Anda di halaman 1dari 338

DAFTAR ISI

Hal.
KATA SAMBUTAN ........................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiv
BAB I GAMBARAN UMUM ............................................................... 1

A. KEADAAN PENDUDUK ...................................................... 2


B. KEADAAN EKONOMI ......................................................... 10
C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) ....................... 17

BAB II SARANA KESEHATAN ......................................................... 24

A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) ....... 24


B. RUMAH SAKIT .................................................................... 27
C. SARANA PRODUKSI, DISTRIBUSI SEDIAAN
FARMASI & ALAT KESEHATAN ......................................... 29
D. SARANA KESEHATAN BERSUMBER DAYA
MASYARAKAT .................................................................... 31

BAB III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ........................... 38

A. TENAGA MEDIS ................................................................. 40


B. TENAGA KEFARMASIAN ................................................... 42
C. TENAGA GIZI ..................................................................... 43
D. TENAGA KEPERAWATAN ................................................. 45
E. TENAGA BIDAN .................................................................. 47
F. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI .... 50
G. TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DAN KETERAPIAN
FISIK .......................................................................... 51
BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN ............................................... 53

ii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


A. ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2021 .................................. 53
B. REALISASI ANGGARAN 2021 ............................................ 53

BAB V KESEHATAN KELUARGA ................................................... 58

A. KESEHATAN ANAK ............................................................ 59


B. KESEHATAN IBU ................................................................ 80
C. STATUS GIZI ...................................................................... 108

BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT .............................................. 116

A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG ................................... 116


B. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH
DENGAN IMUNISASI (PD3I) .............................................. 134
C. PENYAKIT BERSUMBER BINATANG ................................ 140
D. PENYAKIT TIDAK MENULAR ............................................. 150

BAB VII KESEHATAN LINGKUNGAN .............................................. 167

A. PENGAWASAN TEMPAT-TEMPAT UMUM ........................ 168


B. PENGAWASAN TEMPAT PENGELOLAAN
MAKANAN (TPM) ................................................................ 171
C. AKSES TERHADAP AIR MINUM ........................................ 174
D. SARANA PEMBUANGAN TINJA PADA RUMAH TANGGA . 180
E. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) ...... 181

BAB VIII PENUTUP ........................................................................... 183

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 185

iii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


DAFTAR TABEL

Tabel Uraian Hal.


Tabel I.A.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di 4
Sulawesi Selatan Tahun 2007 - 2021

Tabel I.A.2 Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan 8


Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Usia
Produktif dan Non Produktif di Sulawesi Selatan
Tahun 2021

Tabel I.B Indikator Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota 15


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel I.C Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi 20


Selatan

Tabel II.B Perkembangan Jumlah Rumah Sakit (Umum & 28


Khusus) Menurut Kepemilikan/Pengelola di
Sulawesi Selatan Tahun 2011 - 2021

Tabel II.C Jumlah Sarana Kefarmasian dan Alat Kesehatan di 31


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel IV.A.1 Rencana Belanja APBD T.A 2021 Dinas 53


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel IV.B.2 Situasi Anggaran pada Dinas Kesehatan Provinsi 55


Sulawesi Selatan Tahun 2021

iv Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


DAFTAR GAMBAR

Gambar Uraian Hal.


Grafik I.A.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan 6
Kelompok Umur di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik I.A.3.1 Persebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di 7


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik I.A.3.2 Kepadatan Penduduk Per Km2 di Sulawesi Selatan 10


Tahun 2021

Grafik I.B.1 PDRB Tahunan Sulawesi Selatan Atas Dasar 11


Harga Berlku Menurut Pengeluaran Tahun 2010-
2021 (Milyar Rupiah)

Grafik I.B.2 Persentase Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota 17


di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik I.C Indeks Pembangunan Manusia Sulawesi Selatan 21

Grafik II.A.1 Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Menurut 26


Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik II.A.2 Perkembangan Jumlah Puskesmas di Sulawesi 27


Selatan Tahun 2011 - 2021

Grafik II.D.1.1 Prosentase Cakupan Posyandu Aktif Per 33


Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik II.D.1.2 Proporsi Posyandu Menurut Strata di Sulawesi 34


Selatan Tahun 2021

Grafik II.D.2 Jumlah Poskesdes Berdasarkan Data Profil 36


Kesehatan Tahun 2011 - 2017

v Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar Uraian Hal.
Grafik III.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Sulawesi Selatan 39
Tahun 2021

Grafik III.2 Presentase Tenaga Kesehatan Menurut Jenis 40


Tenaga di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik III.A Jumlah Tenaga Medis di Sulawesi Selatan Tahun 41


2021

Grafik III.B Jumlah Tenaga Kefarmasian di Sulawesi Selatan 42


Tahun 2012 - 2021

Grafik III.C Jumlah Tenaga Gizi di Sulawesi Selatan Tahun 45


2013 - 2021

Grafik III.D Jumlah Tenaga Perawat di Sulawesi Selatan 47


Tahun 2012 - 2021

Grafik III.E Jumlah Tenaga Bidan di Sulawesi Selatan Tahun 49


2012 - 2021

Grafik III.F Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di 50


Sulawesi Selatan Tahun 2012 - 2021

Grafik III.G Jumlah Tenaga Keteknisian Medis di Sulawesi 52


Selatan Tahun 2021

Grafik V.A.1.1 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus 60


Lengkap (KN3) di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.A.1.2 Persentase Perkembangan Cakupan Neonatus 61


KN1 Di Sulawesi Selatan Tahun 2011-2021

Grafik V.A.1.3 Persentase Cakupan Komplikasi Neonatus yang 62


Ditangani di Sulawesi Selatan Tahun 2021

vi Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar Uraian Hal.
Grafik V.A.2 Jumlah Kematian Neonatal di Sulawesi Selatan 64
Tahun 2021

Grafik V.A.3.1 Presentase Kunjungan Bayi di Sulawesi Selatan 66


Tahun 2021

Grafik V.A.3.2 Persentase Kunjungan Bayi Di Sulawesi Selatan 67


Tahun 2011-2021

Grafik V.A.4.1 Jumlah Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan 69


Berdasarkan Data Profil Kesehatan Tahun 2021

Grafik V.A.4.2 Jumlah Kematian Bayi Di Selawesi Selatan 70


Berdasarkan Data Profil Kesehatan Tahun 2013-
2021

Grafik V.A.5 Persentase Cakupan Kunjungan Anak Balita Di 72


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.A.6.1 Jumlah Kematian Balita Di Sulawesi Selatan 73


Berdasarkan Data Profil Kesehatan Tahun 2021

Grafik V.A.6.2 Jumlah Kematian Balita DI Sulawesi Selatan 74


Berdasarkan Data Profil Kesehatan Tahun 2013-
2021

Grafik V.A.7 Presentase BBLR Di Sulawesi Selatan Tahun 77


2021

Grafik V.A.8 Presentase Pemberian ASI Eksklusif Di Sulawesi 80


Selatan Tahun 2021

Grafik V.B.1.1 Presentase Cakupan Pelayanan K1 & K4 Ibu 84


Hamil di Sulawesi Selatan Selama Tahun 2021

vii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar Uraian Hal.

Grafik V.B.1.2 Presentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Di 85


Sulawesi Selatan Selama Tahun 2011-2021

Grafik V.B.2.1 Persentase Persallinan Di Tolong Tenaga 86


Kesehatan Di Sulawesi Selatan Tahun 2011-2021

Grafik V.B.2.2 Presentase Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 87


di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.B.3.1 Cakupan Kunjungan Nifas di Sulawesi Selatan 90


Tahun 2011 - 2021

Grafik V.B.3.2 Cakupan Kunjungan Nifas di Sulawesi Selatan 91


Tahun 2021

Grafik V.B.4.1 Presentase Cakupan Ibu Hamil Risti/Komplikasi 93


yang ditangani di Sulawesi Selatan Tahun 2011 -
2021

Grafik V.B.4.2 Angka Kematian Ibu di Sulawesi Selatan Tahun 96


2013-2021

Grafik V.B.4.3 Jumlah Kematian Ibu di Sulawesi Selatan Tahun 98


2021

Grafik V.B.4.4 Jumlah Kematian Ibu di Sulawesi Selatan Menurut 99


Kabupaten/Kota Tahun 2021

Grafik V.B.5.1 Persentase Peserta KB Pasca Persalinan di 101


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.B.5.2 Peserta KB Aktif di Sulawesi Selatan Tahun 2010 - 101


2021

viii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar Uraian Hal.

Grafik V.B.5.3 Persentase Peserta KB Aktif di Sulawesi Selatan 102


Tahun 2021

Grafik V.B.5.4 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis 102


Kontrasepsi yang digunakan di Sulawesi Selatan
Tahun 2021

Grafik V.B.6a Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI di 104


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.B.6b Persentase Cakupan Imunisasi Td2+ pada Ibu 106


Hamil di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.B.7 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila 107


Hamil di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.C.1.1 Persentase Bayi Berat Badan Lahir Rendah 109


(BBLR) di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.C.1.2 Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di 110
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.C.2.1 Persentase Balita 0-59 Bulan Gizi Kurang di 113


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik V.C.2.2 Persentase Balita Pendek di Sulawesi Selatan 114


Tahun 2021

Grafik V.C.2.3 Persentase Balita Kurus di Sulawesi Selatan 115


Tahun 2021

Grafik VI.A.1.1 Jumlah Kasus Diare Ditangani Per Kabupaten/ 117


Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VI.A.1.2 Persentase Kasus Diare Ditangani Per 118


Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2021

ix Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar Uraian Hal.

Grafik VI.A..2 Jumlah Kasus Pneumonia Ditangani Per 120


Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VI.A.3.1 Jumlah Kasus HIV Perkelompok Umur di 123


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VI.A.3.2 Jumlah Kasus HIV/AIDS di Sulawesi Selatan 124


Tahun 2011 - 2021

Grafik VI.A.4 Jumlah Penderita TB Paru Per Kabupaten/Kota di 126


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VI.A.5.1 Kasus Baru Kusta di Sulawesi Selatan Tahun 128


2021

Grafik VI.A.5.2 Kasus Baru Kusta di Sulawesi Selatan Tahun 129


2011-2021

Grafik VI.A.6.1 Vaksinasi COVID-19 Dosis 1 di Sulawesi Selatan 131


Tahun 2021

Grafik VI.A.6.2 Vaksinasi COVID-19 Dosis 2 Di Sulawesi Selatan 132


Tahun 2021

Grafik VI.A.6.3 Vaksinasi COVID-19 Dosis 3 Di Sulawesi Selatan 133


Tahun 2021

Grafik VI.B.2 Jumlah Kasus Campak di Sulawesi Selatan 137


Tahun 2021

Grafik VI.B.4 Jumlah AFP Nonpolio di Sulawesi Selatan Tahun 139


2021

Grafik VI.C.2.1 Jumlah Kasus DBD di Sulawesi Selatan Tahun 146


2021

x Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar Uraian Hal.

Grafik VI.C.2.2 Kematian Akibat DBD di Sulawesi Selatan Tahun 147


2021

Grafik VI.C.2.3 CFR DBD di Sulawesi Selatan Tahun 2021 147

Grafik VI.C.3 Jumlah Seluruh Kasus Kronis di Sulawesi Selatan 150


Tahun 2021

Grafik VI.D Prosentase Pelayanan Tekanan Darah Tinggi/ 152


Hipertensi di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VI.D.1 Prosentase Pelayanan Tekanan Darah Tinggi/ 154


Hipertensi di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VI.D.2 Jumlah Pemeriksaan Leher Rahim dan Payudara 155


di Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VI.D.3.1 Jumlah Penderita DM yang Mendapatkan 160


Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar di Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Grafik VI.D.3.2 Persentase Penderita DM yang Mendapatkan 161


Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar di Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Grafik VI.D.4.1 Jumlah Pelayanan Kesehatan Orang Dengan 165


Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Grafik VI.D.4.2 Persentase Pelayanan Orang Dengan Gangguan 166


Jiwa (ODGJ) Berat di Sulawesi Selatan Tahun
2021

Grafik VII.A.1 Persentase Puskesmas yang Memenuhi Syarat 169


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

xi Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar Uraian Hal.

Grafik VII.A.2 Persentase RSU yang Memenuhi Syarat 169


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.A.3 Persentase Rumah Ibadah yang Memenuhi 170


Syarat Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2021

Grafik VII.B.1 Persentase Jasa Boga yang Memenuhi Syarat 172


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.B.2 Persentase Restoran yang Memenuhi Syarat 172


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.B.3 Persentase Depot Air yang Memenuhi Syarat 173


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.B.4 Persentase Jumlah TPM yang Memenuhi Syarat 174


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.C.1 Persentase Sarana Air Minum Diinspeksi Provinsi 177


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.C.2 Persentase Sarana Air Minum Risiko Sedang & 177
Rendah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.C.3 Persentase Sarana Air Minum Diambil Sampel 178


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.C.4 Persentase Sarana Air Minum Memenuhi Syarat 179


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.D Keluarga dengan Akses Terhadap Jamban Sehat 180


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Grafik VII.E.1 Desa/Kelurahan Melaksanakan STBM Provinsi 181


Sulawesi Selatan Tahun 2021

xii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar Uraian Hal.

Grafik VII.E.2 Desa/Kelurahan Stop Buang Air Besar 182


Sembarangan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

xiii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Uraian Hal.


Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa / Kelurahan, Jumlah 1
Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan Sulawesi Selatan
Tahun 2021

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan 2


Kelompok Umur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Melek 3


Huruf dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut
Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 4 Jumlah Fasilitas Kesehatan menurut Kepemilikan 4


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 5 Jumlah Kunjungan Pasien Baru Rawat Jalan, 5


Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa di
Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 6 Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan 7


Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level 1 Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 7 Angka Kematian Pasien Rumah Sakit Provinsi 8


Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 8 Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit 10


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

xiv Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.
Tabel 9 Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan 12
Obat dan Vaksin Esensial Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 10 Jumlah Posyandu dan Posbindu PTM* Menurut 13


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 11 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan 14


Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 12 Jumlah Tenaga Keperawatan dan Kebidanan di 22


Fasilitas Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 13 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat, 29


Kesehatan Lingkungan, dan Gizi di Fasilitas
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 14 Jumlah Tenaga Teknik Biomedika Keterapian 39


Fisik, dan Keteknisan Medik di Fasilitas Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 15 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas 49


Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 16 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan 59


di Fasilitas Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

xv Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.
Tabel 17 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut 69
Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 18 Persentase desa yang Memanfaatkan dana Desa 70


Untuk Kesehatan Menurut Kecamatan dan
Pusesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 19 Alokasi Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota 71


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 20 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, 72


kecamatan, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 21 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, 73


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 22 Jumlah Kmeatian Ibu Menurut Penyebab, 74


Kecamatan, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, ibu 75


Bersalin, dan Ibu Nifas menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 24 Cakupan Imunisasi Td Pada Ibu Hamil Menurut 76


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 25 Persentase Cakupan Imunisasi Td pada Wanita 77


usia Subur yang tidak Hamil Menurut Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

xvi Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.
Tabel 26 Persentase Cakupan Imunisasi Td pada Wanita 78
Usia Subur (Hamil dan Tidak Hamil) Menurut
Kecamtan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 27 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet 79


Tambah Darah (TTD) Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 28 Persentase KB Aktif Menurut jenis Kontrasepsi, 80


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 29 Cakupan dan Proporsi Peserta KB pasca 81


Persalinan Menurut Jenis kontrasepsi, Kecamatan,
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 30 Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi 82


Kebidanan dan Komplikasi Noenatal Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 31 Jumlah kematian Neonatal, bayi dan Balita 83


Menurut Jenis Kelamin, kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 32 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Anak Balita 84


Menurut Penyebab Utama, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 33 Bayi Berat Badan Lahir rendah (BBLR) Jenis 85


Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

xvii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.
Tabel 34 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut jenis 86
Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 35 Bayi baru Lahir Mendapatkan IMD* Pemberian Asi 87


eksklusif pada bayi < 6 Bulan menurut Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 36 Cakupan Pelayanan kesehatan Bayi menurut Jenis 88


Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 37 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child 89


Immunization (UCI) Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 38 Cakupan Imunisasi Hepatitis BO (0-7 Hari) dan 90


BCG pada bayi Menurut jenis Kelamin, Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4*, 91


Campak/MR, dan Imunisasi dasar Lengkap pada
Bayi Menurut jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 40 Cakupan Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib 4 dan 93


campak/MR2 pada Anak Usia dibawah dua Tahun
(Baduta) Menurut jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

xviii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.
Tabel 41 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan 94
Balita Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 42 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Menurut 95


Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puseksmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 43 Jumlah Balita ditimbang Menurut Jenis Kelamin, 96


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 44 Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, 97


dan BB/TB menurut Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 45 Cakupan Pelayanan Kesehatan Perserta Didik 98


SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA serta Usia Pendidikan
Dasar Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 46 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut 99


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 47 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak 100


SD dan Setingkat Menurut jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 48 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif Menurut 101


Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

xix Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.
Tabel 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 102
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 50 Puskesmas Yang Melaksanakan Kegiatan 103


Pelayanan Kesehatan Keluarga Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 51 Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis 104


Kasus Tuberkulosis Anak, Case Notification Rate
(CNR) Per 100.000 Penduduk dan Case Detection
Rate (CDR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 52 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap 105


Serta Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis
menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan
Pusekasmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 53 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis 106


Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 54 Jumlah Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin dan 107


Kelompok Umur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 55 Jumlah Kasus dan Kematian Akibat AIDS Menurut 108


Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

xx Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.
Tabel 56 Kasus Diare yang dilayani Menurut Jenis Kelamin, 109
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 57 Kasus Baru Kusta Menurut jenis Kelamin, 110


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 58 Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 111


2, Penderita Kusta Anak <15 Tahun, Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 59 Jumlah Kasus Terdaftar dan Angka Prevalensi 112


Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 60 Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From 113


Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 61 Jumlah Kasus AFP (Non polio) Menurut 114


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 62 Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah 115


Dengan Imunisasi (PD3) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 63 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan 116


yang ditangani <24 Jam Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2021

xxi Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.

Tabel 64 Jumlah Penderita dan Kematian KLB Menurut 117


Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 65 Kasus Demam berdarah Dengue (DBD) Menurut 118


jenis kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 66 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut 119


Jenis kelamin Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 67 Penderita Kronis Filariasis Menurut Jenis Kelamin, 120


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 68 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 121


Menurut Jenis kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 69 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus 122


(DM) Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 70 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan 123


Metode IVA dan Kanker Payudara dengan
Pemeriksaan Klinis (SADANIS) menurut
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 71 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan 124


Jiwa (ODGJ) Berat Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

xxii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tabel Uraian Hal.

Tabel 72 Persentase Sarana Air Minum yang dilakukan 125


Pengawasan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 73 Jumlah KK dengan Akses terhadap Fasilitas 126


Sanitasi yang layak (Jamban Sehat) menurut
Kecamatan, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021

Tabel 74 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis 127


Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Tabel 75 Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) 128


memenuhi syarat Kesehatan menurut Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021

Tabel 76 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) memenuhi 129


syarat Kesehatan menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

xxiii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


BAB I
GAMBARAN UMUM

Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi yang terletak di


Pulau Sulawesi yaitu di Sulawesi bagian Selatan. Provinsi yang sering
disebut dengan singkatan Sulsel ini didirikan pada tanggal 13 Desember
1960 berdasarkan Dasar Hukum UU No. 47 Tahun 1960. Oleh karena
itu, tanggal 13 Desember ini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Sulawesi
Selatan.
Berdasarkan letak Geografis, Provinsi Sulawesi Selatan terletak di
0°12′ – 8° Lintang Selatan dan 116°48′ – 122°36′ Bujur Timur. Di Sebelah
Utara, Provinsi Sulawesi Selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi
Barat dan Sulawesi Tengah, di sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi
Sulawesi Tenggara sedangkan di sebelah Barat dan Selatannya
berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut Flores. Provinsi Sulawesi
Selatan ini termasuk dalam Zona Waktu Indonesia Tengah (WITA) atau
sama dengan waktu internasional GMT +8.1
Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat
sekitar 67 aliran sungai dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu,
yakni 25 aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada satu sungai yakni
Sungai Saddang dengan panjang 150 km yang mengalir meliputi
Kabupaten Tator, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Pinrang dan Polmas
Provinsi Sulawesi Barat.
Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau, yakni Danau Tempe dan
Sidenreng yang berada di Kabupaten Wajo, serta Danau Matana dan
Towuti yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah gunung
tercatat sebanyak 7 gunung dengan gunung tertinggi adalah Gunung
Rantemario dengan ketinggian 3.470 m di atas permukaan air laut. Gunung
ini berdiri tegak di perbatasan Kabupaten Enrekang dan Luwu.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 45.764,53 km2 yang
secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 21 kabupaten dan 3 kota.
Berdasarkan hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) Sulawesi Selatan
2018, tercatat 3.049 wilayah administrasi pemerintah setingkat desa yang

1 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


terdiri dari 2.255 desa, 792 kelurahan, dan 2 UPT/SPT. Podes juga
mencatat sebanyak 307 kecamatan dan 24 kabupaten/ kota2. Kabupaten
Luwu Utara merupakan kabupaten terluas dengan luas 7.502,68 km2 atau
luas kabupaten tersebut merupakan 15,98% dari seluruh wilayah Sulawesi
Selatan. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki empat suku daerah yaitu suku
Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja3.

A. KEADAAN PENDUDUK

Dalam bab ini kita akan membahas tiga hal pokok masalah
kependudukan yang ada di Sulawesi Selatan.

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan Dinas


Kependudukan, Pencatatan Sipil Tahun 2021 berjumlah 9.192.621
jiwa yang tersebar di 24 kabupaten/ kota, dengan jumlah penduduk
terbesar di Kota Makassar4. Tingginya tingkat pertumbuhan
penduduk di Kota Makassar dimungkinkan karena terjadinya arus
urbanisasi dari daerah lainnya di Sulawesi Selatan terutama untuk
melanjutkan pendidikan, selain itu Kota Makassar juga merupakan
pusat pemerintahan dan konsentrasi kegiatan ekonomi tingkat
provinsi. PDRB, upah minimum dan kesempatan kerja, secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap urbanisasi di
kota Makassar. Upah Minimum Kota berpengaruh signifikan dan
positif terhadap terjadinya urbanisasi di Kota Makassar, disebabkan
bahwa masyarakat melakukan urbanisasi karena ingin mendapatkan
upah lebih tinggi dari upah di daerah asal5.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu
sebelumnya. Prediksi jumlah penduduk yang akan datang dapat
bermanfaat untuk mengetahui kebutuhan dasar penduduk, tidak
hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang pemenuhan
kebutuhan akan lahan6. Pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau
negara dapat dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk

2 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


awal (misal P0) dengan jumlah penduduk di kemudian hari (misal
Pt). Tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan
menggunakan rumus geometrik. Dengan rumus pertumbuhan
geometrik, angka pertumbuhan penduduk (rate of growth) sama
untuk etiap tahun rumu n a t 0 1 r.
Keterangan:
P0=jumlah penduduk awal,
Pt=jumlah penduduk t tahun,
r=tingkat pertumbuhan penduduk,
t = jumlah tahun dari 0 ke t

Sumber:7.

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada periode 1990-


2000 rata-rata sebesar 1,35% per tahun, sedangkan laju
pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan pada periode
2004-2008 rata-rata sebesar 1,32%, untuk tahun 2008-2009 melaju
sebesar 6,69% per tahun, untuk tahun 2009–2010 laju pertumbuhan
peduduk sebesar 3,66% (BPS), sedangkan untuk 2010–2011 laju
pertumbuhan penduduk sebesar 6,64% (kependudukan Setda) dan
untuk tahun 2011-2012 laju pertumbuhan penduduk sebesar 5,09%
mengalami kejadian naik dan turun disebabkan karena sumber data
yang berbeda. Untuk tahun 2012-2013 laju pertumbuhan penduduk
sebesar 5,09% mengalami kejadian naik disebabkan karena sumber
data yang berbeda. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat
dilihat pada tabel I.A.1.
Pada Tabel I.A.1 perkembangan jumlah penduduk di Sulawesi
Selatan dari Tahun 2007-2009 mengalami peningkatan yang terjadi
masih relatif kecil, dimungkinkan karena progam Keluarga
Berencana tidak mampu lagi menghambat angka kelahiran. Semakin
tinggi laju pertumbuhan penduduk menyebabkan jumlah penduduk
yang semakin banyak di masa yang akan datang, sedangkan Tahun
2009-2016 mengalami penurunan laju pertumbuhan penduduk ini
dimungkinkan karena sumber data yang berbeda dan dimungkinkan
karena berhasilnya program keluarga berencana yang dicanangkan

3 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


oleh pemerintah. Kemudian pada tahun 2017 jumlah penduduk
melonjak kembali karena menggunakan data dari Dukcapil Provinsi
Sulawesi Selatan. Pada tahun 2019 terjadi penurunan jumlah
penduduk yang dirilis oleh Dinas Dukcapil dibanding tahun 2018 lalu.
Kemudian pada Tahun 2020 jumlah penduduk di Sulawesi Selatan
bertambah sedikit sekitar 0,34% dibandingkan tahun sebelumnya,
dan pada Tahun 2021 bertambah sekitar 0,18% dibandingkan tahun
sebelumnya.

TABEL I.A.1
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2007-2021

% Laju Pertumbuhan
Tahun Jumlah Penduduk Sumber
Penduduk per Tahun
2007 7.675.893 0,60 BPS Sulawesi Selatan
2008 7.771.671 1,32 BPS Sulawesi Selatan
2009 8.328.957 6,69 Kependudukan
2010 8.034.776 3,66 BPS Pusat
2011 8.607.135 6.64 Kependudukan
2012 8.190.222 5,09 BPS Sulawesi Selatan
2013 8.342.000 2,01 BPS Sulawesi Selatan
2014 8.432.163 2,01 BPS Sulawesi Selatan
2015 8.520.304 1,98 BPS Sulawesi Selatan
2016 8.606.375 1,98 BPS Sulawesi Selatan
2017 9.522.503 10,64% Dinas Dukcapil Sulsel
2018 9.426.885 -1% Dinas Dukcapil Sulsel
2019 9.145.143 -2,29% Dinas Dukcapil Sulsel
2020 9.175.971 0,34% Dinas Dukcapil Sulsel
2021 9.192.621 0,18% Dinas Dukcapil Sulsel
Sumber: BPS & Kependudukan Sulawesi Selatan

2. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok


Umur

Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat


digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Berdasarkan

4 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


estimasi jumlah penduduk yang telah dilakukan, dapat disusun
sebuah piramida penduduk tahun 2021. Dasar piramida
menunjukkan jumlah penduduk, badan piramida bagian kiri
menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan badan piramida
bagian kanan menunjukkan jumlah penduduk perempuan.
Piramida penduduk merupakan bentuk penyajian data
kependudukan (jenis kelamin dan kelompok umur) antara dua grafik
batang yang digambarkan berlawanan arah dengan posisi horizontal.
Dalam piramida penduduk, terdapat dua sumbu, yaitu sumbu
horizontal dan sumbu vertikal. Sumbu vertikal menggambarkan umur
penduduk dari nol sampai dengan 65 tahun lebih, dengan interval
satu atau lima tahunan. Sedangkan sumbu horizontal
menggambarkan jumlah penduduk, baik absolut maupun relatif
dalam skala tertentu. Pada sumbu vertikal, statistik penduduk laki-
laki digambarkan di sisi sebelah kiri, sedangkan perempuan di sisi
kanan 8.
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat
menggambarkan tinggi/ rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu
komposisi penduduk juga mencerminkan angka beban tanggungan
yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15–64
tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0–14 tahun dan umur 65
tahun ke atas).
Pada Grafik I.A.2 menunjukkan komposisi penduduk menurut
kelompok umur menunjukkan tertinggi pada umur tidak produktif
(umur 0–14 tahun) yang menggambarkan tinggi/ rendahnya tingkat
kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka
beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk
produktif (umur 15–64 tahun) dengan dan umur 65 tahun ke atas .

5 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK I.A.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK
UMUR
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

75+ 92,178 129,158

70 - 74 69,672 92,370

65 - 69 101,392 116,122

60 - 64 152,638 176,663

55 - 59 184,873 212,993

50 - 54 260,816 275,887

45 - 49 294,086 310,523

40 - 44 318,847 331,904

35 - 39 333,829 344,339

30 - 34 336,235 335,752

25 - 29 360,900 352,862

20 - 24 418,442 409,650

15 - 19 441,282 421,748

10 - 14 447,507 418,590

5-9 427,669 398,728

0-4 323,814 301,152

600,000 400,000 200,000 0 200,000 400,000 600,000

Perempuan Laki-laki

Sumber: Dinas Dukcapil Provinsi Sulawesi Selatan 2021

3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan tersebar di 21 kabupaten dan 3


kota. Namun persebaran tersebut tidak merata dilihat dari tahun
2009-2015 hanya tiga kabupaten yang paling besar tingkat
persebaran penduduknya yaitu Kabupaten Bone, Kabupaten Gowa,
dan Kota Makassar.
Pada tahun 2018 jumlah penduduk berdasarkan data dari
Dinas Dukcapil sebesar 9.426.885 jiwa. Persebarannya berkisar 35%
berada di Kota Makassar, Kabupaten Bone, dan Kabupaten Gowa.
Tahun 2019 jumlah penduduk Sulawesi Selatan sebesar 9.145.143
jiwa, dengan persebarannya berkisar 33% berada di Kota Makassar,
Kabupaten Bone, dan Kabupaten Gowa. Tahun 2020 jumlah
penduduk Sulawesi Selatan sebesar 9.175.971 dengan

6 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


persebarannya berkisar 33,33% berada di Kota Makassar,
Kabupaten Bone, dan Kabupaten Gowa. Sedangkan untuk Tahun
2021 ini jumlah penduduk Sulawesi Selatan sebesar 9.192.621
dengan persebaran 33% berada di Kota Makassar, Kabupaten Bone,
dan Kabupaten Gowa.

GRAFIK I.A.3.1
PERSEBARAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

PARE-PARE PALOPOSELAYAR BULUKUMBA


2% 2% 2% 5%BANTAENG
2%
MAKASSAR JENEPONTO
16% 5%
TAKALAR
3%

GOWA
TORAJA UTARA
8%
3%
LUWU TIMUR
3% SINJAI
LUWU UTARA 3%
4% MAROS
TANA TORAJA 4%
3%
PANGKEP
LUWU 4%
4% BARRU
ENREKANG 2%
2%PINRANG
BONE
4% SIDRAP WAJO SOPPENG 9%
3% 4% 3%

Sumber: Dinas Dukcapil Provinsi Sulawesi Selatan 2021


Dari Tabel I.A.3 di bawah dapat dilihat besarnya angka beban
tanggungan menurut jenis kelamin dan kelompok usia produktif dan
non produktif di Sulawesi Selatan untuk kondisi Tahun 2021. Angka
beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan
antara penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan 65
tahun ke atas) dengan usia produktif (antara 15 sampai 64 tahun)
dikalikan 100 9.

P0-14 = Penduduk usia muda (0-14 tahun)

7 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)
P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)

TABEL I.A.2
JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN TANGGUNGAN
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA PRODUKTIF
DAN NON PRODUKTIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

No Usia Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P

1 <14 Tahun 1.198.990 1.118.470 2.317.460

2 15-65 Tahun 3.101.948 3.172.321 6.274.269

3 65 Tahun ke atas 263.242 337.650 600.892

Jumlah 4.564.180 4.628.441 9.192.621


Angka Beban
47,14 45,90 46,51
Tanggungan
Sumber : Dinas Dukcapil Sulawesi Selatan, 2021.

Pada tabel di atas, Angka Beban Tanggungan penduduk


Sulawesi Selatan pada tahun 2021 sebesar 46,51. Hal ini berarti
bahwa 100 penduduk Sulawesi Selatan yang produktif selain
menanggung dirinya sendiri juga menanggung sekitar 46-47 orang
yang belum/ sudah tidak produktif lagi. Apabila dibandingkan antar
jenis kelamin, maka Angka Beban Tanggungan laki-laki sedikit lebih
besar jika dibandingkan dengan perempuan. Pada tahun 2021 angka
beban tanggungan laki-laki sebesar 47,14 yang berarti bahwa 100
orang penduduk laki-laki yang produktif, selain menanggung dirinya
sendiri, akan menanggung beban sekitar 47 penduduk laki-laki yang
belum/ sudah tidak produktif lagi. Penduduk sebagai determinan
pembangunan harus mendapat perhatian yang serius. Program
pembangunan, termasuk pembangunan di bidang kesehatan, harus
didasarkan pada dinamika kependudukan. Upaya pembangunan di
bidang kesehatan tercermin dalam program kesehatan melalui upaya
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pencapaian derajat

8 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kesehatan yang optimal bukan hanya menjadi tanggung jawab dari
sektor kesehatan saja, namun sektor terkait lainnya seperti sektor
pendidikan, sektor ekonomi, sektor sosial dan pemerintahan juga
memiliki peranan yang cukup besar. Untuk mendukung upaya
tersebut diperlukan ketersediaan data mengenai penduduk sebagai
sasaran program pembangunan kesehatan.
Kepadatan penduduk mempengaruhi kondisi sosial budaya
suatu daerah. Semakin padat penduduk suatu daerah maka akan
semakin banyak fasilitas umum yang diperlukan, seperti perumahan,
drainase, jalan, sanitasi, sekolah, dan masih banyak fasilitas lainnya.
Kepadatan penduduk baik yang semakin padat ataupun semakin
jarang penduduk selalu memiliki dampak positif dan negatif.
Penduduk adalah orang yang tinggal di suatu daerah dan
biasanya secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut dengan
bukti surat resmi seperti bukti kewarganegaraan, domisili/ KTP, atau
bukti resmi lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa Kepadatan Penduduk adalah jumlah orang yang tinggal per
satuan luas pada wilayah suatu daerah. Biasanya satuan untuk
kepadatan penduduk adalah jiwa/ hektar, orang/ hektar, jiwa/ km2,
atau orang/ km2. Semakin besar angkanya maka semakin padat
kependudukannya. Di Indonesia, angka kepadatan penduduk daerah
perkotaan umumnya relatif lebih besar daripada angka kepadatan
penduduk daerah pedesaan. Cara menghitung Kepadatan penduduk
suatu daerah baik itu desa, kelurahan, kecamatan, kota, kabupaten,
provinsi, negara, wilayah lainnya dapat menggunakan rumus berikut:

Di mana:
KP adalah Kepadatan Penduduk
P adalah Jumlah Penduduk
L adalah luas wilayah/ daerah

9 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Kepadatan penduduk per km2 di Sulawesi Selatan rata-rata
201 jiwa/km. Kota Makassar merupakan kabupaten/kota terpadat
(8320,2 jiwa/km2), menyusul Kota Parepare (1544,9 jiwa/ km2)
kemudian Kota Palopo (739 jiwa/ km2).

GRAFIK I.A.3.2
KEPADATAN PENDUDUK PER KM2 DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PALOPO 739.0
PARE-PARE 1544.9
MAKASSAR 8320.2
TORAJA UTARA 221.4
LUWU TIMUR 43.9
LUWU UTARA 43.9
TANA TORAJA 131.7
LUWU 124.2
ENREKANG 127.6
PINRANG 208.0
SIDRAP 170.3
WAJO 152.8
SOPPENG 174.9
BONE 178.3
BARRU 161.1
PANGKEP 316.4
MAROS 239.9
SINJAI 323.2
GOWA 408.2
TAKALAR 538.1
JENEPONTO 459.7
BANTAENG 509.8
BULUKUMBA 386.0

0.0 1000.0 2000.0 3000.0 4000.0 5000.0 6000.0 7000.0 8000.0 9000.0

Sumber: Dinas Dukcapil Provinsi Sulawesi Selatan 2021.

B. KEADAAN EKONOMI

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu


pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan
sebagai seluruh nilai barang dan jasa yang ditimbulkan oleh faktor-faktor
produksi (buruh, kewirawastaan, modal, dan barang modal) di suatu
wilayah tanpa memperhatikan kepemilikan faktor-faktor produksi itu.
Jadi PDRB merupakan penjumlahan dari seluruh nilai tambah bruto dari
setiap sektor kegiatan dalam suatu periode tertentu di suatu wilayah.
PDRB perkapita yaitu indikator yang dapat mengukur tingkat
kemakmuran penduduk di suatu daerah angka per kapita bruto (atas

10 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


dasar harga berlaku Tahun 2000) penduduk Sulawesi Selatan pada
tahun 2010 sebesar 8,18 persen. Kondisi perekonomian merupakan
salah satu aspek yang diukur dalam menentukan keberhasilan
pembangunan suatu negara.
Produk Domestik Bruto per kapita merupakan Produk Domestik
Bruto atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Dalam kurun waktu 2009–2013, Produk Domestik
Bruto per kapita atas dasar harga berlaku terus mengalami peningkatan,
tahun 2009 sebesar Rp. 23,9 juta, tahun 2010 sebesar Rp. 27,0 juta,
tahun 2011 sebesar Rp. 30,7 juta, tahun 2012 sebesar Rp 33,5 juta, dan
tahun 2013 sebesar Rp. 36,5 juta.
PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun
2010 sekitar 171.740.740.000 rupiah (lebih dari Seratus Tujuh Puluh
Satu Trilyun Rupiah). Sektor pertanian mempunyai nilai tambah paling
besar dibandingkan sektor lain yaitu mencapai 30.361.513.140.000
rupiah. Selanjutnya disusul oleh sektor jasa-jasa terbesar kedua dengan
nilai tambah mencapai 16,71 trilyun rupiah dan sektor industri
pengolahan Sulawesi Selatan yang diharapkan mampu menunjang
sektor pertanian dengan berorientasi pada agrobisnis ternyata nilai
tambahnya terbesar ke empat yaitu mencapai 12,51 trilyun rupiah.
Hingga tahun 2018 kuartal IV PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga
berlaku sebesar 462,342 trilyun, naik berkisar 46,60 trilyun Rupiah
dibandingkan Tahun 2017

GRAFIK I.B.1
PDRB TAHUNAN SULAWESI SELATAN ATAS DASAR HARGA
BERLAKU MENURUT PENGELUARAN TAHUN 2010-2021
(Milyar Rupiah)
462,341.96

545,230
504,750

504,480
415,744.89

700000
377,108.91
340,390.21
298,033.80

600000
258,836.42
228,285.47
198,289.08

500000
171,740.74

400000
300000
200000
100000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

11 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Perekonomian Sulawesi Selatan berdasarkan besaran Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2019
mencapai Rp 504,75 triliun dan atas dasar harga konstan 2010
mencapai Rp 330,61 triliun sedangkan PDRB perkapita tercatat Rp
57,03 juta atau US $ 4.030,18. Ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2019
tumbuh 6,92%. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua
lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan
usaha Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 10,99%. Dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah
Tangga (PKLNPRT) yang tumbuh 35,85%. Ekonomi Sulawesi Selatan
Triwulan IV-2019 bila dibandingkan Triwulan IV-2018 (y-on-y) tumbuh
sebesar 6,48%, sedikit lebih tinggi jika dibandingkan periode sama
tahun sebelumnya sebesar 6,44%. Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan
IV-2019 mengalami kontraksi -5,42 persen bila dibandingkan triwulan
sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi hal ini disebabkan oleh efek
musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan
yang mengalami kontraksi sebesar -27,54%. Dari sisi pengeluaran
disebabkan oleh komponen ekspor yang mengalami kontraksi pada
level 3,83%, sedangkan impor meningkat tajam hingga 113,43%.
Perekonomian Sulawesi Selatan tahun 2019 tumbuh sebesar
6,92%. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Informasi
dan Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan tertinggi sebesar 10,99%, diikuti oleh Jasa Perusahaan
sebesar 10,53% serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,98%. Berdasarkan sumber
pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan Tahun 2019, sumber
pertumbuhan tertinggi berasal dari Perdagangan Besar dan Eceran,
reparasi mobil dan sepeda motor memiliki sumber pertumbuhan tertinggi
sebesar 1,39%, diikuti Industri Pengolahan sebesar 1,31%; konstruksi
sebesar 1,09%; Informasi dan Komunikasi sebesar 0,75% serta
pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,59%. Sementara

12 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dari lapangan usaha lainnya
sebesar 1,79%.
Struktur PDRB Sulawesi Selatan menurut lapangan usaha atas
dasar harga berlaku pada tahun 2019 tidak menunjukkan perubahan
berarti. Perekonomian Sulawesi Selatan masih didominasi oleh empat
lapangan usaha yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan 21,28%,
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
(14,80%); Konstruksi (14,18%) serta Industri Pengolahan (13,16%).
Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian
Sulawesi Selatan mencapai 63,42 persen 11.
Nilai PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada
tahun 2020 mencapai 504,48 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB
ini mengalami kenaikan sebesar 156,80 miliar rupiah dibandingkan
dengan tahun 2019 yang mencapai 504,32 triliun rupiah. Naiknya nilai
PDRB ini dipengaruhi oleh adanya inflasi, sedangkan produksi riil
barang dan jasa turun di tahun 2020. Hal ini terlihat dari PDRB harga
konstan 2010, dimana nilai PDRB turun dari 330,51 triliun rupiah pada
tahun 2019 menjadi 328,19 triliun rupiah pada tahun 2020. Hal ini
menunjukkan selama tahun 2020 Sulawesi Selatan mengalami
pertumbuhan ekonomi sekitar -0,70 persen, kontraksi dibandingkan
tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang kontraksi
merupakan dampak dari adanya pandemi Covid-19 yang terjadi sejak
Maret hingga akhir tahun.
Perekonomian Sulawesi Selatan berdasarkan besaran Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan IV-
2021 mencapai Rp 142,06 triliun dan atas dasar harga konstan 2010
mencapai Rp 88,46 triliun. Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan IV-2021
terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -0,70
persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan
Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,85 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada
Komponen Impor Barang dan Jasa sebesar 148,58 persen. Ekonomi
Sulawesi Selatan triwulan IV-2021 terhadap triwulan IV-2020 mengalami

13 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


pertumbuhan sebesar 7,89 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan
Usaha Pengadaan Listrik dan Gas mengalami pertumbuhan tertinggi
sebesar 26,48 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang
dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,73 persen.
Ekonomi Sulawesi Selatan kumulatif selama tahun 2021 terhadap
tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 4,65 persen (c-to-c). Dari
sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 10,87 persen. Sementara dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor
Barang dan Jasa sebesar 16,57 persen.
Selain itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari
banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup
menjadi perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan.
Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait
dengan daya beli ekonomi. Persentase penduduk miskin di Provinsi
Sulawesi Selatan pada September 2020 tercatat 800.240 orang atau
bertambah 23.410 orang dibandingkan Maret 2020 yang hanya 776.830
orang.
Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin (15/2)
mengatakan, peningkatan jumlah penduduk miskin di Sulsel secara
persentase sebesar 8,99 persen. "Pendataan terbaru kami, angka
kemiskinan bertambah 23,41 ribu atau meningkat 0,27 persen pada
September 2020 dibandingkan Maret 2020," ujarnya. Untuk
perbandingan jumlah penduduk miskin September 2020 terhadap
September 2019 mengalami penambahan 40.660 dari 759.580 orang
atau secara persentase naik 0,43 persen. Yos Rusdiansyah
mengatakan, selama periode September 2019-September 2020,
penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami peningkatan 32,69
ribu jiwa. Sedangkan di daerah pedesaan, juga mengalami peningkatan
sebesar 7,97 ribu jiwa. "Persentase penduduk miskin di perkotaan dan
di pedesaan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,70 dan
0,35 poin persen. Tapi paling tinggi di kota," katanya. Dia menyatakan,
ada beberapa penyebab angka kemiskinan itu naik, salah satunya

14 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


karena pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi
dan pendapatan warga. Penyebab lainnya, lanjut Yos, karena banyak
pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) pun semakin menganga. Akibatnya
pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menurun. "Apalagi
pertumbuhan ekonomi kita di Sulsel sempat mengalami kontraksi di
kuartal III," ucapnya12.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi
Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran
per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

TABEL I.B.
INDIKATOR KEMISKINAN MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

Jumlah
Penduduk Persentase Indeks Indeks
Garis
Miskin Penduduk Kedalaman Keparahan
KABUPATEN/KOTA Kemiskinan
(Dalam Miskin Kemiskinan Kemiskinan
ribuan)

Kepulauan Selayar 17,36 12,83 2,87 0,90 370,380

Bulukumba 30,49 7,26 0,60 0,09 330,161

Bantaeng 16,91 9,03 1,35 0,28 309,357

Jeneponto 54,05 14,88 2,02 0,41 359,883

Takalar 25,93 8,70 1,08 0,19 356,973

Gowa 57,99 7,53 0,92 0,17 385,820

Sinjai 22,27 9,14 1,08 0,22 294,916

Maros 34,85 9,89 2,50 0,89 405,944

Pangkajene Dan Kepulauan 47,07 14,06 1,81 0,31 322,958

Barru 14,92 8,57 1,07 0,21 322,248

15 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Bone 76,25 10,06 1,35 0,29 325,422

Soppeng 16,45 7,25 0,69 0,12 297,546

Wajo 27,48 6,91 1,06 0,26 311,017

Sidenreng Rappang 14,44 4,79 0,60 0,13 312,800

Pinrang 31,85 8,46 1,54 0,40 294,349

Enrekang 25,40 12,33 1,70 0,38 331,667

Luwu 46,18 12,78 2,71 0,72 318,911

Tana Toraja 28,87 12,35 3,10 1,12 316,911

Luwu Utara 42,48 13,60 2,55 0,61 342,277

Luwu Timur 20,83 6,98 1,11 0,25 333,739

Toraja Utara 28,64 12,41 1,99 0,46 314,426

Makassar 65,12 4,28 0,60 0,15 418,831

Parepare 7,62 5,26 0,71 0,15 323,839

Palopo 14,37 7,82 1,15 0,29 324,233

Sulawesi Selatan 767,80 8,69 1,45 0,34 329,880

Sumber :Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2021

Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis


Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan
(GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk
miskin. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran
kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori
per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili
oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan
susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum
untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi
kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di
perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan.

16 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK I.B.2
PERSENTASE KEMISKINAN MENURUT KABUPATEN/ KOTA
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN 2021

Palopo 1.15
Parepare 0.71
Makassar 0.6
Toraja Utara 1.99
Luwu Timur 1.11
Luwu Utara 2.55
Tana Toraja 3.1
Luwu 2.71
Enrekang 1.7
Pinrang 1.54
Sidenreng Rappang 0.6
Wajo 1.06
Soppeng 0.69
Bone 1.35
Barru 1.07
Pangkajene Dan Kepulauan 1.81
Maros 2.5
Sinjai 1.08
Gowa 0.92
Takalar 1.08
Jeneponto 2.02
Bantaeng 1.35
Bulukumba 0.6
Kepulauan Selayar 2.87

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

13
Sumber : BPS Sulsel 2021

C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan


Manusia adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek
huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara dan seluruh
dunia. Indeks Pembangunan Manusia digunakan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara
berkembang atau negara terbelakang dan juga mengukur pengaruh dari
kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup.

Berdasarkan standar internasional, Indeks Pembangunan


Manusia (IPM) dikategorikan sebagai berikut: kategori sangat tinggi, jika

17 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


IPM > 0.900; kategori tinggi, jika IPM>0,800-0,899; kategori sedang, jika
IPM 0,500-0,799; dan kategori rendah, jika IPM <0,500.
Untuk menghitung nilai dari masing-masing indeks pembentuk
IPM, UNDP telah menetapkan batas bawah dan batas atas yang terus
berkembang dari waktu ke waktu, pada tahun 1990 batas diperoleh dari
hasil observasi, sedangkan pada tahun 1994 menggunakan suatu nilai
batas tertentu. Pada tahun 2009, batas yang digunakan adalah:
1. Batas bawah angka harapan hidup adalah 25 tahun dan batas
atasnya 85 tahun.
2. Indeks rata-rata lama sekolah nilainya antara 0 sampai dengan 100
persen.
3. Indeks Melek Huruf memiliki batas bawah 0 persen atas 100 persen.
4. PDB perkapita menggunakan nilai minimal 100 US$ dan maksimal
40000 US$.

Pembangunan manusia merupakan model pembangunan yang


menurut United Nations Development Programme (UNDP) ditujukan
untuk memperluas pilihan-pilihan yang dapat ditumbuhkan melalui
upaya pemberdayaan penduduk. Walaupun pada dasarnya, pilihan
tersebut tidak terbatas dan terus berubah, tetapi dalam konteks
pembangunan, pemberdayaan penduduk ini dicapai melalui upaya
menitikberatkan pada peningkatan kemampuan dasar manusia yaitu
meningkatnya derajat kesehatan, pengetahuan dan keterampilan agar
dapat digunakan untuk mempertinggi dalam kegiatan produktif, sosial
budaya dan politik.
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan
memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat,
pengetahuan, dan standar hidup layak. IPM merupakan indikator yang
digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka
panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua
aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian.
Secara umum pembangunan manusia Indonesia terus mengalami
kemajuan selama periode 2010 hingga 2018. IPM Indonesia meningkat
dari 66,53 pada tahun 2010 menjadi 71,39 pada tahun 2018. Selama

18 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


periode tersebut, IPM Indonesia rata-rata tumbuh sebesar 0,88 persen
per tahun dan meningkat dari level „ edang‟ menjadi „tinggi‟ mulai tahun
2016. Pada periode 2017–2018, IPM Indonesia tumbuh 0,82 persen.
Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari
peningkatan setiap komponennya. Selama periode 2010–2018,
peningkatan IPM didorong oleh kenaikan setiap komponen pembentuk
IPM.
Pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan.
Pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia
mencapai 71,66. Angka ini meningkat sebesar 0,27 poin atau tumbuh
sebesar 0,99 persen dibandingkan tahun 2018. Bayi yang lahir pada
tahun 2018 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,66 tahun,
lebih lama 0,27 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun
sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perlambatan
pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2020
dibanding tahun-tahun sebelumnya. BPS mengatakan kondisi ini
disebabkan pandemi Covid-19 yang melanda tanah air. IPM Indonesia
tahun 2020 tercatat sebesar 71,94 atau tumbuh 0,03 persen (meningkat
0,02 poin) dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Kenaikan yang
sangat tipis ini memang tidak biasa, karena kenaikan pada tahun-tahun
sebelumnya, setiap tahun IPM biasanya meningkat sekitar 0,5 sampai
0,6 persen. Tetapi pada tahun 2020 hal itu tidak terjadi, IPM nya hampir
flat, salah satu penyebabnya karena ada Covid-19. Perlambatan
pertumbuhan IPM tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh turunnya rata-
rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Indikator ini turun dari
Rp11,30 juta pada tahun 2019 menjadi Rp11,01 juta pada tahun 2020.
Secara umum, pembangunan manusia Sulawesi Selatan terus
mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2019. IPM Sulawesi
Selatan meningkat dari 66,00 pada tahun 2010 menjadi 71,66 pada
tahun 2019. Selama periode tersebut, IPM Sulawesi Selatan rata‐rata
tumbuh sebesar 0,92 persen per tahun. Pada periode 2018‐2019, IPM
Sulawesi Selatan tumbuh 1,07 persen. Pertumbuhan pada periode

19 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


tersebut meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode
2017‐2018 sebesar 0,80 persen. Sampai dengan tahun 2016, status
pembangunan manusia di Sulawe i Selatan ma ih pada level „ edang‟,
namun sejak tahun 2017 status pembangunan Sulawesi Selatan sudah
ma uk pada kelompok level „tinggi‟.

TABEL I.C.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) SULAWESI SELATAN

Kode Kab/ Kota 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

7300 SULSEL 66,65 67,26 67,92 68,49 69,15 69,76 70,34 70,9 71.66 71,93 67,76

7301 Selayar 62,53 62,87 63,16 63,66 64,32 64,95 65,39 66 66,9 67,38 69,62

7302 Bulukumba 63,36 63,82 64,27 65,24 65,58 66,46 67,08 67,1 68,3 68,99 68,99

7303 Bantaeng 63,07 63,99 64,88 65,77 66,2 66,59 67,27 67,8 68,3 68,73 64,56

7304 Jeneponto 58,95 59,62 60,55 61,45 61,61 61,81 62,67 63,3 64 64,26 67,72

7305 Takalar 60,83 61,66 62,58 63,53 64,07 64,96 65,48 66,1 66,9 67,31 70,29

7306 Gowa 64,42 64,65 65,45 66,12 66,87 67,7 68,33 68,9 69,7 70,14 67,75

7307 Sinjai 62,13 62,74 63,47 63,83 64,48 65,36 65,8 66,2 67,1 67,6 70,41

7308 Maros 64,95 65,5 66,06 66,65 67,13 67,76 68,42 68,9 69,5 69,86 69,21

7309 Pangkep 63,6 64,3 65,24 66,16 66,65 66,86 67,25 67,7 68,3 68,72 71,13

7310 Barru 65,73 66,07 67,02 67,94 68,64 69,07 69,56 70,1 70,6 71 66,40

7311 Bone 60,21 60,77 61,4 62,09 63,11 63,86 64,16 65 65,7 66,06 68,99

7312 Soppeng 63,8 64,05 64,43 64,74 65,33 65,95 66,67 67,6 68,3 68,67 69,62

7313 Wajo 64 64,88 65,79 66,49 66,9 67,52 68,18 68,6 69,1 69,15 71,54

7314 Sidrap 65,88 66,19 67,15 68,14 69 69,39 69,84 70,6 71,1 71,21 71,45

7315 Pinrang 66,96 67,64 68,14 68,92 69,24 69,42 69,9 70,6 71,1 71,26 72,91

7316 Enrekang 67,03 67,74 68,39 69,37 70,03 70,79 71,44 72,2 72,7 72,76 70,85

7317 Luwu 64,71 65,43 66,39 67,34 68,11 68,71 69,02 69,6 70,4 70,51 69,49

7318 Tana Toraja 63,22 63,96 64,55 65,08 65,75 66,25 66,82 67,7 68,3 68,75 70,02

7322 Luwu Utara 65,57 65,99 66,4 66,9 67,44 67,81 68,35 68,8 69,5 69,57 73,34

7325 Luwu Timur 68,94 69,34 69,53 69,75 70,43 70,95 71,46 72,2 72,8 73,22 69,75

7326 Toraja Utara 64,48 64,89 65,65 66,15 66,76 67,49 67,9 68,5 69,2 69,33 82,66

7371 Kota Makasar 77,82 78,47 78,98 79,35 79,94 80,53 81,13 81,7 82,3 82,25 78,21
Kota Pare
7372 74,2 74,67 75,1 75,66 76,31 76,48 76,68 77,2 77,6 77,86 78,38
Pare
7373 Kota Palopo 74,02 74,54 75,02 75,65 76,27 76,45 76.71 77,3 78 78,06 72,24

14
Sumber : BPS Sulsel 2021

20 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK I.C
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA SULAWESI SELATAN

73.00
72.00 72.24
71.93
71.00 71.66
70.34
70.00 70.90
69.15
69.76
69.00
68.00 68.49
67.26
67.00 67.92

66.00 66.65
66.00
65.00
64.00
63.00
62.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

14
Sumber: BPS Sulsel 2021

Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat


digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian target
Sustainable Development Goals (SDGs) dan hasil kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan. Profil Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi
Selatan yang diterbitkan setahun sekali sejak tahun 1988. Dalam setiap
penerbitannya, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi
materi, analisis maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para
pengelola program di lingkup Dinas Kesehatan dan pengguna pada
umumnya.
SDGs merupakan sebuah program pembangunan berkelanjutan
dimana di dalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur
dengan tenggat waktu yang ditentukan. SDGs adalah agenda
pembangunan dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan
planet bumi. SDGs ini diterbitkan pada tanggal 21 Oktober 2015
menggantikan program sebelumnya yaitu MDGs (Millennium Development
Goals) sebagai tujuan pembangunan bersama sampai tahun 2030 yang
disepakati oleh banyak negara dalam forum resolusi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). Jadi kerangka pembangunan yang berkaitan dengan

21 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


perubahan situasi dunia yang sebelumnya menggunakan konsep MGDs
sekarang diganti dengan SDGs 15.

16

Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara,


termasuk pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang
dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh United
Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan
dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development
Report (HDR). IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar: (1) Umur panjang
dan hidup sehat, (2) Pengetahuan, (3) Standar hidup layak. IPM merupakan
indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/ penduduk). IPM dapat menentukan
peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/ negara. Bagi Indonesia
IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan
Dana Alokasi Umum 17.
Keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja
dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target Sustainable
Development Goals (SDGs) bidang kesehatan. SPM Kesehatan terdiri atas

22 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/
Kota.
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Provinsi terdiri atas:
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan atau berpotensi bencana provinsi;
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
provinsi.
Sedangkan Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota terdiri atas:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus) 18

Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan


Tahun 2021 ini adalah dalam rangka menyediakan media untuk memantau
dan mengevaluasi pencapaian atau hasil penyelenggaraan pembangunan
kesehatan tahun 2020 dengan mengacu kepada Visi SDGs 2015 dan SPM
Bidang Kesehatan tahun 2021. Sistematika penyajian Profil Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan 2021 ini adalah dalam bentuk narasi, tabel, dan
gambar.

23 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


BAB II
SARANA KESEHATAN

Sarana Kesehatan yang diuraikan pada bagian ini meliputi sarana


kesehatan di antaranya Puskesmas, Rumah Sakit, Sarana Produksi dan
Distribusi Farmasi dan Alat Kesehatan, Sarana Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Institusi Pendidikan Tenaga
Kesehatan serta Pembiayaan Kesehatan.

A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


75 tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di
bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Secara umum,
mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai
dengan rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas dapat
memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini
disepakati oleh puskesmas dan Dinas Kesehatan yang bersangkutan.
Dalam memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya
memiliki Sub unit Pelayanan seperti Puskesmas Pembantu (Pustu),
Puskesmas Keliling (Pusling), Posyandu, Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) maupun Pos Bersalin Desa (Polindes) 19.

Prinsip penyelenggaraan puskesmas, tugas, fungsi, dan wewenang,


meliputi:

 Paradigma sehat, yaitu puskesmas mendorong seluruh pemangku


kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan

24 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga
kelompok, dan masyarakat.
 Pertanggungjawaban wilayah, yaitu puskesmas menggerakkan dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
 Kemandirian masyarakat, yaitu puskesmas mendorong kemandirian
hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
 Pemerataan, adalah puskesmas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan
status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
 Teknologi tepat guna, yaitu puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna
yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan
tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
 Keterpaduan dan kesinambungan, yaitu puskesmas
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan UKM
dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan
Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen puskesmas.

Pada Tahun 2021 dalam upaya peningkatan mutu pelayanan


kesehatan masyarakat beberapa Puskesmas Non Perawatan telah
ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas Perawatan. Jumlah
puskesmas meningkat menjadi 461 unit terdiri dari Puskesmas
Perawatan sebanyak 304 unit dan Puskesmas Non Perawatan
sebanyak 157 unit dengan 1.304 Puskesmas Pembantu. Adapun
rasio puskesmas per 100.000 penduduk adalah 461 puskesmas
dibagi dengan seluruh jumlah penduduk Sulawesi Selatan dikalikan
dengan 100.000 penduduk.

461 Puskesmas x 100.000 penduduk = 5,02


9.192.621 jiwa

Artinya bahwa setiap 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan pada


tahun 2021 dilayani oleh 5 unit puskesmas.

25 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK II.A.1
RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK MENURUT KAB/
KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 5.02


PALOPO 6.58
PARE-PARE 4.68
MAKASSAR 3.10
TORAJA UTARA 10.48
LUWU TIMUR 5.64
LUWU UTARA 4.26
TANA TORAJA 7.30
LUWU 5.92
ENREKANG 6.16
PINRANG 4.18
SIDRAP 4.37
WAJO 6.11
SOPPENG 7.11
BONE 4.68
BARRU 6.55
PANGKEP 6.55
MAROS 3.61
SINJAI 6.10
GOWA 3.41
TAKALAR 5.07
JENEPONTO 4.58
BANTAENG 6.95
BULUKUMBA 4.54
SELAYAR 10.01

- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kabupaten Toraja Utara


dan Kabupaten Selayar merupakan kabupaten yang tertinggi rasio
puskesmasnya per 100.000 penduduk. Artinya di Kabupaten Toraja
Utara dan Selayar terdapat 10 unit puskesmas yang melayani setiap
100.000 penduduk. Dengan kata lain di Kabupaten Toraja Utara 1 unit
puskesmas melayani rata-rata 9.544 jiwa, sedangkan di Kabupaten
Selayar 1 unit puskesmas melayani rata-rata 9.992 jiwa. Sedangkan
menurut Kementerian HAM bahwa di setiap daerah 1 puskesmas
maksimal melayani 16.000 jiwa, sesuai dengan lampiran I Peraturan
Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor 34
tahun 2016 tentang kriteria daerah kabupaten/ kota peduli Hak Asasi
Manusia20.

26 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK II.A.2
PERKEMBANGAN JUMLAH PUSKESMAS DI SULAWESI SELATAN
SELAMA TAHUN 2011-2021

470

460 460 461 461


459

450 451
448 448
446

440 440

430 431

423
420

410

400
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

B. RUMAH SAKIT

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.30 Tahun 2019


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Rumah
Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama
pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin
ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya.
Izin mendirikan adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang kepada instansi pemerintah, pemerintah daerah, atau badan
swasta yang akan mendirikan bangunan atau mengubah fungsi
bangunan yang telah ada untuk menjadi rumah sakit setelah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini. Izin
operasional adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
sesuai kelas rumah sakit kepada penyelenggara/ pengelola rumah sakit

27 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan di rumah sakit setelah
memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri21.

TABEL II.B
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM & KHUSUS)
MENURUT KEPEMILIKAN/ PENGELOLA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2011-2021

Tahun
No Pengelola /
Kepemilikan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Kementerian Kesehatan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 Pemerintah Prov/Kab/Kota 37 37 37 37 37 37 35 ⃰ 38 39 41 38

3 TNI/POLRI 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 7

4 BUMN/Kementerian Lain 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 0

5 Swasta 39 39 48 48 48 48 57 55 59 61 61

Jumlah 86 86 86 95 87 87 102 106 110 114 108

Sumber: Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan 2011-2021

Tabel II.B.1 menunjukkan pada tahun 2011–2021, perkembangan


jumlah Rumah Sakit (Umum dan Khusus) di Sulawesi Selatan
cenderung relatif stabil. Pada Tahun 2021 terjadi pengurangan jumlah
Rumah Sakit karena berubah status atau tak beroperasi lagi. Data
terinci pada lampiran Tabel 4.
Rasio tempat tidur Rumah Sakit terhadap jumlah penduduk juga
dapat menggambarkan kemampuan Rumah Sakit tersebut dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk tahun
2021, jumlah tempat tidur dan rasionya terhadap 100.000 penduduk
tercatat sebanyak 10.427 tempat tidur dengan rasio sebesar 113,43

28 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


atau rata-rata setiap tempat tidur Rumah Sakit melayani 881 penduduk
dalam setahun.

C. SARANA PRODUKSI, DISTRIBUSI SEDIAAN FARMASI, & ALAT


KESEHATAN

Ketersediaan farmasi dan alat kesehatan memiliki peran yang


signifikan dalam pelayanan kesehatan. Akses masyarakat terhadap obat
khususnya obat esensial merupakan salah satu hak asasi manusia.
Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi
pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik publik maupun
privat. Sebagai komoditi khusus, semua obat yang beredar harus
terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya yang
dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga diterima konsumen adalah
menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat
menjaga keamanan secara fisik serta dapat mempertahankan kualitas
obat di samping tenaga pengelola yang terlatih.

Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam program obat dan


perbekalan kesehatan adalah pengendalian obat dan perbekalan
kesehatan diarahkan untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu
sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penyalahgunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan atau penggunaan yang salah/tidak tepat
serta tidak memenuhi mutu keamanan dan pemanfaatan yang dilakukan
sejak proses produksi, distribusi hingga penggunaannya dimasyarakat.
Cakupan sarana produksi bidang kefarmasian dan alat kesehatan
menggambarkan tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan
yang melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian dan alat
kesehatan. Yang termasuk sarana produksi di bidang kefarmasian dan
alat kesehatan antara lain Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional
(IOT), Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA), Usaha Kecil Obat
Tradisional (UKOT), Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Produksi
Alat Kesehatan Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

29 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


(PKRT), dan Industri Kosmetika. Sarana produksi dan distribusi di
Indonesia masih menunjukkan adanya ketimpangan dalam hal
persebaran jumlah.
Sebagian besar sarana produksi maupun distribusi berlokasi di
Indonesia bagian Barat yaitu Sumatera dan Jawa dengan proporsi
sebesar 94,4% sarana produksi dan 78,4% sarana distribusi.
Ketersediaan ini terkait dengan sumberdaya obat yang merupakan salah
satu komponen yang tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Akses
terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah satu hak asasi
manusia. Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan
kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik
publik dan privat. Sebagai komoditi khusus, semua obat yang beredar
harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya yang
dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga ke tangan konsumen
adalah menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan
yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat
mempertahankan kualitas obat di samping tenaga pengelola yang
terlatih.
Ketersediaan ini terkait dengan sumberdaya yang dimiliki dan
kebutuhan pada wilayah setempat. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai
salah satu acuan dalam kebijakan untuk mengembangkan jumlah
sarana produksi dan distribusi kefarmasian dan alat kesehatan di
Indonesia bagian Tengah dan Timur, sehingga terjadi pemerataan
jumlah sarana tersebut di seluruh Indonesia. Selain itu, hal ini bertujuan
untuk membuka akses terhadap keterjangkauan masyarakat terhadap
sarana kesehatan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Jumlah
sarana kesehatan yang dilaporkan oleh kabupaten/ kota untuk tahun
2021 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

30 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


TABEL II.C
JUMLAH SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SARANA KESEHATAN JUMLAH

Industri Farmasi 0

Industri Obat Tradisional 0

Usaha Mikro Obat Tradisional 34

Produksi Alat Kesehatan 17

Pedagang Besar Farmasi 38

Apotek 1414

Apotek PRB 23

Toko Obat 386

Toko Alkes 29

Sumber: Program Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Selatan 2021

D. SARANA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT

Dalam mewujudkan masyarakat sehat diperlukan kesadaran


setiap anggota masyarakat akan pentingnya perilaku sehat,
berkeinginan, serta berdaya untuk hidup sehat. Masyarakat bersinergi
membangun kondisi lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat.
Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di desa dan kelurahan,
seperti adanya Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu).
UKBM yang ada di desa dan kelurahan menjadi ciri khas bahwa
desa dan kelurahan tersebut telah menjadi desa kelurahan siaga aktif.
Dinyatakan demikian karena penduduk di desa dan kelurahan siaga
tersebut dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar
dan mengembangkan UKBM serta melaksanakan surveilans berbasis
masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi,
lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan

31 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, masyarakat guna memperoleh pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. Upaya peningkatan peran dan
fungsi posyandu bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah saja,
namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader.
Peran kader dalam penyelenggaraan posyandu sangat besar karena
selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga
sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal lima
program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi, Imunisasi, dan Penanggulangan Diare. Untuk memantau
perkembangannya, posyandu dikelompokkan ke dalam empat strata,
yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan
Posyandu Mandiri22.

1. Posyandu Purnama dan Mandiri

Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi


dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari BKKBN dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan
dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan
dan keluarga berencana.
Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui
pengembangan UKBM digunakan persentase desa yang memiliki
posyandu. Posyandu merupakan wahana kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang memberikan layanan lima kegiatan utama (KIA,

32 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat.
GRAFIK II.D.1.1
PROSENTASE CAKUPAN POSYANDU AKTIF PER KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
SULAWESI SELATAN 69.9
63.9
PARE-PARE 100.0
100.0
TORAJA UTARA 60.2
59.5
LUWU UTARA 71.1
53.8
LUWU 59.5
73.4
PINRANG 81.5
84.4
WAJO 72.4
85.7
BONE 82.5
83.6
PANGKEP 85.6
56.3
SINJAI 96.7
56.7
TAKALAR 33.4
72.9
BANTAENG 67.3
26.6
SELAYAR 46.6

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2021


Grafik III.D.1 menunjukkan pencapaian posyandu purnama
dan mandiri (posyandu aktif) Tahun 2021 di Sulawesi Selatan
sebesar 69,90%, yang tertinggi capaiannya yaitu Kota Makassar dan
Parepare 100%, Kabupaten Sinjai 96,7%, Kabupaten Soppeng
86,7%, dan Kabupaten Pangkep 85,6%. Sedangkan pencapaian
posyandu terendah yaitu Kabupaten Bulukumba 26,6%, dan Takalar
34,4%, tidak jauh berbeda dengan cakupan tahun 2020.
Untuk Tahun 2021 jumlah posyandu sebanyak 10.342 unit:
Status Pratama (4,6%), status Madya (25,4%), status Purnama
(53,11%), status Mandiri (7,49%). Posyandu yang aktif sebanyak
7.234 (69,90%) dengan rasio posyandu sebanyak 1,7 per 100 balita.
Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 10.

33 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK II. D.1.2
PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

Pratama, 4.64%

Mandiri, 14.10%

Madya, 25.41%

Purnama, 55.85%

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2021

2. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

Keberhasilan pembangunan kesehatan, yang salah satunya


ditandai dengan ketersediaan sarana kesehatan, belum dapat
dirasakan oleh seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat di
daerah yang sulit dijangkau karena kendala geografis, ekonomi,
informasi, dan sosial budaya. Padahal berbagai permasalahan
kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan secara
khusus dan terpadu terjadi di daerah tersebut. Permasalahan
kesehatan masyarakat tersebut, antara lain balita gizi buruk, avian
influenza, kejadian luar biasa demam berdarah dengue, campak,
polio serta diare. Untuk mengatasi dan menanggulangi
permasalahan tersebut perlu dilakukan surveilans/ penanganan
faktor risiko (penyakit, gizi, perilaku, dan lingkungan) secara efisien
dan efektif dengan upaya mendekatkan akses pelayanan kesehatan
kepada masyarakat di desa. Oleh karena itulah, perlu adanya upaya
kesehatan yang berbasis masyarakat agar upaya kesehatan lebih
tercapai (accessible), lebih terjangkau (affordable), serta lebih
berkualitas (quality)23.

34 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Dalam perkembangan pemberdayaan masyarakat, telah
tumbuh dan berkembang berbagai upaya kesehatan yang berbasis
masyarakat (UKBM). Untuk itu, perlu dikembangkan suatu bentuk
UKBM yang dapat berfungsi mengkoordinasikan seluruh UKBM.
Fungsi koordinasi ini diperlukan agar penyelenggaraan UKBM
tersebut dapat bersinergi dalam upaya mewujudkan Desa Siaga.
Perwujudan Desa Siaga ini adalah dalam rangka mempercepat
pencapaian Desa Sehat. Unit UKBM yang berfungsi koordinatif di
desa tersebut adalah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
Pos Kesehatan Desa, selanjutnya disingkat dengan
Poskesdes, adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/
menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Poskesdes dibentuk sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar setiap hari bagi masyarakat di desa serta sebagai
sarana untuk mempertemukan upaya masyarakat dan dukungan
Pemerintah. Pelayanan Poskesdes meliputi upaya promotif,
preventif, dan kuratif sesuai dengan kewenangannya yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan
melibatkan kader kesehatan.
Kegiatan poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan
dasar yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui,
kesehatan anak dan pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans
penyakit, revisi juknis surveilans gizi, surveilans perilaku berisiko,
surveilans lingkungan, dan masalah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratan kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap
bencana. Sebagai bentuk pertanggungjawaban maka kegiatan di
poskesdes didukung dengan pencatatan dan pelaporan. Poskesdes
merupakan pendorong dalam menumbuh kembangkan terbentuknya
UKBM lain di masyarakat serta meningkatkan partisipasi masyarakat
dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah dan mufakat

35 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


oleh forum desa siaga aktif atau forum kesehatan lainnya yang
sudah ada, yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi
masyarakat setempat.
engertian „de a‟ atau ang di ebut dengan nama lain adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia23.
GRAFIK II.D.2
JUMLAH POSKESDES BERDASARKAN DATA PROFIL
KESEHATAN
TAHUN 2011-2017

1,750
1,706
1,700 1,683

1,650 1,610

1,600 1,641

1,550 1,579
1,547
1,500
1,450
1,435
1,400
1,350
1,300
1,250
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Sumber : Profil Dinas Kesehatan kabupaten/ kota

Untuk tahun 2018, 2019, 2020 dan 2021 ini data jumlah
poskesdes tidak dilampirkan karena berdasarkan format profil
terbaru tidak ada permintaan dari Pusdatin Kemenkes RI.

3. Desa Siaga

Dalam Kepmenkes No. 564 Tahun 2006 tentang Pedoman


Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga disebutkan bahwa kriteria

36 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Desa Siaga adalah memiliki minimum satu poskesdes. Poskesdes,
singkatan dari Pos Kesehatan Desa, adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam
rangka mendekatkan/ menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. Poskesdes juga dibentuk sebagai sarana
kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat
dan dukungan pemerintah. Poskesdes juga merupakan koordinator
segala UKBM yang ada di suatu desa atau kelurahan.
Desa atau Kelurahan Siaga Aktif adalah desa atau kelurahan
yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui
Pos Kesehatan Desa (poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada
di wilayah tersebut seperti Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu
(pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) atau sarana
kesehatan lainnya. Memiliki Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang melaksanakan upaya survailans berbasis
masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi,
lingkungan, dan perilaku), penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, serta penyehatan lingkungan24. Untuk
tahun 2018 angka Desa Siaga tak dikumpulkan lagi sesuai
permintaan Pusdatin berdasarkan tabel yang ada.

37 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan


kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu
unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan
sebagai Hak Asasi Manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian
berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat secara terarah, terpadu
dan berkesinambungan, adil dan merata, serta aman, berkualitas, dan
terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, yang memiliki
etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus
menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, serta pembinaan,
pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan upaya kesehatan
memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri


dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Asisten
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma III 25.

38 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK III.1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

Tenaga Pendidik 12
Pejabat Struktural 1,218
Ahli Laboratorium Medis 968
Tenaga Medis 10,043
Tenaga Perawat 12,148
Tenaga Bidan 6,084
Tenaga Kesehatan Masyarakat 1,746
Tenaga Kesehatan Lingkungan 835
Tenaga Gizi 1,031
Tenaga Teknik Biomedik 632
Tenaga Keterapian Fisik 331
Tenaga Keteknisian Medis 1,047
Tenaga Apoteker 1,220
Tenaga Teknis Kefarmasian 1,062
Tenaga Dukungan Manajemen 4,511

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000

Sumber: Seksi SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan


kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan
kesehatan di masyarakat. Saat ini jumlah tenaga kesehatan di Sulawesi
Selatan yang tercatat melalui Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota pada tahun
2021 sebanyak 42.355 orang (pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga
kesehatan yang terbesar adalah perawat 32% (13.581 orang), bidan
20,96% (8.880 orang), kemudian tenaga medis sebesar 9,3% (3.945
orang). Sedangkan jumlah tenaga dalam lingkup Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan berdasarkan data Subag Kepegawaian tahun 2021
berjumlah 260 orang.

39 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK III.2
PRESENTASE TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
Pejabat Struktural, Tenaga Pendidik, 12, Tenaga Teknis
1,218, 3% 0% Kefarmasian, 1,062, 3%
Ahli Laboratorium
Medis, 968, 2% Tenaga Apoteker,
1,220, 3%
Tenaga
Dukungan Tenaga Keteknisian
Manajemen, Medis, 1,047, 2%
4,511, 11%
Tenaga Keterapian
Fisik, 331, 1%
Tenaga Teknik
Biomedik, 632, 2%
Tenaga Medis, 10,043,
23% Tenaga Gizi,
1,031, 2%

Tenaga
Kesehatan
Lingkungan,
835, 2%

Tenaga Bidan, 6,084,


14%
Tenaga Perawat,
12,148, 28%

Tenaga Kesehatan
Masyarakat, 1,746, 4%

Sumber: Seksi SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

A. TENAGA MEDIS

Tenaga medis adalah tenaga ahli kedokteran dengan fungsi


utamanya adalah memberikan pelayanan medis kepada pasien
dengan mutu sebaik-baiknya dengan menggunakan tata cara dan
teknik berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang berlaku serta
dapat dipertanggungjawabkan 26.
Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, yang termasuk
tenaga kesehatan dalam kelompok tenaga medis terdiri atas dokter,
dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. Tenaga medis
adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan dokter
keluarga.

40 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Hingga tahun 2021 di Sulawesi Selatan tercatat jumlah tenaga
medis sebanyak 10.043 orang terdiri dari dokter spesialis sebanyak
2.120 orang, dokter umum sebanyak 1.958 orang, dokter gigi
sebanyak 809 orang dan dokter spesialis gigi sebanyak 127 orang
dengan rasio tenaga medis sebanyak 109,60 per 100.000 penduduk.
Artinya ada sebanyak 109 sampai 110 orang tenaga medis yang
melayani 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan.

GRAFIK III.A
JUMLAH TENAGA MEDIS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

Dokter Gigi Spesialis 127

Dokter Gigi [VALUE]

Dokter Spesialis 2,120

Dokter Umum 1,958

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Untuk rasio masing-masing tenaga medis per 100.000


penduduk berdasarkan data yang diterima melalui aplikasi SDK
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2021 diperoleh bahwa :
1. Rasio dokter spesialis sebesar 23,1/100.000 penduduk atau
(3,7:16.000). Artinya rasio tersebut telah memenuhi target yang
ditentukan oleh WHO untuk tahun 2021 yaitu 23/100.000
penduduk. Hal ini telah melebihi target yang ditentukan oleh

41 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor 34 Tahun 2016 bahwa
Rasio Tenaga Dokter Spesialis per penduduk adalah 1:16.000. 20
2. Rasio dokter umum 21,34 per 100.000 penduduk. Kementerian
Hukum dan HAM berpendapat bahwa rasio dokter umum adalah
1:2.500 atau 40:100.000 penduduk. Artinya Provinsi Sulawesi
Selatan belum memenuhi target rasio dokter umum menurut
WHO maupun menurut Kementerian Hukum dan HAM. Provinsi
Sulawesi Selatan masih kekurangan dokter umum sekitar
19/100.000 penduduk.
3. Rasio dokter gigi sebesar 8,82 per 100.000, belum memenuhi
rasio yang ditetapkan oleh WHO sebesar 23/100.000 penduduk.
4. Rasio spesialis dokter gigi sebanyak 1,38 per.100.000 penduduk,
belum memenuhi rasio dari WHO sebesar 23/100.000 penduduk.
Data terinci pada lampiran Tabel 11.

B. TENAGA KEFARMASIAN

GAMBAR III.B
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012-2021
1400
1144 1220
1143
1200 1121 1105
1076 1062
1025
1000
733 743
800 658 734
695
680
633 649
584 584
600 509
457

400

200

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker

Sumber: Seksi SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

42 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Untuk tenaga kefarmasian Tahun 2021 ini telah berjumlah
2.282 orang dengan rincian Tenaga Teknis Kefarmasian sebanyak
1.062 orang atau 46,53% dari seluruh tenaga kefarmasian dengan
rasio 11,55 per 100.000 penduduk, artinya ada 11 atau 12 orang
Tenaga Teknis Kefarmasian di Sulawesi Selatan yang melayani
setiap 100.000 penduduk. Sedangkan Tenaga Apoteker sebanyak
1.220 orang atau 53,46% dengan rasio 13,27 per 100.000 penduduk,
artinya ada 13 orang Tenaga Apoteker di Sulawesi Selatan yang
melayani 100.000 penduduk. Total rasio tenaga kefarmasian per
100.000 penduduk yaitu 24,82 per 100.000 penduduk.
Sesuai Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
tahun 2018 tenaga apoteker adalah 9/100.000 penduduk, maka
berdasarkan data tersebut di atas maka tenaga apoteker telah
memenuhi target rasio yang telah ditetapkan. Begitu pula dengan
standar WHO yaitu 23/100.000 penduduk, artinya Provinsi Sulawesi
Selatan telah memenuhi jumlah tenaga kefarmasian.

C. TENAGA GIZI

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26


Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktek
Tenaga Gizi menyebutkan bahwa Tenaga Gizi adalah setiap orang
yang telah lulus pendidikan di bidang gizi sesuai ketentuan peraturan
perundangan-undangan. Pelayanan Gizi adalah suatu upaya
memperbaiki atau meningkatkan, makanan, dietetik masyarakat,
kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis,
simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan
dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam
kondisi sehat atau sakit.
Surat Tanda Registrasi Tenaga Gizi yang selanjutnya disebut
STRTGz adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada
Tenaga Gizi yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Surat Izin Praktek

43 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tenaga Gizi yang selanjutnya disingkat SIPTGz adalah bukti tertulis
pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik pelayanan gizi
secara mandiri. Surat Izin Kerja Tenaga Gizi yang selanjutnya
disebut SIKTGz adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan pelayanan gizi di fasilitas pelayanan
kesehatan. Standar Profesi Tenaga Gizi adalah batasan kemampuan
minimal yang harus dimiliki/ dikuasai oleh tenaga gizi untuk dapat
melaksanakan pekerjaan dan praktek pelayanan gizi secara
professional yang diatur oleh organisasi profesi 27.

Tenaga gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai berikut:
Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan dietetik;
Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi
perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling dan
edukasi serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan
makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan
dokumentasi pelayanan gizi;
Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
pelayanan gizi; dan
Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak
atau kelompok orang dalam jumlah besar.

Tenaga gizi technical registered dietisien dalam


melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud, hanya terbatas
pada:
Pemberian pelayanan gizi untuk orang sehat dan dalam kondisi
tertentu, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, bayi, anak, dewasa, dan
lanjut usia.
Pemberian pelayanan gizi untuk orang sakit tanpa komplikasi.

44 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK III.C
JUMLAH TENAGA GIZI DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2013–2021
1200
1098
1067
1031

1000 962 954


920 935

785
800
708

600

400

200

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Berdasarkan grafik pada Gambar IV.C. di atas jumlah tenaga


gizi hingga tahun 2021 sebanyak 1.031 orang dengan rasio 11,27/
100.000 penduduk, artinya ada 11 orang tenaga gizi di Sulawesi
Selatan yang melayani 100.000 penduduk. Data terinci pada
lampiran Tabel 13.

D. TENAGA KEPERAWATAN

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan,


keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat yang dimiliki
dalam batas-batas kewenangan yang dimilikinya (PPNI, 1999).
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan
perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1239/MenKes/SK/XI/2001 tentang
Registrasi dan Praktek Perawat pada pasal 1 ayat 1).

45 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan
sakit maupun sehat. Perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri
yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan. Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik sehat maupun sakit. Praktek keperawatan adalah
pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan
keperawatan. Asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi
perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat
dirinya.
Uji kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program studi keperawatan. Sertifikat
kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi
perawat yang telah lulus uji kompetensi untuk melakukan praktek
keperawatan. Sertifikat profesi adalah surat tanda pengakuan untuk
melakukan praktek keperawatan yang diperoleh lulusan pendidikan
profesi.
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap perawat yang
telah memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi dan telah
mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta telah diakui secara
hukum untuk menjalankan praktek keperawatan. Surat Tanda
Registrasi yang disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan
oleh konsil keperawatan kepada perawat yang telah diregistrasi.
Surat Izin Praktik Perawat yang disingkat SIPP adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/ kota kepada
perawat sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan Praktek
Keperawatan 28.

46 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK III.D
JUMLAH TENAGA PERAWAT DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012-2021

18000
16370
16000

14000 13561

12148
12000 11019 11005 10956

10000 9332 9289


8570 8444

8000

6000

4000

2000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: SDK Dinkes Prov. Sulsel 2021

Jumlah tenaga perawat tahun 2021 di Sulawesi Selatan


sebesar 12.148 orang dengan rasio sebesar 132,84 per 100.000
penduduk, artinya ada sekitar 132 sampai 133 perawat yang
melayani 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan. Berdasarkan
Renstra Sulawesi Selatan tahun 2018-2023 menetapkan rasio
perawat yaitu 100/100.000 penduduk, maka jumlah perawat yang
ada saat ini sudah memenuhi rasio.

E. TENAGA BIDAN

Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program


pendidikan bidan yang diakui di negaranya dan telah lulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftarkan
(register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan
praktek bidan. Definisi ini ditetapkan melalui kongres ICM
(International Confederation of Midwives) ke-27 yang dilaksanakan
pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia.

47 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Sedangkan definisi terbaru dari ICM (International
Confederation of Midwives) yang dikeluarkan pada Juni 2011, bidan
adalah seseorang yang telah menyelesaikan (lulus) program
pendidikan kebidanan yang diakui secara resmi oleh negaranya
serta berdasarkan kompetensi praktek kebidanan dasar yang
dikeluarkan ICM dan kerangka kerja dari standar global ICM untuk
pendidikan kebidanan, telah memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan untuk didaftarkan (register) dan atau memiliki izin
yang sah (lisensi) untuk melakukan praktek kebidanan, dan
menggunakan gelar/ hak sebutan sebagai bidan, serta mampu
menunjukkan kompetensinya di dalam praktek kebidanan. Definisi
yang terakhir ini adalah definisi yang berlaku saat ini hingga ditinjau
kembali oleh ICM pada Tahun 201729.

Dahulu definisi bidan hanyalah sebagai sebutan bagi orang


yang belajar di sekolah khusus untuk menolong perempuan saat
melahirkan. en ebutan „menolong perempuan‟ bukan berarti
seorang bidan dapat dipersepsikan layaknya sebagai seorang
pembantu. Penolong di sini dapat diartikan sebagai orang yang
memberikan pertolongan berupa layanan kesehatan yang memadai
kepada ibu yang sedang melahirkan atau persalinan. Persalinan
yang sesungguhnya adalah menempatkan seorang ibu sebagai
pelaku utama sedangkan orang-orang yang di sekitarnya berstatus
sebagai penolong, termasuk di dalamnya adalah bidan dan dokter
spesialis kandungan. Persalinan yang ditolong bidan adalah
persalinan yang normal. Bila ditemui adanya kelainan maka seorang
bidan harus merujuk ke dokter spesialis kebidanan dan penyakit
kandungan (Dokter Sp.O.G.) untuk melakukan pertolongan lanjutan
dalam mengatasi kelainan tersebut.

Ikatan Bidan Indonesia menetapkan bahwa bidan adalah


seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui
pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,

48 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktik kebidanan 30.

GRAFIK III.E
JUMLAH TENAGA BIDAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012-2021

12000
10749

10000
8878

8000

6084
6000
4945 5093
4569
4195
3853 3951
3713
4000

2000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Menurut Undang-undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga


Kesehatan, bidan adalah tenaga kesehatan yang dikelompokkan ke
dalam tenaga kebidanan, memiliki kewenangan untuk melakukan
pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan
pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB. Di dalam
keadaan tertentu yakni suatu kondisi tidak adanya Tenaga
Kesehatan yang memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta tidak dimungkinkan
untuk dirujuk maka seorang bidan dapat memberikan pelayanan
kedokteran dan atau kefarmasian di luar kewenangannya dalam
batas tertentu25.

49 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


F. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI

Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014 tenaga Kesehatan


Masyarakat terdiri atas Epidemiolog Kesehatan, tenaga Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Pembimbing Kesehatan Kerja, tenaga
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, tenaga Biostatistik dan
Kependudukan, serta tenaga Kesehatan Reproduksi dan Keluarga.
Tenaga Kesehatan Lingkungan terdiri atas tenaga Sanitasi
Lingkungan, Entomolog Kesehatan, dan Mikrobiolog Kesehatan25.
Pola hidup sehat bisa dimulai dari diri sendiri, seperti yang
diamanatkan dalam Inpres No.1 Tahun 2017 yaitu 1) Peningkatan
aktivitas fisik, 2) Peningkatan perilaku hidup sehat, 3) Penyediaan
pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, 4) Peningkatan,
pencegahan dan deteksi dini penyakit, 5) Peningkatan kualitas
lingkungan dan 6) Peningkatan edukasi hidup sehat31.
Jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Selatan
dari hasil pengumpulan data aplikasi SDK Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan pada tahun 2020 tercatat 1.659 orang dengan
rasio sebesar 18,07 dari 100.000 penduduk. Adapun jumlah tenaga
sanitasi yang dilaporkan sebanyak 828 orang dengan rasio sebesar
9,2/100.000 penduduk.
GRAFIK III.F
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012-2021
2500
2171 2203
2038
2000
1746
1659
1455
1500 1324 1378
1287
1223

1000 847 897 835


794 828
658 680 651
614 595
500

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Tenaga Kesmas Tenaga Sanitasi

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

50 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tahun 2021 jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat tercatat
1.746 orang dengan rasio sebesar 19,09 per 100.000 penduduk,
artinya ada 19 orang tenaga Kesehatan Masyarakat yang melayani
100.000 penduduk di Sulawesi Selatan. Angka ini belum memenuhi
persyaratan WHO yaitu 23/100.000 penduduk. Adapun jumlah
tenaga Kesehatan Lingkungan tercatat 835 orang dengan rasio 9,13
per 100.000 penduduk, artinya ada 9 orang tenaga Sanitasi yang
melayani 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan Angka ini belum
memenuhi syarat WHO sebesar 23/100.000 penduduk. Data terinci
dapat dilihat pada lampiran Tabel 5.

G. TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DAN KETERAPIAN FISIK

Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok


tenaga keteknisian medis terdiri atas perekam medis dan
informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan
darah, refraksionis optisien/ optometris, teknisi gigi, penata
anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis. Jenis Tenaga
Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keterapian fisik
terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan
akupunktur. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam
kelompok tenaga teknik biomedika radiografer, elektromedis, ahli
teknologi laboratorium medik, fisik awan medik, radioterapis, dan
ortotik prostetik 32.

51 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK III.G
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

Keteknisian Medis 1047

Keterapian Fisik 331

Tenaga Teknik Biomedika Lainnya 632

Ahli Laboratorium Medik 968

0 200 400 600 800 1000 1200

Sumber : SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Jumlah Tenaga Teknisi Medis Tahun 2021 yang dilaporkan


sebanyak 1.075 orang dengan rasio sebesar 11,75 per 100.000 penduduk.
Tenaga Ahli Laboratorium Medik tercatat sebanyak 885 orang dengan rasio
9,68/100.000 penduduk. Tenaga Keterapian Fisik tercatat sebanyak 279
orang dengan rasio 3,05/100.000 penduduk. Tenaga Teknik Biomedika
Lainnya tercatat sebanyak 462 orang dengan rasio 5,05/100.000 penduduk.
Rincian terdapat pada tabel lampiran 14.

52 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN

A. ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2021

Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan


Provinsi Sulawesi Selatan maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan
untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp
104.526.906.078 yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci rencana anggaran
Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.

TABEL IV.A.1
RENCANA BELANJA APBD T.A 2021
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

No Uraian Rencana (Rp) %

1 Belanja Tidak Langsung 98.198.923.779 93,95

2 Belanja Langsung 6.327.982.299 6,05

Jumlah 104.526.906.078 100


Sumber: Monev Subag Program Dinkes Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2021

B. REALISASI ANGGARAN 2021

Untuk menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian


internal Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan di dalam
pelaksanaan anggaran dilakukan beberapa hal antara lain:
 Monitoring tidak langsung melalui pelaporan rutin (bulanan dan
triwulan).
 Monitoring langsung melalui pertemuan evaluasi dan monitoring
yang juga dilaksanakan secara berkala (bulanan, triwulanan dan
tahunan) di samping itu juga diadakan peninjauan langsung ke
lokasi pelaksanaan kegiatan.

53 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Berikut penyajian Akuntabilitas Keuangan Dinas Keuangan
yang mendukung pencapaian kinerja sasaran pembangunan di bidang
kesehatan:

1. Kondisi Pendapatan Daerah


Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp
4.476.200.000, dengan realisasi sebesar Rp 3.462.036.900
(77,34%), yang terdiri dari Retribusi Jasa Umum dan Retribusi Jasa
Usaha, dengan rincian sebagai berikut:
a. Retribusi Jasa Umum
Dengan target pendapatan sebesar Rp 4.460.000.000 dan
realisasi sebesar Rp 3.447.086.900 (64,26%), terdiri atas:
1) Retribusi Pelayanan Kesehatan
a) UPK Balai Pelayanan Kesehatan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dengan target pendapatan sebesar Rp
960.000.000 dan realisasi Rp 714.333.700 (74,41%)
b) UPK Kulit Kelamin dan Kosmetika dengan target
pendapatan sebesar Rp 3.500.000.000 dan realisasi
sebesar Rp 2.732.753.200 (78,08%).
b. Retribusi Jasa Usaha
Dengan target pendapatan sebesar Rp 16.200.000 dan
realisasi sebesar Rp 14.950.000 (92,28%), terdiri atas:
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
1) Sewa Kantn satu tahun dengan target pendapatan sebesar
Rp 1.800.000 dan realisasi Rp 550.000 (30,56%)
2) ATM Bank Sulselbar (BPD) satu tahun dengan target
pendapatan sebesar Rp 14.400.000 dan realisasi Rp
14.400.000 (100%)
2. Situasi Anggaran Tahun 2021

Dalam pelaksanaan kegiatan dan program berdasarkan tugas


dan fungsi serta kewenangan yang ada pada Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan tidak lepas dari adanya dukungan

54 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


pembiayaan/ penganggaran. Gambaran situasi anggaran
kesehatan dan sumber pendanaan yang dialokasikan pada Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan selama tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
TABEL IV.B.2
SITUASI ANGGARAN PADA DINAS KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
No Jenis Anggaran Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %
1 APBN/ Dekonsentrasi 30.202.290.000 28.320.605.335 93,77

2 APBD-P Provinsi 104.526.906.078 98.335.596.662 94,08

TOTAL 134.729.196.078 126.656.201.997 94,01


Sumber: Monev Subag Program Dinkes Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2021

3. Realisasi Anggaran APBD-P Tahun 2021

Total Alokasi Anggaran Perubahan APBD (APBD-P) Dinkes


Prov. Sulsel T.A. 2021 sebesar Rp. 104.526.906.078 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp 98.335.596.662 (94,08%) dan
realisasi fisik 97,50%.
a. Belanja Operasional
Alokasi anggaran belanja Operasi sebesar Rp. 98.198.923.779
dengan realisasi sebesar Rp. 92.791.170.770 (94,46%) dan
realisasi fisik 95%. yang terdiri dari:
1) Belanja Pegawai, berupa Gaji dan Tunjangan serta
Tambahan Penghasilan ASN sebesar Rp 66.632.553.580
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 66.162.077.977
(99,29%) dan realisasi fisik100%.
2) Belanja Barang dan Jasa Rp. 29.566.370.199 dengan
realisasi keuangan Rp. 24.629.092.793 (83,30%) dan
realisasi fisik 85%.
3) Belanja hibah ke Palang Merah Indonesia sebesar
2.000.000.000 dengan realisasi keuangan Rp.
2.000.000.000 (100%) dan realisasi fisik 100%.

55 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


b. Belanja Modal

Total Alokasi Belanja Modal sebesar Rp. 6.327.982.299 terdiri


dari belanja modal peralatan dan mesin, Belanja Modal Gedung
dan Bangunan dengan realisasi keuangan Rp. 5.544.425.892
(87,62%) dengan realisasi fisik 100% dengan rincian sebagai
berikut:

1) Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp.


1.448.777.994 dan realisasi keuangan Rp. 1.446.357.993
(99.83%) dan realisasifisik 100%.
2) Belanja Modal Gedung dan bangunan sebesar Rp.
4.879.204.305 dengan realisasi keuangan Rp.
4.098.067.899 (83,99 %) dan realisasi fisik 100%.

4. Realisasi Anggaran APBN/ Dekonsentrasi


Total alokasi anggaran APBN/ dekonsentrasi yang
dialokasikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
Anggaran 2021 Rp. 30.2020.290.000 dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 28.320.605.335 (93,77%) dan realisasi fisik 100% yang
didukung oleh 6 Program:
a. Program Pendukung Manajemen (Satker 01)
Alokasi anggaran sebesar Rp. 640.615.000 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 623.015.000 (97,25%) dan realisasi fisik
100%.
b. Program Kesehatan Masyarakat (Satker 03)
Alokasi anggaran Rp. 4.113.253.000 dengan realisasi
keuangan Rp. 3.414.253.000 (83,01%) dan realisasi fisik 100%.
c. Program Pelayanan Kesehatan dan JKN (Satker 04)
Alokasi anggaran sebesar Rp. 1.698.624.000 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.538.933.200 (90,60%) dan realisasi
fisik sebesar 100%.
d. Program Pelayanan Kesehatan (kefarmasian/alkes) & JKN
(satker 07)

56 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Alokasi anggaran sebesar Rp. 477.788.000 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 437.575.000 (91,58%) dan realisasi fisik
100%.
e. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Satker 05)
Alokasi anggaran sebesar Rp. 19.721.297.000 dengan realisasi
keuangan Rp. 19.178.910.835 (97,29%) dan realisasi fisik
100%.
f. Program Pelayanan Kesehatan (Pengembangan dan
Pemberdayaan Alokasi anggaran sebesar Rp. 3.559.713.000.
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.127.918.300
(90,89%) & realisasi fisik 100%.

57 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


BAB V
KESEHATAN KELUARGA

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan


Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mendefinisikan keluarga
sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya33. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga
Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, menyebutkan bahwa
pembangunan keluarga dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan
keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Kondisi
kesehatan dari tiap anggota keluarga sendiri juga merupakan salah satu
syarat dari keluarga yang berkualitas.
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan
kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya,
agama serta lingkungan penduduk setempat. Perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk
mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas
penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan Kependudukan
adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan
kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan. Pembangunan keluarga adalah upaya
mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.
Kuantitas penduduk adalah jumlah penduduk akibat dari perbedaan antara
jumlah penduduk lahir, mati, dan mobilitas penduduk.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu
dan anaknya. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yang sah, dan bercirikan sejahtera, sehat,
maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,

58 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa34.

A. KESEHATAN ANAK

1. Pelayanan Kesehatan Neonatal

Bayi baru lahir atau yang lebih dikenal dengan neonatal


merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terhadap
gangguan kesehatan, beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk
mengendalikan risiko pada kelompok ini, di antaranya dengan
mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru
lahir.
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan
kelompok umur yang merupakan kelompok umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan tenaga di fasilitas kesehatan dan
memberikan pelayanan sesuai standar pada kunjungan bayi baru
lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah
pelayanan kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan
saat kunjungan neonatal sebanyak tiga kali. Pelayanan yang
diberikan saat kunjungan neonatal adalah pemeriksaan sesuai
standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling
perawatan bayi baru lahir termasuk ASI Eksklusif dan perawatan
tali pusat. Pada Kunjungan Neonatal Pertama (KN1), bayi baru lahir
mendapatkan vitamin K1 injeksi dan imunisasi hepatitis B0 bila
belum diberikan pada saat lahir.
Untuk tahun 2021 terlihat pada Grafik V.A.1.1 kunjungan KN3
atau Kunjungan Neonatus lengkap sebesar 96,6%, hal ini berarti
sudah melebihi standar nasional (Renstra Kemenkes RI tahun 2016
sebesar 86%). Kabupaten Sinjai mendapatkan kunjungan neonates

59 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


lengkap sebanyak 125,6% melebihi target yang ditetapkan, hal ini
bisa dimungkinkan banyaknya perantau yang pulang untuk
melahirkan di kampung halaman, bisa juga ada kunjungan KN3 dari
kabupaten tetangga. Sedangkan Kabupaten Toraja Utara
merupakan yang terendah kunjungan neonatus lengkap hanya
75,4% dari target yang ditetapkan. Data selengkapnya pada
lampiran Tabel 34.

GRAFIK V.A.1.1
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP
(KN3)
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 96.6


PALOPO 96.7
PARE-PARE 91.9
MAKASSAR 94.6
TORAJA UTARA 75.4
LUWU TIMUR 98.8
LUWU UTARA 95.4
TANA TORAJA 89.4
LUWU 97.7
ENREKANG 99.5
PINRANG 96.9
SIDRAP 98.8
WAJO 97.4
SOPPENG 96.8
BONE 93.4
BARRU 91.7
PANGKEP 99.1
MAROS 99.7
SINJAI 125.6
GOWA 96.9
TAKALAR 98.5
JENEPONTO 96.2
BANTAENG 99.5
BULUKUMBA 97.4
SELAYAR 96.7
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko


neonatus dengan komplikasi antara lain dengan melakukan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada
umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam

60 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu.
Pada gambar V.A.1.2 berikut ini disajikan cakupan kunjungan
neonatus KN1 di Sulawesi Selatan pada tahun 2021 sebesar
96,73%, dan untuk KN lengkap sebesar 92,78% ini berarti sudah
mencapai target di atas standar nasional yang sebesar 90%.

GRAFIK V.A.1.2
PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN NEONATUS KN1
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2021

120

99.53 99.3
96.32 96.73
100 93.85 94.82
92.58
96.4
93.93
81.87 87.34
80

60

40

20

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Dinas kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2021

Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan


atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau
kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum,
infeksi/ sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Lahir < 2.500 gram),
sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun
yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Dalam melaksanakan
pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan
bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan

61 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI Dini dan Eksklusif, pencegahan infeksi
berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi),
pemberian Vitamin K, Manajemen Terpadu Balita Muda (MTB) dan
penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.

GRAFIK V.A.1.3
PERSENTASE CAKUPAN KOMPLIKASI NEONATUS YANG
DITANGANI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 59.42


PALOPO 0.00
PARE-PARE 72.86
MAKASSAR 88.00
TORAJA UTARA 101.14
LUWU TIMUR 57.00
LUWU UTARA 0.00
TANA TORAJA 22.59
LUWU 53.71
ENREKANG 59.67
PINRANG 60.14
SIDRAP 47.82
WAJO 70.69
SOPPENG 48.51
BONE 103.28
BARRU 133.25
PANGKEP 47.65
MAROS 73.86
SINJAI 56.37
GOWA 14.10
TAKALAR 45.92
JENEPONTO 25.61
BANTAENG 26.53
BULUKUMBA 54.56
SELAYAR 0.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Pada gambar V.A.1.3 di atas menunjukkan bahwa capaian
penanganan neonatal komplikasi di Sulawesi Selatan pada tahun
2021 yaitu 59,42% meningkat daripada tahun 2020 yaitu 59,08%,
sedangkan tahun 2019 sebesar 64,64%. Penangan komplikasi
neonatal dengan daerah tertinggi yaitu Kabupaten Barru sebesar
133,25%, hal ini bisa terjadi karena keliru dalam memperkirakan ibu
hamil yang akan mengalami komplikasi kebidanan. Tak ada laporan
penanganan komplikasi neonatal di Kabupaten Selayar, Luwu Utara
dan Kota Palopo. Penanganan komplikasi neonatal terendah di

62 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Kabupaten Gowa 14,10% dan Kabupaten Tana Toraja sebesar
22,59%.
Rendahnya cakupan penanganan komplikasi neonatal
disebabkan sistem pencatatan dan pelaporan penanganan
neonatus dengan komplikasi belum mengakomodir semua laporan
fasilitas kesehatan dasar dan rujukan swasta. Selain itu juga dapat
disebabkan masih banyak tenaga kesehatan yang belum
memahami definisi operasional dari terminologi penanganan
neonatus dengan komplikasi. Penanganan neonatus komplikasi
adalah neonatus sakit dan atau neonatus kelainan yang mendapat
pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan,
atau perawat) baik di rumah, di sarana pelayanan kesehatan dasar
maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai
standar antara lain sesuai standar MTBM, Manajemen Asfiksia Bayi
Baru Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah, pedoman
pelayanan neonatal essensial ditingkat pelayanan kesehatan dasar,
PONED,PONEK atau sesuai standar pelayanan lainnya. Selain itu
kondisi pandemic Covid-19 semakin memperburuk pelayanan
neonatus.

2. Angka Kematian Neonatal (AKN)

Angka Kematian Neonatal adalah jumlah penduduk yang


meninggal satu bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang
dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama,
angka kematian neonatal periode lima tahun terakhir mengalami
stagnasi. Secara nasional berdasarkan hasil SDKI 2007 dan 2012
diestimasikan sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian
neonatal menyumbang lebih dari setengahnya kematian bayi
(59,4%) sedangkan jika dibandingkan angka kematian balita,
kematian neonatal menyumbangkan 47,5%.
Di Sulawesi Selatan tahun 2018 jumlah kematian neonatal
menunjukkan sebesar 799 kasus dengan Angka Kematian Neonatal
menunjukkan sebesar 5,30 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk tahun

63 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


2019 jumlah kematian neonatal sebesar 714 kasus, lebih rendah
daripada tahun sebelumnya dengan Angka Kematian Neonatal
sebesar 4,68 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk Tahun 2020 jumlah
kematian neonatal sebesar 602 kasus dengan Angka Kematian
Neonatal sebesar 3,89 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun
2021 jumlah kematian neonatal meningkat menjadi 803 kasus
dengan Angka Kematian Neonatal sebesar 5,4 per 1000 kelahiran
hidup, dengan kasus terbesar di Kabupaten Sinjai sebanyak 100
kematian dan Kabupaten Gowa sebanyak 66 kematian. Sedangkan
di Kota Makassar dan Kabupaten tidak ada kasus kematian yang
dilaporkan. Rincian dapat dilihat pada lampiran tabel 31.
GRAFIK V.A.2
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

13
PARE-PARE 19
0
TORAJA UTARA 6
54
LUWU UTARA 59
18
LUWU 62
30
PINRANG 38
25
WAJO 28
35
BONE 27
0
PANGKEP 55
27
SINJAI 100
66
TAKALAR 25
46
BANTAENG 7
52
SELAYAR 11

0 20 40 60 80 100 120

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

3. Pelayanan Kesehatan Bayi

Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan


terhadap gangguan kesehatan maupun serangan penyakit.
Kesehatan bayi dan balita harus dipantau untuk memastikan
kesehatan mereka selalu dalam kondisi optimal. Pelayanan

64 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa indikator yang
bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan
bayi dan balita. Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia
29 hari sampai 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, dan perawat) minimal 3
kali, yaitu pada 29 hari-3 bulan, 4-7 bulan, dan 8-12 bulan, sesuai
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari-11
bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis
kesehatan (dokter, bidan, dan perawat ) minimal empat kali.
Pelayanan ini meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-
3, polio 1-4 dan campak) stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang (SDIDTK) bayi, pemberian vitamin A pada bayi, dan
penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyuluhan ASI
Eksklusif, MP ASI dan lain-lain.
Pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi,
pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif,
pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, Manajemen Terpadu
Balita Muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
menggunakan buku KIA.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan
upaya pemerintah dan meningkatkan akses bayi untuk memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya
kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Gambar V.A.3.1 di bawah menunjukkan data/ indikator kinerja
bidang kesehatan bahwa persentase cakupan kunjungan bayi di
Sulawesi Selatan Tahun 2021 sebesar 76,05%. Semua kabupaten/

65 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kota memiliki cakupan kunjungan bayi minimal 3 kali memenuhi
standar nasional 90% dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten
Pinrang sebesar 150,81%, jumlah yang ditargetkan sebanyak 5.743
kunjungan ternyata mencapai 8.661 kunjungan bayi. Sedangkan
daerah dengan cakupan kunjungan bayi terendah adalah
Kabupaten Sidrap sebesar 10,25%, jumlah yang ditargetkan 52.107
kunjungan ternyata hanya melayani 5.342 kunjungan bayi. Data
terinci pada lampiran Tabel 36.

GRAFIK V.A.3.1
PERSENTASE KUNJUNGAN BAYI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

150.81
160.00

140.00
113.44
112.07
110.49

110.27
106.10
105.81

120.00

100.82
100.37
100.00

100.00
98.46
96.83
95.62

94.83

94.66
93.45

93.38

90.53
89.66
89.28
86.22

100.00
80.28

76.05
80.00

60.00

40.00
10.25

20.00

0.00
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PINRANG

PARE-PARE
GOWA

TANA TORAJA
PANGKEP
SINJAI

BARRU

WAJO

LUWU

LUWU UTARA

TORAJA UTARA
SELAYAR

SOPPENG
MAROS

BONE

SIDRAP

MAKASSAR

SULAWESI SELATAN
BANTAENG

ENREKANG

Sumber: Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

66 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.A.3.2
PERSENTASE KUNJUNGAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2011-2021
120

100 99.97
94.84 94.81 96
93.38
88.57 90.09 88.08 88.63
80 76.86 76.0

60

40

20

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

4. Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat


setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis
besar dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu
endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum
disebut dengan kematian neonatal. Kematian bayi yang terjadi pada
bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh
faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari
orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal, adalah
kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai
menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) adalah
jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per
1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait
langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan

67 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat
tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB
cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB
relevan dipakai untuk memonitor pencapaian target program karena
mewakili komponen penting pada kematian balita.
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat
diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di
rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan
hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi di
Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk,
Surkesnas/ Susenas/ Riskesdas, serta Survei Demografi &
Kesehatan Indonesia (SDKI).
Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami
penurunan yang cukup besar meskipun pada tahun 2001
meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang
melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari
tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni
55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan
terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000.
Menurut hasil Surkesnas/ Susenas, AKB di Indonesia pada
tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun
2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB
menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup
besar, yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil
SDKI 2007 hasilnya menurun lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran
hidup, angka ini berada jauh dari yang diproyeksikan oleh Depkes
RI yakni sebesar 26,89 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun nilai
normatif AKB yang kurang dari 40 sangat sulit diupayakan
penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang, namun
sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah
untuk diturunkan.

68 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.A.4.1
JUMLAH KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
BERDASARKAN DATA PROFIL KESEHATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 761


PALOPO 13
PARE-PARE 19
MAKASSAR 0
TORAJA UTARA 6
LUWU TIMUR 52
LUWU UTARA 54
TANA TORAJA 18
LUWU 53
ENREKANG 29
PINRANG 38
SIDRAP 24
WAJO 27
SOPPENG 33
BONE 27
BARRU 0
PANGKEP 49
MAROS 26
SINJAI 90
GOWA 65
TAKALAR 25
JENEPONTO 45
BANTAENG 7
BULUKUMBA 52
SELAYAR 9

0 100 200 300 400 500 600 700 800

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/ Kota tahun 2021

Di Sulawesi Selatan, Angka Kematian Bayi menunjukkan


penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 1971 menjadi 55 pada tahun 1996, lalu turun lagi
menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003 menjadi
48 (Susenas 2003), ini berarti rata-rata penurunan AKB selama
kurun waktu 1998–2003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil
Surkesnas/ Susenas 2002-2003, AKB di Sulawesi Selatan sebesar
47 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006
menunjukkan AKB di Sulawesi Selatan pada tahun 2005 sebesar
36 per 1.000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI 2007 menunjukkan
angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa terjadi oleh
karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data
proyeksi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI bahwa AKB di
Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 27,52 per 1.000
kelahiran hidup.
69 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022
GRAFIK V.A.4.2
JUMLAH KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
BERDASARKAN DATA PROFIL KESEHATAN TAHUN 2013-2021

1400
1179
1200
1037

1000
1059
761
800 919

558 754
600

400

294 332
200

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Dinas kesehatan Kabupaten/ Kota.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi


tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan
faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau
faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis
yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah
kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang
kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh
terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu
terakhir antara tahun 2017 hingga 2020 memberi gambaran adanya
peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Dalam Profil Kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa
beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa
kehamilan. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah
disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan
gizi pada janin, kelahiran prematur dan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah
kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (Hipoksia intrauterus) dan

70 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau
beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir). Untuk itu salah satu
upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan pelayanan
paripurna melalui 1.000 HPH.

5. Pelayanan Kesehatan Balita

Pelayanan Kesehatan anak balita adalah pelayanan


kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia
12-59 bulan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita,
di antaranya adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan
menggunakan instrument SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, Intervensi
Dini Tumbuh Kembang) pembinaan posyandu, pembinaan anak
prasekolah PAUD dan konseling keluarga pada kelas ibu balita
dengan memanfaatkan buku KIA, perawatan anak balita dengan
pemberian ASI sampai dua tahun, makanan gizi seimbang, dan
vitamin A.
Grafik V.A.1 di bawah menunjukkan cakupan
pelayanan kesehatan anak balita pada tahun 2021 di Sulawesi
Selatan sebesar 75,70% terjadi peningkatan pelayanan
dibandingkan tahun 2020 yaitu 65,52%, belum mencapai target
Standar Pelayanan Minimal. Data rinci dapat dilihat pada lampiran
tabel 42.

71 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.A.5
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN ANAK BALITA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 75.70


PALOPO 84.36
PARE-PARE 87.59
MAKASSAR 79.77
TORAJA UTARA 80.10
LUWU TIMUR 94.15
LUWU UTARA 43.07
TANA TORAJA 51.87
LUWU 85.20
ENREKANG 63.56
PINRANG 144.20
SIDRAP 84.01
WAJO 80.83
SOPPENG 74.36
BONE 62.43
BARRU 85.76
PANGKEP 84.05
MAROS 104.46
SINJAI 39.66
GOWA 70.85
TAKALAR 46.43
JENEPONTO 79.54
BANTAENG 100.00
BULUKUMBA 67.77
SELAYAR 57.29

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021

6. Kematian Balita

Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4


tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama
pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi), atau jumlah
anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000
kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit
menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat
kesejahteraan sosial dalam arti besar dan tingkat kemiskinan
penduduk, sehingga kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan
ekonomi penduduk.

72 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Adapun nilai normatif AKABA yakni lebih besar dari 140
tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang dan kurang dari 71
rendah. Sustainable Development Goals (SDGs) menetapkan nilai
normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi
dengan nilai 71-140 sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan
nilai < 20.

GRAFIK V.A.6.1
JUMLAH KEMATIAN BALITA DI SULAWESI SELATAN
BERDASARKAN DATA PROFIL KESEHATAN TAHUN 2021

13
PARE-PARE 19
0
TORAJA UTARA 6
54
LUWU UTARA 59
18
LUWU 62
30
PINRANG 38
25
WAJO 28
35
BONE 27
0
PANGKEP 55
27
SINJAI 100
66
TAKALAR 25
46
BANTAENG 7
52
SELAYAR 11

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021


Jumlah kematian balita di Sulawesi Selatan pada tahun 2021
sebanyak 803 dengan angka kelahiran sebanyak 151.504,
sehingga didapatkan Angka Kematian Balita Sulawesi Selatan
sebesar 5,33, angka tersebut <20.
Dari hasil pengumpulan data Profil Kesehatan tahun 2021
jumlah kematian balita dilaporkan senbanyak 803 atau 5,33 per
1000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan tahun 2020 jumlah
kematian balita yang dilaporkan sebanyak 806 atau 5,21 per 1.000

73 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kelahiran hidup, maka jumlah kematiannya menurun akan tetapi
bila angka kematian meningkat, hal ini karena jumlah kelahiran
tahun 2021 lebih kecil dibandingkan tahun 2020. Jumlah kematian
tertinggi di Kabupaten Sinjai sebanyak 100 kasus dan Kabupaten
Gowa 66 kasus. Tak ada laporan kematian balita di Kota Makassar
dan Kabupaten Barru. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel
31 lampiran Profil Kesehatan.

GRAFIK V.A.6.2
JUMLAH KEMATIAN BALITA DI SULAWESI SELATAN
BERDASARKAN DATA PROFIL KESEHATAN TAHUN 2013–2021
1400
1218
1200 1144 1124
1151
1000
991 806
800
803
600 691

400
426
200

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

Dari tahun ke tahun Nampak terlihat fluktuasi jumlah kematian


balita di Sulawesi Selatan seperti nampak pada Grafik V.A.6.2 di
atas. Sejak tahun 2018 hingga 2021 terjadi jumlah penurunan
jumlah kematian balita.

7. Berat Badan Lahir Rendah

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi risiko


tinggi karena mempunyai kesakitan dan kematian lebih besar yang
dikaitkan dengan kelahiran dan penyesuaian setelah lahir.
Bayi risiko tinggi lahir dari ibu dengan kehamilan risiko tinggi.
Kehamilan resiko tinggi adalah salah satu kehamilan yang di

74 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


dalamnya kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya
akibat gangguan kehamilan yang unik. Adapun keadaan yang
tergolong dalam kehamilan resiko tinggi antara lain ketuban pecah
dini, amnion tercampur mekonium, kehamilan preterm/ postterm,
toksemia, diabetes mellitus, primi muda, primi tua, hamil kembar,
SC, vakum, adanya ketidakcocokan golongan darah/ rhesus,
hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit epilepsi, ibu
demam/ sakit, bayi sungsang, kecanduan obat, curiga ada kelainan
bawaan, dan komplikasi obstetri lainnya. Sedangkan bayi resiko
tinggi merupakan bayi yang lahir di umur kehamilan 32-36 minggu
atau prematur, bayi dengan ibu yang mengidap Diabetes Mellitus,
bayi dengan riwayat apnea, bayi dengan kejang, sepsis, asfiksia,
bayi dengan gangguan perdarahan maupun gangguan nafas.
Bayi dengan BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram. Hal ini merupakan masalah utama di
negara berkembang termasuk Indonesia yang menyebabkan
meningkatkan angka kesakitan dan kematian bayi. Adapun
penyebab BBLR adalah faktor maternal, faktor janin dan faktor
plasenta. Faktor maternal dipengaruhi oleh penyakit kehamilan,
trauma fisik dan psikologis, infeksi, maupun usia ibu hamil yang
kurang dari 20 tahun. Sedangkan faktor janin dipengaruhi oleh
hodramnion dan kehamilan kembar. Faktor plasenta dimana
terdapat penyakit pembuluh darah, malformasi atau adanya tumor
juga merupakan penyebab bayi lahir dengan BBLR. Gambaran bayi
dengan BBLR antara lain kulit tipis/ transparan/ lunak seperti
gelatin, lanugo banyak atau tidak ada sama sekali, lemak subkutan
sedikit, pembuluh darah terlihat jelas pada abdominal, ariole belum
terbentuk dan grandula tidak teraba, telinga lunak sehingga mudah
ditekuk dan pinggir tidak berlekuk, pada bayi laki-laki testis tidak
teraba sedangkan pada bayi perempuan labia minor menonjol,
edema pada ekstremitas, lipat plantar halus, otot hipotonik,
pernafasan belum teratur sehingga sering terjadi apnea, reflek
hisap dan telan belum sempurna.

75 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Masalah yang sering timbul pada kasus bayi dengan BBLR
antara lain suhu tubuh yang tidak stabil, gangguan penafasan,
gangguan pencernaan dan nutrisi, imaturitas hati, anemia,
pendarahan intraventrikuler, kejang, infeksi, hipoglikemi,
hiperglikemi serta hipokalsemi. Penanganan bayi dengan BBLR
dilakukan secara komprehensive sejak sebelum kelahiran, selama
persalinan hingga setelah lahir. Sebelum lahir, penanganan yang
dilakukan adalah mencegah kelahiran kurang bulan. Pada saat
persalinan, penanganan yang dilakukan adalah mempersiapkan
petugas yang dilengkapi dengan alat pertolongan pernafasan.
Sedangkan setelah kelahiran, hal yang dilakukan antara lain
menjaga suhu lingkungan agar tetap hangat, salah satunya dengan
perawatan metode kangguru; mempersiapkan oksigenasi;
meminimalisir terjadinya infeksi dengan cuci tangan serta
memberikan ASI sedini mungkin.
Bayi dengan BBLR membutuhkan penanganan khusus
selama berada di lingkungan rumah sakit. Namun demikian, bayi
diperbolehkan pulang apabila berat badan bayi cenderung
meningkat dan suhu tubuh stabil selama tiga hari berturut-turut
dengan keadaan umum bayi telah dinyatakan baik oleh dokter.

76 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.A.7
PERSENTASE BBLR DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 4.4


PALOPO 4.7
PARE-PARE 7.5
MAKASSAR 2.7
TORAJA UTARA 4.6
LUWU TIMUR 5.2
LUWU UTARA 4.9
TANA TORAJA 3.0
LUWU 3.9
ENREKANG 5.3
PINRANG 0.0
SIDRAP 5.6
WAJO 7.1
SOPPENG 8.4
BONE 3.0
BARRU 7.6
PANGKEP 4.9
MAROS 4.1
SINJAI 9.3
GOWA 2.7
TAKALAR 3.8
JENEPONTO 3.9
BANTAENG 5.6
BULUKUMBA 4.6
SELAYAR 0.0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0

Sumber : Data Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Persentase kejadian BBLR di Sulawesi Selatan Tahun 2021


sebesar 4,4% dari 154.733 kelahiran hidup. Angka tertinggi kasus
BBLR terjadi di Kabupaten Sinjai sebesar 9,3% dari 4.388 kelahiran
hidup, dan Kota Parepare sebesar 7,5%% dari 2.626 kelahiran
hidup. Tak ada laporan BBLR dari kabupaten Selayar dan
Kabupaten Pinrang. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
tabel 33.

8. ASI Eksklusif

Berdasarkan penelitian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),


angka ibu yang pernah menyusui anak di Indonesia sudah tinggi,
yaitu 90%, namun yang memberikan secara eksklusif selama 6
bulan masih rendah sebesar 20%. Pemberian ASI
direkomendasikan sampai dua tahun atau lebih. Alasan ASI tetap
diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, karena 65% kebutuhan

77 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


energi seorang bayi pada umur 6-8 bulan masih terpenuhi dari ASI.
Pada umur 9-12 bulan sekitar 50% kebutuhannya dari ASI dan
umur 1-2 tahun hanya sekitar 20% dari ASI.
Banyak bukti ilmiah yang memperlihatkan bahwa ASI yang
diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat
mencukupi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Beberapa contoh diantaranya, kolostrum (ASI pada hari 1-5) kaya
protein, laktosa ASI sebagai sumber karbohidrat diserap lebih baik
dibanding yang terdapat di dalam susu formula.
ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian ASI tanpa
suplementasi makanan maupun minuman lain kecuali obat. Setelah
6 bulan ASI tidak dapat mencukupi kebutuhan mineral seperti zat
besi, seng sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus
diberikan MP ASI (makanan pendamping ASI) yang kaya zat besi.
Bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah, dan bayi yang
memiliki kelainan hematologi tidak memiliki cadangan besi adekuat
pada saat lahir umumnya membutuhkan suplementasi besi
sebelum usia 6 bulan, yang dapat diberikan bersama dengan ASI
eksklusif. Yang perlu dipahami dalam pemberian ASI adalah
produksi ASI yang tidak selalu sama setiap harinya; yaitu antara
450-1200 ml per hari, sehingga bila dalam 1 hari dirasakan
produksinya berkurang, maka belum tentu akan begitu seterusnya.
Bahkan pada 1-2 hari kemudian jumlahnya akan melebihi rata-rata
sehingga secara kumulatif akan mencukupi kebutuhan bayi.
Cairan yang dihasilkan kelenjar mama yaitu Air Susu Ibu (ASI)
ering di ebut “darah putih” karena kompo i in a mirip darah
plasenta. Sebagaimana darah, ASI dapat mentransport nutrien,
meningkatkan imunitas, merusak patogen dan berpengaruh pada
system biokimiawi tubuh manusia. Sebagai contoh pada bayi yang
mendapat ASI eksklusif organ thymus pada usia 4 bulan dua kali
lebih besar dibandingkan pada bayi 4 bulan yang hanya mendapat
susu formula.

78 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


ASI diproduksi di sel pembuat susu, lalu akan mengalir
menuju puting melalui saluran-saluran ASI. Saluran saluran
tersebut akan bermuara pada saluran utama yang mengalirkan ASI
menuju puting. Muara ini terletak di bagian dalam payudara, di
bawah areola. ASI sebenarnya tidak disimpan, jika tidak sedang
menyusui, ASI tidak mengalir tetapi “diam” di aluran ASI.
Terkadang ASI bisa menetes dari puting meskipun tidak menyusui,
karena ASI yang berada di saluran sudah terlalu banyak, dan ketika
ibu memikirkan sang bayi, ada sel otot yang mendorong ASI
mengalir secara otomatis ke arah puting. Nutrisi yang terkandung di
dalam ASI cukup banyak dan bersifat spesifik pada setiap ibu.
Komposisi ASI dapat berubah dan berbeda dari waktu ke waktu
disesuaikan dengan kebutuhan bayi sesuai usianya.
Pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2021 sebesar 74,02%. Pemberian ASI Eksklusif tertinggi
Kabupaten Luwu sebesar 89,68%, Kabupaten Luwu Utara sebesar
89,25%, dan Kabupaten Sinjai sebesar 88,09%. Sedangkan
pemberian ASI Eksklusif terendah berada di Kabupaten Bulukumba
hanya sebesar 38,34% dan Kota Palopo hanya sebesar 56,67%.

79 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.A.8
PERSENTASE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 74.02


PALOPO 56.67
PARE-PARE 64.58
MAKASSAR 72.79
TORAJA UTARA 68.84
LUWU TIMUR 73.46
LUWU UTARA 89.25
TANA TORAJA 58.05
LUWU 72.49
ENREKANG 89.68
PINRANG 70.45
SIDRAP 61.47
WAJO 68.06
SOPPENG 78.29
BONE 65.94
BARRU 72.19
PANGKEP 78.60
MAROS 74.57
SINJAI 88.09
GOWA 79.35
TAKALAR 80.92
JENEPONTO 81.01
BANTAENG 75.61
BULUKUMBA 38.34
SELAYAR 70.52

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Sumber: Data Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

B. KESEHATAN IBU

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)


tahun 2012, Angka Kematian Ibu (yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
ini masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara–negara
tetangga. Sejak tahun 1990 upaya strategis yang dilakukan dalam
upaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah dengan pendekatan
safe motherhood, dengan menganggap bahwa setiap kehamilan
mengandung risiko, walaupun kondisi kesehatan ibu sebelum dan
selama kehamilan dalam keadaan baik. Di Indonesia Safe Motherhood
Initiative ditindaklanjuti dengan peluncuran Gerakan Sayang Ibu di
tahun 1996 oleh Presiden yang melibatkan berbagai sektor
pemerintahan. Salah satu program utama yang ditujukan untuk
mengatasi masalah kematian ibu adalah penempatan bidan di tingkat

80 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk mendekatkan akses
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir ke masyarakat.
Di tahun 2000, Kementerian Kesehatan RI memperkuat strategi
intervensi sektor kesehatan untuk mengatasi kematian ibu dengan
mencanangkan strategi Making Pregnancy Safer. Pada tahun 2012
Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal
and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di
provinsi dan kabupaten/ kota dengan jumlah kematian ibu dan neonatal
yang besar, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi-provinsi
tersebut dikarenakan 52,6% dari jumlah total kejadian kematian ibu di
Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut. Dengan menurunkan
angka kematian ibu di enam provinsi tersebut diharapkan akan dapat
menurunkan angka kematian ibu di Indonesia secara signifikan.
Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian
neonatal melalui program EMAS dilakukan dengan cara:

 Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru


lahir.
 Rumah Sakit (PONEK) dan 300 puskesmas/ balkesmas (PONED).
 Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar
puskesmas dan Rumah Sakit.
Selain itu, pemerintah bersama masyarakat juga bertanggung
jawab untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap
pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan
pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika
terjadi komplikasi, dan memperoleh cuti hamil dan melahirkan serta
akses terhadap Keluarga Berencana. Di samping itu, pentingnya
melakukan intervensi lebih ke hulu yakni kepada kelompok remaja dan
dewasa muda dalam upaya percepatan penurunan AKI.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak diharapkan mampu menurunkan
angka kematian. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan

81 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian
Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian
Balita (AKABA). Berdasarkan hasil survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2007, AKI sebesar 228 per 100.000 ribu, sedangkan
SDKI Tahun 2012 menyebutkan bahwa AKB sebesar 32 per.1000
kelahiran hidup AKN sebesar 19 per.1000 kelahiran hidup, dan AKABA
sebesar 40 per.1000 kelahiran hidup.
Komitmen Global dalam SDGs menetapkan target terkait
kematian ibu dan kematian anak yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu
hingga 3/4 dalam kurun waku 1990-2015 dan menurunkan angka
kematian anak hingga 2/3 dalam kurun waktu 1990-2015. Upaya
pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah
dapat diatasi.

1. Pelayanan Ibu Hamil

Upaya Kesehatan ibu hamil merupakan pelayanan kesehatan


oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan
dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga
kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal
kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter,
bidan dan perawat. Masa kehamilan merupakan masa rawan
kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin
yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu
dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna
menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang
membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan

82 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stándar yang pertama kali
pada masa kehamilan. Sedangkan cakupan K4 adalah ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stándar paling
sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang
dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali
pada triwulan ke dua dan dua kali pada triwulan ke tiga umur
kehamilan.
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar
kualitas yang mencakup minimal:
 Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
 Pengukuran tekanan darah
 Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
 Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid sesuai status imunisasi
 Pembelian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan
 Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal
dan konseling termasuk keluarga berencana)
 Pelaksanaan tes laboratorium sederhana, minimal tes
hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila
belum pernah dilakukan sebelumnya).

Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan


menggunakan indikator cakupan K1 dan K4, cakupan K1 adalah
jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut
memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya.
Pada Grafik V.B.1.1 di bawah terlihat persentase cakupan
pelayanan K1 di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 98,58% dan K4
sebesar 88,65%. Kabupaten/kota dengan cakupan terendah K1

83 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


berada di Kabupaten Selayar sebesar 85,66% dan Kota Parepare
sebesar 87,62%. Untuk cakupan terendah pelayanan K4 berada di
Kabupaten Tana Toraja sebesar 71,11%, Kabupaten Selayar
72,44%, dan Kabupaten Bulukumba sebesar 72,51%.
GRAFIK V.B.1.1
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 & K4 IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 88.65


98.58

PALOPO 85.52
94.28

PARE-PARE 76.76
87.62

MAKASSAR 92.42
97.00

TORAJA UTARA 82.74


92.42

LUWU TIMUR 91.61


97.41

LUWU UTARA 81.68


96.05

TANA TORAJA 71.11


93.56

LUWU 81.71
91.14

ENREKANG 84.08
106.42

PINRANG 103.64
105.42

SIDRAP 94.31
119.69

WAJO 100.35
106.93

SOPPENG 85.86
100.23

BONE 89.02
95.86

BARRU 94.51
101.98

PANGKEP 91.03
95.24

MAROS 99.30
110.72

SINJAI 82.61
99.85

GOWA 87.58
93.51

TAKALAR 93.54
104.13

JENEPONTO 79.72
100.00

BANTAENG 110.11
117.94

BULUKUMBA 72.51
92.42

SELAYAR 72.44
85.66

0.00 20.00 40.00 K4 60.00


K1 80.00 100.00 120.00 140.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Gambaran kecenderungan cakupan K1 dan K4 sejak tahun
2011 hingga tahun 2020 dapat dilihat pada gambar V.B.1.2.
Nampak peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2015, tetapi

84 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar (2,47%) menjadi
89,25% dan cakupan K4 berada di bawah target Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (96%). Pada tahun 2021
laporan data profil kesehatan kabupaten/ kota cakupan K1 sebesar
98,58% dan K4 sebesar 88,65%. Data terlampir pada tabel 23.

GRAFIK V.B.1.2
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2011-2021
93
91.64 91.72
92 91.13
91 90.63 91.57

90 89.32
88.65
89 89.25
87.62
88
87
86 86.58

85 85.48

84
83
82
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya


mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan
persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I
sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan
ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn), indikator ini
memperlihatkan tingkat kemampuan pemerintah daerah dalam
menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong
tenaga kesehatan terlatih.

85 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini
antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional).

GRAFIK V.B.2.1
PERSENTASE PERSALINAN DI TOLONG TENAGA KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2021
93
91.64 91.72
92
91.13
91 90.63 91.57

90
88.65
89
89.25 89.32
88
87 87.62

86 86.58

85 85.48

84
83
82
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

Pada grafik V.B.2.1 di atas menyajikan indikator cakupan


pelayanan persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan. Pada
tahun 2012 meningkat menjadi 95,03% dan tahun 2013-2014
menurun menjadi 92,74-92,69%, tahun 2016 turun menjadi 92.90%
terjadi penurunan jika dibandingkan tahun 2015 sebesar 94,02%,
kemudian meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 94,05%.
Setelah itu terjadi peningkatan pata tahun 2018 menjadi 95,45%,
kemudian menurun menjadi 90,97%. Kemudian pada Tahun 2020
meningkat lagi menjadi 92,44%, dan semakin meningkat sampai
tahun 2021. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel
23.

86 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.B.2.2
PERSENTASE PERSALINAN DI TOLONG TENAGA KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 95.1


PALOPO 89.1
PARE-PARE 86.5
MAKASSAR 91.8
TORAJA UTARA 88.5
LUWU TIMUR 93.5
LUWU UTARA 91.4
TANA TORAJA 89.4
LUWU 89.5
ENREKANG 99.2
PINRANG 103.0
SIDRAP 115.2
WAJO 100.5
SOPPENG 98.3
BONE 92.2
BARRU 96.4
PANGKEP 90.7
MAROS 105.4
SINJAI 97.5
GOWA 98.0
TAKALAR 100.0
JENEPONTO 99.5
BANTAENG 115.3
BULUKUMBA 87.4
SELAYAR 76.8

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

Hasil Riskesdas tahun 2010 pertolongan persalinan oleh


tenaga kesehatan berdasarkan karateristik penduduk, dapat dilihat
kelompok penduduk yang tinggal di perkotaan sebesar 91,%, terjadi
disparitas yang cukup lebar untuk kelompok penduduk yang tinggal
di pedesaan (72,9%).
Berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 persentase pemeriksaan
kehamilan oleh tenaga kesehatan secara nasional sebesar 95,7%,
persentase melahirkan ditolong tenaga kesehatan sebesar 83,1%,
persentase melahirkan di fasilitas kesehatan sebesar 63,2%,
persentase melahirkan di faslitas kesehatan jika dilihat dari tepat
tinggal di perkotaan sebesar 80% dan di pedesaan sebesar 46,7%.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa pada persalinan
kualifikasi tertinggi dan kualifikasi terendah, sebagian besar

87 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


persalinan ditolong oleh bidan (62,3% dan 59,3%). Sehingga
penolong nakes (dokter atau bidan) untuk kualifikasi tertinggi
sebesar 81,2 persen dan kualifikasi terendah adalah 69,6 persen.
Pada tahun 2018, pencapaian indikator kinerja persentase
persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (cakupan Pn)
sebesar 95,45% jika dibandingkan dengan target nasional Standar
Pelayanan Minimal (SPM) 2019 yang mengharuskan100% berarti
belum tercapai. Berdasarkan Data dari Program Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 dengan cakupan tertinggi
adalah Kabupaten Bantaeng sebesar 115,3% diikuti Kabupaten
Sidrap sebesar 115,2% dan Kabupaten Maros sebesar 105,4%.
Kabupaten/ kota dengan capaian terendah adalah Kabupaten
Selayar sebesar 76,8%.
Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina
Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2010
membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong
persalinan dan tempat/ fasilitas persalinan. Persalinan yang ditolong
tenaga kesehatan terbukti berkontribusi terhadap turunnya risiko
kematian ibu. Demikian pula dengan tempat/ fasilitas, jika
persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan juga akan semakin
menekan risiko kematian ibu.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten
dalam menerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus
ditolong tenaga kesehatan dan didorong untuk dilakukan di fasilitas
kesehatan. Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang
Kesehatan menggariskan bahwa pembangunan puskesmas harus
satu paket dengan rumah dinas tenaga kesehatan. Demikian pula
dengan pembangunan poskesdes yang harus bisa sekaligus
menjadi rumah tinggal bidan di desa. Dengan disediakan rumah
tinggal, maka tenaga kesehatan termasuk bidan akan siaga di
tempat tugasnya.
Berdasarkan penelitian Women Research Institusi pada tahun
2007-2008 di tujuh kabupaten/ kota di Indonesia salah satu hal yang

88 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


menjadi alasan seorang ibu melahirkan di rumah dan dibantu oleh
dukun adalah kekurangan biaya. Penelitian tersebut membuktikan di
kalangan masyarakat masih terdapat kekhawatiran akan mahalnya
biaya persalinan ditolong dokter atau bidan di fasilitas kesehatan
yang berakibat masyarakat menjatuhkan pilihan kepada dukun,
meskipun masyarakat tahu risikonya.
Menyadari hal tersebut, Kementerian Kesehatan sejak tahun
2011 meluncurkan Jaminan Persalinan (Jampersal) yang
merupakan jaminan paket pembiayaan sejak pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan, hingga pelayanan nifas
termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan.
Penyediaan Jampersal diyakini turut meningkatkan cakupan
Persalinan (Pn) di seluruh wilayah Indonesia. Keberhasilan
pencapaian target indikator cakupan persalinan (Pn) merupakan
buah dari kerja keras dan pelaksanaan berbagai program yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat,
termasuk sektor swasta, namun program Jampersal sejak tahun
2022 telah berakhir.

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari


pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-
kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam
jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke-4
sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29
sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan masa nifas adalah
masa pasca persalinan. Selama masa nifas, vagina akan terus-
menerus mengeluarkan darah yang mengandung trombosit, sel-sel
tua, sel-sel mati (nekrosis), serta sel-sel dinding rahim
(endometrium) yang disebut lokia.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :

a. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nifas dan suhu);

89 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


b. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
c. Pemeriksaan lokhia dan cairan per vagina lain;
d. Pemeriksaan payudara dan pemberian pemberian anjuran ASI
eksklusif
e. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
f. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.

Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator


cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (cakupan Kf-3) Indikator ini
mengukur kemampuan negara dalam menyediakan pelayanan
kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai standar.

GRAFIK V.B.3.1
CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2021
96
94.41 94.70
94
91.72
92 91.48
89.99 90.78 91.91
91.62
90 90.06
88.42
88

86

85.54
84

82

80
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021


Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 periode masa nifas yang
berisiko terhadap komplikasi pasca persalinan terutama terjadi pada
periode tiga hari pertama setelah melahirkan. Cakupan pelayanan
kesehatan masa nifas periode tiga hari pertama setelah melahirkan
bervariasi yaitu 81,2%, adapun kabupaten/ kota yaitu tertinggi di
Sidenreng Rappang (97,1%) dan terendah di Tana Toraja (57,1%),
KF2 (7-28 hari) yaitu 26,9%, KF 3 (29-49 hari) yaitu 29,4% dan KF

90 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


lengkap yaitu 15,5%. Sedangkan menurut laporan Program Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan cakupan pelayanan ibu nifas
pada tahun 2020 terjadi peningkatan pelayanan dibandingkan tahun
2019 dari 90,78% menjadi 91,91%.

