Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Kusnul Khotimah ...............................................................

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041208545 ........................................................................

Tanggal Lahir : 04 Mei 2001 ......................................................................

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211 / Manajemen Risiko Dan Asuransi ............

Kode/Nama Program Studi : 83 / Akuntansi ...................................................................

Kode/Nama UPBJJ : 44 / Surakarta ....................................................................

Hari/Tanggal UAS THE : Senin / 20 Juni 2022 ..........................................................

Tanda Tangan Peserta Ujian

Kusnul Khotimah

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Kusnul Khotimah .............................................................


NIM : 041208545 ......................................................................
Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211 / Manajemen Risiko Dan Asuransi ................
Fakultas : Ekonomi ..........................................................................
Program Studi : Akuntansi ........................................................................
UPBJJ-UT : Surakarta .........................................................................

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Surakarta, 20 Juni 2022
Yang Membuat Pernyataan

Kusnul Khotimah
1. 1. Ciri-ciri ketidakpastian, sebagai berikut :
a) Sulit diprediksi
b) Tidak ada data pendukung untuk mengukur kemungkinan kejadian
c) Tidak bisa diukur fluktuasi dengan probabilitas
d) Tidak selalu bisa direncanakan
e) Faktor keberuntungan dapat menjadi hal penentu
Beberapa tingkat ketidakpastian dari yang kecil ke tingkat ketidakpastian ke yang
paling besar, serta karakteristiknya masing-masing.

a. Ketidakpastian Sangat Tinggi (Relatif Pasti)


Pada tingkatan ketidakpastian yang tidak ada (sudah pasti), hasil bisa
diprediksi dengan relatif pasti. Pada tingkatan ini kondisi kepastian sangat tinggi.
Hukum alam merupakan contoh ketidakpastian tersebut. Sebagai contoh, kita bisa
memprediksi dengan pasti bahwa bumi mengitari matahari selama 360 hari (satu
tahun).
b. Ketidakpastian Objektif
Tingkatan selanjutnya adalah ketidakpastian obyektif, dengan contoh adalah
dadu, jika kita melempar dadu, ada enam kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
(ada enam kemungkinan hasil). Kita bisa menghitung probabilitas masing-masing
angka untuk keluar yaitu 1/6.
c. Ketidakpastian Subjektif
Ketidakpastian subjektif mengandung pengertian psikologis yaitu suasana
pemikiran yang diliputi keraguan atau kesadaran akan kurang nya pengetahuan
mengenai hasil dari suatu peristiwa. Ketidakpastian demikian disebut ketidakpastian
subyektif yaitu penilaian individu (berdasarkan atas perilaku, pengalaman, dan
pengetahuannya) terhadap situasi (yang obyektif).
Contohnya adalah kecelakaan mobil. Identifikasi hasil dan probabilitas
(kemungkinan) yang berkaitan dengan kecelakaan mobil lebih sulit dilakukan.
Sebagai contoh, jika kita pergi ke luar dengan mobil, berapa besar probabilitas kita
mengalami kecelakaan mobil? dan jika terjadi kecelakaan, kerusakan atau kerugian
yang bagaimana yang akan kita dapatkan? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
d. Ketidakpastian Sangat Tidak Pasti
Ketidakpastian sangat tidak pasti adalah ketidakpastian yang jelas-jelas sulit
untuk memprediksi atau mengidentifikasi hasil dari suatu peristiwa. Contoh
eksplorasi angkasa. Kita tidak tahu apa hasil yang akan diperoleh dari eksplorasi
angkasa, apakah akan bertemu dengan makhluk asing (alien), ataukah menemukan
planet yang mirip bumi, atau apa yang akan kita temukan. Sangat sulit memprediksi
atau mengidentifikasi hasil yang barangkali bisa diperoleh dari eksplorasi angkasa
seperti itu. Tentu saja akan sangat sulit menentukan probabilitas untuk masing-
masing kemungkinan hasil tersebut.

2. Menurut pendapat Saya, hal yang dapat dilakukan bagi PT. Transjakarta untuk
meminimalkan risiko kerugian, sebagai berikut ini.
1. Memberikan sosialisasi serta penyuluhan kepada masyarakat pentingnya memakai
transportasi umum.
2. Menggunakan aplikasi secara daring untuk ajang promo-promo Transjakarta
3. Menggunakan influencer agar dapat menarik perhatian masyarakat agar beralih ke
transportasi umum khususnya Transjakarta

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian asuransi kebakaran PT. Cantik Abadi, antara lain :
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Merupakan lembaga yang mengawasi dan mengatur industri keuangan bank maupun
industri keuangan non bank yang ada di Indonesia.
2. General Insurance Company (Perusahaan Asuransi Kerugian)
Merupakan perusahaan yang bergerak dalam penutupan asuransi umum, seperti asuransi
kendaraan, asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan diri, asuransi kesehatan, dll.
3. Reinsurance Company (Perusahaan Reasuransi)
Merupakan pihak penanggung dari risiko yang dialihkan oleh perusahaan asuransi.
4. Insurance Broker (Pialang Asuransi)
Merupakan pihak yang mewakili tertanggung dalam memberikan saran dalam proses
penutupan asuransi dan proses penyelesaian klaim.
5. Insurance Agent (Agen Asuransi)
Merupakan pihak yang mewakili perusahaan asuransi dalam proses penutupan asuransi.
6. Loss Adjuster (Penilai Kerugian)
Merupakan pihak independen yang ditunjuk oleh tertanggung dan perusahaan asuransi
untuk menghitung besarnya kerugian yang terjadi dalam suatu klaim.
7. Badan Mediasi Asuransi Indonesia
Merupakan lembaga yang menjadi mediasi antara tertanggung dengan perusahaan
asuransi apabila terjadi perselisihan atau sengketa, sebelumnya ini perkaranya di
limpahkan ke pengadilan.
Terdapat tiga pelaku aktif pihak yang terlibat dalam transaksi aktif asuransi, yaitu:

1) Penanggung (insurer) disebut perusahaan asuransi;


2) Tertanggung (insured) disebut nasabah yang membayar premi atau pihak yang
menghadapi risiko;
3) Agen asuransi (insurance agent) Disebut agen asuransi pembawa relasi kepada
perusahaan asuransi.

4. Kategori bentuk badan usaha asuransi yang beroperasi di Indonesia, sebagai berikut :
1. Perusahaan Asuransi Umum
Asuransi umum atau sering disebut asuransi kerugian. Pada asuransi kerugian,
benda-benda yang dapat diasuransikan adalah semua benda yang memiliki nilai
ekonomis dan benda-benda tersebut melekat kepentingan seseorang yang
mengasuransikan. Kepentingan untuk memperoleh ganti rugi atas biaya pengobatan
dan perawatan apabila seseorang yang diasuransikan mengalami kecelakaan.
2. Perusahaan Asuransi Jiwa
Dalam asuransi jiwa yang diasuransikan bukanlah jiwa atau nyawa seseorang.
Yang diasuransikan dalam asuransi jiwa adalah kerugian material yang diderita
apabila seseorang yang diasuransikan tersebut telah mencapai usia pensiun atau
meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.

3. Perusahaan Reasuransi
Reasuransi adalah perusahaan yang menerima pertanggungan ulang
(reasuransi) yang berasal dari perusahaan asuransi, baik untuk asuransi kerugian
maupun asuransi jiwa.
Berdasarkan kepemilikannya usaha perasuransian di Indonesia dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :

A. Badan Usaha Milik Negara


Badan usaha ini sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
(Departemen Keuangan RI). Badan usaha milik negara, secara hukum berbentuk
Perseroan Terbatas yang diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas.
Badan Usaha Milik Negara mempunya visi dan misi yang sejalan dengan
kepentingan Pemerintah dalam menjalankan kebijakannya, terutama yang terkait
dengan keuangan, perbankan, perekonomian, perindustrian, perdagangan,
perhubungan, dan sebagainya.
B. Badan Usaha Milik Swasta Nasional
Badan Milik Swasta adalah swasta nasional. Bentuk badan hukumnya, bisa
berbentuk Perseroan Terbatas dan bisa dalam bentuk Koperasi. Perusahaan swasta
nasional sepenuhnya tunduk kepada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
perseroan terbatas.
Pada perusahaan swasta nasional yang berbentuk koperasi, maka dengan
sendirinya harus tunduk kepada Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992,
yang pada tanggal 30 Oktober telah dikeluarkan Undang-Undang Koperasi yang baru
Nomor 17 Tahun 2012.
C. Badan Usaha Milik Usaha Patungan
Sesudah orde baru memegang Pemerintahan pada tahun 1966, maka secara
berangsur masuklah para investor asing ke Indonesia, dalam bentuk Penanaman
Modal Asing. Bersamaan dengan itu mereka juga membawa mitra usahanya atau
perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perusahaan yang menanamkan modalnya
di Indonesia. Salah satu mitra usaha mereka adalah perusahaan asuransi.
Namun, sesuai dengan ketentuan yang ada di Indonesia tidak dibenarkan
adanya perusahaan asuransi yang pemiliknya adalah pemodal asing murni, maka jalan
keluarnya mereka melakukan usaha patungan (joint-ventures), dengan mitra asuransi
nasional baik dengan badan usaha milik negara maupun dengan badan usaha milik
swasta nasional.

Sumber referensi BMP ADBI4211 Modul 8 kegiatan belajar 2 hal 8.44-8.46


Sekian jawaban UAS THE dari saya, mohon dikoreksi.

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai