Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
NIM : 042026172
Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211 / Manajemen Risiko Dan Asuransi
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : 54 / Manajemen-S1
UPBJJ-UT : 23 / Bogor
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Bogor, 22-Desember-2022
1) A. Hazard merupakan terjemahan dari Bahasa inggris yang berarti bahaya, yaitu keadaan yang dapat
menimbulkan atau meningkatkan terjadinya kerugian (Change of Loss) dari suatu bencana yangakan
terjadi.
B. Menilik kasus diatas, yang pertama perusahaan “bangunrumah” memicu tipe Hazard Fisik
(physical hazard) yang tinggi dikarenakan menggunakan bahan bangunan yang mudah terbakar
dimana nantinya memperbesar potensi bahan kimia Perusahaan “Geotech” terbakar semakin besar.
Yang kedua perusahaan “bangunrumah” memiliki Hazard Moral (Moral Hazard) dimana pihak
“bangunrumah” dengan sengaja bersikap serakah agar keuntungan besar namun mengacuhkan
potensi bahaya yang ada.
1. Sistem kewajiban pengusaha, yaitu peraturan jaminan sosial dimana pemerintah melalui
undang-undang memberikan peraturan bagi pengusaha untuk memberikan kewajiban
memberikan perlindungan kepada karyawannya dari kecelakaan kerja dan sebagainya.
2. Sistem kepesertaan universal, yaitu sistem yang menjamin jaminan sosial secara luas yang
berarti negara memberikan jaminan social kepada seluruh masyarakatnya (secara luas tidak
dibatasi pada suatu penduduk saja (sumber perpajakan).
3. Sistem bantuan sosial, yaitu sistem perlindungan sosial yang didasarkan kebutuhan (means
test bukan sebagai hak. Contohnya bantuan sosial pemerintah saat kenaikan harga BBM pasca
covid agar inflasi terkendali.
4. Sistem tabungan hari tua, yaitu sistem jaminan hari tua, dimana tenaga kerja dan
perusahaannya membayar iuran kepada suatu badan penyelenggara. Contohnya perusahaan
bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk memenuhi kebutuhan tabungan hari tua
karyawannya.
5. Sistem asuransi sosial, yaitu sitem mekanisme asuransi dengan pengumpulan dana yang
ditanggung oleh perushaaan dan tenaga kerja dimana terjadi gotong royong diantara mereka
agar jaminan sosial yang muda dapat membantu jaminan sosial yang sudah tua, sakit atau yang
terkena musibah.