Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineral merupakan zat gizi yang memiliki peran dan fungsi penting bagi tubuh, baik
pada sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu juga berperan
dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam reaksi enzimatis.
Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk mengatur kerja enzim,
pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui
membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan. Mineral
digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan
kurang dari 100 mg sehari (Almatsier, 2009).

Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium
(Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl),dan natrium (Na).
Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) ,
besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn). Dari kesemua jenis mineral tersebut ada
beberapa mineral yang berdampak langsung dan ada pula mineral yang hanya larut dan
tidak terlalu berdampak bagi kesehatan. Mineral yang dibahas yaitu kalsium (Ca), natrium
(Na), kalium (K), besi (Fe), yodium (I). Kelima mineral tersebut mempunyai dibutuhkan tubuh
berbeda-beda terhadap semua orang, perbedaan kebutuhan mineral ditentukan dengan umur,
jenis kelamin, status fisiologis dan histori penyakit yang diderita oleh tiap-tiap orang
tergantung apakah penyakit tersebut dapat mempengaruhi asupan mineralnya.

Kebutuhan mineral dalam tubuh manusia adalah hal penting yang harus dipenuhi
sesuai dengan kondisi tubuh masing masing orang. Fungsi mineral bagi tubuh adalah
sebagai pendukung metabolisme tubuh, mengatur keseimbangan kadar air, dan untuk
menjaga kesehatan tubuh. Kekurangan mineral dapat menyebabkan gangguan kesehatan
seperti anemia, gondok, osteoporosis dan osteomalasia. Pemenuhan kebutuhan mineral pada
manusia dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi bahan pangan baik yang berasal dari
tumbuhan mineral nabati maupun hewan mineral hewani (Almatsier, 2006).
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan interaksi?


2. Apakah ada hubungan antara interaksi mineral dengan kualitas makanan?
3. Bagaimana mekanisme interaksi mineral dengan kualitas makanan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari interkasi


2. Untuk mengetahui hubungan antara interaksi mineral dengan kualitas makanan
3. Untuk mengetahui mekanisme interaksi mineral dengan kualitas makanan

Dapus:

Almatsier Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama

Almatsier Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama

Anda mungkin juga menyukai