Anda di halaman 1dari 3

Untuk Muslimah yang Tak Pernah lelah

Berdakwah
by. Rochma Yulika dan Umar Hidayat

Dakwah bukanlah sekedar kewajiban, namun juga pilihan.


Bersyukurlah orang-orang yang memilih dakwah sebagai jalan hidupnya.
jalan dakwah sebagai pilihan bukan semata-mata lahir dari relung
naluri, tabiat, bakat kemanusian saja, ia harus diyakini sebagai
hidayah dari Allah. Kesadaran seperti inilah yang akan membuat kita
yakin hidup ini akan senantiaa dibimbing petunjuk-petunjuk Allah.
Usia Risalah dakwah sama panjangnya dengan usia alam ini. usia
kita sampai anak keturunan kita, belumlah seberapa jika dibandingakan
dengan perjalanan dakwah ini. masih sangat jauh jarak yang harus kita
ditempuh, masih sangat lama waktu yang harus kita tempuh, masih sangat
panjang perjuangan ini harus dijalankan. Tak pantas kita merasa lelah
mengarungi samudera dakwah ini, karena masih terlalu banyak para
pendahulu kita yang jauh lebih letih dari pada kita. Tak pantas
berkeluh untuk mencapai ketinggian cita-cita dakwah ini, karena masih
terlalu banyak para pendahulu kita yang jauh lebih sibuk daripada
kita.
Dakwah sesungguhnya perintah Allah yang diwajibkan kepada setiap
muslim dan muslimah. Namun dalam realitas keseharian, tidak setiap
muslim dan muslimah memiliki kemapuan yang sama dalam merespon
kewajiban dakwah. Ada yang merespon dengan menjalankan sepenuhnya, ada
yang setengah-tengah, dan bahkan ada yang tidak sama sekali merespon.
Jalan dakwah merupakan kewajiban sekaligus pilihan. Ketika
penggiat dakwah mulai berguguran, hal ini mengindikasikan ada sesuatu
yang mulai tak seimbang. Solusinya kembali pada fitrah manusia sebagai
makhluk yang seimbang. persoalan utamanya ada pada kesadaran penting
keseimbangan (tawazun) dalam kehidupan, khususnya dalam kehidupan
dakwah.
Ada tiga alasan mengapa buku ini lebih berorientasi pada kiprah
dakwah para muslimah. pertama Memberikan informasi sebanyak mungkin
tentang kiat pengembalian muslimah dakwah dan fitrahnya. Kedua
memberikan wacana pemebrdayaan dakwah dikalangan muslimah, mengingat
------ masih sangat terbatas referensi yang berbicara tentang tema
ini. ketiga, bagi muslimah dakwah yang telah menjalani aktivitas
dakwahnya, buku ini dapat ,menjadi teman bersanding untuk meningkatkan
produktivitas dakwah dengan pola penerapan manajemen tawazun.
Ide awal penulis yang menjadi inspirasi dalam penulisan buku ini
berangkat dari fenomena lemahnya kiprah kaum muslimah dalam medan
dakwah. banyak factor yang melahirkan kondisi ini. secara eksternl,
penyebabnya adalah adanya kampanye pemikiran dan gerakan perempuan
(feminis) di barat. Gerakan perempuan ini cenderung berkutat pada sisi
perjuangan untuk pengakuan martabat kaum perempuan yang ‘tertindas’
dan ‘tergilas’ oleh kaum laki-laki. Ujung dari perjuangan ini adalah
perjuangan melakukan advokasi kaum perempuan menuju keseteraan dengan
kaum laki-laki. lahirlah yang salah satunya bernama gerakan gender.
gerakan ini mendapat perhatian luar biasa bari berbagai kalangan, dari
kalangan profesi ,maupun agawaman, bahkan litas iman, walapun spirit
gerakan ini sebernanya untuk memuluskan gerakan hedonism dan
materialism dengan berbagai turunannya.
Pada saat yang sama, perempuan muslim mencoba melakukan gerakan
perlawanan dengan menggali khazanah peran perempuan berdasarkan wahyu
maupu risalah para nabi untuk melawan gerakan hedonisme dan
materialisme dari barat tersebut. Dalam taraf gerakan internasional
memang belum begitu kentara. dari sini tampak perlunya proses
penyadaran dan pembelajaran (pembinaan diri) bagi kaum muslimah,
sehingga mampu melahirkan gerakan yang diperhitungkan. salah satu
diantaranya adalah membuka pintu selebar-lebarnya bagi peran-peran
dakwah dikalangan muslimah. langkah berikutnya dalah meningkatkan
produktivitasnya dalam dakwah.
Secara internal, dalam diri umat islam, gerakan dakwah muslimah
masih banyak mengalami kendala. gerakan dakwah muslimah masih banyak
berserakan dan belum menjadi satu kesatuan gerakan. belum lagi, masih
terbatasnya pemahaman tentang dakwah dan aplikasinya dilapangan.
Memang diakui sudah ada keterlibatan muslimah di medan dakwah,
tetapi dari sisi produktivits belum begitu menggembirakan.
keterlibatan muslimah di dunia kerja dan berbagai peran lainnya yang
diembannya menyita banyak waktu, sehingga menjadi alasan kuat untuk
tidak bisa terlibat di medan dakwah. ini bagi dari persepsi umum
memisahkan wilayah dakwah dengan wilayah lainnya dipandang berlawanan.
Kondisi tersebut sesungguhnya tidak menguntukan bagi umat Islam.
Karena itu, diperlukan uapaya strategis, sistematis dan
berkesinambungan dalam mengaplikasikan dakwah sesuai dengan situasi
dan kondisi masyarakat yang dihadapi. Dakwah muslimah menjadi
pentingnya adanya. ia sebagai media untuk membangun kembali gerakan
dakwah muslimah dari keterpurukan dan mengahadapi tantangan zaman yang
terus berubah. Ia diperlukan untuk membangkitkan potensi dakwah
Islamiyah yang tidak ada pemisahan antara kehidupan duniawi dan
ukhrawi (keduanya menjadi satu kesatuan yang menunjukan kesempurnaan
Islam).
Guna mengahadapi tantangan dan mencari solusi atas kondisi diats,
diperlukan penerapan manajemen tawazun dalam diri muslimah dan dalam
menjalankan dakwah. dengan tawazun ini seorang muslimah dapat
menyiapkan diri untuk terjun di medan dakwah, sekaligus juga mendorong
seorang muslimah senantiasa produktif dalam berdakwah.
Tawazun dalam diri seorang muslimah dakwah diartikan sabagai
upaya penakaran (pengukuran)semaksimal mungkin pengaturan dan
pemerataan porsi atas berbagai kecenderungan dan kebutuhan yang ada,
sebagai sebuah ikhtiar atas segala sesuatu tindakan untuk mencapai
nilai kesimbangan, keharmonisan,keterpaduan dalam diri seseorang, baik
secara kualitas maupun kuantitasnya. Tawazun disini baik ruhiyah,
fikriyah maupun jasadiyah lebih diartikan sebagai proposionalitas
daripada persamaan kuantitas maupun kualitas.
Diharapkan dengan penerapan manajemen tawazun ini seorang
muslimah dakwah akan lebih produktif tanpa harus menghilangkan
berbagai peran yang disandangnya. dakwah yang produktif inilah yang
akan mengantarkannya meraih kesuksesan berdakwah.

Anda mungkin juga menyukai