Anda di halaman 1dari 2

KULTUM RAMADHAN JANGAN SIA-SIAKAN 10 AKHIR RAMADHAN

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, wabihi nasta’in ‘ala umuriddunyawaddin,

Asyhadu allah ilahaillah wa asyhadu anna muhammadan warosulluh

Allah humma sollih waallah saidina muhammad wa’ala alihi washohbihi ajma’in amma ba’du.

Ibu bapak, saudara saudara sekalian, pemirsa dimanapun anda berada yang insyaallah di mualiakan
dan di rahmati oleh Allah SWT

Tidak terasa, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan telah tiba. Hari hari terakhir Ramadhan Ini akan
menjadi saksi mengenai apa yang kita lakukan, apakah kita mampu mengisinya dengan berbagai
kebaikan, ataukah kita termasuk mereka yang lalai, lengah dan teledor. Inilah saatnya kita berburu
pahala. Inilah saatnya kita berburu ridha Allah. Inilah saatnya kita menuju kemenangan sebenarnya.
Inilah saatnya kita menuju han yang fitri dan suci. Betapa banyak orang yang ingin menyambut
kedatangannya, tapi jatah hidupnya telah habis. Betapa banyak orang yang berharap untuk bertemu
dengannya dan memperoleh barokahnya, tapi ajal memutus harapannya. Kita bersyukur, Allah
masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan hari-hari terakhir Ramadhan kali
ini. Semoga kita diberi kekuatan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin dan mengisinya dengan
berbagai ketaatan.

Hadirin dimanapun kalian berada Jika telah memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan, apa
yang dilakukan Rasulullah? Sayyidah 'Aisyah radiiyallahu 'anha menceritakan dalam hadits riwayat
Bukhari dan Muslim :

“Adalah Rasulullah apabila sepuluh malam terakhir Ramadhan telah tiba, beliau menghidupkan
malam dengan shalat dan berbagai ibadah, membangunkan keluarganya untuk shalat malam dan
ibadah-ibadah yang lain, bersungguh-sungguh dalam beribadah melebihi apa yang biasanya
dilakukan dan tidak menggauli istri-istrinya” (HR. Al Bukhari dan Muslm).

Hadirin mansamega tv harimakumullah Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah di antara waktu
yang paling baik untuk berdoa. Di dalamnya terkumpul banyak sekali waktu waktu yang mulia dan
mustajabah, yaitu sepuluh malam terakhir Ramadhan, sepertiga malam terakhir, sesaat setelah
adzan dikumandangkan, waktu setelah selesai shalat fardhu, dalam keadaan sujud, pada saat
berkumpulnya umat Islam daiam majelis-majelis kebaikan, majelis majelis dzikir dan Iimu. Semua itu
terkumpul dalam sepuluh han terakhir Ramadhan. Waktu waktu tersebut kita manfaatkan untuk
terusmenerus berdoa, doa kebahagiaan dunia akhirat, memohon ampunan dosa, memohon
keberkahan rezeki, panjang umur dalam ketaatan, terhindar dari segala macam musibah dan wabah,
dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Bukhan dan Muslim :
“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak tergesa-gesa untuk dikabulkan dengan
mengatakan: aku telah berdoa tapi belum juga dikabulkan" (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Lebih lebih
lagi apabila doa itu dipanjatkan sembari melakukan i'tikaf di masjid. Pada sepuluh malam terakhir
Ramadhan, Rasulullah selalu merutinkan i'tikaf di masjid sampai beliau meninggal dunia.

Hadirin mansamegah tv rahimakumullah Pada sepuluh malam terakhir ini, kita juga dianjurkan
berburu Lailatul Gadar, malam yang perbuatan baik di dalamnya lebih utama daripada perbuatan
baik selama seribu bulan, yang setara dengan hitungan masa 83 tahun 4 bulan.

Allah memang merahasiakan kapan Lailatul qadar itu terjadi. Akan tetapi Rasulullah memerintahkan
kepada kita untuk memburunya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Dan kalau kita
ingin memperoleh barokah Laiiatul Oadar secara pasti, maka kita hidupkan seluruh malam pada
bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah dan ketaatan. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat
Bukhari dan Muslim :

“Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul qadar (dengan shalat dan berbagai ibadah)
dengan dilandasi keimanan dan niat semata mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu" (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadirin dimanapun kalian berada Berbahagialah seorang muslim yang masih mendapati akhir
Ramadhan, lalu dosa-dosanya diampuni oleh Allah karena berbagai kebaikan dan ketaatan yang ia
lakukan selama Ramadhan. Sebaliknya sungguh merugi orang yang diberi kesempatan oleh Allah
untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, namun kesempatan itu ia sia siakan. Kesempatan
emas itu tidak ia manfaatkan. Maka kita perlu muhasabah, mengoreksi diri kita sendiri sebagai
bahan evaluasi. Mulai awal Ramadhan kemarin sampai hari ini, apakah kualitas dan kuantitas ibadah
kita sudah sesuai yang kita harapkan? Apabila sudah, mari kita jaga sekuat tenaga hingga akhir
Ramadhan nanti. Jika belum sesuai dengan ekspektasi kita, harapan kita, mari kita tingkatkan dengan
sebaik baiknya. Shalat sunah, shadagah, membaca alq-quran, berbagi makanan berbuka, dan
berbagai amalan —amalan shalih lainnya. Karena,

“Setiap amal tergantung dengan endingnya"

Hadirin mansamega tv rahimakumullah Walhasil, 10 hari terakhir Ramadhan ini penentu, karena
momentum tersebut adalah puncak dari tarbiyah diri, pendidikan diri, puncak dari jihad, puncak dari
mujahadah. Tentu Saja harus benar benar dapat difokuskan dan dipertahankan. Inilah momentum
itgun minan nar, pembebasan dari api neraka yang harus benar-benar diraih dalam bulan Ramadhan.
Maka, mari kita gunakan setiap jam, setiap menit, setiap detik untuk amal kebajikan. Semoga, Allah
Taala mengabulkan doa kita, meridhoi amal dan kebajikan kita, membimbing kita, dan memberikan
pertolongan pada kita untuk tetap isngamah di jalan Nya. Aamim... ya rabbai a'lamin..

Anda mungkin juga menyukai