Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

SEMESTER GANJIL TA. 2021/2022


PROGRAM STUDI S1 GIZI
STIKES HUSADA BORNEO BANJARBARU

Nama Matakuliah : Interaksi Zat Gizi


Nama : Jamil Mubarak
NIM : 19S10302
Hari/Tanggal : Kamis/30 Juni 2022

Petunjuk pengerjaan !

1. Ujian bersifat open access


2. Kerjakan soal berikut secara Mandiri. Segala bentuk kecurangan akan menerima konsekuensi
yang sesuai.
3. Jawaban dikumpulkan secara perorangan ke email nurulhekmah.shb@gmail.com maksimal 100
menit setelah soal di distribusikan ke mahasiswa.
4. Kerjakan sebaik mungkin, ikuti perintah dan bacalah setiap soal dengan teliti.
5. Selamat Mengerjakan. Semoga sukses 😊

SOAL !!

1. Berdasarkan gambar ‘’Piring Gizi Seimbang’’, sebutkan zat gizi makro dan mikro yang ada pada
piring tersebut dan jelaskan interaksi zat gizi yang terjadi.
Jawab:
-Zat gizi makro yaitu karbohidrat (nasi), protein hewani (ayam), protein nabati (tahu) dan lemak
(minyak untuk menumis sayur)
-Zat gizi mikro yaitu vitamin (buah pisang) dan mineral (sayur kacang panjang)
-Interaksi zat gizi yang terjadi yaitu interaksi yang terjadi antar zat gizi mempengaruhi jumlah
penyerapannya di dalam tubuh. Tingkat penyerapan suatu zat gizi di dalam tubuh disebut dengan
bioavailabilitas. Dalam melakukan interaksi, setiap zat gizi memiliki perannya masing-masing
untuk mempengaruhi penyerapan zat gizi lain. Peran yang dimiliki oleh masing-masing zat gizi
adalah sebagai inhibitor dan enhancer. Kedua peran ini akan mempengaruhi jumlah penyerapan
serta yang menentukan kadar zat gizi yang dapat diserap oleh tubuh.

2. Interaksi zat besi (Fe) dan Vitamin C bersifat sinergistik. Jelaskan bagaimana reaksi antara zat besi
dan vitamin C pada tubuh manusia dalam hal pemenuhan zat gizi!
Jawab:
Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi bila dikonsumsi pada waktu bersamaan,
karena vitamin C akan mengubah zat besi dari bentuk feri menjadi bentuk fero. Zat besi dalam
bentuk fero lebih mudah diserap, selain itu vitamin C membentuk gugus zat besi-askorbat yang
tetap larut pada pH lebih tinggi di dalam duodenum. Misalnya pada daging dimakan dengan

3. Pada proses pemanggangan roti, daging dan bahan nabati akan mengalami berubah warna
menjadi kecoklatan. Sebutkan dan jelaskan reaksi kimia yang terjadi.
Jawab:
Reaksi antara karbohidrat khususnya gula pereduksi dengan gugus amina primer. hasilnya berupa
produk berwarna cokelat yang sering dikehendaki. Namun kadang-kadang malah menjadi
pertanda penurunan mutu. Aldosa (gula pereduksi) bereaksi dengan asam amino atau dengan
gugus amino dari protein sehingga dihasilkan basa Schiff. Perubahan terjadi menurut reaksi
amadori sehingga menjadi amino ketosa. hasil reaksi amadori mengalami dehidrasi membentuk
furfural dehida dari pentosa atau hidroksil metil furfural dari heksosa. proses dehidrasi
selanjutnya menghasilkan produk antara berupa metil-dikarbonil yang diikuti penguraia
menghasilkan reduktor dan dikarboksil seperti metilglioksal, asetot, dan diasetil. Aldehida-
aldehida aktif dari 3 dan 4 terpolimerisasi tanpa mengikutsertakan gugus amino (disebut
kondensasi aldol) atau dengan gugusan amino membentuk senyawa berwarna cokelat yang
disebut melanoidin.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ‘’Denaturasi Protein”!


Jawab:
Denaturasi protein adalah sebuah proses di mana protein atau asam nukleat kehilangan struktur
tersier dan struktur sekunder dengan penerapan beberapa tekanan eksternal atau senyawa,
seperti asam kuat atau basa, garam anorganik terkonsentrasi, sebuah misalnya pelarut organik,
atau panas. Proses denaturasi protein adalah suatu proses pemecahan protein dimana dalam hal
ini terjadi perubahan kimia, fisik dan biologi daripada protein yang dengan sendirinya dapat
merubah sifat protein alaminya.

5. Jelaskan reaksi antara Zat Besi dan Protein, termasuk bersifat antagonis atau sinergistik?
Jawab:
Reaksi antara Zat Besi dan Protein yaitu protein berperan penting dalam transportasi zat besi di
dalam tubuh. Oleh karena itu, kurangnya asupan protein akan mengakibatkan transportasi zat
besi terhambat sehingga akan terjadi defisiensi besi. Disamping itu kekurangan zat besi juga
menurunkan kadar hemoglobin. Oleh karena itu bersifat sinergistik

Anda mungkin juga menyukai