SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA BORNEO BANJARBARU 2022 Perbedaan Gizi Klinik dan Gizi Masyarakat Serta Lingkup Kerjanya Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh sebab itu, sifat dari gizi klinik adalah lebih menitik beratkan pada kuratif daripada preventif dan promotifnya. Untuk ruang lingkupnya Sedangkan, gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat, oleh karena itu, sifat dari gizi masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif).
Perbedaan efikasi, efektivitas, efisiensi, evaluasi dan edukasi
a) Efikasi adalah untuk melihat efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan b) Efektivitas adalah untuk mengetahui efek intervensi dalam berbagai kondisi lapangan yang berbeda. c) Efisiensi adalah untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang dikeluarkan. d) Evaluasi adalah melihat dan memberikan nilai keberhasilan suatu program. e) Edukasi adalah salah satu bentuk intervensi berupa upaya peningkatan pengetahuan kesehatan.
Jenis kapsul vitamin A, sasaran dan waktu pemberiannya
Kapsul vitamin A terbagi 2 yaitu kapsul biru vitamin A bagi bayi 6-11 bulan dan kapsul merah bagi anak balita dan ibu nifas. Sasaran bagi anak bayi (6-11 ) bulan dosis kapsul biru (100.000 SI) frekuensi 1 kali dan anak balita (12-59 bulan) dosis kapsul biru (200.000 SI) frekuensi 2 kali dengan waktu pemberian pada bulan Februari dan Agustus, Bagi ibu nifas (0-42 hari) dosis kapsul merah (200.000 SI) frekuensi 2 kali dengan waktu pemberian 1 (satu) kapsul vitamin A diminum segera setelah saat persalinan ─ 1 (satu) kapsul vitamin A kedua diminum 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama. Metode penyuluhan, media dan alat bantu penyuluhan 1) Metode Penyuluhan terdiri dari beberapa jenis, yaitu: a).Metode individual Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. b).Metode penyuluhan kelompok Metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil. c).Metode penyuluhan massa Metode penyuluhan massa digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. 2) Media Penyuluhan yaitu media yang digunakan ketika melakukan penyuluhan adalah leaflet. Leaflet adalah suatu bentuk penyampain informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lebaran yang dilipat, isi informasi dapat berupa bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi. 3) Alat Bantu Penyuluhan yaitu alat peraga penyuluhan, terbagi 3 antara lain: a) Alat bantu lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu menstimulasi indra mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses penerimaan pesan, misalnya slide, film, dan gambar. b) Alat bantu dengar (audio aids) yang dapat membantu dalam menstimulasikan indra pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan, misalnya : radio dan Compact Disk (CD). c) Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids) yang dapat menstimulasi indra penglihatan dan pendengaran pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan Digital Versatile Disk (DVD).
Perbedaan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan intervensi.
a) Promotif adalah serangkaian upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promosi kepada masyarakat. b) Preventif adalah tindakan pencegahan penyakit, baik secara kesehatan itu sendiri atau pun biaya yang lebih murah. c) Kuratif adalah suatu tindakan yang dilakukan secara medis untuk mendiagnosa suatu penyakit dengan segera untuk melakukan pengobatan secara tepat dan cepat. Tindakan pengobatan (kuratif) ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penyembuhan yang lebih sempurna dan efektif. d) Rehabilitatif adalah sebuah proses untuk mengembalikan penderita yang telah sehat dari pengobatan untuk kembali ke masyarakat. e) Intervensi adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan.
Perbedaan studi surveilans, studi epidemiologi, cross-sectional study, kasus
kontrol dan kohort. 1) Studi Surveilans Pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah- masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit. 2) Studi Epidemiologi Mempelajari tentang distribusi dan determinat penyakit, serta upaya pengendalian penyakit. 3) Cross-Sectional Study Studi untuk mengetahui deskripsi dan membandingkan 2 variabel, tetapi tidak melakukan pengujian hubungan sebab-akibat. 4) Kasus Kontrol Mempelajari hubungan serta besarnya risiko antara tingkat kepaparan dengan kejadian penyakit dan membantu menentukan sebuah paparan/karakteristik tertentu yang berhubungan dengan sebuah outcome. 5) Kasus Kohort mempelajari hubungan besarnya risiko antara tingkat kepaparan dengan kejadian penyakit, Paparan diukur sekarang dan hasilnya diukur di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA
Fetty. R. 2020. Modul Praktikum Kesehatan Masyarakat. Prodi DII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Irmawartini, Nurhaedah. 2017. Metodologi Penelitian. BPPDSMK. Jakarta Selatan
Kementerian Kesehatan. 2016. Manajemen Terintegrasi Suplementasi Vitamin A, Jakarta.
Surahman., Sudibyo. S. 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat PKM. BPPDSMK. Jakarta
Notoatmodjo. S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar), Cetakan Kedua,