Anda di halaman 1dari 8

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PUSKESMAS PRAYA
JalanDiponegoro No.48. Telp:

====================================================================

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


KONSULTASI GIZI

I. Pendahuluan
Status gizi merupakan salah satu factor utama yang sangat menentukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tujuan pembangunan
Indonesia.Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk
mencapai status gizi keluarga yang optimal.Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya
masalah gizi, diantaranya adalah ketersediaan pangan dalam rumah tangga, asuhan gizi
keluarga, pengetahuan terkait gizi, serta pemanfaatan keluarga terhadap pelayanan
kesehatan khususnya di Puskesmas. (Depkes RI, 2008)

II. Latar Belakang


Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan dalam berbagai aspek,
diperlukan sumber daya yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain.
Kesehatan dan gizi merupakan factor penting karena secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi,
usia harapan hidup dan tingkat pendidikan.
Masalah gizi dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi proses penyembuhan. Kecenderungan peningkatan kasus penyakit
yang terkait gizi pada semua kelompok rentan mulai dari ibu hamil, anak remaja hingga
lansia memerlukan penatalaksanaan gizi secara khusus. Oleh karena itu, dibutuhkan
pelayanan gizi yang bermutu untuk mencapai dan mempertahankan status gizi yang
optimal dan mempercepat proses penyembuhan.
Maka perlu dilakukan kegiatan konsultasi gizi, sehingga tercapai VISI dan MISI
Puskesmas Praya, yang dituangkan dalam tata nilai Puskesmas Praya yaitu SIAGA.
Memberikan pelayanan dengan senyum,salam,sapa,salam,integritas,adil dalam meberikan
pelayanan,tidak membeda-bedakan masyarakat yang dilayani,gembira dan amanah dalam
mengerjakan tugas,serta melakukan semua pekerjaan dengan senang hati sehingga dapat
menyelesaikan semua tugas yang dipercaya.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

A. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif,
kuratif, dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
B. Tujuan Khusus
1. Menyelenggarakan konseling gizi pada pasien dan keluarganya
2. Membimbing dan mengarahkan pasien dalam memahami masalah gizi yang dihadapi,
dan bagaimana cara mengatasinya
3. Memanfaatkan konseling gizi secara optimal oleh semua pasien yang datang ke
Puskesmas
4. Melakukan pengkajian gizi, faktor yang berpengaruh terhadap gangguan gizi dan status
gizi dengan cara anamnesis diet
5. Memantau perkembangan balita yang mempunyai masalah gizi kurang

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Memberikan konseling gizi kepada klien sesuai dengan penyakit yang diderita.
Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Menerima rujukan dari poli
b. Menjelaskan kepada klien tentang penyakit yang dideritanya
c. Memberikan konseling gizi / pemahaman tentang diet yang harus dijalankan selama
sakit
d. Melakukan perjanjian untuk kunjungan kembali

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Memastikan ruangan dalam keadaan bersih dan rapi
2. Memastikan peralatan dalam kondisi siap pakai
3. Memberikan sapa dan senyum dengan ramah dan sopan pada pasien
4. Melakukan pengukuran antropometri (BB, TB, LILA, LIKA) dengan benar
5. Melakukan pencatatan pada buku register
6. Melakukan anamnesa kepada pasien
7. Melakukankonsultasigizisesuaidengankondisipasien
8. Memastikan waktu pelayanan (antropometri, anamnesa dan konsultasi gizi antara 10-20
menit)
9. Memastikan pasien paham dan puas dengan pelayanan petugas
10. Membersihkan dan mengatur kembali peralatan pada tempat semula

VI. Sasaran
1. Penderita penyakit/pasien/keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang
datang ke Puskesmas
2. Masyarakat umum/klien yang mempunyai masalah kesehatan yang datang ke
Puskesmas

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal kegiatan konseling gizi dilakukan setiap hari di hari efektif kerja.
VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan atau pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan di akhir bulan
pembukuan. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan oleh koordinator gizi
selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas.

Mengetahui, Praya, 2019


Pimpinan UPTD BLUD Puskesmas Praya Pelaksana Kegiatan

H.Muslim Tasim,S.Kep.Ners. Baiq Sri Hartati,AMG


NIP. 197312311993031031 NIP. 198003152011012008
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PUSKESMAS PRAYA
JalanDiponegoro No.48. Telp:

====================================================================

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


PELAYANAN GIZI

I. Pendahuluan
Dalam melaksanakan pelayanan gizi di Rumah Sakit atau Puskesmas dengan
perawatan diperlukan sumber daya manusia yang kompeten,sarana dan prasarana yang
memadai,agar pelayanan gizi yang dilaksanakan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Pelayanan gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
atau Puskesmas yang saling menunjang dan tidak dipisahkan dengan pelayanan.
Kesehatan dan gizi merupakan factor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas SDM di suatu Negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi,umur
harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya bisa dicapai
oleh orang yang sehat dan berstatus gigi baik.Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi
yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi di
dalam keluarga dan pelayanan gizi pada individu yang karena kondisi kesehatannya harus
dirawat di sarana pelayanan kesehatan misalnya di Puskesmas. (PGRS tahun 2013)

II. Latar Belakang


Pelayanan gizi yang bermutu di Puskesmas akan membantu mempercepat proses
penyembuhan pasien yang berarti pula memperpendek lama hari perawatan sehingga dapat
menghemat biaya pengobatan. Karena itu pelayanan gizi harus disesuaikan dengan
keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis,status gizi dan status metabolisme
tubuhnya yang sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit.
Pelayanan Gizi yang dilaksanakan di Puskesmas dilakukan di luar gedung dan
dalam gedung. Pelayanan dalam gedung (UKP) dilaksanakan di semua fasilitas pelayanan
kesehatan, seperti di rumah sakit,baik di rawat inap atau rawat jalan,klinik pelayanan
konseling gizi dan dietetic, dan di Puskesmas. Upaya pelayanan gizi perseorangan lebih
bersifat layanan individu mencakup upaya promotif,preventif,kuratif dan rehabilitative.
Pelayanan gizi UKP di dalam gedung terdiri dari pelayanan gizi di rawat inap dan rawat
jalan.

Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal dan mempercepat
penyembuhan maka perlu dilakukan pelayanan gizi yang bermutu sesuai standar, sehingga
tercapai VISI dan MISI Puskesmas Praya, yang dituangkan dalam tata nilai Puskesmas
Praya yaitu SIAGA. Memberikan pelayanan dengan
senyum,salam,sapa,salam,integritas,adil dalam meberikan pelayanan,tidak membeda-
bedakan masyarakat yang dilayani,gembira dan amanah dalam mengerjakan tugas,serta
melakukan semua pekerjaan dengan senang hati sehingga dapat menyelesaikan semua
tugas yang dipercaya.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


A. Tujuan Umum
Terciptanya system pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagian
dari pelayanan kesahatan di UPTD BLUD Puskesmas Praya.

B. Tujuan Khusus
1. Menyelenggarakan Asuhan Gizi terdtandar pada pelayanan gizi rawat jalan dan rawat
inap
2. Menyelenggarakan makanan sesuai standard kebutuhan gizi dan aman dikonsumsi
3. Melakukan konseling gizi pada klien/pasien dan keluarganya
4. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetic sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan pelayanan gizi di UPTD BLUD Puskesmas Praya terdiri dari :
a. Pelayanan Asuhan Gizi Rawat Jalan
b. Pelayanan Asuhan Gizi Rawat Inap
c. Penyelenggaraan Makanan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
1. Paseien dating ke ruang konseling gizi dengan membawa surat rujukan dokter dari
poli umum.
2. Petugas gizi melakukan pencatatan data pasien dalam buku register
3. Petugas gizi melakukan pengkajian gizi dimulai dari pengukuran antropometri pada
pasien yang belum ada BB,TB.
4. Petugas gizi melakukan pengkajian gizi berupa anamnesa,riwayat makan,riwayat
personal,membaca hasil pemeriksaan lab dan klinis (bila ada). Kemudian
menganalisa semua data pengkajian/asasmen gizi.
5. Petugas gizi menentukan diagnose gizi
6. Petugas gizi mengintervensi gizi berupa edukasi dan konseling dengan menyiapkan
dan mengisi leaflet sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien serta menjelaskan
tujuan diet,jadwal,jenis,jumlah bahan makanan sehari menggunakan food
model,menjelaskan tentang makanan yang boleh dan tidak boleh,cara pemasakan dll
sesuai dengan pola makan dan kemampuan pasien.
7. Petugas gizi menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang untuk mengetahui
keberhasilan intervensi untuk monitoring dan evaluasi gizi.
8. Catat hasil konseling gizi dan dimasukkan di dalam rekam medic pasien.
b. Pelayanan Gizi Rawat Inap
1. Melakukan skrining gizi
Tahapan pelayanan gizi rawat inap diawali dengan skrining gizi oleh perawat ruangan
dan penetapan order diet awal oleh dokter. Skiring gizi bertujuan untuk
mengidentifikasi pasien yang beresiko,tidak beresiko malnutrisi atau kondisi khusus.
Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien dengan kelainan
metabolic,hemodialisis,anak,luka bakar,kanker,pasien dengan imunitas
menurun,kritis dll.Bila hasil skrining gizi menunjukkan pasien berisiko malnutrisi
maka dlakukan pengkajian gizi dan dilanjutkan dengan langkah langkah proses
asuhan gizi terstandar oleh petugas gizi.
2. Melakukan proses asuhan gizi dengan langkah langkah
 Anamnesa riwayat gizi/Pengkajian gizi
Semua data yang berkaitan dengan pengambilan keputusan antara lain riwayat
gizi,riwayat personal,hasil laboraturium,antropometri,hasil pemeriksaan
fisik,klinis,diet order dan perkiraan kebutuhan zat gizi.
 Diagnosis gizi
Pernyataan diagnosis dengan format PES. Lakukan pengkajian yang mendalam
sehingga diagnose gizi benar benar berkaitan dan dapat dilakukan intervensi gizi.
 Intervensi gizi
Rekomendasi diet atau rencana yang akan dilakukan sehubungan dengan diagnose
gizi. Rekomendasi makanan/suplemen atau perubahan diet yang diberikan.
Pemberian edukasi/konseling gizi dan koordinasi dengan asuhan gizi.
 Monitoring dan evaluasi
- Monitoring
Pada kunjungan ulang mengkaji asupan total energy,persentase asupan
KH,Protein,Lemak dari total Energi dan asupan zat gizi terkait diagnose gizi
pasien. Monitoring riwayat diet dan perubahan BB/status gizi. Monitoring
biokimia seperti kadar gula darah,ureum,lemak darah,Hb dll.Monitoring
kepatuhan terhadap anjuran gizi serta monitoring pola makan.
- Evaluai
1. Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat
pemahaman,perilaku,akses dan kemampuan yang mungkin mempunyai
pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.
2. Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan dan
atau zat gizi dari berbagai sumber,misalnya
makanan,minuman,suplemendan melalui ryte oral,enteral atau parenteral.
3. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi. Pengukuran
antropometri,biokimia dan parameter pemeriksaan fisik.klinis.
4. Dampak terhadap pasien terkait gizi pengukuran yang terkait dengan
persepsi pasien terhadap intervensi yang diberikan dan dampak pada
kualitas hidupnya.
c. Penyelenggaraan Makanan
 Perencanaan menu (macam menu,siklus menu dll).
 Pengadaan bahan makanan dengan cara pembelian bahan makanan secara
langsung,dimana pembelian bahan makanan ini merupakan prosedur penting
untuk memperoleh bahan makanan,biasanya terkait dengan produk yang
benar,jumlah yang tepat,waktu yang tepat dan harga yang benar.
 Penerimaan dan penyimpanan bahan makanan.
Bahan makanan yang dibeli diperiksa apakah sudah sesuai dengan yang dipesan.
Kalo sudah sesuai untuk bahan makanan yang akan diolah langsung
dipersiapkan,dan untuk bahan makanan yang dipakai besoknya disimpan di
kulkas untuk bahan makanan basah dan disimpan di lemari untuk bahan makanan
kering
 Persiapan dan pengolahan makanan
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan
bahan makanan yang siap diolah (mencuci,memotong,meracik dll) sesuai dengan
menu,standar resep,standar porsi,standar bumbu dan jumlah pasien yang dilayani.
Pengolahan pemasakan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah
bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan,berkualitas dan
aman dikonsumsi,yang bertujuan untuk mengurangi rersiko kehilangan zat-zat
gizi bahan makanan,meningkatkan nilai cerna,meningkatkan dan
mempertahankan warna,rasa,keempukan dan penampilan makanan sertabebas dari
organisme zat yang berbahaya untuk tubuh.Adapun proses pemasakan bisa
dilakukan dengan menggunakan medium air (merebus dan menyetup),pemasakan
dengan menggunakan lemak (menggoreng),menumis,mengukus dll.
 Distribusi makanan
Adalah serangkaian kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan
dan jumlah porsi pasien yang dilayani agar pasien mendapatkan makanan sesuai
diet dan ketentuan yang berlaku. Distribusi makanan dilakukan dengan cara
distribusi sentralisasi yaitu makanan dibagi dan disajikan dalam alat makan di
ruang produksi makanan.

VI. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien rawat inap atau rawat jalan.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal kegiatan pelayanan gizi dilakukan setiap hari di hari.

VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan atau pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan di akhir bulan
pembukuan. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan oleh koordinator gizi
selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas.
Mengetahui, Praya, 2019
Pimpinan UPTD BLUD Puskesmas Praya Pelaksana Kegiatan

H.Muslim Tasim,S.Kep.Ners. Baiq Sri Hartati,AMG


NIP. 197312311993031031 NIP. 198003152011012008

Anda mungkin juga menyukai