GRAFIK V.B.3.2
CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 94.7


PALOPO 88.8
PARE-PARE 86.5
MAKASSAR 91.8
TORAJA UTARA 88.3
LUWU TIMUR 93.5
LUWU UTARA 91.4
TANA TORAJA 90.2
LUWU 88.0
ENREKANG 98.7
PINRANG 104.2
SIDRAP 114.9
WAJO 98.1
SOPPENG 98.3
BONE 90.8
BARRU 101.6
PANGKEP 82.7
MAROS 105.4
SINJAI 97.2
GOWA 98.7
TAKALAR 99.3
JENEPONTO 98.9
BANTAENG 115.3
BULUKUMBA 87.9
SELAYAR 75.0
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

4. Penanganan Komplikasi Maternal

Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu


bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung
maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak
menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak
disebabkan oleh trauma/ kecelakaan. Pencegahan dan penanganan
komplikasi maternal adalah pelayanan kepada ibu dengan
komplikasi maternal untuk mendapatkan perlindungan/ pencegahan

91 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


dan penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan
kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/
komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun di masyarakat.
Resti/ komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun
bayi. Resti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan
darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema
nyata, eklampsia, perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak
lintang usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada
primigravida, infeksi berat/ sepsis, persalinan prematur.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi maternal
diukur melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal
(cakupan PK). Indikator ini mengukur kemampuan negara dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada
ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.
Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
pencegahan dan penanganan komplikasi maternal adalah cakupan
penanganan komplikasi maternal (Cakupan PK). Indikator ini
mengukur kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara professional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas)
dengan komplikasi. Terdapat tiga jenis area intervensi yang
dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan
neonatal yaitu melalui :
 Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai;
 Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga
kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran;
 Pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED)
dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau.
Grafik V.B.4.1 berikut menyajikan capaian indikator
persentase cakupan ibu hamil risti/ komplikasi yang ditangani dari

92 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


tahun 2011-2021. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun yaitu
dari tahun 2011 sebesar 56,44%, pada tahun 2012 sebesar
59,95%, tahun 2013 sebesar 64,99, tahun 2014 sebesar 71,57%,
pada tahun 2015 meningkat menjadi 79,20%, tahun 2016 terjadi
penurunan menjadi 75.92%, kemudian pada tahun 2017 meningkat
menjadi 83,84%, namun kembali terjadi penurunan pada tahun
2018 menjadi 80,70%, kemudian meningkat lagi pada tahun 2019
menjadi 83,80%. Pada Tahun 2020 menurun kembali menjadi
81,90 dan lebih meningkat lagi pada tahun 2021. Data terinci dapat
dilihat pada lampiran tabel 30.
Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Sulawesi
Selatan adalah melalui Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang menitikberatkan fokus totalitas
monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari
risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan
pelayanan kesehatan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar
di tingkat puskesmas dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK).
GRAFIK V.B.4.1
PERSENTASE CAKUPAN IBU HAMIL RISTI/ KOMPLIKASI YANG
DITANGANI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2021
120.00

100.00 99.80

83.84 83.80
79.20
80.00 71.57 80.70 81.90
59.95 75.92
60.00 64.99
56.44

40.00

20.00

0.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

93 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Berdasarkan data hasil SDKI 2007, pemeriksaan kehamilan di
Sulawesi Selatan secara garis besar masih sangat rendah, hal ini
ditunjukkan dengan persentase pemeriksaan kehamilan oleh tenaga
kesehatan mencapai 92,2% (nasional 93,2%), yang memperoleh
imunisasi TT paling sedikit 1 kali sebesar 82,5% (nasional 73%),
yang menerima tablet zat besi selama hamil sebesar 71,9%
(nasional 77,3%), yang melahirkan pada tenaga kesehatan sebesar
58,8% (nasional 73%) dan yang melahirkan pada fasilitas
kesehatan sebesar 30,6% (nasional 46,1%).
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2021 jumlah ibu hamil risti/ komplikasi tercatat sebanyak
33.402 (20% dari ibu hamil) dan 99,8% cakupan penanganan
komplikasi kebidanan yang ditangani jika dibandingkan dengan
target Renstra (75%) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
tahun 2018 berarti sudah mencapai target. Data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran Tabel 30.
Kematian ibu dan anak pada saat proses persalinan masih
belum menurun. Kejadian ini dapat dihindari dengan penyediaan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang adekuat. Lebih dari
setengah kematian tersebut disebabkan oleh lemahnya pengelolaan
pada saat persalinan. Upaya dalam meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan telah dilakukan pemerintah sejak 1989
dengan mengadakan program Bidan Desa. Program ini bertujuan
untuk menempatkan bidan terlatih di setiap desa untuk memberikan
pelayanan antenatal dan perinatal, keluarga berencana, pelayanan
kesehatan reproduksi lainnya, serta konseling gizi. Dinas kesehatan
sebagai satu organisasi pemerintah harus mampu mengatasi
permasalahan kematian ibu dan anak dengan strategi yang tepat.
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insedentil) selama kehamilan, melahirkan

94 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil
atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan
tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan,
yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain, atau banyaknya wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan.
Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan tingkat kesadaran
perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk
ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan, dan masa
nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-
terobosan dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan
peran bidan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai
ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey
yang dilakukan secara khusus seperti survey di Rumah Sakit dan
beberapa survey di masyarakat dengan cakupan wilayah yang
terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia
(SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas
dibanding survey-survey sebelumnya.

Grafik V.B.4.2 di bawah menunjukkan persentase kematian


ibu maternal dari tahun 2013 hingga 2021 masih berfluktuasi.

95 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.B.4.2
ANGKA KEMATIAN IBU
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013-2021

250

198
200

149 153 144


150 138 139

133
115 115
100

50

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2021


Tahun 2013 jumlah kematian ibu yang dilaporkan 115 orang
atau 78.38 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu
hamil 18 orang (15,65%), kematian ibu bersalin 59 orang (51,30%),
kematian ibu nifas 38 orang (33,04%). Adapun kematian ibu
menurut umur yaitu <20 Tahun sebanyak 6 orang, umur 20-34
tahun eban ak 77 orang dan ≥35 tahun eban ak 32 orang.
Tahun 2014 jumlah kematian ibu yang dilaporkan menjadi 138
orang atau 93.20 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian
ibu hamil 15 orang (10,86%), kematian ibu bersalin 54 orang
(39,13%), kematian ibu nifas 69 orang (50,00%). Adapun kematian
ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 14 orang, umur 20-34
tahun sebanyak 87 orang dan ≥35 tahun eban ak 37 orang.
Tahun 2015 jumlah kematian ibu yang dilaporkan menjadi 149
orang atau 99.38 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian
ibu hamil 19 orang (12,75%), kematian ibu bersalin 44 orang
(29,53%), dan kematian ibu nifas 86 orang (57,71%). Adapun
kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 21 orang,

96 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


umur 20-34 tahun sebanyak 83 orang dan ≥35 tahun eban ak 45
orang.
Jumlah kematian ibu tahun 2016 yang dilaporkan menjadi 153
orang atau 103.00 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian
ibu hamil 47 orang (30,71%), kematian ibu bersalin 44 orang
(27,45%), kematian ibu nifas 62 orang (40,52%). Adapun kematian
ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 7 orang, umur 20-34
tahun eban ak 101 orang dan ≥35 tahun eban ak 45 orang.
Kematian ibu tahun 2017 yang dilaporkan sebanyak 115
orang atau 76.60 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian
ibu hamil 16 orang (14%), kematian ibu bersalin 34 orang (30%),
kematian ibu nifas 65 orang (56%). Adapun kematian ibu menurut
umur yaitu <20 tahun sebanyak 6 orang, umur 20-34 tahun
eban ak 65 orang dan ≥35 tahun sebanyak 41 orang.
Jumlah kematian ibu tahun 2018 yang dilaporkan sebanyak
139 orang atau 92.28 per 100.000 kelahiran hidup. Terdiri dari
kematian ibu hamil 23 orang (16,55%), kematian ibu bersalin 47
orang (33,81%), kematian ibu nifas 69 orang (49,64%). Adapun
kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 7 orang,
umur 20-34 tahun sebanyak 85 orang dan ≥35 tahun eban ak 47
orang.
Jumlah kematian ibu tahun 2019 yang dilaporkan sebanyak
144 orang atau 94.29 per 100.000 kelahiran hidup. Terdiri dari
kematian ibu hamil 31 orang (22%), kematian ibu bersalin 36 orang
(25%), kematian ibu nifas 77 orang (53%). Adapun kematian ibu
menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 13 orang, umur 20-34
tahun sebanyak 87 orang dan ≥35 tahun eban ak 44 orang.
Jumlah kematian ibu tahun 2020 yang dilaporkan sebanyak
133 orang atau 85,95 per 100.000 kelahiran hidup. Terdiri dari
kematian ibu hamil 29 orang (22%), kematian ibu bersalin 36 orang
(23%), kematian ibu nifas 77 orang (55%). Adapun kematian ibu
menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 8 orang, umur 20-34 tahun
sebanyak 90 orang, dan ≥35 tahun eban ak 35 orang.

97 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tahun 2021 nampak pada Grafik V.B.4.4 di bawah jumlah
kematian ibu dilaporkan sebanyak 198 orang atau 132 per 100.000
kelahiran hidup. Terdiri dari kematian ibu hamil 69 orang (34,8%),
kematian ibu bersalin 46 orang (23%), dan kematian ibu nifas 83
orang (41,9%). Rincian dapat dilihat pada lampiran tabel 21.

GRAFIK V.B.4.3
JUMLAH KEMATIAN IBU DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

[CATEGORY [CATEGORY
NAME]; NAME];
[VALUE]; [VALUE];
([PERCENTAGE]) ([PERCENTAGE])

[CATEGORY
NAME];
[VALUE];
([PERCENTAGE])

Sumber: Dinkes Prov.Susel Tahun 2021

Grafik V.B.4.5 di atas menunjukkan jumlah kematian ibu pada


Tahun 2021 di Sulawesi Selatan sebanyak 198. Jumlah kematian
terbanyak di Kabupaten Sinjai dan Gowa sebanyak 17 kasus,
Kabupaten Luwu 15 kasus, Makassar 14 kasus, terendah di Toraja
Utara 1 kasus. Sebagian besar daerah mengalami peningkatan
angka kematian ibu yang sangat signifikan dibandingkan tahun
2020. Rincian penyebab kematian dapat dilihat di tabel 22 pada
tabel lampiran.

98 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.B.4.4
JUMLAH KEMATIAN IBU
DI SULAWESI SELATAN MENURUT KABUPATEN/ KOTA
TAHUN 2021

PALOPO 6
PARE-PARE 6
MAKASSAR 14
TORAJA UTARA 1
LUWU TIMUR 8
LUWU UTARA 10
TANA TORAJA 2
LUWU 15
ENREKANG 9
PINRANG 8
SIDRAP 7
WAJO 6
SOPPENG 2
BONE 7
BARRU 9
PANGKEP 8
MAROS 11
SINJAI 17
GOWA 17
TAKALAR 11
JENEPONTO 10
BANTAENG 2
BULUKUMBA 10
SELAYAR 2
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Sumber: Dinkes Prov.Susel Tahun 2021

5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu


strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan
kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), terlalu
sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua
melahirkan (di atas usia 35 tahun). KB merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan keluarga,
kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan.
Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara
bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat merencanakan kapan
akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun jarak
usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak.
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat
dilihat dari cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang
menggunakan alat/ metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta

99 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


KB yang baru menggunakan alat/ metode kontrasepsi, tempat
pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya
kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup
tinggi. Menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita rata-rata
15-49 tahun walaupun sebagian wanita mengalami menarche (haid
pertama) pada usia 9-10 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur
jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur
ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/ cara KB. Tingkat
pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari
cakupan KB aktif, cakupan peserta KB yang baru menggunakan
alat/ metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB dan jenis
kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk
menetapkan berapa jumlah anak yang akan dimiliki dan kapan akan
memiliki anak. Melalui tahapan konseling pelayanan KB, Pasangan
Usia Subur (PUS) dapat menentukan pilihan kontrasepsi sesuai
dengan kondisi dan kebutuhannya berdasarkan informasi yang telah
mereka pahami, termasuk keuntungan dan kerugian, serta
mendapatkan informasi risiko metode kontrasepsi dari petugas
kesehatan. Program KB dilakukan dalam rangka mengatur jumlah
kelahiran atau menjarangkan kelahiran. Sasaran program KB
adalah Pasangan Usia Subur yang lebih dititikberatkan pada
kelompok Wanita Usia Subur (WUS) yang berada pada kisaran usia
15-49 tahun.

100 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.B.5.1
PERSENTASE PESERTA KB PASCA PERSALINAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 35.76


17.81
PARE-PARE 33.77
23.91
TORAJA UTARA 29.35
23.52
LUWU UTARA 24.33
9.36
LUWU 40.65
21.65
PINRANG 62.64
97.30
WAJO 56.33
23.42
BONE 35.55
52.05
PANGKEP 49.75
39.26
SINJAI 29.72
35.57
TAKALAR 21.96
61.46
BANTAENG 43.79
23.79
SELAYAR 27.91
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

GRAFIK V.B.5.2
PESERTA KB AKTIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2010-2021
90

80 76.8
73.28 73.61
73.1 70.96
70 73
68.58 69.32
65.89 68.95
65.89
60

50

40
35.76
30

20

10

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

101 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.B.5.3
PERSENTASE PESERTA KB AKTIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN
2021

SULAWESI SELATAN 174.5


PALOPO 7.5
PARE-PARE 417.7
MAKASSAR 3338.0
TORAJA UTARA 60.9
LUWU TIMUR 471.5
LUWU UTARA 71.6
TANA TORAJA 259.9
LUWU 576.0
ENREKANG 144.2
PINRANG 551.7
SIDRAP 375.5
WAJO 571.2
SOPPENG 156.9
BONE 1655.0
BARRU 66.5
PANGKEP 1042.6
MAROS 398.4
SINJAI 254.3
GOWA 1356.2
TAKALAR 120.1
JENEPONTO 417.4
BANTAENG 549.4
BULUKUMBA 937.4
SELAYAR 148.9

0.0 500.0 1000.0 1500.0 2000.0 2500.0 3000.0 3500.0 4000.0

Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota 2021

GRAFIK V.B.5.4
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS
KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN DI SULAWESI SELATAN TAHUN
2021

Kondom, 2.5
MOW, 2.0
Implan, 13.6
MOP, 0.2

AKDR, 5.3

Suntik, 51.0

Pil, 25.3

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

102 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Pada Tahun 2019 peserta KB Aktif, persentase metode
kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah pil sebesar 54,63%,
kemudian suntik sebesar 25,89%. Metode yang paling sedikit dipilih
oleh para peserta KB baru adalah metode operasi pria (MOP)
sebanyak 0,16%, kemudian metode operasi wanita (MOW)
sebanyak 1,75%, dan kondom 2,35%. Persentase peserta KB
pasca persalinan menurut kabupaten/ kota tahun 2019 disajikan
pada tabel 29 lampiran.
Tahun 2020, persentase metode kontrasepsi yang terbanyak
digunakan adalah metode suntik sebesar 53,47%, kemudian pil
sebesar 25,16%. Metode yang paling sedikit dipilih oleh para
peserta KB baru adalah Metode Operasi Pria (MOP) adalah 0,17%,
kemudian Metode Operasi Wanita (MOW) sebanyak 1,87%, dan
kondom 2,33%.
Nampak pada Grafik V.B.5.4 di atas peserta KB Aktif Tahun
2021, persentase metode kontrasepsi yang terbanyak digunakan
adalah metode suntik sebesar 51%, kemudian pil sebesar 25,3%.
Metode yang paling sedikit dipilih oleh para peserta KB baru adalah
Metode Operasi Pria (MOP) adalah 0,2%, kemudian Metode
Operasi Wanita (MOW) sebanyak 2%, dan kondom 2,5%.
Persentase peserta KB pasca persalinan menurut kabupaten/ kota
tahun 2020 disajikan pada tabel 29 lampiran.

6. Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk


bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi
untuk Wanita Usia Subur Ibu Hamil (TT) dan imunisasi tambahan
dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti desa non UCI,
potensial/ risti KLB, ditemukan/ diduga adanya virus polio liar atau
kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular dibandingkan kelompok penduduk dewasa.
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai Penyakit yang Dapat

103 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu difteri, tetanus, hepatitis B,
radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis, dan polio. Dengan
keadaan tersebut, salah satu bentuk upaya pencegahan yang
terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko tersebut dapat
melindungi diri adalah dengan upaya imunisasi.

a. Imunisasi Dasar pada Bayi

Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT


(3 kali), polio (4 kali), hepatitis-B (3 kali) dan imunisasi campak
(1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
GRAFIK V.B.6a
PERSENTASE CAKUPAN DESA/ KELURAHAN UCI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 83.5


PALOPO 91.7
PARE-PARE 100.0
MAKASSAR 89.5
TORAJA UTARA 97.4
LUWU TIMUR 94.5
LUWU UTARA 97.7
TANA TORAJA 71.1
LUWU 90.3
ENREKANG 80.6
PINRANG 98.2
SIDRAP 99.1
WAJO 70.5
SOPPENG 97.2
BONE 81.2
BARRU 80.0
PANGKEP 78.6
MAROS 76.7
SINJAI 53.8
GOWA 86.8
TAKALAR 86.0
JENEPONTO 66.4
BANTAENG 82.1
BULUKUMBA 64.0
SELAYAR 77.3

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada


dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi
yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan
UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti

104 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat
kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan
PD3I.
Cakupan desa/ kelurahan UCI (Universal Child Imunisation)
di Sulawesi Selatan pada tahun 2019 belum memenuhi target
provinsi sebesar 100%, hanya berkisar 96,15%. Masih terdapat
14 kabupaten/ kota yang belum memenuhi target provinsi atau di
bawah 100%, antara lain Kabupaten Selayar, Bantaeng,
Jeneponto, Takalar, Maros, Pangkep, Barru, Bone, Enrekang,
Luwu, Tana Toraja, Kabupaten Luwu Timur, Toraja Utara, dan
Kota Palopo.
Tahun 2020 cakupan desa/ kelurahan UCI di Sulawesi
Selatan juga tidak memenuhi target provinsi 100% karena hanya
berkisar 73,82%. Ada 8 kabupaten/ kota yang cakupan UCI-nya
di atas 90%, yang tertinggi adalah Kabupaten Luwu sebesar
99,56%, disusul Kabupaten Soppeng sebesar 97,17%.
Sedangkan cakupan UCI yang terendah adalah Kabupaten
Selayar sebesar 25% dan Kabupaten Wajo sebesar 31,58%.
Tahun 2021 cakupan desa/ kelurahan UCI di Sulawesi
Selatan juga tidak memenuhi target provinsi 100% karena hanya
berkisar 83,5%. Ada 9 kabupaten/ kota yang cakupan UCI-nya di
atas 90%, yang tertinggi adalah Kota Parepare sebesar 100%,
disusul Kabupaten Sidrap 99,1% dan Kabupaten Pinrang
sebesar 98,2%. Sedangkan cakupan UCI yang terendah adalah
Kabupaten Sinjai sebesar 53,8%. Rinciannya dapat dilihat pada
Grafik V.B.6a.1 di bawah ini.

b. Imunisasi pada Ibu hamil

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)


merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang
bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus neonatorum
di setiap kabupaten/ kota hingga <1 kasus per 1000 kelahiran
hidup per tahun. Pada masa lalu sasaran kegiatan MNTE adalah

105 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak
lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa
pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk
ibu hamil (usia 15-39 tahun).

GRAFIK V.B.6b
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td2+ PADA IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 57.6


PALOPO 59.0
PARE-PARE 27.3
MAKASSAR 76.5
TORAJA UTARA 68.9
LUWU TIMUR 97.1
LUWU UTARA 55.4
TANA TORAJA 36.0
LUWU 45.4
ENREKANG 38.5
PINRANG 76.3
SIDRAP 84.9
WAJO 72.2
SOPPENG 68.2
BONE 30.4
BARRU 72.3
PANGKEP 56.2
MAROS 64.2
SINJAI 30.2
GOWA 15.0
TAKALAR 90.9
JENEPONTO 56.9
BANTAENG 89.2
BULUKUMBA 40.7
SELAYAR 30.4

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2021

Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT


pada ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang
dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang berguna bagi
kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang waktu
pemberian minimal 4 pekan setelah TT1 dengan masa
perlindungan 3 tahun, TT3 selang waktu pemberian minimal 6
bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun, TT4
selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan
masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu
pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa

106 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2 imunisasi yang
diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan
atau sebelum kehamilan).
Adapun cakupan imunisasi Td ibu hamil pada tahun 2021
yaitu Td1 (34,2%), Td2 (29,2%), Td3 (14,4%), Td4 (7,8%), Td5
(6,1%) dan Td2+ (57,6%). Data terinci pada lampiran Tabel 24.

7. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

Pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut pada


penyuluhan kesehatan melalui pembentukan Posyandu Lansia.
Keikutsertaan masyarakat ditingkatkan melalui posyandu ini, di
mana selain penyuluhan kesehatan juga dilaksanakan pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Pelayanan kesehatan yang paripurna
terhadap usila dilaksanakan oleh puskesmas, baik dalam gedung
maupun di luar gedung.
Untuk tahun 2020 persentase cakupan pelayanan kesehatan
usila menurut kabupaten/ kota disajikan pada Grafik V.B.7.1 berikut.

GRAFIK V.B.7.
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USILA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 66.2


60.0
PARE-PARE 82.3
69.0
TORAJA UTARA 30.9
84.1
LUWU UTARA 82.6
52.3
LUWU 46.5
54.3
PINRANG 94.1
52.0
WAJO 76.2
47.8
BONE 90.0
79.3
PANGKEP 45.5
76.5
SINJAI 68.8
68.5
TAKALAR 60.0
73.1
BANTAENG 58.3
42.1
SELAYAR 56.7

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021


Pada Grafik V.B.7 di atas terlihat persentase pelayanan usila
Tahun 2021 di Sulawesi Selatan hanya 66,2% dari jumlah 829.302

107 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


lansia yang ditargetkan. Persentase pelayanan Usila terbesar ada di
Kabupaten Pinrang sebesar 94,1% dari 35.757 lansia yang
ditargetkan, menyusul Kabupaten Bone sebesar 90% dari 68.339
lansia yang ditargetkan.
Sedangkan pelayanan terendah di Kabupaten Toraja Utara
hanya sebesar 30,9% dari 33.294 lansia yang ditargetkan,
kemudian Kabupaten Bulukumba sebesar 42,1% dari 34.586 lansia
yang ditargetkan. Kota Makassar hanya melayani 69%, tetapi dari
segi jumlah kunjungan Kota Makassar mendapatkan kunjungan
yang terbesar mencapai 137.406 lansia. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran Tabel 49.

C. STATUS GIZI

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan


permasalahan kesehatan secara umum, karena selain sebagai faktor
predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung
juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual.
Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi
yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil
atau ibu menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator
status gizi masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi Wanita Usia Subur,
Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia Gizi Besi pada ibu dan pekerja
wanita, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat


lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat
lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah
lahir. Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15%
dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih

108 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi
rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR
didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali
lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500
gram. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas,
morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak, serta
memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di
masa depan. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara
satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%,
hasil studi di tujuh daerah multicenter diperoleh angka BBLR
dengan rentang 2,1%-17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa
lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini lebih besar dari
target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi
menuju Indonesia Sehat 2010 maksimal 7%.

GRAFIK V.C.1.1
PRESENTASE BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 4.38


4.73
PARE-PARE 7.46
2.69
TORAJA UTARA 4.57
5.23
LUWU UTARA 4.94
2.97
LUWU 3.86
5.26
PINRANG 0.00
5.62
WAJO 7.14
8.35
BONE 3.05
7.64
PANGKEP 4.86
4.15
SINJAI 9.31
2.65
TAKALAR 3.76
3.90
BANTAENG 5.56
4.64
SELAYAR 0.00

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi sulawesi Selatan Tahun 2021


Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram)
merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap
kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori

109 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 pekan)
atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu
bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara
berkembang, banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi
buruk, anemia, malaria dan menderita Penyakit Menular Seksual
(PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.

GRAFIK V.C.1.2
JUMLAH BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

PALOPO 166
PARE-PARE 196
MAKASSAR 729
TORAJA UTARA 150
LUWU TIMUR 291
LUWU UTARA 241
TANA TORAJA 98
LUWU 248
ENREKANG 174
PINRANG 0
SIDRAP 306
WAJO 410
SOPPENG 233
BONE 410
BARRU 216
PANGKEP 266
MAROS 282
SINJAI 382
GOWA 332
TAKALAR 217
JENEPONTO 265
BANTAENG 189
BULUKUMBA 318
SELAYAR 108
0 100 200 300 400 500 600 700 800

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Persentase BBLR pada


perempuan (14,5%) lebih tinggi daripada laki-laki (10,3%), namun
per enta e berat lahir ≥4000 gram pada laki-laki (6,1%) lebih tinggi
dibandingkan perempuan (4,3%). Menurut pendidikan dan kuintil
indeks kepemilikan terlihat adanya kecenderungan semakin tinggi
pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan, semakin rendah
prevalensi BBLR. Menurut jenis pekerjaan, persentase BBLR
tertinggi pada anak balita dengan kepala rumah tangga yang
bekerja lainnya (21,8%), sedangkan persentase terendah pada

110 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kelompok tidak bekerja dan wiraswasta (masing-masing 10,7%).
Persentase BBLR di perdesaan (12,4%) tidak begitu berbeda
dengan di perkotaan (12,3%).
Menurut Profil Kesehatan kabupaten/ kota tahun 2019 jumlah
bayi lahir hidup sebesar 150.624 (tabel 33), bayi lahir hidup
ditimbang sebesar 152.729 atau sebesar 99,97% dengan jumlah
BBLR yaitu 7.059 kasus atau 4,62% (tabel 33). Terbanyak di Kota
Makassar sebesar 1.625 kasus, Kabupaten Bone 438 kasus, Wajo
386 kasus dan Kabupaten Gowa 341 kasus. Terendah di Kabupaten
Luwu Utara 95 kasus dan Kabupaten Selayar 109 kasus. Namun
secara prosentase kasus BBLR tertinggi terjadi di Kabupaten Sinjai
8,01% dan Kabupaten Soppeng 7,21%, angka ini lebih besar dari
target BBLR yang ditetapkan maksimal 7%. Data terinci dapat dilihat
pada tabel 30 dan 33 lampiran profil.
Tahun 2020 jumlah bayi lahir hidup sebesar 154.733 (tabel
33). Bayi lahir hidup ditimbang sebesar 149.676 atau 96,37% dengan
jumlah BBLR 6.353 kasus atau sebesar 4,24%. Tertinggi di
Kabupaten Bulukumba sebanyak 888 kasus atau sebesar 13,12%
seperti yang tertera pada Grafik V.C.1.1. Terendah di Kabupaten
Tana Toraja 65 kasus atau sebesar 1,86%. Untuk Tahun 2021
jumlah bayi lahir hidup sebesar 135.536 (tabel 33). Bayi lahir hidup
ditimbang sebesar 138.462 atau 102,2% dengan jumlah BBLR 6.061
kasus atau sebesar 4,4%. Tertinggi di Kota Makassar sebanyak 729
kasus (2,6%) seperti yang tertera pada Grafik V.C.1.1. Terendah di
Kabupaten Tana Toraja sebanyak 98 kasus atau sebesar 2,97%.

2. Status Gizi Balita

Menurut Standar WHO 2005 status gizi balita dinilai


berdasarkan parameter antropometri yang terdiri dari berat badan
dan panjang/ tinggi badan. Status gizi balita merupakan salah satu
indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Salah satu cara yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut
Umur (BB/U) atau Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB).

111 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score>+2 SD);
gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD
sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3SD), sedangkan indikator
status gizi menurut SDGs (Suistainable Development Goals) adalah
BB/U dan angka prevalensi status underweight (gizi kurang dan
buruk).
Masalah gizi kurang pada anak balita dikaji
kecenderungannya menurut Susenas dan survei atau pemantauan
lainnya. Secara nasional, menurut Susenas tahun 1989, prevalensi
gizi buruk dan kurang pada balita adalah 37,5% menurun menjadi
24,7% tahun 2000, yang berarti mengalami penurunan sekitar 34%.
Dari hasil Susenas 2001 di Indonesia, persentase balita yang
bergizi baik adalah sebesar 64,14%, yang bergizi sedang 21,51%
dan sisanya 9,35% adalah balita bergizi kurang/ buruk atau yang
dikenal dengan istilah Kurang Kalori Protein (KKP). Bila
dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase balita perempuan
bergizi baik relatif lebih tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula
gizi kurang / buruk lebih tinggi pada balita laki-laki dibandingkan
balita perempuan.
Menurut hasil Riskesdas Tahun 2013 prevalensi gizi buruk-
kurang pada anak balita sebesar 25,6%, yang berarti masalah gizi
berat-kurang di Sulawesi Selatan masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat dengan prevalensi tinggi. Di antara 24
kabupaten/ kota, terdapat tiga kabupaten/ kota termasuk kategori
prevalensi sangat tinggi, yaitu Kabupaten Bone, Kabupaten
Pangkep dan Kabupaten Bantaeng.
Berdasarkan data kabupaten/ kota tahun 2019 jumlah balita 0-
59 bulan di Sulawesi Selatan yang ditimbang berat badannya
sebanyak 321.511, jumlah Balita Gizi Kurang (BB/Umur) sebanyak
35.793 atau sebesar 11.13%. Jumlah balita 0-59 bulan yang diukur
tinggi badannya sebanyak 318.894, jumlah balita pendek sebanyak
53.421 atau sebesar 16.62%. Jumlah balita 0-59 bulan yang diukur

112 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


badannya sebanyak 320.048, terdapat balita kurus sebanyak
17.142 atau sebesar 5.33%.
Dari Grafik V.C.2.1 di bawah bisa dilihat presentase balita 0-
59 bulan yang kurang gizi di Sulawesi Selatan pada tahun 2020
sebesar 6,54%. Terbesar di Kota Parepare 17,81%, kemudian
Kabupaten Selayar sebesar 14,66%, dan Kabupaten Pangkep
sebesar 12,26%. Kasus kurang gizi terendah adalah Kabupaten
Luwu Timur sebesar 3,65% dan Kabupaten Sidrap sebesar 3,94%.
Data selengkapnya pada lampiran tabel 44.

GRAFIK V.C.2.1
JUMLAH BALITA 0-59 BULAN GIZI KURANG
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 5.64


PALOPO 6.70
PARE-PARE 13.70
MAKASSAR 3.58
TORAJA UTARA 4.83
LUWU TIMUR 2.80
LUWU UTARA 8.29
TANA TORAJA 6.58
LUWU 4.95
ENREKANG 8.67
PINRANG 5.16
SIDRAP 3.82
WAJO 3.20
SOPPENG 8.20
BONE 4.45
BARRU 5.63
PANGKEP 9.69
MAROS 6.74
SINJAI 7.06
GOWA 4.68
TAKALAR 7.11
JENEPONTO 6.68
BANTAENG 6.84
BULUKUMBA 5.40
SELAYAR 11.86

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Dari Grafik V.C.2.2 di bawah bisa dilihat persentase balita 0-


59 bulan yang diukur tinggi badannya di Sulawesi Selatan pada
tahun 2021 terdapat 6,98% balita pendek. Kabupaten/ kota yang
memiliki balita pendek terbanyak yaitu Kabupaten Enrekang
sebesar 14,36% dan Kabupaten Selayar sebanyak 11,86%,
kemudian Kabupaten Pangkep sebesar 9,69%. Sedangkan

113 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kabupaten/ kota yang mempunyai balita pendek terendah adalah
Kabupaten Luwu Timur sebesar 2,8% dan Kabupaten Wajo sebesar
3,20%. Data selengkapnya ada pada lampiran tabel 44.

GRAFIK V.C.2.2
PERSENTASE BALITA PENDEK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 6.98


PALOPO 2.94
PARE-PARE 11.68
MAKASSAR 4.09
TORAJA UTARA 10.07
LUWU TIMUR 2.81
LUWU UTARA 9.13
TANA TORAJA 11.46
LUWU 7.88
ENREKANG 15.36
PINRANG 5.83
SIDRAP 5.70
WAJO 3.16
SOPPENG 9.53
BONE 5.33
BARRU 6.27
PANGKEP 8.76
MAROS 6.85
SINJAI 6.08
GOWA 3.75
TAKALAR 8.19
JENEPONTO 8.63
BANTAENG 8.60
BULUKUMBA 5.85
SELAYAR 12.18

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Dari Grafik V.C.2.3 di bawah bisa dilihat presentase balita 0-


59 bulan yang diukur berat badan dan tinggi badannya di Sulawesi
Selatan pada tahun 2021 sebesar 3,04% balita kurus. Kabupaten/
kota yang memiliki balita kurus terbanyak adalah Kabupaten Luwu
Utara sebesar 6,41%, Kabupaten Selayar sebanyak 6,14%, dan Kota
Parepare sebesar 5,13%. Sedangkan Kabupaten Sidrap adalah
kabupaten yang paling sedikit balita kurus yang diukur, hanya
sebesar 1,33% dan Kabupaten Enrekang sebesar 1,47%. Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 44.

114 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK V.C.2.3
PERSENTASE BALITA KURUS DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 3.04


PALOPO 4.16
PARE-PARE 5.13
MAKASSAR 3.07
TORAJA UTARA 3.45
LUWU TIMUR 1.55
LUWU UTARA 6.41
TANA TORAJA 2.34
LUWU 2.12
ENREKANG 1.47
PINRANG 2.68
SIDRAP 1.33
WAJO 2.33
SOPPENG 3.63
BONE 2.07
BARRU 3.71
PANGKEP 4.88
MAROS 4.00
SINJAI 3.34
GOWA 2.70
TAKALAR 3.10
JENEPONTO 3.75
BANTAENG 2.05
BULUKUMBA 3.12
SELAYAR 6.14

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

115 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT

A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bibit


penyakit tertentu atau oleh produk toxin yang didapatkan melalui
penularan bibit penyakit atau toxin yang diproduksi oleh bibit penyakit
tersebut dari orang yang terinfeksi, dari binatang atau dari reservoir
kepada orang yang rentan, baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui tumbuh-tumbuhan atau binatang penjamu, melalui
vektor atau melalui lingkungan.
Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di
dunia secara global relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik
disebabkan kecelakaan, proses penuaan yang menyebabkan
kelemahan fungsi organ tubuh ataupun karena menderita berbagai
macam penyakit. Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit
infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan
oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteri, atau parasit), bukan
disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau
bahan kimia seperti keracunan, penyakit ini bisa ditularkan atau menular
kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, Infulenza
dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya
(hepatitis, typhoid/ tipes dll), jarum suntik dan transfusi darah (HIV Aids,
hepatitis, dll).
Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain:
- Penyakit menular langsung: Diare, Pneumonia, Typhus, penyakit
HIV/AIDS, penyakit TB Paru dan Kusta.
- Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
- Penyakit bersumber binatang seperti Demam Berdarah Dengue,
rabies, filaria, malaria.

116 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


1. Diare

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya


perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya, tiga
kali atau lebih dalam sehari atau penyakit terjadi ketika terjadi
perubahan konsistensi feses dari frekuensi buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari
biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang
air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.
Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih
berfluktuasi, dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana
pelayanan dan kader kesehatan mengalami penurunan namun
penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup
banyak bahkan menimbulkan kematian.

GRAFIK VI.A.1.1
JUMLAH KASUS DIARE DITANGANI PER KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

1,447
PARE-PARE 1,930
7,411
TORAJA UTARA 828
6,047
LUWU UTARA 3,697
1,127
LUWU 543
2,815
PINRANG 2,913
681
WAJO 3,830
1,979
BONE 4,842
1,180
PANGKEP 404
2,362
SINJAI 1,448
2,639
TAKALAR 1,174
3,824
BANTAENG 3,115
2,053
SELAYAR 1,504

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000

Sumber : Profil Dinkes Kabupaten/ Kota Tahun 2021

117 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tindakan dalam pencegahan diare antara lain dengan
perbaikan keadaan lingkungan, seperti penyediaan sumber air
minum yang bersih, penggunaan jamban, pembuangan sampah
pada tempatnya, sanitasi perumahan dan penyediaan tempat
pembuangan air limbah yang layak. Perbaikan perilaku ibu terhadap
balita seperti pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun,
perbaikan cara menyapih, kebiasaan mencuci tangan sebelum dan
sesudah beraktivitas, membuang tinja anak pada tempat yang tepat,
memberikan imunisasi morbilitas. Masyarakat dapat terhindar dari
penyakit asalkan pengetahuan tentang kesehatan dapat
ditingkatkan, sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya
menjadi sehat.

GRAFIK VI.A.1.2
PERSENTASE KASUS DIARE DITANGANI PER KABUPATEN/
KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

25.3
PALOPO 29.03
PARE-PARE 49.23
MAKASSAR 17.98
TORAJA UTARA 13.26
LUWU TIMUR 74.74
LUWU UTARA 43.76
TANA TORAJA 32.69
LUWU 5.55
ENREKANG 50.52
PINRANG 28.61
SIDRAP 8.35
WAJO 35.66
SOPPENG 32.36
BONE 23.64
BARRU 25.07
PANGKEP 4.46
MAROS 24.77
SINJAI 21.97
GOWA 12.65
TAKALAR 14.56
JENEPONTO 38.93
BANTAENG 61.49
BULUKUMBA 18.08
SELAYAR 41.07

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

Untuk Tahun 2021 perkiraan diare juga sebanyak 236.099


kasus, sama seperti target pada tahun 2020 dan 2019 lalu, namun

118 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


diare yang ditangani hanya sebanyak 59.793 kasus (25,3%). Dengan
kejadian terbesar di Kota Makassar dengan jumlah yang ditangani
sebanyak 41.220 kasus dari 1.526.677 target yang ada atau hanya
sekitar 17,98% dengan jumlah penduduk Kota Makassar sebanyak
1.484.912 jiwa.

2. Pneumonia

Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di


dunia, lebih banyak dibandingkan dengan gabungan penyakit AIDS,
malaria, dan campak. Penyakit ini lebih banyak di bawah usia lima
tahun dan diperkirakan 1,1 juta kematian setiap tahun disebabkan
oleh pneumonia (WHO, 2012). Diperkirakan dua balita meninggal
setiap menit disebabkan oleh pneumonia (WHO, 2013). Banyak
faktor yang berkontribusi terhadap kejadian pneumonia, dan tidak
ada intervensi tunggal yang secara efektif dapat mencegah,
mengobati dan mengendalikan. Adapun intervensi sederhana namun
efektif jika dilaksanakan secara tepat, yang dapat menurunkan
beban penyakit ini yaitu:

 Lindungi (Protect)
 Cegah (Prevent)
 Obati (Treat)

Pada tahun 2017 jumlah perkiraan penderita kasus


pneumonia pada balita sebesar 86.335 kasus, yang ditemukan dan
ditangani sebanyak 5.828 (6,75%). Sedangkan pada tahun 2018
jumlah perkiraan penderita kasus pneumonia pada balita sebesar
32.261 kasus, jumlah balita yang ditemukan dan ditangani sebanyak
5.282 (16,37%). Kemudian pada Tahun 2019 jumlah perkiraan
sebesar 32.876 dan yang ditemukan dan ditangani 5.682 penderita.
Untuk Tahun 2020 perkiraan sebesar 33.345 kasus ternyata yang
ditemukan 2.736 penderita (8,21%). Sedangkan pada tahun 2021
perkiraan pneumonia balita sebesar 33.108 orang, ternyata yang
ditemukan hanya 2.443 kasus (7,4%).

119 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK VI.A.2
JUMLAH KASUS PNEUMONIA BALITA DITANGANI PER KABUPATEN/
KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 7.4


PALOPO 4.3
PARE-PARE 6.7
MAKASSAR 2.4
TORAJA UTARA 5.2
LUWU TIMUR 20.8
LUWU UTARA 16.1
TANA TORAJA 3.0
LUWU 1.5
ENREKANG 3.9
PINRANG 5.3
SIDRAP 6.0
WAJO 8.1
SOPPENG 2.6
BONE 2.9
BARRU 2.8
PANGKEP 3.2
MAROS 11.8
SINJAI 5.5
GOWA 12.1
TAKALAR 13.4
JENEPONTO 11.2
BANTAENG 0.6
BULUKUMBA 19.6
SELAYAR 21.8

0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0

Sumber : Profil Dinkes Kabupaten/ Kota Tahun 2021

3. HIV/AIDS dan Penyakit Menular melalui Hubungan Seksual


(PMS)

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus


yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah
putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem
kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan
dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat
berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga
tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk
sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan, tubuh dapat diserang
berbagai macam penyakit yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu
dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di
masyarakat dapat diketahui melalui tiga metode, yaitu pada layanan

120 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Voluntary, Counseling, and Testing (VC), sero survey, dan Survei
Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP).
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari
perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV
membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang
mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh
melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya
dimiliki, karena sel CD4 pada sel darah putih banyak dirusak oleh
Virus HIV. Ketika seseorang terkena Virus HIV, tidak langsung
terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama,
yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.
Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini belum ada obat, serum
maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari virus HIV
penyebab penyakit AIDS.
Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan
tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentrated level epidemic),
yaitu adanya prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu
misalnya pada kelompok penjaja seks dan pada para penyalah guna
NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku berisiko
yang cukup aktif menularkan di dalam suatu sub populasi tertentu.
Selanjutnya perjalanan epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan
sifat hubungan antara kelompok berisiko tinggi dengan populasi
umum.
Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es
(iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh
lebih kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya, telah
menyebar di sebagian besar provinsi di Indonesia. Hal ini berarti
bahwa jumlah pengidap infeksi HIV/AIDS yang sebenarnya di
Indonesia masih sangat sulit diukur dan belum diketahui secara
pasti. Diperkirakan jumlah orang dengan HIV di Indonesia pada akhir
tahun 2003 saja mencapai 90.000–130.000 orang.

121 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Hasil SDKI 2007 di Sulawesi Selatan terdapat 48% wanita dan
57,1% pria yang pernah mendengar tentang AIDS. Tingkat
pengetahuan tentang cara mengurangi risiko terinfeksi pada
umumnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 32% wanita
dan 42,7% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan
satu partner yang tidak terinfeksi sebagai cara mengurangi risiko
penularan, 28,4% wanita dan 43,3% setuju bahwa tidak
berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan
27,5% wanita dan 40,5% pria mengatakan penggunaan kondom
secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi.
Selanjutnya, pengetahuan tentang konseling sukarela (Voluntary
Counseling and Testing/ VCT) menunjukkan hanya 6% wanita
pernah kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya
konseling sukarela. Persentase wanita pernah kawin yang
mengetahui tempat pelayanan VCT dari Rumah Sakit pemerintah
cukup tinggi yakni sebesar 78%.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 di Provinsi Sulawesi
Selatan prevalensi Penduduk umur 15-24 yang pernah mendengar
informasi tentang HIV/AIDS adalah 71,8% laki-laki dan 72,5%
perempuan, sedangkan prevalensi penduduk dengan kelompok
umur yang sama yang mempunyai pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS adalah 16,5% laki-laki dan 16,4% perempuan.
Nampak dari Grafik VI.A.3.1 di atas kasus terbesar HIV ada
pada kelompok umur 25-49 sebanyak 797 penderita dan kelompok
umur 20-24 tahun sebanyak 270 penderita. Hal ini menggambarkan
mereka adalah kelompok usia produktif, merupakan ancaman yang
cukup serius bagi penularan penyakit tersebut karena mobilitas
mereka sangat tinggi.

122 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK VI.A.3.1
JUMLAH KASUS HIV PERKELOMPOK UMUR
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

≥ 50 TAHUN 59

25 - 49 TAHUN 797

20 - 24 TAHUN 270

15 - 19 TAHUN 36

5 - 14 TAHUN 10

≤ 4 TAHUN 24

- 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Sumber: Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021


Bila diuraikan berdasarkan jenis kelamin seperti data yang
ada pada lampiran tabel 54 kelompok umur ≥50 tahun eban ak 59
penderita dengan rincian 50 laki-laki dan 9 perempuan. Kelompok
umur 25-49 tahun sebanyak 797 penderita dengan rincian 639 laki-
laki dan 158 perempuan. Kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 270
penderita dengan rincian 243 laki-laki dan 27 perempuan. Kelompok
umur 15-19 tahun sebanyak 36 penderita dengan rincian 33 laki-laki
dan 3 perempuan. Kelompok umur 5-14 tahun sebanyak 10
penderita dengan rincian 5 laki-laki dan 5 perempuan. Sedangkan
kelompok umur ≤4 tahun eban ak 24 penderita dengan rincian 18
laki-laki dan 6 perempuan. Jumlah total penderita laki-laki sebanyak
988 orang dan 208 perempuan dengan proporsi 82,6% laki-laki dan
17,4% perempuan. Proporsi ini menunjukkan bahwa penderita HIV
laki-laki lebih dari 4X lipat jumlahnya dibandingkan penderita
perempuan, sehingga perhatian kepada laki-laki harus lebih
ditingkatkan lagi. Hal ini kebalikan dari pada tahun 2020 sebelumnya
dimana penderita perempuan 3X lebih banyak.

123 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK VI.A.3.2
JUMLAH KASUS HIV/AIDS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2021

1,800

1,552
1,600 1,488

1,400
1,174 1,210 1,196
1,200
1,030
1,000 874 882
844
800
607 629
600

400

200

-
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2021

Pada tahun 2017 penderita baru HIV sebanyak 1,174 kasus


dan penderita AIDS sebanyak 629 orang. Jika dilihat dari tahun
2011-2017 kasus HIV menunjukkan peningkatan, tetapi menurun
pada tahun 2018. Sedangkan kasus AIDS mengalami peningkatan
mulai tahun 2015 hingga 2017 dan menurun pada 2018, kemudian
data 2019 kasus HIV meningkat lagi. Pada tahun 2020 kasus HIV
menurun menjadi 1.210 dan AIDS menjadi 307 kasus. Kemudian
pada tahun 2021 menurun menjadi 1.196 kasus HIV.
Meningkatnya kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun
disebabkan faktor-faktor seperti meningkatnya industri yang
berkaitan dengan seks, seperti semakin banyaknya THM yang
berkedok karaoke dan menjamurnya panti-panti pijat. Juga mobilitas
penduduk yang tinggi termasuk nelayan dari negara tetangga,
meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran, meningkatnya
pengguna NAPZA suntik yang akan lebih mempercepat epidemi
lebih lanjut, dan akan menulari ibu-ibu rumah tangga, bayi-bayi,
remaja putra/ putri.

124 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


4. TB Paru

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang mudah sekali


penularannya. Seperti halnya penyakit flu biasa, dalam
penyebarannya TBC juga melalui udara. Penyakit tuberkulosis
sangat mematikan apabila tidak segera dilakukan penanganan. Di
Indonesia, penanganan sejak dini sudah dilakukan dengan
memberikan paket imunisasi BCG pada balita.
Penyakit TB Paru menurut Sustainable Development
Goals(SDGs) sebagai suatu penyakit yang menjadi target untuk
diturunkan, selain malaria dan HIV/AIDS. Pada level nasional,
berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, di
antaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse
Chemotherapy (DOTS).
Dari hasil Laporan Riskesdas tahun 2007 TB paru klinis
dengan prevalensi 1,03%. Enam dari 23 kabupaten/ kota di atas
angka provinsi dan tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (6,8%).
Prevalensi TB paru cenderung meningkat sesuai bertambahnya
umur, tertinggi pada umur 65 tahun. Menurut jenis kelamin, tertinggi
pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Hampir tiga kali
lebih tinggi di pedesaan dibandingkan dengan perkotaan, dan lima
kali lebih tinggi tingkat pendidikan rendah daripada pendidikan tinggi.
Sedangkan hasil Riskesdas 2010 yaitu prevalensi TB Paru yaitu
0,24% dan adapun proporsi kasus TB yang diobat OAT program
DOTS yaitu 83.2% dan non DOTS yaitu 26,8%. Sedangkan hasil
laporan Riskesdas tahun 2010 di Sulawesi Selatan period
prevalence (D) yaitu 0,6%, period prevalence suspect TB (G) yaitu
5,2%.
Jumlah penderita TB Paru perkabupaten/ Kota tahun 2019
sebanyak 19.071 kasus, dengan rincian laki-laki sebanyak 11.226
orang dan perempuan 7.845 orang. Jumlah BTA+ sebesar 11.476
orang (60,17%) yang terdaftar dan diobati, dengan kesembuhan
pada tahun 2019 berjalan sebanyak 5.366 orang (46.75%).
Sedangkan untuk Tahun 2020 jumlah penderita TB Paru

125 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


perkabupaten/ Kota sebanyak 18.863 kasus, dengan rincian laki-laki
sebanyak 11.095 orang dan perempuan 7.768 orang. Jumlah BTA+
sebesar 11.476 orang (60,83%) yang terdaftar dan diobati, dengan
kesembuhan pada tahun 2020 berjalan sebanyak 8.686 orang
(70,65%).
Pada tahun 2020 Kota Makassar mempunyai penderita TB
Paru terbanyak sebesar 5.421 penderita, disusul Kabupaten Gowa
sebanyak 1.810 penderita, kemudian Kabupaten Bone sebanyak
1.288 penderita. Sementara Kabupaten Selayar mempunyai
penderita TB Paru terkecil yaitu sebanyak 220 orang.
GRAFIK VI.A.4
JUMLAH PENDERITA TB PARU PER KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

PALOPO 316
PARE-PARE 295
MAKASSAR 3,260
TORAJA UTARA 214
LUWU TIMUR 314
LUWU UTARA 322
TANA TORAJA 163
LUWU 462
ENREKANG 160
PINRANG 416
SIDRAP 372
WAJO 572
SOPPENG 261
BONE 842
BARRU 206
PANGKEP 601
MAROS 432
SINJAI 310
GOWA 1,012
TAKALAR 449
JENEPONTO 439
BANTAENG 296
BULUKUMBA 397
SELAYAR 159

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500

Sumber: Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2021

Jumlah semua kasus tuberkulosis terdaftar dan diobati pada


tahun 2021 sebesar 12.270 penderita. Pada Grafik VI.A.4 di bawah

126 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


nampak pada tahun 2021 Kota Makassar mempunyai penderita TB
Paru terbanyak sebesar 3.260 penderita, disusul Kabupaten Gowa
sebanyak 1.012 penderita, kemudian Kabupaten Bone sebanyak 842
penderita. Sementara Kabupaten Selayar mempunyai penderita TB
Paru terkecil yaitu sebanyak 159 orang. Namun jumlah semua kasus
di atas dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk di suatu daerah.

5. Kusta

Penyakit Kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau


penyakit Hansen, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Bakteri ini mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2–3
minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar
tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubasi 2–5 tahun
bahkan juga dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun.
Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta
menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit,
saraf, anggota gerak, dan mata.
Faktor-faktor yang berperan dalam kejadian dan penyebaran
kusta antara lain iklim (cuaca panas dan lembab), diet, status gizi,
status sosial ekonomi dan riwayat keluarga. Meskipun belum
diketahui pasti cara masuk Mycobacterium leprae ke dalam tubuh
manusia beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa bakteri
tersebut seringkali melalui kulit yang lecet pada bagian tubuh yang
bersuhu dingin dan pada mukosa nasal. Pengaruh Mycobacterium
leprae terhadap kulit bergantung pada faktor imunitas seseorang,
pengaruh kemampuan hidup Mycobacterium leprae pada suhu tubuh
yang rendah, waktu regenerasi yang lama dan nontoksis.

Strategi Global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta


yaitu angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan
indikator utama sebelumnya yaitu angka penemuan penderita
terdaftar (prevalensi rate < 1/10.000 penduduk). Masalah ini
diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat
dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar

127 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak
mendapatkan akses pelayanan kesehatan dan pekerjaan yang
berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.

GRAFIK VI.A.5.1
KASUS BARU KUSTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

PALOPO 4
PARE-PARE 5
MAKASSAR 70
TORAJA UTARA 3
LUWU TIMUR 5
LUWU UTARA 2
TANA TORAJA 3
LUWU 7
ENREKANG 2
PINRANG 35
SIDRAP 22
WAJO 35
SOPPENG 24
BONE 114
BARRU 17
PANGKEP 32
MAROS 21
SINJAI 49
GOWA 77
TAKALAR 21
JENEPONTO 27
BANTAENG 25
BULUKUMBA 57
SELAYAR 10

0 20 40 60 80 100 120

Sumber: Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2021

Pada tahun 2021 jumlah kasus baru kusta di Sulawesi Selatan


sebanyak 667 penderita. Pada Grafik VI.A.5 di atas memperlihatkan
jumlah kasus baru kusta di kabupaten/ kota. Kasus terbesar berada
di Kabupaten Bone sebanyak 114 orang, Kabupaten Gowa 77 orang,
Kota Makassar70 orang. Sedangkan Kabupaten Luwu dan Enrekang
adalah daerah yang paling sedikit penderita kusta masing-masing 2
penderita.

128 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK VI.A.5.2
KONDISI KASUS KUSTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2011-2021

1200 1091
1065 1067
1024 1018
944 927
1000 920
840

800
601
600 522

400
193 204
171 153
200 126 112
81 95 93
66 66

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

PB MB

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021

Situasi penderita kusta di Sulawesi Selatan hampir sama


dengan pola nasional, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate
per 10.000 penduduk mengalami penurunan yang tidak signifikan
dari tahun ke tahun. Grafik VI.A.6 menunjukkan jumlah kasus kusta
Tahun 2011 kasus Pausi Basiler (PB) sebanyak 193 orang, Multi
Basiler (MB) sebanyak 1.065 orang. Tahun 2012 penderita baru
kusta PB sebanyak 171 orang, MB sebanyak 944 orang. Tahun
2013 kasus kusta PB sebanyak 1.067 orang, PB sebanyak 66 orang.
Tahun 2014 penderita baru kusta PB sebanyak 81 orang, MB
sebanyak 1.024. Tahun 2015 penderita baru kusta PB sebanyak 126
orang, MB sebanyak 1.091 orang. Tahun 2016 penderita baru kusta
PB sebanyak 204 orang, MB sebanyak 920 orang. Sedangkan untuk
Tahun 2017 penderita baru kusta PB sebanyak 153 orang dan
penderita MB sebanyak 927 orang dengan angka angka prevalensi
11,34 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk situasi kusta tahun
2018, penderita baru kusta PB sebanyak 95 orang dan penderita MB
sebanyak 840 orang dengan angka prevalensi 9,92 per 100.000
penduduk.

129 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tahun 2019 penderita kusta baru PB sebanyak 112 orang dan
penderita MB sebanyak 1.018 orang dengan angka prevalensi 12,34.
dengan kata lain ada 12-13 orang yang menderita kusta di antara
10.000 penduduk. Sedangkan Tahun 2020 penderita kusta baru PB
sebanyak 93 orang dan penderita MB sebanyak 522 orang dengan
angka prevalensi 7,5, dengan kata lain ada 7-8 penderita kusta di
antara 10.000 penduduk.
Sedangkan Tahun 2021 penderita kusta baru PB sebanyak 66
orang dan penderita MB sebanyak 601 orang dengan angka
prevalensi 0,8, dengan kata lain ada 8 penderita kusta di antara
100.000 penduduk, terjadi penurunan yang signifikan dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran tabel 57, 58, 59, dan 60.

6. Covid-19

Sekaitan dengan penanganan KLB, pada awal tahun 2020,


dunia diperhadapkan pada wabah Covid-19 yang hingga sekarang
masih berlangsung. Kasus Covid-19 secara resmi dilaporkan terjadi
di Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 19 Maret 2020, sejalan
dengan waktu jumlah kasus Positif covid-19 semakin bertambah,
hingga pada tanggal 31 Desember 2020 jumlah kasus yang
dilporkan adalah 30.925 kasus. Walaupun Provinsi Sulawesi Selatan
telah on the track dalam penanganan Covid-19, namun untuk
mempercepat penanganan covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan,
ada bebarapa strategi yang telah dilakukan untuk penanganan
Covid-19. Strategi tersebut dinamakan „Tri ula‟ yaitu aggressive
testing, contact tracing dan edukasi massif perubahan prilaku.
Untuk peningkatan pelacakan Covid-19, di Provinsi Sulawesi
selatan telah tersedia laboratorium yang mempu melakukan
pemeriksaan RT PCR yang tersebar pada beberapa lokasi di
kabupaten/ kota. Pada beberapa RS, juga terdapat mesin TCM yang
mampu melakukan pemeriksaan laboratorium Covid-19 didukung
tenaga tracing pada semua puskesmas yang dibantu oleh Tim

130 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tracing kabupaten/ kota dan provinsi serta relawan yang direkrut
untuk membantu tracing kontak kasus covid-19 di kab/ kota.
Selain itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah
membentuk Gerakan 1.000 Tokoh Agama sebagai edukator Covid-
19 kepada masyarakat. Untuk penanganan kasus Covid-19 di
Provinsi Sulawesi selatan telah tersedia RS Rujukan dan Non
Rujukan Covid-19 dengan peningkatan kapasitas TT isolasi
sebanyak 2.052 Tempat Tidur serta 154 Tempat Tidur Isolasi. Upaya
lainnya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
adalah melalui program Wisata Duta Covid-19 sebagai tempat isolasi
dan karantina kasus.

GRAFIK VI.A.6.1
VAKSINASI COVID-19 DOSIS 1 DI SULAWESI SELATAN TAHUN
2021

SULAWESI SELATAN 71.95


PALOPO 86.32
PARE-PARE 79.37
MAKASSAR 84.92
TORAJA UTARA 69.3
LUWU TIMUR 76.25
LUWU UTARA 58.6
TANA TORAJA 65.4
LUWU 77.65
ENREKANG 67.82
PINRANG 71.95
SIDRAP 73.19
WAJO 74.62
SOPPENG 79.74
BONE 67.7
BARRU 71.66
PANGKAJENE KEPULAUAN 70.93
MAROS 66
SINJAI 68.58
GOWA 69.71
TAKALAR 74.89
JENEPONTO 54.18
BANTAENG 70.56
BULUKUMBA 62.24
SELAYAR 62.68

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Sumber: Tim Satgas Covid-19 Dinkes Prov. Sulsel

131 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Pada Grafik VI.A.6.1 di atas nampak situasi vaksin Covid-19
cakupan vaksinasi di Sulawesi Selatan sebesar 71,95% dari target
7.058.141 orang, yang mana Kota Palopo berada di urutan pertama
sebesar 86,32% dari target 141.380 orang, Kota Makassar sebesar
84,92% dari target 1.102.330 orang, kemudian Kabupaten Soppeng
sebesar 79,74% dari target 191.150 orang. Daerah yang terendah
cakupannya adalah Kabupaten Jeneponto sebesar 54,18% dari
313.305 orang.

GRAFIK VI.A.6.2
VAKSINASI COVID-19 DOSIS 2 DI SULAWESI SELATAN TAHUN
2021

SULAWESI SELATAN 41.04


PALOPO 54.68
PARE-PARE 53.77
MAKASSAR 63.33
TORAJA UTARA 48.85
LUWU TIMUR 44.61
LUWU UTARA 24.85
TANA TORAJA 57.65
LUWU 32.01
ENREKANG 40.70
PINRANG 44.93
SIDRAP 44.58
WAJO 33.44
SOPPENG 40.60
BONE 33.41
BARRU 42.91
PANGKAJENE KEPULAUAN 40.51
MAROS 33.90
SINJAI 27.48
GOWA 34.60
TAKALAR 36.12
JENEPONTO 21.94
BANTAENG 29.38
BULUKUMBA 29.87
SELAYAR 32.85

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

Sumber: Tim Satgas Covid-19 Dinkes Prov. Sulsel

Pada Grafik VI.A.6.2 di atas nampak situasi vaksin Covid-19


cakupan vaksinasi di Sulawesi Selatan sebesar 41,04% dari target
7.058.141 orang, yang mana Kota Makassar berada di urutan
pertama sebesar 63,33% dari target 1.102.330 orang, Kabupaten

132 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Tana Toraja sebesar 57,65% dari target 223.807 orang, kemudian
Kota Palopo sebesar 54,68% dari target 141.380 orang. Daerah
yang terendah cakupannya adalah Kabupaten Jeneponto sebesar
54,18% dari 313.305 orang.

GRAFIK VI.A.6.3
VAKSINASI COVID-19 DOSIS 3 DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

SULAWESI SELATAN 0.52


PALOPO 0.92
PARE-PARE 1.74
MAKASSAR 0.76
TORAJA UTARA 0.73
LUWU TIMUR 0.69
LUWU UTARA 0.25
TANA TORAJA 0.61
LUWU 0.47
ENREKANG 0.92
PINRANG 0.56
SIDRAP 0.66
WAJO 0.43
SOPPENG 0.93
BONE 0.22
BARRU 0.52
PANGKAJENE KEPULAUAN 0.91
MAROS 0.27
SINJAI 0.42
GOWA 0.19
TAKALAR 0.19
JENEPONTO 0.05
BANTAENG 0.47
BULUKUMBA 0.09
SELAYAR 1.49

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2

Sumber: Tim Satgas Covid-19 Dinkes Prov. Sulsel

Pada Grafik VI.A.6.3 di atas nampak situasi vaksin Covid-19


cakupan vaksinasi di Sulawesi Selatan sebesar 0,52% dari target
7.058.141 orang, yang mana Kota Parepare berada di urutan
pertama sebesar 1,74% dari target 114.922 orang, Kabupaten
Selayar sebesar 1,49% dari target 108.433 orang, kemudian
Kabupaten Soppeng sebesar 0,93% dari target 191.150 orang.
Daerah yang terendah cakupannya adalah Kabupaten Jeneponto
sebesar 0,05% dari 313.305 orang.
Upaya lain dalam pencegahan Covid-19 yang akan dilakukan
dalam waktu dekat ini adalah Vaksinasi Covid-19. Vaksin tersebut

133 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


telah tersedia di pusat dan provinsi telah melakukan langkah-langkah
persiapan dengan penyediaan sarana dan prasaranan, peningkatan
SDM sebagai tenaga vaksinator, pendataan sasaran serta faskes
yang mampu melakukan vaksinasi. Untuk tahap pertama sesuai
petunjuk dari pusat, sasaran pertama yang akan mendapatkan
vaksinasi adalah tenaga kesehatan disusul pelayan publik, lansia
dan masyarakat lainnya.
Penyediaan fasilitas Pelayanan kesehatan kepada
masyarakat juga terus ditingkatkan baik dari kualitas maupun
kuantitasnya, dengan mempertimbangkan akses kemudahan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Jumlah puskesmas sebagai
sarana upaya pelayanan kesehatan primer dapat terjangkau oleh
masyarakat dan merata sampai di daerah terpencil. Sampai dengan
bulan Desember tahun 2021 jumlah puskesmas di Sulawesi Selatan
sebanyak 461 unit yang terdiri dari 304 Puskemas Perawatan dan
157 Nonperawatan. Keberadaan puskesmas tersebut didukung oleh
puskesmas pembantu sebanyak 1.321 unit.

B. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI


(PD3I)

Kementerian Kesehatan melaksanakan Program Pengembangan


Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit
pada anak. Program imunisasi untuk penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada anak yang dicakup dalam PPI
adalah satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali
imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak.
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/
ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas
dalam bab ini mencakup penyakit Tetanus neonatorum, Campak, Difteri,
Pertusis dan Hepatitis B. Jumlah kasus PD3I yang dikumpulkan dari
Profil Kesehatan kabupaten/ kota tahun 2021 dapat dilihat pada
lampiran Tabel 62.

134 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


1. Tetatus neonatorum

Tetanus neonatorum merupakan suatu penyakit akut yang


dapat berakibat fatal namun dapat dicegah, yang disebabkan oleh
produksi eksotoksin dari kuman Clostridium tetani gram positif,
dimana kuman ini mengeluarkan toksin yang dapat menyerang
sistem syaraf pusat. Masa inkubasi kuman 3-28 hari, namun
biasanya 6 hari, dimana kematian 100% terjadi terutama pada masa
inkubasi <7 hari. Namun berdasarkan laporan data profil kesehatan
kabupaten/ kota Tahun 2017 tidak ada kasus Tetanus neonatorum,
begitu pula dengan Tahun 2018.
Pada Tahun 2019 ada dua kasus Tetanus neonatorum, 1
orang di Kab. Pangkep dan 1 orang di Maros, namun tak ada laporan
kematian. Sedangkan pada Tahun 2020 hanya 1 kasus Tetanus
neonatorum yang dilaporkan yaitu di Kabupaten Maros tanpa kasus
kematian. Pada tahun 2021 ada 2 kasus tetanus neonatorum yang
meninggal di Kabupaten Bulukumba.

2. Campak

Penyakit Campak (Rubella, Campak 9 hari, Measles) adalah


suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/
conjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi
virus campak golongan paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi
karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa
menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam
kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Penyakit campak merupakan
penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Campak merupakan
penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa
(KLB).
Hasil Riskesdas 2010 cakupan imunisasi campak anak umur
12-23 secara nasional sebesar 74,5%, menurun dibandingkan pada
Tahun 2007 (75,4%), sedangkan Sulawesi Selatan sebesar 76,5%,
lebih besar dari pencapaian nasional. Sedangkan untuk tahun 2017

135 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


jumlah penderita campak sebesar 205 orang yaitu 113 laki-laki dan
92 perempuan, tidak ada kematian akibat penyakit campak. Terdapat
empat kabupaten/ kota yang tertinggi yaitu Kabupaten Bantaeng 57
orang, Kabupaten Luwu Utara 32 orang, Kota Makassar 31 orang,
dan Kabupaten Takalar 21 orang.
Untuk tahun 2018 suspek campak sebanyak 144 dengan
rincian 60 penderita laki-laki dan 84 penderita perempuan. Tak ada
suspek campak di Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten
Bone, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu,
Kabupaten Toraja Utara, dan Kota Palopo. Suspek campak
terbanyak berturut-turut Kabupaten Bantaeng 29 penderita,
Kabupaten Luwu Utara 20 penderita, Kabupaten Sinjai 18 penderita,
dan Kota Makassar 17 penderita, serta Kabupaten Wajo dan
Jeneponto masing-masing 13 penderita.
Tahun 2019 suspek campak sebanyak 301, laki-laki 151 dan
perempuan 150. Terbesar di Kabupaten Pangkep sebanyak 81
orang dan di Kabupaten Maros 62 orang. Tahun 2020 suspek
campak sebesar 131, laki-laki 58 orang dan perempuan 73 orang.
Terbesar di Kabupaten Maros sebanyak 37 suspek, Kabupaten
Pangkep sebanyak 25 suspek, dan Kabupaten sebanyak 21 suspek.
Ada sembilan kabupaten/ kota yang tak ditemukan suspek campak
seperti yang tertera pada Grafik VI.B.2 di bawah.
Tahun 2021 suspek campak sebesar 130, laki-laki 58 orang
dan perempuan 72 orang. Terbesar di Kabupaten Maros sebanyak
34 suspek, Kabupaten Makassar sebanyak 23 suspek, dan
Kabupaten Luwu Timur sebanyak 15 suspek. Ada delapan
kabupaten/ kota yang tak ditemukan suspek campak seperti yang
tertera pada Grafik VI.B.2 di bawah.

136 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK VI.B.2
JUMLAH KASUS CAMPAK DI SULAWESI SELATAN TAHUN
2021

PALOPO 5
PARE-PARE 7
MAKASSAR 23
TORAJA UTARA 0
LUWU TIMUR 15
LUWU UTARA 2
TANA TORAJA 2
LUWU 2
ENREKANG 2
PINRANG 0
SIDRAP 7
WAJO 14
SOPPENG 5
BONE 0
BARRU 7
PANGKEP 1
MAROS 34
SINJAI 0
GOWA 0
TAKALAR 0
JENEPONTO 1
BANTAENG 3
BULUKUMBA 0
SELAYAR 0

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2021

3. Difteri

Penyakit Difteri adalah penyakit infeksi akut pada saluran


pernafasan bagian atas. Penyakit ini dominan menyerang anak-
anak, biasanya bagian tubuh yang diserang adalah tonsil, faring
hingga laring yang merupakan saluran pernafasan bagian atas.
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif
rendah. Rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya
program imunisasi. Namun KLB difteri masih sering terjadi dan CFR-
nya tinggi. Secara nasional, pada tahun 2003 terjadi 54 KLB dengan
jumlah kasus sebanyak 86 dan CFR sebesar 23%.

Menurut profil kabupaten/ kota tahun 2016 terdapat 7 kasus


difteri yaitu laki-laki 4 kasus dan perempuan 3 kasus dan tidak ada
kasus kematian, berarti Case Fatality Rate adalah 0,00%. Hanya

137 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


terjadi di tiga kabupaten/ kota yaitu Kota Makassar 4 kasus,
Kabupaten Gowa terdapat 2 kasus, dan Kabupaten Takalar 1 kasus.
Sedangkan untuk tahun 2017 tidak ada kasus difteri. Kemudian pada
tahun 2018 muncul kembali kasus difteri sebanyak 25 penderita
dengan rincian 15 penderita laki-laki dan 10 penderita perempuan
dan tak ada kasus kematian dengan CFR 0,00%.
Untuk Tahun 2019 ada kasus difteri sebanyak 10 orang,
seluruh penderita adalah laki-laki. Tak ada kasus kematian atau CFR
0,0%. Tahun 2020 ada 1 kasus difteri hanya di Kabupaten Soppeng
tanpa kasus kematian atau CFR 0,0%. Sedangkan untuk tahun 2021
ada 3 kasus difteri di Kabupaten Luwu, Bulukumba, dan Kota
Makassar satu laki-laki dan dua perempuan dengan kasus kematian
1 orang perempuan di Kabupaten Luwu atau CFR 33,3%. Data dapat
dilihat pada lampiran tabel 62.

4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/ Lumpuh Layu Akut)

Polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem


syaraf sehingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang
pada umumnya menyerang anak berusia 0-3 Tahun ini ditandai
dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher,
serta sakit di tungkai dan lengan. AFP merupakan kelumpuhan yang
sifatnya flaccid yang bersifat lunglai, lemas atau layuh (bukan kaku),
atau terjadi penurunan kekuatan otot, dan terjadi secara akut
(mendadak). Sedangkan non polio AFP adalah kasus lumpuh layuh
akut yang diduga kasus polio sampai dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio. Kementerian
Kesehatan menetapkan non polio AFP Rate minimal 2/100.000
populasi anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2013, secara nasional
non polio AFP Rate sebesar 2.74/100.000 populasi anak < 15 tahun
yang berarti telah mencapai standar minimal penemuan.
Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan
intensifikasi surveilans, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja
untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Untuk itu diperlukan

138 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


pe imen adekuat ang e uai dengan per aratan aitu diambil ≤
14 hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0°C - 8°C sampai di
laboratorium.

GRAFIK VI.B.4
JUMLAH AFP NONPOLIO DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

PALOPO -
PARE-PARE 1
MAKASSAR 8
TORAJA UTARA -
LUWU TIMUR 2
LUWU UTARA 1
TANA TORAJA 1
LUWU 2
ENREKANG 2
PINRANG 1
SIDRAP 1
WAJO 2
SOPPENG 1
BONE 1
BARRU -
PANGKEP 3
MAROS 3
SINJAI 1
GOWA -
TAKALAR -
JENEPONTO 6
BANTAENG -
BULUKUMBA 1
SELAYAR 1

- 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Berdasarkan hasil pengumpulan data Tahun 2017 sebanyak


50 kasus dengan nonpolio, AFP Rate sebesar 2.20/100.000 populasi
anak <15 Tahun. Jumlah penderita terbanyak di Kota Makassar
dengan 16 kasus, Kabupaten Bulukumba dan Luwu Timur masing-
masing 4 kasus. Kabupaten Bantaeng, Sinjai, Bone, dan Wajo
masing-masing 3 kasus. Kabupaten Maros, Barru, Jeneponto,
Pinrang, Luwu, dan Luwu Utara masing-masing 2 kasus. Kabupaten
Takalar dan Gowa masing-masing 1 kasus. Sementara Kabupaten
Selayar, Pangkep, Soppeng, Sidrap, Enrekang, Tana Toraja, Toraja
Utara, Kota Parepare, dan Kota Palopo tidak ada kasus.

139 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Jumlah AFP Nonpolio di Sulawesi Selatan tahun 2018
sebanyak 76 penderita dengan kasus terbanyak di Kota Makassar 10
penderita, Kabupaten Bulukumba 8 penderita, dan Kabupaten Bone
6 penderita. Sedangkan Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten
Takalar tak ada kasus yang dilaporkan. Tahun 2019 sebanyak 59
kasus, terbesar di Kota Makassar sebanyak 11 kasus dan
Kabupaten Maros 7 kasus. Kabupaten Tana Toraja, Kota Palopo,
dan Toraja Utara tanpa kasus.
Tahun 2020 jumlah AFP nonpolio ada 22 kasus dengan kasus
terbesar di Kota Makassar dan Kabupaten Maros masing-masing
sebanyak 4 kasus. Sedangkan Tahun 2021 jumlah AFP nonpolio ada
38 kasus dengan kasus terbesar di Kota Makassar ada 8 penderita
dan Kabupaten Jeneponto sebanyak 6 kasus, seperti pada Grafik
VI.B.4 di atas.

C. PENYAKIT BERSUMBER BINATANG

1. Malaria

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan


oleh parasit (plasmodium) yang ditularkan oleh nyamuk malaria
(Anopheles). Secara epidemiologi penyakit malaria dapat menyerang
manusia baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan
umur, dari bayi sampai orang dewasa. Ada beberapa macam
plasmodium malaria yang dikenal saat ini, yaitu :

 Plasmodium vivax (P. vivax)


 Plasmodium ovale (P. ovale)
 Plasmodium falcifarum (P. falciparum)
 Plasmodium malariae (P. malariae)
 Plasmodium knowlesi (P. knowlesi).

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan


angka kesakitan tersebut adalah pengendalian vektor di daerah
endemis, pencegahan penyakit dengan memakai kelambu

140 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


berinsektisida, sosialisasi obat malaria ACT (Artemicin Combination
Based Therapy). ACT yang digunakan oleh program pada tahun
2004 adalah artesunat-amodiakuin, dan pada tahun 2009 yang
dimulai di Papua yaitu dihidroartemicin-piperakuin, penemuan dan
pengobatan penderita (active dan passive), serta pengamatan vektor
penyakit.
Selain itu dilakukan juga survei malariometrik yang
merupakan survei malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat endemisitas penyakit malaria di suatu wilayah,
berdasarkan indikasi ditemukannya pembesaran limpha atau kasus-
kasus malaria yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan
yang berasal dari suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap
dampak pemberantasan vektor.
Cara-cara pencegahan malaria sebagai berikut :
Menghindari gigitan nyamuk, tidur memakai kelambu,
menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk,
pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang
ternak dari rumah, kurangi berada di luar rumah pada malam
hari.
Pengobatan pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah
malaria, minum obat doksisilin 1x1 kapsul/ hari sampai 2 pekan
setelah keluar dari lokasi endemis malaria.
Membersihkan lingkungan, menimbun genangan air,
membersihkan lumut, gotong royong membersihkan
lingkungan sekitar.
Menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan
pemakan jentik, seperti ikan kepala timah, nila merah, guppi,
mujair, dll.

Insidens Parasit Malaria (API) di Sulawesi Selatan dari hasil


Riskesdas 2010 dalam satu tahun terakhir (2009-2010) berdasarkan
hasil pemeriksaan darah malaria 2,4%, sedangkan API di Jawa dan
Bali adalah 0,8%, API lebih tinggi ditemukan pada anak balita dan
kelompok umur 25-54 tahun sebanyak 2,5%.

141 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya
perubahan lingkungan seperti penambangan pasir yang
memperluas genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
penular malaria, penebangan hutan bakau, mobilitas penduduk dari
pulau Jawa ke luar Jawa yang sebagian besar masih merupakan
daerah endemis malaria,juga resistensi terhadapobat malaria yang
semakin meluas.
Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian
global. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat karena sering menimbulkan KLB, berdampak luas
terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta dapat mengakibatkan
kematian. Penyakit ini dapat bersifat akut, laten atau kronis.
Hasil Riskesdas tahun 2013 Insiden Malaria pada penduduk
Sulawesi Selatan tahun 2013 adalah 3,1%, meningkat dibanding
tahun 2007 (1,4%) dan 2010 (2,4%), kecuali di Kabupaten Luwu
Timur dan Kabupaten Selayar mengalami sedikit penurunan jumlah
penderita malaria, prevalensi malaria tahun 2013 adalah 8,1%. Lima
kabupaten/ kota dengan insiden dan prevalensi tertinggi adalah
Kabupaten Bantaeng (6,8% dan 15,0%), Kabupaten Sinjai (6,7%
dan 15,3%), Kabupaten Tana Toraja (5,5% dan 20,3%), Kabupaten
Bulukumba (5,2% dan 12,1%), dan Kabupaten Luwu (5,2% dan
13,2%) data terinci pada tabel 69. Dari 24 kabupaten/ kota di
Sulawesi Selatan, 15 kabupaten/ kota mempunyai prevalensi
malaria di atas angka nasional.
Tahun 2015 kasus malaria sebanyak 953 yaitu laki-laki 753
kasus dan perempuan 200 kasus, sedangkan untuk tahun 2016
kasus malaria sebanyak 1.008 kasus terdiri dari laki-laki 799 kasus
dan perempuan 209 kasus. Berdasarkan data profil kesehatan
kabupaten/ kota Tahun 2017 jumlah penderita malaria yang
dikonfirmasi laboratorium dengan hasil positif terbesar di Kota
Makassar sebanyak 194, Kabupaten Toraja Utara 126, Kabupaten
Enrekang 98, dan Kabupaten Pinrang 77, atau AMI sebesar 0,12
per 1000 penduduk.

142 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Untuk tahun 2018 kasus penderita positif malaria sebanyak
1.285 penderita dengan rincian 1.061 penderita laki-laki dan 224
penderita perempuan dengan jumlah penderita malaria yang
dikonfirmasi laboratorium sebanyak 13.751 orang. Hasil positif
malaria terbanyak di Kota Makassar 191 penderita, Kabupaten
Toraja Utara 172 penderita, Kabupaten Maros 141 penderita, dan
Kabupaten Bone 83. Angka kesakitan (Annual Paracyte Incidence)
penderita malaria per 1000 penduduk Provinsi Sulawesi Selatan
tahun 2018 sebesar 0,14.

GRAFIK VI.C.1
KASUS MALARIA POSITIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN
2021
PALOPO 87
PARE-PARE 3
MAKASSAR 141
TORAJA UTARA 142
LUWU TIMUR 26
LUWU UTARA 19
TANA TORAJA 58
LUWU 73
ENREKANG 31
PINRANG 36
SIDRAP 14
WAJO 23
SOPPENG 9
BONE 57
BARRU 3
PANGKEP 54
MAROS 62
SINJAI 13
GOWA 5
TAKALAR 4
JENEPONTO 47
BANTAENG 10
BULUKUMBA 10
SELAYAR 9

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2021

Untuk tahun 2019 kasus penderita positif malaria sebanyak


808 penderita dengan rincian 671 penderita laki-laki dan 137
penderita perempuan dengan jumlah penderita malaria yang
dikonfirmasi laboratorium sebanyak 8.392 orang. Hasil positif
malaria terbanyak di Kota Makassar 157 penderita, Kabupaten
Pinrang 81 penderita, dan Kabupaten Pinrang 81 penderita. Angka

143 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


kesakitan (Annual Paracyte Incidence) penderita malaria per 1000
penduduk Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 sebesar 0,09.
Untuk tahun 2020 sebanyak 752 penderita positif malaria
dengan rincian 628 penderita laki-laki dan 124 penderita perempuan
dengan jumlah penderita malaria yang dikonfirmasi laboratorium
sebanyak 3.903 orang. Hasil positif malaria terbanyak di Kota
Makassar 114 penderita, Kabupaten Maros 85 penderita, dan
Kabupaten Jeneponto 80 penderita. Angka kesakitan (Annual
Paracyte Incidence) penderita malaria per 1000 penduduk Provinsi
Sulawesi Selatan tahun 2020 sebesar 0,08.
Untuk tahun 2021 seperti nampak pada grafik VI.C.1 di atas
sebanyak 936 penderita positif malaria dengan rincian 756
penderita laki-laki dan 180 penderita perempuan dengan jumlah
penderita malaria yang dikonfirmasi laboratorium sebanyak 17.036
orang. Hasil positif malaria terbanyak di Kabupaten Toraja Utara
142 penderita, Kota Makassar 141 penderita, Kota Palopo 87
penderita, dan Kabupaten Luwu 73 penderita. Angka kesakitan
(Annual Paracyte Incidence) penderita malaria per 1000 penduduk
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021 sebesar 0,10. Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 66.

2. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar secara


luas ke seluruh kawasan dengan jumlah kabupaten/ kota terjangkit
semakin meningkat hingga ke wilayah pedalaman. Penyakit ini
sering muncul sebagai KLB sehingga angka kesakitan dan kematian
yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di masyarakat.
Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke
tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan,
namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami
perubahan dengan periode antara 2–5 tahunan. Sedangkan angka
kematian cenderung menurun.

144 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Angka kematian (CFR) penyakit DBD di Indonesia pada tahun
2000 mengalami penurunan dibandingkan tahun 1999, yaitu dari 2,0
% menjadi 1,4 %. Namun demikian jumlah kasus DBD meningkat
dari 21.134 kasus dengan kematian 422 pada tahun 1999 menjadi
33.443 kasus dengan kematian 472 kematian pada tahun 2000.
Angka kesakitan meningkat dari 10,17 per 100.000 penduduk pada
tahun 1999 menjadi 15,75 per 100.000 penduduk pada tahun 2000.
Sedangkan untuk tahun 2001, peningkatan terjadi baik pada angka
kesakitan (insidens rate) maupun pada kematian (CFR) yakni
masing-masing 17,1 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar
4,7%. Masih terjadinya peningkatan kasus DBD ini disebabkan
antara lain dengan tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk,
serta nyamuk penular penyakit DBD (Aedes aegypti) tersebar di
seluruh pelosok tanah air dan masih digunakannya tempat-tempat
penampungan air tradisional seperti tempayan, bal, dan drum.
Kasus DBD di Sulawesi Selatan pada Tahun 2019 sebesar
3.747, laki-laki 2.002 penderita dan perempuan 1.745 penderita,
dengan total angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk 40,97
yang artinya ada 40-41 orang penderita DBD dalam 100.000
penduduk di Sulawesi Selatan. Penderita dengan jumlah terbesar
ada di Kabupaten Pangkep 517 orang, Kabupaten Gowa sebanyak
474 penderita. Jumlah kematian akibat Penyakit DBD sebanyak 25
orang dengan jumlah kematian terbesar di Kabupaten Maros 8
orang, Kabupaten Pangkep 5 orang, Kabupaten Bone 4 orang,
Kabupaten Soppeng 3 orang, dan Kabupaten Wajo 2 orang,
sedangkan Takalar, Sinjai, Enrekang masing-masing meninggal 1
orang.
Jumlah kasus DBD di Sulawesi Selatan pada Tahun 2020
sebesar 2.714 penderita dengan total angka kesakitan 29,6 per
100.000 penduduk yang artinya ada 29-30 orang penderita DBD
dalam 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan. Penderita dengan
jumlah terbesar ada di Kabupaten Gowa 457 orang dan Kabupaten
Maros 361 orang. Jumlah kasus DBD terendah di Kabupaten

145 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Selayar sebanyak 6 orang, Kabupaten Luwu dan Toraja Utara 7
orang.
Pada Grafik VI.C.2.1 di bawah tergambar jumlah kasus DBD
di Sulawesi Selatan pada Tahun 2021 sebesar 3.585 penderita
dengan total angka kesakitan 39,0 per 100.000 penduduk yang
artinya ada 39 orang penderita DBD dalam 100.000 penduduk di
Sulawesi Selatan. Penderita dengan jumlah terbesar ada di
Kabupaten Sidrap 611 orang dan Kota Makassar 583 orang. Jumlah
kasus DBD terendah di Kabupaten Luwu Utara sebanyak 8 orang.

GRAFIK VI.C.2.1
JUMLAH KASUS DBD DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

700
611
583
600

500

400 335
284
300 246
214
178
200 145
112 100 106
61 78 67 79 63 76 64
100 42 37 32 33 31
8
0
BULUKUMBA

TAKALAR

PALOPO
LUWU TIMUR
JENEPONTO

TORAJA UTARA

PARE-PARE
GOWA

WAJO

PINRANG
PANGKEP
SINJAI

BARRU
SELAYAR

LUWU
TANA TORAJA
LUWU UTARA
SIDRAP
MAROS

BONE
SOPPENG

MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2021

Pada Grafik VI.C.2.2 di bawah tergambar jumlah kematian


akibat Penyakit DBD sebanyak 36 orang dengan jumlah kematian
terbesar di Kabupaten Sidrap 8 orang, Kabupaten Maros 6 orang,
Kabupaten Wajo 5 orang, Kabupaten Jeneponto 4 orang, Kabupaten
Soppeng dan Luwu Utara masing-masing 2 orang. Ada 6 kabupaten/
kota masing-masing 1 kematian. Ada 11 kabupaten/ kota tak ada
laporan kematian DBD.

146 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK VI.C.2.2
KEMATIAN AKIBAT DBD DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
8
8
7 6
6 5
5 4
4 3
3 2 2
2 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
BULUKUMBA

TAKALAR

LUWU TIMUR

PALOPO
PARE-PARE
JENEPONTO

PINRANG
GOWA
SINJAI

TORAJA UTARA
BARRU

WAJO

LUWU
TANA TORAJA
LUWU UTARA
SELAYAR

PANGKEP

SIDRAP
MAROS

BONE
SOPPENG

MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2021

Pada Grafik VI.C.2.3 di bawah tergambar angka Case Fatality


Rate (CFR) adalah jumlah orang yang meninggal dunia dari total
orang yang sakit DBD. CFR yang tertinggi adalah Kabupaten Luwu
Utara 12,5% dan Kabupaten Luwu 3,23%.
GRAFIK VI.C.2.3
CFR DBD DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
12.50

14.00

12.00

10.00

8.00

6.00
3.23
2.81
1.87

4.00
2.44

2.00

1.89
1.59
1.31
1.28

1.06
1.00
0.69

2.00
0.17
0.00
0.00

0.00
0.00
0.00

0.00
0.00
0.00

0.00

0.00

0.00

0.00
BULUKUMBA

PALOPO
GOWA

PINRANG

LUWU TIMUR

PARE-PARE
TAKALAR
JENEPONTO

SINJAI

BARRU

WAJO

LUWU
TANA TORAJA
LUWU UTARA

TORAJA UTARA
SELAYAR

SOPPENG
MAROS
PANGKEP

BONE

SIDRAP

MAKASSAR

SULAWESI SELATAN
BANTAENG

ENREKANG

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2021

147 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


3. Filariasis

Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar


kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu The Global Goal of
Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem the
Year 2020. Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan
massal dengan DEC dan albendazol setahun sekali selama lima
tahun di lokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang
akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengurangi
penderitanya. Indonesia melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah
secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di lima Kabupaten
percontohan, perluasan wilayah dilaksanakan setiap tahun.
Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial
yaitu; Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor
penular di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies
nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres
yang dapat berperan sebagai vektor penular Penyakit Kaki Gajah.
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) tetap merupakan masalah
kesehatan masyarakat terutama di daerah pedesaan di luar pulau
Jawa, Bali dan NTB. Dampak dari serangan penyakit ini adalah
menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya
daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh
yang menetap. Sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis
telah menyebar ke 30 Provinsi pada lebih dari 231 kabupaten
dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang. Sampai saat ini di
Indonesia telah ditemukan tiga spesies cacing filaria, yaitu
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Penyakit ini
merupakan salah satu penyakit Neglected Tropical Disease (NTDs)
yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat di
Indonesia. Program eliminasi penyakit ini memberikan kontribusi
dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dengan
menurunkan angka kecacatan dan kerugian ekonomi yang
disebabkan oleh penyakit tersebut. Di Sulawesi Selatan, salah satu
kegiatan program pemberantasan penyakit Filaria adalah survei

148 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


endemisitas filariasis berupa survei darah jari yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat endemisitas berdasarkan mikrofilaria rate pada
lokasi yang ditentukan kasus klinis filariasis. Prevalensi nasional
menurut Riskesdas 2007 yaitu 0,11%.
Upaya untuk memberantas filariasis sebagai bagian dari
eliminasi filariasis global di Indonesia dilakukan melalui dua pilar
kegiatan yaitu:

1. Memutuskan mata rantai penulaan filariasis dengan Pemberian


Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis di daetah endemis
sekali setahun selama lima tahun berturut turut. Obat yang
dipakai: DEC (Diethylcarbamazine Citrate) 6 mg/kg BB
dikombinasikan dengan albendazole 400 mg.
2. Mencegah dan membatasi kecacatan dengan penatalaksanaan
kasus filariasis mandiri.

Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis


adalah kegiatan utama dari program Eliminasi Filariasis Nasional
untuk mencapai goal eliminasi filariasis. Kombinasi DEC dan
Albendazole diberikan kepada semua sasaran di kabupaten / kota
endemis satu kali setahun selama lima tahun berturut-turut. Dampak
dari pemberian obat adalah penurunan transmisi aktif filariasis ke
tingkatan aman yaitu <1 % angka microfilaria pada penduduk yang
tinggal di kabupaten / kota endemis filariasis.
Nampak pada Grafik VI.C.3 di bawah ada 41 kasus kronis
filariasis di Sulawesi Selatan selama tahun 2021. Tak ada kasus
filariasis yang ditemukan di 10 kabupaten/ kota. Kasus terbanyak
ditemukan di Kabupaten Pangkep sebanyak 20 penderita dan Luwu
Timur 16 penderita. Kemudian Kabupaten Bone 5 penderita,
Kabupaten Enrekang 4 penderita, Kabupaten Barru dan Kota
Makassar masing-masing 3 penderita. Sementara Kabupaten Gowa,
Wajo, Pinrang, dan Toraja Utara masing-masing 2 penderita.
Kabupaten Takalar, Sidrap, Luwu, Tana Toraja, masing-masing 1
penderita. Pada Tahun 2021 ini ada 1 kasus kematian akibat

149 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


filariasis di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 67 lampiran profil.

GRAFIK VI.C.3
JUMLAH SELURUH KASUS KRONIS FILARIASIS TAHUN 2021
20
20
18 16
16
14
12
10
8
6 5
4
4 3 3
2 2 2 2
2 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
BULUKUMBA

TAKALAR

PALOPO
PINRANG

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PARE-PARE
GOWA

WAJO

TORAJA UTARA
SELAYAR

SINJAI

BARRU

SOPPENG

LUWU
TANA TORAJA
LUWU UTARA
MAROS

SIDRAP
PANGKEP

BONE
BANTAENG

ENREKANG

MAKASSAR
Sumber : Pengelola Program Filariasis Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2021

D. PENYAKIT TIDAK MENULAR

Indonesia menyadari bahwa PTM menjadi salah satu masalah


kesehatan dan penyebab kematian yang merupakan ancaman global
bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Program PTM telah direvisi
dengan rencana strategis PTM tahun 2015-2019, dan rencana kerja
PTM Indonesia 2015-2019 telah diluncurkan Oktober 2015. Pencegahan
dan Pengendalian Faktor Risiko PTM meliputi empat cara, yaitu:
Advokasi, kerjasama, bimbingan dan manajemen PTM.
Promosi, pencegahan, dan pengurangan faktor risiko PTM melalui
pemberdayaan masyarakat.
Penguatan kapasitas dan kompetensi layanan kesehatan, serta
kolaborasi sektor swasta dan professional.
Penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM.

150 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Advokasi, kemitraan, jejaring, dan peningkatan kapasitas
merupakan kegiatan utama dari program pengendalian PTM Indonesia.
Untuk kolaborasi antar sektor dan keterlibatan masyarakat, jejaring telah
dibentuk, program pengendalian PTM telah ditingkatkan dengan
dukungan politis yang kuat dan berkoordinasi dengan masyarakat sipil.
Program Pengendalian PTM di Indonesia diprioritaskan pada strategi 4
by 4 sejalan dengan rekomendasi global WHO (Global Action Plan
2013-2020), fokus pada empat Penyakit Tidak Menular Utama
Penyebab 60% kematian yaitu:

 Kardiovaskulair
 Diabetes Melitus
 Kanker
 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Juga pada pengendalian Empat Faktor Risiko Bersama yaitu:

 Diet tidak sehat (diet gizi tidak seimbang, kurang konsumsi sayur dan
buah serta tinggi konsumsi gula, garam dan lemak),
 Kurang aktivitas fisik,
 Merokok
 Mengkonsumsi alkohol.

Secara global, regional dan nasional, tahun 2030 diproyeksikan


terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit
tidak menular. Peningkatan kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM)
berhubungan dengan peningkatan faktor risiko akibat perubahan gaya
hidup seiring dengan perkembangan dunia yang makin modern. Angka
kematian akibat penyakit tidak menular juga semakin meningkat, seperti
data WHO menyebutkan terjadi peningkatan proporsi kematian akibat
PTM dari tahun 1995 hingga 2015. Pada tahun 2015, 57% kematian
disebabkan oleh PTM.

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah


banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup
masyarakat termasuk dalam pola konsumsi makanan keluarga.
Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap

151 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-
kasus penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tumor, diabetes,
hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya.

GAMBAR VI.D
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DI INDONESIA

engendalian 4 “Faktor Ri iko Ber ama” ini dapat mencegah


terjadinya empat Penyakit Tidak Menular Utama sampai 80%.

Pos Pembinaan Terpadu PTM (POSBINDU)

Fokus Pencegahan dan Pengendalian PTM diutamakan untuk:

 Menjaga agar masyarakat tetap sehat dan terhindar dari faktor


perilaku berisiko,
 Mampu mengindentifikasi dan memodifikasi perilaku berisikonya
agar tidak menjadi onset PTM,
 menemukan dini kasus-kasus berpotensi PTM agar dapat dirujuk ke
FKTP dan ditangani sesuai standar.

Penemuan dini faktor risiko biologis seperti:

 Obesitas,
 tensi darah tinggi,

152 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


 gula darah tinggi,
 Gangguan Penglihatan,
 Gangguan Pendengaran,
 serta deteksi Dini kanker Serviks dan payudara

Dilakukan dengan pembiasaan pemeriksaan kesehatan secara


berkala setiap enam bulan sekali atau minimal setahun sekali pada
Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular.
Pengembangan Posbindu PTM berbasis wilayah, di setiap desa atau
kelurahan diharapkan minimal terdapat satu Posbindu PTM untuk
menjangkau seluruh penduduk usia 15 tahun ke atas di wilayah tersebut
(http://www.p2ptm.kemkes.go.id).
Di Indonesia, PTM merupakan penyakit dengan beban biaya
pengobatan yang tertinggi, data BPJS menyatakan bahwa dalam enam
bulan pertama pelaksanaan dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
beban ekonomi akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) menduduki
peringkat teratas klaim biaya rawat inap, seperti penyakit jantung stroke,
gagal ginjal, diabetes, dan kanker.
Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007,
dari 23 kabupaten/ kota prevalensi penyakit sendi adalah 26,6%.
Menurut data kabupaten prevalensi penyakit sendi tertinggi dijumpai di
Kabupaten Jeneponto 51,9% dan terendah di Kota Parepare 17,1%.
Dari hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi di Sulawesi
Selatan 20,9%, menurut data kabupaten/ kota prevalensi tertinggi di
Kabupaten Soppeng 40,6% dan terendah di Kabupaten Sidenreng
Rappang 23,3%. Terdapat 67,6% kasus stroke di Sulawesi Selatan yang
telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan, prevalensi tertinggi dijumpai di
Kabupaten Wajo 13,6% dan terendah di Kabupaten Pangkajene
Kepulauan 2,9%. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular yaitu kebiasaan
merokok, kurang konsumsi buah dan sayur, konsumsi makanan yang
berisiko terhadap kesehatan, obesitas, serta kurangnya melakukan olah
gerak tubuh.

153 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


1. Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan Darah adalah tekanan darah pada arteri saat itu


dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung. Tekanan darah tinggi
(hipertensi) biasanya tidak memiliki gejala, tetapi dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Ini adalah faktor
risiko utama untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular,
termasuk serangan jantung dan stroke. Makan dan perubahan gaya
hidup sehat dapat membantu untuk mengelola tekanan darah tinggi.
Tekanan darah adalah tekanan darah pada arteri saat itu
dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung. Tekanan darah tidak tetap
sama sepanjang waktu. Tekanan darah berubah untuk memenuhi
kebutuhan tubuh Anda. Tekanan darah dipengaruhi oleh berbagai
faktor termasuk posisi tubuh, pernapasan, keadaan emosional,
olahraga dan tidur. Jika tekanan darah tetap tinggi, dapat
menyebabkan masalah serius seperti serangan jantung, stroke,
gagal jantung atau penyakit ginjal. Istilah medis untuk tekanan darah
tinggi yang terus-menerus adalah hipertensi dan sedangkan untuk
tekanan darah rendah adalah hipotensi.

GRAFIK VI.D.1.
PERSENTASE PELAYANAN TEKANAN DARAH TINGGI/
HIPERTENSI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
65.28

64.36

70.00
57.70

60.00
46.23

42.62

50.00
40.00
28.62
28.43

24.80
23.09
22.97
22.37

22.08
20.18

30.00
18.18
18.03

17.35
16.28
10.34

20.00
9.29
5.46
4.93
4.34

2.99

2.24

10.00
0.87

0.00
SULAWESI…
BULUKUMBA

TAKALAR

LUWU TIMUR

PALOPO
PINRANG

PARE-PARE
JENEPONTO

GOWA

WAJO
SINJAI

TORAJA UTARA
SELAYAR

BARRU

SOPPENG

TORAJA
LUWU UTARA
BANTAENG

MAROS
PANGKEP

BONE

SIDRAP

LUWU
ENREKANG

MAKASSAR
TANA

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2021

154 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambar VI.D.1.1 di atas menunjukkan persentase pelayanan
pemeriksanaan tekanan darah tinggi/ hipertensi di Sulawesi Selatan
Tahun 2021 sebanyak 22,08%, dengan pelayanan tertinggi di
Kabupaten Sidrap 65,28% dan pelayanan terendah di Kabupaten
Bulukumba yang hanya 0,87%.

2. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara

Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan


adanya sel/ jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat
tidak terkendali dan dapat menyebar ke bagian lain dalam tubuh
penderita. Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan dua
jenis kanker tertinggi di Indonesia yang dapat dideteksi dini. Untuk
itulah Kementerian Kesehatan RI mengembangkan program deteksi
dini kedua kanker tersebut.

GRAFIK VI.D.2.
JUMLAH PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

190
PARE-PARE 221
498
TORAJA UTARA 293
703
LUWU UTARA 474
43
LUWU 1520
197
PINRANG 122
239
WAJO 19
502
BONE 128
207
PANGKEP 464
1624
SINJAI 8777
1544
TAKALAR 74
3221
BANTAENG 0
200
SELAYAR 118

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2021

Deteksi dini kanker leher rahim dilakukan dengan


pemeriksaan Inspeksi Visual (IV) menggunakan asam asetat dengan

155 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


tujuan menemukan lesi prakanker maupun kanker secara dini,
disertai pengobatan segera dengan kemoterapi. Sedangkan deteksi
dini kanker payudara dilakukan dengan pemeriksaan payudara
secara klinis (Sadanis) dan mengajarkan pemeriksaan payudara
sendiri (Sadari) dengan tujuan menemukan secara dini kelainan atau
benjolan pada payudara. Deteksi dini tersebut dilakukan oleh
petugas medis terlatih.
Untuk tahun 2021 seperti Grafik VI.D.2. di atas terlihat jumlah
pemeriksaan leher Rahim dan payudara sebanyak 21.378 orang.
Kabupaten Sinjai merupakan yang terbanyak pemeriksaan leher
rahim dan payudara yaitu 8.777 orang. Kabupaten terendah adalah
Wajo dengan pemeriksaan leher Rahim dan payudara hanya 19
orang, tak ada laporan dari Kabupaten Bantaeng. Dari seluruh
pemeriksaan ini dilaporkan IVA Positif sebanyak 26 orang (0,1%)
dari 21.378 yang diperiksa. Curiga Kanker sebanyak 26 orang (0,1%)
dari 21.378 yang diperiksa. Tumor atau benjolan sebanyak 158
orang (0,7%) dari 21.378 yang diperiksa. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran Tabel 70.

3. Diabetes Mellitus

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit


atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang
ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat
insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan
oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta
Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang mengganggu
kemampuan tubuh dalam mengolah gula (glukosa) darah menjadi
energi. Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula darah.
Berbagai hal, mulai dari faktor genetik hingga gangguan hormon
insulin, dapat menjadi penyebab dari diabetes melitus.

156 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Ada pula berbagai faktor risiko yang membuat seseorang
menjadi lebih rentan terkena penyakit diabetes melitus. Kondisi ini
terjadi saat jumlah hormon insulin dalam tubuh tidak mencukupi
untuk mengubah glukosa menjadi energi. Akibatnya, glukosa
menetap di dalam darah. Sel tubuh yang kebal terhadap insulin, atau
resistensi insulin, juga menjadi penyebab diabetes. Jika dibiarkan
tanpa pengobatan, bisa saja mengalami komplikasi diabetes.
Penyakit diabetes melitus ini dapat disebabkan oleh berbagai hal,
mulai dari faktor keturunan, pengaruh lingkungan, hingga gaya hidup
tidak sehat.

a. Faktor genetik
Salah satu penyebab diabetes melitus yang tidak bisa
dielakkan yaitu faktor genetik. Itu sebabnya, diabetes sering
disebut penyakit keturunan. Menurut American Diabetes
Association, diabetes melitus tipe 2 memiliki hubungan yang
sangat kuat dengan riwayat dan keturunan keluarga. Pasien
diabetes tipe 1 pun memiliki risiko serupa, tapi cenderung lebih
kecil. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa risiko seorang anak
terkena penyakit diabetes akan lebih besar ketika ibunya juga
memiliki penyakit ini. Jika kedua orangtuanya memiliki diabetes,
risiko anak mengalami diabetes setelah dewasa bahkan bisa
mencapai 50 persen.
Para ahli menduga bahwa ada gen khusus penyebab diabetes
melitus yang bisa diturunkan dari orangtua ke generasi-generasi
selanjutnya. Sayangnya, mereka belum mengetahui gen mana
yang jadi penyebab penyakit gula ini. Namun, jangan cemas,
menjadi keturunan pasien diabetes bukan berarti seseorang akan
mengalami penyakit yang sama. Kita bisa mencegahnya dengan
mengontrol gula darah dan menjalani gaya hidup sehat.

b. Faktor Usia
Selain genetik, faktor usia juga bisa menjadi salah satu
penyebab penyakit diabetes melitus. Seiring bertambahnya usia,

157 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


risiko untuk terkena penyakit diabetes tipe 2 pun semakin
meningkat. Usia tidak hanya meningkatkan risiko penyakit
diabetes, tapi juga berbagai penyakit kronis lainnya, seperti
penyakit jantung dan stroke. Ini karena penyakit kronis dan usia
memang saling berhubungan satu sama lain. Semakin tua
seseorang, fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan,
termasuk cara tubuh mengolah gula darah.
Fungsi sel penghasil insulin pada pankreas kian menurun dan
respons sel tubuh terhadap insulin juga tidak sebaik dulu. Faktor
penyebab diabetes melitus yang menyerang seiring berjalannya
waktu ini, membuat dokter merekomendasikan pasiennya yang
berusia 45 tahun atau lebih untuk mengikuti pemeriksaan gula
darah secara rutin.

c. Gangguan Autoimun
Pertambahan usia memang menjadi salah satu faktor risiko
diabetes melitus. Namun, anak-anak dan remaja juga bisa
mengalami penyakit ini.
Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang paling umum
menyerang penderita berusia muda. Penyakit ini disebabkan oleh
hilangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin.
Banyak anak-anak yang mengidap diabetes tipe 1 mengalami
gangguan autoimun. Sistem imun mereka justru menyerang dan
merusak sel pankreas yang menjadi tempat pembentukan insulin.
Rusaknya sel-sel pankreas menyebabkan organ ini tidak dapat
mengeluarkan hormon insulin yang cukup atau berhenti total
memproduksi hormon tersebut sepenuhnya. Belum diketahui
secara pasti apa yang menyebabkan masalah autoimun ini.
Namun, para ahli menduga infeksi virus tertentu memicu sistem
imun untuk bereaksi secara berlebihan dan merusak sel sehat dari
dalam tubuh.

158 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


d. Resistensi Insulin
Kombinasi antara faktor keturunan penyakit dan gaya hidup
yang buruk dapat menjadi penyebab resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi saat sel-sel tubuh tidak
merespon insulin dengan benar alias „kebal‟. Padahal, insulin
berfungsi membantu sel tubuh menyerap gula dalam darah. Jika
tubuh tidak mampu menyerap gula, kadar gula darah akan terus
meningkat dan inilah yang menjadi penyebab diabetes tipe 2.
Seseorang mungkin saja menghasilkan cukup hormon insulin
untuk menyalurkan glukosa ke dalam sel-sel tubuh, namun, tubuh
Anda belum tentu mengenali insulin dengan benar sehingga gula
tetap menumpuk di dalam darah. Jika kondisi ini terus dibiarkan,
risiko terkena penyakit diabetes tipe 2 akan semakin tinggi. Jadi,
bisa disimpulkan bahwa resistensi insulin merupakan penyebab
diabetes melitus tipe 2.
e. Kondisi Medis Tertentu
Ada banyak penyebab diabetes melitus yang mungkin tidak
pernah diduga sebelumnya. Dalam beberapa kasus kemunculan
penyakit diabetes bisa dipicu oleh beberapa penyakit berikut.
 Sindrom polikistik ovarium (PCOS).
PCOS bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
Berat badan yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko
resistensi insulin dan kondisi prediabetes.

 Pankreatitis atau radang pankreas.


Peradangan dapat mengganggu fungsi sel pankreas dalam
menghasilkan hormon insulin yang penting untuk menjaga gula
darah tetap normal.

 Sindrom Cushing.
Kondisi ini meningkatkan produksi hormon kortisol yang
akhirnya ikut meningkatkan kadar glukosa darah.

 Glucagonoma.
Penyakit ini bisa jadi penyebab diabetes melitus karena tubuh
tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup.

159 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Untuk Tahun 2021 seperti yang tampak pada Grafik VI.D.3.1
penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar di Sulawesi Selatan sebanyak 121.969 penderita, dengan
kasus terbanyak di Kota Makassar 18.350 orang dan Kabupaten
Bone sebanyak 10.658 orang. Sedangkan kasus terendah terdapat
di Kabupaten Tana Toraja sebanyak 479 orang, dan Kabupaten
Selayar 1.880 orang.

GRAFIK VI.D.3.1
JUMLAH PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN PELAYANAN
KESEHATAN SESUAI STANDAR
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
PALOPO 2810
PARE-PARE 2518
MAKASSAR 18350
TORAJA UTARA 3008
LUWU TIMUR 4956
LUWU UTARA 4391
TANA TORAJA 479
LUWU 5576
ENREKANG 2020
PINRANG 2678
SIDRAP 2820
WAJO 8799
SOPPENG 4015
BONE 10658
BARRU 2969
PANGKEP 2295
MAROS 4843
SINJAI 2617
GOWA 8397
TAKALAR 5067
JENEPONTO 5828
BANTAENG 5742
BULUKUMBA 9253
SELAYAR 1880

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

Dari segi persentase pada Grafik VI.D.3.2 Kota Makassar urutan


pertama pelayanan kepada penderita DM sesuai standar sebesar
27.498 penderita (149,85%) melebihi dari estimasi jumlah penderita
DM yang seharusnya yang hanya 18.350 orang. Kemudian
Kabupaten Sinjai memberikan pelayanan kepada penderita DM
sesuai standar sebesar 3.376 penderita (129%) melebihi estimasi
jumlah penderita DM yang seharusnya hanya 2.617 orang.

160 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Persentase Kota Palopo merupakan yang terendah dalam
pelayanan DM sesuai standar hanya 116 penderita (4,13%) kurang
dari yang ditargetkan sebanyak 2.810 orang. Data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran Tabel 69.

GRAFIK VI.D.3.2
PERSENTASE PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN PELAYANAN
KESEHATAN SESUAI STANDAR DI SULAWESI SELATAN TAHUN
2021

149.85
160.00

129.00
140.00

105.26
101.13
120.00

93.06

92.52
86.69
85.22

100.00

77.99

75.57
71.38
69.27
67.13
66.44

62.21
60.43

60.43
80.00

55.59
43.67

60.00
32.77

20.35

19.02
40.00
15.07
12.97

4.13
20.00
0.00
BULUKUMBA

LUWU TIMUR

PALOPO
TAKALAR

PINRANG

PARE-PARE
JENEPONTO

TORAJA UTARA
GOWA

LUWU UTARA
WAJO
SINJAI

BARRU

LUWU
TANA TORAJA
SELAYAR

SIDRAP
PANGKEP
MAROS

BONE
SOPPENG

SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

4. Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat

ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa kerap menerima


diskriminasi dari masyarakat karena dianggap berperilaku
menyimpang. Padahal, dengan penanganan yang tepat, ODGJ tidak
meresahkan atau membahayakan orang lain seperti anggapan
umum. ODGJ mengalami gangguan pkejiwaan yang menyebabkan
perubahan pada cara berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku
mereka sehari-hari. Gejala yang dialami oleh ODGJ juga bisa
membuat mereka sulit berinteraksi dengan orang lain. Meski
demikian, ada pula ODGJ yang dapat hidup normal dengan
pengobatan atau terapi yang rutin. Sayangnya, masih banyak ODGJ

161 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


yang belum mendapatkan penanganan, sehingga penyakit yang
dideritanya semakin parah.
Kurangnya informasi dan pemahaman mengenai penyakit jiwa
membuat banyak orang sering kali memperlakukan ODGJ dengan
kurang baik. Tak sedikit juga ODGJ di Indonesia yang masih
dipasung atau dikurung karena dianggap dapat membahayakan
dirinya dan orang lain.
Ada banyak jenis gangguan atau penyakit jiwa yang dapat
dialami oleh ODGJ, di antaranya:
a. Gangguan kecemasan
Setiap orang tentu pernah merasakan cemas dan khawatir
karena penyebab tertentu, misalnya saat menghadapi ujian atau
masalah tertentu. Normalnya, rasa cemas tersebut akan
menghilang setelah faktor pencetusnya diatasi. Namun, hal ini
tidak terjadi pada ODGJ dengan gangguan kecemasan. Orang
yang mengalami gangguan cemas umumnya akan terus merasa
cemas dan gelisah serta sulit mengendalikan perasaan tersebut.
Munculnya perasaan itu bisa saja berupa hal-hal sepele atau
bahkan tidak ada pencetusnya sama sekali. Ketika mengalami
gangguan cemas, ODGJ juga bisa mengalami gejala lain, seperti
banyak berkeringat, dada berdebar, pusing, sulit konsentrasi, dan
merasa akan ada bahaya yang datang atau mengancam. Jenis-
jenis gangguan kecemasan yang dapat dialami oleh ODGJ
adalah gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan
sosial, serangan panik, dan fobia.

b. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)


ODGJ dengan gangguan ini akan kesulitan atau bahkan tidak
bisa melihat hal yang kotor dan berantakan. Mereka juga kerap
memiliki perasaan atau pikiran yang sulit dibendung terhadap hal
tertentu. Sebagai contoh, ODGJ dengan gangguan OCD akan
merasa takut terkena penyakit, sehingga mereka akan mencuci
tangan dan membersihkan rumahnya hingga berkali-kali. Selain
itu, karena merasa takut kemalingan, mereka juga bisa kembali

162 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


memeriksa apakah pintu rumah dan jendela sudah terkunci
dengan rapat hingga berulang kali saat hendak bepergian. ODGJ
dengan gangguan ini bisa mengalami gejala yang cukup parah
hingga sulit menjalani aktivitas atau berinteraksi dengan orang
lain.

c. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)


PTSD atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan jiwa
yang dapat dialami setelah seseorang mengalami atau
menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan, misalnya
kecelakaan, bencana alam, kekerasan, atau pelecehan seksual.
ODGJ dengan PTSD sering kali akan teringat pada peristiwa
yang membuatnya trauma. Penderita kondisi ini juga sering kali
akan merasakan gejala tertentu, seperti susah tidur, gelisah,
merasa takut dan bersalah, atau panik, ketika melihat,
mendengar, atau bahkan sekedar memikirkan hal yang menjadi
pemicu traumanya.

d. Gangguan Kepribadian

Orang dengan gangguan kepribadian umumnya memiliki pola


pikir dan perilaku yang dianggap menyimpang, aneh, atau tidak
sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungan
sekitarnya. ODGJ dengan gangguan kepribadian juga umumnya
akan sulit memahami emosi dan berinteraksi dengan orang lain.
Jenis gangguan kepribadian yang bisa dialami oleh ODGJ ada
banyak, antara lain gangguan kepribadian antisosial, gangguan
kepribadian ambang, gangguan kepribadian obsesif kompulsif,
dan gangguan kepribadian narsistik.

e. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah salah satu jenis gangguan yang juga


dapat terjadi pada ODGJ. Perubahan suasana hati pada ODGJ
dengan gangguan bipolar ditandai dengan beberapa fase, yaitu

163 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


fase mania dan fase depresif. Saat sedang mengalami fase
mania, penderita bipolar bisa merasa sangat bahagia, sangat
antusias atau memiliki semangat yang menggebu-gebu, banyak
bicara atau makan, susah tidur, dan tidak bisa diam. Namun,
ketika memasuki fase depresif, penderita bisa mengalami gejala
depresi. Setiap fase tersebut dapat berlangsung dalam hitungan
jam, minggu, atau bulan. Jika tidak mendapatkan pengobatan,
ODGJ dengan gangguan bipolar berisiko tinggi melakukan bunuh
diri dan perilaku berisiko, seperti menggunakan narkoba dan
alkohol.

f. Depresi

Depresi merupakan salah satu gangguan jiwa yang paling banyak


diderita oleh ODGJ. Menurut data WHO, diperkirakan sekitar 264
juta orang di seluruh dunia mengalami atau setidaknya pernah
menderita depresi. Meski demikian, banyak orang tidak
menyadari bahwa dirinya mengalami gejala depresi, sehingga
kondisi ini bisa semakin parah. ODGJ yang mengalami depresi
kerap mengalami beberapa gejala, seperti terlihat lesu dan tidak
semangat menjalani hidup, sulit tidur atau justru banyak tidur,
kurang mau makan atau terlalu banyak makan, gangguan hasrat
seksual, serta adanya perasaan sedih, bersalah, dan tidak
berdaya tanpa alasan yang jelas. Jika sudah parah, ODGJ yang
mengalami depresi bisa saja berniat atau sudah mencoba untuk
bunuh diri. ODGJ yang disebabkan oleh depresi perlu
mendapakan pengobatan dari dokter agar kondisinya bisa
membaik.

g. Skizofrenia

ODGJ yang menderita skizofrenia bisa mengalami gejala


halusinasi, delusi atau waham, pola pikir yang aneh, perubahan
perilaku, serta gelisah atau cemas. Saat mengalami halusinasi,
ODGJ dengan skizofrenia akan merasa mendengar, melihat,

164 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


mencium, atau menyentuh sesuatu, padahal rangsangan tersebut
tidak nyata. Tanpa pengobatan, ODGJ yang memiliki skizofrenia
sering kali sulit berinteraksi dengan orang lain atau bahkan
dipasung karena perilakunya dianggap membahayakan dirinya
sendiri atau orang lain. Namun, dengan penanganan yang tepat,
ODGJ dengan skizofrenia bisa hidup normal dan produktif.

Dari Grafik VI.D.4.1 di atas terlihat Kota Makassar melakukan


penangan ODGJ Berat yang terbanyak mencapai 4.636 penderita
dengan persentase 132% dari estimasi penderita yang ditentukan
sebanyak 3.511 orang. Kabupaten Bone sebesar 1.819 penderita
dengan persentase 105,82% dari estimasi penderita 1.719.
Kabupaten Gowa sebesar 1.692 orang dengan persentase 103,68%
dari estimasi penderita 1.632.

GRAFIK VI.D.4.1
JUMLAH PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN
JIWA (ODGJ) BERAT DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

4,636
5,000

4,500

4,000

3,500

3,000

2,500
1,819
1,692

1,688

2,000
1,113

1,062

1,500
997

810

729

1,000
641

590

574
548

519
496

478
424
422

399
389

370

282
203

500
91

0
BULUKUMBA

TAKALAR

PINRANG

LUWU TIMUR

PALOPO
GOWA

PARE-PARE
JENEPONTO

SINJAI

BARRU

WAJO

TANA TORAJA
LUWU UTARA
SELAYAR

LUWU

TORAJA UTARA
MAROS
PANGKEP

BONE
SOPPENG

SIDRAP

MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2021

165 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Kabupaten Selayar merupakan Kabupaten yang paling sedikit
melakukan pelayanan ODGJ, hanya 91 penderita dengan
persentase 29,17% dari estimasi penderita yang ditentukan
sebanyak 312 orang. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Tabel 71

GRAFIK VI.D.4.2
PERSENTASE PELAYANAN ODGJ BERAT
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

276.87
300.00

234.44
250.00

200.00

132.04
129.86

122.65
116.32
105.82

104.99
150.00
103.68
103.10

100.62

95.93
94.06
88.41

86.16

84.89
81.23

74.58

66.35
100.00

61.52
61.43

59.53
55.98
46.25
29.17

50.00

0.00
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
PINRANG

PARE-PARE
JENEPONTO

GOWA

TORAJA UTARA
BARRU

TANA TORAJA
WAJO

LUWU UTARA
SELAYAR

SINJAI

SIDRAP

LUWU
PANGKEP

SOPPENG
MAROS

BONE

SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

Dari Grafik VI.D.4.2 di atas nampak secara persentase


Kabupaten Barru melakukan pelayanan ODGJ Berat terbesar di
antara kabupaten/ kota lainnya mencapai 276,87% atau 1.113 orang,
melebihi angka estimasi yang telah ditentukan yang hanya 402
penderita. Kabupaten Luwu Utara melakukan pelayanan terhadap
ODGJ Berat sebesar 234,44% atau 1.688 orang, melebihi angka
estimasi yang hanya 720 orang. Kabupaten Selayar merupakan
kabupaten dengan persentase terendah dalam pelayanan ODGJ
Berat sebesar 29,17% atau 91 orang dari angka estimasi yang
ditentukan sebesar 91 orang. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran Tabel 71.

166 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


BAB VII
KESEHATAN LINGKUNGAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Pada penyelenggaraan program
lingkungan sehat menekankan kepada upaya preventif, pemenuhan
kebutuhan air minum, higiene sanitasi, serta pencapaian target SDG‟s yang
telah menjadi komitmen global. Dilakukan melalui berbagai pola
pendekatan antara lain melalui gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM), pemberdayaan masyarakat terhadap akses air minum, higiene
sanitasi di perdesaan dan perkotaan melalui program Pansimas, dan
metode pendekatan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan peran
masyarakat dalam kegiatan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan.
Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna, walaupun
masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Salah satu fenomena utama yang
berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan adalah perubahan
lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat dan upaya kesehatan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik
berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk
manusia lainnya. Suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi di
antara elemen-elemen di alam atau kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perkehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya. Sustainable
development atau pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya
adalah pembangunan yang mampu membawa rakyat secara merata
memperoleh kebutuhan hidupnya. Dalam arti terpenuhi kebutuhan materil
dan spiritual termasuk kualitas lingkungan yang layak huni tanpa terkena
derita penyakit menahun dan makin suburnya berbagai sumber daya alam
untuk kelangsungan kehidupan generasi penerusnya.

167 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Ada beberapa indikator yang berpengaruh dalam derajat kesehatan
yang optimal. Indikator-indikator tersebut adalah persentase Tempat-
Tempat Umum sehat, Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan,
persentase penduduk dengan akses air minum, serta persentase sarana
pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir kotoran/ tinja pada
rumah tangga.

A. PENGAWASAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

Tempat umum atau sarana pelayanan umum adalah tempat yang


memiliki fasilitas dan berpotensi terhadap terjadinya penularan penyakit.
Tempat-tempat umum merupakan suatu tempat dimana banyak orang
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun
terus menerus, baik secara membayar maupun tidak, atau suatu tempat
dimana banyak orang berkumpul dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Pengertian sanitasi tempat-tempat umum (STTU) adalah suatu
usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak
terawatnya tempat tempat umum tersebut yang mengakibatkan
menularnya berbagai jenis penyakit. STTU dapat pula dipahami sebagai
suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga kebersihan tempat-tempat
yang sering digunakan untuk menjalankan aktivitas hidup sehari-hari
agar terhindar dari ancaman penyakit yang merugikan kesehatan.
Sanitasi Tempat Tempat Umum adalah suatu usaha untuk mengawasi,
mencegah dan mengendalikan kerugian akibat dari pemanfaatan tempat
maupun hasil usaha (produk) oleh dan untuk umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya dan menularnya penyakit serta
kemungkinan terjadinya kecelakaan (Suparlan, 2012).
Ada beberapa jenis tempat umum, seperti hotel, restoran, kolam
renang, pemandian umum, pasar, pusat perbelanjaan, salon, tempat
pangkas rambut, tempat wisata, terminal, bandar udara, stasiun,
pelabuhan, tempat ibadah, bioskop, rumah sakit, puskesmas, sekolah,
perkantoran, dan masih banyak lainnya tempat-tempat yang banyak
dikunjungi oleh masyarakat umum.

168 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


169
100.0
120.0

0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
40.00
60.00
80.00

20.00
100.00
120.00

0.00
SELAYAR 0.0 0.00
SELAYAR
BULUKUMBA 100.0 80.00
BULUKUMBA
BANTAENG 100.0 100.00
BANTAENG
JENEPONTO 100.0 100.00
JENEPONTO
TAKALAR 100.0 TAKALAR 100.00
GOWA 100.0 GOWA 100.00
SINJAI 100.0 SINJAI 100.00
MAROS 100.0 MAROS 100.00
PANGKEP 100.0 PANGKEP 100.00
BARRU 0.0 BARRU 83.33
BONE 100.0 BONE 100.00
SOPPENG 100.0 SOPPENG 100.00
WAJO 100.0 WAJO 100.00
SIDRAP 100.0 SIDRAP 100.00
KESEHATAN

0.0

GRAFIK VII.A.2
GRAFIK VII.A.1

PINRANG PINRANG 82.35

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021


Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021
ENREKANG 100.0 ENREKANG 100.00
LUWU 100.0 LUWU 100.00
TANA TORAJA 100.0 TANA TORAJA 90.00

LUWU UTARA 100.0 LUWU UTARA 94.12

LUWU TIMUR 100.0 LUWU TIMUR 100.00

TORAJA UTARA 0.0 TORAJA UTARA 0.00


PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

MAKASSAR 0.0 MAKASSAR 0.00

PARE-PARE 100.0 PARE-PARE 100.00


PROSENTASE PUSKESMAS YANG MEMENUHI SYARAT

PALOPO 0.0 PALOPO 0.00


PRESENTASE RSU YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

51.2 76.34

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN
GRAFIK VII.A.3
PROSENTASE RUMAH IBADAH YANG MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

100.00
120.00

94.52

93.85

91.40
100.00

70.87
70.24

69.18

66.71
65.48
64.11

62.24
62.08
80.00

61.56
58.99

57.44
56.62
52.55

51.91
60.00

35.31

29.42
40.00

5.59
20.00
0.00

0.00
0.00

0.00
0.00
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PINRANG

PARE-PARE
GOWA

BARRU

TANA TORAJA
WAJO

LUWU

LUWU UTARA

TORAJA UTARA
SELAYAR

SINJAI

PANGKEP
MAROS

BONE
SOPPENG

SIDRAP

SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

Dari Grafik VII.A.1 di atas nampak yang puskesmasnya 100%


memenuhi syarat kesehatan hanya 15 kabupaten/ kota. Kabupaten
Bulukumba 80%, Barru 83,33%, Kabupaten Pinrang 82,35%, Kabupaten
Pangkep 87%, dan Kota Makassar 93%. Sedangkan Kabupaten
Selayar, Toraja Utara, Kota Makassar dan Palopo tidak ada datanya.
Secara keseluruhan puskesmas yang memenuhi syarat hanya 76,34%.
Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 75 lampiran.
Dari Grafik VII.A.2 di atas nampak prosentase RSU yang 100%
memenuhi syarat kesehatan ada 18 yaitu Kabupaten Bulukumba,
Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Sinjai, Maros, Pangkep, Bone,
Soppeng, Wajo, Sidrap, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, dan
Kota Parepare. Ada 6 Kabupaten/ kota yang tak melaporkan hasil
pemeriksaannya. Secara keseluruhan untuk Sulawesi Selatan
persentasi RSU yang memenuhi syarat kesehatan yang dilaporkan
sebesar 51,2%.
Dari Grafik VII.A.3 di atas nampak presentase Rumah Ibadah
yang 100% memenuhi syarat kesehatan ada 1 yaitu Kota Parepare. Ada
4 kabupaten/ kota yang tidak melaporkan kondisi kebersihan Rumah

170 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Ibadah yang memenuhi syarat yaitu Kabupaten Selayar, Kabupaten
Toraja Utara, Kota Makassar dan Kota Palopo. Secara umum untuk
Sulawesi Selatan presentase rumah ibadah yang memenuhi syarat
kesehatan untuk tahun 2021 sebesar 62,24%.

B. PENGAWASAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

Menurut Undang Undang No. 36 Tahun 2009 mengenai


kesehatan disebutkan bahwa dibutuhkan pemantapan dan peningkatan
dalam kegiatan kesehatan, salah satunya dalam upaya pengamanan
makanan dan minuman agar kegiatan kesehatan yang berhubungan
dengan upaya tersebut dapat berhasil guna dan bermanfaat khususnya
bagi masyarakat. Hal ini juga suatu upaya agar masyarakat aman dari
penyebaran makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan
mutu (Kemenkes RI, 2009).
Peningkatan kesehatan yang optimal dapat dilihat dari
pengelolaan makanan dan minuman secara baik dan memenuhi
standart mutu. Karena itu, dibutuhkan perhatian dari segi nilai gizi, nilai
kemurnian, serta dari segi kebersihan. Tanpa lingkungan yang selalu
dipelihara dan diawasi, maka makanan dapat menyebabkan sumber
penyakit akibat kontaminasi suatu zat kimia, biologis, dan fisik
(Kemenkes RI, 2009). Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) merupakan
sebuah tempat yang digunakan untuk mengolah makanan dari bahan
mentah hingga disajikan menjadi makanan jadi yang dilakukan
pengawasan.

171 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


172
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00

0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00

0.00
SELAYAR 8.42 SELAYAR 0.00
BULUKUMBA 14.17 BULUKUMBA 0.00
BANTAENG 30.77 BANTAENG 60.00
JENEPONTO 18.32 JENEPONTO 10.00
TAKALAR 5.26 TAKALAR 0.00
GOWA 0.00 GOWA 0.00
SINJAI 14.29 SINJAI 40.00

MAROS 5.16 MAROS 25.00

PANGKEP 19.20 PANGKEP 11.76

BARRU 21.74 BARRU 8.33

BONE 0.60 BONE 0.00

SOPPENG 0.00 SOPPENG 0.00

WAJO 1.45 WAJO 0.00

SIDRAP 4.19 SIDRAP 0.00

KESEHATAN
KESEHATAN

GRAFIK VII.B.2
GRAFIK VII.B.1

PINRANG 2.90 PINRANG 11.11

ENREKANG 9.09 ENREKANG 11.11

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021


LUWU 41.75 LUWU 25.00

0.00 TANA TORAJA 0.00


TANA TORAJA
31.33 LUWU UTARA 5.88
LUWU UTARA Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021
6.33 LUWU TIMUR 33.33
LUWU TIMUR
TORAJA UTARA 25.00
20.00

PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021


TORAJA UTARA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

MAKASSAR 10.91
MAKASSAR 2.46
PARE-PARE 75.00
PARE-PARE 78.60 PRESENTASE RESTORAN YANG MEMENUHI SYARAT
PERSENTASE JASA BOGA YANG MEMENUHI SYARAT

PALOPO 20.00
PALOPO 33.57

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


SULAWESI SELATAN 15.75
SULAWESI SELATAN 19.15
Dari Grafik VII.B.1 di atas jumlah Jasa Boga pada Tahun 2021
yang memenuhi syarat di Sulawesi Selatan hanya 15,75%. Ada enam
kabupaten jasa boganya tak memenuhi syarat sama sekali, yaitu
Kabupaten Selayar, Bulukumba, Takalar, Gowa, Bone, Soppeng, Wajo,
Sidrap, Pinrang, Luwu, dan Tana Toraja. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran tabel 76.
Dari Grafik VII.B.2 di atas nampak hanya 19,15% Rumah Makan/
restoran di Sulawesi Selatan yang memenuhi syarat. Kota Parepare
78,6% yang memenuhi syarat, Kabupaten Luwu 41,75%, dan Luwu
Utara 31,33. Ada 3 kabupaten yang tidak memenuhi syarat sama sekali
Kabupaten Gowa, Soppeng, dan Tana Toraja.

GRAFIK VII.B.3
PERSENTASE DEPOT AIR YANG MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
120.00 100.00

89.12
88.89

85.92
85.25

83.82

100.00
81.82
79.34

77.63
76.77
76.28

76.14

71.82
71.43
66.67

66.00

65.35
80.00 65.22
51.79

51.35

60.00

40.00

8.18
20.00
0.00

0.00

0.00

0.00

0.00
BULUKUMBA

JENEPONTO

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
GOWA

PINRANG

PARE-PARE
TORAJA UTARA
SINJAI

BARRU

WAJO

TANA TORAJA
LUWU UTARA
SELAYAR

PANGKEP

BONE

SIDRAP

LUWU
SOPPENG

SULAWESI SELATAN
MAROS
BANTAENG

ENREKANG

MAKASSAR

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

Dari Grafik VII.B.3 di atas hanya Kabupaten Takalar yang Depot


Air nya yang 100% memenuhi syarat kesehatan. Setelah itu jumlah
Depot Air yang memenuhi syarat kesehatan terbesar ada di Kabupaten
Enrekang 96,92%, Tana Toraja 94,12%, Kota Parepare 94,12%, dan
Kabupaten Jeneponto 92,86%. Ada empat kabupaten yang Depot
Airnya tidak ada laporannya, yaitu Kabupaten Bantaeng, Kabupaten
Bone, Sidrap, dan Kabupaten Luwu.

173 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase Depot Air yang
memenuhi syarat kesehatan yang diperiksa untuk tahun 2020 sebesar
79,99%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 76.

GRAFIK VII.B.4
PERSENTASE TPM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

75.27

72.17
80.00

67.12
70.00
54.85

53.13
53.01
52.05

51.56

51.49
51.32

48.01
60.00

46.18
44.63
43.96

43.61
41.91
40.06

39.30
38.49

50.00

35.52
35.48

40.00
24.80

20.59
30.00
20.00
8.25

10.00

0.00
0.00
BULUKUMBA

PALOPO
LUWU TIMUR
TAKALAR

PINRANG
JENEPONTO

GOWA

WAJO

LUWU UTARA
SINJAI

PANGKEP

TORAJA UTARA
SELAYAR

BARRU

SOPPENG

TANA TORAJA

PAREPARE
BONE

SIDRAP

LUWU
MAROS
BANTAENG

SULAWESI SELATAN
ENREKANG

MAKASSAR
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

Dari Grafik VII.B.4 di atas Sulawesi Selatan menggambarkan


secara keseluruhan kondisi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
kabupaten/ kota yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 53,13%.
Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan terbesar ada di Kota
Makassar 75,27% dan Kota Parepare 72,17%. Kabupaten tana Toraja
tidak melaporkan TPM yang memenuhi syarat. Data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran Tabel 76.

C. AKSES TERHADAP AIR MINUM

Air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar


manusia. Salah satu poin dalam tujuan pembangunan
berkelanjutan (sustainable development goals/ SDGs) pada sektor
lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses
universal air bersih dan sanitasi. Sekjen PBB menetapkan 27
Panel Tingkat Tinggi pada bulan Juli 2012. Panel Tingkat Tinggi

174 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


merupakan kemitraan global yang bertujuan untuk memberantas
kemiskinan dan mengubah perekonomian melalui pembangunan
berkelanjutan. Fokus utama ada pada ketersediaan pangan, air
bersih, dan energi yang merupakan dasar dari kehidupan.
Perubahan yang paling penting dalam konsums i berkelanjutan dan
produksi akan didorong oleh teknologi, inovasi, desain produk,
pedoman kebijakan yang terperinci, pendidikan, dan perubahan
perilaku. Panel mengusulkan dua belas Universal Goals dan
Nasional Target. Target tersebut menyerukan pada negar a-negara
untuk “Mencapai univer al ak e dalam ektor air minum dan
anita i” ang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.
Bank Dunia pada 2014 mengingatkan 780 juta orang tidak
memiliki akses air bersih dan lebih dari 2 miliar penduduk bumi
tidak memiliki akses terhadap sanitasi. Akibatnya ribuan nyawa
melayang tiap hari dan kerugian materi hingga 7 persen dari PDB
dunia. Sanitasi, begitu juga air bersih, secara khusus dibahas pada
tujuan enam SDGs, walaupun tetap perlu menjadi catatan bahwa
tujuan-tujuan yang ada ini sesungguhnya merupakan suatu
kesatuan 35.

Tujuan 6 dari SDG‟


Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap
air minum yang aman dan terjangkau bagi semua.
Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan
kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan
menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka,
memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan,
serta kelompok masyarakat rentan.
Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi
polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan
material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah
proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan
meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur
ulang yang aman secara global.

175 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi
penggunaan air di semua sektor, dan menjamin penggunaan dan
pasokan air tawar yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan
air, dan secara signifikan mengurangi jumlah orang yang menderita
akibat kelangkaan air.
Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air
terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas
batas yang tepat.
Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait
sumber daya air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah,
sungai, air tanah, dan danau.
Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan dukungan
internasional dalam hal pembangunan kapasitas bagi negara-
negara berkembang, dalam program dan kegiatan terkait air dan
sanitasi, termasuk pemanenan air, desalinasi, efisiensi air,
pengolahan air limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang.
Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam
meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi.

1. Prosentase Sarana Air Minum yang Diinspeksi

Dari Grafik VII.C.1 di bawah nampak jumlah Sarana Air


Minum yang diinspeksi, ada enam kabupaten/ kota yang
menginpeksinya sampai 100%, yaitu Kabupaten Bantaeng,
Kabupaten Soppeng, Kabupaten Puinrang, Kabupaten Luwu, dan
Kota Palopo. Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase
jumlah Sarana Air Minum yang diinspeksi untuk tahun 2021
sebesar 23,42%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Tabel 72.

176 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK VII.C.1
PERSENTASE JUMLAH SARANA AIR MINUM DIINSPEKSI
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

120.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00
96.88

95.83
94.64
93.55
85.63
100.00

84.85

84.44
82.67

74.70
74.58
66.85
80.00

58.63

55.27
52.73
60.00

31.68
31.59
40.00

12.51
20.00

5.10
0.00
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PINRANG
GOWA

TORAJA UTARA
SINJAI

BARRU

WAJO

TANA TORAJA
LUWU

LUWU UTARA

PAREPARE
SELAYAR

PANGKEP

SIDRAP
BONE
SOPPENG
MAROS
BANTAENG

ENREKANG

MAKASSAR
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

2. Persentase Sarana dengan Risiko Rendah dan Sedang

GRAFIK VII.C.2
PRESENTASE JUMLAH SARANA AIR MINUM RISIKO SEDANG &
RENDAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

120
103
100

100

100

100

100

100

100
97
96

95
94

93

89

100
87

86
84
81
80

80

80

80
66

52

60
40
20

20
0

0
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PINRANG
GOWA
SINJAI

BARRU

WAJO

LUWU
TANA TORAJA
LUWU UTARA

TORAJA UTARA

PAREPARE
SELAYAR

PANGKEP

SOPPENG
MAROS

BONE

SIDRAP

SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021


Dari Grafik VII.C.2 di atas nampak jumlah Sarana Air Minum yang
diinspeksi memiliki risiko sedang dan rendah, ada 8 kabupaten/ kota
yang melaporkan bahwa 100% jumlah Sarana Air Minumnya memiliki

177 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


risiko rendah dan sedang, artinya seluruh Sarana Air Minum di daerah
tersebut tidak ada yang beresiko tinggi dari pencemaran. Kabupaten
Pangkep dan Luwu merupakan kabupaten yang terkecil persentase
jumlah sarana air minum dengan resiko rendah, artinya kabupaten
tersebut mempunyai banyak jumlah sarana air minum dengan resiko
yang tinggi. Sedangkan Kabupaten Selayar tak ada laporan.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase jumlah Sarana
Air Minum hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan memiliki risiko rendah
dan sedang untuk tahun 2021 sebesar 86%. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran Tabel 72.

3. Presentase Sarana yang Diambil Sampel

GRAFIK VII.C.3
PERSENTASE JUMLAH SARANA AIR MINUM DIAMBIL SAMPEL
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
389.03

450.00
400.00
350.00
300.00
250.00
200.00
100.00

150.00
82.22

81.32
80.56
79.78

72.00

68.67
61.47
53.03

51.16
44.92

100.00
31.35
28.65

15.21
14.55

12.92
11.78

7.42

3.62
3.27
2.35

0.41

0.37
0.00

50.00
0.00
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PINRANG
GOWA

LUWU UTARA

TORAJA UTARA
SINJAI

BARRU

TANA TORAJA
WAJO
SELAYAR

SIDRAP

LUWU

PAREPARE
PANGKEP
MAROS

BONE
SOPPENG

SULAWESI SELATAN
BANTAENG

ENREKANG

MAKASSAR

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

Dari Grafik VII.C.3 di atas nampak jumlah Sarana Air Minum yang
diambil sampelnya. Hanya Kabupaten Pangkep yang mengambil sampel
dari seluruh Sarana Air Minum yang ada, bahkan melebihi target yang
seharusnya. Ada satu kabupaten yang tidak melakukan pengambilan
sampel air minum, yaitu Kabupaten Selayar.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase jumlah Sarana
Air Minum yang diambil sampelnya untuk diperiksa untuk tahun 2021

178 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


hanya sebesar 3,62%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Tabel 72.

4. Prosentase Sarana yang Memenuhi Syarat

GRAFIK VII.C.4
PERSENTASE JUMLAH SARANA AIR MINUM MEMENUHI
SYARAT
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

165.52
180.00
160.00
140.00

100.00

100.00

100.00
98.84
97.24

97.07

96.23
120.00
94.47

93.70

92.19
90.27

89.19
82.01

81.03

80.70
76.80
100.00
75.00

72.16
68.57

63.64
80.00
53.07
45.10
60.00

31.54
40.00
20.00
0.00

0.00
BULUKUMBA

LUWU TIMUR

PALOPO
JENEPONTO
TAKALAR

PINRANG
GOWA

BARRU

WAJO

TANA TORAJA
LUWU UTARA

PAREPARE
SELAYAR

SINJAI

PANGKEP

LUWU

TORAJA UTARA
SOPPENG
MAROS

SIDRAP
BONE

SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

Grafik VII.C.4 di atas merupakan hasil pemeriksaan sampel air


yang diambil. Nampak ada tiga kabupaten jumlah Sarana Air Minumnya
100% memenuhi syarat, yaitu Kabupaten Enrekang, Luwu Timur, dan
Kota Palopo. Ada satu kabupaten yang melebihi 100% yaitu Kabupaten
Luwu. Kabupaten yang tidak ada data pengambilan sampel air yaitu
Kabupaten Selayar. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Tabel 72.

179 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


D. SARANA PEMBUANGAN TINJA PADA RUMAH TANGGA

GRAFIK VII.D
KELUARGA DENGAN AKSES TERHADAP JAMBAN SEHAT
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

102.8
120.0 100.0

100.0

100.0
100.0
99.6

99.1
98.9

99.0

95.8
93.7

91.1
89.3
100.0

85.4

79.6
80.0

60.0

34.9
40.0
25.3

20.0
0.0

0.0

0.0

0.0

0.0
0.0
0.0

0.0
0.0
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PINRANG
GOWA

WAJO
SINJAI

PANGKEP

TORAJA UTARA
BARRU

LUWU
TANA TORAJA
LUWU UTARA

PAREPARE
SELAYAR

BONE
SOPPENG
MAROS

SIDRAP
BANTAENG

SULAWESI SELATAN
ENREKANG

MAKASSAR
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

Dari Grafik VII.D di atas bisa dilihat ada 5 kabupaten/ kota yang
100% keluarga dapat mengakses jamban yang sehat, yaitu Kabupaten
Bantaeng, Barru, Sinjai, Sidrap, dan Enrekang. Ada 8 kabupaten yang
tidak mempunyai data akses jamban sehat. Sedangkan Kabupaten
Pangkep adalah kabupaten yang sangat kurang akses keluarga yang
mampu mengakses jamban yang sehat, cuma berkisar 71%. Kabupaten
Jeneponto 94%, Gowa 99%, Sinjai 95%, Maros 93%, Bone 99%, Tana
Toraja 98%, Luwu Timur 98%, Toraja Utara 98%, dan Kota Makassar
99%.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase keluarga yang
dapat mengakses jamban yang sehat untuk tahun 2021 sebesar 79,5%.
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 73.

180 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


E. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

GRAFIK VII.E.1
DESA/ KELURAHAN MELAKSANAKAN STBM
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

120.00

100.00
100.00

80.00

60.00

40.00
20.90

20.00

6.42
4.42

3.16
2.50

2.42

2.11
0.00
0.00

0.00
0.00

0.00
0.00
0.00

0.00

0.00

0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

0.00
0.00
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
PINRANG
JENEPONTO

GOWA

TORAJA UTARA
WAJO

TANA TORAJA
SINJAI

BARRU

PAREPARE
SELAYAR

PANGKEP

SIDRAP

LUWU

LUWU UTARA
SOPPENG
MAROS

BONE

SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

Dari Grafik VII.E.1 di atas bisa dilihat hanya Kota Parepare yang
melaporkan 100% melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM). Ada 17 Kabupaten/ Kota yang tidak melaksanakan STBM.
Secara keseluruhan di Provinsi Sulawesi Selatan ada sekitar 2,11%
desa/kelurahan yang melakukan STBM. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran Tabel 74.
Dari Grafik VII.E.2 di atas bisa dilihat ada 16 kabupaten/ kota
yang melaporkan 100% desa/ kelurahan Stop Buang Air Besar
Sembarangan, yaitu Kabupaten Selayar, Bulukumba, Bantaeng,
Takalar, Gowa, Sinjai, Barru, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang,
Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Kota Parepare, dan Kota Palopo.
Kabupaten Maros dan Pangkep adalah kabupaten yang sangat kurang
desa/ kelurahan yang melaksanakan Stop Buang Air Besar
Sembarangan sebesar 37,86%.

181 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


GRAFIK VII.E.2
DESA/ KELURAHAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00

100.00
100.00

100.00
100.00

100.00
100.00
100.00

100.00

100.00
100.00
120.00

99.43
99.08

89.92
100.00

81.05
66.04

65.79
80.00

58.25
60.00

40.78
40.00

20.00
0.00

0.00
BULUKUMBA

PALOPO
TAKALAR

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PINRANG
GOWA

BARRU

WAJO
SINJAI

LUWU
TANA TORAJA
LUWU UTARA

TORAJA UTARA

PAREPARE
SELAYAR

PANGKEP

SOPPENG
MAROS

BONE

SIDRAP

SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
BANTAENG

ENREKANG
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2021

Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase desa/


kelurahan yang melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan
untuk tahun 2020 sebesar 87,66%. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran Tabel 74.

182 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


BAB VIII
PENUTUP

Berdasarkan data yang telah dipaparkan, secara umum dapat


disimpulkan bahwa hingga tahun 2021 ini berbagai peningkatan derajat
kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan
kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum, serta perbaikan
keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan.
Situasi dan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2021 telah
memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan
kesehatan yang telah dicapai, menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari
setiap upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan yang tentunya juga tidak
terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait. Pada sisi output (hasil antara)
nampak bahwa perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih
rendah, demikian juga dengan sanitasi dasar lingkungan serta akses dan
mutu pelayanan kesehatan. Sementara pada sisi proses dan masukan,
masih terdapat beberapa kriteria dari pelayanan kesehatan, manajemen
kesehatan dan sumber daya kesehatan yang masih belum mencapai target
SPM Bidang Kesehatan maupun SDGs. demikian pula dengan kontribusi
lintas sektor terkait seperti pendidikan, dimana angka melek huruf dan
angka partisipasi sekolah di Sulawesi Selatan masih sangat rendah
dibandingkan angka nasional, masih rendahnya pelayanan KB dan
penggunaan air bersih.
Kasus Covid-19 secara resmi dilaporkan terjadi di Provinsi Sulawesi
Selatan pada tanggal 19 Maret 2020, sejalan dengan waktu jumlah kasus
Positif covid-19 semakin bertambah, hingga pada tanggal 31 Desember
2020 jumlah kasus yang dilporkan adalah 30.925 kasus. Walaupun Provinsi
Sulawesi Selatan telah on the track dalam penanganan Covid-19, namun
untuk mempercepat penanganan covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan
masih banyak kendala yang dihadapi. Dampak dari Covid-19 adalah
banyaknya laporan dan kegiatan yang tidak dilaksanakan. Sampai akhir
tahun 2021 Sulawesi Selatan masih berjibaku dengan Covid-19. Banyak
petugas yang terpapar dan menjadi korban ganasnya wabah ini, sehingga
menurunkan kinerja pengumpulan data profil kesehatan.

183 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan,
baik kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun
kepada lintas sektor dan masyarakat di daerah yang dideskripsikan melalui
data dan informasi, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan
informasi dari kabupaten/ kota menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi
pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan. Di samping itu, dalam mencermati capaian
setiap indikator masih perlu penataan yang lebih maksimal lagi khususnya
dalam menggunakan pendekatan-pendekatan statistik seperti dengan
menggunakan proksi yang lebih tepat agar jelas numerator dan
denominator masing-masing indikator.

184 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


DAFTAR PUSTAKA

1. IlmuPengetahuanUmum.com. Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi


Sulawesi Selatan. https://ilmupengetahuanumum.com/daftar-
kabupaten-dan-kota-di-provinsi-sulawesi-selatan/.
2. BPS Sulsel. Membangun Indonesia dari Pinggiran Melalui Pendataan
Potensi Desa (Podes) Sulawesi Selatan 2018.
https://sulsel.bps.go.id/pressrelease/2018/12/10/413/membangun-
indonesia-dari-pinggiran-melalui-pendataan-potensi-desa--podes--
sulawesi-selatan-2018.html (2019).
3. Provinsi Sulawesi Selatan.
https://sulselprov.go.id/pages/profil_provinsi (2019).
4. Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, P. P. dan K. P. S. S. No Title.
(2020).
5. Luciana Sari. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
URBANISASI DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2001-2015. (UIN
Makassar, 2018).
6. BPS. Statistik Indonesia 2015. Statistik Indonesia (2015).
doi:10.1017/CBO9781107415324.004.
7. BPS. Sensus Penduduk Tahun 2010. Sensus Pendud. 2010 (2018).
8. Guru, R. Macam-macam Bentuk Gambar Piramida Penduduk.
https://blog.ruangguru.com/mengenal-piramida-penduduk (2019).
9. BPS. Angka Beban Tanggungan. 4
https://www.bps.go.id/istilah/index.html?Istilah_page=4 (2019).
10. BPS. PDRB Tahunan Provinsi Sulawesi Selatan.
https://sulsel.bps.go.id/statictable.html (2020).
11. BPS Sulsel. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Tahun 2018.
(BPS, 2019).
12. Indonesia Media. Penduduk Miskin Sulawesi Selatan Tembus 800ribu
Orang. https://mediaindonesia.com/humaniora/384940/penduduk-
miskin-sulawesi-selatan-tembus-800-ribu-orang (2020).
13. BPS Sulsel. Kemiskinan.
https://sulsel.bps.go.id/subject/23/kemiskinan.html#subjekViewTab1
(2019).
14. BPS Sulsel. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020.
https://sulsel.bps.go.id/pressrelease/2020/12/15/557/indeks-
pembangunan-manusia--ipm--sulawesi-selatan-pada-tahun-2020-
telah-mencapai-71-93--.html (2020).
15. Müller, F. Sustainable Development Goals (SDGs). Peripher. – Polit. •
Ökonomie • Kult. (2015) doi:10.3224/peripherie.v35i140.23001.
16. UNDP. Sustainable Development Goals.
https://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-
development-goals.html (2019).
17. BPS. Indeks Pembangunan Manusia. 1
https://www.bps.go.id/subject/26/indeks-pembangunan-
manusia.html#subjekViewTab1 (2019).
18. Kemenkes. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

185 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019. Permenkes (2019)
doi:.1037//0033-2909.I26.1.78.
19. Kemenkes RI. Permenkes 75 tentang Puskesmas.
http://www.depkes.go.id/resources/download/peraturan/PMK-No-75-
Th-2014-ttg-Puskesmas.pdf (2014).
20. KEMENKUMHAM. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. 11
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn1644-2016.pdf
(2016).
21. Kementerian Kesehatan RI. PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2019 TENTANG
KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT.
(http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__30_Th_
2019_ttg_Klasifikasi_dan_Perizinan_Rumah_Sakit.pdf, 2019).
22. Kementerian Kesehatan RI. Buku Pegangan Kader Posyandu.
http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-
kesehatan/buku-saku-posyandu.pdf (2012).
23. Kementerian Kesehatan RI. Buku saku Poskesdes.
http://promkes.kemkes.go.id/buku-saku-poskesdes (2019).
24. Kemenkes RI. PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN BIAYA
PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF.
(Promkes, 2010).
25. Undang-Undang Republik Indonesia. Undang-Undang No. 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan. UU RI No. 36 Tahun 2014 (2014).
26. Veronica, M., Tulusan, F. M. G. & Londa, V. Y. PENGARUH
KUALITAS TENAGA MEDIS TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN(Di Puskesmas Kecamatan Ratahan Kabupaten
Minahasa Tenggara). Health (Irvine. Calif). (2018).
27. Kementerian Kesehatan RI. PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI.
https://docplayer.info/35626342-Peraturan-menteri-kesehatan-
republik-indonesia-nomor-26-tahun-2013-tentang-penyelenggaraan-
pekerjaan-dan-praktik-tenaga-gizi.html (2013).
28. Kemenkes RI. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN.
http://sinforeg.litbang.depkes.go.id/upload/regulasi/UU_No._38_Th_2
014_ttg_Keperawatan_.pdf (2014).
29. CAM ACSF. ICM Congress 2017. https://canadianmidwives.org/cam-
conference-2017/ (2017).
30. Ikatan Bidan Indonesia. Definisi Bidan. (2016).
31. Sekretariat Kabinet RI. INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIANOMOR1 TAHUN 2017TENTANGGERAKAN
MASYARAKAT HIDUP SEHAT.
http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00
/files/Inpres-Nomor-1-Tahun-2017-tentang-Gerakan-Masyarakat-
Hidup-Sehat_674.pdf (2017).
32. Kemenkes RI. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR
36 TAHUN 2014TENTANGTENAGA KESEHATAN.
www.hukumonline.com
http://gajiroum.kemkes.go.id/data/UU_NO_36_2014.pdf (2014).

186 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


33. JDIH. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52
TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA.
https://jdih.kemenpppa.go.id/peraturan/uu no 52 tahun 2009.pdf
(2019).
34. JDIH. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
87 TAHUN 2014 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
DAN PEMBANGUNAN KELUARGA, KELUARGA BERENCANA,
DAN SISTEM INFORMASI KELUARGA. BKKBN
http://jdih.bkkbn.go.id/public_assets/file/604eefdf3f08b055b67cc7c73
1da9e14.pdf (2014).
35. Bappenas. Tujuan 6. Air Bersih dan Sanitasi Layak.
https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-6/ (2020).

187 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022


TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
2 DESA KELURAHAN PENDUDUK 2
(km ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 903.5 81 7 88 140,180 39,583 3.5 155.2
7302 BULUKUMBA 1,154.7 109 27 136 445,699 128,279 3.5 386.0
7303 BANTAENG 395.8 46 21 67 201,799 66,527 3.0 509.8
7304 JENEPONTO 903.4 82 31 113 415,294 113,048 3.7 459.7
7305 TAKALAR 566.5 76 24 100 304,856 83,574 3.6 538.1
7306 GOWA 1,883.3 121 46 167 768,682 200,836 3.8 408.2
7307 SINJAI 820.0 67 13 80 265,026 70,737 3.7 323.2
7308 MAROS 1,619.1 80 23 103 388,466 245,338 1.6 239.9
7309 PANGKEP 1112 65 38 103 351,983 105487.0 3.3 316.4
7310 BARRU 1,174.7 41 14 55 189,208 102,224 1.9 161.1
7311 BONE 4,559.0 328 44 372 812,842 54,707 14.9 178.3
7312 SOPPENG 1,359.4 49 21 70 237,720 73,749 3.2 174.9
7313 WAJO 2,506.2 128 48 176 383,005 120,244 3.2 152.8
7314 SIDRAP 1,883.3 68 38 106 320,645 92,540 3.5 170.3
7315 PINRANG 1,961.2 69 39 108 407,882 118,840 3.4 208.0
7316 ENREKANG 1,786.0 112 17 129 227,927 60,810 3.7 127.6
7317 LUWU 3,000.3 207 20 227 372,723 102,511 3.6 124.2
7318 TANA TORAJA 2,054.3 110 49 159 270,489 76,037 3.6 131.7
7322 LUWU UTARA 7,502.6 166 7 173 329,703 107,204 3.1 43.9
7325 LUWU TIMUR 6,944.9 124 3 127 304,727 83,887 3.6 43.9
7326 TORAJA UTARA 1,151.5 111 40 151 254,936 60,851 4.2 221.4
7371 MAKASSAR 175.8 0 143 143 1,462,442 481,052 3.0 8320.2
7372 PARE-PARE 99.3 0 22 22 153,459 42,466 3.6 1544.9
7373 PALOPO 247.5 0 48 48 182,928 49,100 3.7 739.0

KABUPATEN/KOTA 45,764.4 2240 783 3023 9,192,621 2,679,631 3.4 200.9

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota


- Dinas kependudukan Provinsi Sulawesi selatan

1 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 323,814 301,152 624,966 107.5


2 5-9 427,669 398,728 826,397 107.3
3 10 - 14 447,507 418,590 866,097 106.9
4 15 - 19 441,282 421,748 863,030 104.6
5 20 - 24 418,442 409,650 828,092 102.1
6 25 - 29 360,900 352,862 713,762 102.3
7 30 - 34 336,235 335,752 671,987 100.1
8 35 - 39 333,829 344,339 678,168 96.9
9 40 - 44 318,847 331,904 650,751 96.1
10 45 - 49 294,086 310,523 604,609 94.7
11 50 - 54 260,816 275,887 536,703 94.5
12 55 - 59 184,873 212,993 397,866 86.8
13 60 - 64 152,638 176,663 329,301 86.4
14 65 - 69 101,392 116,122 217,514 87.3
15 70 - 74 69,672 92,370 162,042 75.4
16 75+ 92,178 129,158 221,336 71.4

KABUPATEN/KOTA 4,564,180 4,628,441 9,192,621 98.6


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 47

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota


Dinas- Sumber lain…... dan
Kependudukan Catatan Sipil Provinsi Sulsel Tahun 2021
(sebutkan)

2 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 2,949,310 2,995,658 5,944,968

2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 0 0.0 0.0 0.0

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 2,337,741 1,715,030 4,052,771 79.3 57.3 68.2


b. SD/MI 1,010,409 1,119,240 2,129,649 34.3 37.4 35.8
c. SMP/ MTs 547,636 587,839 1,135,475 18.6 19.6 19.1
d. SMA/ MA 950,173 833,988 1,784,161 32.2 27.8 30.0
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0.0 0.0 0.0
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 11,792 22,442 34,234 0.4 0.7 0.6
g. AKADEMI/DIPLOMA III 35,050 72,697 107,747 1.2 2.4 1.8
h. S1/DIPLOMA IV 218,987 260,765 479,752 7.4 8.7 8.1
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 23,956 16,440 40,396 0.8 0.5 0.7

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Sulsel Tahun 2021

3 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 4

JUMLAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 3 31 6 37 79
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 1 24 29
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 306 306
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 3403 3,403
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 156 156
3 PUSKESMAS KELILING 386 386
4 PUSKESMAS PEMBANTU 1304 1,304
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN -
2 KLINIK PRATAMA 106 106
3 KLINIK UTAMA -
4 BALAI PENGOBATAN -
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN 271 271
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN 190 190
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN -
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT -
11 UNIT TRANSFUSI DARAH -
12 LABORATORIUM KESEHATAN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 34 34
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 17 17
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 38 38
6 APOTEK 1414 1,414
7 APOTEK PRB 23 23
8 TOKO OBAT 386 386
9 TOKO ALKES 29 29

Sumber: Seksi Rujukan dan Seksi Pelayanan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

4 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 5 Hal : 1

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BARU RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
JUMLAH KUNJUNGAN 335,489 445,111 888,163 84,219 90,571 247,097 20,697 20,785 41,482
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 4,564,180 4,628,441 9,192,621 4,564,180 4,628,441 9,192,621
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 7.4 9.6 9.7 1.8 2.0 2.7
A FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
1 PUSKESMAS
7301 SELAYAR 45,875 90,542 136,417 1,281 2,476 3,757 0 0 0
7302 BULUKUMBA 5,988 13,272 19,260 74 405 479 488 797 1,285
7303 BANTAENG 60,884 86,707 147,591 909 1,635 2,544 123 132 255
7304 JENEPONTO 62,360 53,586 115,946 5,012 8,643 13,655 1,001 850 1,851
7305 TAKALAR 49,878 94,153 144,031 2,177 2,329 4,506 205 220 425
7306 GOWA 133,438 215,762 349,200 1,950 3,407 5,357 2,452 1,802 4,254
7307 SINJAI 49,260 91,498 140,758 1,466 3,254 4,720 1,164 460 1,624
7308 MAROS 48,274 77,647 125,921 2,156 2,686 4,842 510 382 892
7309 PANGKEP 133,567 227,983 361,550 1,230 2,897 4,127 560 432 992
7310 BARRU 40,577 89,267 129,844 743 1,349 2,092 792 542 1,334
7311 BONE 112,269 178,083 290,352 10,734 16,693 27,427 3,937 4,588 8,525
7312 SOPPENG 61,721 105,824 167,545 1,221 1,939 3,160 249 175 424
7313 WAJO 58,536 93,297 151,833 1,570 2,640 4,210 633 369 1,002
7314 SIDRAP 17,386 30,549 47,935 1,058 2,038 3,096 - - 1,025
7315 PINRANG 62,509 82,936 145,445 160,222 157,616 317,838 - - -
7316 ENREKANG 22,257 31,794 54,051 826 1,222 2,048 738 357 1,095
7317 LUWU 89,573 126,833 216,406 1,551 3,198 4,749 354 256 610
7318 TATOR 58,678 93,197 151,875 167 659 826 540 386 926
7322 LUWU UTARA 58,678 93,197 151,875 - - - - - -
7325 LUWU TIMUR 119,673 175,326 294,999 2,691 7,504 10,195 - - -
7326 TORAJA UTARA 70,581 72,995 143,576 1,012 2,833 3,845 290 478 768
7371 MAKASSAR 757,955 1,015,616 1,773,571 1,924 4,115 6,039 1,776 1,604 3,380
7372 PARE-PARE - - 109,737 - - 272 134 105 239
7373 PALOPO 143,211 139,342 282,553 8 4 12 152 118 270
JUMLAH PUSKESMAS 2,263,128 3,279,406 5,652,271 199,982 229,542 429,796 16,098 14,053 31,176
2 KLINIK PRATAMA
KLINIK TNI MAROS 1,762 840 2,602 - - - - - -

SUB JUMLAH I 1,762 840 2,602 - - - - - -

Sumber: Seksi Pelayanan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

5 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 5 Hal : 2

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BARU RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
JUMLAH KUNJUNGAN 335,489 445,111 888,163 84,219 90,571 247,097 20,697 20,785 41,482
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 4,564,180 4,628,441 9,192,621 4,564,180 4,628,441 9,192,621
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 7.4 9.6 9.7 1.8 2.0 2.7
B FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUT - - - - - - - - -
1 KLINIK UTAMA - - - - - - - - -
1. KLINIK UTAMA ST. MADYANG WALMAS 10 1,413 1,423 66 129 195 - - -
2 RS UMUM - - - - - - - - -
7301 RS UMUM DAERAH K.H. HAYYUNG KEPULAUAN SELAYAR 8,212 10,287 18,499 961 1,561 2,522 - - -
7302 RS UMUM DAERAH H.A. SULTHAN DAENG RADJA - - - - - - - - -
7303 RS UMUM DAERAH PROF.DR.H.M. ANWAR MAKKATUTU - - 64,715 - - 61,423 - - -
RS UMUM BANYORANG 478 236 714 36 28 64 - - -
7304 RS UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG 14,709 21,979 36,688 2,394 4,696 7,090 540 462 1,002
RSU PRATAMA RUMBIA 134 362 496 69 128 197 0 0 0
7305 RS UMUM DAERAH H. PADJONGA DG. NGALLE - - - - - - - - -
RS MARYAM CITRA MEDIKA - - - - - - - - -
RSUD TYDE D PRATAMA - - - - - - - - -
RSKIA ZAINAB - - - - - - - - -
7306 RS UMUM DAERAH SYEHK YUSUF GOWA 14,231 22,865 37,096 3,191 5,408 8,599 3,249 3,294 6,543
RSU THALIA IRHAM 8,536 17,525 26,061 721 1,727 2,448 - - -
RSU YAPIKA 610 1,514 2,124 138 339 477 - - -
7307 RS UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI - - - - - - - - -
7308 RS UMUM DAERAH SALEWANGANG MAROS - - - - - - - - -
7309 RSU BATARA SIANG 32,000 26,040 58,040 5,146 5,220 10,366 4,130 4,852 8,982
7310 RS UMUM DAERAH BARRU - - - - - - - - -
7311 RSUS TENRIAWARU BONE 26,359 29,866 56,225 4,597 8,432 13,029 3,937 4,588 8,525
RS UMUM DAERAH DATU PANCAITANA 9,298 11,918 21,216 870 1,317 2,187 - - 0
RS DR M YASIN 5,006 4,722 9,728 1,920 1,958 3,878 - - 0
RS HAPSAH 7,437 10,239 17,676 1,712 2,529 4,241 - - 0
7312 RS UMUM DAERAH LATEMMAMALA SOPPENG 9,077 49,257 58,334 2,918 5,018 7,936 178 86 264
7313 RS UMUM DAERAH LAMADDUKKELLENG WAJO 12,636 15,591 28,227 2,237 6,875 9,112 1,892 1,409 3,301
RS UMUM DAERAH SIWA 1,945 3,670 5,615 388 612 1,000 - - 0
RS PRIMA HUSADA 267 231 498 367 401 768 - - 0
7314 RS UMUM DAERAH NENE MALLOMO 42,848 10,884 1,735 1,274 3,009
RS UMUM DAERAH ARIFIN NUMANG 9,223 12,919 22,142 2,092 3,444 5,536 422 460 882
RS ANUGERAH 3,911 4,001 7,912 513 1,063 1,576 17 20 37
7315 RS UMUM DAERAH LASINRANG PINRANG - - - - - - - - -
RSU AISYIAH ST.HADIJAH PINRANG - - - - - - - -
7316 RS UMUM DAERAH MASSENREMPULU ENREKANG 54,902 38,908 93,810 38,215 18,390 56,605 1,980 1,999 3,979
RS UMUM HJ. PUANG SABBE 128 393 521 188 305 493 - - -
7317 RS UMUM DAERAH BATARA GURU - - - - - 0 - - -
7318 RS UMUM DAERAH LAKIPADADA 60,964 84,576 145,540 167 659 826 540 386 926
7322 RS UMUM DAERAH ANDI DJEMMA MASAMBA 16,851 18,469 35,320 2,657 4,695 7,352 1,232 1,257 2,489
RS HIKMAH MASAMBA 4,436 8,636 13,072 2,785 3,514 6,299 - - -
RS HIKMAH SUKAMAJU 3,125 6,660 9,785 2,796 1,900 4,696 - - -
7325 RS UMUM DAERAH I LAGALIGO 20,188 32,567 52,755 4,897 7,239 12,136 - - -
7326 RS UMUM DAERAH PONGTIKU 2,176 2,618 4,794 727 980 1,707 - - -
7371 RS UMUM DAERAH DAYA KOTA MAKASSAR 6,878 6,809 13,687 1,451 2,004 3,455 845 698 1,543
7272 RS.A.MAKKASAU - - - - - - - - -
RS.FATIMAH - - - - - - - - -
RS.SUMANTRI - - - - - - - - -
RSK IBU & ANAK ANANDA TRIFA - - - - - - - - -
RS.HASRI AINUN HABIBIE - - - - - - - - -
7373 RS UMUM SAWERIGADING - - - - - - - - -
3 RS KHUSUS - - - - - - - - -
4 PRAKTIK MANDIRI DOKTER SPESIALIS - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II 333,727 444,271 885,561 84,219 90,571 247,097 20,697 20,785 41,482

Sumber: Seksi Pelayanan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

6 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 6

PERSENTASE RUMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO RUMAH SAKIT JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 79 80 101.3

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 29 30 103.4

KABUPATEN/KOTA 108 110 101.9

Sumber: Seksi Rujukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021

7 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 7 Hal :1
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI Gross Death Rate Net Death Rate
NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7301 RS UMUM DAERAH K.H. HAYYUNG KEPULAUAN SELAYAR 131 1,034 1,369 2,403 47 72 119 23 37 60 45.5 52.6 49.5 22.2 27.0 25.0
7302 RS UMUM DAERAH H.A. SULTHAN DAENG RADJA 280 0 0 9,649 0 0 365 0 0 123 #DIV/0! #DIV/0! 37.8 #DIV/0! #DIV/0! 12.7
7303 RS UMUM DAERAH PROF.DR.H.M. ANWAR MAKKATUTU 296 0 0 14,008 0 0 314 0 0 199 #DIV/0! #DIV/0! 22.4 #DIV/0! #DIV/0! 14.2
7304 RS UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG 276 3,200 3,890 7,090 48 88 136 20 24 44 15.0 22.6 19.2 6.3 6.2 6.2
RSU PRATAMA RUMBIA 30 69 112 181 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
7305 RS UMUM DAERAH H. PADJONGA DG. NGALLE TAKALAR 295 6,006 1,738 7,744 80 136 216 29 31 60 13.3 78.3 27.9 4.8 17.8 7.7
RS MARYAM CITRA MEDIKA 80 1,596 1,752 3,348 54 54 108 27 34 61 33.8 30.8 32.3 16.9 19.4 18.2
RSUD TYDE D PRATAMA 10 0 0 3 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
RSKIA ZAINAB 17 15 20 35 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
7306 RS UMUM DAERAH SYEHK YUSUF GOWA 387 4,839 6,772 11,611 80 152 232 45 95 140 16.5 22.4 20.0 9.3 14.0 12.1
RSU THALIA IRHAM 50 721 1,727 2,448 11 13 24 45 37 82 15.3 7.5 9.8 62.4 21.4 33.5
RSU YAPIKA 101 138 339 477 0 1 1 5 7 12 0.0 2.9 2.1 36.2 20.6 25.2
7307 RS UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI 168 0 0 9,178 0 0 273 0 1 1 #DIV/0! #DIV/0! 29.7 #DIV/0! #DIV/0! 0.1
7308 RS UMUM DAERAHLAPALALOI MAROS 175 0 0 6,196 0 0 253 0 0 142 #DIV/0! #DIV/0! 40.8 #DIV/0! #DIV/0! 22.9
7309 RSU BATARA SIANG 227 4,605 5,123 9,728 130 253 383 85 94 179 28.2 49.4 39.4 18.5 18.3 18.4
7310 RS UMUM DAERAH BARRU 144 0 0 5,729 0 0 193 152 #DIV/0! #DIV/0! 33.7 #DIV/0! #DIV/0! 26.5
7311 RSUS TENRIAWARU BONE 277 4,597 8,432 13,029 344 288 632 157 139 296 74.8 34.2 48.5 34.2 16.5 22.7
RS UMUM DAERAH DATU PANCAITANA 70 2,187 18 2,205 5 13 18 5 13 18 2.3 722.2 8.2 2.3 722.2 8.2
RS DR M YASIN 102 0 0 4,429 0 0 0 0 0 90 #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0! 20.3
RS HAPSAH 125 1,712 25,929 27,641 48 35 83 21 31 52 28.0 1.3 12.3 1.2
7312 RS UMUM DAERAH LATEMMAMALA SOPPENG 266 2,866 3,386 6,252 116 111 227 66 64 130 40.5 32.8 36.3 23.0 18.9 20.8
7313 RS UMUM DAERAH LAMADDUKKELLENG WAJO 240 2,425 7,048 9,473 188 173 361 82 74 156 77.5 24.5 38.1 33.8 10.5 16.5
RS UMUM DAERAH SIWA 90 388 612 1,000 16 14 30 5 10 15 41.2 22.9 30.0 12.9 16.3 15.0
RS PRIMA HUSADA 38 370 406 776 2 2 4 1 3 4 5.4 4.9 5.2 2.7 7.4 5.2
7314 RS UMUM DAERAH NENE MALLOMO 177 4,568 6,851 11,419 234 286 520 62 156 218 51.2 41.7 45.5 13.6 22.8 19.1
RS UMUM DAERAH ARIFIN NUMANG 143 2,092 3,444 5,536 104 88 192 39 42 81 49.7 25.6 34.7 18.6 12.2 14.6
RS ANUGERAH 50 513 1,063 1,576 3 3 6 1 0 1 5.8 2.8 3.8 1.9 0.0 0.6
7315 RS UMUM DAERAH LASINRANG PINRANG 190 0 0 10,709 0 0 465 0 0 261 #DIV/0! #DIV/0! 43.4 #DIV/0! #DIV/0! 24.4
RSU AISYIAH ST.HADIJAH PINRANG 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021


a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta

8 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 7 Hal : 2
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI Gross Death Rate Net Death Rate
NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7316 RS UMUM DAERAH MASSENREMPULU ENREKANG 133 1,980 1,999 3,979 77 66 143 27 38 65 38.9 33.0 35.9 13.6 19.0 16.3
RS UMUM HJ. PUANG SABBE 13 188 305 493 8 8 16 1 1 2 42.6 26.2 32.5 5.3 3.3 4.1
7317 RS UMUM DAERAH BATARA GURU 223 1,515 2,716 4,231 10 8 18 6 2 8 6.6 2.9 4.3 4.0 0.7 1.9
7318 RS UMUM DAERAH LAKIPADADA 204 3,704 5,339 9,043 139 114 320 77 55 132 37.5 21.4 35.4 20.8 10.3 14.6
7322 RS UMUM DAERAH ANDI DJEMMA MASAMBA 231 2,371 4,494 6,865 102 185 287 56 959 1,015 43.0 41.2 41.8 23.6 213.4 147.9
RS HIKMAH MASAMBA 100 2,721 2,777 5,498 79 64 143 0 0 0 29.0 23.0 26.0 0.0 0.0 0.0
RS HIKMAH SUKAMAJU 80 3,811 5,405 9,216 40 53 93 0 0 0 10.5 9.8 10.1 0.0 0.0 0.0
7325 RS UMUM DAERAH I LAGALIGO 233 0 0 9,216 10 8 12,159 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 1,319.3 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
7326 RS UMUM DAERAH PONGTIKU 214 0 0 648 0 0 40 0 0 17 #DIV/0! #DIV/0! 61.7 #DIV/0! #DIV/0! 26.2
7371 RS UMUM DAERAH SAYANG RAKYAT 120 0 0 1,009 0 0 67 0 0 37 #DIV/0! #DIV/0! 66.4 #DIV/0! #DIV/0! 36.7
RS UMUM DAERAH LABUANG BAJI 317 0 0 6,279 0 0 360 0 0 221 #DIV/0! #DIV/0! 57.3 #DIV/0! #DIV/0! 35.2
RS UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR 220 0 0 3,877 0 0 139 0 0 61 #DIV/0! #DIV/0! 35.9 #DIV/0! #DIV/0! 15.7
RS UMUM DAERAH DAYA KOTA MAKASSAR 219 1,454 2,003 3,457 113 69 182 42 39 81 77.7 34.4 52.6 28.9 19.5 23.4
RS KHUSUS DAERAH DADI 707 0 0 3,871 0 0 181 0 0 35 #DIV/0! #DIV/0! 46.8 #DIV/0! #DIV/0! 9.0
RS KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK SITI FATIMAH 303 0 0 2,721 0 0 28 0 0 20 #DIV/0! #DIV/0! 10.3 #DIV/0! #DIV/0! 7.4
RS KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI 84 0 0 2,650 0 0 9 0 0 4 #DIV/0! #DIV/0! 3.4 #DIV/0! #DIV/0! 1.5
RS BHAYANGKARA MAKASSAR 303 0 0 13,658 0 0 367 0 0 248 #DIV/0! #DIV/0! 26.9 #DIV/0! #DIV/0! 18.2
RS JALA AMMARI 84 0 0 1,551 0 0 38 0 0 248 #DIV/0! #DIV/0! 24.5 #DIV/0! #DIV/0! 159.9
7272 RS.A.MAKKASAU 263 0 0 9,892 0 0 387 0 0 158 #DIV/0! #DIV/0! 39.1 #DIV/0! #DIV/0! 16.0
RS.FATIMAH 155 1,768 2,930 4,698 0 0 387 18 25 43 0.0 0.0 82.4 10.2 8.5 9.2
RS.SUMANTRI 140 1,745 2,837 4,582 34 27 61 15 15 30 19.5 9.5 13.3 8.6 5.3 6.5
RSK IBU & ANAK ANANDA TRIFA 21 0 309 309 24 20 44 0 0 0 #DIV/0! 64.7 142.4 #DIV/0! 0.0 0.0
RS.HASRI AINUN HABIBIE 209 29 53 82 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
7373 RS UMUM SAWERIGADING 200 0 0 10,677 0 0 420 0 0 254 #DIV/0! #DIV/0! 39.3 #DIV/0! #DIV/0! 23.8

KABUPATEN/KOTA 5,008 4,996 8,132 79,177 181 124 14,869 75 79 1,457 36.2 15.2 187.8 15.0 9.7 18.4

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

9 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 8 Hal : 1

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

a JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKIT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 RS UMUM DAERAH K.H. HAYYUNG KEPULAUAN SELAYAR 131 2,403 25,611 11,262 53.6 18 9 5
7302 RS UMUM DAERAH H.A. SULTHAN DAENG RADJA 280 9,649 365 34,894 0.4 34 11 4
7303 RS UMUM DAERAH PROF.DR.H.M. ANWAR MAKKATUTU 296 14,008 57,018 61,423 52.8 47 4 4
7304 RS UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG 276 7,090 59,652 30,628 59.2 26 6 4
RSU PRATAMA RUMBIA 30 181 332 2 3.0 6 59 0
7305 RS UMUM DAERAH H. PADJONGA DG. NGALLE TAKALAR 295 7,744 35,404 35,137 32.9 26 9 5
RS MARYAM CITRA MEDIKA 80 3,348 365 16,423 1.3 42 9 5
RSUD TYDE D PRATAMA 10 3 3 3 0.1 0 1216 1
RSKIA ZAINAB 17 35 68 2 1.1 2 175 0
7306 RS UMUM DAERAH SYEHK YUSUF GOWA 387 11,611 35,409 36,890 25.1 30 9 3
RSU THALIA IRHAM 50 2,448 28,014 30,096 153.5 49 -4 12
RSU YAPIKA 101 477 5,964 6,791 16.2 5 65 14
7307 RS UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI 168 9,178 1,431 3 2.3 55 7 0
7308 RS UMUM DAERAHLAPALALOI MAROS 175 6,196 21,110 21,073 33.0 35 7 3
7309 RSU BATARA SIANG 227 9,728 33,649 31,856 40.6 43 5 3
7310 RS UMUM DAERAH BARRU 144 5,729 20,415 31,873 38.8 40 6 6
7311 RSUS TENRIAWARU BONE 277 13,029 41,354 42,945 40.9 47 5 3
RS UMUM DAERAH DATU PANCAITANA 70 2,205 3,978 3,805 15.6 32 10 2
RS DR M YASIN 102 4,429 19,465 19,465 52.3 43 4 4
RS HAPSAH 125 27,641 12,063 13,089 26.4 221 1 0
7312 RS UMUM DAERAH LATEMMAMALA SOPPENG 266 6,252 27,208 25,997 28.0 24 11 4
7313 RS UMUM DAERAH LAMADDUKKELLENG WAJO 240 9,473 29,848 31,480 34.1 39 6 3
RS UMUM DAERAH SIWA 90 1,000 10907 9907 33.2 11 22 10
RS PRIMA HUSADA 38 776 1962 2002 14.1 20 15 3
7314 RS UMUM DAERAH NENE MALLOMO 177 11,419 28,553 18,710 44.2 65 3 2
RS UMUM DAERAH ARIFIN NUMANG 143 5,536 17,905 17,847 34.3 39 6 3
RS ANUGERAH 50 1,576 7,023 5,065 38.5 32 7 3
7315 RS UMUM DAERAH LASINRANG PINRANG 190 10,709 37010 37043 53.4 56 3 3
RSU AISYIAH ST.HADIJAH PINRANG 50 - 0 0 0.0 0 #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

10 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 8 Hal : 2

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKITa BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7316 RS UMUM DAERAH MASSENREMPULU ENREKANG 133 3,979 16,322 15,804 33.6 30 8 4
RS UMUM HJ. PUANG SABBE 13 493 1,167 1,779 24.6 38 7 4
7317 RS UMUM DAERAH BATARA GURU 223 4,231 9,291 9,056 11.4 19 17 2
7318 RS UMUM DAERAH LAKIPADADA 204 9,043 42,412 33,449 57.0 44 4 4
7322 RS UMUM DAERAH ANDI DJEMMA MASAMBA 231 6,865 29,057 30,052 34.5 30 8 4
RS HIKMAH MASAMBA 100 5,498 26,496 15,395 72.6 55 2 3
RS HIKMAH SUKAMAJU 80 9,216 8,225 14,145 28.2 115 2 2
7325 RS UMUM DAERAH I LAGALIGO 233 9,216 36,919 22,725 43.4 40 5 2
7326 RS UMUM DAERAH PONGTIKU 214 648 2,607 2,611 3.3 3 117 4
7371 RS UMUM DAERAH SAYANG RAKYAT 120 1,009 - - 0.0 8 43 0
RS UMUM DAERAH LABUANG BAJI 317 6,279 28,035 30,085 24.2 20 14 5
RS UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR 220 3,877 39,410 37,157 49.1 18 11 10
RS UMUM DAERAH DAYA KOTA MAKASSAR 219 3,457 16,877 16,355 21.1 16 18 5
RS KHUSUS DAERAH DADI 707 3,871 194677 324588 75.4 5 16 84
RS KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK SITI FATIMAH 303 2,721 9,141 6,303 8.3 9 37 2
RS KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI 84 2,650 5,835 6,193 19.0 32 9 2
RS BHAYANGKARA MAKASSAR 303 13,658 62,865 76,350 56.8 45 3 6
RS JALA AMMARI 84 1,551 7,046 6,204 23.0 18 15 4
7272 RS.A.MAKKASAU 263 9,892 34,935 34,960 36.4 38 6 4
RS.FATIMAH 155 4,698 16,967 16,611 30.0 30 8 4
RS.SUMANTRI 140 4,582 25,343 16,560 49.6 33 6 4
RSK IBU & ANAK ANANDA TRIFA 21 309 155 463 2.0 15 24 1
RS.HASRI AINUN HABIBIE 209 82 264 264 0.3 0 927 3
7373 RS UMUM SAWERIGADING 200 10,677 0.0 53 7 0
10,477 302,375 1,176,132 1,292,820 30.8 29 9 4

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

11 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 9

PERSENTASE PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL


KABUPATEN/KOTA SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
ESENSIAL*
1 2 3 4
7301 SELAYAR 14 1
7302 BULUKUMBA 20 v
7303 BANTAENG 13 v
7304 JENEPONTO 19 v
7305 TAKALAR 16 v
7306 GOWA 26 v
7307 SINJAI 16 v
7308 MAROS 14 v
7309 PANGKEP 23 v
7310 BARRU 12 v
7311 BONE 38 v
7312 SOPPENG 17 v
7313 WAJO 23 v
7314 SIDRAP 14 v
7315 PINRANG 17 v
7316 ENREKANG 14 v
7317 LUWU 22 v
7318 TANA TORAJA 21 v
7322 LUWU UTARA 14 v
7325 LUWU TIMUR 17 v
7326 TORAJA UTARA 26 v
7371 MAKASSAR 46 v
7372 PARE-PARE 7 v
7373 PALOPO 12 v
JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMILIKI 80% OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL 469
JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAPOR 24
% PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN ESENSIAL 95.83%

Sumber:Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan


Keterangan: *) beri tanda "V" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial ≥80%
*) beri tanda "X" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial <80%
*) jika puskesmas tersebut tidak melapor, mohon dikosongkan atau tidak memberi tanda "V" maupun "X"

12 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 10

JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM* MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

STRATA POSYANDU JUMLAH


POSYANDU AKTIF*
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI POSBINDU
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % PTM**
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

7301 SELAYAR 14 68 22.3 95 31.1 79 25.9 63 20.7 305 142 46.6 131
7302 BULUKUMBA 20 185 31.6 245 41.8 154 26.3 2 0.3 586 156 26.6 120
7303 BANTAENG 13 0 0.0 85 32.7 171 65.8 4 1.5 260 175 67.3 67
7304 JENEPONTO 19 0 0.0 148 27.1 386 70.7 12 2.2 546 398 72.9 130
7305 TAKALAR 16 40 8.6 269 58.0 146 31.5 9 1.9 464 155 33.4 100
7306 GOWA 26 16 2.0 323 41.3 405 51.7 39 5.0 783 444 56.7 229
7307 SINJAI 16 0 0.0 12 3.3 302 83.4 48 13.3 362 350 96.7 130
7308 MAROS 14 5 1.2 178 42.5 223 53.2 13 3.1 419 236 56.3 167
7309 PANGKEP 23 0 0.0 55 14.4 232 60.9 94 24.7 381 326 85.6 149
7310 BARRU 12 1 0.4 43 16.0 190 70.6 35 13.0 269 225 83.6 93
7311 BONE 38 41 4.1 135 13.4 617 61.2 215 21.3 1,008 832 82.5 372
7312 SOPPENG 17 0 0.0 47 14.3 262 79.9 19 5.8 328 281 85.7 70
7313 WAJO 23 1 0.2 126 27.4 309 67.2 24 5.2 460 333 72.4 315
7314 SIDRAP 14 3 1.0 46 14.6 261 83.1 4 1.3 314 265 84.4 106
7315 PINRANG 17 2 0.5 67 18.0 297 79.8 6 1.6 372 303 81.5 108
7316 ENREKANG 14 2 0.6 80 26.0 219 71.1 7 2.3 308 226 73.4 200
7317 LUWU 22 41 9.5 133 30.9 135 31.4 121 28.1 430 256 59.5 283
7318 TANA TORAJA 21 15 4.5 139 41.7 144 43.2 35 10.5 333 179 53.8 154
7322 LUWU UTARA 14 1 0.3 107 28.6 252 67.4 14 3.7 374 266 71.1 156
7325 LUWU TIMUR 17 41 9.5 133 30.9 136 31.6 120 27.9 430 256 59.5 153
7326 TORAJA UTARA 26 7 2.3 112 37.5 170 56.9 10 3.3 299 180 60.2 228
7371 MAKASSAR 46 0 0.0 0 0.0 476 47.0 536 53.0 1,012 1,012 100.0 264
7372 PARE-PARE 7 0 0.0 0 0.0 130 100.0 0 0.0 130 130 100.0 35
7373 PALOPO 12 11 6.5 50 29.6 80 47.3 28 16.6 169 108 63.9 119
461
JUMLAH (KAB/KOTA) 480 4.64 2,628 25.41 5776 55.85 1,458 14.10 10,342 7,234 69.9 3,879
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1.7

Sumber: Seksi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Prvoinsi Sulsel


*Posyandu aktif: posyandu purnama + mandiri
**PTM: Penyakit Tidak Menular

13 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 11 Hal. 1

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 0 0 0 2 10 12 2 10 12 3 8 11 0 0 0 3 8 11
7302 BULUKUMBA 0 0 0 9 29 38 9 29 38 3 16 19 0 0 0 3 16 19
7303 BANTAENG 0 0 0 4 13 17 4 13 17 4 6 10 0 0 0 4 6 10
7304 JENEPONTO 0 0 0 6 19 25 6 19 25 1 9 10 0 0 0 1 9 10
7305 TAKALAR 0 0 0 1 14 15 1 14 15 5 13 18 0 0 0 5 13 18
7306 GOWA 0 0 0 8 43 51 8 43 51 6 29 35 0 0 0 6 29 35
7307 SINJAI 0 0 0 9 20 29 9 20 29 2 15 17 0 0 0 2 15 17
7308 MAROS 0 0 0 11 21 32 11 21 32 3 18 21 0 0 0 3 18 21
7309 PANGKEP 0 0 0 5 41 46 5 41 46 7 29 36 0 0 0 7 29 36
7310 BARRU 0 0 0 5 18 23 5 18 23 2 8 10 0 0 0 2 8 10
7311 BONE 0 0 0 13 32 45 13 32 45 4 24 28 0 0 0 4 24 28
7312 SOPPENG 0 0 0 1 22 23 1 22 23 1 18 19 0 0 0 1 18 19
7313 WAJO 0 0 0 5 26 31 5 26 31 1 23 24 0 0 0 1 23 24
7314 SIDRAP 0 0 0 1 22 23 1 22 23 3 8 11 0 0 0 3 8 11
7315 PINRANG 0 0 0 7 32 39 7 32 39 5 10 15 0 0 0 5 10 15
7316 ENREKANG 0 0 0 7 20 27 7 20 27 0 12 12 0 0 0 0 12 12
7317 LUWU 0 0 0 8 17 25 8 17 25 3 14 17 0 0 0 3 14 17
7318 TANA TORAJA 0 0 0 6 13 19 6 13 19 0 11 11 0 0 0 0 11 11
7322 LUWU UTARA 0 0 0 8 15 23 8 15 23 0 14 14 0 0 0 0 14 14
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 10 23 33 10 23 33 3 17 20 0 0 0 3 17 20
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 5 16 21 5 16 21 1 9 10 0 0 0 1 9 10
7371 MAKASSAR 0 4 4 19 82 101 19 86 105 5 61 66 0 0 0 5 61 66
7372 PARE-PARE 0 0 0 23 62 85 23 62 85 0 12 12 0 0 0 0 12 12
7373 PALOPO 0 0 0 9 23 32 9 23 32 5 15 20 0 0 0 5 15 20
JUMLAH PUSKESMAS 0 4 4 182 633 815 182 637 819 67 399 466 0 0 0 67 399 466

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

14 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 11 Hal. 2

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH HAYYUNG KEPULAUAN SELAYAR 6 4 10 2 8 10 8 12 20 0 1 1 0 1 1 0 2 2
7302 RSUD HA. SULTHAN DAENG RADJA 9 14 23 4 5 9 13 19 32 0 2 2 0 3 3 0 5 5
7303 RSU PROF.DR. A MAKKATUTU 13 9 22 0 8 8 13 17 30 0 3 3 0 2 2 0 5 5
7304 RSUD LANTO DAENG PASEWANG/JENEPONTO 9 8 17 2 6 8 11 14 25 1 4 5 0 0 0 1 4 5
7305 RSU H. PAJONGA DG.NGALE TAKALAR 10 17 27 4 4 8 14 21 35 1 1 2 0 0 0 1 1 2
RS MARYAM CITRA MEDIKA TAKALAR 2 10 12 3 6 9 5 16 21 1 2 3 0 0 0 1 2 3
7306 RSU THALIA IRHAM 5 1 6 1 6 7 6 7 13 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RSUD SYEKH YUSUP GOWA 11 27 38 4 11 15 15 38 53 1 6 7 1 1 2 2 7 9
7307 RSU SINJAI 9 10 19 1 3 4 10 13 23 1 2 3 0 1 1 1 3 4
7308 RSU SALEWANGENG MAROS 7 26 33 3 7 10 10 33 43 0 5 5 1 4 5 1 9 10
RS TNI AU DODY SARYOTO 2 1 3 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 RSU BATARA SIANG 6 21 27 1 6 7 7 27 34 0 2 2 0 4 4 0 6 6
7310 RSU BARRU 6 13 19 3 5 8 9 18 27 1 1 2 0 2 2 1 3 4
7311 RUMKIT TK.IV DR. M YASIN BONE 3 2 5 0 4 4 3 6 9 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSU TENRIAWARU BONE 10 8 18 2 9 11 12 17 29 0 3 3 0 1 1 0 4 4
RUMAH SAKIT HAPSAH 11 5 16 1 9 10 12 14 26 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7312 RSUD DATU PANCAITANA 0 2 2 1 4 5 1 6 7 1 2 3 0 1 1 1 3 4
7313 RSUD LA TEMMAMALA 5 21 26 0 6 6 5 27 32 0 1 1 0 2 2 0 3 3
RSUD SIWA 1 2 3 2 1 3 3 3 6 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7314 RSU LAMADUKELENG SENGKANG 7 14 21 2 4 6 9 18 27 0 2 2 0 1 1 0 3 3
RSUD ARIFIN NUMANG 7 10 17 2 4 6 9 14 23 1 2 3 0 1 1 1 3 4
RSU ANUGRAH PANGKAJENE 5 3 8 0 1 1 5 4 9 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSU NENE MALLOMO 7 8 15 3 4 7 10 12 22 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7315 RSU LASINRANG PINRANG 8 11 19 6 3 9 14 14 28 0 3 3 0 0 0 0 3 3
RSU AISYIYAH ST KHADIJAH 2 1 3 1 2 3 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU DDLEA MEDICA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU MADISING PINRANG 1 0 1 0 3 3 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

15 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 11 Hal. 3

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT
7316 RSU PUANG SABBE 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU ENREKANG MASSENREMPULU 4 10 14 3 4 7 7 14 21 0 2 2 0 2 2 0 4 4
7317 RSUD BATARA GURU 3 12 15 3 1 4 6 13 19 1 1 2 1 1 2 2 2 4
RS HIKMAH SEJAHTERA BELOPA 5 4 9 9 8 17 14 12 26 1 1 2 0 0 0 1 1 2
718 RSU LAKIPADADA TANA TORAJA 12 9 21 3 4 7 15 13 28 2 1 3 0 0 0 2 1 3
RS FATIMA MAKALE 9 3 12 10 4 14 19 7 26 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RSU SINAR KASIH 5 1 6 4 4 8 9 5 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 RSU ANDI JEMMA MASAMBA 9 12 21 1 2 3 10 14 24 0 3 3 0 0 0 0 3 3
RSU HIKMAH MASAMBA 3 7 10 4 11 15 7 18 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 RSUD I LAGALIGO 10 7 17 0 5 5 10 12 22 1 2 3 0 5 5 1 7 8
RSU INCO SOROWAKO 11 9 20 22 31 53 33 40 73 0 3 3 0 1 1 0 4 4
7326 RSUD PONGTIKU 3 3 6 3 1 4 6 4 10 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RSU ELIM RANTEPAO 5 3 8 10 14 24 15 17 32 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7371 RSKDIA PERTIWI MAKASAR 1 8 9 0 5 5 1 13 14 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RSU SAYANG RAKYAT 5 14 19 4 8 12 9 22 31 0 7 7 0 0 0 0 7 7
RSU LABUANG BAJI 13 32 45 2 18 20 15 50 65 1 5 6 1 3 4 2 8 10
RUMKIT TK.II PELAMONIA 3 4 7 2 8 10 5 12 17 0 3 3 0 0 0 0 3 3
RS KEPOLISIAN BHAYANGKARA 2 1 3 0 1 1 2 2 4 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RS AKADEMIS JAURY 42 17 59 7 5 12 49 22 71 2 1 3 0 0 0 2 1 3
RS STELLA MARIS 14 9 23 35 24 59 49 33 82 0 1 1 1 0 1 1 1 2
RS AL JALA AMMARI MAKASSAR 2 2 4 0 1 1 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS JIWA MAKASSAR 13 17 30 0 9 9 13 26 39 0 5 5 0 0 0 0 5 5
RSB MASYITA 3 6 9 2 12 14 5 18 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

16 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 11 Hal. 4

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT
RSB ELIM MAKASSAR 5 3 8 3 1 4 8 4 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB SENTOSA 13 6 19 2 4 6 15 10 25 1 3 4 2 0 2 3 3 6
RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH 12 10 22 2 18 20 14 28 42 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB RESTU MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA CHATERINE BOOTH 9 8 17 0 3 3 9 11 20 1 1 2 0 1 1 1 2 3
RSKDIA SITI FATIMA MAKASSAR 1 6 7 1 4 5 2 10 12 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RS ISLAM FAISAL 27 24 51 5 9 14 32 33 65 0 2 2 0 1 1 0 3 3
RS KUSTA DR. TADJUDDIN CHALID, MPH 2 0 2 3 7 10 5 7 12 0 5 5 0 0 0 0 5 5
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO 126 91 217 5 13 18 131 104 235 0 7 7 2 5 7 2 12 14
RS. HIKMAH 2 2 4 2 7 9 4 9 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS IBNU SINA MAKASSAR 57 37 94 53 64 117 110 101 211 1 2 3 1 2 3 2 4 6
RSU LURAMAY 2 5 7 2 3 5 4 8 12 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RSU HAJI MAKASSAR 8 24 32 4 14 18 12 38 50 1 6 7 0 0 0 1 6 7
RS GRESTELINA 43 27 70 5 8 13 48 35 83 0 1 1 1 0 1 1 1 2
RSGM FKG UNIV.HASANUDIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 24 39 17 17 34 32 41 73
RSUD KOTA MAKASSAR 15 31 46 1 6 7 16 37 53 1 6 7 0 2 2 1 8 9
RS PRIMAYA MAKASSAR 51 38 89 8 16 24 59 54 113 1 2 3 3 3 6 4 5 9
RSIA SITTI KHADIJAH III MUHAMMADIYAH MAMAJANG 6 10 16 1 4 5 7 14 21 0 1 1 0 3 3 0 4 4
RSB BUNDA 2 2 4 1 3 4 3 5 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SILOAM HOSPITAL MAKASSAR 68 47 115 11 18 29 79 65 144 3 1 4 2 6 8 5 7 12
RS MITRA HUSADA 14 14 28 2 9 11 16 23 39 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB BUDI MULIA I 6 10 16 2 2 4 8 12 20 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RSU BAHAGIA MAKASSAR 6 18 24 3 5 8 9 23 32 1 1 2 0 1 1 1 2 3
RS UNIVERSITAS HASANUDDIN 124 95 219 4 9 13 128 104 232 2 4 6 2 1 3 4 5 9
RSIA ANANDA 3 8 11 2 1 3 5 9 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA PERMATA HATI 6 5 11 0 5 5 6 10 16 0 1 1 0 0 0 0 1 1

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

17 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 11 Hal. 5

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT
RSIA MALEBU HUSADA 1 4 5 1 4 5 2 8 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA MUTIARA AEROPALA 1 0 1 0 3 3 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA WIDYATUL UMMI 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7212 RS FATIMA PARE-PARE 6 5 11 4 10 14 10 15 25 1 3 4 0 0 0 1 3 4
RS TK. IV DR. SUMANTRI 0 3 3 0 1 1 0 4 4 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSU ANDI MAKKASAU PARE2 8 15 23 3 3 6 11 18 29 1 1 2 0 1 1 1 2 3
7313 RSU SAWERIGADING 11 17 28 1 9 10 12 26 38 2 1 3 1 1 2 3 2 5
RSU BINTANG LAUT PALOPO 4 7 11 7 5 12 11 12 23 0 3 3 1 0 1 1 3 4
RS ST. MADYANG 5 1 6 6 1 7 11 2 13 1 2 3 0 1 1 1 3 4
RS AT- MEDIKA 9 12 21 8 10 18 17 22 39 2 1 3 0 1 1 2 2 4
RS MEGA BUANA PALOPO 7 8 15 7 5 12 14 13 27 0 3 3 0 0 0 0 3 3
RS MUJAISYAH PALOPO 2 5 7 3 4 7 5 9 14 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RS DOKTER PALAMMAI TANDI PALOPO 0 3 3 1 4 5 1 7 8 0 4 4 0 0 0 0 4 4
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 1001 1039 2040 337 602 939 1338 1641 2979 50 184 234 37 87 124 87 271 358
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 0 1 3 4
7304 JENEPONTO - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7305 TAKALAR 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7307 SINJAI 4 6 10 5 8 9 14 23 4 6 10 0 0 0 4 6 10
7308 MAROS 0 1 1 5 5 10 5 6 11 1 4 5 0 0 0 1 4 5
7309 PANGKEP - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7310 BARRU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7311 BONE - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7312 SOPPENG 1 6 7 0 8 8 1 14 15 2 5 7 0 0 0 2 5 7
7313 WAJO 1 2 3 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

18 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 11 Hal. 6

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7317 LUWU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 0 0 1 1 1 1 2 0 2 0 0 0 2 2
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7372 PARE-PARE - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7373 PALOPO 0 0 0 2 3 5 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 6 15 21 15 27 26 21 42 63 8 20 26 0 0 0 8 20 28
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7303 BANTAENG 1 1 2 3 5 8 4 6 10 1 2 3 0 0 0 1 2 3
7304 JENEPONTO 2 1 3 0 3 3 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 0 0 0 4 0 4 4 0 4 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7306 GOWA 4 0 4 5 8 13 9 8 17 0 6 6 0 0 0 0 6 6
7307 SINJAI 0 0 0 1 9 10 1 9 10 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7308 MAROS 1 2 3 8 17 25 9 27 36 3 2 5 0 0 0 3 2 5
7309 PANGKEP 0 0 0 3 7 10 3 7 10 0 1 1 0 0 0 0 `1 1
7310 BARRU - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

19 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 11 Hal. 7

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7311 BONE 0 0 0 2 7 9 2 7 9 1 2 3 0 0 0 1 2 3
7312 SOPPENG - - - 0 4 4 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 0 0 0 2 5 7 2 5 7 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7315 PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA - - - 2 1 3 2 1 3 - - - - - - - - -
7371 MAKASSAR 10 25 35 9 25 34 19 50 69 4 4 8 0 0 0 4 4 8
7372 PARE-PARE 1 2 3 4 8 12 5 10 15 2 0 2 0 0 0 2 0 2
7373 PALOPO 0 0 0 3 3 6 3 3 6 2 2 4 0 0 0 2 2 4
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 19 31 50 48 107 155 67 146 213 13 27 40 0 0 0 13 26 40
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
7301 SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

20 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 11 Hal. 8

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7309 PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 BONE 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 1 1 0 0 0 0 1 1
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 2 2 4 0 2 2 0 0 0 0 0 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 0 0 4 7 11 4 7 11 0 10 10 0 0 0 0 10 10
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 29 30 1 2 3 2 31 33
4 UPT. PELATIHAN KERJA 0 0 0 2 1 3 0 2 2 0 0 0
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 0 1 1 1 2 3 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 2 3 5 7 12 19 5 10 15 1 41 42 1 2 3 2 41 43
JUMLAH (KAB/KOTA) 1028 1092 2120 590 1384 1958 1614 2479 4093 139 672 809 38 89 127 177 758 936
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 23.10 21.34 44.76 8.82 1.38 10.20

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

21 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 12 Hal : 01

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PERAWAT a
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 36 75 111 124
7302 BULUKUMBA 45 163 208 182
7303 BANTAENG 12 47 59 74
7304 JENEPONTO 30 134 164 166
7305 TAKALAR 32 129 161 158
7306 GOWA 60 168 228 226
7307 SINJAI 44 145 189 133
7308 MAROS 26 129 155 192
7309 PANGKEP 59 150 209 205
7310 BARRU 20 129 149 104
7311 BONE 40 156 196 325
7312 SOPPENG 17 127 144 124
7313 WAJO 46 127 173 177
7314 SIDRAP 48 87 135 178
7315 PINRANG 33 108 141 163
7316 ENREKANG 20 149 169 139
7317 LUWU 48 177 225 264
7318 TANA TORAJA 24 89 113 212
7322 LUWU UTARA 41 92 133 221
7325 LUWU TIMUR 50 185 235 222
7326 TORAJA UTARA 21 98 119 168
7371 MAKASSAR 46 351 397 218
7372 PARE-PARE 19 93 112 52
7373 PALOPO 21 141 162 103
JUMLAH PUSKESMAS 838 3,249 4,087 4,130
Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

22 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 12 Hal : 02

JUMLAH TENAGA KEPERAW ATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAW ESI SELATAN
TAHUN 2021

PERAWAT a
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 9 59 68 28
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 18 110 128 29
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 10 59 69 22
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 11 66 77 19
7305 RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 11 126 137 25
RS Maryam Citra Medika Takalar 15 43 58 2
7306 RSU Thalia Irham 11 33 44 16
RSUD Syekh Yusup Gowa 44 145 189 40
7307 RSU Sinjai 13 93 106 41
7308 RSU Salewangeng Maros 33 218 251 53
RS TNI AU Dody Saryoto 14 105 119 34
7309 RSU Batara Siang 19 82 101 41
7310 RSU Barru 15 68 83 23
7311 RSU Tenriawaru Bone 17 105 122 20
Hapsah 26 32 58 40
RSUD Datu Pancaitana 3 7 10 9
7312 RSUD La Temmamala 14 104 118 27
7313 RSUD Siwa 5 22 27 6
RSU Lamadukeleng Sengkang 13 98 111 21
7314 RSUD Arifin Numang 14 49 63 17
RSU Anugrah Pangkajene 9 7 16 13
RSU Nene Mallomo 21 100 121 19
7315 RSU Lasinrang Pinrang 18 116 134 29
RSU Aisyiyah St Khadijah 17 15 32 18
RSU Ddlea Medica 0 12 12 0
RSU Madising Pinrang 1 6 7 3
7316 RSU Puang Sabbe 0 6 6 3
RSU Enrekang 7 49 56 21
7317 RSUD Batara Guru 16 82 98 26
RS Hikmah Sejahtera Belopa 15 28 43 23

23 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 12 Hal : 03

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PERAWAT a
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
RUMAH SAKIT
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 16 102 118 29
RS Fatima Makale 15 75 90 17
RSU Sinar Kasih 13 20 33 38
7322 RSU Andi Jemma Masamba 12 115 127 26
RSU Hikmah Masamba 19 24 43 28
7325 RSUD I Lagaligo 11 61 72 19
RSU Inco Sorowako 26 155 181 23
7326 RSUD Pongtiku 5 13 18 6
RSU Elim Rantepao 33 134 167 22
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 9 32 41 58
RSU Sayang Rakyat 24 73 97 19
RSU Labuang Baji 4 220 224 33
Rumkit Tk.II Pelamonia 9 82 91 18
RS Kepolisian Bhayangkara 7 39 46 2
RS Akademis Jaury 18 128 146 6
RS Stella Maris 23 184 207 16
RS AL Jala Ammari Makassar 0 16 16 5
RS Jiwa Makassar 65 120 185 5
RSB Masyita 3 4 7 19
RSB Elim Makassar 0 5 5 15
RSB Sentosa 0 18 18 15
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 3 42 45 74

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

24 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 12 Hal : 04

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PERAWAT a
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
RUMAH SAKIT
7371 RSB Restu Makassar
RSIA Chaterine Booth 2 42 44 21
RSKDIA Siti Fatima Makassar 2 16 18 34
RS Islam Faisal 43 119 162 12
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 25 108 133 13
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 134 422 556 27
RS. Hikmah 10 31 41 0
RS Ibnu Sina Makassar 32 167 199 16
RSU Luramay 0 19 19 3
RSU Haji Makassar 59 148 207 17
RS Grestelina 16 175 191 17
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 0 0 0
RSUD Kota Makassar 7 74 81 35
RS Primaya Makassar 50 204 254 12
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 8 12 20 10
RSB Bunda 0 4 4 10
Siloam Hospital Makassar 50 201 251 17
RS Mitra Husada 7 42 49 1
RSB Budi Mulia I 2 4 6 15

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

25 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 12 Hal : 05

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

a
PERAWAT
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
RUMAH SAKIT
7371 RSU Bahagia Makassar 6 29 35 24
RS Universitas Hasanuddin 8 24 32 5
RSIA Permata Hati 1 26 27 20
RSIA Malebu Husada 10 10 20 13
RSIA Mutiara Aeropala 2 2 4 4
RSIA Widyatul Ummi 0 1 1 0
7372 RS Fatima Pare-Pare 10 101 111 11
RS Tk. IV dr. Sumantri 5 1 6 2
RSU Andi Makkasau Pare2 29 119 148 34
7373 RSU Sawerigading 24 123 147 27
RSU Bintang laut Palopo 13 65 78 13
RS St. Madyang 21 57 78 24
RS At- Medika 33 71 104 23
RS Mega Buana Palopo 12 52 64 16
RS Mujaisyah Palopo 14 28 42 11
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 2 20 22 19
RS …………
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 1371 6224 7595 1667

26 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 12 Hal : 06

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PERAWAT a
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 0 0 0 0
7303 BANTAENG 0 0 0 1
7304 JENEPONTO 0 0 0 0
7305 TAKALAR 8 1 9 15
7306 GOWA 0 0 0 0
7307 SINJAI 1 4 5 6
7308 MAROS 2 1 3 49
7309 PANGKEP 0 0 0 0
7310 BARRU 0 0 0 0
7311 BONE 0 0 0 0
7312 SOPPENG 0 0 0 9
7313 WAJO 0 5 5 0
7314 SIDRAP 0 0 0 0
7315 PINRANG 0 0 0 0
7316 ENREKANG 0 0 0 0
7317 LUWU 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 1 1 2 13
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 1
7371 MAKASSAR 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 0 0 0 0
7373 PALOPO 0 0 0 0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 12 12 24 94

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

27 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 12 Hal : 07

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PERAWAT a
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
7301 Selayar 0 4 4 1
7302 Bulukumba 2 5 7 0
7303 Bantaeng 2 2 4 2
7304 Jeneponto 4 0 4 1
7305 Takalar 0 2 2 1
7306 Gowa 4 3 7 2
7307 Sinjai 0 7 7 5
7308 Maros 0 0 0 0
7309 Pangkep 0 1 1 0
7310 Barru 0 0 0 0
7311 Bone 0 1 1 0
7312 Soppeng 2 0 2 0
7313 Wajo 0 0 0 0
7314 Sidrap 2 0 2 4
7315 Pinrang 3 9 12 6
7316 Enrekang 1 2 3 2
7317 Luwu 0 1 1 0
7318 Tator 0 0 0 2
7322 Luwu Utara 1 2 3 0
7325 Luwu Timur 0 0 0 0
7326 Toraja Utara 0 1 1 0
7371 Makassar (Kota) 1 1 2 1
7372 Pare-pare 3 1 4 6
7373 Palopo 0 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 25 42 67 33
Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

28 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 12 Hal : 08

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PERAWATa
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 1 7 8 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 3 3 2
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 1 1 2 0
4 UPT. PELATIHAN KERJA 1 3 4 2
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 2 14 16 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 0 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN 8 31 39 4
JUMLAH KAB / KOTA 2,351 9,797 12,148 6,084
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK b 132.84 66.53

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

29 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 1

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 10 14 24 3 8 11 1 11 12
7302 BULUKUMBA 10 23 33 7 20 27 3 25 28
7303 BANTAENG 2 13 15 3 13 16 1 11 12
7304 JENEPONTO 12 30 42 10 10 5 24 29
7305 TAKALAR 9 14 23 6 28 34 2 20 22
7306 GOWA 12 40 52 9 33 42 2 29 31
7307 SINJAI 6 6 12 8 9 17 1 28 29
7308 MAROS 13 30 43 7 26 33 0 44 44
7309 PANGKEP 21 37 58 9 23 32 4 37 41
7310 BARRU 5 21 26 2 20 22 1 17 18
7311 BONE 21 47 68 5 24 29 4 33 37
7312 SOPPENG 5 15 20 2 17 19 0 26 26
7313 WAJO 3 23 26 2 12 14 3 16 19
7314 SIDRAP 13 39 52 6 22 28 2 21 23
7315 PINRANG 14 48 62 4 13 17 2 8 10
7316 ENREKANG 2 19 21 4 7 11 0 22 22
7317 LUWU 10 45 55 7 16 23 6 25 31
7318 TANA TORAJA 2 15 17 5 13 18 1 11 12
7322 LUWU UTARA 13 17 30 2 7 9 0 13 13
7325 LUWU TIMUR 8 34 42 3 12 15 1 23 24
7326 TORAJA UTARA 4 9 13 2 10 12 3 15 18
7371 KOTA MAKASSAR 8 66 74 10 54 64 3 60 63
7372 PARE- PARE 6 25 31 3 9 12 2 9 11
7373 PALOPO 7 34 41 2 12 14 0 11 11
JUMLAH PUSKESMAS 216 664 880 121 408 529 47 539 586

30 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 2

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 0 1 1 0 3 3 0 9 9
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 1 4 5 1 0 1 0 7 7
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 1 16 17 1 5 6 2 8 10
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 2 12 14 3 2 5 1 6 7
7305 RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 0 12 12 0 8 8 1 13 14
RS Maryam Citra Medika Takalar 0 0 0 0 2 2 0 2 2
7306 RSU Thalia Irham 0 1 1 2 2 4 0 2 2
RSUD Syekh Yusup Gowa 1 16 17 1 2 3 0 12 12
7307 RSU Sinjai 0 1 1 0 2 2 0 7 7
7308 RSU Salewangeng Maros 0 0 0
RS TNI AU Dody Saryoto 0 0 0 1 0 1 0 0 0
7309 RSU Batara Siang 2 3 5 2 5 7 0 9 9
7310 RSU Barru 0 1 1 1 2 3 0 8 8
7311 Rumkit Tk.IV Dr. M Yasin Bone 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Tenriawaru Bone 2 3 5 0 1 1 0 10 10
Hapsah 0 0 0 0 0 0 1 1 2
RSUD Datu Pancaitana 0 0 0 0 0 0 1 6 7
7312 RSUD La Temmamala 1 2 3 1 5 6 1 15 16
7313 RSUD Siwa 0 5 5 0 2 2 0 2 2
RSU Lamadukeleng Sengkang 2 3 5 1 4 5 1 8 9
7314 RSUD Arifin Numang 3 10 13 0 0 0 0 7 7
RSU Anugrah Pangkajene 0 3 3 0 0 0 0 0 0
RSU Nene Mallomo 6 15 21 0 2 2 0 8 8
7315 RSU Lasinrang Pinrang 0 4 4 0 5 5 0 8 8
RSU Aisyiyah St Khadijah 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSU Ddlea Medica 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Madising Pinrang 3 4 7 0 1 1 0 1 1

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

31 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 3

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7316 RSU Puang Sabbe 1 0 1 0 1 1 0 1 1
RSU Enrekang 0 3 3 0 2 2 0 4 4
7317 RSUD Batara Guru 1 9 10 1 5 6 0 10 10
RS Hikmah Sejahtera Belopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 0 3 3 0 5 5 0 7 7
RS Fatima Makale 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSU Sinar Kasih 2 2 4 1 0 1 0 3 3
7322 RSU Andi Jemma Masamba 5 0 5 0 2 2 0 9 9
RSU Hikmah Masamba 0 0 0 0 1 1 0 2 2
7325 RSUD I Lagaligo 2 11 13 1 1 2 1 5 6
RSU Inco Sorowako 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7326 RSUD Pongtiku 0 1 1 0 0 0 0 4 4
RSU Elim Rantepao 0 1 1 0 1 1 7 7 14
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 2 2 4 0 1 1 0 2 2
RSU Sayang Rakyat 3 21 24 1 2 3 1 2 3
RSU Labuang Baji 5 11 16 3 6 9 1 16 17
Rumkit Tk.II Pelamonia 0 3 3 1 0 1 0 5 5
RS Kepolisian Bhayangkara 0 4 4 0 0 0 0 2 2
RS Akademis Jaury 1 0 1 0 0 0 0 0 0
RS Stella Maris 0 6 6 0 1 1 0 0 0
RS AL Jala Ammari Makassar 0 0 0 1 0 1 0 0 0

32 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 4

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7371 RS Jiwa Makassar 0 11 11 0 3 3 0 2 2
RSB Masyita 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RSB Elim Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Sentosa 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 4 3 7 1 0 1 0 1 1
RSB Restu Makassar - - - - - - - - -
RSIA Chaterine Booth 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RSKDIA Siti Fatima Makassar 2 2 4 0 1 1 0 2 2
RS Islam Faisal 0 3 3 0 0 0 0 3 3
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 4 11 15 5 10 15 4 21 25
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 2 5 7 5 6 11 6 18 24
RS. Hikmah 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RS Ibnu Sina Makassar 0 3 3 0 0 0 0 4 4
RSU Luramay 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Haji Makassar 2 15 17 3 7 10 0 13 13
RS Grestelina 0 1 1 0 0 0 0 0 0
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSUD Kota Makassar 2 12 14 0 5 5 0 18 18
Rumah Sakit Primaya Makassar 0 0 0 0 0 0 0 7 7
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 0 0 0 0 1 1 0 0 0
RSB Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siloam Hospital Makassar 0 0 0 0 0 0 0 4 4
RS Mitra Husada 1 0 1 0 1 1 0 1 1

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

33 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 5

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7371 RSB Budi Mulia I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Bahagia Makassar 0 0 0 1 0 1 0 0 0
RS Universitas Hasanuddin 0 0 0 0 0 0 0 4 4
RSIA Ananda 0 1 1 0 0 0 0 0 0
RSU Wisata Universitas Indonesia Timur 1 2 3 1 0 1 2 5 7
RSIA Permata Hati 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RSIA Malebu Husada 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RSIA Mutiara Aeropala - - - - - - 0 1 1
RSIA Widyatul Ummi - - - - - - - - -
7372 RS Fatima Pare-Pare 0 1 1 1 0 1 0 0 0
RS Tk. IV dr. Sumantri 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Andi Makkasau Pare2 3 12 15 1 4 5 1 9 10
7373 RSU Sawerigading 2 12 14 1 5 6 0 6 6
RSU Bintang laut Palopo 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RS St. Madyang 0 0 0 0 1 1 0 2 2
RS At- Medika 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Mega Buana Palopo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Mujaisyah Palopo 0 2 2 0 0 0 0 0 0
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 0 7 7 0 3 3 0 4 4
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 69 299 368 42 129 171 31 363 394

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

34 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 6

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - -
7303 BANTAENG - - - - - - - - -
7304 JENEPONTO - - - - - - - - -
7305 TAKALAR - - - - - - - - -
7306 GOWA - - - - - - - - -
7307 SINJAI 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS - - - - - - - - -
7309 PANGKEP - - - - - - - - -
7310 BARRU 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7311 BONE - - - - - - - - -
7312 SOPPENG - - - - - - - - -
7313 WAJO - - - - - - - - -
7314 SIDRAP - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 1 0 1 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - -
7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - - - -
7372 PARE- PARE - - - - - - - - -
7373 PALOPO 0 1 1 0 1 1
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 3 4 0 1 1 0 0 0

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

35 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 7

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG - - - - - - - - -
7304 JENEPONTO - - - - - - - - -
7305 TAKALAR 1 0 1 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7307 SINJAI - - - - - - - - -
7308 MAROS - - - - - - - - -
7309 PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7310 BARRU - - - - - - - - -
7311 BONE 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG - - - - - - - - -
7313 WAJO 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7314 SIDRAP - - - - - - - - -
7315 PINRANG 1 0 1 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA - - - - - - - - -
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7371 KOTA MAKASSAR - 3 3 - - - - 4 4
7372 PARE- PARE 1 1 2 - - - - - -
7373 PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 3 7 10 0 0 0 0 7 7

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

36 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 8

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
7301 SELAYAR 3 7 10 1 2 3 0 1 1
7302 BULUKUMBA 11 22 33 4 7 11 1 3 4
7303 BANTAENG 2 5 7 4 6 10 0 3 3
7304 JENEPONTO 14 12 26 1 4 5 1 2 3
7305 TAKALAR 5 18 23 1 5 6 1 1 2
7306 GOWA 2 8 10 3 3 6 1 1 2
7307 SINJAI 0 5 5 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 6 8 14 5 2 7 1 1 2
7309 PANGKEP 4 17 21 1 2 3 0 1 1
7310 BARRU 1 10 11 1 6 7 0 0 0
7311 BONE 8 13 21 0 1 1 0 1 1
7312 SOPPENG 2 4 6 1 2 3 0 0 0
7313 WAJO 2 3 5 0 0 0 0 1 1
7314 SIDRAP 3 11 14 0 2 2 0 2 2
7315 PINRANG 7 19 26 0 2 2 1 2 3
7316 ENREKANG 6 9 15 0 4 4 1 1 2
7317 LUWU 1 8 9 0 3 3 1 1 2
7318 TANA TORAJA 0 1 1 0 3 3 0 1 1
7322 LUWU UTARA 5 11 16 3 4 7 0 2 2
7325 LUWU TIMUR 3 16 19 1 3 4 0 4 4
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 26 91 117 6 11 17 1 2 3
7372 PARE- PARE 5 18 23 0 0 0 0 4 4
7373 PALOPO 0 13 13 0 3 3 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 116 329 445 32 75 107 9 34 43

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

37 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 13 Hal : 9

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 UPT. PELATIHAN KERJA 0 1 1 1 2 3 1 0 1
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 1 1 2 0 0 0 0 0 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 10 26 36 4 7 11 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN 11 28 39 5 9 14 1 0 1
JUMLAH KAB / KOTA 416 1,330 1,746 200 622 822 88 943 1,031
a
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 19.09 8.99 11.27

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

38 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 01

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 2 4 6 0 0 0 0 0 0 2 5 7
7302 BULUKUMBA 6 11 17 0 0 0 0 0 0 2 8 10
7303 BANTAENG 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2 13 15
7304 JENEPONTO 0 2 2 0 0 0 1 0 1 2 14 16
7305 TAKALAR 0 16 16 0 0 0 0 0 0 7 25 32
7306 GOWA 3 20 23 0 0 0 0 0 0 8 37 45
7307 SINJAI 4 9 13 3 2 5 1 1 2 4 28 32
7308 MAROS 4 18 22 0 0 0 1 3 4 11 26 37
7309 PANGKEP 4 22 26 0 0 0 1 2 3 5 41 46
7310 BARRU 3 9 12 1 0 1 0 0 0 6 10 16
7311 BONE 3 5 8 0 0 0 0 1 1 3 27 30
7312 SOPPENG 3 16 19 0 0 0 0 0 0 5 28 33
7313 WAJO 1 20 21 0 0 0 0 0 0 3 12 15
7314 SIDRAP 4 15 19 0 0 0 0 0 0 4 11 15
7315 PINRANG 1 13 14 0 0 0 0 2 2 4 17 21
7316 ENREKANG 2 3 5 0 0 0 0 0 0 2 10 12
7317 LUWU 1 8 9 0 1 1 0 0 0 3 11 14
7318 TANA TORAJA 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 7 7
7322 LUWU UTARA 0 6 6 0 0 0 0 1 1 2 13 15
7325 LUWU TIMUR 3 4 7 1 1 2 0 0 0 0 30 30
7326 TORAJA UTARA 1 5 6 0 0 0 0 0 0 0 7 7
7371 KOTA MAKASSAR 4 34 38 0 0 0 1 0 1 9 51 60
7372 PARE- PARE 2 5 7 0 0 0 0 1 1 0 5 5
7373 PALOPO 0 13 13 0 0 0 0 0 0 3 16 19
JUMLAH PUSKESMAS 52 262 314 5 4 9 5 11 16 87 452 539

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

39 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 02

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 0 9 9 2 3 5 1 1 2 2 9 11
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 1 8 9 2 8 10 1 6 7 2 5 7
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 5 10 15 9 6 15 2 4 6 3 4 7
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 0 6 6 4 5 9 0 1 1 1 6 7
7305 RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 1 5 6 6 18 24 3 1 4 0 10 10
RS Maryam Citra Medika Takalar 0 5 5 0 5 5 0 2 2 1 3 4
7306 RSU Thalia Irham 1 2 3 1 2 3 0 0 0 2 4 6
RSUD Syekh Yusup Gowa 7 13 20 5 14 19 3 6 9 4 8 12
7307 RSU Sinjai 2 8 10 2 9 11 2 6 8 0 7 7
7308 RSU Salewangeng Maros 4 9 13 8 8 16 2 7 9 2 21 23
RS TNI AU Dody Saryoto 2 0 2 1 0 1 0 0 0 2 2 4
7309 RSU Batara Siang 4 10 14 3 12 15 2 5 7 3 16 19
7310 RSU Barru 2 6 8 1 7 8 1 7 8 3 8 11
7311 Rumkit Tk.IV Dr. M Yasin Bone 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 0 2
RSU Tenriawaru Bone 1 7 8 4 4 8 1 4 5 0 3 3
Hapsah 1 4 5 1 4 5 0 0 0 3 3 6
RSUD Datu Pancaitana 1 1 2 0 0 0 0 2 2 0 2 2
7312 RSUD La Temmamala 1 7 8 4 9 13 2 5 7 1 6 7
7313 RSUD Siwa 0 2 2 3 4 7 0 1 1 0 2 2
RSU Lamadukeleng Sengkang 2 11 13 4 3 7 0 5 5 3 4 7
7314 RSUD Arifin Numang 2 7 9 2 5 7 4 4 8 3 7 10
RSU Anugrah Pangkajene 1 1 2 1 1 2 0 0 0 1 0 1
RSU Nene Mallomo 2 3 5 6 6 12 0 1 1 2 4 6

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

40 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 03

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7315 RSU Lasinrang Pinrang 1 8 9 3 8 11 2 8 10 3 14 17
RSU Aisyiyah St Khadijah 2 2 4 2 2 4 0 0 0 1 5 6
RSU Ddlea Medica 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0
RSU Madising Pinrang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7316 RSU Puang Sabbe 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RSU Massenrempulu Enrekang 1 8 9 1 8 9 2 5 7 0 8 8
7317 RSUD Batara Guru 3 9 12 2 11 13 3 3 6 2 8 10
RS Hikmah Sejahtera Belopa 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 1 3 4 1 2 3 2 3 5 0 6 6
RS Fatima Makale 0 5 5 0 5 5 0 2 2 2 3 5
RSU Sinar Kasih 1 4 5 1 4 5 0 0 0 0 1 1
7322 RSU Andi Jemma Masamba 0 3 3 5 5 10 0 4 4 2 9 11
RSU Hikmah Masamba 1 4 5 1 4 5 0 0 0 1 0 1
7325 RSUD I Lagaligo 2 7 9 4 8 12 1 5 6 1 10 11
RSU Inco Sorowako 4 12 16 4 12 16 2 3 5 0 3 3
7326 RSUD Pongtiku 1 3 4 0 1 1 0 1 1 0 1 1
RSU Elim Rantepao 1 10 11 1 10 11 0 1 1 0 2 2

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

41 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 04

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 2 6 8 0 3 3 0 2 2 0 4 4
RSU Sayang Rakyat 3 4 7 2 5 7 0 0 0 3 9 12
RSU Labuang Baji 5 14 19 9 11 20 0 8 8 2 6 8
Rumkit Tk.II Pelamonia 2 5 7 4 2 6 1 5 6 0 3 3
RS Kepolisian Bhayangkara 0 1 1 1 1 2 1 0 1 0 6 6
RS Akademis Jaury 5 10 15 5 10 15 2 2 4 2 5 7
RS Stella Maris 1 12 13 1 12 13 1 3 4 2 2 4
RS AL Jala Ammari Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Jiwa Makassar 5 14 19 3 9 12 4 8 12 0 0 0
RSB Masyita 1 2 3 1 2 3 0 1 1 2 0 2
RSB Elim Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Sentosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
RSB Restu Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Chaterine Booth 0 5 5 0 5 5 0 0 0 1 1 2
RSKDIA Siti Fatima Makassar 0 8 8 0 2 2 0 2 2 0 1 1
RS Islam Faisal 0 10 10 0 10 10 0 2 2 2 5 7
RS Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 1 10 11 9 4 13 5 7 12 5 12 17

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

42 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 05

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7371 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 6 35 41 30 13 43 11 19 30 5 21 26
RS. Hikmah 0 3 3 0 3 3 0 0 0 0 0 0
RS Ibnu Sina Makassar 4 10 14 4 10 14 0 4 4 1 5 6
RSU Luramay 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
RSU Haji Makassar 3 10 13 5 11 16 1 6 7 3 11 14
RS Grestelina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RSUD Kota Makassar 0 7 7 0 9 9 3 6 9 0 10 10
Rumah Sakit Primaya Makassar 2 14 16 2 14 16 2 3 5 2 4 6
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
Siloam Hospital Makassar 0 0 0 0 0 0 3 2 5 1 2 3
RS Mitra Husada 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 6 10
RSB Budi Mulia I 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 2 2
RSU Bahagia Makassar 0 4 4 0 4 4 0 0 0 2 8 10
RS Universitas Hasanuddin 0 8 8 6 3 9 1 1 2 1 1 2

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

43 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 06

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7371 RSIA Ananda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Wisata Universitas Indonesia Timur 4 7 11 4 7 11 1 0 1 1 2 3
RSIA Permata Hati 0 5 5 0 5 5 0 0 0 0 3 3
RSIA Malebu Husada 0 3 3 0 3 3 0 0 0 2 2 4
RSIA Mutiara Aeropala 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
RSIA Widyatul Ummi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7372 RS Fatima Pare-Pare 1 1 2 1 1 2 0 1 1 2 0 2
RS Tk. IV dr. Sumantri 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
RSU Andi Makkasau Pare2 2 10 12 8 11 19 1 6 7 3 9 12
7373 RSU Sawerigading 4 3 7 3 10 13 4 3 7 2 6 8
RSU Bintang laut Palopo 3 4 7 3 4 7 0 2 2 0 0 0
RS St. Madyang 0 4 4 0 4 4 1 1 2 0 4 4
RS At- Medika 0 4 4 0 4 4 0 0 0 2 1 3
RS Mega Buana Palopo 0 5 5 0 5 5 0 1 1 1 4 5
RS Mujaisyah Palopo 0 3 3 0 3 3 0 0 0 1 3 4
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 0 1 1 0 2 2 0 1 1 0 2 2
RS …………
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 115 459 574 198 419 617 79 202 281 110 370 480

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

44 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 07

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 2 3 5 0 0 0 0 0 0 1 2 3
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE- PARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 0 4 4 0 0 0 0 0 0 1 0 1
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 5 9 14 0 0 0 0 0 0 2 2 4

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

45 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 08

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7304 JENEPONTO 0 2 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2
7305 TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7306 GOWA 0 1 1 0 0 0 2 2 4 0 1 1
7307 SINJAI 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7308 MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7310 BARRU 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0
7311 BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
7313 WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 9 24 33 2 1 3 11 14 25 0 4 4
7372 PARE- PARE 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7373 PALOPO 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 10 35 45 2 1 3 13 18 33 3 10 13

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

46 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 09

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
7301 Selayar 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 Bulukumba 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 Bantaeng 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1
7304 Jeneponto 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 Takalar 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0
7306 Gowa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7307 Sinjai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 Maros 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 Pangkep 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 Barru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 Bone 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 Soppeng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7313 Wajo 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 Sidrap 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7315 Pinrang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 Enrekang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 Luwu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7318 Tator 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 Luwu Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 Luwu Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7326 Toraja Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 Makassar (Kota) 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 Pare-pare 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 Palopo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 2 9 11 2 1 3 0 0 0 0 7 7

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

47 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 14 Hal : 10

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULSEL
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 0 2 2 0 0 0 0 0 0 1 0 1
2 UPT. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 2 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 UPT. PELATIHAN KERJA 0 4 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 0 2 2 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN PROVINSI SULSEL 0 10 10 0 0 0 1 0 1 3 1 4
JUMLAH KAB / KOTA 184 784 968 207 425 632 98 231 331 205 842 1,047

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK a 10.58 6.91 3.62 11.45

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

48 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 1

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 0 5 5 3 3 6 3 8 11
7302 BULUKUMBA 2 11 13 1 13 14 3 24 27
7303 BANTAENG 4 10 14 1 4 5 5 14 19
7304 JENEPONTO 5 11 16 0 5 5 5 16 21
7305 TAKALAR 0 11 11 0 5 5 0 16 16
7306 GOWA 3 23 26 4 22 26 7 45 52
7307 SINJAI 2 11 13 0 8 8 2 19 21
7308 MAROS 2 21 23 3 8 11 5 29 34
7309 PANGKEP 2 14 16 7 15 22 10 27 37
7310 BARRU 0 18 18 1 8 9 2 26 28
7311 BONE 1 6 7 0 21 21 1 27 28
7312 SOPPENG 0 9 9 2 13 15 3 21 24
7313 WAJO 1 11 12 3 20 23 4 31 35
7314 SIDRAP 1 9 10 5 13 18 6 22 28
7315 PINRANG 0 0 0 0 2 2 0 2 2
7316 ENREKANG 1 9 10 1 9 10 2 18 20
7317 LUWU 0 10 10 4 17 21 4 27 31
7318 TANA TORAJA 1 5 6 1 16 17 2 21 23
7322 LUWU UTARA 0 4 4 0 9 9 0 13 13
7325 LUWU TIMUR 3 19 22 2 13 15 3 29 32
7326 TORAJA UTARA 1 4 5 1 5 6 2 9 11
7371 KOTA MAKASSAR 0 30 30 1 47 48 1 77 78
7372 PARE- PARE 1 6 7 1 13 14 2 19 21
7373 PALOPO 2 9 11 2 10 12 4 19 23
JUMLAH PUSKESMAS 32 266 298 43 299 342 76 559 635

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

49 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 2

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 0 2 2 1 5 6 1 7 8
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 1 5 6 4 6 10 5 11 16
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 2 10 12 1 5 6 3 15 18
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 0 5 5 1 7 8 1 12 13
RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 0 3 3 2 9 11 2 12 14
RS Maryam Citra Medika Takalar 0 8 8 2 1 3 2 9 11
7306 RSU Thalia Irham 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSUD Syekh Yusup Gowa 3 8 11 4 12 16 7 20 27
7307 RSU Sinjai 0 8 8 1 7 8 1 15 16
7308 RSU Salewangeng Maros 4 9 13 4 15 19 8 24 32
RS TNI AU Dody Saryoto 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 RSU Batara Siang 1 7 8 1 6 7 2 13 15
7310 RSU Barru 1 6 7 0 2 2 1 8 9
7311 Rumkit Tk.IV Dr. M Yasin Bone 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Tenriawaru Bone 0 7 7 1 12 13 1 19 20
Hapsah 1 5 6 0 5 5 1 10 11
RSUD Datu Pancaitana 0 0 0 0 4 4 0 4 4
7312 RSUD La Temmamala 2 6 8 2 9 11 4 15 19
7313 RSUD Siwa 0 1 1 0 5 5 0 6 6
RSU Lamadukeleng Sengkang 0 3 3 0 12 12 0 15 15
7314 RSUD Arifin Numang 0 9 9 0 6 6 0 15 15
RSU Anugrah Pangkajene 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSU Nene Mallomo 0 6 6 2 8 10 2 14 16

50 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 3

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7315 RSU Lasinrang Pinrang 2 10 12 2 12 14 4 22 26
RSU Aisyiyah St Khadijah 1 3 4 0 2 2 1 5 6
RSU Ddlea Medica 0 2 2 0 1 1 0 3 3
RSU Madising Pinrang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 RSU Puang Sabbe 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSU Massenrempulu Enrekang 0 3 3 3 2 5 3 5 8
7317 RSUD Batara Guru 0 10 10 1 11 12 1 21 22
RS Hikmah Sejahtera Belopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 2 6 8 1 4 5 3 10 13
RS Fatima Makale 1 7 8 1 2 3 2 9 11
RSU Sinar Kasih 0 0 0 0 4 4 0 4 4
7322 RSU Andi Jemma Masamba 0 4 4 1 6 7 1 10 11
RSU Hikmah Masamba 0 2 2 0 6 6 0 8 8
7325 RSUD I Lagaligo 3 10 13 4 3 7 7 13 20
RSU Inco Sorowako 1 8 9 0 9 9 1 17 18
7326 RSUD Pongtiku 0 3 3 0 3 3 0 6 6
RSU Elim Rantepao 0 5 5 0 7 7 0 12 12

51 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 4

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 0 6 6 0 5 5 0 11 11
RSU Sayang Rakyat 3 6 9 1 10 11 4 16 20
RSU Labuang Baji 0 17 17 4 13 17 4 30 34
Rumkit Tk.II Pelamonia 2 2 4 0 2 2 2 4 6
RS Kepolisian Bhayangkara 2 4 6 1 7 8 3 11 14
RS Akademis Jaury 4 4 8 0 4 4 4 8 12
RS Stella Maris 1 16 17 2 8 10 3 24 27
RS AL Jala Ammari Makassar 0 4 4 1 1 2 1 5 6
RS Jiwa Makassar 0 6 6 2 13 15 2 19 21
RSB Masyita 0 1 1 0 4 4 0 5 5
RSB Elim Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Sentosa 0 3 3 1 1 2 1 4 5
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 0 2 2 1 4 5 1 6 7

52 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 5

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7371 RSB Restu Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Chaterine Booth 0 2 2 0 1 1 0 3 3
RSKDIA Siti Fatima Makassar 2 2 4 0 4 4 2 6 8
RS Islam Faisal 0 3 3 2 6 8 2 9 11
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 0 0 0 0 10 10 0 10 10
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 8 24 32 8 31 39 16 55 71
RS. Hikmah 0 0 0 1 8 9 1 8 9
RS Ibnu Sina Makassar 7 13 20 2 4 6 9 17 26
RSU Luramay 0 0 0 2 0 2 2 0 2
RSU Haji Makassar 0 12 12 4 10 14 4 22 26
RS Grestelina 1 20 21 1 7 8 2 27 29
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSUD Kota Makassar 0 5 5 1 7 8 1 12 13
Rumah Sakit Primaya Makassar 5 24 29 2 9 11 7 33 40
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 1 1 2 1 1 2 2 2 4
RSB Bunda 0 3 3 0 2 2 0 5 5
Siloam Hospital Makassar 9 7 16 4 9 13 13 16 29
RS Mitra Husada 1 4 5 0 4 4 1 8 9
RSB Budi Mulia I 1 3 4 0 1 1 1 4 5
RSU Bahagia Makassar 0 0 0 3 7 10 3 7 10

53 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 6

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7371 RS Universitas Hasanuddin 2 0 2 2 4 6 4 4 8
RSIA Ananda 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Wisata Universitas Indonesia Timur 0 9 9 0 4 4 0 13 13
RSIA Permata Hati 0 6 6 0 3 3 0 9 9
RSIA Malebu Husada 1 0 1 0 2 2 1 2 3
RSIA Mutiara Aeropala 1 0 1 0 1 1 1 1 2
RSIA Widyatul Ummi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 RS Fatima Pare-Pare 1 6 7 3 3 6 4 9 13
RS Tk. IV dr. Sumantri 0 0 0 1 0 1 1 0 1
RSU Andi Makkasau Pare2 3 6 9 4 7 11 7 13 20
7373 RSU Sawerigading 1 6 7 1 6 7 2 12 14
RSU Bintang laut Palopo 0 11 11 0 3 3 0 14 14
RS St. Madyang 0 13 13 0 2 2 0 15 15
RS At- Medika 2 7 9 2 0 2 4 7 11
RS Mega Buana Palopo 1 3 4 2 5 7 3 8 11
RS Mujaisyah Palopo 1 4 5 0 1 1 1 5 6
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 1 2 3 0 3 3 1 5 6
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 86 448 534 98 450 548 184 898 1,082

54 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 7

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR 0 2 2 2 0 2 2 2 4
7302 BULUKUMBA 1 1 2 1 1 2 1 7 8
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 4 29 33 4 21 25 8 50 58
7308 MAROS 0 3 3 8 34 42 8 37 45
7309 PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 BARRU 0 3 3 0 2 2 0 5 5
7311 BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 3 21 24 6 37 43 9 58 67
7313 WAJO 1 15 16 3 27 30 4 42 46
7314 SIDRAP 7 36 43 11 30 41 18 66 84
7315 PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 0 2 2 0 6 6 0 8 8
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 1 4 5 2 14 16 3 18 21
7372 PARE-PARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 0 0 0 0 4 4 0 4 4
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 17 116 133 37 177 214 53 298 351

55 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 8

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7302 BULUKUMBA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7303 BANTAENG 1 2 3 0 4 4 1 6 7
7304 JENEPONTO 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7305 TAKALAR 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7306 GOWA 0 5 5 0 4 4 0 9 9
7307 SINJAI 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7308 MAROS 1 2 3 2 1 3 3 3 6
7309 PANGKEP 1 2 3 0 3 3 1 5 6
7310 BARRU 1 1 2 0 1 1 1 2 3
7311 BONE 0 1 1 0 3 3 0 4 4
7312 SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 0 3 3 2 4 6 2 7 9
7314 SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7316 ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 1 1 2 0 1 1 1 2 3
7322 LUWU UTARA 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7325 LUWU TIMUR 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7326 TORAJA UTARA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7371 MAKASSAR 2 14 16 0 13 13 2 27 29
7372 PARE-PARE 1 2 3 0 5 5 1 7 8
7373 PALOPO 0 0 0 0 5 5 0 5 5
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 8 43 51 4 47 51 12 90 102

56 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 9

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7301 SELAYAR 0 0 0 1 0 1 1 0 1
7302 BULUKUMBA 1 2 3 0 2 2 1 4 5
7303 BANTAENG 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7304 JENEPONTO 2 2 4 1 1 2 3 3 6
7305 TAKALAR 0 2 2 1 0 1 1 2 3
7306 GOWA 3 3 6 0 1 1 3 4 7
7307 SINJAI 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7308 MAROS 0 2 2 0 2 2 0 4 4
7309 PANGKEP 0 2 2 0 3 3 0 5 5
7310 BARRU 0 4 4 0 1 1 0 5 5
7311 BONE 0 1 1 0 1 1 0 2 2
7312 SOPPENG 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 0 1 1 0 2 2 0 3 3
7314 SIDRAP 0 1 1 1 0 1 1 1 2
7315 PINRANG 0 0 0 0 5 5 0 5 5
7316 ENREKANG 0 2 2 1 0 1 1 2 3
7317 LUWU 0 0 0 0 3 3 0 3 3
7318 TANA TORAJA 2 1 3 1 0 1 3 1 4
7322 LUWU UTARA 0 0 0 1 4 5 1 4 5
7325 LUWU TIMUR 3 3 6 0 1 1 3 4 7
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 1 3 4 2 7 9 3 10 13
7372 PARE-PARE 0 0 0 2 7 9 2 7 9
7373 PALOPO 0 0 0 0 3 3 0 3 3
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 12 29 41 11 45 56 23 74 97

57 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 15 Hal : 10

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 0 1 1 2 2 4 2 3 5
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 1 1 0 2 2 0 3 3
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 0 0 0 0 1 1 0 1 1
4 UPT. PELATIHAN KERJA 1 1 2 0 2 2 1 3 4
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN 1 4 5 1 8 9 2 12 14
JUMLAH SELURUHNYA 156 906 1,062 194 1,026 1,220 350 1,931 2,281

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

58 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 1

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 3 2 5 0 0 0 14 6 20 17 8 25
7302 BULUKUMBA 13 12 25 0 0 0 8 12 20 21 24 45
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0 0 5 5 10 5 5 10
7304 JENEPONTO 6 7 13 0 0 0 7 13 20 13 20 33
7305 TAKALAR 0 0 0 0 0 0 7 11 18 7 11 18
7306 GOWA 2 0 2 0 0 0 7 10 17 9 10 19
7307 SINJAI 7 9 16 0 0 0 5 9 14 12 18 30
7308 MAROS 0 0 0 0 0 0 36 51 87 36 51 87
7309 PANGKEP 6 5 11 0 0 0 17 4 21 23 9 32
7310 BARRU 7 10 17 0 0 0 5 7 12 12 17 29
7311 BONE 13 12 25 0 0 0 10 20 30 23 32 55
7312 SOPPENG 0 0 0 0 0 0 11 18 29 11 18 29
7313 WAJO 0 2 2 0 0 0 24 7 31 24 9 33
7314 SIDRAP 0 0 0 0 0 0 8 15 23 8 15 23
7315 PINRANG 2 0 2 0 0 0 11 14 25 13 14 27
7316 ENREKANG 5 4 9 0 0 0 6 5 11 11 9 20
7317 LUWU 1 1 2 0 0 0 8 12 20 9 13 22
7318 TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 4 2 6 4 2 6
7322 LUWU UTARA 4 0 4 0 0 0 4 6 10 8 6 14
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 7 15 22 7 15 22
7326 TORAJA UTARA 1 3 4 0 0 0 4 2 6 5 5 10
7371 KOTA MAKASSAR 12 31 43 0 0 0 8 24 32 20 55 75
7372 PARE- PARE 1 2 3 0 0 0 2 2 4 3 4 7
7373 PALOPO 6 5 11 0 0 0 9 6 15 15 11 26
JUMLAH PUSKESMAS 89 105 194 0 0 0 227 276 503 316 381 697

Sumber: Sek si Sumber Daya Kesehatan Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dink es Prov. Sulsel Tahun 2021

59 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 2

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 6 5 11 0 0 0 10 9 19 16 14 30
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 7 11 18 0 0 0 19 28 47 26 39 65
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 9 5 14 0 0 0 8 4 12 17 9 26
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 4 9 13 0 0 0 13 16 29 17 25 42
7305 RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 3 4 7 0 0 0 21 20 41 24 24 48
RS Maryam Citra Medika Takalar 2 2 4 0 0 0 30 27 57 32 29 61
7306 RSU Thalia Irham 0 1 1 0 0 0 19 16 35 19 17 36
RSUD Syekh Yusup Gowa 6 7 13 0 0 0 14 26 40 20 33 53
7307 RSU Sinjai 2 11 13 0 0 0 19 12 31 21 23 44
7308 RSU Salewangeng Maros 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS TNI AU Dody Saryoto 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 2 3
7309 RSU Batara Siang 2 7 9 0 0 0 12 20 32 14 27 41
7310 RSU Barru 7 6 13 0 0 0 5 7 12 12 13 25
7311 Rumkit Tk.IV Dr. M Yasin Bone 0 0 0 0 0 0 2 2 4 2 2 4
RSU Tenriawaru Bone 7 12 19 0 0 0 8 17 25 15 29 44
Hapsah 0 0 0 0 0 0 18 30 48 18 30 48
RSUD Datu Pancaitana 3 11 14 0 0 0 2 1 3 5 12 17
7312 RSUD La Temmamala 3 17 20 0 0 0 13 37 50 16 54 70
7313 RSUD Siwa 1 1 2 0 0 0 4 1 5 5 2 7
RSU Lamadukeleng Sengkang 3 11 14 0 0 0 16 17 33 19 28 47

60 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 3

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7314 RSUD Arifin Numang 9 5 14 0 0 0 10 7 17 19 12 31
RSU Anugrah Pangkajene 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Nene Mallomo 3 11 14 0 0 0 15 9 24 18 20 38
7315 RSU Lasinrang Pinrang 6 7 13 0 0 0 15 18 33 21 25 46
RSU Aisyiyah St Khadijah 1 1 2 0 0 0 9 19 28 10 20 30
RSU Ddlea Medica 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSU Madising Pinrang 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7316 RSU Puang Sabbe 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RSU Massenrempulu Enrekang 3 6 9 0 0 0 7 8 15 10 14 24
7317 RSUD Batara Guru 7 7 14 0 0 0 14 18 32 21 25 46
RS Hikmah Sejahtera Belopa 0 0 0 0 0 0 3 8 11 3 8 11
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 4 4 8 0 0 0 29 13 42 33 17 50
RS Fatima Makale 0 0 0 0 0 0 34 50 84 34 50 84
RSU Sinar Kasih 0 0 0 0 0 0 20 18 38 20 18 38
7322 RSU Andi Jemma Masamba 3 6 9 0 0 0 10 28 38 13 34 47
RSU Hikmah Masamba 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2
7325 RSUD I Lagaligo 7 6 13 0 0 0 3 4 7 10 10 20
RSU Inco Sorowako 0 0 0 0 0 0 22 37 59 22 37 59
7326 RSUD Pongtiku 1 1 2 0 0 0 2 0 2 3 1 4
RSU Elim Rantepao 1 0 1 0 0 0 74 51 125 75 51 126

61 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 4

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 2 1 3 0 0 0 16 26 42 18 27 45
RSU Sayang Rakyat 5 5 10 0 0 0 4 4 8 9 9 18
RSU Labuang Baji 15 13 28 0 0 0 46 43 89 61 56 117
Rumkit Tk.II Pelamonia 0 0 0 0 0 0 17 29 46 17 29 46
RS Kepolisian Bhayangkara 0 0 0 0 0 0 12 19 31 12 19 31
RS Akademis Jaury 0 2 2 0 0 0 45 38 83 45 40 85
RS Stella Maris 1 5 6 0 1 1 62 125 187 63 131 194
RS AL Jala Ammari Makassar 0 0 0 0 0 0 2 3 5 2 3 5
RS Jiwa Makassar 0 7 7 0 0 0 2 11 13 2 18 20
RSB Masyita 0 0 0 0 0 0 1 4 5 1 4 5
RSB Elim Makassar 0 0 0 0 0 0 2 3 5 2 3 5
RSB Sentosa 1 4 5 0 0 0 7 17 24 8 21 29
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

62 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 5

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7371 RSB Restu Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Chaterine Booth 1 2 3 0 0 0 14 28 42 15 30 45
RSKDIA Siti Fatima Makassar 1 3 4 0 0 0 7 22 29 8 25 33
RS Islam Faisal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 12 8 20 0 0 0 21 31 52 33 39 72
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 12 17 29 0 0 0 90 111 201 102 128 230
RS. Hikmah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Ibnu Sina Makassar 0 0 0 0 0 0 50 38 88 50 38 88
RSU Luramay 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 3 3
RSU Haji Makassar 12 13 25 0 0 0 27 19 46 39 32 71
RS Grestelina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 0 0 0 0 0 1 3 4 1 3
RSUD Kota Makassar 9 9 18 0 0 0 4 7 11 13 16 29
Awal Bross Makassar 4 7 11 0 1 1 54 62 116 58 70 128
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 0 0 0 0 0 0 4 2 6 4 2 6
RSB Bunda 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 2 3
Siloam Hospital Makassar 0 0 0 0 0 0 118 89 207 118 89 207
RS Mitra Husada 0 2 2 0 0 0 15 15 30 15 17 32
RSB Budi Mulia I 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 3 3
RSU Bahagia Makassar 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1

63 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 6

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7371 RS Universitas Hasanuddin 1 2 3 0 0 0 4 10 14 5 12 17
RSIA Ananda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Wisata Universitas Indonesia Timur 1 0 1 0 0 0 12 7 19 13 7 20
RSIA Permata Hati 0 0 0 0 0 0 9 26 35 9 26 35
RSIA Malebu Husada 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3
RSIA Mutiara Aeropala 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSIA Widyatul Ummi 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2
7372 RS Fatima Pare-Pare 3 11 14 0 0 0 22 52 74 25 63 88
RS Tk. IV dr. Sumantri 0 0 0 0 0 0 3 9 12 3 9 12
RSU Andi Makkasau Pare2 10 10 20 0 0 0 31 36 67 41 46 87
7373 RSU Sawerigading 8 11 19 0 0 0 14 33 47 22 44 66
RSU Bintang laut Palopo 0 0 0 0 0 0 23 66 89 23 66 89
RS St. Madyang 1 0 1 0 0 0 27 52 79 28 52 80
RS At- Medika 4 2 6 0 0 0 17 36 53 21 38 59
RS Mega Buana Palopo 0 0 0 0 0 0 19 34 53 19 34 53
RS Mujaisyah Palopo 2 1 3 0 0 0 12 25 37 14 26 40
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 4 7 11 0 0 0 3 5 8 7 12 19
DST. (MENCAKUP RS PEMERINTAH
DAN SWASTA DAN TERMASUK
PULA RUMAH BERSALIN)
JUMLAH RUMAH SAKIT 220 320 540 0 2 2 1,319 1,736 3,055 1,539 2,058 3,593

64 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 7

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
7302 BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 0 2 2 0 0 0 1 2 3 1 4 5
7308 MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 0 0 0 0 0 0 9 16 25 9 16 25
7314 SIDRAP 0 0 0 0 0 0 2 1 3 2 1 3
7315 PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 1 3 4 0 0 0 4 1 5 5 4 9
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 1 0 1 0 0 0 1 0 1 2 0 2
7372 PARE-PARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 0 2 2 0 0 0 2 5 7 2 7 9
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 2 8 10 0 0 0 19 25 44 21 32 54

65 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 8

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2
7304 JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 0 1 1 0 0 0 4 5 9 5 10 15
7307 SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3
7308 MAROS 1 0 1 0 0 0 1 0 1 2 1 3
7309 PANGKEP 1 0 1 0 0 0 9 10 19 10 10 20
7310 BARRU 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 4 4
7311 BONE 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7312 SOPPENG 1 0 1 0 0 0 1 6 7 2 6 8
7313 WAJO 0 0 0 0 0 0 1 4 5 1 4 5
7314 SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 0 0 0 5 6 11 5 6 11
7371 MAKASSAR 0 0 0 0 1 1 83 123 206 83 124 207
7372 PARE-PARE 0 0 0 0 0 0 6 3 9 6 3 9
7373 PALOPO 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 3 1 4 0 1 1 113 166 279 117 173 290

66 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 9

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7301 SELAYAR 8 12 20 0 0 0 4 5 9 12 17 29
7302 BULUKUMBA 8 11 19 0 0 0 8 4 12 16 15 31
7303 BANTAENG 7 6 13 0 0 0 5 4 9 12 10 22
7304 JENEPONTO 8 8 16 0 0 0 7 12 19 15 20 35
7305 TAKALAR 5 7 12 0 0 0 8 11 19 13 18 31
7306 GOWA 11 6 17 0 0 0 7 6 13 18 12 30
7307 SINJAI 7 13 20 0 0 0 15 30 45 22 43 65
7308 MAROS 12 11 23 0 0 0 16 20 36 28 31 59
7309 PANGKEP 8 11 19 0 0 0 9 7 16 17 18 35
7310 BARRU 7 8 15 0 0 0 2 7 9 9 15 24
7311 BONE 5 8 13 0 0 0 4 8 12 9 16 25
7312 SOPPENG 7 14 21 0 0 0 8 24 32 15 38 53
7313 WAJO 8 13 21 0 0 0 12 12 24 20 25 45
7314 SIDRAP 9 15 24 0 0 0 4 10 14 13 25 38
7315 PINRANG 10 11 21 0 0 0 9 12 21 19 23 42
7316 ENREKANG 8 7 15 0 0 0 3 3 6 11 10 21
7317 LUWU 3 17 20 0 0 0 4 2 6 7 19 26
7318 TANA TORAJA 5 16 21 0 0 0 13 11 24 18 27 45
7322 LUWU UTARA 8 12 20 0 0 0 5 12 17 13 24 37
7325 LUWU TIMUR 7 9 16 0 0 0 3 3 6 10 12 22
7326 TORAJA UTARA 1 13 14 0 0 0 7 11 18 8 24 32
7371 MAKASSAR 14 21 35 0 0 0 65 111 176 79 132 211
7372 PARE-PARE 6 4 10 0 0 0 10 11 21 16 15 31
7373 PALOPO 4 10 14 0 0 0 8 14 22 12 24 36
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 176 263 439 0 0 0 236 350 586 412 613 1025

67 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 16 Hal : 10

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 0 0 0 0 0 0 1 5 6 1 5 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 1 3 4 0 0 0 0 0 0 1 3 4
4 UPT. PELATIHAN KERJA 2 2 4 3 6 9 14 14 28 19 22 13
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 0 3 3 0 0 0 6 3 9 6 6 4
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 10 10 20 0 0 0 0 0 0 10 10 20
TOTAL DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 13 18 31 3 6 9 21 23 44 37 47 41
JUMLAH SELURUHNYA 503 715 1,218 3 9 12 1,935 2,576 4,511 2,442 3,304 5,700
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

68 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 17

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %
1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN 3,550,015 38.6

2 PBI APBD 2,075,744 22.6

SUB JUMLAH PBI 5,625,759 61.2

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 1,600,538 17.4

2 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/mandiri 1,104,407 12.0

3 Bukan Pekerja (BP) 154,071 1.7

SUB JUMLAH NON PBI 2,859,016 31.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,484,775 92.3

Sumber: Sub Bagian Program Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021

69 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 18

PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DESA
NO KABUPATE/KOTA PUSKESMAS YG MEMANFAATKAN
JUMLAH DANA DESA UNTUK %
KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 81 81 100.0
7302 BULUKUMBA 20 109 109 100.0
7303 BANTAENG 13 46 46 100.0
7304 JENEPONTO 19 82 82 100.0
7305 TAKALAR 16 76 56 73.7
7306 GOWA 26 121 121 100.0
7307 SINJAI 16 63 63 100.0
7308 MAROS 14 80 80 100.0
7309 PANGKEP 23 85 85 100.0
7310 BARRU 12 40 40 100.0
7311 BONE 38 328 328 100.0
7312 SOPPENG 17 49 49 100.0
7313 WAJO 23 142 142 100.0
7314 SIDRAP 14 68 68 100.0
7315 PINRANG 17 69 69 100.0
7316 ENREKANG 14 71 71 100.0
7317 LUWU 22 205 205 100.0
7318 TANA TORAJA 21 121 54 44.6
7322 LUWU UTARA 14 166 166 100.0
7325 LUWU TIMUR 17 124 124 100.0
7326 TORAJA UTARA 26 99 99 100.0
7371 MAKASSAR 46 - - #DIV/0!
7372 PARE-PARE 7 - - #DIV/0!
7373 PALOPO 12 - - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 461 2,225 2,138 96.1

Sum ber: Seks i Prom os i Kes ehatan Dinas Kes ehatan Provins i Sulawes i Selatan tahun 2021

70 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 19

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA Rp836,765,647,363.00 85.21


a. Belanja Langsung Rp486,962,228,781.00
b. Belanja Tidak Langsung Rp156,487,423,131.00
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp193,315,995,451.00
- DAK fisik Rp84,631,251,451.00
1. Reguler Rp84,631,251,451.00
2. Penugasan
3. Afirmasi
- DAK non fisik Rp108,684,744,000.00
1. BOK Rp97,125,333,000.00
2. Akreditasi Rp4,903,136,000.00
3. Jampersal Rp6,656,275,000.00
2 APBD PROVINSI Rp104,526,906,078.00 10.64
a. Belanja Operasi Rp98,198,923,779.00
b. Belanja Modal Rp6,327,982,299.00
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : BOK

3 APBN : Rp40,708,579,000.00 4.15


a. Dana Dekonsentrasi Rp40,708,579,000.00
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* 0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN Rp982,001,132,441.00


TOTAL APBD KAB/KOTA Rp836,765,647,363.00
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 117.4
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 8.255137086216E+11

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2021

71 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 20

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 1,018 26 1,044 903 17 920 1,921 43 1,964


7302 BULUKUMBA 20 3,465 10 3,475 3,390 15 3,405 6,855 25 6,880
7303 BANTAENG 13 1,717 0 1,717 1,675 0 1,675 3,392 0 3,392
7304 JENEPONTO 19 3,622 57 3,679 3,276 38 3,314 6,898 95 6,993
7305 TAKALAR 16 2,943 30 2,973 2,835 30 2,865 5,778 60 5,838
7306 GOWA 26 6,231 35 6,266 6,295 23 6,318 12,526 58 12,584
7307 SINJAI 16 2,325 29 2,354 2,063 28 2,091 4,388 57 4,445
7308 MAROS 14 3,457 22 3,479 3,340 16 3,356 6,797 38 6,835
7309 PANGKEP 23 2,728 25 2,753 2,756 25 2,781 5,484 50 5,534
7310 BARRU 12 1,534 17 1,551 1,513 9 1,522 3,047 26 3,073
7311 BONE 38 6,801 52 6,853 6,218 25 6,243 13,019 77 13,096
7312 SOPPENG 17 1,497 21 1,518 1,293 14 1,307 2,790 35 2,825
7313 WAJO 23 2,913 38 2,951 2,830 25 2,855 5,743 63 5,806
7314 SIDRAP 14 2,842 34 2,876 2,609 32 2,641 5,451 66 5,517
7315 PINRANG 17 3,497 13 3,510 3,243 10 3,253 6,740 23 6,763
7316 ENREKANG 14 1,687 18 1,705 1,620 27 1,647 3,307 45 3,352
7317 LUWU 22 3,354 24 3,378 3,063 23 3,086 6,417 47 6,464
7318 TANA TORAJA 21 1,700 4 1,704 1,605 1 1,606 3,305 5 3,310
7322 LUWU UTARA 14 2,491 9 2,500 2,376 9 2,385 4,867 18 4,885
7325 LUWU TIMUR 17 2,771 21 2,792 2,668 19 2,687 5,439 40 5,479
7326 TORAJA UTARA 26 1,891 6 1,897 1,760 8 1,768 3,651 14 3,665
7371 MAKASSAR 46 13,772 36 13,808 13,325 20 13,345 27,097 56 27,153
7372 PARE-PARE 7 1,331 13 1,344 1,295 5 1,300 2,626 18 2,644
7373 PALOPO 12 1,574 4 1,578 1,424 5 1,429 2,998 9 3,007
JUMLAH (KAB/KOTA) 77,161 544 77,705 73,375 424 73,799 150,536 968 151,504
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 7.0 5.7 6.4

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

72 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 21

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7301 SELAYAR 14 1,921 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 2


7302 BULUKUMBA 20 6,855 0 1 1 2 0 2 0 2 0 3 3 6 0 6 4 10
7303 BANTAENG 13 3,392 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 0 2
7304 JENEPONTO 19 6,898 1 0 2 3 0 2 0 2 1 2 2 5 2 4 4 10
7305 TAKALAR 15 5,778 1 2 1 4 0 0 0 0 0 4 3 7 1 6 4 11
7306 GOWA 26 12,526 1 3 0 4 1 10 1 12 0 1 0 1 2 14 1 17
7307 SINJAI 16 4,388 0 5 2 7 0 2 0 2 2 2 4 8 2 9 6 17
7308 MAROS 14 6,797 0 2 0 2 0 2 1 3 0 3 3 6 0 7 4 11
7309 PANGKEP 23 5,484 0 3 0 3 0 1 0 1 1 1 2 4 1 5 2 8
7310 BARRU 12 3,047 0 3 0 3 0 1 0 1 0 3 2 5 0 7 2 9
7311 BONE 38 13,019 0 5 0 5 0 0 1 1 0 1 0 1 0 6 1 7
7312 SOPPENG 17 2,790 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 1 1 0 2
7313 WAJO 23 5,743 0 3 0 3 0 1 0 1 0 0 2 2 0 4 2 6
7314 SIDRAP 14 5,451 0 3 0 3 0 1 0 1 0 1 2 3 0 5 2 7
7315 PINRANG 17 6,740 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 1 7 0 6 2 8
7316 ENREKANG 14 3,307 0 2 4 6 0 0 0 0 0 2 1 3 0 4 5 9
7317 LUWU 22 6,417 0 2 2 4 0 4 3 7 0 2 2 4 0 8 7 15
7318 TANA TORAJA 22 3,305 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 2
7322 LUWU UTARA 14 4,867 0 0 2 2 0 3 0 3 0 5 0 5 0 8 2 10
7325 LUWU TIMUR 17 5,439 0 2 0 2 0 2 2 4 0 0 2 2 0 4 4 8
7326 TORAJA UTARA 26 3,651 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7371 MAKASSAR 46 27,097 0 6 2 8 1 1 1 3 0 2 1 3 1 9 4 14
7372 PARE-PARE 7 2,626 0 2 1 3 0 1 0 1 0 2 0 2 0 5 1 6
7373 PALOPO 12 2,998 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1 6 0 5 1 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 150,536 3 45 21 69 2 35 9 46 5 47 31 83 10 127 61 198
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 132

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

73 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 22

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PENYEBAB KEMATIAN IBU


GANGGUAN
HIPERTENSI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS SISTEM GANGGUAN
PERDARAHAN DALAM INFEKSI LAIN-LAIN
PEREDARAN METABOLIK**
KEHAMILAN
DARAH *
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 2
7302 BULUKUMBA 20 3 1 0 0 0 6
7303 BANTAENG 13 2 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 19 1 0 0 0 0 9
7305 TAKALAR 16 1 1 1 0 0 8
7306 GOWA 26 2 10 0 1 0 4
7307 SINJAI 16 6 4 1 0 0 6
7308 MAROS 14 3 4 0 0 0 4
7309 PANGKEP 23 0 2 1 0 0 5
7310 BARRU 12 2 2 1 0 0 3
7311 BONE 38 1 1 0 0 0 5
7312 SOPPENG 17 1 0 0 0 1 0
7313 WAJO 23 1 2 0 0 0 3
7314 SIDRAP 14 1 3 0 0 0 3
7315 PINRANG 17 1 3 0 0 0 4
7316 ENREKANG 14 3 1 0 0 0 5
7317 LUWU 22 4 2 2 0 1 6
7318 TANA TORAJA 21 1 1 0 0 0 1
7322 LUWU UTARA 14 6 0 0 1 0 3
7325 LUWU TIMUR 17 2 1 0 0 0 5
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 0 1
7371 MAKASSAR 46 0 3 0 1 0 10
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 0 6
7373 PALOPO 12 3 0 0 0 0 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 44 41 6 3 2 102

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll

74 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 23

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN PERSALINAN DI IBU NIFAS
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS K1 K4* KF1 KF2 KF3
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES FASYANKES** MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

7301 SELAYAR 14 2,602 2,229 85.7 1,885 72.4 2,483 1,908 76.8 1,775 71.5 1,931 77.8 2,161 87.0 1,885 75.9 1,862 75.0 *
7302 BULUKUMBA 20 8,220 7,597 92.4 5,960 72.5 7,847 6,855 87.4 6,836 87.1 6,987 89.0 6,853 87.3 6,643 84.7 6,897 87.9
7303 BANTAENG 13 3,077 3,629 117.9 3,388 110.1 2,937 3,386 115.3 3,386 115.3 3,386 115.3 3,386 115.3 3,386 115.3 3,386 115.3
7304 JENEPONTO 19 7,456 7,456 100.0 5,944 79.7 6,951 6,916 99.5 6,900 99.3 6,892 99.2 6,854 98.6 6,421 92.4 6,874 98.9
7305 TAKALAR 16 6,254 6,512 104.1 5,850 93.5 5,834 5,834 100.0 5,834 100.0 5,583 95.7 5,608 96.1 5,780 99.1 5,794 99.3
7306 GOWA 26 13,352 12,485 93.5 11,694 87.6 12,744 12,484 98.0 12,547 98.5 12,584 98.7 12,526 98.3 12,918 101.4 12,584 98.7
7307 SINJAI 16 4,750 4,743 99.9 3,924 82.6 4,532 4,420 97.5 4,375 96.5 4,438 97.9 4,332 95.6 4,201 92.7 4,406 97.2
7308 MAROS 14 6,762 7,487 110.7 6,715 99.3 6,454 6,803 105.4 6,795 105.3 13,012 201.6 6,803 105.4 6,802 105.4 6,803 105.4
7309 PANGKEP 23 6,341 6,039 95.2 5,772 91.0 6,062 5,500 90.7 5,448 89.9 6,803 112.2 5,429 89.6 5,476 90.3 5,011 82.7
7310 BARRU 12 3,391 3,458 102.0 3,205 94.5 3,199 3,083 96.4 3,143 98.2 3,247 101.5 3,203 100.1 2,962 92.6 3,251 101.6
7311 BONE 38 14,788 14,176 95.9 13,165 89.0 14,116 13,018 92.2 12,569 89.0 13,012 92.2 12,977 91.9 12,542 88.8 12,817 90.8
7312 SOPPENG 17 2,998 3,005 100.2 2,574 85.9 2,861 2,811 98.3 2,809 98.2 2,811 98.3 2,805 98.0 2,757 96.4 2,811 98.3
7313 WAJO 23 6,020 6,437 106.9 6,041 100.3 5,746 5,776 100.5 5,768 100.4 5,783 100.6 4,698 81.8 5,746 100.0 5,637 98.1
7314 SIDRAP 14 5,007 5,993 119.7 4,722 94.3 4,780 5,505 115.2 5,435 113.7 5,501 115.1 5,332 111.5 5,476 114.6 5,494 114.9
7315 PINRANG 17 6,844 7,215 105.4 7,093 103.6 6,533 6,726 103.0 6,726 103.0 6,807 104.2 7,314 112.0 6,680 102.3 6,807 104.2 *
7316 ENREKANG 14 3,443 3,664 106.4 2,895 84.1 3,354 3,328 99.2 3,319 99.0 3,328 99.2 3,327 99.2 3,323 99.1 3,312 98.7
7317 LUWU 22 7,508 6,843 91.1 6,135 81.7 7,166 6,410 89.5 6,318 88.2 6,421 89.6 6,323 88.2 6,294 87.8 6,307 88.0
7318 TANA TORAJA 21 3,852 3604 93.6 2,739 71.1 3,677 3,287 89.4 3,223 87.7 3,320 90.3 3,333 90.6 3,236 88.0 3,318 90.2
7322 LUWU UTARA 14 5,589 5,368 96.0 4,565 81.7 5,336 4,877 91.4 4,834 90.6 4,877 91.4 4,807 90.1 4,730 88.6 4,877 91.4 *
7325 LUWU TIMUR 17 6,103 5,945 97.4 5,591 91.6 5,825 5,447 93.5 5,429 93.2 5,447 93.5 5,427 93.2 5,434 93.3 5,448 93.5
7326 TORAJA UTARA 26 4,937 4,563 92.4 4,085 82.7 4,712 4,170 88.5 4,151 88.1 4,163 88.3 4,151 88.1 4,065 86.3 4,163 88.3
7371 MAKASSAR 46 31,021 30,091 97.0 28,670 92.4 29,513 27,090 91.8 27,090 91.8 27,090 91.8 26,511 89.8 23,283 78.9 27,090 91.8
7372 PARE-PARE 7 3,167 2,775 87.6 2,431 76.8 3,023 2,615 86.5 2,534 83.8 2,615 86.5 2,604 86.1 2,501 82.7 2,615 86.5
7373 PALOPO 12 3,530 3,328 94.3 3,019 85.5 3,369 3,002 89.1 3,002 89.1 3,053 90.6 2,970 88.2 2,896 86.0 2,993 88.8 *
JUMLAH (KAB/KOTA) 167,012 164,642 98.6 148,062 88.7 159,054 151,251 95.1 150,246 94.5 159,091 100.0 149,734 94.1 145,437 91.4 150,557 94.7

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan: *cakupan K4 sama dengan indikator SPM "persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil"
** persalinan di fasyankes sama dengan indikator SPM "persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan"

75 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 24

CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR 14 2,602 305 11.7 344 13.2 221 8.5 139 5.3 86 3.3 790 30.4
7302 BULUKUMBA 20 8,220 2,532 30.8 2,165 26.3 639 7.8 265 3.2 277 3.4 3,346 40.7
7303 BANTAENG 13 3,077 2,518 81.8 2,388 77.6 182 5.9 111 3.6 64 2.1 2,745 89.2
7304 JENEPONTO 19 7,456 3,434 46.1 1,455 19.5 1,707 22.9 582 7.8 501 6.7 4,245 56.9
7305 TAKALAR 16 6,254 4,063 65.0 3,657 58.5 1,035 16.5 534 8.5 461 7.4 5,687 90.9
7306 GOWA 26 13,352 546 4.1 913 6.8 656 4.9 270 2.0 159 1.2 1,998 15.0
7307 SINJAI 16 4,750 945 19.9 770 16.2 406 8.5 169 3.6 88 1.9 1,433 30.2
7308 MAROS 14 6,762 2,314 34.2 1,991 29.4 1,340 19.8 578 8.5 431 6.4 4,340 64.2
7309 PANGKEP 23 6,341 1,941 30.6 1,446 22.8 1,144 18.0 566 8.9 410 6.5 3,566 56.2
7310 BARRU 12 3,391 2,102 62.0 2,156 63.6 209 6.2 61 1.8 25 0.7 2,451 72.3
7311 BONE 38 14,788 3,647 24.7 3,301 22.3 665 4.5 331 2.2 198 1.3 4,495 30.4
7312 SOPPENG 17 2,998 53 1.8 7 0.2 463 15.4 705 23.5 870 29.0 2,045 68.2
7313 WAJO 23 6,020 2,031 33.7 2,062 34.3 1,198 19.9 667 11.1 418 6.9 4,345 72.2
7314 SIDRAP 14 5,007 418 8.3 1,414 28.2 1,430 28.6 844 16.9 564 11.3 4,252 84.9
7315 PINRANG 17 6,844 4,908 71.7 4,154 60.7 693 10.1 231 3.4 145 2.1 5,223 76.3
7316 ENREKANG 14 3,443 297 8.6 461 13.4 355 10.3 247 7.2 262 7.6 1,325 38.5
7317 LUWU 22 7,508 3,130 41.7 2,728 36.3 460 6.1 125 1.7 97 1.3 3,410 45.4
7318 TANA TORAJA 21 3,852 754 19.6 599 15.6 370 9.6 214 5.6 202 5.2 1,385 36.0
7322 LUWU UTARA 14 5,589 774 13.9 859 15.4 982 17.6 642 11.5 614 11.0 3,097 55.4
7325 LUWU TIMUR 17 6,103 272 4.5 798 13.1 2,524 41.4 1,498 24.5 1,108 18.2 5,928 97.1
7326 TORAJA UTARA 26 4,937 2,086 42.3 1,511 30.6 980 19.9 589 11.9 322 6.5 3,402 68.9
7371 MAKASSAR 46 31,021 15,939 51.4 12,061 38.9 5,724 18.5 3,232 10.4 2,723 8.8 23,740 76.5
7372 PARE-PARE 7 3,167 458 14.5 307 9.7 258 8.1 183 5.8 116 3.7 864 27.3
7373 PALOPO 12 3,530 1,567 44.4 1,280 36.3 491 13.9 231 6.5 81 2.3 2,083 59.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 167,012 57,035 34.2 48,827 29.2 24,132 14.4 13,014 7.8 10,222 6.1 96,195 57.6

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

76 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 25

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL


JUMLAH WUS
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TIDAK HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

7301 SELAYAR 14 21,949 267 1.2 37 0.2 13 0.1 5 0.0 3 0.0


7302 BULUKUMBA 20 89,544 881 1.0 110 0.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7303 BANTAENG 13 3,612 661 18.3 40 1.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7304 JENEPONTO 19 7,393 270 3.7 230 3.1 15 0.2 5 0.1 0 0.0
7305 TAKALAR 16 6,070 51 0.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7306 GOWA 26 14,085 124 0.9 80 0.6 38 0.3 29 0.2 15 0.1
7307 SINJAI 16 5,099 796 15.6 4 0.1 1 0.0 0 0.0 0 0.0
7308 MAROS 14 73,156 362 0.5 147 0.2 233 0.3 166 0.2 90 0.1
7309 PANGKEP 23 7,047 91 1.3 24 0.3 7 0.1 14 0.2 9 0.1
7310 BARRU 12 3,420 38 1.1 46 1.3 4 0.1 6 0.2 2 0.1
7311 BONE 38 13,694 138 1.0 119 0.9 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7312 SOPPENG 17 3,610 106 2.9 118 3.3 43 1.2 170 4.7 53 1.5
7313 WAJO 23 7,096 914 12.9 84 1.2 127 1.8 42 0.6 25 0.4
7314 SIDRAP 14 50,728 1,302 2.6 141 0.3 5 0.0 1 0.0 6 0.0
7315 PINRANG 17 61,716 187 0.3 23 0.0 2 0.0 0 0.0 0 0.0
7316 ENREKANG 14 5,011 494 9.9 70 1.4 30 0.6 21 0.4 37 0.7
7317 LUWU 22 72,521 24 0.0 33 0.0 0 0.0 13 0.0 0 0.0
7318 TANA TORAJA 21 5,583 34 0.6 6 0.1 32 0.6 42 0.8 25 0.4
7322 LUWU UTARA 14 7,070 142 2.0 30 0.4 0 0.0 7 0.1 0 0.0
7325 LUWU TIMUR 17 63,120 214 0.3 38 0.1 2 0.0 0 0.0 0 0.0
7326 TORAJA UTARA 26 5,636 91 1.6 4 0.1 3 0.1 9 0.2 2 0.0
7371 MAKASSAR 46 325,620 459 0.1 16 0.0 47 0.0 15 0.0 2 0.0
7372 PARE-PARE 7 35,210 41 0.1 42 0.1 21 0.1 19 0.1 38 0.1
7373 PALOPO 12 4,038 146 3.6 11 0.3 7 0.2 2 0.0 1 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 892,028 7,833 0.9 1,453 0.2 630 0.1 566 0.1 308 0.0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

77 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 26

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

IMUNISASI Td PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7301 SELAYAR 14 21,407 553 2.6 381 1.8 234 1.1 144 0.7 89 0.4
7302 BULUKUMBA 20 74,371 3,325 4.5 2,275 3.1 639 0.9 265 0.4 277 0.4
7303 BANTAENG 13 36,420 3,111 8.5 2,428 6.7 182 0.5 111 0.3 64 0.2
7304 JENEPONTO 19 68,018 3,603 5.3 1,685 2.5 1,722 2.5 587 0.9 501 0.7
7305 TAKALAR 16 53,583 4,027 7.5 3,657 6.8 1,035 1.9 534 1.0 461 0.9
7306 GOWA 26 140,562 517 0.4 993 0.7 694 0.5 299 0.2 174 0.1
7307 SINJAI 16 40,357 1,681 4.2 774 1.9 407 1.0 169 0.4 88 0.2
7308 MAROS 14 65,743 2,528 3.8 2,138 3.3 1,573 2.4 744 1.1 521 0.8
7309 PANGKEP 23 60,362 1,902 3.2 1,470 2.4 1,151 1.9 580 1.0 419 0.7
7310 BARRU 12 27,952 2,078 7.4 2,202 7.9 213 0.8 67 0.2 27 0.1
7311 BONE 38 124,480 3,693 3.0 3,420 2.7 665 0.5 331 0.3 198 0.2
7312 SOPPENG 17 34,044 4 0.0 125 0.4 506 1.5 875 2.6 923 2.7
7313 WAJO 23 72,449 2,788 3.8 2,146 3.0 1,325 1.8 709 1.0 443 0.6
7314 SIDRAP 14 51,287 1,546 3.0 1,555 3.0 1,435 2.8 845 1.6 570 1.1
7315 PINRANG 17 61,698 5,003 8.1 4,177 6.8 695 1.1 231 0.4 145 0.2
7316 ENREKANG 14 30,878 662 2.1 531 1.7 385 1.2 268 0.9 299 1.0
7317 LUWU 22 64,600 3,111 4.8 2,761 4.3 460 0.7 138 0.2 97 0.2
7318 TANA TORAJA 21 33,944 697 2.1 605 1.8 402 1.2 256 0.8 227 0.7
7322 LUWU UTARA 14 54,545 739 1.4 889 1.6 982 1.8 649 1.2 614 1.1
7325 LUWU TIMUR 17 53,554 227 0.4 836 1.6 2,526 4.7 1,498 2.8 1,108 2.1
7326 TORAJA UTARA 26 34,334 2,026 5.9 1,515 4.4 983 2.9 598 1.7 324 0.9
7371 MAKASSAR 46 334,803 15,863 4.7 12,077 3.6 5,771 1.7 3,247 1.0 2,725 0.8
7372 PARE-PARE 7 27,545 439 1.6 349 1.3 279 1.0 202 0.7 154 0.6
7373 PALOPO 12 39,814 1,628 4.1 1,291 3.2 498 1.3 233 0.6 82 0.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,606,750 61,751 3.8 50,280 3.1 24,762 1.5 13,580 0.8 10,530 0.7

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

78 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 27

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TTD (90 TABLET)


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 2,602 1,885 72.4
7302 BULUKUMBA 20 8,220 5,790 70.4
7303 BANTAENG 13 3,077 3,327 108.1
7304 JENEPONTO 19 7,456 891 12.0
7305 TAKALAR 16 6,254 2,004 32.0
7306 GOWA 26 13,352 12,476 93.4
7307 SINJAI 16 4,750 984 20.7
7308 MAROS 14 6,762 1,473 21.8
7309 PANGKEP 23 6,341 5,694 89.8
7310 BARRU 12 3,391 3,271 96.5
7311 BONE 38 14,788 12,823 86.7
7312 SOPPENG 17 2,998 2,588 86.3
7313 WAJO 23 6,020 2,585 42.9
7314 SIDRAP 14 5,007 4,970 99.3
7315 PINRANG 17 6,844 1,687 24.6
7316 ENREKANG 14 3,443 1,052 30.6
7317 LUWU 22 7,508 7,439 99.1
7318 TANA TORAJA 21 3,852 2,773 72.0
7322 LUWU UTARA 14 5,589 5,073 90.8
7325 LUWU TIMUR 17 6,103 4,832 79.2
7326 TORAJA UTARA 26 4,937 354 7.2
7371 MAKASSAR 46 31,021 10,618 34.2
7372 PARE-PARE 7 3,167 1,589 50.2
7373 PALOPO 12 3,530 2,840 80.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 167,012 99,018 59.3

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

79 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 28

PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7301 SELAYAR 14 12,155 583 3.2 11,127 61.5 2,793 15.4 602 3.3 9 0.0 244 1.3 2,740 15.1 18,098 148.9
7302 BULUKUMBA 20 6,399 764 1.3 37,664 62.8 13,578 22.6 1,124 1.9 26 0.0 589 1.0 6,239 10.4 59,984 937.4
7303 BANTAENG 13 4,970 138 0.5 21,746 79.6 2,826 10.3 139 0.5 0 0.0 86 0.3 2,371 8.7 27,306 549.4
7304 JENEPONTO 19 10,160 1,244 2.9 19,459 45.9 9,235 21.8 2,971 7.0 711 1.7 659 1.6 8,127 19.2 42,406 417.4
7305 TAKALAR 16 30,815 874 2.4 16,174 43.7 8,155 22.0 5,576 15.1 181 0.5 553 1.5 5,509 14.9 37,022 120.1
7306 GOWA 26 6,856 1,121 1.2 46,244 49.7 24,667 26.5 4,140 4.5 94 0.1 854 0.9 15,858 17.1 92,978 1356.2
7307 SINJAI 16 12,864 868 2.7 18,272 55.9 5,125 15.7 961 2.9 48 0.1 1,048 3.2 6,388 19.5 32,710 254.3
7308 MAROS 14 11,826 1,853 3.9 22,483 47.7 11,119 23.6 3,194 6.8 263 0.6 916 1.9 7,282 15.5 47,110 398.4
7309 PANGKEP 23 4,516 853 1.8 29,055 61.7 10,550 22.4 1,651 3.5 25 0.1 1,307 2.8 3,644 7.7 47,085 1042.6
7310 BARRU 12 29,177 499 2.6 10,545 54.4 5,673 29.3 705 3.6 45 0.2 487 2.5 1,437 7.4 19,391 66.5
7311 BONE 38 5,825 1,054 1.1 64,346 66.7 22,715 23.6 1,053 1.1 74 0.1 813 0.8 6,346 6.6 96,401 1655.0
7312 SOPPENG 17 20,719 1,061 3.3 14,115 43.4 10,626 32.7 1,438 4.4 142 0.4 846 2.6 4,287 13.2 32,515 156.9
7313 WAJO 23 9,079 1,129 2.2 25,857 49.9 15,429 29.8 1,633 3.1 290 0.6 639 1.2 6,880 13.3 51,857 571.2
7314 SIDRAP 14 11,920 1,040 2.3 23,832 53.2 15,109 33.8 937 2.1 67 0.1 1,143 2.6 2,629 5.9 44,757 375.5
7315 PINRANG 17 8,888 966 2.0 21,894 44.6 14,836 30.3 2,521 5.1 224 0.5 1,120 2.3 7,474 15.2 49,035 551.7
7316 ENREKANG 14 13,363 840 4.4 5,755 29.9 2,537 13.2 1,919 10.0 38 0.2 1,497 7.8 6,690 34.7 19,276 144.2
7317 LUWU 22 8,145 1,042 2.2 26,369 56.2 8,348 17.8 1,285 2.7 21 0.0 1,930 4.1 7,922 16.9 46,917 576.0
7318 TANA TORAJA 21 11,980 1,414 4.5 9,300 29.9 7,567 24.3 4,998 16.0 4 0.0 1,647 5.3 6,211 19.9 31,141 259.9
7322 LUWU UTARA 14 49,214 312 0.9 18,449 52.4 7,652 21.7 1,355 3.8 72 0.2 1,611 4.6 5,768 16.4 35,219 71.6
7325 LUWU TIMUR 17 8,541 1,630 4.0 14,215 35.3 11,948 29.7 2,684 6.7 42 0.1 1,142 2.8 8,610 21.4 40,271 471.5
7326 TORAJA UTARA 26 51,907 2,792 8.8 13,877 43.9 4,785 15.1 3,355 10.6 2 0.0 163 0.5 6,656 21.0 31,630 60.9
7371 MAKASSAR 46 5,372 3,590 2.0 82,554 46.0 58,995 32.9 12,805 7.1 104 0.1 1,730 1.0 19,539 10.9 179,317 3338.0
7372 PARE-PARE 7 4,879 1,229 6.0 9,987 49.0 5,152 25.3 888 4.4 68 0.3 695 3.4 2,361 11.6 20,380 417.7
7373 PALOPO 12 305,644 1,661 7.3 10,625 46.5 5,702 25.0 1,478 6.5 0 0.0 713 3.1 2,665 11.7 22,844 7.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 645,214 28,557 2.5 573,944 51.0 285,122 25.3 59,412 5.3 2,550 0.2 22,432 2.0 153,633 13.6 1,125,650 174.5

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria

80 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 29

CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH IBU PESERTA KB PASCA PERSALINAN


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
BERSALIN
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7301 SELAYAR 14 2,483 4 0.6 383 55.3 27 3.9 88 12.7 1 0.1 34 4.9 156 22.5 693 27.9
7302 BULUKUMBA 20 7,847 8 0.4 895 47.9 227 12.2 55 2.9 0 0.0 80 4.3 602 32.2 1,867 23.8
7303 BANTAENG 13 2,937 11 0.9 1,021 79.4 16 1.2 1 0.1 0 0.0 18 1.4 219 17.0 1,286 43.8
7304 JENEPONTO 19 6,951 14 0.3 3,209 75.1 611 14.3 35 0.8 234 5.5 77 1.8 92 2.2 4,272 61.5
7305 TAKALAR 16 5,834 20 1.6 291 22.7 287 22.4 277 21.6 0 0.0 121 9.4 285 22.2 1,281 22.0
7306 GOWA 26 12,744 47 1.0 2,243 49.5 1,488 32.8 127 2.8 0 0.0 86 1.9 542 12.0 4,533 35.6
7307 SINJAI 16 4,532 6 0.4 654 48.6 65 4.8 59 4.4 0 0.0 94 7.0 469 34.8 1,347 29.7
7308 MAROS 14 6,454 8 0.3 1,367 53.9 385 15.2 178 7.0 0 0.0 125 4.9 471 18.6 2,534 39.3
7309 PANGKEP 23 6,062 5 0.2 1,970 65.3 378 12.5 284 9.4 0 0.0 52 1.7 327 10.8 3,016 49.8
7310 BARRU 12 3,199 24 1.4 1,072 64.4 347 20.8 22 1.3 0 0.0 101 6.1 99 5.9 1,665 52.0
7311 BONE 38 14,116 20 0.4 3,917 78.1 435 8.7 73 1.5 5 0.1 218 4.3 350 7.0 5,018 35.5
7312 SOPPENG 17 2,861 2 0.3 263 39.3 94 14.0 36 5.4 1 0.1 19 2.8 255 38.1 670 23.4
7313 WAJO 23 5,746 28 0.9 1,823 56.3 591 18.3 29 0.9 1 0.0 84 2.6 681 21.0 3,237 56.3
7314 SIDRAP 14 4,780 9 0.2 2,811 60.4 1,409 30.3 118 2.5 0 0.0 121 2.6 183 3.9 4,651 97.3
7315 PINRANG 17 6,533 29 0.7 2,181 53.3 891 21.8 141 3.4 0 0.0 45 1.1 805 19.7 4,092 62.6
7316 ENREKANG 14 3,354 6 0.8 113 15.6 48 6.6 170 23.4 1 0.1 94 12.9 294 40.5 726 21.6
7317 LUWU 22 7,166 21 0.7 1,902 65.3 375 12.9 34 1.2 1 0.0 126 4.3 454 15.6 2,913 40.7
7318 TANA TORAJA 21 3,677 2 0.6 109 31.7 88 25.6 28 8.1 0 0.0 0 0.0 117 34.0 344 9.4
7322 LUWU UTARA 14 5,336 9 0.7 827 63.7 269 20.7 26 2.0 3 0.2 0 0.0 164 12.6 1,298 24.3
7325 LUWU TIMUR 17 5,825 17 1.2 573 41.8 307 22.4 55 4.0 0 0.0 68 5.0 350 25.5 1,370 23.5
7326 TORAJA UTARA 26 4,712 204 14.8 493 35.6 398 28.8 113 8.2 0 0.0 0 0.0 175 12.7 1,383 29.4
7371 MAKASSAR 46 29,513 243 3.4 3,448 48.9 1,377 19.5 429 6.1 5 0.1 84 1.2 1,472 20.9 7,058 23.9
7372 PARE-PARE 7 3,023 3 0.3 654 64.1 154 15.1 31 3.0 0 0.0 0 0.0 179 17.5 1,021 33.8
7373 PALOPO 12 3,369 32 5.3 232 38.7 154 25.7 38 6.3 0 0.0 0 0.0 144 24.0 600 17.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 159,054 772 1.4 32,451 57.1 10,421 18.3 2,447 4.3 252 0.4 1,647 2.9 8,885 15.6 56,875 35.8

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

81 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 30

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PENANGANAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


PERKIRAAN BUMIL PERKIRAAN NEONATAL
JUMLAH KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DENGAN KOMPLIKASI KOMPLIKASI
IBU HAMIL KEBIDANAN L P L+P
KEBIDANAN
S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
7301 SELAYAR 14 2,602 520 352 67.6 1,018 903 1,921 153 135 288 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7302 BULUKUMBA 20 8,220 1,644 3,331 202.6 3,465 3,390 6,855 520 509 1,028 0 0.0 0 0.0 561 54.6
7303 BANTAENG 13 3,077 615 206 33.5 1,717 1,675 3,392 258 251 509 76 29.5 59 23.5 135 26.5
7304 JENEPONTO 19 7,456 1,491 1,533 102.8 3,622 3,276 6,898 543 491 1,035 137 25.2 128 26.0 265 25.6
7305 TAKALAR 16 6,254 1,251 1,122 89.7 2,943 2,835 5,778 441 425 867 202 45.8 196 46.1 398 45.9
7306 GOWA 26 13,352 2,670 1,643 61.5 6,231 6,295 12,526 935 944 1,879 135 14.4 130 13.8 265 14.1
7307 SINJAI 16 4,750 950 2,726 286.9 2,325 2,063 4,388 349 309 658 198 56.8 173 55.9 371 56.4
7308 MAROS 14 6,762 1,352 1,162 85.9 3,457 3,340 6,797 519 501 1,020 411 79.3 342 68.3 753 73.9
7309 PANGKEP 23 6,341 1,268 884 69.7 2,728 2,756 5,484 409 413 823 203 49.6 189 45.7 392 47.7
7310 BARRU 12 3,391 678 788 116.2 1,534 1,513 3,047 230 227 457 312 135.6 297 130.9 609 133.2
7311 BONE 38 14,788 2,958 2,186 73.9 6,801 6,218 13,019 1,020 933 1,953 965 94.6 1,052 112.8 2,017 103.3
7312 SOPPENG 17 2,998 600 417 69.5 1,497 1,293 2,790 225 194 419 96 42.8 107 55.2 203 48.5
7313 WAJO 23 6,020 1,204 1,267 105.2 2,913 2,830 5,743 437 425 861 294 67.3 315 74.2 609 70.7
7314 SIDRAP 14 5,007 1,001 1,501 149.9 2,842 2,609 5,451 426 391 818 197 46.2 194 49.6 391 47.8
7315 PINRANG 17 6,844 1,369 2,077 151.7 3,497 3,243 6,740 525 486 1,011 0 0.0 0 0.0 608 60.1
7316 ENREKANG 14 3,443 689 563 81.8 1,687 1,620 3,307 253 243 496 104 41.1 192 79.0 296 59.7
7317 LUWU 22 7,508 1,502 1,398 93.1 3,354 3,063 6,417 503 459 963 283 56.3 234 50.9 517 53.7
7318 TANA TORAJA 21 3,852 770 706 91.6 1,700 1,605 3,305 255 241 496 50 19.6 62 25.8 112 22.6
7322 LUWU UTARA 14 5,589 1,118 809 72.4 2,500 2,376 4,876 375 356 731 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7325 LUWU TIMUR 17 6,103 1,221 1,064 87.2 2,771 2,668 5,439 416 400 816 230 55.3 235 58.7 465 57.0
7326 TORAJA UTARA 26 4,937 987 482 48.8 1,959 2,207 4,166 294 331 625 0 0.0 0 0.0 632 101.1
7371 MAKASSAR 46 31,021 6,204 6,162 99.3 13,773 13,324 27,097 2,066 1,999 4,065 1,772 85.8 1,805 90.3 3,577 88.0
7372 PARE-PARE 7 3,167 633 438 69.2 1,331 1,295 2,626 200 194 394 140 70.1 147 75.7 287 72.9
7373 PALOPO 12 3,530 706 505 71.5 1,574 1,424 2,998 236 214 450 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 167,012 33,402 33,322 99.8 77,239 73,821 151,060 11,586 11,073 22,659 5,805 50.1 5,857 52.9 13,463 59.4

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

82 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 31

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
BAYIa BAYIa BAYIa
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7301 SELAYAR 14 5 5 1 6 2 4 1 5 7 9 2 11
7302 BULUKUMBA 20 33 35 0 35 17 17 0 17 50 52 0 52
7303 BANTAENG 13 3 4 0 4 2 3 0 3 5 7 0 7
7304 JENEPONTO 19 21 23 1 24 19 22 0 22 40 45 1 46
7305 TAKALAR 16 14 16 0 16 7 9 0 9 21 25 0 25
7306 GOWA 26 35 36 1 37 29 29 0 29 64 65 1 66
7307 SINJAI 16 38 53 6 59 28 37 4 41 66 90 10 100
7308 MAROS 14 9 11 1 12 13 15 0 15 22 26 1 27
7309 PANGKEP 23 20 30 4 34 16 19 2 21 36 49 6 55
7310 BARRU 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 BONE 38 16 18 0 18 8 9 0 9 24 27 0 27
7312 SOPPENG 17 7 17 2 19 8 16 0 16 15 33 2 35
7313 WAJO 23 9 11 1 12 11 16 0 16 20 27 1 28
7314 SIDRAP 14 12 15 0 15 7 9 1 10 19 24 1 25
7315 PINRANG 17 28 28 0 28 9 10 0 10 37 38 0 38
7316 ENREKANG 14 15 20 1 21 7 9 0 9 22 29 1 30
7317 LUWU 22 27 32 4 36 15 21 5 26 42 53 9 62
7318 TANA TORAJA 21 8 10 0 10 4 8 0 8 12 18 0 18
7322 LUWU UTARA 14 20 26 3 29 20 28 2 30 40 54 5 59
7325 LUWU TIMUR 17 28 38 2 40 12 14 0 14 40 52 2 54
7326 TORAJA UTARA 26 5 6 0 6 0 0 0 0 5 6 0 6
7371 MAKASSAR 46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 7 9 14 0 14 5 5 0 5 14 19 0 19
7373 PALOPO 12 5 7 0 7 6 6 0 6 11 13 0 13

JUMLAH (KAB/KOTA) 367 455 27 482 245 306 15 321 612 761 42 803
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 4.8 5.9 0.3 6.2 3.3 4.2 0.2 4.4 4.1 5.1 0.3 5.3

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

83 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 32

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
TETANUS KELAINAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KELAINAN PNEUMON KELAINAN PNEUMON
BBLR ASFIKSIA NEONATO SEPSIS LAIN-LAIN DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
BAWAAN IA SARAF IA
RUM CERNA

1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

7301 SELAYAR 14 2 1 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
7302 BULUKUMBA 20 19 27 2 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 13 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 19 11 12 0 0 2 15 1 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 1
7305 TAKALAR 16 7 6 0 0 1 7 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 26 35 16 0 1 0 12 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 16 29 15 1 1 10 10 3 2 0 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0 10
7308 MAROS 14 3 10 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 23 11 4 0 1 4 4 1 2 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 1
7310 BARRU 12 4 0 0 0 4 17 1 0 0 0 0 0 10 1 1 0 0 0 0 4
7311 BONE 38 8 15 0 0 0 4 0 3 0 0 0 0 4 0 1 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 2 1 0 0 4 8 2 2 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 2
7313 WAJO 23 9 6 0 0 1 4 1 2 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 1
7314 SIDRAP 14 8 9 0 1 1 0 2 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1
7315 PINRANG 17 16 9 0 6 1 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 14 8 5 0 0 6 3 4 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 1
7317 LUWU 22 14 14 0 0 8 6 1 3 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 9
7318 TANA TORAJA 21 3 2 0 0 3 4 0 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 14 16 10 0 0 2 12 5 0 0 0 0 0 9 0 1 0 0 0 0 4
7325 LUWU TIMUR 17 21 5 0 1 3 10 1 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 2
7326 TORAJA UTARA 26 1 2 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 46 17 20 0 1 7 16 1 2 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 4
7372 PARE-PARE 7 4 4 0 0 0 6 1 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 12 8 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 461 251 193 3 13 58 152 26 23 0 0 0 0 112 3 3 0 0 0 0 42

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

84 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 33

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 1,018 903 1,921 - 0.0 0 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 108 #DIV/0!
7302 BULUKUMBA 20 3,465 3,390 6,855 3,464 100.0 3,391 100.0 6,855 100.0 160 4.6 158 4.7 318 4.6
7303 BANTAENG 13 1,717 1,675 3,392 1,783 103.8 1,615 96.4 3,398 100.2 98 5.5 91 5.6 189 5.6
7304 JENEPONTO 19 3,622 3,276 6,898 3,575 98.7 3,223 98.4 6,798 98.6 137 3.8 128 4.0 265 3.9
7305 TAKALAR 16 2,943 2,835 5,778 2,942 100.0 2,836 100.0 5,778 100.0 112 3.8 105 3.7 217 3.8
7306 GOWA 26 6,231 6,295 12,526 6,231 100.0 6,295 100.0 12,526 100.0 179 2.9 153 2.4 332 2.7
7307 SINJAI 16 2,325 2,063 4,388 2,181 93.8 1,923 93.2 4,104 93.5 210 9.6 172 8.9 382 9.3
7308 MAROS 14 3,457 3,340 6,797 3,457 100.0 3,340 100.0 6,797 100.0 150 4.3 132 4.0 282 4.1
7309 PANGKEP 23 2,728 2,756 5,484 2,725 99.9 2,743 99.5 5,468 99.7 126 4.6 140 5.1 266 4.9
7310 BARRU 12 1,534 1,513 3,047 0 0.0 0 0.0 2,829 92.8 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 216 7.6
7311 BONE 38 6,801 6,218 13,019 6,973 102.5 6,478 104.2 13,451 103.3 218 3.1 192 3.0 410 3.0
7312 SOPPENG 17 1,497 1,293 2,790 1,497 100.0 1,293 100.0 2,790 100.0 105 7.0 128 9.9 233 8.4
7313 WAJO 23 2,913 2,830 5,743 2,913 100.0 2,830 100.0 5,743 100.0 177 6.1 233 8.2 410 7.1
7314 SIDRAP 14 2,842 2,609 5,451 2,837 99.8 2,612 100.1 5,449 100.0 167 5.9 139 5.3 306 5.6
7315 PINRANG 17 3,497 3,243 6,740 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7316 ENREKANG 14 1,687 1,620 3,307 1,687 100.0 1,620 100.0 3,307 100.0 75 4.4 99 6.1 174 5.3
7317 LUWU 22 3,354 3,063 6,417 3,354 100.0 3,063 100.0 6,417 100.0 127 3.8 121 4.0 248 3.9
7318 TANA TORAJA 21 1,700 1,605 3,305 1,700 100.0 1,605 100.0 3,305 100.0 44 2.6 54 3.4 98 3.0
7322 LUWU UTARA 14 2,500 2,376 4,876 2,500 100.0 2,376 100.0 4,876 100.0 121 4.8 120 5.1 241 4.9
7325 LUWU TIMUR 17 2,771 2,668 5,439 2,857 103.1 2,706 101.4 5,563 102.3 145 5.1 146 5.4 291 5.2
7326 TORAJA UTARA 26 1,959 2,207 4,166 1,690 86.3 1,595 72.3 3,285 78.9 0 0.0 0 0.0 150 4.6
7371 MAKASSAR 46 13,773 13,324 27,097 13,773 100.0 13,324 100.0 27,097 100.0 370 2.7 359 2.7 729 2.7
7372 PARE-PARE 7 1,331 1,295 2,626 1,331 100.0 1,295 100.0 2,626 100.0 106 8.0 90 6.9 196 7.5
7373 PALOPO 12 1,574 1,424 2,998 1,961 124.6 1,551 108.9 3,512 117.1 81 4.1 85 5.5 166 4.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 75,665 72,397 151,060 69,470 91.8 66,163 91.4 138,462 91.7 2,827 4.1 2,760 4.2 6,061 4.4

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

85 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 34

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)*


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7301 SELAYAR 14 1,018 903 1,921 1,013 99.5 900 99.7 1,913 99.6 983 96.6 874 96.8 1,857 96.7
7302 BULUKUMBA 20 3,465 3,390 6,855 3,466 100.0 3,389 100.0 6,855 100.0 3,395 98.0 3,280 96.8 6,675 97.4
7303 BANTAENG 13 1,717 1,675 3,392 1,783 103.8 1,615 96.4 3,398 100.2 1,854 108.0 1,520 90.7 3,374 99.5
7304 JENEPONTO 19 3,622 3,276 6,898 3,575 98.7 3,223 98.4 6,798 98.6 3,439 94.9 3,195 97.5 6,634 96.2
7305 TAKALAR 16 2,943 2,835 5,778 2,943 100.0 2,835 100.0 5,778 100.0 2,887 98.1 2,807 99.0 5,694 98.5
7306 GOWA 26 6,231 6,295 12,526 6,231 100.0 6,290 99.9 12,521 100.0 6,059 97.2 6,078 96.6 12,137 96.9
7307 SINJAI 16 2,325 2,063 4,388 2,322 99.9 2,058 99.8 4,380 99.8 3,452 148.5 2,058 99.8 5,510 125.6
7308 MAROS 14 3,457 3,340 6,797 3,452 99.9 3,341 100.0 6,793 99.9 3,453 99.9 3,321 99.4 6,774 99.7
7309 PANGKEP 23 2,728 2,756 5,484 2,728 100.0 2,751 99.8 5,479 99.9 2,706 99.2 2,726 98.9 5,432 99.1
7310 BARRU 12 1,534 1,513 3,047 1,529 99.7 1,497 98.9 3,026 99.3 1,382 90.1 1,412 93.3 2,794 91.7
7311 BONE 38 6,801 6,218 13,019 6,800 100.0 6,218 100.0 13,018 100.0 6,297 92.6 5,859 94.2 12,156 93.4
7312 SOPPENG 17 1,497 1,293 2,790 1,497 100.0 1,293 100.0 2,790 100.0 1,437 96.0 1,264 97.8 2,701 96.8
7313 WAJO 23 2,913 2,830 5,743 2,911 99.9 2,828 99.9 5,739 99.9 2,846 97.7 2,749 97.1 5,595 97.4
7314 SIDRAP 14 2,842 2,609 5,451 2,837 99.8 2,612 100.1 5,449 100.0 2,791 98.2 2,595 99.5 5,386 98.8
7315 PINRANG 17 3,497 3,243 6,740 3,496 100.0 3,244 100.0 6,740 100.0 3,377 96.6 3,154 97.3 6,531 96.9
7316 ENREKANG 14 1,687 1,620 3,307 1,681 99.6 1,620 100.0 3,301 99.8 1,674 99.2 1,616 99.8 3,290 99.5
7317 LUWU 22 3,354 3,063 6,417 3,349 99.9 3,058 99.8 6,407 99.8 3,290 98.1 2,981 97.3 6,271 97.7
7318 TANA TORAJA 21 1,700 1,605 3,305 1,700 100.0 1,605 100.0 3,305 100.0 1,488 87.5 1,468 91.5 2,956 89.4
7322 LUWU UTARA 14 2,500 2,376 4,876 2,498 99.9 2,376 100.0 4,874 100.0 2,373 94.9 2,278 95.9 4,651 95.4
7325 LUWU TIMUR 17 2,771 2,668 5,439 2,761 99.6 2,644 99.1 5,405 99.4 2,804 101.2 2,570 96.3 5,374 98.8
7326 TORAJA UTARA 26 1,959 2,207 4,166 1,718 87.7 1,561 70.7 3,279 78.7 1,665 85.0 1,478 67.0 3,143 75.4
7371 MAKASSAR 46 13,773 13,324 27,097 13,773 100.0 13,324 100.0 27,097 100.0 13,052 94.8 12,570 94.3 25,622 94.6
7372 PARE-PARE 7 1,331 1,295 2,626 1,332 100.1 1,294 99.9 2,626 100.0 1,214 91.2 1,199 92.6 2,413 91.9
7373 PALOPO 12 1,574 1,424 2,998 1,569 99.7 1,419 99.6 2,988 99.7 1,508 95.8 1,392 97.8 2,900 96.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 461 77,239 73,821 151,060 76,964 99.6 72,995 98.9 149,959 99.3 75,426 97.7 70,444 95.4 145,870 96.6

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan: *KN Lengkap sama dengan indikator SPM "Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir"

86 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 35

BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 1,361 1,265 92.9 631 445 70.5
7302 BULUKUMBA 20 6,847 6,396 93.4 253 97 38.3
7303 BANTAENG 13 3,413 3,413 100.0 1,058 800 75.6
7304 JENEPONTO 19 2,891 2,751 95.2 3,044 2,466 81.0
7305 TAKALAR 16 5,489 5,253 95.7 1,882 1,523 80.9
7306 GOWA 26 12,253 12,093 98.7 3,612 2,866 79.3
7307 SINJAI 16 4,128 3,746 90.7 1,729 1,523 88.1
7308 MAROS 14 6,441 5,935 92.1 3,814 2,844 74.6
7309 PANGKEP 23 5,416 4,798 88.6 4,116 3,235 78.6
7310 BARRU 12 2,963 2,706 91.3 1,809 1,306 72.2
7311 BONE 38 13,073 11,055 84.6 3,635 2,397 65.9
7312 SOPPENG 17 2,790 2,232 80.0 2,289 1,792 78.3
7313 WAJO 23 6,016 5,768 95.9 2,608 1,775 68.1
7314 SIDRAP 14 5,451 4,061 74.5 3,984 2,449 61.5
7315 PINRANG 17 6,865 6,562 95.6 2,646 1,864 70.4
7316 ENREKANG 14 3,195 2,997 93.8 1,589 1,425 89.7
7317 LUWU 22 6,091 5,563 91.3 4,078 2,956 72.5
7318 TANA TORAJA 21 3,136 1,872 59.7 2,372 1,377 58.1
7322 LUWU UTARA 14 4,876 4,694 96.3 3,434 3,065 89.3
7325 LUWU TIMUR 17 5,401 4,827 89.4 2,687 1,974 73.5
7326 TORAJA UTARA 26 3,559 3,345 94.0 2,089 1,438 68.8
7371 MAKASSAR 46 20,740 15,382 74.2 768 559 72.8
7372 PARE-PARE 7 2,206 1,726 78.2 847 547 64.6
7373 PALOPO 12 2,986 1,752 58.7 180 102 56.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 137,587 120,192 87.4 55,154 40,825 74.0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan: IMD = Inisiasi Menyusui Dini

87 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 36

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 1,153 1,212 2,365 1,004 87.1 1,035 85.4 2,039 86.2
7302 BULUKUMBA 20 3,618 3,667 7,285 3,414 94.4 3,394 92.6 6,808 93.5
7303 BANTAENG 13 1,674 1,369 3,043 1,074 64.2 1,369 100.0 2,443 80.3
7304 JENEPONTO 19 4,277 4,078 8,355 4,057 94.9 3,745 91.8 7,802 93.4
7305 TAKALAR 16 2,942 2,836 5,778 2,942 100.0 2,836 100.0 5,778 100.0
7306 GOWA 26 7,110 4,754 11,864 6,440 90.6 6,113 128.6 12,553 105.8
7307 SINJAI 16 1,759 1,887 3,646 2,101 119.4 1,985 105.2 4,086 112.1
7308 MAROS 14 3,077 3,101 6,178 3,488 113.4 3,338 107.6 6,826 110.5
7309 PANGKEP 23 2,883 2,938 5,821 2,737 94.9 2,829 96.3 5,566 95.6
7310 BARRU 12 1,535 1,464 2,999 1,509 98.3 1,395 95.3 2,904 96.8
7311 BONE 38 6,427 7,016 13,443 6,653 103.5 6,095 86.9 12,748 94.8
7312 SOPPENG 17 1,233 1,208 2,441 1,468 119.1 1,301 107.7 2,769 113.4
7313 WAJO 23 2,778 2,683 5,461 3,074 110.7 2,720 101.4 5,794 106.1
7314 SIDRAP 14 2,323 2,229 4,552 2,696 116.1 2,647 118.8 5,343 117.4
7315 PINRANG 17 0 0 5,743 4,270 #DIV/0! 4,391 #DIV/0! 8,661 150.8
7316 ENREKANG 14 1,619 1,581 3,200 1,429 88.3 1,428 90.3 2,857 89.3
7317 LUWU 22 3,346 3,478 6,825 3,578 106.9 3,272 94.1 6,850 100.4
7318 TANA TORAJA 21 1,784 1,718 3,502 1,712 96.0 1,603 93.3 3,315 94.7
7322 LUWU UTARA 14 2,626 2,507 5,133 2,734 104.1 2,441 97.4 5,175 100.8
7325 LUWU TIMUR 17 2,719 2,801 5,520 2,776 102.1 2,659 94.9 5,435 98.5
7326 TORAJA UTARA 26 2,117 2,119 4,236 2,349 111.0 2,322 109.6 4,671 110.3
7371 MAKASSAR 46 14,475 13,630 28,105 12,764 88.2 12,434 91.2 25,198 89.7
7372 PARE-PARE 7 1,441 1,439 2,880 1,452 100.8 1,428 99.2 2,880 100.0
7373 PALOPO 12 1,728 1,695 3,423 1,562 90.4 1,537 90.7 3,099 90.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 74,644 71,411 151,798 77,283 103.5 74,317 104 151,600 99.9

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

88 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 37

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 14 88 68 77.3


7302 BULUKUMBA 20 136 87 64.0
7303 BANTAENG 13 67 55 82.1
7304 JENEPONTO 19 113 75 66.4
7305 TAKALAR 16 100 86 86.0
7306 GOWA 26 167 145 86.8
7307 SINJAI 16 80 43 53.8
7308 MAROS 14 103 79 76.7
7309 PANGKEP 23 103 81 78.6
7310 BARRU 12 55 44 80.0
7311 BONE 38 372 302 81.2
7312 SOPPENG 17 70 103 147.1
7313 WAJO 23 176 134 76.1
7314 SIDRAP 14 106 105 99.1
7315 PINRANG 17 108 107 99.1
7316 ENREKANG 14 129 104 80.6
7317 LUWU 22 227 205 90.3
7318 TANA TORAJA 21 159 113 71.1
7322 LUWU UTARA 14 173 170 98.3
7325 LUWU TIMUR 17 127 120 94.5
7326 TORAJA UTARA 26 151 148 98.0
7371 MAKASSAR 46 143 137 95.8
7372 PARE-PARE 7 22 22 100.0
7373 PALOPO 12 48 44 91.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,023 2,577 85.2

Sumber: Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

89 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 38

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

7301 SELAYAR 14 1,018 903 1,921 672 66.0 625 69.2 1,297 67.5 45 4.4 36 4.0 81 4.2 482 47.3 476 52.7 958 49.9
7302 BULUKUMBA 20 3,465 3,390 6,855 2,612 75.4 2,539 74.9 5,151 75.1 123 3.5 154 4.5 277 4.0 3,221 93.0 3,060 90.3 6,281 91.6
7303 BANTAENG 13 1,717 1,675 3,392 1,634 95.2 1,556 92.9 3,190 94.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1,545 90.0 1,443 86.1 2,988 88.1
7304 JENEPONTO 19 3,622 3,276 6,898 3,013 83.2 2,678 81.7 5,691 82.5 524 14.5 452 13.8 976 14.1 3,154 87.1 3,046 93.0 6,200 89.9
7305 TAKALAR 16 2,943 2,835 5,778 2,803 95.2 2,705 95.4 5,508 95.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0 2,675 90.9 2,699 95.2 5,374 93.0
7306 GOWA 26 6,231 6,295 12,526 6,023 96.7 5,990 95.2 12,013 95.9 0 0.0 0 0.0 0 0.0 6,601 105.9 6,396 101.6 12,997 103.8
7307 SINJAI 16 2,325 2,063 4,388 1,682 72.3 1,498 72.6 3,180 72.5 471 20.3 413 20.0 884 20.1 2,117 91.1 1,989 96.4 4,106 93.6
7308 MAROS 14 3,457 3,340 6,797 3,100 89.7 2,948 88.3 6,048 89.0 5 0.1 5 0.1 10 0.1 3,244 93.8 3,108 93.1 6,352 93.5
7309 PANGKEP 23 2,728 2,756 5,484 2,508 91.9 2,509 91.0 5,017 91.5 58 2.1 47 1.7 105 1.9 2,528 92.7 2,599 94.3 5,127 93.5
7310 BARRU 12 1,534 1,513 3,047 1,543 100.6 1,417 93.7 2,960 97.1 4 0.3 0 0.0 4 0.1 1,472 96.0 1,445 95.5 2,917 95.7
7311 BONE 38 6,801 6,218 13,019 4,803 70.6 4,735 76.1 9,538 73.3 898 13.2 830 13.3 1,728 13.3 5,482 80.6 5,525 88.9 11,007 84.5
7312 SOPPENG 17 1,497 1,293 2,790 1,356 90.6 1,182 91.4 2,538 91.0 102 6.8 92 7.1 194 7.0 1,508 100.7 1,280 99.0 2,788 99.9
7313 WAJO 23 2,913 2,830 5,743 3,026 103.9 2,946 104.1 5,972 104.0 2 0.1 1 0.0 3 0.1 3,086 105.9 2,856 100.9 5,942 103.5
7314 SIDRAP 14 2,842 2,609 5,451 2,662 93.7 2,458 94.2 5,120 93.9 151 5.3 130 5.0 281 5.2 2,633 92.6 2,543 97.5 5,176 95.0
7315 PINRANG 17 3,497 3,243 6,740 4,713 134.8 4,262 131.4 8,975 133.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0 3,824 109.4 3,686 113.7 7,510 111.4
7316 ENREKANG 14 1,687 1,620 3,307 1,325 78.5 1,290 79.6 2,615 79.1 39 2.3 41 2.5 80 2.4 1,607 95.3 1,583 97.7 3,190 96.5
7317 LUWU 22 3,354 3,063 6,417 3,074 91.7 2,684 87.6 5,758 89.7 76 2.3 151 4.9 227 3.5 2,866 85.5 2,690 87.8 5,556 86.6
7318 TANA TORAJA 21 1,700 1,605 3,305 1,964 115.5 1,710 106.5 3,674 111.2 42 2.5 55 3.4 97 2.9 1,789 105.2 1,779 110.8 3,568 108.0
7322 LUWU UTARA 14 2,500 2,376 4,876 3,026 121.0 2,808 118.2 5,834 119.6 145 5.8 157 6.6 302 6.2 2,587 103.5 2,438 102.6 5,025 103.1
7325 LUWU TIMUR 17 2,771 2,668 5,439 2,654 95.8 2,570 96.3 5,224 96.0 3 0.1 1 0.0 4 0.1 2,501 90.3 2,513 94.2 5,014 92.2
7326 TORAJA UTARA 26 1,959 2,207 4,166 1,450 74.0 1,376 62.3 2,826 67.8 437 22.3 437 19.8 874 21.0 2,013 102.8 1,925 87.2 3,938 94.5
7371 MAKASSAR 46 13,773 13,324 27,097 13,939 101.2 13,308 99.9 27,247 100.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0 13,938 101.2 13,419 100.7 27,357 101.0
7372 PARE-PARE 7 1,331 1,295 2,626 687 51.6 664 51.3 1,351 51.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1,190 89.4 1,239 95.7 2,429 92.5
7373 PALOPO 12 1,574 1,424 2,998 1,536 97.6 1,423 99.9 2,959 98.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1,663 105.7 1,648 115.7 3,311 110.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 77,239 73,821 151,060 71,805 93.0 67,881 92.0 139,686 92.5 3,125 4.0 3,002 4.1 6,127 4.1 73,726 95.5 71,385 96.7 145,111 96.1

Sumber: Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

90 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 39 Hal.1

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB-Hib3 POLIO 4*
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 1,153 1,212 2,365 846 73.4 811 66.9 1,657 70.1 805 69.8 793 65.4 1,598 67.6
7302 BULUKUMBA 20 3,618 3,667 7,285 2,976 82.3 2,838 77.4 5,814 79.8 3,066 84.7 2,906 79.2 5,972 82.0
7303 BANTAENG 13 1,674 1,369 3,043 1,267 75.7 1,197 87.4 2,464 81.0 1,325 79.2 1,260 92.0 2,585 84.9
7304 JENEPONTO 19 4,277 4,078 8,355 2,486 58.1 2,434 59.7 4,920 58.9 2,578 60.3 2,579 63.2 5,157 61.7
7305 TAKALAR 16 2,942 2,836 5,778 2,190 74.4 2,069 73.0 4,259 73.7 2,190 74.4 2,069 73.0 4,259 73.7
7306 GOWA 26 7,110 4,754 11,864 6,058 85.2 6,059 127.5 12,117 102.1 6,081 85.5 6,084 128.0 12,165 102.5
7307 SINJAI 16 1,759 1,887 3,646 1,744 99.1 1,652 87.5 3,396 93.1 1,846 104.9 1,766 93.6 3,612 99.1
7308 MAROS 14 3,077 3,101 6,178 2,689 87.4 2,484 80.1 5,173 83.7 2,772 90.1 2,607 84.1 5,379 87.1
7309 PANGKEP 23 2,883 2,938 5,821 2,467 85.6 2,464 83.9 4,931 84.7 2,415 83.8 2,419 82.3 4,834 83.0
7310 BARRU 12 1,535 1,464 2,999 1,355 88.3 1,295 88.5 2,650 88.4 1,403 91.4 1,320 90.2 2,723 90.8
7311 BONE 38 6,427 7,016 13,443 5,305 82.5 5,261 75.0 10,566 78.6 5,109 79.5 5,126 73.1 10,235 76.1
7312 SOPPENG 17 1,233 1,208 2,441 1,353 109.7 1,229 101.7 2,582 105.8 1,333 108.1 1,209 100.1 2,542 104.1
7313 WAJO 23 2,778 2,683 5,461 2,902 104.5 2,701 100.7 5,603 102.6 2,985 107.5 2,745 102.3 5,730 104.9
7314 SIDRAP 14 2,323 2,229 4,552 2,118 91.2 2,028 91.0 4,146 91.1 2,220 95.6 2,114 94.8 4,334 95.2
7315 PINRANG 17 0 0 5,743 3,253 #DIV/0! 3,348 #DIV/0! 6,601 114.9 3,251 #DIV/0! 3,333 #DIV/0! 6,584 114.6
7316 ENREKANG 14 1,619 1,581 3,200 1,233 76.2 1,239 78.4 2,472 77.3 1,215 75.0 1,153 72.9 2,368 74.0
7317 LUWU 22 3,346 3,478 6,825 2,801 83.7 2,587 74.4 5,388 79.0 3,182 95.1 2,937 84.4 6,119 89.7
7318 TANA TORAJA 21 1,784 1,718 3,502 1,609 90.2 1,602 93.2 3,211 91.7 1,675 93.9 1,660 96.6 3,335 95.2
7322 LUWU UTARA 14 2,626 2,507 5,133 1,857 70.7 1,735 69.2 3,592 70.0 2,042 77.8 1,954 77.9 3,996 77.8
7325 LUWU TIMUR 17 2,719 2,801 5,520 2,459 90.4 2,325 83.0 4,784 86.7 2,553 93.9 2,404 85.8 4,957 89.8
7326 TORAJA UTARA 26 2,117 2,119 4,236 1,932 91.3 1,888 89.1 3,820 90.2 1,992 94.1 1,968 92.9 3,960 93.5
7371 MAKASSAR 46 14,475 13,630 28,105 13,391 92.5 13,066 95.9 26,457 94.1 13,632 94.2 13,318 97.7 26,950 95.9
7372 PARE-PARE 7 1,441 1,439 2,880 1,016 70.5 925 64.3 1,941 67.4 1,015 70.4 897 62.3 1,912 66.4
7373 PALOPO 12 1,728 1,695 3,423 1,402 81.1 1,422 83.9 2,824 82.5 1,438 83.2 1,500 88.5 2,938 85.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 74,644 71,411 151,798 66,709 89.4 64,659 90.5 131,368 86.5 68,123 91.3 66,121 92.6 134,244 88.4

Sumber: Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
*khusus untuk provinsi DIY, diisi dengan imunisasi IPV dosis ke 3
MR = measles rubella

91 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 39 Hal.2

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

7301 SELAYAR 14 1,153 1,212 2,365 910 78.9 875 72.2 1,785 75.5 907 78.7 876 72.3 1,783 75.4
7302 BULUKUMBA 20 3,618 3,667 7,285 3,236 89.4 3,058 83.4 6,294 86.4 3,176 87.8 2,998 81.8 6,174 84.7
7303 BANTAENG 13 1,674 1,369 3,043 1,434 85.7 1,350 98.6 2,784 91.5 1,411 84.3 1,337 97.7 2,748 90.3
7304 JENEPONTO 19 4,277 4,078 8,355 2,717 63.5 2,781 68.2 5,498 65.8 2,820 65.9 2,869 70.4 5,689 68.1
7305 TAKALAR 16 2,942 2,836 5,778 2,595 88.2 2,587 91.2 5,182 89.7 2,595 88.2 2,587 91.2 5,182 89.7
7306 GOWA 26 7,110 4,754 11,864 6,427 90.4 6,300 132.5 12,727 107.3 6,207 87.3 6,124 128.8 12,331 103.9
7307 SINJAI 16 1,759 1,887 3,646 1,817 103.3 1,724 91.4 3,541 97.1 1,755 99.8 1,681 89.1 3,436 94.2
7308 MAROS 14 3,077 3,101 6,178 3,276 106.5 3,052 98.4 6,328 102.4 3,263 106.0 3,051 98.4 6,314 102.2
7309 PANGKEP 23 2,883 2,938 5,821 2,649 91.9 2,525 85.9 5,174 88.9 2,635 91.4 2,527 86.0 5,162 88.7
7310 BARRU 12 1,535 1,464 2,999 1,481 96.5 1,375 93.9 2,856 95.2 1,464 95.4 1,350 92.2 2,814 93.8
7311 BONE 38 6,427 7,016 13,443 5,226 81.3 5,141 73.3 10,367 77.1 4,067 63.3 4,045 57.7 8,112 60.3
7312 SOPPENG 17 1,233 1,208 2,441 1,373 111.4 1,237 102.4 2,610 106.9 1,321 107.1 1,203 99.6 2,524 103.4
7313 WAJO 23 2,778 2,683 5,461 2,922 105.2 2,769 103.2 5,691 104.2 2,678 96.4 2,574 95.9 5,252 96.2
7314 SIDRAP 14 2,323 2,229 4,552 2,515 108.3 2,396 107.5 4,911 107.9 2,511 108.1 2,397 107.5 4,908 107.8
7315 PINRANG 17 0 0 5,743 3,430 #DIV/0! 3,388 #DIV/0! 6,818 118.7 3,420 #DIV/0! 3,386 #DIV/0! 6,806 118.5
7316 ENREKANG 14 1,619 1,581 3,200 1,487 91.8 1,299 82.2 2,786 87.1 1,483 91.6 1,257 79.5 2,740 85.6
7317 LUWU 22 3,346 3,478 6,825 3,415 102.1 3,082 88.6 6,497 95.2 3,411 101.9 3,064 88.1 6,475 94.9
7318 TANA TORAJA 21 1,784 1,718 3,502 1,763 98.8 1,618 94.2 3,381 96.5 1,746 97.9 1,611 93.8 3,357 95.9
7322 LUWU UTARA 14 2,626 2,507 5,133 2,384 90.8 2,199 87.7 4,583 89.3 2,427 92.4 2,236 89.2 4,663 90.8
7325 LUWU TIMUR 17 2,719 2,801 5,520 2,751 101.2 2,597 92.7 5,348 96.9 2,742 100.8 2,608 93.1 5,350 96.9
7326 TORAJA UTARA 26 2,117 2,119 4,236 2,233 105.5 2,190 103.4 4,423 104.4 2,208 104.3 2,173 102.5 4,381 103.4
7371 MAKASSAR 46 14,475 13,630 28,105 14,078 97.3 13,717 100.6 27,795 98.9 13,830 95.5 13,509 99.1 27,339 97.3
7372 PARE-PARE 7 1,441 1,439 2,880 1,204 83.6 1,134 78.8 2,338 81.2 1,094 75.9 1,042 72.4 2,136 74.2
7373 PALOPO 12 1,728 1,695 3,423 1,571 90.9 1,562 92.2 3,133 91.5 1,554 89.9 1,516 89.4 3,070 89.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 74,644 71,411 151,798 72,894 97.7 69,956 98.0 142,850 94.1 70,725 94.7 68,021 95.3 138,746 91.4

Sumber: Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
*khusus untuk provinsi DIY, diisi dengan imunisasi IPV dosis ke 3
MR = measles rubella

92 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 1,331 1,287 2,618 389 29.2 392 30.5 781 29.8 393 29.5 361 28.0 754 28.8
7302 BULUKUMBA 20 3,528 3,366 6,894 2,129 60.3 2,109 62.7 4,238 61.5 2,131 60.4 2,118 62.9 4,249 61.6
7303 BANTAENG 13 1,431 1,480 2,911 916 64.0 832 56.2 1,748 60.0 1,030 72.0 1,014 68.5 2,044 70.2
7304 JENEPONTO 19 3,342 3,216 6,558 1,855 55.5 1,810 56.3 3,665 55.9 1,926 57.6 1,898 59.0 3,824 58.3
7305 TAKALAR 16 2,835 2,630 5,465 1,370 48.3 1,276 48.5 2,646 48.4 1,394 49.2 1,350 51.3 2,744 50.2
7306 GOWA 26 7,517 6,956 14,473 4,318 57.4 4,285 61.6 8,603 59.4 4,461 59.3 4,414 63.5 8,875 61.3
7307 SINJAI 16 2,115 1,984 4,099 1,185 56.0 1,186 59.8 2,371 57.8 1,817 85.9 1,724 86.9 3,541 86.4
7308 MAROS 14 3,648 3,604 7,252 2,026 55.5 2,010 55.8 4,036 55.7 2,015 55.2 1,997 55.4 4,012 55.3
7309 PANGKEP 23 3,095 2,940 6,035 2,337 75.5 2,165 73.6 4,502 74.6 2,264 73.2 2,246 76.4 4,510 74.7
7310 BARRU 12 1,514 1,453 2,967 1,042 68.8 958 65.9 2,000 67.4 919 60.7 918 63.2 1,837 61.9
7311 BONE 38 6,379 5,894 12,273 3,996 62.6 4,112 69.8 8,108 66.1 3,767 59.1 3,840 65.2 7,607 62.0
7312 SOPPENG 17 1,496 1,435 2,931 1,134 75.8 1,073 74.8 2,207 75.3 993 66.4 936 65.2 1,929 65.8
7313 WAJO 23 3,255 3,149 6,404 2,647 81.3 2,485 78.9 5,132 80.1 2,638 81.0 2,491 79.1 5,129 80.1
7314 SIDRAP 14 2,722 2,537 5,259 1,881 69.1 1,705 67.2 3,586 68.2 1,793 65.9 1,624 64.0 3,417 65.0
7315 PINRANG 17 3,478 3,313 6,791 2,653 76.3 2,627 79.3 5,280 77.7 2,553 73.4 2,542 76.7 5,095 75.0
7316 ENREKANG 14 2,255 2,127 4,382 1,191 52.8 1,159 54.5 2,350 53.6 1,068 47.4 1,017 47.8 2,085 47.6
7317 LUWU 22 3,786 3,680 7,466 2,599 68.6 2,432 66.1 5,031 67.4 2,287 60.4 2,143 58.2 4,430 59.3
7318 TANA TORAJA 21 2,393 2,256 4,649 1,574 65.8 1,385 61.4 2,959 63.6 1,630 68.1 1,449 64.2 3,079 66.2
7322 LUWU UTARA 14 3,008 2,904 5,912 1,040 34.6 996 34.3 2,036 34.4 1,269 42.2 1,243 42.8 2,512 42.5
7325 LUWU TIMUR 17 3,484 3,285 6,769 2,396 68.8 2,229 67.9 4,625 68.3 2,460 70.6 2,263 68.9 4,723 69.8
7326 TORAJA UTARA 26 2,439 2,415 4,854 1,901 77.9 1,721 71.3 3,622 74.6 1,910 78.3 1,793 74.2 3,703 76.3
7371 MAKASSAR 46 14,905 14,696 29,601 17,114 114.8 12,822 87.2 29,936 101.1 14,293 95.9 13,681 93.1 27,974 94.5
7372 PARE-PARE 7 1,437 1,354 2,791 828 57.6 775 57.2 1,603 57.4 732 50.9 712 52.6 1,444 51.7
7373 PALOPO 12 2,023 1,959 3,982 1,287 63.6 1,217 62.1 2,504 62.9 1,182 58.4 1,164 59.4 2,346 58.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 83,416 79,920 163,336 59,808 71.7 53,761 67.3 113,569 69.5 56,925 68.2 54,938 68.7 111,863 68.5

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

93 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 41

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 2,345 1,928 82.2 7,759 6,672 86.0 10,104 8,600 85.1
7302 BULUKUMBA 20 6,715 6,420 95.6 19,389 17,299 89.2 26,104 23,719 90.9
7303 BANTAENG 13 3,079 2,886 93.7 11,392 10,596 93.0 14,471 13,482 93.2
7304 JENEPONTO 19 3,636 2,990 82.2 11,657 10,415 89.3 15,293 13,405 87.7
7305 TAKALAR 16 6,088 5,745 94.4 19,761 18,905 95.7 25,849 24,650 95.4
7306 GOWA 26 12,488 11,430 91.5 39,988 37,047 92.6 52,476 48,477 92.4
7307 SINJAI 16 3,643 3,469 95.2 14,696 13,932 94.8 18,339 17,401 94.9
7308 MAROS 14 7,627 7,223 94.7 23,372 21,774 93.2 30,999 28,997 93.5
7309 PANGKEP 23 5,438 4,666 85.8 20,571 18,221 88.6 26,009 22,887 88.0
7310 BARRU 12 3,206 3,191 99.5 10,403 10,081 96.9 13,609 13,272 97.5
7311 BONE 38 14,761 14,149 95.9 41,586 39,814 95.7 56,347 53,963 95.8
7312 SOPPENG 17 2,784 2,782 99.9 10,268 9,796 95.4 13,052 12,578 96.4
7313 WAJO 23 6,361 5,771 90.7 21,125 18,510 87.6 27,486 24,281 88.3
7314 SIDRAP 14 5,642 5,407 95.8 19,850 19,850 100.0 25,492 25,257 99.1
7315 PINRANG 17 7,233 6,758 93.4 27,314 26,461 96.9 34,547 33,219 96.2
7316 ENREKANG 14 3,631 3,366 92.7 11,686 10,930 93.5 15,317 14,296 93.3
7317 LUWU 22 6,224 5,678 91.2 21,718 19,882 91.5 27,942 25,560 91.5
7318 TANA TORAJA 21 3,675 2,930 79.7 18,015 14,534 80.7 21,690 17,464 80.5
7322 LUWU UTARA 14 5,408 5,334 98.6 19,594 18,990 96.9 25,002 24,324 97.3
7325 LUWU TIMUR 17 5,505 5,340 97.0 18,268 17,527 95.9 23,773 22,867 96.2
7326 TORAJA UTARA 26 4,259 3,983 93.5 14,294 11,961 83.7 18,553 15,944 85.9
7371 MAKASSAR 46 17,330 15,574 89.9 55,510 51,804 93.3 72,840 67,378 92.5
7372 PARE-PARE 7 2,102 1,677 79.8 6,884 5,483 79.6 8,986 7,160 79.7
7373 PALOPO 12 2,997 2,859 95.4 8,679 8,812 101.5 11,676 11,671 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 142,177 131,556 92.5 473,779 439,296 92.7 615,956 570,852 92.7

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus.
Untuk perhitungan anak balita 12-59 bulan yang mendapat vitamin A menggunakan data bulan Agustus.

94 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 42

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH BALITA PELAYANAN KESEHATAN BALITA*


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS USIA 12-59 BULAN L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 5,219 5,534 10,753 3,208 61.5 2,952 53.3 6,160 57.3
7302 BULUKUMBA 20 15,644 15,778 31,422 10,571 67.6 10,724 68.0 21,295 67.8
7303 BANTAENG 13 5,838 4,778 10,616 5,838 100.0 4,778 100.0 10,616 100.0
7304 JENEPONTO 19 14,351 14,330 28,681 11,504 80.2 11,308 78.9 22,812 79.5
7305 TAKALAR 16 16,117 15,558 31,675 8,113 50.3 6,595 42.4 14,708 46.4
7306 GOWA 26 29,370 19,597 48,967 19,134 65.1 15,559 79.4 34,693 70.8
7307 SINJAI 16 13,279 14,202 27,481 5,683 42.8 5,215 36.7 10,898 39.7
7308 MAROS 14 12,032 11,856 23,888 12,667 105.3 12,287 103.6 24,954 104.5
7309 PANGKEP 23 15,215 12,291 27,506 11,574 76.1 11,545 93.9 23,119 84.1
7310 BARRU 12 0 0 11,219 5,007 #DIV/0! 4,614 #DIV/0! 9,621 85.8
7311 BONE 38 47,014 51,370 98,384 30,656 65.2 30,764 59.9 61,420 62.4
7312 SOPPENG 17 6,669 6,572 13,241 5,013 75.2 4,833 73.5 9,846 74.4
7313 WAJO 23 10,838 10,631 21,469 8,717 80.4 8,636 81.2 17,353 80.8
7314 SIDRAP 14 11,366 10,900 22,266 9,537 83.9 9,169 84.1 18,706 84.0
7315 PINRANG 17 0 0 30,437 21,757 #DIV/0! 22,133 #DIV/0! 43,890 144.2
7316 ENREKANG 14 7,950 7,557 15,507 5,050 63.5 4,806 63.6 9,856 63.6
7317 LUWU 22 12,217 12,409 24,626 10,582 86.6 10,399 83.8 20,981 85.2
7318 TANA TORAJA 21 11,931 10,250 22,181 6,174 51.7 5,332 52.0 11,506 51.9
7322 LUWU UTARA 14 11,399 10,297 21,696 4,606 40.4 4,738 46.0 9,344 43.1
7325 LUWU TIMUR 17 12,090 11,639 23,729 12,508 103.5 9,834 84.5 22,342 94.2
7326 TORAJA UTARA 26 11,184 11,301 22,485 9,614 86.0 8,397 74.3 18,011 80.1
7371 MAKASSAR 46 70,157 68,770 138,927 56,965 81.2 53,855 78.3 110,820 79.8
7372 PARE-PARE 7 7,439 7,480 14,919 6,430 86.4 6,638 88.7 13,068 87.6
7373 PALOPO 12 4,466 4,441 8,907 3,797 85.0 3,717 83.7 7,514 84.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 351,785 337,541 730,982 284,705 80.9 268,828 80 553,533 75.7

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan: *cakupan pelayanan kesehatan balita sama dengan indikator SPM "cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar"
Pelayanan kesehatan balita = Balita usia 12-23 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar + Balita usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
+ Balita usia 36-59 bulan mendapakan pelayanan sesuai standar

95 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 43

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BALITA
DITIMBANG
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH SASARAN BALITA (S)
JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 4,815 4,823 9,638 3,852 3,848 7,700 80.0 79.8 79.9
7302 BULUKUMBA 20 12,611 12,760 25,371 8,449 9,321 17,770 67.0 73.0 70.0
7303 BANTAENG 13 6,890 7,170 14,060 5,825 6,063 11,888 84.5 84.6 84.6
7304 JENEPONTO 19 14,123 13,946 28,069 11,820 11,690 23,510 83.7 83.8 83.8
7305 TAKALAR 16 14,680 12,918 27,598 5,936 5,235 11,171 40.4 40.5 40.5
7306 GOWA 26 22,992 28,105 51,097 16,383 20,015 36,398 71.3 71.2 71.2
7307 SINJAI 16 15,516 16,497 32,013 7,301 6,777 14,078 47.1 41.1 44.0
7308 MAROS 14 14,460 14,900 29,360 10,683 10,560 21,243 73.9 70.9 72.4
7309 PANGKEP 23 13,616 12,135 25,751 8,238 7,457 15,695 60.5 61.5 60.9
7310 BARRU 12 0 0 13,160 0 0 10,714 #DIV/0! #DIV/0! 81.4
7311 BONE 38 28,196 27,078 55,274 17,956 17,630 35,586 63.7 65.1 64.4
7312 SOPPENG 17 6,982 5,965 12,947 5,638 4,833 10,471 80.8 81.0 80.9
7313 WAJO 23 13,538 11,737 25,275 9,292 7,485 16,777 68.6 63.8 66.4
7314 SIDRAP 14 10,915 14,135 25,050 8,242 10,126 18,368 75.5 71.6 73.3
7315 PINRANG 17 0 0 32,974 0 0 27,074 #DIV/0! #DIV/0! 82.1
7316 ENREKANG 14 7,950 7,557 15,507 6,144 5,863 12,007 77.3 77.6 77.4
7317 LUWU 22 16,496 16,631 33,127 9,841 10,042 19,883 59.7 60.4 60.0
7318 TANA TORAJA 21 11,931 10,250 22,181 6,174 5,332 11,506 51.7 52.0 51.9
7322 LUWU UTARA 14 11,399 10,297 21,696 7,828 7,221 15,049 68.7 70.1 69.4
7325 LUWU TIMUR 17 12,508 11,892 24,400 10,178 9,740 19,918 81.4 81.9 81.6
7326 TORAJA UTARA 26 11,184 11,301 22,485 9,614 8,397 18,011 86.0 74.3 80.1
7371 MAKASSAR 46 43,185 44,489 87,674 31,675 32,124 63,799 73.3 72.2 72.8
7372 PARE-PARE 7 4,778 3,901 8,679 3,160 2,545 5,705 66.1 65.2 65.7
7373 PALOPO 12 9,069 9,048 18,117 0 0 8,907 0.0 0.0 49.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 307,834 307,535 661,503 204,229 202,304 453,228 66.3 65.8 68.5

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

96 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 44

STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH BALITA JUMLAH BALITA


BALITA GIZI KURANG (BB/U) BALITA PENDEK (TB/U) JUMLAH BALITA BALITA KURUS (BB/TB)
0-59 BULAN 0-59 BULAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS 0-59 BULAN
YANG YANG DIUKUR
JUMLAH % JUMLAH % YANG DIUKUR JUMLAH %
DITIMBANG TINGGI BADAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 7,700 937 12.2 8663 1079 12.5 7904 485 6.1
7302 BULUKUMBA 20 17,770 1136 6.4 18932 1299 6.9 21065 658 3.1
7303 BANTAENG 13 11,888 865 7.3 12773 1163 9.1 12682 260 2.1
7304 JENEPONTO 19 23,510 1812 7.7 25349 2500 9.9 27174 1019 3.7
7305 TAKALAR 16 11,171 1730 15.5 12932 2137 16.5 24381 757 3.1
7306 GOWA 26 36,398 2325 6.4 38755 1951 5.0 49654 1340 2.7
7307 SINJAI 16 14,078 1185 8.4 15287 1094 7.2 16777 560 3.3
7308 MAROS 14 21,243 2068 9.7 23335 2242 9.6 30669 1227 4.0
7309 PANGKEP 23 15,695 2194 14.0 17926 2179 12.2 22673 1107 4.9
7310 BARRU 12 10,714 652 6.1 11384 768 6.7 11586 430 3.7
7311 BONE 38 35,586 2049 5.8 37679 2562 6.8 46046 955 2.1
7312 SOPPENG 17 10,471 1002 9.6 11500 1263 11.0 12224 444 3.6
7313 WAJO 23 16,777 720 4.3 17524 734 4.2 22541 526 2.3
7314 SIDRAP 14 18,368 1041 5.7 19429 1616 8.3 27278 363 1.3
7315 PINRANG 17 27,074 1682 6.2 28779 2001 7.0 32624 874 2.7
7316 ENREKANG 14 12,007 1246 10.4 13277 2402 18.1 14375 211 1.5
7317 LUWU 22 19,883 1271 6.4 21182 2124 10.0 25652 544 2.1
7318 TANA TORAJA 21 11,506 1181 10.3 12718 2194 17.3 17944 419 2.3
7322 LUWU UTARA 14 15,049 1684 11.2 16758 2010 12.0 20328 1304 6.4
7325 LUWU TIMUR 17 19,918 631 3.2 20569 651 3.2 22507 348 1.5
7326 TORAJA UTARA 26 18,011 869 4.8 18911 1903 10.1 18015 621 3.4
7371 MAKASSAR 46 63,799 2687 4.2 66536 3181 4.8 75128 2303 3.1
7372 PARE-PARE 7 5,705 799 14.0 6525 777 11.9 5833 299 5.1
7373 PALOPO 12 8,907 695 7.8 9622 326 3.4 10406 433 4.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 453,228 32,461 7.2 486,347 40,156 8.9 575,466 17,487 3.9

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021

97 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 45

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA SERTA USIA PENDIDIKAN DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PESERTA DIDIK SEKOLAH SEKOLAH


USIA PENDIDIKAN DASAR*
KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT
PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN %
DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
7301 SELAYAR 14 3,995 1,234 30.9 2,342 1,346 57.5 1,649 1,327 80.5 0.0 0.0 #DIV/0! 155 100 64.5 64 34 53.1 21 17 81.0
7302 BULUKUMBA 20 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0.0 0.0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7303 BANTAENG 13 3,553 2,585 72.8 46,662 2,894 6.2 3,298 1,817 55.1 37,279.0 14,964.0 40.1 173 161 93.1 74 70 94.6 46 46 100.0
7304 JENEPONTO 19 6,463 4,659 72.1 6,464 5,124 79.3 5,556 3,613 65.0 12,927.0 9,783.0 75.7 307 307 100.0 123 123 100.0 67 67 100.0
7305 TAKALAR 16 10,014 7,572 75.6 6,498 3,867 59.5 5,920 3,295 55.7 47,175.0 42,114.0 89.3 256 256 100.0 63 60 95.2 46 44 95.7
7306 GOWA 26 14,863 9,920 66.7 11,429 4,713 41.2 4,435 2,601 58.6 56,778.0 39,922.0 70.3 481 313 65.1 147 60 40.8 61 39 63.9
7307 SINJAI 16 4,326 3,458 79.9 4,257 2,877 67.6 3,164 2,179 68.9 8,619.0 6,335.0 73.5 278 277 99.6 86 82 95.3 60 54 90.0
7308 MAROS 14 6,563 3,329 50.7 6,563 3,329 50.7 1,849 275 14.9 0.0 0.0 #DIV/0! 275 161 58.5 116 33 28.4 81 13 16.0
7309 PANGKEP 23 5,762 3,379 58.6 4,714 2,860 60.7 4,141 2,331 56.3 37,953.0 28,650.0 75.5 4,200 3,288 78.3 1,178 1,122 95.2 780 750 96.2
7310 BARRU 12 2,952 455 15.4 1,651 240 14.5 812 0 0.0 162.0 151.0 93.2 60 7 11.7 15 2 13.3 4 0 0.0
7311 BONE 38 13,536 13,536 100.0 11,082 11,082 100.0 11,315 11,315 100.0 113,553.0 113,553.0 100.0 76,731 76,731 100.0 35,821 35,821 100.0 30,913 30,913 100.0
7312 SOPPENG 17 3,162 2,926 92.5 3,201 2,711 84.7 3,210 2,253 70.2 0.0 0.0 #DIV/0! 276.0 276.0 100.0 72 72 100.0 33 33 100.0
7313 WAJO 23 6,428 6,387 99.4 5,186 5,086 98.1 226 0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 422 422 100.0 110 110 100.0 3 0 0.0
7314 SIDRAP 14 27,541 27,737 100.7 13,633 13,195 96.8 3,703 550 14.9 41,174.0 40,932.0 99.4 242 242 100.0 45 45 100.0 41 41 100.0
7315 PINRANG 17 352 352 100.0 58 58 100.0 0 0 #DIV/0! 0.0 0.0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7316 ENREKANG 14 4,649 4,361 93.8 4,239 2,682 63.3 3,192 2,236 70.1 12,080.0 9,333.0 77.3 244 215 88.1 78 63 80.8 39 29 74.4
7317 LUWU 22 6,640 5,356 80.7 6,733 3,734 55.5 13,373 9,090 68.0 13,373.0 9,090.0 68.0 314 307 97.8 132 103 78.0 68 22 32.4
7318 TANA TORAJA 21 4,974 4,813 96.8 4,592 4,489 97.8 4,337 4,020 92.7 0.0 0.0 #DIV/0! 242 144 59.5 87 54 62.1 43 33 76.7
7322 LUWU UTARA 14 5,162 5,162 100.0 4,584 4,584 100.0 4,310 4,310 100.0 14,056.0 14,056.0 100.0 283 283 100.0 124 124 100.0 43 43 100.0
7325 LUWU TIMUR 17 5,562 4,670 84.0 4,877 3,706 76.0 4,757 3,557 74.8 15,196.0 11,933.0 78.5 202 202 100.0 62 62 100.0 33 33 100.0
7326 TORAJA UTARA 26 6,745 4,429 65.7 6,215 5,018 80.7 5,981 4,200 70.2 0.0 0.0 #DIV/0! 196 192 98.0 82 79 96.3 35 34 97.1
7371 MAKASSAR 46 25,645 21,746 84.8 23,692 19,345 81.7 22,417 16,169 72.1 157,722.0 131,616.0 83.4 1,853 521 28.1 907 251 27.7 729 202 27.7
7372 PARE-PARE 7 2,660 2,585 97.2 2,497 2,454 98.3 2,875 2,482 86.3 24,023.0 23,527.0 97.9 105 105 100.0 34 34 100.0 32 32 100.0
7373 PALOPO 12 3,301 2,683 81.3 3,222 2,632 81.7 2,156 1,531 71.0 0.0 0.0 #DIV/0! 85 85 100.0 32 32 100.0 37 37 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 174,848 143,334 82.0 184,391 108,026 58.6 112,676 79,151 70.2 592,070 495,959 83.8 87,380 84,595 96.8 39,452 38,436 97.4 33,215 32,482 97.8

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2021
Keterangan :
* merupakan indikator SPM "Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar"

98 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 46

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TUMPATAN GIGI PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
% KASUS DIRUJUK
TETAP TETAP PENCABUTAN GIGI DIRUJUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 1 202 0.0 21 21 1.0
7302 BULUKUMBA 20 42 1,920 0.0 8,262 319 0.0
7303 BANTAENG 13 0 752 0.0 602 14 0.0
7304 JENEPONTO 19 27 2,355 0.0 9,412 218 0.0
7305 TAKALAR 16 737 2,248 0.3 10,151 388 0.0
7306 GOWA 26 130 560 0.2 13,996 786 0.1
7307 SINJAI 16 142 2,259 0.1 9,519 504 0.1
7308 MAROS 14 91 119 0.8 1,742 104 0.1
7309 PANGKEP 23 461 1,878 0.2 11,569 426 0.0
7310 BARRU 12 0 652 0.0 10,461 761 0.1
7311 BONE 38 310 1,304 0.2 15,917 1,142 0.1
7312 SOPPENG 17 436 450 1.0 6,529 470 0.1
7313 WAJO 23 186 1,350 0.1 8,450 574 0.1
7314 SIDRAP 14 69 820 0.1 4,952 510 0.1
7315 PINRANG 17 730 491 1.5 461 345 0.7
7316 ENREKANG 14 318 1,564 0.2 8,727 161 0.0
7317 LUWU 22 323 3,620 0.1 8,982 1,551 0.2
7318 TANA TORAJA 21 359 797 0.5 591 0 0.0
7322 LUWU UTARA 14 77 938 0.1 6,131 605 0.1
7325 LUWU TIMUR 17 35 1,533 0.0 15,370 2,282 0.1
7326 TORAJA UTARA 26 264 135 2.0 4,549 180 0.0
7371 MAKASSAR 46 764 1,809 0.4 18,453 5,637 0.3
7372 PARE-PARE 7 82 686 0.1 0 0 #DIV/0!
7373 PALOPO 12 407 1,776 0.2 12,398 2,201 0.2

JUMLAH (KAB/ KOTA) 5,991 30,218 0.2 187,245 19,199 0.1

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehata Tradisional Dinkes Prov Sulsel Tahun 2021
Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas

99 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 47

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)

KABUPATEN/K JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
OTA % %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

7301 SELAYAR 14 156 30 19.2 42 26.9 3,318 1,915 5,233 533 16.1 417 21.8 950 18.2 326 242 568 233 71.5 152 62.8 385 67.8

7302 BULUKUMBA 20 376 0 0.0 0 0.0 15,708 16,866 32,574 1,555 9.9 1,432 8.5 2,987 9.2 313 386 699 0 0.0 0 0.0 0 0.0

7303 BANTAENG 13 173 0 0.0 76 43.9 5,265 5,312 10,577 3,167 60.2 3,447 64.9 6,614 62.5 922 981 1,903 458 49.7 472 48.1 930 48.9

7304 JENEPONTO 19 324 59 18.2 303 93.5 20,044 19,311 39,355 1,497 7.5 1,659 8.6 3,156 8.0 12,137 1,946 14,083 5,339 44.0 1,190 61.2 6,529 46.4

7305 TAKALAR 16 256 205 80.1 256 100.0 15,273 14,407 29,680 5,574 36.5 5,555 38.6 11,129 37.5 3,682 3,558 7,240 1,413 38.4 1,664 46.8 3,077 42.5

7306 GOWA 26 534 67 12.5 248 46.4 35,864 36,355 72,219 8,449 23.6 8,184 22.5 16,633 23.0 3,774 3,981 7,755 2,142 56.8 2,579 64.8 4,721 60.9

7307 SINJAI 16 277 0 0.0 277 100.0 7,743 7,202 14,945 4,450 57.5 4,307 59.8 8,757 58.6 1,277 1,226 2,503 673 52.7 909 74.1 1,582 63.2

7308 MAROS 14 274 0 0.0 0 0.0 10,061 8,939 19,000 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

7309 PANGKEP 23 312 92 29.5 272 87.2 16,262 15,790 32,052 5,514 33.9 5,738 36.3 11,252 35.1 2,401 2,281 4,682 1,238 51.6 1,233 54.1 2,471 52.8

7310 BARRU 12 227 0 0.0 227 100.0 9,475 8,986 18,461 1,725 18.2 1,123 12.5 2,848 15.4 537 494 1,031 474 88.3 439 88.9 913 88.6

7311 BONE 38 731 353 48.3 511 69.9 33,813 32,713 66,526 33,813 100.0 32,713 100.0 66,526 100.0 0 0 0 33,813 #DIV/0! 32,713 #DIV/0! 66,526 #DIV/0!

7312 SOPPENG 17 276 49 17.8 204 73.9 8,835 8,291 17,126 4,843 54.8 4,539 54.7 9,382 54.8 1,090 1,064 2,154 533 48.9 622 58.5 1,155 53.6

7313 WAJO 23 441 244 55.3 416 94.3 17,708 18,200 35,908 12,016 67.9 12,631 69.4 24,647 68.6 7,258 7,921 15,179 3,389 46.7 4,451 56.2 7,840 51.7

7314 SIDRAP 14 244 0 0.0 244 100.0 11,958 11,631 23,589 7,552 63.2 8,011 68.9 15,563 66.0 1,903 2,209 4,112 485 25.5 649 29.4 1,134 27.6

7315 PINRANG 17 352 0 0.0 352 100.0 1,667 1,681 3,348 130 7.8 155 9.2 285 8.5 51 61 112 43 84.3 45 73.8 88 78.6

7316 ENREKANG 14 245 0 0.0 245 100.0 10,706 9,958 20,664 1,091 10.2 945 9.5 2,036 9.9 962 972 1,934 240 24.9 242 24.9 482 24.9

7317 LUWU 22 305 147 48.2 257 84.3 8,326 16,648 24,974 3,931 47.2 3,711 22.3 7,642 30.6 1,821 2,000 3,821 541 29.7 822 41.1 1,363 35.7

7318 TANA TORAJA 21 242 0 0.0 242 100.0 0 0 4,974 444 #DIV/0! 424 #DIV/0! 868 17.5 444 424 868 325 73.2 312 73.6 637 73.4

7322 LUWU UTARA 14 270 59 21.9 135 50.0 4,137 3,948 8,085 1,407 34.0 1,353 34.3 2,760 34.1 655 788 1,443 448 68.4 452 57.4 900 62.4

7325 LUWU TIMUR 17 180 32 17.8 152 84.4 12,045 11,367 23,412 3,626 30.1 3,757 33.1 7,383 31.5 1,524 1,570 3,094 1,010 66.3 1,148 73.1 2,158 69.7

7326 TORAJA UTARA 26 185 99 53.5 148 80.0 13,134 13,267 26,401 9,958 75.8 9,174 69.1 19,132 72.5 3,325 0 3,151 1,309 39.4 1,389 #DIV/0! 2,698 85.6

7371 MAKASSAR 46 550 0 0.0 548 99.6 72,336 71,781 144,117 994 1.4 1,112 1.5 2,106 1.5 454 554 1,008 385 84.8 519 93.7 904 89.7

7372 PARE-PARE 7 82 82 100.0 82 100.0 2,368 2,724 5,092 156 6.6 151 5.5 307 6.0 19 20 39 19 100.0 20 100.0 39 100.0

7373 PALOPO 12 85 0 0.0 85 100.0 2,752 2,811 5,563 0 0.0 0 0.0 0 0.0 988 985 1,973 520 52.6 512 52.0 1,032 52.3

JUMLAH (KAB/ KOTA) 7,097 1,518 21.4 5,322 75.0 338,798 340,103 683,875 112,425 33.2 110,538 32.5 222,963 32.6 45,863 33,663 79,352 55,030 120.0 52,534 156.1 107,564 135.6

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinkes Provinsi Sulsel Tahun 2021

100 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 48

PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN


MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR BERISIKO
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 35,905 39,763 75,668 52,526 146 60,766 153 113,292 150 3,356 6 7,713 13 11,069 10

7302 BULUKUMBA 20 - - 247,071 - #DIV/0! - #DIV/0! 9,029.00 4 - #DIV/0! - #DIV/0! 3,598 40

7303 BANTAENG 13 65,637 66,579 132,216 31,381 48 46,123 69 77,504 59 4,729 15 9,199 20 13,928 18

7304 JENEPONTO 19 121,491 129,353 250,844 35,046 29 119,292 92 154,338 62 4,227 12 14,895 12 19,122 12

7305 TAKALAR 16 91,294 97,937 189,231 31,358 34 67,104 69 98,462 52 3,302 11 8,555 13 11,857 12

7306 GOWA 26 205,416 222,530 427,946 122,344 60 137,963 62 260,307 61 49,817 41 91,313 66 141,130 54

7307 SINJAI 16 71,268 75,146 146,414 16,318 23 42,399 56 58,717 40 6,749 41 26,509 63 33,258 57

7308 MAROS 14 174,974 182,346 357,320 34,239 20 52,572 29 86,811 24 8,143 24 13,473 26 21,616 25

7309 PANGKEP 23 99,124 104,829 203,953 52,167 53 73,403 70 125,570 62 13,853 27 21,638 29 35,491 28

7310 BARRU 12 57,155 59,984 117,139 1,111 2 1,720 3 2,831 2 - - - - - -

7311 BONE 38 209,286 238,897 448,183 93,865 45 141,877 59 235,742 53 19,362 21 30,492 21 49,854 21

7312 SOPPENG 17 - - 148,164 33,262 #DIV/0! 47,718 #DIV/0! 80,980 55 - - - - 14,777 18

7313 WAJO 23 122,498 135,934 258,432 69,033 56 117,399 86 186,432 72 16,306 24 28,050 24 44,356 24

7314 SIDRAP 14 95,296 99,464 194,760 - - - - 150,880 77 11,171 #DIV/0! 20,414 #DIV/0! 31,585 21

7315 PINRANG 17 - - 478,000 - #DIV/0! - #DIV/0! 24,074 5 - #DIV/0! - #DIV/0! 40,557 168

7316 ENREKANG 14 67,692 77,860 145,552 45,704 68 55,644 71 101,348 70 3,762 8 6,099 11 9,861 10

7317 LUWU 22 105,084 123,157 228,241 65,707 63 93,437 76 159,144 70 15,360 23 26,007 28 41,367 26

7318 TANA TORAJA 21 75,184 83,553 158,737 1,107 1 3,259 4 4,366 3 308 28 827 25 1,135 26

7322 LUWU UTARA 14 93,936 93,767 187,703 17,181 18 48,395 52 65,576 35 3,897 23 9,287 19 13,184 20

7325 LUWU TIMUR 17 - - 192,442 31,770 #DIV/0! 45,220 #DIV/0! 76,990 40 - - - - 12,550 16

7326 TORAJA UTARA 26 32,216 38,786 71,002 13,258 41 24,728 64 37,986 53 3,797 29 4,925 20 8,722 23

7371 MAKASSAR 46 - - 795,806 318,645 #DIV/0! 294,130 #DIV/0! 612,775 77 130,088 41 170,356 58 300,444 49

7372 PARE-PARE 7 49,091 49,933 99,024 1,168 2 3,439 7 4,607 5 458 39 1,901 55 2,359 51

7373 PALOPO 12 60,341 59,759 120,100 60,341 100 59,759 100 120,100 100 - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,832,888 1,979,577 5,673,948 1,127,531 61.5 1,536,347 77.6 2,663,878 46.9 298,685 26.5 491,653 32.0 861,820 32.4

Sumber: Seksi Kesga Dinkes Provinsi Sulsel Tahun 2021

101 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

USIA LANJUT (60TAHUN+)


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 7,194 9,364 16,558 4,048 56.3 5,345 57.1 9,393 56.7
7302 BULUKUMBA 20 16,468 18,118 34,586 7,283 44.2 7,279 40.2 14,562 42.1
7303 BANTAENG 13 8,732 10,868 19,600 5,605 64.2 5,821 53.6 11,426 58.3
7304 JENEPONTO 19 15,902 20,708 36,610 10,990 69.1 15,778 76.2 26,768 73.1
7305 TAKALAR 16 11,260 12,498 23,758 5,871 52.1 8,384 67.1 14,255 60.0
7306 GOWA 26 28,614 31,281 59,895 16,812 58.8 24,211 77.4 41,023 68.5
7307 SINJAI 16 9,973 11,296 21,269 5,921 59.4 8,702 77.0 14,623 68.8
7308 MAROS 14 16,063 20,138 36,201 11,210 69.8 16,497 81.9 27,707 76.5
7309 PANGKEP 23 12,905 16,532 29,437 5,687 44.1 7,699 46.6 13,386 45.5
7310 BARRU 12 4,653 5,846 10,499 3,340 71.8 4,981 85.2 8,321 79.3
7311 BONE 38 30,965 37,374 68,339 26,931 87.0 34,607 92.6 61,538 90.0
7312 SOPPENG 17 18,636 23,825 42,461 9,102 48.8 11,215 47.1 20,317 47.8
7313 WAJO 23 24,669 30,724 55,393 17,973 72.9 24,221 78.8 42,194 76.2
7314 SIDRAP 14 18,000 22,217 40,217 8,055 44.8 12,848 57.8 20,903 52.0
7315 PINRANG 17 17,080 18,677 35,757 15,896 93.1 17,734 95.0 33,630 94.1
7316 ENREKANG 14 7,845 7,586 15,431 3,688 47.0 4,688 61.8 8,376 54.3
7317 LUWU 22 13,765 16,015 29,780 5,886 42.8 7,948 49.6 13,834 46.5
7318 TANA TORAJA 21 6,108 6,337 12,445 2,369 38.8 4,139 65.3 6,508 52.3
7322 LUWU UTARA 14 12,594 12,963 25,557 9,839 78.1 11,277 87.0 21,116 82.6
7325 LUWU TIMUR 17 8,861 8,573 17,434 6,841 77.2 7,815 91.2 14,656 84.1
7326 TORAJA UTARA 26 15,974 17,320 33,294 3,341 20.9 6,939 40.1 10,280 30.9
7371 MAKASSAR 46 68,070 69,336 137,406 44,775 65.8 50,022 72.1 94,797 69.0
7372 PARE-PARE 7 5,353 6,808 12,161 3,948 73.8 6,058 89.0 10,006 82.3
7373 PALOPO 12 6,716 8,498 15,214 3,498 52.1 5,631 66.3 9,129 60.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 386,400 442,902 829,302 238,909 61.8 309,839 70.0 548,748 66.2

Sumber: Seksi Kesga Dinkes Provinsi Sulsel Tahun 2021

102 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 50

PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO KECAMATAN KABUPATEN/KOTA MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 13 14 3 9 8 8
7302 BULUKUMBA 20 20 20 20 20 5 5
7303 BANTAENG 13 13 13 13 13 13 13
7304 JENEPONTO 19 19 19 3 19 19 19
7305 TAKALAR 16 17 17 17 17 17 17
7306 GOWA 26 26 26 26 26 26 26
7307 SINJAI 16 16 16 16 16 16 16
7308 MAROS 14 14 14 7 11 6 6
7309 PANGKEP 23 23 23 0 0 0 0
7310 BARRU 12 11 12 11 12 11 11
7311 BONE 38 38 38 11 13 13 12
7312 SOPPENG 17 17 17 17 17 17 17
7313 WAJO 23 23 23 23 23 23 23
7314 SIDRAP 14 14 14 14 14 14 14
7315 PINRANG 17 17 17 13 15 13 10
7316 ENREKANG 14 14 14 4 14 14 14
7317 LUWU 22 22 22 0 22 8 8
7318 TANA TORAJA 21 22 22 22 22 22 22
7322 LUWU UTARA 14 16 16 16 16 16 16
7325 LUWU TIMUR 17 17 17 17 17 17 17
7326 TORAJA UTARA 26 28 28 28 28 28 28
7371 MAKASSAR 46 47 47 47 47 47 47
7372 PARE-PARE 7 8 8 8 8 8 8
7373 PALOPO 12 12 12 12 12 12 12

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 0 0 0 0 0 0
PERSENTASE 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Sumber: Seksi Kesga Dinkes Provinsi Sulsel Tahun 2021


catatan: diisi dengan tanda "V"

103 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 51

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH TERDUGA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS
TUBERKULOSIS YANG KASUS
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MENDAPATKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TUBERKULOSIS
LAKI-LAKI +
PELAYANAN SESUAI ANAK 0-14 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % PEREMPUAN
STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7301 SELAYAR 14 949 134 61.5 84 38.5 218 2


7302 BULUKUMBA 20 1,230 309 58.4 220 41.6 529 9
7303 BANTAENG 13 1,309 170 53.8 146 46.2 316 7
7304 JENEPONTO 19 1,352 317 57.1 238 42.9 555 7
7305 TAKALAR 16 2,009 350 57.7 257 42.3 607 28
7306 GOWA 26 5,575 712 56.1 558 43.9 1,270 64
7307 SINJAI 16 2,210 205 59.8 138 40.2 343 9
7308 MAROS 14 1,514 313 61.6 195 38.4 508 25
7309 PANGKEP 23 2,524 382 57.6 281 42.4 663 17
7310 BARRU 12 1,397 130 51.0 125 49.0 255 2
7311 BONE 38 3,045 535 54.6 445 45.4 980 32
7312 SOPPENG 17 725 133 65.5 70 34.5 203 5
7313 WAJO 23 7,302 374 58.0 271 42.0 645 52
7314 SIDRAP 14 4,571 239 57.0 180 43.0 419 13
7315 PINRANG 17 2,432 370 58.1 267 41.9 637 4
7316 ENREKANG 14 648 110 60.4 72 39.6 182 5
7317 LUWU 22 2,184 307 60.1 204 39.9 511 15
7318 TANA TORAJA 21 370 86 55.8 68 44.2 154 16
7322 LUWU UTARA 14 1,072 226 62.3 137 37.7 363 8
7325 LUWU TIMUR 17 1,382 184 63.4 106 36.6 290 12
7326 TORAJA UTARA 26 240 164 63.3 95 36.7 259 9
7371 MAKASSAR 46 14,763 2,155 57.5 1,595 42.5 3,750 158
7372 PARE-PARE 7 1,423 153 56.7 117 43.3 270 6
7373 PALOPO 12 1,249 233 61.6 145 38.4 378 10

JUMLAH (KAB/KOTA) 61,475 8,291 58.0 6,014 42.0 14,305 515

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 66,857


% ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS (TBC) MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR 91.9
CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 156

PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN 2021 31,022

CASE DETECTION RATE (%) 46.1


CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) 13.8

Sumber:Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll

104 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 52

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH KASUS JUMLAH SEMUA KASUS


TUBERKULOSIS PARU TUBERKULOSIS TERDAFTAR ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) TUBERKULOSIS ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS JUMLAH
PARU TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS RATE/SR) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KEMATIAN
TERKONFIRMASI DAN DIOBATI*)
BAKTERIOLOGIS YANG SELAMA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENGOBATAN
TERDAFTAR DAN DIOBATI*) LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN PEREMPUAN PEREMPUAN TUBERKULOSIS

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

7301 SELAYAR 14 72 62 134 85 74 159 13 18.1 16 25.8 29 21.6 59 69.4 52 70.3 111 69.8 72 84.7 68 91.9 140 88.1 14 8.8

7302 BULUKUMBA 20 144 126 270 228 169 397 28 19.4 22 17.5 50 18.5 161 70.6 131 77.5 292 73.6 189 82.9 153 90.5 342 86.1 20 5.0

7303 BANTAENG 13 123 109 232 159 137 296 52 42.3 45 41.3 97 41.8 86 54.1 80 58.4 166 56.1 138 86.8 125 91.2 263 88.9 20 6.8

7304 JENEPONTO 19 202 155 357 253 186 439 24 11.9 15 9.7 39 10.9 200 79.1 157 84.4 357 81.3 224 88.5 172 92.5 396 90.2 18 4.1

7305 TAKALAR 16 155 136 291 230 219 449 65 41.9 71 52.2 136 46.7 129 56.1 134 61.2 263 58.6 194 84.3 205 93.6 399 88.9 23 5.1

7306 GOWA 26 414 269 683 585 427 1,012 193 46.6 129 48.0 322 47.1 325 55.6 253 59.3 578 57.1 518 88.5 382 89.5 900 88.9 55 5.4

7307 SINJAI 16 118 106 224 165 145 310 70 59.3 72 67.9 142 63.4 55 33.3 59 40.7 114 36.8 125 75.8 131 90.3 256 82.6 24 7.7

7308 MAROS 14 172 119 291 258 174 432 78 45.3 59 49.6 137 47.1 145 56.2 92 52.9 237 54.9 223 86.4 151 86.8 374 86.6 37 8.6

7309 PANGKEP 23 254 188 442 338 263 601 121 47.6 102 54.3 223 50.5 165 48.8 135 51.3 300 49.9 286 84.6 237 90.1 523 87.0 36 6.0

7310 BARRU 12 93 71 164 117 89 206 13 14.0 10 14.1 23 14.0 86 73.5 73 82.0 159 77.2 99 84.6 83 93.3 182 88.3 17 8.3

7311 BONE 38 359 281 640 459 383 842 43 12.0 38 13.5 81 12.7 358 78.0 318 83.0 676 80.3 401 87.4 356 93.0 757 89.9 56 6.7

7312 SOPPENG 17 93 74 167 152 109 261 34 36.6 19 25.7 53 31.7 113 74.3 87 79.8 200 76.6 147 96.7 106 97.2 253 96.9 8 3.1

7313 WAJO 23 257 189 446 324 248 572 156 60.7 124 65.6 280 62.8 128 39.5 100 40.3 228 39.9 284 87.7 224 90.3 508 88.8 38 6.6

7314 SIDRAP 14 164 103 267 227 145 372 86 52.4 68 66.0 154 57.7 96 42.3 58 40.0 154 41.4 182 80.2 126 86.9 308 82.8 21 5.6

7315 PINRANG 17 170 125 295 242 174 416 62 36.5 53 42.4 115 39.0 150 62.0 105 60.3 255 61.3 212 87.6 158 90.8 370 88.9 22 5.3

7316 ENREKANG 14 45 38 83 92 68 160 5 11.1 6 15.8 11 13.3 67 72.8 48 70.6 115 71.9 72 78.3 54 79.4 126 78.8 14 8.8

7317 LUWU 22 161 109 270 270 192 462 66 41.0 52 47.7 118 43.7 174 64.4 127 66.1 301 65.2 240 88.9 179 93.2 419 90.7 26 5.6

7318 TANA TORAJA 21 74 47 121 99 64 163 12 16.2 7 14.9 19 15.7 73 73.7 47 73.4 120 73.6 85 85.9 54 84.4 139 85.3 7 4.3

7322 LUWU UTARA 14 55 38 93 198 124 322 2 3.6 1 2.6 3 3.2 139 70.2 96 77.4 235 73.0 141 71.2 97 78.2 238 73.9 36 11.2

7325 LUWU TIMUR 17 108 64 172 220 94 314 53 49.1 31 48.4 84 48.8 143 65.0 56 59.6 199 63.4 196 89.1 87 92.6 283 90.1 12 3.8

7326 TORAJA UTARA 26 69 45 114 128 86 214 8 11.6 3 6.7 11 9.6 100 78.1 71 82.6 171 79.9 108 84.4 74 86.0 182 85.0 7 3.3

7371 MAKASSAR 46 1,107 636 1,743 1,983 1,277 3,260 551 49.8 327 51.4 878 50.4 1,090 55.0 772 60.5 1,862 57.1 1,641 82.8 1,099 86.1 2,740 84.0 157 4.8

7372 PARE-PARE 7 128 87 215 165 130 295 102 79.7 69 79.3 171 79.5 45 27.3 50 38.5 95 32.2 147 89.1 119 91.5 266 90.2 19 6.4

7373 PALOPO 12 63 36 99 200 116 316 7 11.1 5 13.9 12 12.1 174 87.0 103 88.8 277 87.7 181 90.5 108 93.1 289 91.5 13 4.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 4,600 3,213 7,813 7,177 5,093 12,270 1,844 40.1 1,344 41.8 3,188 40.8 4,261 59.4 3,204 62.9 7,465 60.8 6,105 85.1 4,548 89.3 10,653 86.8 700 5.7

Sumber:Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Keterangan:
*) Kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati berdasarkan kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll

105 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 53

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA

PERSENTASE PERKIRAAN BATUK BUKAN PNEUMONIA


JUMLAH DIBERIKAN PNEUMONIA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS YANG PNEUMONIA PNEUMONIA JUMLAH
BALITA JUMLAH TATALAKSANA BERAT
DIBERIKAN BALITA %
KUNJUNGAN STANDAR (DIHITUNG
TATALAKSANA
NAPAS / LIHAT TDDK*) L P L P L P L+P L P L+P
STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

7301 SELAYAR 15 13,691 2,846 1,071 37.6 590 59 62 3 5 62 67 129 21.8 1,145 1,087 2,232
7302 BULUKUMBA 20 41,940 1,511 772 51.1 1,590 168 136 4 3 172 139 311 19.6 860 862 1,722
7303 BANTAENG 13 18,763 2,617 178 6.8 711 1 3 0 0 1 3 4 0.6 1,763 1,542 3,305
7304 JENEPONTO 19 35,826 4,035 1,313 32.5 1,358 68 54 30 0 98 54 152 11.2 1,997 1,915 3,912
7305 TAKALAR 17 30,615 3,569 3,005 84.2 1,160 89 52 7 8 96 60 156 13.4 2,405 2,375 4,780
7306 GOWA 26 70,487 7,919 6,600 83.3 2,671 188 128 4 3 192 131 323 12.1 3,735 3,830 7,565
7307 SINJAI 16 24,413 1,948 1,275 65.5 915 27 22 1 0 28 22 50 5.5 896 810 1,706
7308 MAROS 14 34,982 2,898 2,886 99.6 1,326 90 64 1 2 91 66 157 11.8 1,557 1,301 2,858
7309 PANGKEP 23 36,056 2,645 2,645 100.0 1,367 27 17 0 0 27 17 44 3.2 1,354 1,249 2,603
7310 BARRU 12 18,739 869 717 82.5 744 14 4 0 3 14 7 21 2.8 498 397 895
7311 BONE 38 75,182 5,931 4,598 77.5 2,849 46 30 5 2 51 32 83 2.9 2,654 2,481 5,135
7312 SOPPENG 17 22,677 1,535 618 40.3 859 11 10 1 0 12 10 22 2.6 850 662 1,512
7313 WAJO 23 39,878 2,585 2,246 86.9 1,511 60 61 0 1 60 62 122 8.1 1,485 1,180 2,665
7314 SIDRAP 14 22,266 1,202 922 76.7 844 30 21 0 0 30 21 51 6.0 590 564 1,154
7315 PINRANG 17 37,458 1,776 1,820 102.5 1,420 42 32 1 0 43 32 75 5.3 874 953 1,827
7316 ENREKANG 14 22,772 1,008 902 89.5 863 17 13 3 1 20 14 34 3.9 641 549 1,190
7317 LUWU 22 36,299 1,737 1,711 98.5 1,376 11 9 0 0 11 9 20 1.5 907 668 1,575
7318 TANA TORAJA 22 23,711 329 454 138.0 908 16 11 0 0 16 11 27 3.0 934 853 1,787
7322 LUWU UTARA 16 30,724 1,488 1,800 121.0 1,164 102 74 6 6 108 80 188 16.1 1,113 943 2,056
7325 LUWU TIMUR 17 28,311 6,081 719 11.8 1,073 80 122 13 8 93 130 223 20.8 3,221 2,635 5,856
7326 TORAJA UTARA 28 23,711 1,281 1,174 91.6 899 23 23 1 0 24 23 47 5.2 675 617 1,292
7371 MAKASSAR 46 149,622 21,455 15,867 74.0 5,671 72 63 1 2 73 65 138 2.4 9,491 9,686 19,177
7372 PARE-PARE 6 14,221 1,583 1,297 81.9 539 18 15 1 2 19 17 36 6.7 844 758 1,602
7373 PALOPO 12 18,461 2,369 1,799 75.9 700 16 11 1 2 17 13 30 4.3 1,362 1,288 2,650

JUMLAH (KAB/KOTA) 870,803 81,217 56,389 69.4 33,108 1,275 1,037 83 48 1,358 1,085 2,443 7.4 41,851 39,205 81,056
Prevalensi pneumonia pada balita (%) 3.79
Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 18
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 75.0%

Sumber:Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Keterangan:
* TDDK = tarikan dinding dada ke dalam
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Persentase perkiraan kasus pneumonia pada balita berbeda untuk setiap provinsi, sesuai hasil riskesdas

106 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 54

JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI KELOMPOK
L P L+P
UMUR

1 2 3 4 5 6

1 ≤ 4 TAHUN 18 6 24 2.0
2 5 - 14 TAHUN 5 5 10 0.8
3 15 - 19 TAHUN 33 3 36 3.0
4 20 - 24 TAHUN 243 27 270 22.6
5 25 - 49 TAHUN 639 158 797 66.6
6 ≥ 50 TAHUN 50 9 59 4.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 988 208 1,196

PROPORSI JENIS KELAMIN 82.6 17.4

Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar #DIV/0!

Sumber:Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

107 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 55

JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
PROPORSI PROPORSI
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 < 1 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0


2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
10 TIDAK DIKETAHUI 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

108 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 56

KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DIARE
JUMLAH TARGET
DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
JUMLAH PENEMUAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR 15 140,180 3662 2287 1,504 41.07 222 9.71 1,195 79.45 191 86.04 133 59.91
7302 BULUKUMBA 20 445,699 11356 7091 2,053 18.08 638 9.00 1,347 65.61 444 69.59 537 84.17
7303 BANTAENG 13 201,799 5066 3163 3,115 61.49 1,237 39.11 2,950 94.70 1,152 93.13 1,211 97.90
7304 JENEPONTO 19 415,294 9822 6133 3,824 38.93 1,135 18.51 3,775 98.72 1,103 97.18 1,103 97.18
7305 TAKALAR 17 304,856 8065 5036 1,174 14.56 397 7.88 862 73.42 347 87.41 420 105.79
7306 GOWA 26 768,682 20862 13028 2,639 12.65 1,062 8.15 2,641 100.08 1,306 122.98 2,029 191.05
7307 SINJAI 16 265,026 6591 4116 1,448 21.97 573 13.92 599 41.37 244 42.58 309 53.93
7308 MAROS 14 388,466 9534 5954 2,362 24.77 834 14.01 591 25.02 226 27.10 432 51.80
7309 PANGKEP 23 351,983 9059 5657 404 4.46 105 1.86 337 83.42 89 84.76 98 93.33
7310 BARRU 12 189,208 4707 2939 1,180 25.07 370 12.59 840 71.19 265 71.62 317 85.68
7311 BONE 38 812,842 20482 12790 4,842 23.64 1,384 10.82 4,842 100.00 1,384 100.00 1,384 100.00
7312 SOPPENG 17 237,720 6115 3827 1,979 32.36 403 10.53 1,985 100.30 479 118.86 540 134.00
7313 WAJO 23 383,005 10741 6707 3,830 35.66 1,424 21.23 2,641 68.96 945 66.36 1,253 87.99
7314 SIDRAP 14 320,645 8153 5091 681 8.35 187 3.67 540 79.30 167 89.30 157 83.96
7315 PINRANG 17 407,882 10182 6358 2,913 28.61 646 10.16 806 27.67 520 80.50 349 54.02
7316 ENREKANG 14 227,927 5572 3480 2,815 50.52 643 18.48 2,134 75.81 485 75.43 476 74.03
7317 LUWU 22 372,723 9775 6104 543 5.55 162 2.65 417 76.80 133 82.10 153 94.44
7318 TANA TORAJA 22 270,489 3448 3945 1,127 32.69 335 8.49 704 62.47 192 57.31 189 56.42
7322 LUWU UTARA 16 329,703 8448 5275 3,697 43.76 1,172 22.22 3,156 85.37 979 83.53 963 82.17
7325 LUWU TIMUR 17 304,727 8091 5052 6,047 74.74 2,234 44.22 4,843 80.09 1,806 80.84 2,079 93.06
7326 TORAJA UTARA 28 254,936 6243 3898 828 13.26 192 4.93 873 105.43 237 123.44 190 98.96
7371 MAKASSAR 46 1,462,442 41220 25740 7,411 17.98 2,917 11.33 5,367 72.42 2,334 80.01 1,996 68.43
7372 PARE-PARE 6 153,459 3920 2448 1,930 49.23 845 34.52 1,070 55.44 495 58.58 681 80.59
7373 PALOPO 12 182,928 4985 3113 1,447 29.03 562 18.05 893 61.71 416 74.02 386 68.68

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,192,621 236,099 149,232 59,793 25.3 19,679 13.2 45,408 75.9 15,939 81.0 17,385 88.3
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843

Sumber:Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun
jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita untuk semua umur dan 20% untuk balita

109 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 57

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KASUS BARU
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 3 2 5 2 3 5 5 5 10
7302 BULUKUMBA 20 0 3 3 31 23 54 31 26 57
7303 BANTAENG 13 0 1 1 9 15 24 9 16 25
7304 JENEPONTO 19 2 0 2 19 6 25 21 6 27
7305 TAKALAR 16 1 1 2 11 8 19 12 9 21
7306 GOWA 26 5 0 5 48 24 72 53 24 77
7307 SINJAI 16 3 6 9 27 13 40 30 19 49
7308 MAROS 14 1 1 2 12 7 19 13 8 21
7309 PANGKEP 23 2 1 3 15 14 29 17 15 32
7310 BARRU 12 0 2 2 8 7 15 8 9 17
7311 BONE 38 6 8 14 60 40 100 66 48 114
7312 SOPPENG 17 1 0 1 14 9 23 15 9 24
7313 WAJO 23 1 1 2 21 12 33 22 13 35
7314 SIDRAP 14 0 1 1 16 5 21 16 6 22
7315 PINRANG 17 3 1 4 19 12 31 22 13 35
7316 ENREKANG 14 0 0 0 2 0 2 2 0 2
7317 LUWU 22 0 1 1 3 3 6 3 4 7
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 1 2 3 1 2 3
7322 LUWU UTARA 14 0 0 0 0 2 2 0 2 2
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 0 4 1 5 4 1 5
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 1 2 3 1 2 3
7371 MAKASSAR 46 6 3 9 49 12 61 55 15 70
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 3 2 5 3 2 5
7373 PALOPO 12 0 0 0 2 2 4 2 2 4

JUMLAH (KAB/KOTA) 34 32 66 377 224 601 411 256 667


PROPORSI JENIS KELAMIN 51.5 48.5 62.7 37.3 61.6 38.4
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 9.0 5.5 7.3

Sumber:Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel

110 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 58

KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
ANAK<15
PENDERITA KUSTA ANAK
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 TAHUN
<15 TAHUN
KUSTA DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7301 SELAYAR 14 10 10 100.0 0 0.0 0 0.0 0
7302 BULUKUMBA 20 57 50 87.7 0 0.0 11 19.3 0
7303 BANTAENG 13 25 25 100.0 0 0.0 2 8.0 0
7304 JENEPONTO 19 27 26 96.3 1 3.7 4 14.8 0
7305 TAKALAR 16 21 18 85.7 1 4.8 1 4.8 0
7306 GOWA 26 77 64 83.1 8 10.4 4 5.2 0
7307 SINJAI 16 49 46 93.9 0 0.0 2 4.1 0
7308 MAROS 14 21 18 85.7 2 9.5 1 4.8 0
7309 PANGKEP 23 32 29 90.6 0 0.0 5 15.6 0
7310 BARRU 12 17 13 76.5 4 23.5 0 0.0 0
7311 BONE 38 114 91 79.8 7 6.1 9 7.9 0
7312 SOPPENG 17 24 24 100.0 0 0.0 1 4.2 0
7313 WAJO 23 35 22 62.9 6 17.1 4 11.4 0
7314 SIDRAP 14 22 14 63.6 4 18.2 1 4.5 0
7315 PINRANG 17 35 31 88.6 0 0.0 1 2.9 0
7316 ENREKANG 14 2 0 0.0 1 50.0 0 0.0 0
7317 LUWU 22 7 6 85.7 0 0.0 0 0.0 0
7318 TANA TORAJA 21 3 2 66.7 0 0.0 0 0.0 0
7322 LUWU UTARA 14 2 2 100.0 0 0.0 0 0.0 0
7325 LUWU TIMUR 17 5 5 100.0 0 0.0 0 0.0 0
7326 TORAJA UTARA 26 3 2 66.7 0 0.0 0 0.0 0
7371 MAKASSAR 46 70 73 104.3 1 1.4 5 7.1 0
7372 PARE-PARE 7 5 3 60.0 0 0.0 0 0.0 0
7373 PALOPO 12 4 4 100.0 0 0.0 0 0.0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 667 578 86.7 35 5.2 51 7.6 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 3.8

Sumber:Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel

111 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 59

JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KASUS TERDAFTAR
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 - - 6 - - 23 - - 23
7302 BULUKUMBA 20 - - 3 - - 98 - - 98
7303 BANTAENG 13 - - 1 - - 24 - - 24
7304 JENEPONTO 19 - - 1 - - 31 - - 31
7305 TAKALAR 16 - - 1 - - 28 - - 28
7306 GOWA 26 - - 5 - - 73 - - 73
7307 SINJAI 16 - - 10 - - 47 - - 47
7308 MAROS 14 - - 1 - - 20 - - 20
7309 PANGKEP 23 - - 3 - - 34 - - 34
7310 BARRU 12 - - 3 - - 15 - - 15
7311 BONE 38 - - 4 - - 98 - - 98
7312 SOPPENG 17 - - 1 - - 21 - - 21
7313 WAJO 23 - - 2 - - 35 - - 35
7314 SIDRAP 14 - - 1 - - 21 - - 21
7315 PINRANG 17 - - 3 - - 31 - - 31
7316 ENREKANG 14 - - 14 - - 2 - - 2
7317 LUWU 22 - - 22 - - 9 - - 9
7318 TANA TORAJA 21 - - 22 - - 4 - - 4
7322 LUWU UTARA 14 - - 14 - - 2 - - 2
7325 LUWU TIMUR 17 - - 17 - - 5 - - 5
7326 TORAJA UTARA 26 - - 28 - - 5 - - 5
7371 MAKASSAR 46 - - 9 - - 105 - - 105
7372 PARE-PARE 7 - - 8 - - 6 - - 6
7373 PALOPO 12 - - 12 - - 4 - - 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 191 0 0 741 0 0 741
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.8

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel

112 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 60

PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


TAHUN 2020 TAHUN 2019
a RFT PB b RFT MB
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
7301 SELAYAR 14 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0 11 12 23 7 63.6 9 75 16 69.6
7302 BULUKUMBA 20 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100.0 2 100.0 71 53 124 58 81.7 42 79 100 80.6
7303 BANTAENG 13 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 25 21 46 25 100.0 21 100 46 100.0
7304 JENEPONTO 19 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 45 12 57 39 86.7 11 92 50 87.7
7305 TAKALAR 16 1 1 2 0 0.0 0 0.0 0 0.0 18 20 38 16 88.9 17 85 33 86.8
7306 GOWA 26 9 4 13 8 88.9 4 100.0 12 92.3 46 33 79 46 100.0 33 100 79 100.0
7307 SINJAI 16 5 3 8 5 100.0 3 100.0 8 100.0 29 21 50 23 79.3 11 52 34 68.0
7308 MAROS 14 0 3 3 0 #DIV/0! 3 100.0 3 100.0 11 13 24 10 90.9 13 100 23 95.8
7309 PANGKEP 23 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 29 26 55 23 79.3 24 92 47 85.5
7310 BARRU 12 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0 18 4 22 17 94.4 4 100 21 95.5
7311 BONE 38 13 14 27 13 100.0 14 100.0 27 100.0 94 80 174 83 88.3 70 88 153 87.9
7312 SOPPENG 17 3 3 6 3 100.0 3 100.0 6 100.0 13 14 27 10 76.9 9 64 19 70.4
7313 WAJO 23 1 0 1 1 100.0 0 #DIV/0! 1 100.0 24 13 37 23 95.8 13 100 36 97.3
7314 SIDRAP 14 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0 10 11 21 6 60.0 7 64 13 61.9
7315 PINRANG 17 4 2 6 4 100.0 2 100.0 6 100.0 32 21 53 31 96.9 21 100 52 98.1
7316 ENREKANG 14 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 0 4 4 100.0 0 #DIV/0! 4 100.0
7317 LUWU 22 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100.0 2 100.0 9 2 11 6 66.7 2 100 8 72.7
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 2 100.0 0 #DIV/0! 2 100.0
7322 LUWU UTARA 14 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0 6 5 11 6 100.0 5 100 11 100.0
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 3 6 3 100.0 3 100 6 100.0
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7371 MAKASSAR 46 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 69 40 109 50 72.5 25 63 75 68.8
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 2 3 0 0.0 2 100 2 66.7
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 2 100.0 0 #DIV/0! 2 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 39 39 78 37 94.9 38 97.4 75 96.2 572 406 978 490 85.7 342 84.2 832 85.1

Sumber:Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Keterangan :
a= Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2016 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu

113 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 61

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
7301 SELAYAR 14 38,180 1
7302 BULUKUMBA 20 113,344 1
7303 BANTAENG 13 51,130 0
7304 JENEPONTO 19 100,652 6
7305 TAKALAR 16 79,625 0
7306 GOWA 26 217,539 0
7307 SINJAI 16 71,174 1
7308 MAROS 14 100,533 3
7309 PANGKEP 23 95,656 3
7310 BARRU 12 47,235 0
7311 BONE 38 203,046 1
7312 SOPPENG 17 52,878 1
7313 WAJO 23 93,366 2
7314 SIDRAP 14 79,101 1
7315 PINRANG 17 109,317 1
7316 ENREKANG 14 66,672 2
7317 LUWU 22 115,804 2
7318 TANA TORAJA 21 75,770 1
7322 LUWU UTARA 14 97,131 1
7325 LUWU TIMUR 17 93,368 2
7326 TORAJA UTARA 26 78,278 0
7371 MAKASSAR 46 384,882 8
7372 PARE-PARE 7 40,392 1
7373 PALOPO 12 51,943 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,457,016 38
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1.5

Sumber: Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Prov.Sulsel


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

114 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 62

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 20 0 1 1 0 0 0 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
7304 JENEPONTO 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7305 TAKALAR 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 16 34
7309 PANGKEP 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7310 BARRU 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 7
7311 BONE 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5
7313 WAJO 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 9 14
7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 7
7315 PINRANG 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7317 LUWU 22 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
7322 LUWU UTARA 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 8 15
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 46 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 14 23
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 7
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 1 0 0 0 2 0 2 2 0 0 0 58 72 130


CASE FATALITY RATE (%) 33.3 100.0

INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK 0.6 0.8 1.4

Sumber: Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Prov.Sulsel

115 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 63

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 1 1 100.0
7302 BULUKUMBA 20 3 3 100.0
7303 BANTAENG 13 0 0 #DIV/0!
7304 JENEPONTO 19 5 5 100.0
7305 TAKALAR 16 2 2 100.0
7306 GOWA 26 1 1 100.0
7307 SINJAI 16 2 2 100.0
7308 MAROS 14 1 1 100.0
7309 PANGKEP 23 3 3 100.0
7310 BARRU 12 1 1 100.0
7311 BONE 38 3 3 100.0
7312 SOPPENG 17 3 3 100.0
7313 WAJO 23 5 5 100.0
7314 SIDRAP 14 5 5 100.0
7315 PINRANG 17 0 0 #DIV/0!
7316 ENREKANG 14 1 1 100.0
7317 LUWU 22 3 3 100.0
7318 TANA TORAJA 21 1 1 100.0
7322 LUWU UTARA 14 1 1 100.0
7325 LUWU TIMUR 17 3 3 100.0
7326 TORAJA UTARA 26 1 1 100.0
7371 MAKASSAR 46 4 4 100.0
7372 PARE-PARE 7 0 0 #DIV/0!
7373 PALOPO 12 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 49 49 100.0

Sumber: Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Prov.Sulsel

116 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 64

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO
LUAR BIASA JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
DIKETAHUI
LANGI
AKHIR L P L+P HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 K. PANGAN Pammana Lagosi 08/02/2021 09/02/2021 14/02/2021 2 5 7 1 1 2 2 1 2 4 5 9 50.0 100.0 77.8 0.0 0.0 28.6
2 K. PANGAN Pammana Patila 27/02/2021 27/02/2021 5/03/2021 8 7 15 4 4 1 5 1 0 11 11 22 72.7 63.6 68.2 0.0 0.0 0.0
3 RABIES Lilirilau Baringeng 24/02/2021 24/02/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
4 DBD Tellulimpue Baula 27/02/2021 27/02/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
5 DBD Maritengae Rijang Pittu 12/4/2021 12/4/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
6 K. PANGAN Mangkutana Teromu 4/20/2021 4/20/2021 7 20 27 1 3 3 5 1 10 2 2 60 70 130 11.7 28.6 20.8 0.0 0.0 0.0
7 DBD Burau Lumbewe 8/6/2021 9/6/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
8 K. PANGAN Batang Bungeng 4/8/2021 4/8/2021 4/8/2021 1 4 5 3 2 9 9 11.1 #DIV/0! 55.6 0.0 0.0 0.0
9 RABIES T. Riattang Biru 4/8/2021 4/8/2021 4/10/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
10 RABIES Sinjai Tengah Samaenre 4/23/2021 4/23/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
11 DBD Tanasitolo Ujung Baru 23/06/2021 23/06/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
12 DIFTERI Bupon Buntu Batu 3/28/2021 3/28/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
13 K. PANGAN Minasa Te'ne Ujung Loe 3/10/2021 3/10/2021 5 16 21 3 4 1 5 4 2 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
14 TN Ujung Bulu Kasimpureng 7/9/2021 7/12/2021 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
15 TN Ujung Bulu Caile 06/09/2021 06/09/2021 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
16 K. PANGAN Galesong Utara Pakkabba 10/1/2021 10/1/2021 52 66 118 5 14 14 18 38 18 7 3 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.8
17 K. PANGAN Galesong Utara Pakkabba 05/10/2021 05/10/2021 46 46 21 20 5 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 0.0
18 DIFTERI Gantarang Benteng Malewang 11/2/2021 11/2/2021 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0
19 DIFTERI Tallo Kaluku Bodoa 19/08/2021 19/08/2021 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 0.0
20 DBD Baebunta Baebunta 16/10/2021 16/10/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
21 RABIES Walenrang Utara Santandung 7/14/2021 7/14/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
22 CAMPAK Mallusetase Bajo Baru 16/06/2021 17/06/2021 5 5 3 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0
23 RABIES Rantetayo Lembang Tapparan Utara 19/4/2021 19/4/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
24 DIARE Enrekang Buttu Batu 31/05/2021 31/05/2021 3 8 11 1 1 3 3 2 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 9.1
25 K. PANGAN Mamajang Karang Anyer 14/06/2021 14/06/2021 1 2 3 2 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
26 DBD Pituriawa Lancirang 28/05/2021 28/05/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
27 DBD Makassar Bara-Baraya Timur 23/04/2021 24/04/2021 24/04/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
28 MALARIA L. Tangaya Sapuka 23-4-2021 23-4-2021 7 10 17 2 2 7 4 2 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 5.9
29 DBD Penrang Doping 30/05/2021 31/05/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
30 K. PANGAN Tellulimpoe Pattongko 3/26/2021 2 7 9 2 1 1 1 2 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
31 DBD Maritengae Lautang Benteng 12/5/2021 12/5/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
32 K. PANGAN Cina Kawerang 24/09/2021 24/09/2021 5 11 16 4 3 2 4 2 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
33 K. PANGAN Rappocini Kassi-Kassi 05/09/2021 05/09/2021 7 12 19 1 4 5 3 4 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
34 DBD Tuwoti Tokalimbo 6/10/2021 6/10/2021 1 1 1 1 32 26 58 0.0 3.8 1.7 #DIV/0! 0.0 100.0
35 DBD Marioriawa Panincong 13/10/2021 14/10/2021 2 2 4 2 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 25.0
36 K. PANGAN Suli Barat Poringan 27/11/2021 27/11/2021 35 25 60 4 19 10 5 2 4 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
37 DBD Rantepao Rante Pasele 10/29/2021 10/29/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
38 DBD Pasimasunggu Kembang Ragi 11/13/2021 5 1 6 2 1 2 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
39 DBD Batang Bungeng 11/13/2021 11/14/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
40 K. PANGAN Lilirilau Appanang 28/10/2021 28/10/2021 6 6 2 3 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 16.7
41 K. PANGAN Parangloe Lanna 11/24/2021 11/24/2021 2 13 15 1 5 6 2 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
42 DBD Batang Togo-Togo 12/1/2021 12/1/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 100.0
43 DBD Turatea Langkura 12/5/2021 12/6/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
44 K. PANGAN Balocci Tonasa 10/12/2021 10/12/2021 3 1 4 1 2 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
45 DBD Batang Togo-Togo 17/12/2021 18/12/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
46 K. PANGAN Cina Ajangbulu 01/12/2021 01/12/2021 6 11 17 1 1 2 4 5 1 3 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 5.9
47 K. PANGAN Simbang Minasa Baji 16/12/2021 16/12/2021 1 2 3 3 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0
48 DBD Maniangpajo Mattirowalie 23/06/2021 23/06/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0
49 DBD Pancarijang Lancirang 14/06/2021 14/06/2021 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 100.0

Sumber: Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Prov.Sulsel

117 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 65

KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 34 27 61 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7302 BULUKUMBA 21 64 48 112 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7303 BANTAENG 13 40 38 78 1 0 1 2.50 0.00 1.28
7304 JENEPONTO 19 114 100 214 1 3 4 0.88 3.00 1.87
7305 TAKALAR 17 17 25 42 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7306 GOWA 26 181 154 335 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7307 SINJAI 16 35 32 67 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7308 MAROS 14 131 115 246 2 4 6 1.53 3.48 2.44
7309 PANGKEP 23 43 36 79 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7310 BARRU 12 19 18 37 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7311 BONE 40 13 19 32 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7312 SOPPENG 17 58 42 100 2 0 2 3.45 0.00 2.00
7313 WAJO 24 89 89 178 3 2 5 3.37 2.25 2.81
7314 SIDRAP 14 318 293 611 3 5 8 0.94 1.71 1.31
7315 PINRANG 17 17 16 33 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7316 ENREKANG 14 31 32 63 1 0 1 3.23 0.00 1.59
7317 LUWU 22 18 13 31 1 0 1 5.56 0.00 3.23
7318 TANA TORAJA 22 46 30 76 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7322 LUWU UTARA 15 4 4 8 1 0 1 25.00 0.00 12.50
7325 LUWU TIMUR 18 91 54 145 1 0 1 1.10 0.00 0.69
7326 TORAJA UTARA 28 53 53 106 1 1 2 1.89 1.89 1.89
7371 MAKASSAR 47 294 289 583 0 1 1 0.00 0.35 0.17
7372 PARE-PARE 7 37 27 64 0 0 0.00 0.00 0.00
7373 PALOPO 12 153 131 284 1 2 3 0.65 1.53 1.06
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,900 1,685 3,585 18 18 36 0.9 1.1 1.0
ANGKA KESAKITAN DBD PER 100.000 PENDUDUK 20.7 18.3 39.0

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

118 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 66

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
%
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS RAPID % KONFIRMASI PENGOBATAN
SUSPEK PENGOBATAN
MIKROSKOPIS DIAGNOSTIC TOTAL LABORATORIUM L P L+P STANDAR L P L+P L P L+P
STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
7301 SELAYAR 14 1,076 308 768 1,076 100.0 8 1 9 8 88.9 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7302 BULUKUMBA 20 553 92 461 553 100.0 10 0 10 10 100.0 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
7303 BANTAENG 13 156 16 140 156 100.0 8 2 10 10 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7304 JENEPONTO 19 545 29 516 545 100.0 44 3 47 47 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7305 TAKALAR 16 18 13 5 18 100.0 3 1 4 4 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7306 GOWA 26 342 342 0 342 100.0 3 2 5 5 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7307 SINJAI 16 80 20 60 80 100.0 8 5 13 11 84.6 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7308 MAROS 14 98 98 0 98 100.0 51 11 62 61 98.4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7309 PANGKEP 23 1,024 869 155 1,024 100.0 33 21 54 53 98.1 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7310 BARRU 12 96 27 69 96 100.0 2 1 3 3 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7311 BONE 38 487 179 308 487 100.0 44 13 57 57 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7312 SOPPENG 17 1,152 1,151 1 1,152 100.0 5 4 9 8 88.9 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7313 WAJO 23 2,402 20 2,382 2,402 100.0 15 8 23 23 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7314 SIDRAP 14 53 2 51 53 100.0 13 1 14 14 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7315 PINRANG 17 2,836 2,773 63 2,836 100.0 31 5 36 36 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7316 ENREKANG 14 1,244 37 1,207 1,244 100.0 21 10 31 31 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7317 LUWU 22 357 52 305 357 100.0 66 7 73 70 95.9 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7318 TANA TORAJA 21 684 182 502 684 100.0 51 7 58 57 98.3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7322 LUWU UTARA 14 772 583 189 772 100.0 16 3 19 19 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7325 LUWU TIMUR 17 228 85 143 228 100.0 22 4 26 20 76.9 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7326 TORAJA UTARA 26 847 285 562 847 100.0 108 34 142 140 98.6 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7371 MAKASSAR 46 747 506 241 747 100.0 121 20 141 137 97.2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7372 PARE-PARE 7 155 1 154 155 100.0 1 2 3 3 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7373 PALOPO 12 1,084 820 264 1,084 100.0 72 15 87 87 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 17,036 8,490 8,546 17,036 100.0 756 180 936 914 97.6 0 0 0 0.0 0.0 0.0
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0.1 0.0 0.1

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov.Sulsel


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

119 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 67

PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PENDERITA KRONIS FILARIASIS

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS KRONIS TAHUN KASUS KRONIS BARU JUMLAH SELURUH KASUS
KASUS KRONIS PINDAH KASUS KRONIS MENINGGAL
SEBELUMNYA DITEMUKAN KRONIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 16 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7306 GOWA 26 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7307 SINJAI 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 23 1 19 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 19 20
7310 BARRU 12 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
7311 BONE 38 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 23 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
7314 SIDRAP 14 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
7315 PINRANG 17 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
7316 ENREKANG 14 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3
7317 LUWU 22 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7318 TANA TORAJA 21 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7322 LUWU UTARA 14 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7325 LUWU TIMUR 17 13 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 4 0
7326 TORAJA UTARA 26 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
7371 MAKASSAR 46 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 41 42 0 0 0 0 0 0 1 0 1 21 41 41

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. SulSel Tahun 2021
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

120 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 68

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH ESTIMASI PENDERITA
HIPERTENSI BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI +
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 9477 12068 21,545 4054 42.8 5907 48.9 9,961 46.2
7302 BULUKUMBA 20 47109 55213 102,322 149 0.3 741 1.3 890 0.9
7303 BANTAENG 13 69584 62632 132,216 1982 2.8 3760 6.0 5,742 4.3
7304 JENEPONTO 19 4119 8612 12,731 883 21.4 1965 22.8 2,848 22.4
7305 TAKALAR 16 30264 33179 63,443 4082 13.5 10494 31.6 14,576 23.0
7306 GOWA 26 66141 68841 134,982 13347 20.2 13891 20.2 27,238 20.2
7307 SINJAI 16 28240 31260 59,500 3700 13.1 7026 22.5 10,726 18.0
7308 MAROS 14 35703 38015 73,718 6031 16.9 10991 28.9 17,022 23.1
7309 PANGKEP 23 28692 32822 61,514 13853 48.3 21638 65.9 35,491 57.7
7310 BARRU 12 22769 24589 47,358 716 3.1 1621 6.6 2,337 4.9
7311 BONE 38 63850 72005 135,855 17942 28.1 20682 28.7 38,624 28.4
7312 SOPPENG 17 34949 39410 74,359 2952 8.4 4734 12.0 7,686 10.3
7313 WAJO 23 46712 52964 99,676 16790 35.9 25693 48.5 42,483 42.6
7314 SIDRAP 14 5535 12323 17,858 3846 69.5 7811 63.4 11,657 65.3
7315 PINRANG 17 46630 51385 98,015 2459 5.3 2892 5.6 5,351 5.5
7316 ENREKANG 14 34451 33564 68,015 8419 24.4 8450 25.2 16,869 24.8
7317 LUWU 22 34126 34126 68,252 21962 64.4 21963 64.4 43,925 64.4
7318 TANA TORAJA 21 29460 28329 57,789 972 3.3 755 2.7 1,727 3.0
7322 LUWU UTARA 14 35195 35356 70,551 4349 12.4 8477 24.0 12,826 18.2
7325 LUWU TIMUR 17 29025 27442 56,467 3853 13.3 5942 21.7 9,795 17.3
7326 TORAJA UTARA 26 28873 28618 57,491 3825 13.2 5534 19.3 9,359 16.3
7371 MAKASSAR 46 130794 159858 290,652 40765 31.2 42428 26.5 83,193 28.6
7372 PARE-PARE 7 17708 18651 36,359 249 1.4 564 3.0 813 2.2
7373 PALOPO 12 18221 19329 37,550 1171 6.4 2318 12.0 3,489 9.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 897,627 980,591 1,878,218 178,351 19.9 236,277 24.1 414,628 22.1

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Prov.Sulsel

121 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 69

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN


JUMLAH PENDERITA PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KABUATEN/KOTA PUSKESMAS
DM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 1,880 1,249 66.4
7302 BULUKUMBA 20 9,253 4,041 43.7
7303 BANTAENG 13 5,742 745 13.0
7304 JENEPONTO 19 5,828 878 15.1
7305 TAKALAR 16 5,067 4,318 85.2
7306 GOWA 26 8,397 5,074 60.4
7307 SINJAI 16 2,617 3,376 129.0
7308 MAROS 14 4,843 3,251 67.1
7309 PANGKEP 23 2,295 2,321 101.1
7310 BARRU 12 2,969 973 32.8
7311 BONE 38 10,658 9,918 93.1
7312 SOPPENG 17 4,015 2,866 71.4
7313 WAJO 23 8,799 6,095 69.3
7314 SIDRAP 14 2,820 1,704 60.4
7315 PINRANG 17 2,678 545 20.4
7316 ENREKANG 14 2,020 1,869 92.5
7317 LUWU 22 5,576 4,834 86.7
7318 TANA TORAJA 21 479 298 62.2
7322 LUWU UTARA 14 4,391 4,622 105.3
7325 LUWU TIMUR 17 4,956 2,755 55.6
7326 TORAJA UTARA 26 3,008 2,346 78.0
7371 MAKASSAR 46 18,350 27,498 149.9
7372 PARE-PARE 7 2,518 479 19.0
7373 PALOPO 12 2,810 116 4.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 121,969 92,171 75.6

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Prov.Sulsel

122 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 70

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PUSKESMAS PEMERIKSAAN LEHER


PEREMPUAN IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
MELAKSANAKAN RAHIM DAN PAYUDARA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS USIA 30-50
KEGIATAN DETEKSI
TAHUN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
DINI IVA & SADANIS*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7301 SELAYAR 14 14 20,305 118 0.6 0 0.0 0 0.0 2 1.7


7302 BULUKUMBA 20 20 67,034 200 0.3 1 0.5 0 0.0 3 1.5
7303 BANTAENG 13 13 28,825 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7304 JENEPONTO 19 19 59,447 3221 5.4 6 0.2 2 0.1 0 0.0
7305 TAKALAR 16 15 45,518 74 0.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7306 GOWA 26 26 120,332 1544 1.3 1 0.1 4 0.3 38 2.5
7307 SINJAI 16 16 34,413 8777 25.5 5 0.1 12 0.1 23 0.3
7308 MAROS 14 14 53,323 1624 3.0 1 0.1 2 0.1 10 0.6
7309 PANGKEP 23 23 48,563 464 1.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7310 BARRU 12 12 26,632 207 0.8 0 0.0 0 0.0 1 0.5
7311 BONE 38 14 113,377 128 0.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7312 SOPPENG 17 4 36,124 502 1.4 1 0.2 0 0.0 12 2.4
7313 WAJO 23 23 64,632 19 0.0 0 0.0 0 0.0 15 78.9
7314 SIDRAP 14 46,580 239 0.5 2 0.8 0 0.0 3 1.3
7315 PINRANG 17 20 55,727 122 0.2 0 0.0 2 1.6 28 23.0
7316 ENREKANG 14 8 39,778 197 0.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7317 LUWU 22 22 47,997 1520 3.2 0 0.0 0 0.0 8 0.5
7318 TANA TORAJA 21 1 29,758 43 0.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7322 LUWU UTARA 14 15 44,150 474 1.1 0 0.0 1 0.2 2 0.4
7325 LUWU TIMUR 17 14 42,186 703 1.7 1 0.1 0 0.0 10 1.4
7326 TORAJA UTARA 26 3 26,274 293 1.1 0 0.0 0 0.0 1 0.3
7371 MAKASSAR 46 47 223,423 498 0.2 5 1.0 2 0.4 0 0.0
7372 PARE-PARE 7 5 21,618 221 1.0 2 0.9 0 0.0 2 0.9
7373 PALOPO 12 2 25,480 190 0.7 1 0.5 1 0.5 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1,321,496 21,378 1.6 26 0.1 26 0.1 158 0.7

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Prov.Sulsel
Keterangan: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
* diisi dengan checklist (V)

123 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 71

PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
SASARAN ODGJ MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
BERAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 312 91 29.2
7302 BULUKUMBA 20 967 997 103.1
7303 BANTAENG 13 422 548 129.9
7304 JENEPONTO 19 841 389 46.3
7305 TAKALAR 16 687 422 61.4
7306 GOWA 26 1,632 1,692 103.7
7307 SINJAI 16 561 496 88.4
7308 MAROS 14 805 810 100.6
7309 PANGKEP 23 744 641 86.2
7310 BARRU 12 402 1,113 276.9
7311 BONE 38 1,719 1,819 105.8
7312 SOPPENG 17 522 424 81.2
7313 WAJO 23 913 1,062 116.3
7314 SIDRAP 14 695 590 84.9
7315 PINRANG 17 775 729 94.1
7316 ENREKANG 14 468 574 122.6
7317 LUWU 22 777 478 61.5
7318 TANA TORAJA 21 541 519 95.9
7322 LUWU UTARA 14 720 1,688 234.4
7325 LUWU TIMUR 17 661 370 56.0
7326 TORAJA UTARA 26 535 399 74.6
7371 MAKASSAR 46 3,511 4,636 132.0
7372 PARE-PARE 7 341 203 59.5
7373 PALOPO 12 425 282 66.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 19,976 20,972 105.0

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Prov.Sulsel

124 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 72

PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN


JUMLAH
NO KECAMATAN KABUPATEN/ KOTA SARANA AIR JUMLAH
JUMLAH SARANA JUMLAH
MINUM SARANA AIR
JUMLAH SARANA AIR MINUM DGN SARANA AIR
% % % MINUM %
AIR MINUM DI IKL RESIKO RENDAH+ MINUM DIAMBIL
MEMENUHI
SEDANG SAMPEL
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 167 167 100.0 167 100.0 167 100.0 143 85.6
7302 BULUKUMBA 20 132 112 84.8 90 80.4 70 53.0 48 68.6
7303 BANTAENG 13 272 272 100.0 262 96.3 217 79.8 211 97.2
7304 JENEPONTO 19 353 342 96.9 333 97.4 217 61.5 205 94.5
7305 TAKALAR 16 1,605 941 58.6 620 65.9 189 11.8 155 82.0
7306 GOWA 26 79,862 25,227 31.6 20,071 79.6 1,875 2.3 1,820 97.1
7307 SINJAI 16 110 58 52.7 58 100.0 16 14.5 12 75.0
7308 MAROS 14 41,436 5,182 12.5 4,123 79.6 1,356 3.3 1,224 90.3
7309 PANGKEP 23 155 145 93.5 29 20.0 603 389.0 320 53.1
7310 BARRU 12 178 119 66.9 112 94.1 51 28.7 23 45.1
7311 BONE 38 118 88 74.6 88 100.0 53 44.9 51 96.2
7312 SOPPENG 17 43 43 100.0 43 100.0 22 51.2 14 63.6
7313 WAJO 23 24,911 7,893 31.7 7,338 93.0 1,849 7.4 1,420 76.8
7314 SIDRAP 14 57,738 54,645 94.6 47,288 86.5 8,784 15.2 8,682 98.8
7315 PINRANG 17 273 273 100.0 220 80.6 273 100.0 197 72.2
7316 ENREKANG 14 75 62 82.7 62 100.0 54 72.0 54 100.0
7317 LUWU 22 185 185 100.0 96 51.9 58 31.4 96 165.5
7318 TANA TORAJA 21 45 38 84.4 38 100.0 37 82.2 33 89.2
7322 LUWU UTARA 14 72 69 95.8 58 84.1 58 80.6 47 81.0
7325 LUWU TIMUR 17 91 91 100.0 91 100.0 74 81.3 74 100.0
7326 TORAJA UTARA 26 1,006 556 55.3 497 89.4 130 12.9 41 31.5
7371 MAKASSAR 46 263,365 13,423 5.1 12,776 95.2 1,080 0.4 1,012 93.7
7372 PARE-PARE 7 83 62 74.7 64 103.2 57 68.7 46 80.7
7373 PALOPO 12 805 805 100.0 801 99.5 3 0.4 3 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 473,080 110,798 23.4 95,325 86.0 17,293 3.7 15,931 92.1

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Olahraga Dinkes Prov.Sulsel

125 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 73

JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

JAMBAN SEHAT SEMI JAMBAN SEHAT PERMANEN KELUARGA DENGAN


SHARING/KOMUNAL
PERMANEN (JSSP) (JSP) AKSES TERHADAP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KK FASILITAS SANITASI YANG
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH LAYAK (JAMBAN SEHAT)
SARANA KK PENGGUNA SARANA KK PENGGUNA SARANA KK PENGGUNA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 36,708 640 10,278 28,773 125,087 0 0 135,365 368.8
7302 BULUKUMBA 20 445,699 661 1,817 2,713 5,238 98,005 105,549 112,604 25.3
7303 BANTAENG 13 54,645 2,380 9,322 3,269 3,303 41,189 42,020 54,645 100.0
7304 JENEPONTO 19 78,625 311 718 2,615 3,005 70,579 92,110 95,833 121.9
7305 TAKALAR 16 78,241 464 2,397 4,069 4,903 47,122 66,032 73,332 93.7
7306 GOWA 26 200,930 935 3,745 4,695 18,783 44,071 176,285 198,813 98.9
7307 SINJAI 16 72,168 1,933 5,674 6,035 7,441 46,014 61,064 74,179 102.8
7308 MAROS 14 85,091 3,245 16,981 3,964 21,466 66,687 280,546 318,993 374.9
7309 PANGKEP 23 107,248 586 6,230 12,786 18,967 50,260 66,364 91,561 85.4
7310 BARRU 12 49,784 0 9,245 35,233 35,233 5,306 5,306 49,784 100.0
7311 BONE 38 196,210 1,481 2,160 1,067 1,114 181,761 192,210 195,484 99.6
7312 SOPPENG 17 62,671 25 345 268 258 54,853 57,019 57,622 91.9
7313 WAJO 23 105,655 1,410 3,334 21,655 25,747 7,064 75,651 104,732 99.1
7314 SIDRAP 14 77,578 827 1,511 22,956 21,318 42,452 54,747 77,576 100.0
7315 PINRANG 17 251,301 5,302 11,927 463 929 50,205 74,763 87,619 34.9
7316 ENREKANG 14 51,945 24 548 686 782 40,757 50,615 51,945 100.0
7317 LUWU 22 81,592 31,838 32,457 15,918 32,457 68,202 32,457 97,371 119.3
7318 TANA TORAJA 21 54,620 4,279 4382 8,714 8,714 48,419 48,419 61,515 112.6
7322 LUWU UTARA 14 77,613 32 76 5,686 9,936 61,836 93,264 103,276 133.1
7325 LUWU TIMUR 17 77,187 2,456 2,719 1,457 1,457 71,857 72,209 76,385 99.0
7326 TORAJA UTARA 26 765,750 0 0 0 0 0 0 0 0.0
7371 MAKASSAR 46 343,455 2,549 8,973 21,942 29,373 287,206 290,644 328,990 95.8
7372 PARE-PARE 7 34,698 32 1,430 3,948 3,559 26,619 26,629 31,618 91.1
7373 PALOPO 12 36,234 129 438 1,001 1,715 24,657 30,191 32,344 89.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,425,648 61,539 136,707 209,913 380,785 1,435,121 1,994,094 2,511,586 73.3

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Olahraga Dinkes Prov.Sulsel

126 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 74

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 14 88 88 100.0 88 100.0 88 100.0
7302 BULUKUMBA 20 136 136 100.0 136 100.0 0 0.0
7303 BANTAENG 13 67 67 100.0 67 100.0 14 20.9
7304 JENEPONTO 19 113 113 100.0 113 100.0 5 4.4
7305 TAKALAR 16 100 100 100.0 100 100.0 0 0.0
7306 GOWA 26 167 167 100.0 167 100.0 0 0.0
7307 SINJAI 16 80 80 100.0 80 100.0 2 2.5
7308 MAROS 14 103 103 100.0 60 58.3 0 0.0
7309 PANGKEP 23 103 103 100.0 42 40.8 0 0.0
7310 BARRU 12 55 55 100.0 55 100.0 0 0.0
7311 BONE 38 372 372 100.0 372 100.0 9 2.4
7312 SOPPENG 17 70 70 100.0 70 100.0 0 0.0
7313 WAJO 23 176 190 108.0 190 108.0 6 3.4
7314 SIDRAP 14 106 106 100.0 106 100.0 0 0.0
7315 PINRANG 17 108 108 100.0 108 100.0 7 6.5
7316 ENREKANG 14 129 129 100.0 129 100.0 0 0.0
7317 LUWU 22 227 227 100.0 227 100.0 0 0.0
7318 TANA TORAJA 21 159 159 100.0 159 100.0 0 0.0
7322 LUWU UTARA 14 173 173 100.0 173 100.0 0 0.0
7325 LUWU TIMUR 17 127 108 85.0 127 100.0 0 0.0
7326 TORAJA UTARA 26 151 152 100.7 100 66.2 0 0.0
7371 MAKASSAR 46 143 153 107.0 124 86.7 0 0.0
7372 PARE-PARE 7 22 22 100.0 22 100.0 22 100.0
7373 PALOPO 12 48 48 100.0 48 100.0 0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,023 3,029 100.2 2,863 94.7 153 5.1

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Olahraga Dinkes Prov.Sulsel


* SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)

127 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 75

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TTU YANG ADA TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


SARANA SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN JUMLAH TEMPAT IBADAH PASAR JUMLAH TOTAL
PUSKESMA KESEHATAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT
NO KABUPATEN/KOTA TEMPAT TTU
S RUMAH PASAR
SMP/MT PUSKES IBADAH YANG
SD/MI SMA/MA SAKIT ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
s MAS ADA
UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
7301 SELAYAR 14 155 64 21 14 2 - - 256 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
7302 BULUKUMBA 20 0 0 0 20 1 961 64 1,046 208 #DIV/0! 51 #DIV/0! 29 #DIV/0! 16 80.0 1 100.0 505 52.5 7 10.9 817 78.1
7303 BANTAENG 13 173 74 46 13 2 559 12 879 110 63.6 51 68.9 37 80.4 13 100.0 2 100.0 347 62.1 - 0.0 560 63.7
7304 JENEPONTO 19 307 123 67 19 2 820 25 1,363 227 73.9 90 73.2 48 71.6 19 100.0 2 100.0 576 70.2 25 100.0 987 72.4
7305 TAKALAR 16 256 63 46 17 4 560 18 964 149 58.2 40 63.5 33 71.7 17 100.0 4 100.0 359 64.1 4 22.2 606 62.9
7306 GOWA 26 481 147 61 26 3 1,351 51 2,120 274 57.0 95 64.6 56 91.8 26 100.0 3 100.0 797 59.0 16 31.4 1,267 59.8
7307 SINJAI 16 278 86 60 16 1 662 51 1,154 189 68.0 59 68.6 33 55.0 16 100.0 1 100.0 458 69.2 5 9.8 761 65.9
7308 MAROS 14 275 116 81 14 2 614 30 1,132 170 61.8 56 48.3 30 37.0 14 100.0 2 100.0 378 61.6 11 36.7 661 58.4
7309 PANGKEP 23 4,200 1,178 780 23 2 366 12 6,561 238 5.7 47 4.0 2 0.3 23 100.0 2 100.0 190 51.9 - 0.0 502 7.7
7310 BARRU 12 60 15 4 12 1 304 19 415 37 61.7 7 46.7 5 125.0 10 83.3 - 0.0 17 5.6 - 0.0 76 18.3
7311 BONE 38 76,731 35,821 30,913 38 4 1,376 88 144,971 429 0.6 104 0.3 52 0.2 38 100.0 4 100.0 901 65.5 15 17.0 1,543 1.1
7312 SOPPENG 17 276 72 33 17 1 473 25 897 224 81.2 41 56.9 19 57.6 17 100.0 1 100.0 167 35.3 1 4.0 470 52.4
7313 WAJO 23 422 110 3 23 3 436 34 1,031 278 65.9 46 41.8 16 533.3 23 100.0 3 100.0 309 70.9 2 5.9 677 65.7
7314 SIDRAP 14 242 45 41 14 3 365 20 730 174 71.9 45 100.0 27 65.9 14 100.0 3 100.0 345 94.5 9 45.0 617 84.5
7315 PINRANG 17 0 0 0 17 4 574 33 628 174 #DIV/0! 52 #DIV/0! 23 #DIV/0! 14 82.4 - 0.0 325 56.6 0.0 588 93.6
7316 ENREKANG 14 244 78 39 14 2 537 15 929 201 82.4 39 50.0 20 51.3 14 100.0 2 100.0 504 93.9 4 26.7 784 84.4
7317 LUWU 22 314 132 68 22 2 900 42 1,480 182 58.0 88 66.7 43 63.2 22 100.0 2 100.0 517 57.4 9 21.4 863 58.3
7318 TANA TORAJA 21 242 87 43 20 1 860 32 1,285 100 41.3 32 36.8 10 23.3 18 90.0 1 100.0 253 29.4 0.0 414 32.2
7322 LUWU UTARA 14 283 124 43 17 2 837 16 1,322 255 90.1 105 84.7 45 104.7 16 94.1 2 100.0 765 91.4 0.0 1,188 89.9
7325 LUWU TIMUR 17 202 62 33 17 2 760 32 1,108 139 68.8 49 79.0 31 93.9 17 100.0 2 100.0 507 66.7 3 9.4 748 67.5
7326 TORAJA UTARA 26 196 82 35 26 2 - - 341 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
7371 MAKASSAR 46 1,853 907 729 46 22 - - 3,557 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
7372 PARE-PARE 7 105 34 32 8 5 178 4 366 105 100.0 29 85.3 28 87.5 8 100.0 5 100.0 178 100.0 - 0.0 353 96.4
7373 PALOPO 12 85 32 37 12 9 - - 175 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 87,380 39,452 33,215 465 82 13,493 623 174,710 3,863 4.4 1,126 2.9 587 1.8 355 76.3 42 51.2 8398 62.2 111 17.8 14482 8.3

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Olahraga Dinkes Prov.Sulsel

128 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022


TABEL 76

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

TPM YANG ADA TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


MAKANAN MAKANAN
JUMLAH TPM
JAJANAN/ RUMAH MAKAN/ DEPOT AIR MINUM JAJANAN/KANTIN/SEN
KABUPATEN/K RUMAH JASA BOGA MEMENUHI SYARAT
NO PUSKESMAS DEPOT AIR KANTIN/ JUMLAH TPM RESTORAN (DAM) TRA MAKANAN
OTA JASA BOGA MAKAN/REST
MINUM (DAM) SENTRA YANG ADA JAJANAN
KESEHATAN
ORAN
MAKANAN
JAJANAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7301 SELAYAR 14 2 95 0 0 97 0 0.0 8 8.4 #DIV/0! #DIV/0! 8 8.2
7302 BULUKUMBA 20 16 127 105 373 621 0 0.0 18 14.2 70 66.7 66 17.7 154 24.8
7303 BANTAENG 13 5 26 0 0 31 3 60.0 8 30.8 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 11 35.5
7304 JENEPONTO 19 10 131 61 845 1,047 1 10.0 24 18.3 52 85.2 468 55.4 545 52.1
7305 TAKALAR 16 0 76 100 63 239 0 #DIV/0! 4 5.3 66 66.0 22 34.9 92 38.5
7306 GOWA 26 7 65 333 935 1,340 0 0.0 0 0.0 254 76.3 481 51.4 735 54.9
7307 SINJAI 16 5 77 56 179 317 2 40.0 11 14.3 29 51.8 85 47.5 127 40.1
7308 MAROS 14 24 155 121 380 680 6 25.0 8 5.2 96 79.3 239 62.9 349 51.3
7309 PANGKEP 23 17 125 74 125 341 2 11.8 24 19.2 38 51.4 70 56.0 134 39.3
7310 BARRU 12 12 138 70 219 439 1 8.3 30 21.7 50 71.4 112 51.1 193 44.0
7311 BONE 38 0 167 204 1,063 1,434 0 #DIV/0! 1 0.6 171 83.8 468 44.0 640 44.6
7312 SOPPENG 17 26 9 54 538 627 0 0.0 0 0.0 48 88.9 253 47.0 301 48.0
7313 WAJO 23 1 69 154 876 1,100 0 0.0 1 1.4 126 81.8 334 38.1 461 41.9
7314 SIDRAP 14 0 167 142 240 549 0 #DIV/0! 7 4.2 122 85.9 66 27.5 195 35.5
7315 PINRANG 17 9 69 197 429 704 1 11.1 2 2.9 150 76.1 154 35.9 307 43.6
7316 ENREKANG 14 9 121 61 396 587 1 11.1 11 9.1 61 100.0 321 81.1 394 67.1
7317 LUWU 22 24 103 181 654 962 6 25.0 43 41.7 130 71.8 317 48.5 496 51.6
7318 TANA TORAJA 21 0 9 0 0 9 0 #DIV/0! 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.0
7322 LUWU UTARA 14 17 249 69 280 615 1 5.9 78 31.3 45 65.2 202 72.1 326 53.0
7325 LUWU TIMUR 17 12 79 127 724 942 4 33.3 5 6.3 83 65.4 393 54.3 485 51.5
7326 TORAJA UTARA 26 4 30 0 0 34 1 25.0 6 20.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 20.6
7371 MAKASSAR 46 55 447 1,075 1,690 3,267 6 10.9 11 2.5 958 89.1 1,484 87.8 2,459 75.3
7372 PARE-PARE 7 8 243 99 365 715 6 75.0 191 78.6 76 76.8 243 66.6 516 72.2
7373 PALOPO 12 10 283 110 526 929 2 20.0 95 33.6 9 8.2 323 61.4 429 46.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 273 3,060 3,393 10,900 17,626 43 15.8 586 19.2 2,634 77.6 6,101 56.0 9,364 53.1

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Olahraga Dinkes Prov.Sulsel

129 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai