Anda di halaman 1dari 6

PEMELIHARAAN BAHAN PERPUSTAKAAN

Fitrah Dahlia
12010326973@students.uin-suska.ac.id
Manajemen Pendidikan Islam UIN Sultan Syarif Kasim

Wahid Umar Al Bashri


12010314272@students.uin-suska.ac.id
Manajemen Pendidikan Islam UIN Sultan Syarif Kasim

Abstract

Preservation of library materials is very necessary to support library functions The other is in
providing library services, by preserving library materials in a state awake and ready for use by
the user. In general, media library materials is paper, whether in the form of books, newspapers,
manuscripts, maps, pictures, documents and materials other printers. There are also non-book
collections such as photo collections and negative photos, and others. With the development of
science and technology, various types of library collections such as microform (microfilm and
microfiche), sound recordings, films, electronic data storage, CD-ROM and others. All of these
collections are bound to break. Therefore, the librarian must store collections by type of
material.

Keyword: Maintenance, library, Library Materials

Abstak

Pelestarian bahan pustaka sangat diperlukan untuk mendukung fungsi perpustakaan salah
satunya dalam menyelenggarakan layanan perpustakaan, dengan melestarikan bahan pustaka
dalam kondisi terjaga dan siap digunakan oleh pengguna. Secara umum, media bahan pustaka
adalah kertas, baik berupa buku, surat kabar, manuskrip, peta, gambar, dokumen dan bahan
printer lainnya. Ada juga koleksi non book seperti koleksi foto dan foto negatif, dan lain-lain.
Dengan berkembangnya sains dan teknologi, beragam jenis koleksi perpustakaan seperti
microform (microfilm dan microfiche), rekaman suara, film, penyimpanan data elektronik, CD-
ROM dan lainnya. Semua koleksi ini pasti akan rusak. Oleh karena itu pustakawan harus
menyimpan koleksi berdasarkan jenis bahannya.

Kata Kunci: Pemeliharaan, perpustakaan, bahan pustaka

PENDAHULUAN
Perpustakaan adalah salah satu komponen dalam sistem pendidikan nasional yang
mengembang fungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana dan
pusat pembaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi, perlu terus menerus dibina serta
dikembangkan. Perpustakaan memiliki peranan penting untuk menunjang proses belajar
mengajar yaitu dengan cara menyediakan informasi maupun ilmu pengetahuan yang dibutuhkan
oleh pengguna. Dengan demikian informasi maupun ilmu pengetahuan yang berada pada buku-
buku baik cetak maupun noncetak harus dipelihara, oleh pengelola perpustakaan dengan tujuan
agar semua bahan pustaka tersebut dapat digunakan sewaktuwaktu baik pada saat ini maupun
saat-saat mendatang. Pemelihaman bahan perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang sangat
penting, dimana dengan adanya pemeliharaan yang baik dan benar, diharapkan bahwa koleksi
yang ada bertahan lama. Dalam kegiatan perpustakaan para pengelola sering sekali mengabaikan
kegiatan pemeliharaan, sehingga bidang pemeliharaan masih kuang mendapat perhatian dari
pengelola perpustakaan. Akibatnya koleksi yang ada diperpustakaan mengalami kerusakan dan
bahkan sampai kepada koleksi tersebut tidak dapat digunakan lagi.
Bahan pustaka adalah unsur penting dalam sistem perpustakaan, dimana bahan pustaka
harus dilestarikan karena memiliki nilai informasi yang mahal. Bahan pustaka berupa terbitan
buku, berkala (surat kabar dan majalah), dan bahan audio visual seperti audio kaset, video, slide,
CD-Rom dan sebagainya. Pemeliharaan bahan pustaka tidak hanya secara fisik saja, namun juga
meliputi isinya yang berbentuk informasi yang terkandung di dalamnya. Pemeliharaan
merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat
mengalami kerusakan, awet, dan bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih banyak
pembaca perpustakaan.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:935) perawatan berarti proses, cara,
perbuatan merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan. Jadi perawatan bahan pustaka berarti cara
merawat dan memelihara bahan pustaka. Sedangkan bahan pustaka adalah salah satu unsur
penting dalam sebuah sistem perpustakaan, sehingga harus dirawat dan dilestarikan mengingat
nilainya yang mahal. Bahan pustaka disini bisa berupa buku, terbitan berkala (surat kabar dan
majalah), dan bahan audiovisual, seperti audio kaset, video, selid, dan sebagainya. Perawatan
seringkali disamakan dengan pelestarian. Ada beberapa kata yang bertalian perawatan dan
pelestarian yaitu preservasi dan konservasi. Kata preservasi (preservation) dan konservasi
(conservation) yang kita sepakati diterjemahkan menjadi pelestarian berasal dari bahasa Inggris
didefinisikan sebagai berikut :
Dalam kamus Inggris-Indonesia yang disusun oleh John M. Echols dan Hassan Sadily
(2003) kedua kata ini mempunyai arti yang hampir sama. Konservasi berarti perlindungan dan
pengawetan, sedangkan preservasi berarti pemeliharaan, penjagaan dan pengawetan. Di
lingkungan perpustakaan, arsip dan museum belum ada kesepakatan dalam menafsirkan kedua
kata tersebut. Preservasi mempunyai arti yang lebih luas, yaitu mencakup unsur-unsur
pengelolaan, keuangan, cara penyimpanan, tenaga, teknik dan metode untuk melestarikan
informasi dan bentuk fisik bahan pustaka. Sedangkan konservasi adalah teknik yang dipakai
untuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan dan kehancuran.
Di dalam buku pedoman pembinaan koleksi perpustakaan perguruan tinggi menyatakan
bahwa pemeliharaan lingkungan adalah pemeliharaan, perawatan, penjagaan bahan pustaka yang
tidak langsung, dengan tempat pemeliharaan lingkungan adalah gedung, penyimpanan,
pengaturan rak, penggunaan sistem pendinginan, udara dan penggunaan bahan pustaka dan
penjagaan yang langsung terhadap bahan pustaka, mengatasi bahan-bahan yang terbakar,
terendam, basah dan sebagainya.
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulangulang dengan tujuan
agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya. Pemeliharaan bahan
perpustakaan adalah upaya untuk menjaga keselamatan bukubuku dan bahan lain dari kerusakan
sehingga koleksi perpustakaan tersebut dapat berumur panjang dan dapat dimanfaatkan dalam
waktu yang lama. Dalam pengertian pemeliharaan termasuk perawatan dan pencegahan dari
kerusakan sehingga bahan pustaka itu dapat dilestarikan.
Pemeliharaan bahan pustaka merupakan kegiatan yang mencakup segala usaha
pencegahan terhadap hal-hal yang menimbulkan kerusakan buku atau dengan kata lain
menyelamatkan buku dari unsur-unsur yang merusak. Secara umum, usaha pemeliharaan bahan
pustaka ialah dengan menjaga kebersihan ruangan perpustakaan itu sendiri, lemari, rak, dan buku
bebas dari debu. Mengadakan larangan merokok, makan dan minum dalam ruang perpustakaan.
Merokok selain menambah kotor dengan abu rokok yang bertaburan juga dapat menimbulkan
kebakaran pada buku. Sedangkan ceceran sisa makanan dan tumpahan minuman mengundang
kehadiran tikus, serangga yang merupakan musuh-musuh koleksi perpustakaan. Untuk
mencegah hal tersebut umumnya telah dimasukkan dalam peraturan tata tertib perpustakaan.

B. Tujuan Pemeliharaan
Menurut Departemen Pendidikan (2004:63) tujuan dari perawatan bahan pustaka yaitu:
mencegah penyebab kerusakan bahan pustaka, melindungi bahan pustaka dari faktor penyebab
kerusakan, memperbaiki bahan pustaka yang masih layak dipakai, disimpan dan melestarikan isi
dari bahan pustaka yang masih bermanfaat.
Tujuan pemeliharaan dan perawatan bahan perpustakaan Ada beberapa tujuan yang
hendak dicapai terkait dengan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan yaitu :
a. Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan pustaka atau
dokumen.
b. Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen.
c. Mengatasi kendala kekurangan ruang.
d. Mempercepat proses temu batik atau penelusuran dan perolehan informasi.
e. Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka.
f. Mencegah koleksi perpustakaan dari kerusakan akibat penggunaan yang keliru
oleh mahasiswa.

C. Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka


Fungsi Pemeliharaan Dan Perawatan Bahan Pustaka yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi melindungi
Bahan pustaka dilindungi dari manusia, serangga-serangga, jamur, panas
matahari, air dan sebagainya. Dengan pelestarian yang baik serangga dan
binatang kecil tidak akan menyentuh dokumen. Manusia tidak akan salah dalam
menangani dan memakai bahan pustaka, jamur tidak akan sempat tumbuh dan
sinar matahari serta kelembapan uara diperpustakaan akan mudah dikontrol.
b. Fungsi pengawetan
Dengan dirawat dengan baik, bahan pustaka menjadi lebih awet, lama dipakai,
dan diharapkan lebih banyak pembaca dapat mempergunakan bahan pustaka
tersebut.
c. Fungsi kesehatan
Dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka menjadi bersih, bebas dari debu,
jamur, binatang perusak, sumber dan sarang dari berbagai penyakit sehingga
pemakai maupun pustakawan menjadi tetap sehat. Pembaca lebih bergairah
membaca dan memakai perpustakaan.
d. Fungsi pendidikan
Pemakai dan pustakawan sendiri harus belajar bagaimana memakai dan merawat
dokumen. Mereka harus menjaga disiplin, tidak membawa makanan dan
minuman kedalam perpustakaan, tidak mengotori perpustakaan. Mendidik
pemakai dan pustakawan sendiri untuk berdisiplin tinggi dan menghargai
kebersihan.
e. Fungsi kesabaran
Fungsi ini menguji pustakawan untuk bersikap lebih sabar dengan cara menambal
buku berlubang, membersihkan kotoran binatang kecil dan tahi buku dengan baik.
f. Fungsi sosial
Kegiatan ini sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain, seperti para
pengunjung dan pustakawan.
g. Fungsi ekonomi
Dengan pelestarian dan perawatan yang baik dapat meminimalisasi atau
menghemat biaya pengadaan bahan pustaka.
h. Fungsi keindahan
Penyusunan bahan pustaka yang rapi dan indah tentunya membuat perpustakaan
telihat indah dan nyaman, serta dapat menambah daya tarik para pengunjung.

D. Manfaat Pemeliharaan Bahan Pustaka


Adapun manfaat pemeliharaan bahan pustaka yaitu :
a. Memelihara bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
b. Mengelola perlengkapan perpustakaan yang meliputi pengadaan, pemeliharaan,
penyaluran dan inventarisasi.
c. Melestarikan bahan pustaka dari hal-hal yang dapat merusak bahan pustaka.
d. Melindungi bahan pustaka dari penyebab kerusakan bahan pustaka tersebut agar
tetap dan lestari.
e. Memperbaiki buku-buku bahan pustaka yang tidak teratur pada
tempatnya.stakawan menjadi tetap sehat. Pembaca lebih bergairah membaca dan
memakai perpustakaan.

KESIMPULAN
Dalam rangka pengembangan perpustakaan peningkatan buku-buku perpustakaaan baik
ditinjau dari segi kuantitasnya maupun kualitasnya. Pustakawan harus selalu berusaha untuk
mendapatkan tambahan buku-buku, baik dengan jalan membeli, pinjam, atau tukar menukar
sehingga semakin lama semakin meningkat jumlahnya.
Satu hal penting terlupakan oleh pustakawan atau para pengelola perpustakaan, yaitu
dalam rangka meningkatkan jumlah buku-buku mereka hanya berusaha untuk mendapatkan
tambahan buku-buku, tetapi justru buku-buku yang telah tersedia tidak diurus atau dipelihara,
sehingga satu pihak mengusahakan tambahan buku-buku, sementara buku-buku yang sudah ada
cepat rusak dan akhirnya tidak berguna lagi. Lebih-lebih buku-buku itu terbuat dari kertas,
sehingga apabilla digunakan terus menerus dengan tanpa pemeliharaan akan mengalami
kerusakan misalnya : kotor, robek halamannya, lepas sampulnya, dan sebagainya. Oleh sebab itu
pemeliharaan buku-buku perpustakaan merupakan kegiatan yang sangat penting.
Dalam rangkaian kegiatan pemeliharaan dan perawatan buku-buku perpustakaan ada dua
kegiatan, yaitu berusaha mencegah kemungkinan-kemungkinan timbulnya kerusakan bukubuku
dan membetulkan atau memperbaiki buku-buku perpustakaan yang telah rusak.

DAFTAR PUSTAKA
Depertemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka :
Jakarta.: Gramedia

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Perpustakaan Pusat Bahasa

Echols, JM & Shadily H. (2003). Kamus Inggris - Indonesia. Jakarta : Gramedia

Anda mungkin juga menyukai