Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERBAIKAN NILAI

UTS PERENCANAAN PROGRAM GIZI

JAMIL MUBARAK
19S10302

PROGRAM STUDI GIZI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA BORNEO BANJARBARU
2022
 Perbedaan Gizi Klinik dan Gizi Masyarakat Serta Lingkup Kerjanya
Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang menderita
gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh sebab itu, sifat dari
gizi klinik adalah lebih menitik beratkan pada kuratif daripada preventif dan promotifnya.
Untuk ruang lingkupnya
Sedangkan, gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok
masyarakat, oleh karena itu, sifat dari gizi masyarakat lebih ditekankan pada
pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif).

 Perbedaan efikasi, efektivitas, efisiensi, evaluasi dan edukasi


a) Efikasi adalah untuk melihat efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari
adanya intervensi kesehatan
b) Efektivitas adalah untuk mengetahui efek intervensi dalam berbagai kondisi
lapangan yang berbeda.
c) Efisiensi adalah untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang diperoleh
berdasarkan besarnya biaya yang dikeluarkan.
d) Evaluasi adalah melihat dan memberikan nilai keberhasilan suatu program.
e) Edukasi adalah salah satu bentuk intervensi berupa upaya peningkatan
pengetahuan kesehatan.

 Jenis kapsul vitamin A, sasaran dan waktu pemberiannya


Kapsul vitamin A terbagi 2 yaitu kapsul biru vitamin A bagi bayi 6-11 bulan dan
kapsul merah bagi anak balita dan ibu nifas.
Sasaran bagi anak bayi (6-11 ) bulan dosis kapsul biru (100.000 SI) frekuensi 1 kali
dan anak balita (12-59 bulan) dosis kapsul biru (200.000 SI) frekuensi 2 kali dengan
waktu pemberian pada bulan Februari dan Agustus, Bagi ibu nifas (0-42 hari) dosis
kapsul merah (200.000 SI) frekuensi 2 kali dengan waktu pemberian 1 (satu) kapsul
vitamin A diminum segera setelah saat persalinan ─ 1 (satu) kapsul vitamin A kedua
diminum 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama.
 Metode penyuluhan, media dan alat bantu penyuluhan
1) Metode Penyuluhan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a).Metode individual Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual
digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang mulai
tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
b).Metode penyuluhan kelompok Metode penyuluhan kelompok harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk
kelompok yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil.
c).Metode penyuluhan massa Metode penyuluhan massa digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public.
2) Media Penyuluhan yaitu media yang digunakan ketika melakukan penyuluhan
adalah leaflet. Leaflet adalah suatu bentuk penyampain informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lebaran yang dilipat, isi informasi dapat berupa bentuk kalimat
maupun gambar atau kombinasi.
3) Alat Bantu Penyuluhan yaitu alat peraga penyuluhan, terbagi 3 antara lain:
a) Alat bantu lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu menstimulasi
indra mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses penerimaan pesan,
misalnya slide, film, dan gambar.
b) Alat bantu dengar (audio aids) yang dapat membantu dalam menstimulasikan
indra pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan,
misalnya : radio dan Compact Disk (CD).
c) Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids) yang dapat menstimulasi indra
penglihatan dan pendengaran pada waktu proses penyuluhan, misalnya
televisi, video cassette dan Digital Versatile Disk (DVD).

 Perbedaan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan intervensi.


a) Promotif adalah serangkaian upaya pelayanan kesehatan yang bersifat
promosi kepada masyarakat.
b) Preventif adalah tindakan pencegahan penyakit, baik secara kesehatan itu
sendiri atau pun biaya yang lebih murah.
c) Kuratif adalah suatu tindakan yang dilakukan secara medis untuk
mendiagnosa suatu penyakit dengan segera untuk melakukan pengobatan
secara tepat dan cepat. Tindakan pengobatan (kuratif) ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil penyembuhan yang lebih sempurna dan efektif.
d) Rehabilitatif adalah sebuah proses untuk mengembalikan penderita yang
telah sehat dari pengobatan untuk kembali ke masyarakat.
e) Intervensi adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih
dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang
diharapkan.

 Perbedaan studi surveilans, studi epidemiologi, cross-sectional study, kasus


kontrol dan kohort.
1) Studi Surveilans
Pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-
masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit.
2) Studi Epidemiologi
Mempelajari tentang distribusi dan determinat penyakit, serta upaya pengendalian
penyakit.
3) Cross-Sectional Study
Studi untuk mengetahui deskripsi dan membandingkan 2 variabel, tetapi tidak
melakukan pengujian hubungan sebab-akibat.
4) Kasus Kontrol
Mempelajari hubungan serta besarnya risiko antara tingkat kepaparan
dengan kejadian penyakit dan membantu menentukan sebuah paparan/karakteristik
tertentu yang berhubungan dengan sebuah outcome.
5) Kasus Kohort
mempelajari hubungan besarnya risiko antara tingkat kepaparan dengan kejadian
penyakit, Paparan diukur sekarang dan hasilnya diukur di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Fetty. R. 2020. Modul Praktikum Kesehatan Masyarakat. Prodi DII Kebidanan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Irmawartini, Nurhaedah. 2017. Metodologi Penelitian. BPPDSMK. Jakarta Selatan

Kementerian Kesehatan. 2016. Manajemen Terintegrasi Suplementasi Vitamin A, Jakarta.

Surahman., Sudibyo. S. 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat PKM. BPPDSMK. Jakarta

Notoatmodjo. S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar), Cetakan Kedua,


Rineka Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai