Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Profil
Puskesmas Wakai tahun 2021 sebagai sarana untuk melaporkan hasil kegiatan
puskesmas selama satu tahun.
Profil ini dibuat berdasarkan indikator SPM Bidang Kesehatan yang meliputi
gambaran tentang derajat Kesehatan, keadaan lingkungan, perilaku masyarakat,
upaya kesehatan dan manajemen kesehatan dengan tujuan untuk menyusun hasil
kegiatan dan untuk mengevaluasi/ menilai sejauh mana tingkat keberhasilan kinerja
puskesmas selama tahun yang telah berjalan, dan akan digunakan sebagai pedoman
untuk perencanaan kegiatan di tahun berikutnya. Dengan harapan di tahun yang akan
datang bisa diperoleh hasil yang lebih baik.
Kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tinginya kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan Profil
Puskesmas Wakai.
Kami menyadari bahwa pembuatan Profil ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu segala koreksi dan saran yang membangun, serta partisipasi dan ketelitian dalam
mengumpulkan data sangat kami harapkan untuk menyempurnakan penyusunan
Profil ini di masa datang.
Akhir kata Kami berharap semoga buku profil yang sederhana ini dapat
memberikan gambaran kesehatan di wilayah Puskesmas Wakai pada tahun 2021,
serta dapat dimanfaatkan untuk perencanaan kegiatan maupun penilaian Program
pembangunan di Bidang Kesehatan di Tahun berikutnya.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Distribusi Luas Wilayah PKM Wakai Menurut Desa Tahun 2021 ...... 11
Tabel II.2. Distribusi Penduduk di 11 Desa, Kecamatan Una-una Tahun 2021 .... 15
Tabel II.3 Akses Air Minum Kec. Una-una Tahun 2021 ..................................... 17
Tabel II.4 Jamban Sehat Kec. Una-una Tahun 2021 .......................................... 18
Tabel II.5 Jenis TTU yang Memenuhi Syarat Kec. Una-una Tahun 2021 ........... 19
Tabel II.6 Jenis TPM di wilayah Kerja Puskesmas Wakai Kec. Una-una Tahun
2021 .................................................................................................. 20
Tabel III.1 10 Penyakit Terbesar Di Kecamatan Una-una Tahun 2021 ................ 26
Tabel V.3 Jumlah dan Kondisi Sarana Kesehatan Puskesmas Wakai Tahun
2021.................................................................................................... 60
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Luas Wilayah Kecamatan Una-una (Ha) Menurut Desa Tahun
2021 .............................................................................................. 12
Gambar II.2 Rumah Sehat Kecamatan Una-una, Tahun 2017 ............................ 16
Gambar II.3 Akses Air Minum Kecamatan Una-una Tahun 2021 ...................... 17
Gambar II.4 Desa yang melakukan STBM Tahun 2021 ..................................... 18
Gambar II.5 Jamban Sehat Kecamatan Una-una Tahun 2021 ............................ 19
Gambar II.6 Tempat-tempat Umum Kecamatan Una-una Tahun 2021............... 20
Gambar III.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Wilayah Kerja Puskesmas
Wakai Tahun 2021 ........................................................................ 25
Gambar III.2 Tren Bulanan Angka Kesakitan ISPA di Kecamatan
Una-una Tahun 2021 ..................................................................... 27
Gambar III.3 Tren Angka Kesakitan Hipertensu di Kecamatan Una-una
Tahun 2021 ................................................................................... 28
Gambar III.4 Tren Angka Kesakitan Gastritis di Kecamatan Una-una
Tahun 2021 ................................................................................... 28
Gambar III.5 Tren Angka Kesakitan Reumatoid Artritis di Kecamatan
Una-una Tahun 2021 ..................................................................... 29
Gambar III.6 Tren Angka Kesakitan Penyakit Anemia di Kecamatan Una-
una Tahun 2021............................................................................. 29
Gambar III.7 Tren Angka Kesakitan Kecelakaan dan Ruda Paksa Lainnya
di Kecamatan Una-una Tahun 2021 ............................................... 30
Gambar III.8 Tren Angka Kesakitan Penyakit Kelainan Susunan Saraf
di Kecamatan Una-una Tahun 2021 ............................................... 30
Gambar III.9 Tren Angka Kesakitan Penyakit Diabetes Melitus di Kecamatan
Una-una Tahun 2021 ..................................................................... 31
Gambar III.10 Tren Angka Kesakitan Penyakit Kulit karena Alergi
di Kecamatan Una-una Tahun 2021 ............................................... 31
Gambar III.11 Tren Angka Kesakitan Penyakit Gigi dan Penyangga Lainnya
di Kecamatan Una-una Tahun 2021 ............................................... 32
Gambar III.12 Cakupan Penemuan dan Penanganan TBC BTA Baru
di Kecamatan Una-una Tahun 2021 ............................................... 33
Gambar III.15 Jumlah Gizi Buruk di Kecamatan Una-una Tahun 2021 ................ 42
iv
Gambar IV.3 Perbandingan Kunjungan Neonatus KN1 dan KN Lengkap
di Wilayah Kerja Puskesmas Wakai Tahun 2021 ......................... 49
Gambar V.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Wakai Tahun 2021 ............. 59
v
DAFTAR PETA
Peta II.1 Letak Administrasi 11 Desa Kecamatan Una-una Tahun 2021 .............. 11
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Winslow menetapkan suatu syarat yang sangat penting,
yaitu harus ada pengertian, bantuan dan partisipasi masyarakat secara teratur dan
terus menerus.
kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh ketersediaan data dan informasi
terpadu dan merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah.
kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat sehingga mudah bagi masyarakat
kepada perorangan.
ada pelayanan pengobatan jalan, BKIA, vaksinasi cacar dan petugas kesehatan
lingkungan, yang pada umumnya tidak berhubungan dan tidak peduli keadaan
yang satu dengan yang lainnya. Di samping itu, pelayanan kesehatan masih
membutuhkan sumber daya yang tinggi, tapi dapat diberikan melalui fasilitas yang
lebih sederhana, lebih murah, dan jangkauannya tersebar luas seperti puskesmas,
puskesmas pembantu, bidan di- desa dan didukung dengan sistem rujukan
Menurut WHO bila dilihat dari aspek fungsional, integrasi adalah suatu
upaya untuk menyatukan berbagai fungsi dan struktur administratif yang berdiri
sendiri sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan. Sedangkan bila dilihat
dilakukan dibawah satu administrasi dan satu pimpinan, atau dilakukan oleh
berbagai instansi, akan tetapi dengan koordinasi yang baik. Pelayanan kesehatan
terbatas.
Upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan yang telah, sedang dan akan
Indonesia Sehat, Indikator Kinerja dan SPM Bidang Kesehatan, serta indikator
Masyarakat Secara Adil dan Bermutu. Berikut tata nilai Puskesmas Wakai yaitu:
Puskesmas Wakai
telah diberikan
Wakai
(JAMKESMASDA)
tingginya. Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan, yang
dilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor; dengan
ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan peraturan pemerintah. Sedangkan pada
Puskesmas Wakai adalah Profil Kesehatan, yang merupakan salah satu paket
penyajian data dan informasi kesehatan yang relatif lengkap, berisi data/informasi
una.
B. SISTEMATIKA PENULISAN
Profil Kesehatan Puskesmas Wakai tahun 2021 ini terdiri dari 5 Bab, yang
sebagaimana berikut.
2. BAB II
3. BAB III
4. BAB IV
Situasi upaya kesehatan merupakan isi bahasan pada bab ini, yang
5. BAB V
GAMBARAN UMUM
A. HISTORIS
tingkatan wilayah administrasi pada saat itu. Pada awalnya, Kecamatan Una-
a. Desa Wakai,
b. Desa Una-una,
c. Desa Lembanya,
d. Desa Tanjung Pude,
e. Desa Tanimpo,
f. Desa Taningkola,
g. Desa Kavetan,
h. Desa Bambu,
i. Desa Luangon
j. Desa Binanguna,
k. Desa Cendana
a. Desa Tumbulawa,
b. Desa Siatu,
c. Desa Malino,
d. Desa Molowagu,
e. Desa Bomba,
f. Desa Kulingkinari,
g. Desa kambutu,
h. Desa Tanimpo,
i. Desa Lindo,
j. Desa Patoyan
yang setelah melalui beberapa tahapan yang panjang dalam kurun waktu ± 30
yaitu Kecamatan Una-una dan Kecamatan Togean. Namun pada tahun 2007
dengan jumlah penduduk 2.960 jiwa. Pada tahun 2014, 19 Desa tersebut
Jumlah wilayah kerja Puskesmas Wakai sampai tahun 2017 yaitu sebanyak
kerja Kecamatan Batudaka, sehingga dari Tahun 2018 sampai dengan saat ini
Kecamatan Una-una.
kesehatan dasar.
d. Dr. Made
e. Dr. Usman
2) Koordinator Gizi
3) Koordinator Perkesmas
4) Koordinator P2P
5) Koordinator KIA/KB
3) Koordinator Kefarmasian
4) Koordinator Laboratorium
5) Koordinator KIA/KB
6) Koordinator MTBS
7) Koordinator Persalinan
9) Koordinator PKPR
Puskesmas
B. KEADAAN GEOGRAFIS
Kabupaten Tojo Una-Una terletak antara garis 0,20° Lintang Utara - 1,6°
Lintang Selatan dan garis 120,900° Bujur Timur – 121,750° Bujur Barat. Wilayah
Kabupaten Tojo Una-una keseluruhan seluas 9.292,36 km yang terdiri dari luas
Desa Tobil, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bambu dan sebelah Utara
berbatasan dengan Desa Una-una. Kecamatan Una-una terdiri dari 11 Desa yang
Tabel II. 1. Distribusi Luas Wilayah PKM Wakai Menurut Desa Tahun 2021
Persentase
No Nama Desa Luas Wilayah (Ha)
(%)
1 Wakai 40,30 19,22
2 Una-una 18,30 8,73
3 Lembanya 14,15 6,75
4 Tanjung Pude 7,26 3,46
5 Tanimpo 4,80 2,29
6 Taningkola 23,25 11,09
7 Bambu 9,90 4,72
8 Luangon 13,20 6,29
9 Kavetan 15,00 7,15
10 Binanguna 28,50 13,60
11 Cendana 35,00 16,70
Jumlah 209,66 100
Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2021
Una-Una
28.50 18.30
Lembanya
14.15
15.00
7.26 Tanjung
13.20 4.80 Pude
9.90 23.25 Tanimpo
Taningkola
1. Desa Wakai
wilayah 40,30 m². Batas wilayah Desa Wakai sebelah Utara berbatasan dengan
Desa Tanjung Pude, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tanimpo, Sebelah
Timur berbatasan dengan Desa Una-una, sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Tobil.
