Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : Ferengki Wahyudi

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042847986

Tanggal Lahir : 30 Juni 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211/Manajemen Risiko Dan Asuransi

Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen

Kode/Nama UT-Daerah : 18/Palembang

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa/12 Desember 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Ferengki Wahyudi


NIM : 042847986
Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211/Manajemen Risiko Dan Asuransi
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen

UT-Daerah : Palembang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Beruge Darat, 12 Desember 2023

Yang Membuat Pernyataan

Ferengki Wahyudi
1. a. Perbedaan antara Perils dan Hazard:
 Perils: Merupakan kejadian atau situasi yang dapat menyebabkan kerugian, cedera, atau bahaya
terhadap seseorang atau sesuatu. Dalam konteks pandemi Covid-19, peril dapat diartikan sebagai
penyebaran virus yang dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan manusia.
 Hazard: Adalah sumber potensi bahaya atau ancaman yang dapat menyebabkan perils. Dalam kasus
Covid-19, hazard dapat mencakup faktor-faktor seperti penyebaran virus, ketidakpatuhan terhadap
protokol kesehatan, dan kurangnya kepatuhan terhadap peraturan pemerintah.
b. Empat Tipe Hazard dalam Kasus Covid-19:
1. Biological Hazard (Hazard Biologis): Terkait dengan keberadaan virus Covid-19 sebagai agen
biologis yang dapat menyebabkan penyakit. Kasus Tuan Adi mencerminkan bahaya biologis, di mana
ketidakpatuhannya terhadap protokol kesehatan menyebabkan penyebaran virus dan akhirnya
merugikan kesehatannya.
2. Physical Hazard (Hazard Fisik): Melibatkan faktor-faktor fisik yang dapat menyebabkan cedera atau
kerusakan. Dalam konteks ini, kurangnya pemakaian masker dan pelanggaran protokol kesehatan
dapat dianggap sebagai hazard fisik, karena meningkatkan risiko kontak langsung dengan virus.
3. Behavioral Hazard (Hazard Perilaku): Terkait dengan perilaku manusia yang dapat meningkatkan
risiko kejadian berbahaya. Tuan Adi menunjukkan perilaku hazard dengan tidak mematuhi protokol
kesehatan, mengabaikan jadwal pemeriksaan, dan melanjutkan aktivitas normalnya setelah berobat.
4. Social Hazard (Hazard Sosial): Terkait dengan faktor-faktor sosial yang dapat menyebabkan bahaya
atau perils. Contohnya adalah kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap peraturan, seperti yang
terlihat dalam kasus Jakarta, di mana sanksi diberlakukan untuk mendorong pemakaian masker dan
kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Kesimpulan:
 Kasus ini mencerminkan kompleksitas hazard yang terlibat dalam penyebaran Covid-19, melibatkan
faktor biologis, fisik, perilaku, dan sosial.
 Pentingnya vaksinasi dalam mengatasi bahaya biologis.
 Perlu adanya pendekatan holistik untuk mengatasi hazard fisik, termasuk pemakaian masker dan
kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
 Perilaku individu dapat menjadi hazard jika tidak sesuai dengan pedoman kesehatan.
 Sosial hazard mencerminkan peran pemerintah dalam menerapkan sanksi untuk meningkatkan
kepatuhan masyarakat.

2. Bisnis Tuan Dani dalam bidang kuliner memiliki beberapa risiko operasional yang mungkin terjadi.
Berikut adalah beberapa risiko yang dapat diidentifikasi bersama dengan solusinya:
1. Fluktuasi Pasar:
 Risiko: Perubahan preferensi pelanggan atau tren pasar yang cepat dapat mempengaruhi
penjualan.
 Solusi: Tuan Dani perlu terus memantau tren pasar, memahami selera pelanggan, dan
beradaptasi dengan cepat. Inovasi dalam menu dan pemeliharaan kualitas makanan dapat
membantu menjaga daya tarik pelanggan.
2. Persaingan Tinggi:
 Risiko: Bisnis kuliner cenderung memiliki persaingan yang tinggi.
 Solusi: Tuan Dani perlu mengidentifikasi keunikan dan keunggulan bersaing bisnisnya.
Pelayanan pelanggan yang baik, kualitas bahan baku, dan inovasi dalam menu dapat menjadi
solusi.
3. Ketergantungan pada Istri:
 Risiko: Ketergantungan pada istrinya sebagai ahli kuliner dapat menjadi risiko jika terjadi
sesuatu pada istrinya.
 Solusi: Tuan Dani perlu memastikan bahwa operasional dapur dapat berjalan dengan lancar
tanpa bergantung sepenuhnya pada satu orang. Pelatihan karyawan tambahan atau memiliki
rencana kontinjensi dapat membantu mengatasi risiko ini.
4. Kualitas Bahan Baku:
 Risiko: Kualitas bahan baku yang tidak konsisten dapat mempengaruhi rasa dan citra restoran.
 Solusi: Tuan Dani perlu menjalin hubungan yang baik dengan pemasok, memantau kualitas
bahan baku secara berkala, dan memiliki rencana alternatif jika terjadi masalah pasokan.
5. Perizinan dan Kepatuhan:
 Risiko: Ketidakpatuhan terhadap peraturan perizinan dan kebersihan dapat mengakibatkan
penutupan sementara atau permanen.
 Solusi: Tuan Dani harus memastikan bahwa semua perizinan dan standar kebersihan
terpenuhi. Melibatkan ahli kepatuhan jika diperlukan dan melakukan pemeriksaan rutin dapat
membantu mengurangi risiko ini.
6. Pergantian Karyawan:
 Risiko: Pergantian karyawan dapat mengganggu konsistensi dalam penyajian makanan.
 Solusi: Tuan Dani perlu memiliki proses perekrutan dan pelatihan karyawan yang efektif.
Membuat sistem insentif dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dapat membantu
mempertahankan karyawan.
Dengan mengidentifikasi risiko-risiko ini dan mengimplementasikan solusi yang tepat, Tuan Dani dapat
meningkatkan peluang kesuksesan bisnis kulinernya. Perencanaan yang baik dan respons cepat terhadap
perubahan pasar dapat membantu mengatasi banyak tantangan yang mungkin muncul.

3. Untuk menghitung besarnya premi setelah diskon, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Premi=Uang Pertanggungan × Tarif Premi × (1−Diskon)Premi = Uang Pertanggungan × Tarif Premi ×


(1−Diskon)
Dalam hal ini:
 Uang Pertanggungan = Rp 200.000.000,00
 Tarif Premi = 2.25% atau 0.0225 (tarif premi batas bawah)
 Diskon = 10%

Mari kita substitusi nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:


Premi=Rp 200.000.000,00×0.0225×(1−0.10)Premi=Rp200.000.000,00×0.0225×(1−0.10)
Premi=Rp 200.000.000,00×0.0225×0.90Premi=Rp200.000.000,00×0.0225×0.90
Premi=Rp 4.500.000,00×0.90Premi=Rp4.500.000,00×0.90
Premi=Rp 4.050.000,00Premi=Rp4.050.000,00
Jadi, besarnya premi setelah diskon adalah Rp 4.050.000,00.
Sumber:
 Sumber informasi adalah rumus premi asuransi umum yang umum digunakan.

4.Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Indonesia mengatur tentang syarat
sahnya suatu perjanjian atau kontrak. Berikut adalah ketentuan-ketentuan umum yang harus dipenuhi agar
suatu kontrak dianggap sah menurut Pasal 1320 KUHPerdata:
1. Kesepakatan Penuh (Consenso):
 Para pihak yang terlibat dalam kontrak harus sepakat dengan isi kontrak tersebut. Kesepakatan
ini harus bersifat bebas, tanpa adanya paksaan atau penipuan.
2. Kecakapan Hukum (Capacitas):
 Para pihak yang terlibat dalam kontrak harus memiliki kapasitas hukum untuk melakukan
perjanjian. Mereka harus cukup umur dan memiliki kemampuan mental yang memadai.
3. Ketentuan yang Tertentu dan Memungkinkan (Determine dan Mungkin):
 Objek kontrak harus ditentukan atau dapat ditentukan dengan cukup jelas, dan tidak boleh
bertentangan dengan hukum, kesusilaan, dan ketertiban umum.
4. Ketentuan yang Tidak Bertentangan dengan Hukum, Agama, dan Kesusilaan:
 Isi kontrak tidak boleh melanggar ketentuan hukum, agama, dan kesusilaan yang berlaku.
5. Sebab yang Sah (Causa):
 Terdapat suatu sebab yang sah atau alasan yang menjadi dasar terjadinya kontrak. Sebab ini
tidak harus diungkapkan dalam kontrak, tetapi harus ada untuk memastikan sahnya perjanjian.
Sumber hukum utama untuk ketentuan-ketentuan di atas adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata) Indonesia, khususnya Pasal 1320. Hukum perdata di Indonesia mengatur prinsip-prinsip dasar
dalam perjanjian atau kontrak untuk melindungi kepentingan para pihak yang terlibat dalam perjanjian
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai