Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/24.2 (2023.3)

Nama Mahasiswa : GALEH SATRIANDO

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044972088

Tanggal Lahir : 28 / 09 / 1998

Kode/Nama Mata Kuliah : ABDI4211 / Manajemen Risiko Dan Asuransi

Kode/Nama Program Studi : 54 / Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 15 / Pangkal Pinang

Hari/Tanggal UAS THE : Jumat, 30 Juni 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : GALEH SATRIANDO


NIM : 044972088
Kode/Nama Mata Kuliah : ABDI4211 / Manajemen Risiko Dan Asuransi
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : 54 / Manajemen
UPBJJ-UT : 15 / Pangkal Pinang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
3. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
4. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
5. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
30, Juni 2023

Yang Membuat Pernyataan

Galeh Satriando
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

GALEH SATRIANDO
ADBI4211

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Manajemen Risiko Dan Asuransi


ADBI4211
No. Soal Skor
1 Suatu risiko dapat terjadi bila terdapat 4 unsur, yaitu sumber, ancaman, perubahan, dan akibat. 25
Jelaskan masing-masing unsur ini.

2 Seringkali kita membaca atau mendengar di media massa bahwa suatu perusahaan mengalami 25
kebangkrutan. Salah satu sebab yang mungkin terjadi adalah kondisi keuangan yang tidak likuid.
Sebutkan dan jelaskan sebab-sebab yang melatarbelakangi sebuah perusahaan mengalami
risiko likuiditas.

3 PT. Asuransi DWIEKA menutup polis perpanjangan asuransi kendaraan bermotor tertanggung 25
ABC dengan uang pertanggungan sebesar Rp 100.000.000,00 di wilayah A dengan tarif premi
sebesar 2.67% dan tidak terjadi klaim pada periode sebelumnya. Perusahaan memberikan
diskon 10% dan membayar komisi sebesar 25%.
Hitunglah besarnya premi setelah ada diskon.

4 Tidak semua kerugian yang timbul karena terjadinya peristiwa atau risiko dapat diasuransikan. 25
Sebutkan dan jelaskan minimal 6 kualifikasi risiko yang harus dipenuhi agar dapat diasuransikan.

Skor Total 100


No : 1
unsur yang terkait dengan risiko:
1. Sumber: Sumber merujuk pada asal atau sumber risiko dalam suatu konteks. Ini mencakup
segala sesuatu yang dapat menjadi pemicu atau penyebab timbulnya risiko. Sumber risiko
dapat berasal dari berbagai faktor, seperti kegiatan manusia, perubahan lingkungan, teknologi
baru, kelalaian, kesalahan proses, dan lain sebagainya. Mengidentifikasi sumber risiko
penting untuk memahami akar masalah yang mungkin memicu risiko.

2. Ancaman: Ancaman adalah potensi bahaya atau kerugian yang bisa terjadi akibat adanya
risiko. Ancaman ini dapat bersifat fisik, seperti kecelakaan, bencana alam, atau kerusakan
infrastruktur. Ancaman juga bisa bersifat non-fisik, seperti serangan siber, pencurian data,
atau kehilangan reputasi. Identifikasi ancaman membantu dalam mengevaluasi kemungkinan
terjadinya risiko dan dampak yang mungkin terjadi.

3. Perubahan: Perubahan merujuk pada perubahan kondisi atau situasi yang dapat
mempengaruhi tingkat risiko. Perubahan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti
perubahan lingkungan, perubahan regulasi, perubahan pasar, atau perubahan dalam kebijakan
perusahaan. Perubahan ini dapat meningkatkan atau mengurangi tingkat risiko yang ada.
Penting untuk mengawasi perubahan tersebut dan mengevaluasi bagaimana perubahan
tersebut dapat mempengaruhi risiko yang ada.

4. Akibat: Akibat adalah hasil atau konsekuensi yang timbul akibat dari terjadinya risiko. Hal
ini meliputi dampak negatif yang dapat terjadi, seperti kerugian finansial, cedera fisik,
kerusakan properti, kehilangan data, atau penurunan reputasi. Dalam beberapa kasus, akibat
risiko dapat berupa dampak positif, seperti peluang bisnis baru atau peningkatan efisiensi.
Memahami potensi akibat risiko membantu dalam merencanakan upaya manajemen risiko
yang tepat.

Menganalisis dan memahami masing-masing unsur tersebut secara menyeluruh dapat membantu
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko dengan lebih efektif.

No : 2
Risiko likuiditas adalah kondisi di mana perusahaan tidak memiliki cukup aset likuid atau dana tunai
yang tersedia untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang jatuh tempo. Beberapa faktor yang
dapat menyebabkan risiko likuiditas dalam suatu perusahaan meliputi:
1. Pengelolaan kas yang buruk: Jika perusahaan tidak memiliki manajemen kas yang efektif,
seperti kekurangan pengawasan terhadap arus kas masuk dan keluar, penggunaan dana untuk
tujuan yang tidak produktif, atau kelebihan pengeluaran yang tidak terkendali, hal ini dapat
menyebabkan risiko likuiditas.

2. Penurunan penjualan atau pendapatan: Jika perusahaan mengalami penurunan signifikan


dalam penjualan produk atau layanan mereka, pendapatan perusahaan juga akan menurun.
Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya aliran kas untuk memenuhi kewajiban finansial dan
membahayakan likuiditas perusahaan.

3. Utang yang tinggi: Jika perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi dan kurangnya
kemampuan untuk membayar hutang tersebut saat jatuh tempo, perusahaan dapat
menghadapi risiko likuiditas. Pembayaran bunga dan pokok utang yang melebihi
kemampuan perusahaan dapat mengakibatkan masalah keuangan yang serius.

4. Investasi yang buruk: Keputusan investasi yang buruk atau tidak bijaksana dapat
menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan. Jika perusahaan
mengalami kerugian besar akibat investasi yang gagal, hal ini dapat mengurangi likuiditas
perusahaan.

5. Ketidakmampuan memperoleh pembiayaan tambahan: Jika perusahaan tidak dapat


memperoleh pembiayaan tambahan dari pihak lain, baik melalui pinjaman bank, investasi
modal ventura, atau penawaran saham, mereka mungkin menghadapi risiko likuiditas. Tanpa
akses ke sumber dana tambahan, perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban
finansialnya.

6. Fluktuasi pasar dan kondisi ekonomi yang buruk: Perubahan dalam kondisi pasar dan situasi
ekonomi yang tidak menguntungkan, seperti resesi ekonomi, penurunan permintaan pasar,
atau fluktuasi mata uang, dapat mempengaruhi arus kas perusahaan. Jika perusahaan tidak
mampu mengantisipasi atau menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut, risiko likuiditas
dapat meningkat.

Perusahaan yang menghadapi risiko likuiditas sering kali kesulitan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya tepat waktu. Ini dapat menyebabkan masalah keuangan yang lebih serius, termasuk
pembayaran hutang yang gagal, kehilangan kepercayaan investor, dan pada akhirnya kebangkrutan.
Oleh karena itu, manajemen yang efektif dari aset likuid dan pengelolaan kas yang bijaksana sangat
penting dalam mengatasi risiko likuiditas.
No : 3
Untuk menghitung premi setelah diskon, kita perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Hitung tarif premi sebelum diskon: Premi = Uang Pertanggungan × Tarif Premi Premi = Rp
100.000.000,00 × 2.67% = Rp 2.670.000,00

2. Hitung diskon: Diskon = 10% dari premi sebelum diskon Diskon = 10% × Rp 2.670.000,00 =
Rp 267.000,00

3. Hitung premi setelah diskon: Premi Setelah Diskon = Premi Sebelum Diskon - Diskon Premi
Setelah Diskon = Rp 2.670.000,00 - Rp 267.000,00 = Rp 2.403.000,00

Jadi, besarnya premi setelah ada diskon adalah Rp 2.403.000,00.

No : 4
Berikut adalah enam kualifikasi risiko umum yang harus dipenuhi agar dapat diasuransikan:
1. Insurable Interest (Kepentingan Yang Dapat Diasuransikan): Untuk dapat mengasuransikan
suatu risiko, Anda harus memiliki kepentingan finansial yang sah terhadap objek atau
peristiwa yang diasuransikan. Dalam konteks asuransi, Anda harus memiliki hubungan
langsung dengan objek tersebut sehingga kerugian atas objek tersebut akan berdampak pada
keuangan Anda.

Contoh: Sebagai pemilik rumah, Anda memiliki kepentingan finansial dalam melindungi properti
tersebut dari risiko seperti kebakaran atau pencurian.
2. Predicable and Measurable Loss (Kerugian yang Dapat Diprediksi dan Diukur): Kerugian
yang diasuransikan harus bisa diprediksi secara logis dan dapat diukur dengan jelas. Asuransi
membutuhkan data historis yang kuat dan metode yang dapat diandalkan untuk menentukan
kemungkinan terjadinya kerugian serta estimasi jumlah kerugiannya.

Contoh: Dalam asuransi kendaraan, kerugian akibat tabrakan atau kecelakaan dapat diprediksi dan
diukur berdasarkan statistik kecelakaan sebelumnya.
3. Large Number of Similar Exposures (Banyaknya Paparan Serupa): Risiko yang dapat
diasuransikan harus ada dalam jumlah yang cukup besar dan serupa. Hal ini diperlukan agar
perusahaan asuransi dapat membagi risiko di antara banyak peserta asuransi dan
mendapatkan basis statistik yang kuat untuk menghitung premi yang tepat.

Contoh: Asuransi kesehatan mengasuransikan ribuan peserta dengan risiko serupa terhadap biaya
pengobatan, sehingga perusahaan asuransi dapat menghitung premi yang dibutuhkan berdasarkan
statistik klaim kesehatan populasi yang besar.
4. Non-Catastrophic Loss (Kerugian yang Bukan Bencana Besar): Biasanya, kerugian yang
diasuransikan adalah kerugian yang bersifat individual atau terbatas, bukan bencana besar
yang melibatkan banyak pihak sekaligus. Risiko bencana alam seperti gempa bumi atau
banjir sering kali dikecualikan dari polis asuransi karena dampaknya yang luas dan potensi
kerugian finansial yang sangat tinggi.

Contoh: Sebagian besar polis asuransi properti tidak mencakup kerugian akibat gempa bumi, karena
kerugian tersebut dapat mencapai skala yang sangat besar dan melebihi kapasitas perusahaan
asuransi.
5. Accidental and Unintentional Loss (Kerugian Akibat Kecelakaan dan Tidak Disengaja):
Asuransi umumnya hanya melindungi risiko yang timbul akibat peristiwa yang tidak
disengaja atau kecelakaan. Kerugian yang disebabkan oleh tindakan sengaja atau kelalaian
sering kali tidak akan ditanggung oleh polis asuransi.

Contoh: Asuransi mobil akan melindungi Anda dari kerugian akibat tabrakan atau kebakaran yang
tidak disengaja, tetapi tidak akan menutupi kerugian jika Anda dengan sengaja merusak mobil
tersebut.
6. Financially Feasible (Secara Finansial Memungkinkan): Risiko yang ingin diasuransikan
harus secara finansial memungkinkan bagi perusahaan asuransi. Ini berarti bahwa premi yang
dibayarkan oleh peserta asuransi harus cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang
diantisipasi beserta biaya administrasi dan keuntungan perusahaan asuransi.

Contoh: Jika risiko spesifik terlalu tinggi atau tidak dapat diperkirakan dengan akurat, perusahaan
asuransi mungkin tidak akan menawarkan polis asuransi untuk risiko tersebut karena premi yang
diperlukan tidak mencukupi untuk mengkompensasi kerugian yang mungkin timbul.
Penting untuk dicatat bahwa persyaratan asuransi dapat bervariasi antara jenis produk asuransi dan
perusahaan asuransi yang berbeda.
Sumber : Modul ABDI4211 Manajemen Risiko Dan Asuransi

Anda mungkin juga menyukai