2. Desa Una-Una
wilayah 18,30 m². Batas wilayah Desa Una-una sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Tanjung Pude, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wakai,
3. Desa Lembanya
luas wilayah 14,15 m². Batas wilayah Desa Lembanya sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Wakai, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kavetan, Sebelah
Tanimpo.
luas wilayah 7,26 m². Batas wilayah Desa Tanjung Pude sebelah Utara
5. Desa Tanimpo
wilayah 4,80 m². Batas wilayah Desa Tanimpo sebelah Utara berbatasan
6. Desa Taningkola
wilayah 23,25 m². Batas wilayah Desa Taningkola sebelah Utara berbatasan
Timur berbatasan dengan Desa Kavetan, sebalah Barat berbatasan dengan Desa
Tumbulawa.
7. Desa Bambu
wilayah 9,9 m². Batas wilayah Desa Bambu sebelah Utara berbatasan dengan
laut, sebelah Selatan berbatasan dengan laut, Sebelah Timur berbatasan dengan
wilayah 13,20 m². Batas wilayah Desa Luangon sebelah Utara berbatasan
9. Desa Kavetan
wilayah 15,00 m². Batas wilayah Desa Kavetan sebelah Utara berbatasan
wilayah 28.50 m². Batas wilayah Desa Binanguna sebelah Utara berbatasan
berbatasan dengan laut, sebalah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Pude.
wilayah 35,00 m². Batas wilayah Desa Cendana sebelah Utara berbatasan
perkebunan.
C. KEADAAN DEMOGRAFI
yang tersebar di 11 Desa. Untuk lebih terinci, tabel berikut merupakan distribusi
sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya
lingkungan pada institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan
yaitu tidak buang air besar (BAB) Sembarangan, mencuci tangan pakai sabun,
mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar,
desa tersebut telah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja
masyarakat/ Natural Leader, dan telah mempunyai rencana tindak lanjut untuk
6 desa, Desa STOP BABS masih 0 karena belum ada desa yang telah mencapai
Profil Puskesmas Wakai Tahun 2021
15
100% penduduk mengakses Jamban Sehat, sedangkan Desa STBM masih 0
karena belum ada desa yang telah mencapai 100% penduduk melaksanakan 5
Pilar STBM di atas. Banyak upaya yang perlu dilakukan untuk menyehatkan
1. Rumah Sehat
belum ada data terbaru yang bisa dilampirkan. Dari grafik tersebut dapat
yaitu sebanyak 613 rumah. Dengan demikian, cakupan rumah sehat hanya
mencapai 35,91 %.
450
400 386
350
300
250
Jumlah KK
Rumah Sehat
Yang memiliki
Jumlah Persentase
No Desa Akses Air
Rumah (%)
Minum
1 Wakai 633 633 100,0
2 Tanjung pude 97 97 100,0
3 Una-una 185 185 100,0
4 Lembanya 88 88 100,0
5 Tanimpo 163 163 100,0
6 Kavetan 149 149 100,0
7 Taningkola 165 165 100,0
8 Luangon 140 97 69,29
9 Bambu 180 88 48,89
10 Cendana 78 78 100,0
11 Binanguna 211 211 100,0
Total 2.089 1.954 93,54
Sumber : Pengelola Kesehatan Lingkungan
Taningkola Tanimpo
Kavetan
Jumlah Rumah Yang Memiliki Akses Air minum
Dari data di atas dapat dilihat bahwa yang memiliki akses air minum
memenuhi syarat yaitu sebanyak 1.954 dari 2.089 jumlah rumah. Capaian yang
Profil Puskesmas Wakai Tahun 2021
17
didapat untuk akses air minum yang memenuhi syarat yaitu 93,54% dari target
100%.
