Anda di halaman 1dari 13

LOVE

LEARN
LEVERAGE

Itinerary
to You
UNTUK:

MERI ALEX SANDRA

Di Serang, Banten
‫ِِبْس ِم ِهَّللا الَّر ْحَم ِن الَّر ِح ْي م‬

‫الَّس َالُم َع َلْي ُكْم َوَرْحَم ُة ِهللا َو َبَرَك اُتُه‬


‫اْلَحْم ُد ِللِه اَّلِذ ْي َأْنَع َم َنا ِبِنْع َم ِة ْاِإلْيَم اِن َو الَّص َالُة َو ْاِإلْس َالِم َو الَّس َالُم‬
‫َع ىَل َأْش َرِف ْاَألْنِبَي اِء َو اْلُم ْرَس ِلْي َن َو َع ىَل َاِلِه َو َص ْحِبِه َأْجَم ِع ْي َن‬

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah


melimpahkan nikmat iman dan nikmat islam.
Tak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad S.A.W., kepada keluarganya,
para sahabatnya, hingga kita selaku
umatnya.

Alhamdulillah pada kesempatan yang


berbahagia ini, saya telah merampungkan
tulisan ini dengan hati yang berdebar.
Perasaan ini dimulai saat huruf pertama
pada cover buku ini ditulis dan akan
bertahan hingga penulis menyampaikan
tulisan ini kepada seseorang yang terpilih.
Semoga ia dalam keadaan sehat dan dalam
lindungan Allah S.W.T.
Tentang Penulis

Rifki Abdillah Mustaqim S.Kel


Marketing Manager
PT. META GLOBAL TRIASHA
(2020-Sekarang)
Founder
Kalaut Indonesia
(2020-Sekarang)

Tasikmalaya, 16 Desember 1997


Kp. Kalapasewu RT 04/RW 03,
No. 139, Desa. Mangunreja,
Kec. Mangunreja,
Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat
Kode POS: 46462
081359284307
rifkitaqim1997@gmail.com
www.linkedin.com/in/rifkitaqim16
Magister Manajemen
2021 - Sekarang
.a Rifki/Taqim Sarjana Ilmu Kelautan
A.k 2016 - 2020
MAN 2 Tasikmalaya
2013 - 2016
SMPN 1 Singaparna
2010 - 2013
SDN 3 Mangunreja
2004 - 2010
TK PGRI Singaparna
2002 - 2004

Best Employee of The Year X-Sha | 2021


1st Winner Coca-cola Display Competition | 2020
1st Winner National Poetry Creation Competition
Marine Fair UNIB | 2018
2nd Winner West Java Football Competition
Menpora Cup | 2018
2nd Winner National Football Competition
Cooperative Cup | 2017
Tentang Penulis

Management Development People | 2021


(Darwis Business School)
Grounded Total Marketing | 2021
(indonesian Board of Grounded Business Coaching)
Aerial Mapping Course | 2020
(PSBM Universitas Jendral Soedirman)
Mapping Course Using Drone | 2020
(Indonesia Mapping Community)
Mapping Course Using Drone | 2020
(CARSIS Universitas Bangka Belitung)
Open Water Diving | 2018
(Scuba School International)

Rifki Abdillah Mustaqim atau kerap dipanggil Rifki dilingkungan kerjanya, namun justru
lebih dikenal dengan sapaan Taqim dikalangan teman-temannya ini merupakan anak ke-5
dari 5 orang bersaudara merupakan anak bungsu dari pasangan Bapak H. Daud Abdillah
(Alm), dan Ibu Hj. Neni Hasanah yang lahir pada Selasa sore di Kampung Kalapasewu ±24
tahun yang lalu. Tumbuh dengan kakak- kakak perempuan dengan perbedaan usia yang
cukup jauh menjadikan "Ujang Rifki" panggilan kesayangannya dirumah menjadi pribadi
yang "lungguh", hingga memasuki sekolah dasar akhirnya Rifki kecil menyukai kegiatan
sepakbola sebagai hobinya, hingga menekuninya dengan masuk Sekolah Sepakbola (SSB),
adapun beberapa SSB yang pernah Rifki kecil ikuti yakni SSB Putra Domas dan SSB Putra
Mangunreja. Meski hampir setiap harinya ia sibukan dengan bermain sepakbola, tak
menyurutkannya untuk bisa berprestasi di SD, dimana ia sempat menyabet 3x Rangking ke-
2 dan 3x Rangking 1 di kelasnya, saat itu Rifki kecil cenderung menyukai mata pelajaran IPA.
Setelah 6 tahun bersekolah di SDN 3 Mangunreja kemudian Rifki melanjutkan
pendidikannya di SMPN 1 Singaparna, yang merupakan salah satu SMP Favorit di Kab.
Tasikmalaya sehingga didalamnya dipenuhi siswa-siswa pintar, yang akhirnya meredupkan
prestasi seorang Rifki di jenjang SMP ini.
Namun hikmah dibalik itu ia jutru bisa lebih aktif
dalam menekuni hobinya bermain sepakbola, hingga
di daulat menjadi kapten tim sekolah pada tahun
keduanya bersekolah disana. Kemudian semenjak
masuk SMP, ia juka memasuki SSB baru yakni SSB DK
Private disinilah karir sepakbolanya berkembang di
SSB itu ia pernah mengikuti kejuaran sepakbola dari
mulai tingkat kabupaten hingga nasional, adapun
prestasi yg pernah ditorehkannya yakni pernah
menyabet Juara pertama 2x, Juara kedua 2x, dan Juara
ketiga 1x, dan puncak karirnya saat itu ialah saat ia
bisa masuk sekuat Persitas untuk ajak Pra Soeratin.
Nama Rifki sendiri mulai berubah tatkala ia memiliki
teman sekelas dengan nama depan yang sama yakni
Rifki, kemudian teman- temannya berinisiatif untuk
memanggilnya Taqim sesuai nama akun Facebooknya
pada saat ini yakni 'Rifki Taqim' adapun Taqim sendiri
merupakan nama belakangnya yakni 'Mustaqim'.
Tentang Penulis

Setelah 3 tahun bersekolah dijenjang SMP, Taqim kemudian


melanjutkan pendidikannya pada jenjang sekolah
menengah keatas, awalnya ia berniat untuk melanjutkan ke
salah satau SMA Favorit di Kab. Tasikmalaya, namun
qadarullah setelah mengikuti test masuk, ia tidak lulus
hingga akhirnya ia memilih untuk melanjutkan sekolahnya di
MAN Cipasung, atau yang saat ini namanya menjadi MAN 2
Tasikmalaya, salah satu Madrasah Aliyah terbesar yang
berada di lingkungan Pondok Pesantren Cipasung. Hikmah
dari tidak diterimanya ia di SMA yang diinginkannya
sebelumnya justru berdampak baik, karena Taqim jadi bisa
belajar lebih tentang ilmu agama, yang mana sejak kecil ia
kurang begitu mendalami ilmu agama islam. Taqim kecil
belajar mengaji di TPA/TQA Al-Ikhlas di Samping rumahnya
dari mulai TK hingga SD, kemudian ia lanjut belajar mengaji
kepada Ust. Iin, salah satu ustadz pengajar anak- anak
kampung untuk belajar membaca Al-Quran dan hal- hal
lainnya tentang agama Islam sampai ia masuk MAN. Tak
jauh beda saat ia SMP kesibukan Taqim di MAN adalah aktif
menekuni hobinya bermain sepakbola, namun karena tidak ada ekskul sepakbola di
MAN, ia aktif di ekskul futsal. Uniknya saat menginjak kelas 12, ia pernah mengikuti
lomba bahasa jerman tingkat periangan timur dan berhasil menyabet juara kedua,
yang padahal sebelumnya dia hanya iseng untuk mengikutinya. Menjelang
kelulusannya Taqim sempat megikuti Bimbel di Ganesha Operation untuk
memperiapkan dirinya mengikuti UN dan Test masuk perguruan tinggi. Fase sekolah
tingkat SMA/MA merupakan fase yang krusial untuk menentukan masa depan
seseorang, namun justru di fase tersebut Taqim sama sekali belum memiliki planing
akan melanjutkan kuliah kemana ia, dan akan menjadi apa di masa depan. Keluarga
besar menyarankan Taqim untuk melanjutkan kuliah di jurusan kedokteran, namun
karena keterbatasan persiapan serta kurangnya minat terhadap dunia medis
membuatnya gagal 3x dalam mengikuti test kedokteran di universitas swasta, dan
qadarullah justru ia lulus pada test SNMPTN dimana ia diterima di Universitas
Padjadjaran pada prodi Ilmu Kelautan, jurusan yang saat itu masih asing ditelinga
masyarakat, adapun pilihan Taqim tersebut merupakan rekomendasi dari salah satu
guru pembimbingnya di Bimbel GO, akhirnya atas restu dari kedua orang tua Taqim
pun melanjutkan bagian cerita hidupnya paling berkesan di bangku kuliah tersebut,
pada kampus yang terletak di Jatinangor itu. Kenapa fase ini Taqim sebut sebagai
yang paling berkesan adalah karena setelah hampir 19 tahun hidup bersama orang
tua, Taqim harus belajar hidup mandiri di perantauan meskipun dari segi jarak tidak
begitu jauh dimana ia bisa pulang dalam kurun sebulan sekali,
namun tetap saja, Taqim yang biasa hidup dimanja oleh
keluarganya kini harus bertarung sendiri menghadapi rintangan
selama hidupnya di perkuliahan. Banyak sekali tantangan yang
mengasahnya bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri, diawal
masuk kuliah Taqim yang berpenampilan cukup cupu dan polos
dibandingkan teman-teman jurusannya memiliki ambisi yang
sangat rendah dalam dunia akademik, lagi-lagi ia justru aktif di
unit kegiatan mahasiswa (UKM) Sepakbola Unpad selama 5
smester hingga pernah mengantarkan USBU meraih gelar juara
2 sebanyak 2x. setelah memasuki smester 4 ia baru tertarik
untuk menekuni perkuliahan dan memilih bidang konservasi
sebagai kajian yang ia tekuni, hingga terpilih menjadi ketua
komunitas MALAKA, disanalah pertama kali jiwa kepemimpinan
dan kreatifitas Taqim terasah, hingga beberapa kali ia dipercaya
untuk menyelenggarakan program kerja kemahasiswaan.
Namun cobaan paling berat justru bukan dalam saat
menjalankan organisasi atau kegiatan mahasiswa, cobaan yang
Tentang Penulis
paling berat bagi Taqim adalah ketika ia harus
bejuang untuk tidak terseret pada lingkungan
pergaulan yang sangat bebas di circle teman-
teman dekatnya. Ia pernah tinggal di kontrakan
bersama ke 5 teman lainnya dengan latar
belakang yang berbeda-beda, namun bersama
Bintang temannya saat itu ia berhasil bertahan
untuk tidak hanyut dalam kesenangan sementara
seperti merokok dan mengkonsumsi minuman
keras yang merupakan hal yang biasa menurut
pandangan temen-temen kontrakan lainnya pada
saat itu, karena mereka sudah terbiasa melakukan
sebelumnya. Didikan orangtua yang cukup tegas
dan lingkungan teman yang sempit saat Taqim kecil, membuatnya sangat takut
melakukan hal-hal terlarang itu. Keaktifan Taqim pada organisasi dan kegiatan
mahasiswa yang ia ikuti memberikannya bekal setelah ia menyelesaikan kuliahnya.
Kenangan mengaharukan pernah ia ukir tatkala diakhir masa kepengurusannya
sebagai Ketua Malaka, dimana dimasa itu ayahandanya mulai sakit yang cukup
parah, untuk itu fokusnya tak lagi baik dalam menyelsaikan kepengurusannya,
hingga pada masa demisioner tiba, LPJ nya tak diterima oleh dewan pengawas,
hingga pecahlah air mata menandakan kesedihannya karena sekali lagi, ia tak bisa
cepat untuk pulang ke rumah menemani sang bapak yang waktu itu sedang sangat
diuji oleh Allah. Tak lama dari hari itu tepatnya 11 Juli 2019, hari yang tak pernah
kami harapkan tiba juga, hembusan nafas terakhirnya dipukul 13.20 WIB
mengguncang keluarga taqim, saat itu ia dengan teteh nya yang ketiga memastikan
sang 'raja' telah benar-benar tiada, isak tangis tak tertahan dari kami, menyiratkan
duka yang mendalam dengan penuh penyesalan, karena kami sadar disisa-sisa
usianya itu kami sebagai anak-anaknya tak sempat untuk berbakti dengan baik
apalagi membahagiakannya. Bapak memang telah tiada, namun jasa-jasanya tetap
melekat di tiap-tiap sudut beranda, hatinya berbunga pada langkah- langkah kecil
putra-putrinya. Kesedihan itu tak berlangsung lama, sebab kami percaya Bapak akan
berada ditempat terbaik disisi-Nya, sebab ia telah menjadi Bapak terbaik untuk anak-
anaknya. Perjalanan taqim sebagai seorang anak yatim dimulai, kala itu kesempatan
untuk belajar tentang dunia bisnis menghampirinya, Andi Ramadan, kakak ipar ke
empatnya, mengajaknya untuk magang di salah satu perusahaan miliknya bernama
Singaparna Plaza, disana ia didaulat untuk belajar menjadi seorang accountant,
hingga dari sanalah ketertarikan Taqim untuk menjadi seorang Business owner
dimasa depan mulai muncul. Eh tapi sebelum kita membahas ketertarikan bisnis,
mending taqim ceritain dulu ujung cerita di masa kuliah ya, here we go. Pantai
Sindangkerta, Cipatujah, Kab. Tasikmalaya menjadi salah satu pantai yang akan
Taqim kenang, karena di pantai inilah ia kemudia menemukan masalah untuk bisa ia
angkat menjadi judul skripsinya kelak. Ada pepatah mengatakan "ucapan adalah
doa", kembali ke tahun 2016, saat menjadi seorang 'maba' tepatnya pada saat masa
kegiatan pmb fakultas taqim pernah diwawancarai tentang apa goals mu berkuliah
di FPIK, saat itu taqim yang berambut botak menjawabnya tanpa pikir panjang
bahwa ia ingin hasil belajarnya di perkuliahan dapat bermanfaat untuk daerah
asalnya yakni Tasikmalaya. Hingga 3,5 tahun kemudian ia memutuskan
untuk menyelesaikan skripsinya, dengan judul "ANALISIS
DAMPAK FENOMENA ABRASI TERHADAP HABITAT PENELURAN
PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI KAWASAN PANTAI
SINDANGKERTA KABUPATEN TASIKMALAYA" Dimulai dari bulan
Oktober pengajuan judulnya langsung di acc pembimbing,
kemudia lanjut UP, di bulan Desember, dan penelitian di bulan
Januari, kemudian kolo di bulan Maret, dan sidang
komprehenship di bulan Desember hingga lulus dan menjadi
lulusan ke-3 di angkatan. Sayangnya kisah bahagia ini tak bisa
dirayakan dengan normalnya, sebab bertepatan pada bulan itu
juga badai pandemi merubah kebiasan-kebiasaan hidup
manusia. Selepas lulus kuliah, tibalah Taqim di "the real world"
fase dimana taqim harus benar-benar mandiri, sempat mencoba
Tentang Penulis

peruntungannya memulai usaha dengan berkolaborasi dengan 4


keponakannya, usaha "sate rempah mang aqim" ini hanya bertahan
2 bulan saja dengan mengantongi laba kurang lebih 2 juta, tidak
dilanjutkannya usaha tersebut dikarenakan para keponakan yang
kembali memasuki sekolah dan kuliahnya masing- masing,
sementara itu Taqim sendiri sedang mencoba melamar pekerjaan
kesana kemari, hingga beberapa tahapan test pernah dilalui hingga
wawancara, namun belum ada rezeki baginya saat itu. Hingga
kemudian kakak iparnya yang dulu pernah mengajaknya untuk
magang diperusahaanya, kini beliau juga menawarkan pekerjaan
untuk membantunya mengaudit salah satu perusahaannya yakni
"X-Sha", dari sinilah kemudian Rifki sapaan akrabnya di Kantor itu
memulai karirnya di perusahaan X-Sha. Menjadi seorang auditor memang bukanlah
pekerjaan yang tepat bagi seorang Rifki, karena tentunya jika dilihat dari backround
pendidikannya pun tak linier sama sekali, apalagi pengalaman yang masih sangat
nihil membuat seorang Rifki harus belajar otodidak, agar ia dapat menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Berbekal pengalaman sebagai seorang
mahasiswa yang biasa-biasa saja dulunya Rifki dapat memanfaatkan daya
analisisnya yang tidak terlalu dalam, untuk menemukan permasalahan-
permasalahan kecil yang ada di X-Sha khususnya pada ranah keuangan. Hingga 2
bulan kemudian akhirnya Rifki ditawari untuk bekerja di X-Sha sebagai staff
Marketing, huh sebuah posisi yang menurutnya sama saja karena tidak linier dengan
statusnya yang merupakan sarjana lulusan kelautan yang menyukai dunia
konservasi dan pemetaan saat itu. Namun justru Rifki merasa tertantang untuk
memberikan pembeda bagi perusahaan X-Sha melalui ide-ide nya yang mungkin jadi
hal baru bagi X-Sha, hingga pekerjaan demi pekerjaan dilalui dengan memporsir
tenaga, tak jarang kemudian ia sakit dan tak masuk bekerja. hingga 3 Bulan
berikutnya atasannya saat itu resign, dan General Manager menunjuk Rifki sebagai
penggantinya, hingga hampir 2 tahun sampai sekarang ini dapat bertahan.
Sebenarnya banyak sekali keinginan didalam hati untuk segera resign dari tempat
bekerja sekarang karena ingin mencoba tantangan baru di perusahaan baru dan
dengan skala lebih besar lagi, namun setelah direnungkan posisi saat ini merupakan
posisi terbaik yang diamanahkan oleh Allah kepada Rifki, karena selain tentunya
budaya perusahaan yang islami, dengan jarak tempuh dari rumah hanya 20 menit,
membuatnya dapat tetap tinggal di rumah dan bisa dekat dengan keluarga,
khususnya bisa terus membersamai mamah, karena kini kami tinggal serumah
berdua. Itulah salah satu alasan juga Taqim tidak ingin mengikuti jejak kawan-
kawannya yang bekerja diluar kota bahkan luar pulau, karena baginya menjaga
mamah di usia senjanya merupakan jalan bakti satu-satunya yang ia bisa lakukan
saat ini, karena selain itu ia belum mampu memberikan apa-apa.
Paragraf terakhir dalam sebuah BAB buku biasanya menuliskan tentang nilai utama
dari rangkaian tulisan tersebut. Di penghujung paragraf ini penulis akan
menyampakian poin utama yang menurutnya merupakan hal terpenting dalam
hidupnya, adapun hal tersbut tak lain yakni tentang 'penyesalannya'. Bukan
menyesali tentang jurusan kuliah yang ia tempuh selama kurang dari 4 tahun di
Unpad, atau tentang penyesalannya tidak dapat bekerja diperusahaan besar seperti
teman-temannya lain. Yang Taqim sesalkan yakni ketidak mampuannya menjadi
orang yang dekat dengan Allah SWT selama hidupnya ini, padahal usianya ditahun
ini saja sudah akan menginjakan umur 25 tahun, namun ia masih menjadi manusia
payah yang begitu banyak dosa telah ia perbuat, dan begitu sedikit perintah Allah
yang ia lakukan selama hidupnya ini. Semenjak kecil memang taqim terlalu dimanja
hingga ia pun kadang lalay dalam belajar agama, taqim kecil memang bukan orang
nakal seperti seyogya nya orang kecil dimasanya, ia justru orang yang patuh pada
orang tua nya, namun pendalaman agama yang tak begitu mendalam membuatnya
justru menjadi pribadi yang hampa saat ini. Jika diberikan lagi kesempatan ia ingin
masa kecilnya dimarahi kedua orang tuanya karena tak pergi mengaji dengan alasan
sakit perut menjelang magrib, atau ingin dibangunkan lebih pagi agar bisa berangkat
pergi mengaji subuh, jika diberi kesempatan lagi ia ingin dapat mengenyam
pendidikan pesantren, ia ingin kebarokahan mengisi kalbunya, karena ia hidup dalam
lingkungan yang dipenuhi ilmu-ilmu Allah. Tapi penyesalan tak akan berarti tanpa
direnungkan untuk kemudian ditaubati. Untuk itulah proposal ini ditulis dengan judul
Itinerary to You, perjalanan menemukan-Mu, yang dibersamai oleh kamu, orang yang
kemudian aku pilih, sebab dari kamulah nantinya Allah sampaikan hidayah kepadaku,
dan melalui kamulah, aku dapat mencintai Allah-mu seutuhnya, seperti yang telah
kamu lakukan selama ini, menggebu.
Rencana Perjalanan Menemukan 'Mu'

Bismillahirahmanirrahim pada Bab ini penulis ingin menyampaikan makna inti dari
sebuah rencana perjalanan panjang memenangkan 'Mu', dimana kali ini taqim
memulainya dengan mengutip arti dari penggalan Quran sebagai berikut: “Dan, Allah
menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan
kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan).” (QS Fathir [35]: 11). Itinerary yang
berarti rencana perjalanan, merupakan sebuah rancangan panjang perjalanan yang
biasanya diidentikan dengan kegiatan wisata. Adapun maksud penulis sendiri
tentang Itinerary to You, merupakan sebuah rencana besar dalam mempersiapkan
perjalanan untuk menghadap kepada Allah, jadi 'You' disini berarti Dia yang maha
besar dimana setiap manusia diciptakan oleh-Nya, dan akan kembali pada-Nya.
namun saat kita kembali nantinya, apakah kita termasuk golongan hamba yang
diterima di surganya, atau malah pantas masuk ke nerakanya? naudzubillah. Untuk
itu dalam mempersiapkan perjalanan ini, tentu seorang taqim tak akan mampu
untuk melaluinya sendiri, sesuai dengan kutipan kalam Allah diatas, bahwa setiap
manusia diciptakan berpasang-pasangan, tentunya Allah tahu bahwa manusia
merupakan makhluk yang lemah dan banyak keterbatasan, namun Allah juga
menetapkan manusia berpasang- pasangan tentunya agar mereka bisa saling
melengkapi dan menguatkan sehingga dapat bertaqwa kepada Allah SWT. Islam
merupakan agama rahmatanlilalamin, agama yang sempurna yang mengatur
seluruh aktifitas manusia agar mereka mudah dalam beribadah kepada Allah SWT.
Pernikahan merupakan salah satu aturan agama islam yang mengatur hamba Allah
agar mereka dapat berpasangan dalam ikatan yang halal. Pernikahan juga
merupakan salah satu rangkaian ibadah terpanjang, karena waktunya seumur hidup
pasangan itu bersama, untuk itu dalam memilih pasangan bukanlah perkara yang
mudah. Diperlukan riset mendalam untuk mengetahui apakah calon pasangan kita
merupakan orang yang tepat bagi kita. Setelah menjabarkan panjang kisah singkat
tentang penulis diatas, saya harap nantinya calon pasangan taqim dapat memahami
tentang siapa taqim itu? apakah dia orang yang baik untukmu? apakah dia calon
bapak yang baik untuk anak-anakmu kelak?, untuk itu sebelum memutuskannya
taqim harap kamu dapat mempertimbangkannya matang-matang. Adapun tentang
kamu juga aku belum begitu mengenalmu, yang pasti aku kagum dengan
ketaqwaanmu dijalan Allah dan kegigihanmu dalam berikhtiar dalam setiap hal.
Seperti yang pernah aku sebutkan kepadamu, aku menulis semua ini dengan rasa
malu yang memekik, teringat setiap dosa yang mengalir dalam diri, jika dihitung
secara matematis tentunya hasilnya mutlak bahwa aku dan kamu tak berimbang,
kamu seorang muslimah sholehah yang taat pada agamamu, sementara aku
hanyalah seorang pria kecil yang fakir ilmu namu tetap mengharap bisa bersanding
denganmu, menyempurnakan agamaku untuk bersiap menuju jalan Allah SWT.

*Kalo kamu dan keluarga kamu


cocok dengan aku dan keluargaku,
tolong tempel fotomu disini ya nanti
Hj. Titi Yulianti
Tita Rosita S.Pd
Anak Ke- 1
Ibu Rumah Tangga Anak Ke- 2
Guru B. Jerman SMK

Tuti Alawiyah
Hj. Teti Nurhayati
Anak Ke- 3
Meet: Ibu Rumah Tangga Anak Ke- 4
Komisaris PT META GLOBAL TRIASHA
Abdillah's Clan

Bapak H. Daud Abdillah (Alm)


Kepala Rumah Tangga
Pedagang Snack (di Pasar)
Ibu Hj. Neni Hasanah
Ibu Rumah Tangga
Pedagang Snack (di Pasar)
Rifki Abdillah Mustaqim S.Kel
Anak Ke- 5
Marketing Manager di X-Sha
Arsip: 2020

Arsip: 2017
Kab. Tasikmalaya
Our
Old
Sweet
home

Find me on Google Maps : 7°21'59.2"S 108°05'48.3"E


Kp. Kalapasewu RT 04/RW 03, No. 139,


Desa. Mangunreja, Kec. Mangunreja,
Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat
Kode POS: 46462
OUR FUTURE

PT META ETERNAL BETTERMENT atau META


CORP merupakan perusahaan multi nasional
yang membawahi beberapa unit business di
bidang ritel, kuliner, pariwisata, dan
pendidikan. Nama META sendiri diambil dari
PT META ETERNAL BETTERMENT
gabungan nama dua pendirinya yakni Meri,
dan Taqim, saat ini META CORP menjalankan beberapa unit
buisness nya diantaranya Metamart, Pawon Ceu Mey, Kalaut
Indonesia, dan SABA (School of Abdurrahman bin Auf)
METAMART merupakan unitbusiness yang
bergerak di bidang ritel dengan menjual berbagai
macam produk kebutuhan hidup masyarakat
dengan mengedepankan fitur- fitur teknologi
sebagai fasilitas dalam membantu memudahkan
konsumen saat berbelanja, METAMART hadir
dengan mengusung omnichanel business
sehingga dapat diakses secara offline maupun
online.
PAWON CEU MEY (PCM) merupakan
unitbusiness yang bergerak pada bidang
kuliner dengan mengusung makanan-
makanan tradisional berbagai negara-
negara yang melegenda sebagai produk
unggulan, sehingga masyarakat diajak bernostalgia sambil
menikmati hidangan-hidangan berselera otentik.
Kalaut Indonesia merupakan platform penyedia
jasa dan layanan wisata bahari yang terintegrasi
dengan setiap element terkait seperti pengelola
wisata, guide, transportasi, penginapan, restoran,
hingga kegiatan konservasi laut yang dapat
memudahkan wisatawan dan pengelola wisata
untuk sama-sama dapat merasakan manfaat
demi kegiatan wisata laut yang lestari.
SABA merupakan akronim dari School of
Abdurrahman bin Auf, merupakan sekolah
business dibawah META CORP yang nantinya
akan mencetak SDM mempuni yang siap
untuk terus berinovasi memecahkan
masalah- masalah yang ada di masyarakat,
dengan mengusung tagline "To Infinity Market".

"Gantungkan cita-citamu setinggi


langit! Bermimpilah setinggi langit.
Jika engkau jatuh, engkau akan
jatuh di antara bintang-bintang."
Ir. Soekarno
LOVE
LEARN
LEVERAGE

PENUTUP:
Alhamdulillah, kita Yakinlah, ada
telah sampai
dipenghujung sesuatu yang
halaman rangkaian
tulisan ini, penulis menantimu
ingin mengucapkan setelah sekian
terima kasih kepada
Allah SWT, yang telah banyak kesabaran
memberikan penulis
kekuatan hingga dapat (yang kau jalani),
merampungkan yang akan
tulisan sederhana ini,
mohon maaf kepada membuatmu
pembaca apabila
banyak salah- salah terpana hingga
kata, tidak ada kau lupa betapa
sedikitpun maksud
buruk dari semua pedihnya rasanya
tulisan ini, penulis
berharap lewat tulisan sakit.
inilah kemudian

nantinya tumbuh
benih- benih cinta -ALI BIN ABI THALIB
sebagai media
pembelajaran hidup
yang bermanfaat
untuk umat manusia
dan lingkungannya
melalui nilai LOVE,
LEARN, LEVERAGE.

‫َو الَّس َالُم َع َلْي ُكْم َوَرْحَم ُة ِهللا َو َبَرَك اُتُه‬ Oleh: RIFKI ABDILLAH MUSTAQIM

Tasikmalaya, April 2022

Anda mungkin juga menyukai