0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Buku ini membahas tentang pentingnya peran muslimah dalam kegiatan dakwah dan bagaimana penerapan manajemen tawazun dapat meningkatkan produktivitas dakwah muslimah. Tantangan utama yang dihadapi muslimah dalam berdakwah adalah keterbatasan waktu akibat tanggung jawab lainnya seperti di rumah dan pekerjaan sehingga perlu diterapkan keseimbangan untuk tetap produktif dalam kegiatan dakwah.
Buku ini membahas tentang pentingnya peran muslimah dalam kegiatan dakwah dan bagaimana penerapan manajemen tawazun dapat meningkatkan produktivitas dakwah muslimah. Tantangan utama yang dihadapi muslimah dalam berdakwah adalah keterbatasan waktu akibat tanggung jawab lainnya seperti di rumah dan pekerjaan sehingga perlu diterapkan keseimbangan untuk tetap produktif dalam kegiatan dakwah.
Buku ini membahas tentang pentingnya peran muslimah dalam kegiatan dakwah dan bagaimana penerapan manajemen tawazun dapat meningkatkan produktivitas dakwah muslimah. Tantangan utama yang dihadapi muslimah dalam berdakwah adalah keterbatasan waktu akibat tanggung jawab lainnya seperti di rumah dan pekerjaan sehingga perlu diterapkan keseimbangan untuk tetap produktif dalam kegiatan dakwah.
Dakwah bukanlah sekedar kewajiban, namun juga pilihan.
Bersyukurlah orang-orang yang memilih dakwah sebagai jalan hidupnya. jalan dakwah sebagai pilihan bukan semata-mata lahir dari relung naluri, tabiat, bakat kemanusian saja, ia harus diyakini sebagai hidayah dari Allah. Kesadaran seperti inilah yang akan membuat kita yakin hidup ini akan senantiaa dibimbing petunjuk-petunjuk Allah. Usia Risalah dakwah sama panjangnya dengan usia alam ini. usia kita sampai anak keturunan kita, belumlah seberapa jika dibandingakan dengan perjalanan dakwah ini. masih sangat jauh jarak yang harus kita ditempuh, masih sangat lama waktu yang harus kita tempuh, masih sangat panjang perjuangan ini harus dijalankan. Tak pantas kita merasa lelah mengarungi samudera dakwah ini, karena masih terlalu banyak para pendahulu kita yang jauh lebih letih dari pada kita. Tak pantas berkeluh untuk mencapai ketinggian cita-cita dakwah ini, karena masih terlalu banyak para pendahulu kita yang jauh lebih sibuk daripada kita. Dakwah sesungguhnya perintah Allah yang diwajibkan kepada setiap muslim dan muslimah. Namun dalam realitas keseharian, tidak setiap muslim dan muslimah memiliki kemapuan yang sama dalam merespon kewajiban dakwah. Ada yang merespon dengan menjalankan sepenuhnya, ada yang setengah-tengah, dan bahkan ada yang tidak sama sekali merespon. Jalan dakwah merupakan kewajiban sekaligus pilihan. Ketika penggiat dakwah mulai berguguran, hal ini mengindikasikan ada sesuatu yang mulai tak seimbang. Solusinya kembali pada fitrah manusia sebagai makhluk yang seimbang. persoalan utamanya ada pada kesadaran penting keseimbangan (tawazun) dalam kehidupan, khususnya dalam kehidupan dakwah. Ada tiga alasan mengapa buku ini lebih berorientasi pada kiprah dakwah para muslimah. pertama Memberikan informasi sebanyak mungkin tentang kiat pengembalian muslimah dakwah dan fitrahnya. Kedua memberikan wacana pemebrdayaan dakwah dikalangan muslimah, mengingat ------ masih sangat terbatas referensi yang berbicara tentang tema ini. ketiga, bagi muslimah dakwah yang telah menjalani aktivitas dakwahnya, buku ini dapat ,menjadi teman bersanding untuk meningkatkan produktivitas dakwah dengan pola penerapan manajemen tawazun. Ide awal penulis yang menjadi inspirasi dalam penulisan buku ini berangkat dari fenomena lemahnya kiprah kaum muslimah dalam medan dakwah. banyak factor yang melahirkan kondisi ini. secara