansial nasabah bank Saat ini bank-bank besar di Indonesia sudah menyediakan bentuk
layanan ini. Staf bank telah didukung oleh perusahaan asuransi melalui informasi produk grosir, kampanye
pemasaran, dan pelatihan penjualan. Bank dan perusahaan asuransi akan berbagi komisi sedangkan Polis
asuransi diproses dan dikelola oleh perusahaan asuransi.
(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bancassurance)

B. Aktivitas kerjasama ini diklasifikasikan dalam 3 (tiga) model bisnis sebagai berikut :
- Referensi
Bank mereferensikan produk asuransi yang tidak menjadi persyaratan untuk memperoleh suatu produk
perbankan kepada nasabah. Aktivitas kerjasama pemasaran ini dapat dilakukan melalui:
1. Bank meneruskan brosur, leaflet, dan/atau hal-hal sejenis yang memuat penawaran, informasi, dan/atau
penjelasan dari perusahaan asuransi mitra Bank atas suatu produk asuransi kepada nasabah Bank, baik
secara tatap muka maupun melalui surat dan media elektronik, termasuk menggunakan website Bank.
Dalam hal nasabah memerlukan informasi lebih lanjut atau bermaksud membeli produk asuransi yang
direferensikan melalui pemasaran tersebut, maka Bank harus mengarahkan nasabah ke perusahaan asuransi
mitra Bank yang bersangkutan.
2. Bank menyediakan ruangan di dalam lingkungan kantor Bank yang dapat digunakan oleh perusahaan
asuransi mitra Bank dalam rangka pemasaran produk asuransi (in-branch sales) kepada nasabah.
3. Bank menyediakan data nasabah yang dapat digunakan oleh perusahaan asuransi mitra Bank dalam rangka
pemasaran produk asuransi produk yang dipasarkan dalam kerjasama Refrensi seperti: Kredit Pemilikan
Rumah, Kredit Kendaraan, Kredit Pegawai /Pensiun.

- Kerjasama Distribusi
Kerjasama distribusi merupakan suatu aktivitas kerjasama pemasaran produk asuransi, dengan Bank
berperan memasarkan produk asuransi dengan cara memberikan penjelasan mengenai produk asuransi
tersebut secara langsung kepada nasabah. Penjelasan dari Bank dapat dilakukan melalui tatap muka dengan
nasabah dan/atau dengan menggunakan sarana komunikasi (Telemarketing), termasuk melalui surat,
media elektronik, dan website Bank. Peran Bank tidak hanya sebagai perantara dalam meneruskan
informasi produk asuransi dari perusahaan asuransi mitra Bank kepada nasabah, tetapi Bank juga
memberikan penjelasan secara langsung yang terkait dengan produk asuransi seperti karakteristik, manfaat,
dan Risiko dari produk yang dipasarkan dan meneruskan minat atau permintaan pembelian produk asuransi
dari nasabah kepada perusahaan asuransi mitra Bank.

- Integrasi Produk
Integrasi produk merupakan suatu aktivitas kerjasama pemasaran produk asuransi, dengan Bank berperan
memasarkan produk asuransi kepada nasabah dengan cara melakukan modifikasi dan / atau
menggabungkan produk asuransi dengan produk Bank. Aktivitas kerjasama pemasaran ini dilakukan oleh
Bank dengan cara menawarkan atau menjual bundled product kepada nasabah melalui tatap muka dan/atau
dengan menggunakan sarana komunikasi (Telemarketing), termasuk melalui surat, media elektronik, dan
website Bank. Dengan demikian, peran Bank tidak hanya meneruskan dan memberikan penjelasan yang
terkait dengan produk asuransi kepada nasabah, tetapi juga menindaklanjuti aplikasi nasabah atas Bundled
product, termasuk yang terkait dengan produk asuransi kepada perusahaan asuransi mitra Bank.
(sumber : https://www.car.co.id/id/layanan-nasabah/bancassurancev)

Anda mungkin juga menyukai