melakukan STBM yaitu Desa Wakai, Tanjung Pude, Desa Una-una, Desa
Kavetan, Desa Taningkola, dan Desa Cendana atau sekitar 54,54% dari target
yang ingin dicapai. Walaupun masih jauh dari target 100%, tetapi capaian ini
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30% Target
20%
Capaian
10%
0%
4. Jamban Sehat
Dari data di atas dapat dilihat bahwa masih banyak yang belum
100%
50%
Target
0%
Capaian
Target
Tabel II. 6 Jenis TTU yang Memenuhi Syarat Kec. Una-una, Tahun 2021
Yang Memenuhi Persentase
No Desa Jumlah TTU
Syarat (%)
1 Wakai 13 13 100%
2 Tanjung pude 1 1 100%
3 Una-una 0 0 100%
4 Lembanya 0 0 100%
5 Tanimpo 1 1 100%
6 Kavetan 3 3 100%
7 Taningkola 1 1 100%
bawah ini :
minum.
ada pada individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari
merupakan jawaban atau respon terhadap stimulus yang ada, sedangkan respon
merupakan fungsi yang tergantung pada stimulus dan individu (Wood worth
dari luar).
baik dalam bidang kesehatan, sosial, budaya, gaya hidup, kepercayaan, agama,
ras/suku, dan lain sebagainya yang telah lama bertumbuh dan berkembang di-
Kebiasaan yang baik dalam menjaga kesehatan fisik, lingkungan, alam semesta
kesehatan masyarakat.
kesehatannya baik fisik, mental, spiritual maupun sosial (Depkes RI, 2002). 91
Puskesmas Wakai yaitu sebanyak 91 rumah tangga atau hanya sekitar 3,87% dari
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
1. Gerakan Pemberdayaan.
proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu
menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu munjadi mau (aspek
2. Bina Suasana
a. Pendekatan individu
b. Pendekatan kelompok
3. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
yang sederhana namun penting diajarkan yaitu cara Cuci Tangan Pakai Sabun
yang benar. Sehingga diharapkan sejak kecil anak-anak telah terbiasa hidup
bersih dan sehat. Data kesehatan Kabupaten Tojo Una–una, wabah diare
terjadi di tahun 2012 pada 3 desa yaitu Desa Wakai, Awo dan Bangkagi, 1
penderita meninggal dunia dan pada tahun 2015 masih terjadi KLB pada 1
kehidupan 1,87 juta anak balita setiap tahun di seluruh dunia, membuat diare
meninggal setiap tahun karena penyakit ini. Setiap tahun, lebih dari 31.000
karena penyakit yang sebenarnya dapat kita cegah dengan perilaku sederhana,
cuci tangan pakai sabun (CTPS). CTPS dapat mengurangi hampir setengah
penyakit mata dan infeksi kulit. CTPS jelas merupakan cara yang paling
status gizi masyarakat. Pada Bab ini akan dibahas Angka Mortalitas terdiri dari
Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, dan Proporsi Kematian Ibu, Status
A. MORTALITAS
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit
maupun sebab lainnya. Yang dibahas dalam Bab ini adalah Angka Kematian Bayi
koordinasi dengan banyak pihak sehingga data yang diperoleh lebih akurat,
atau dengan metode survei, untuk menjaga tidak terlaporkan kematian yang
baik yang ditemukan oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat dan Rumah
Sakit.
Pelayanan Kesehatan yang dimaksud adalah setiap bayi umur 29 hari s.d. 11
maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan lain
perawatan kesehatan bayi. Berikut ini tren Angka Kematian Bayi (AKB)
tahun 2021.
Melihat grafik di atas pada tahun 2021 terdapat 1 kematian bayi pada
wilayah kerja Puskesmas Wakai yaitu di Desa Bambu. Hal ini terjadi karena
neonatal, bayi, baduta hingga usia balita. Jika semakin banyak bayi mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standar, dan ketika balita juga demikian maka
balita.
penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI)
melahirkan dan masa nifas. Untuk mengurangi Angka Kematian Ibu, maka
meningkatkan peran bidan. Pada tahun 2021 tidak terdapat kematian ibu di
B. MORBIDITAS
berasal dari data pelayanan Kesehatan yang diperoleh melalui sistem pelaporan
dan pencatatan. Data pasien rawat jalan di Puskesmas Tahun 2021 diperoleh
yaitu ISPA kemudian Reumatoid Artritis Sedangkan yang terendah yaitu Penyakit
Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Infeksi Akut Pada Saluran Pernafasan Atas atau biasa disebut dengan
tahun 2020 penderita ISPA terdapat 803 orang, untuk tahun 2021 terjadi
faktor sistem imun yang tidak kuat dan iklim cuaca sehingga cepat dan
200
180
172
160
140
120 124
100 104
80 82 77 ISPA
66 71
60
54 48
40 43
31
20 23
0
2. Hipertensi
3. Gastritis
100
92
80 78
60 63
47 47 44 44 48 45
40 Gastritis
32
26
20 18
Sumber : Sentinel SP2TP
0
4. Reumatoid Artritis
tahun 2020 sebanyak 530 orang dan untuk tahun 2021 terjadi penurunan
kasus yaitu menjadi 514 orang. Ini dikarenakan faktor makanan dan juga
faktor usia. Penderita Reumatoid Artritis paling banyak diderita umur 45-54
5. Anemia
penderita anemia sebanyak 378 orang, sedangkan pada tahun 2021 terjadi
penurunan yaitu menjadi sebanyak 372 orang. Anemia banyak diderita pada
ibu hamil terutama umur 20-44 tahun ke atas serta anak sekolah umur 15-19
tahun.
60
51 53
50
46
40 41
35 34
30 31
27 26 28
20
10
0 0 0
Gambar III.7 Tren Angka Kesakitan Kecelakaan dan Ruda Paksa Lainnya
Di Kecamatan Una-una Tahun 2021
60
53
50
44
40
34 34 32
30 30 28
26 24 26 24 Kecela…
20
10
0 0
45
40 40
35
30 30
25 24
20 22 21 21
18 Diabet…
15 14
13
10
5
0 0 0 0
Kulit karena Alergi diderita pada umur anak-anak sampai orang dewasa.
1. Penyakit Malaria
Incidence (API). Meskipun sejak tahun 2011 hingga tahun 2020 Penyakit
Malaria tidak lagi masuk dalam 10 pola penyakit terbanyak bahkan di Tahun
2021 tidak terdapat kasus malaria, namun penyakit ini masih tetap dipantau
2. TBC PC
negara yang disurvei. Perkiraan jumlah orang yang jatuh sakit dengan
Tojo Una-una. Cakupan Penemuan kasus juga terjadi peningkatan. Hal ini
mengobati kasus yang terjadi di masyarakat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik di bawah ini khusus penemuan kasus baru per perkiraan kasus.
3. HIV AIDS
mengklaim lebih dari 25 juta jiwa selama tiga dekade terakhir. Sub-Sahara
yang hidup dengan HIV hidup di wilayah ini. Infeksi HIV biasanya
didiagnosis melalui tes darah, mendeteksi ada atau tidak adanya antibodi
HIV. Tidak ada obat untuk infeksi HIV. Namun, pengobatan yang efektif
(http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs360/en/index.html, 2013).
penyakit akibat infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aede.
kasus DBD ini cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas sejak
tahun 1968. Pada Tahun 2021, Di wilayah kerja puskesmas wakai terdapat 7
5. Kusta
waktu selama 20 tahun untuk muncul. Kusta adalah termasuk salah satu
penyakit menular. Penyakit ini ditularkan melalui droplet, dari hidung dan
mulut, selama kontak dekat dan sering dengan kasus yang tidak diobati. Jika
Tahun 2000 mempunyai arti penting bagi program kusta, karena pada
tahun tersebut baik dunia maupun Indonesia telah mencapai eliminasi kusta
Una-una. Namun di tahun 2021 tidak lagi terdapat kasus Kusta di wilayah
Kecamatan Una-una.
6. Filariasis
organ genital, itu adalah tanda klasik penyakit stadium akhir. Infeksi ini dapat
orang terhadap infeksi berikutnya atau penyakit. Imunisasi adalah alat yang
kematian setiap tahun. Ini adalah salah satu investasi yang paling hemat biaya
diakses bahkan populasi yang paling sulit dijangkau dan rentan. Hal ini jelas
Pada tahun 2010 penyakit yang termasuk dalam PD3I tidak ditemukan
kasus. Pada tahun 2014 terdapat 41 penderita campak tetapi pada tahun 2016
juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang.
paru kronis terhambat dan asma) dan diabetes. PTM adalah penyebab utama
kematian di semua daerah kecuali Afrika, tapi proyeksi saat ini menunjukkan
bahwa pada tahun 2020 peningkatan terbesar dalam kematian NCD akan
terjadi di Afrika. Semua kelompok usia dan semua wilayah dipengaruhi oleh
NCD. NCD sering dikaitkan dengan kelompok usia yang lebih tua, tetapi
bukti menunjukkan bahwa lebih dari 9 juta dari semua kematian disebabkan
penyakit tidak menular ( NCD ) terjadi sebelum usia 60. Dari jumlah tersebut
menengah. Anak-anak, orang dewasa dan orang tua semua rentan terhadap
faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyakit tidak menular, baik dari
diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, paparan asap tembakau atau
oleh kekuatan yang meliputi penuaan, urbanisasi yang cepat dan tidak
gaya hidup tidak sehat seperti diet yang tidak sehat mungkin muncul pada
biasa, pada satu / sekelompok masyarakat tertentu. (Mac Mahon and Pugh,
penyakit, pada populasi tertentu, pada tempat dan musim atau tahun yang
baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat
a. Diare
bahwa Penyakit diare adalah penyebab utama kedua kematian pada anak
dibawah lima tahun. Hal ini biasa dicegah dan diobati. Setiap tahun diare
yang signifikan dari penyakit diare dapat dicegah melalui air minum
yang aman, sanitasi dan kebersihan yang memadai. Secara global, ada
tahun.
Laki-laki Perempuan
b. DBD Dengue
4.5 4
4
3.5
3
2.5
2
1.5 1 1 1
1
0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
c. Rabies
Dalam Fact Sheets WHO Juli Tahun 2013, Rabies terjadi di lebih
dari 150 negara dan wilayah. Lebih dari 55.000 orang meninggal karena
rabies setiap tahun terutama di Asia dan Afrika. 40% dari orang-orang
yang digigit oleh hewan tersangka rabies adalah anak-anak di bawah usia
15 tahun. Anjing adalah sumber dari sebagian besar kematian rabies pada
dan kematian. Setiap tahun, lebih dari 15 juta orang di seluruh dunia
Kecamatan Una-una.
C. STATUS GIZI
menyebabkan gangguan kesehatan bahkan status gizi ibu hamil pada waktu
gizi ibu menyusui. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat
yaitu Kekurangan mikronutrien seperti besi, yodium, vitamin A, folat dan Zinc
kekurangan mikronutrisi :
1. Kekurangan zat besi adalah salah satu dari 10 penyebab utama penyakit global
menyebabkan kerusakan otak pada hampir 18 juta bayi yang baru lahir setiap
tahun.
anak dan klaim kehidupan hampir 670.000 anak usia 5 tahun dan Remaja.
4. Kekurangan folat menyebabkan cacat lahir parah pada sekitar 150.000 bayi
5. Sekitar 1/3 dari populasi dunia tinggal di daerah berisiko tinggi untuk
lain bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi
wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK). Beberapa indikator tersebut
pertumbuhan.
Una-una terus meningkat sejak Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2012, dan
9 8
8 7
7 6
6 5
5 4
4 3 3
3 2
2
1 0 0 0
0
Column1
Jika dilihat grafik di atas dapat dilihat jumlah status gizi buruk di
: anak tidak cukup mendapat makanan gizi seimbang; anak tidak mendapat
asuhan gizi yang memadai dan anak mungkin menderita infeksi. Bila gizi
buruk disertai dengan tanda-tanda klinis seperti : wajah sangat kurus, muka
seperti orang tua, perut cekung, kulit keriput disebut Marasmus, dan bila
terjadi oedema terutama pada kaki, wajah membulat dan sembab, kulit
sekujur tubuh kering maka keadaan ini disebut Kwasiorkor. Marasmus dan
“busung lapar”.
Diharapkan melalui pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat
maka masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi karena kesehatan dasar
selama kehamilan, persalinan dan masa postpartum. Bagi ibu hal ini sering
termasuk perdarahan, infeksi, tekanan darah tinggi, aborsi yang tidak aman, dan
persalinan macet.
yang baik dan gaya hidup sehat. Ini berlanjut dengan perawatan kehamilan yang
tepat dan mencegah masalah yang mungkin terjadi pada ibu. Cara memperoleh
hasil yang ideal adalah kehamilan penuh tanpa intervensi atau tekanan yang
tidak perlu, memperoleh bayi dengan cara yang sehat, dan periode postpartum
sehat dalam lingkungan positif yang mendukung kebutuhan fisik dan emosional
wanita dan faktor-faktor lain seperti ras, etnis, usia, dan pendapatan. Centers of
pendek dan panjang. CDC bekerja sama dengan mitra untuk mengurangi
tingkat yang lebih tinggi dari hasil yang buruk yang dialami oleh beberapa
dan sehat.
terpadu, karena keterkaitan antara ibu dan bayi hampir tidak terpisahkan, bila
pelayanan baik ANC maupun PNC, dimana semua tahapan jenis pelayanan ini
mempunyai tingkat urgensi yang sama. Untuk beberapa hal, Kunjungan Ibu
pelayanan maka dianggap tidak maksimal pelayanan kesehatan ibu dan bayi
program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka
lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali
antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan
dikandungnya
kualitas kehamilan
35
28 K1 K4
15 16
1313 14 14
11
9 8 9 9
6 7 7 8
4 4
2 1 0
menangani komplikasi saat lahir, karena hal ini berarti antara hidup dan mati
persalinan. Sebuah survei antar wilayah WHO mengkaji data dari lebih dari
Studi ini menemukan korelasi yang buruk antara cakupan 'intervensi penting'
sulfat untuk eklampsia) dan kematian ibu di- fasilitas kesehatan. Studi ini
dibutuhkan. Karena itu merupakan suatu hal yang sangat penting ketika
Dari grafik di atas dapat dilihat Persalinan yang di tolong Nakes paling
banyak yaitu di Desa Wakai (Puskesmas Wakai) dan yang paling rendah
yaitu Desa Bambu (Capaian 10,5%). Hal ini dikarenakan tidak adanya
wilayah kerja Puskesmas Wakai hanya 110 bulin (62,86%) dari target 100%
(175 bulin).
c. Kunjungan Neonatus
kunjungan neonatus pertama dan lengkap pada tahun 2021 dapat dilihat pada
Kavetan Taningkola
Luangon Bambu
Dari grafik di atas dapat dilihat masih banyak bayi yang belum
melakukan kunjungan sampai 4 kali. Capaian KN1 hanya 116 bayi dari
target 148 bayi (78,38%), sedangkan capaian KN Lengkap hanya 106 bayi
d. Pelayanan Imunisasi
untuk mencegah antara 2 dan 3 juta kematian setiap tahun. Ini adalah salah
satu investasi kesehatan yang paling hemat biaya, dengan strategi yang telah
terbukti yang membuatnya dapat diakses oleh bahkan yang paling sulit
kesehatan masyarakat yang dicapai pada tahun 2012, ada 100.000.000 orang
suhu hingga 40°C sampai empat hari. Ini merupakan prestasi yang luar biasa
Vaksin landmark, sebuah peta jalan untuk mencegah jutaan kematian pada
tahun 2020 melalui akses yang lebih adil pada vaksin yang ada untuk orang-
dan Pekan Imunisasi Dunia diadopsi. Lebih dari 180 negara di seluruh dunia
Dalam grafik berikut dapat kita lihat keadaan bayi yang telah diberi
Wakai
40
Binanguna Tanjung Pude
30
Cendana 20 Una-una
10
Target
0
Bambu Lembanya Capaian
Luangon Tanimpo
Taningkola Kavetan
yaitu sebanyak 107 bayi dari target 116 bayi atau sekitar 92,24%.
pembangunan. Gizi yang lebih baik terkait dengan peningkatan kesehatan bayi,
kesehatan ibu dan anak, sistem kekebalan yang lebih kuat, kehamilan dan
persalinan lebih aman, risiko lebih rendah dari penyakit tidak menular (seperti
diabetes dan penyakit jantung), dan umur panjang. Anak yang sehat belajar lebih
baik. Orang dengan gizi yang cukup lebih produktif dan dapat menciptakan
kesehatan manusia. Hari ini dunia menghadapi beban ganda gizi buruk dan
gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori
Wakai
100
Binanguna 80 Tanjung Pude
60 Target
Cendana 40 Una-una
20 Capaian
0 S
-20
Bambu Lembanya Target
Capaian
Luangon Tanimpo S
Taningkola Kavetan
Dari Diagram di atas dapat dilihat D/S capaian yaitu 60,73% (249 balita
dari target 410 balita). Kecenderungan balita yang datang ke Posyandu hanya
masyarakat tahu dan mau untuk membawa balita mereka ke Posyandu untuk
Berikut adalah grafik pemberian kapsul vitamin A umur 6-11 bulan dan umur
Wakai
25
Binanguna Tanjung Pude
20
15
Cendana 10 Una-una
5 Target
0
Bambu Lembanya Capaian
Luangon Tanimpo
Taningkola Kavetan
Dari target 83 bayi, yang berhasil diberikan kapsul vitamin A adalah 80 bayi
(96,39%).
Wakai
200
Binanguna Tanjung Pude
150
Cendana 100 Una-una
50
Target
0
Bambu Lembanya Capaian
Luangon Tanimpo
Taningkola Kavetan
Dari target 577 balita, yang berhasil diberikan kapsul vitamin A adalah 428
balita (74,18%).
dibandingkan dalam keadaan tidak hamil, hal ini untuk menyuplai kebutuhan
gizi Janin yang ia kandung. Diantara kandungan zat gizi yang perlu diberikan
untuk memenuhi kebutuhan Janin dan ibu adalah Zat Besi (Fe). Berikut adalah
grafik pemberian tablet zat besi/ tablet tambah darah pada ibu hamil di wilayah
Luangon Tanimpo
Taningkola Kavetan
Pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil sangat penting untuk
mencegah terjadinya anemia. Dari jumlah sasaran ibu hamil 184 orang, yang
mendapatkan tablet tambah darah yaitu sebanyak 172 orang ibu hamil
(93,48%).
Luangon Tanimpo
Taningkola Kavetan
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
yang sehat dan bahagia. Indikator keadaan lingkungan di Kabupaten Tojo Una-una
yang akan disajikan yaitu indikator Rumah Sehat, Akses terhadap air bersih,
Keluarga yang memiliki Jamban Sehat, Tempat Sampah Sehat dan memiliki
1. Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah struktur fisik yang terdiri dari ruangan, halaman dan
area sekitarnya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan
keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai
mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara
produktif. Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi,
teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi
a. Diare
b. Cacingan
c. TBC
d. Demam Berdarah
e. Malaria
berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar. Pada era modern
sekarang ini banyak masyarakat yang mengkonsumsi air minum maupun masak
Luangon Tanimpo
Taningko 93,54% dari Target 100%
Kavetan
la
Sumber : Pengelola Program Kesling
Kecamatan Una-una sebanyak 93,54%, namun jika melihat presentase per desa masih
ada 2 (Dua) Desa yang capaiannya rendah yaitu Desa Luangon (69,3%) dan Desa
Bambu (48,9%).
tempat sampah, dan pengelolaan air limbah yang sesuai syarat kesehatan.
Luangon Tanimpo
Taningko 3,35% dari Target 100%
Kavetan
la
Sumber : Pengelola Program Kesling
jumlah tersebut yang memenuhi semua syarat sanitasi dasar hanya sebanyak 70
rumah (3,43%).
Puskesmas Non Rawat Inap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Non
No Jenis Tenaga Standar PNS Jumlah
PNS
1 Kepala Puskesmas 1 1 0 1
2 Dokter Umum 1 1 1 2
3 Dokter gigi 1 0 0 0
4 Perawat 5 8 2 10
5 Bidan 4 7 0 7
6 Tenaga Kesehatan Masyarakat 1 2 0 2
Tenaga Promosi Kesehatan dan
7 1 0 1 1
Ilmu Perilaku
8 Tenaga Sanitasi Lingkungan 1 0 1 1
9 Ahli teknologi laboratorium medik 1 1 0 1
10 Nutrisionis 1 0 1 1
11 Tenaga kefarmasian 1 1 1 2
12 Tenaga Administrasi Keuangan 1 0 1 1
13 Operator Komputer 0 2 2
14 Petugas Kebersihan 0 2 2
15 Petugas Keamanan 0 2 2
16 Sopir / Motoris 0 3 3
17 Pekarya 1 0 0 0
TOTAL 20 21 17 38
Sumber : Kepala Tata Usaha
Kepala Puskesmas 1 orang, Tenaga Dokter umum 2 orang (1 PNS dan 1 Non
PNS), Tenaga Perawat sebanyak 10 orang (PNS 8 orang dan Non PNS 2 orang),
orang (PNS 1 orang dan Non PNS 1 orang), Tenaga Administrasi Keuangan 1
orang (Non PNS), Operator Komputer 2 orang (Non PNS), Petugas Kebersihan 2
orang (Non PNS), Petugas Keamanan 2 orang (Non PNS), dan Sopir/Motoris 3
Berikut ini persentase tenaga Medis, Dokter, Perawat, Bidan, Farmasi dan
Umum (DAU). Adapun pendapatan Puskesmas Wakai Tahun 2021, dapat dilihat
Tabel V.2 Sumber dan Jumlah Pendapatan Puskesmas Wakai Tahun 2021
Tabel V.3 Jumlah dan Kondisi Sarana Kesehatan Puskesmas Wakai Tahun 2021
Kondisi
No. Sarana Kesehatan Rusak Rusak Rusak Jumlah
Baik
Ringan Berat Total
1. Puskesmas Pembantu 1 - 1 - 2
2. Poskesdes 3 - - - 3
3. Polindes 1 - - - 1
4. Rumah Dinas Medis 8 2 4 - 14
5. Mobil Operasional/
2 - - - 2
Ambulance
6. Motor Operasional 10 - 3 - 13
7. Transportasi Laut 1 1 - - 2
Sumber : Pengelola Sarana Prasarana
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan
Sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi
pengumpulan data dan informasi menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi
pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam profil Puskesmas Wakai
yang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian,
besar tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
memadai, karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan
harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi meliputi
data capaian. Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil
Puskesmas Wakai, perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan
informasi secara cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data.
1. Mortalitas
a. Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas Wakai.
c. Tidak terdapat Kematian Ibu tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Wakai.
Capaian dari KN1 yaitu sebanyak 116 bayi dari target 148 bayi (78,38%)
dan untuk capaian KN lengkap yaitu sebanyak 106 bayi dari target 148 bayi
(71,62%).
c. Imunisasi
Untuk capaian imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi yaitu sebanyak 107 bayi
vitamin A pada balita umur 12-59 bulan yaitu 428 balita dari target 577
balita (74,18%).
5. Capaian pemberian Tablet Fe pada ibu hamil yaitu 172 orang dari target 184
orang (93,48%) dan capaian pemberian TTD pada remaja putri yaitu 289 dari
6. Kesehatan Lingkungan
Jumlah rumah di kecamatan Una-una Tahun 2021 sebanyak 2.089, dari jumlah
tersebut yang memiliki jamban sehat yaitu sebanyak 795 rumah (38,06%).
Sedangkan yang memiliki akses air bersih sebanyak 1.954 rumah (93,54%),
Walaupun secara keseluruhan capaian rumah yang memiliki akses air bersih di
Kecamatan Una-una sebanyak 93,54%, namun jika melihat presentase per desa masih
ada 2 (Dua) Desa yang capaiannya rendah yaitu Desa Luangon (69,3%) dan Desa
Bambu (48,9%).
atau sekitar 3,87% dari jumlah rumah tangga 2.351, tetap masih jauh dari target
minimal 73%.
keadaan kesehatan Kecamatan Una-una secara umum, tentunya ada beberapa saran
yang bisa menjadi perhatian dari semua pihak sehingga diharapkan mampu
Puskesmas Wakai.
3. Masih perlu ditingkatkan komunikasi secara meluas tentang kesehatan baik pada
yang ada baik segi ketenagaan maupun fasilitas serta peningkatan kerja sama