eksternl, penyebabnya adalah adanya kampanye pemikiran dan gerakan perempuan (feminis) di barat. Gerakan perempuan ini cenderung berkutat pada sisi perjuangan untuk pengakuan martabat kaum perempuan yang ‘tertindas’ dan ‘tergilas’ oleh kaum laki-laki. Ujung dari perjuangan ini adalah perjuangan melakukan advokasi kaum perempuan menuju keseteraan dengan kaum laki-laki. lahirlah yang salah satunya bernama gerakan gender. gerakan ini mendapat perhatian luar biasa bari berbagai kalangan, dari kalangan profesi ,maupun agawaman, bahkan litas iman, walapun spirit gerakan ini sebernanya untuk memuluskan gerakan hedonism dan materialism dengan berbagai turunannya. Pada saat yang sama, perempuan muslim mencoba melakukan gerakan perlawanan dengan menggali khazanah peran perempuan berdasarkan wahyu maupu risalah para nabi untuk melawan gerakan hedonisme dan materialisme dari barat tersebut. Dalam taraf gerakan internasional memang belum begitu kentara. dari sini tampak perlunya proses penyadaran dan pembelajaran (pembinaan diri) bagi kaum muslimah, sehingga mampu melahirkan gerakan yang diperhitungkan. salah satu diantaranya adalah membuka pintu selebar-lebarnya bagi peran-peran dakwah dikalangan muslimah. langkah berikutnya dalah meningkatkan produktivitasnya dalam dakwah. Secara internal, dalam diri umat islam, gerakan dakwah muslimah masih banyak mengalami kendala. gerakan dakwah muslimah masih banyak berserakan dan belum menjadi satu kesatuan gerakan. belum lagi, masih terbatasnya pemahaman tentang dakwah dan aplikasinya dilapangan. Memang diakui sudah ada keterlibatan muslimah di medan dakwah, tetapi dari sisi produktivits belum begitu menggembirakan. keterlibatan muslimah di dunia kerja dan berbagai peran lainnya yang diembannya menyita banyak waktu, sehingga menjadi alasan kuat untuk tidak bisa terlibat di medan dakwah. ini bagi dari persepsi umum memisahkan wilayah dakwah dengan wilayah lainnya dipandang berlawanan. Kondisi tersebut sesungguhnya tidak menguntukan bagi umat Islam. Karena itu, diperlukan uapaya strategis, sistematis dan berkesinambungan dalam mengaplikasikan dakwah sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat yang dihadapi. Dakwah muslimah menjadi pentingnya adanya. ia sebagai media untuk membangun kembali gerakan dakwah muslimah dari keterpurukan dan mengahadapi tantangan zaman yang terus berubah. Ia diperlukan untuk membangkitkan potensi dakwah Islamiyah yang tidak ada pemisahan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi (keduanya menjadi satu kesatuan yang menunjukan kesempurnaan Islam). Guna mengahadapi tantangan dan mencari solusi atas kondisi diats, diperlukan penerapan manajemen tawazun dalam diri muslimah dan dalam menjalankan dakwah. dengan tawazun ini seorang muslimah dapat menyiapkan diri untuk terjun di medan dakwah, sekaligus juga mendorong seorang muslimah senantiasa produktif dalam berdakwah. Tawazun dalam diri seorang muslimah dakwah diartikan sabagai upaya penakaran (pengukuran)semaksimal mungkin pengaturan dan pemerataan porsi atas berbagai kecenderungan dan kebutuhan yang ada, sebagai sebuah ikhtiar atas segala sesuatu tindakan untuk mencapai nilai kesimbangan, keharmonisan,keterpaduan dalam diri seseorang, baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Tawazun disini baik ruhiyah, fikriyah maupun jasadiyah lebih diartikan sebagai proposionalitas daripada persamaan kuantitas maupun kualitas. Diharapkan dengan penerapan manajemen tawazun ini seorang muslimah dakwah akan lebih produktif tanpa harus menghilangkan berbagai peran yang disandangnya. dakwah yang produktif inilah yang akan mengantarkannya meraih kesuksesan berdakwah.