Anda di halaman 1dari 24

BUKU CANDRA DIRI

Oleh :
Kak Fitri

BAHAN RENUNGAN PELANTIKAN


PRAMUKA PENEGAK
(Untuk kalangan sendiri)
SURAT KETERANGAN

Buku ini diberikan kepada :


Nama : ……..……………….
No. Anggota : ………………..…….
Gugus Depan : ……………………...
Yang telah menyelesaikan SKU
tingkat Penegak Bantara/Laksana*)
dan dilantik pada :

Tanggal : ……………………...
Jam : ……………………...
Tempat : ……………………...

1
PETUNJUK
1. Bacalah tiap-tiap pasal
dengan teliti. Tiap-tiap nomor
paling sedikit 2 kali dengan
seksama, kalimat demi
kalimat, kata demi kata.
2. Renungkan isi dan artinya, isi,
makna dan maksud kalimat
demi kalimat. Jangan tergesa-
gesa membuka halaman
berikutnya sebelum Anda
benar-benar selesai
membacanya dan memberi
jawaban yang jujur, persoalan
yang kau hadapi, terus terang
dan tulus ihklas didalam
batinmu sendiri.

2
CANDRA DIRI
(RENUNGAN JIWA)
1. Renungan jiwa ialah
menyelidiki sikap dan cara
hidup kita yang telah lalu
(retrospeksi) dan meninjau diri
pribadi kita sendiri. Kemudian
diakhiri dengan kesanggupan
kita untuk melangkah ke hidup
baru, dengan penuh ke-
ikhlasan dan kebulatan tekad
untuk melaksanakan cita-cita
hidup secara perwira, menurut
jalan yang ditunjukkan Tuhan
dalam keyakinan dan agama
kita masing-masing.
2. Maka dengan mengadakan
renungan jiwa ini, lampaulah

3
halaman lama dan kini siaplah
membuka halaman baru
dalam “KITAB HIDUPMU”.
3. Ada “satu” yang pada saat ini
benar-benar mendengar
segala jawaban yang keluar
dari hati nurani Anda itu, dan
juga tahu, seraya ingat selalu
segala putusan atau
ketetapan hati Anda … untuk
memulai sesuatu yang baru …
4. Tuhan Yang Maha Esa adalah
Maha Kuasa … Maha Tahu …
tetapi juga Maha Kasih ….
Segala-galanya Tuhanlah
yang menentukan, segala
kehidupan mahluknya dialam
semesta ini, termasuk

4
kehidupan kita umat
manusia …
5. Makin lanjut usia kita, makin
bertambah-tambah, seakan
akan masih cepatlah jalannya
waktu itu.
6. Kita hidup di dunia ini tidak
akan lama, mungkin besok,
setiap saat dapat berakhir,
bahkan malam nantipun maut
dapat mendatangi kita, umat
yang dikehendakiNya.
7. Apakah aku ini telah
menggunakan hidupku yang
diberikan oleh Tuhan dengan
sebaik-baiknya? Antara lain
berbakti kepada Nya, Negara
dan Masyarakat sekitarku?

5
8. Tuhan telah memberikan
petunjuk-petunjuk bagi kita
dengan perintah-perintah dan
larangan-larangan Nya yang
wajib kita ikuti dengan sebaik-
baiknya.
9. Ataukah telah ku sia-siakan
hidupku ini dengan tidak
mengerjakan sesuatu yang
berguna, bagiku, bagi
keluargaku, bagi masyarakat
sekelilingku, bagi bangsa dan
Negaraku, bagi umat manusia
dan bagi Agamaku?
10. Apakah aku telah
mengerjakan sesuatu yang
tidak berguna bagi sesamaku?

6
11. Ataukah aku telah terlampau
banyak mencari kesenangan-
kesenangan bagi diriku
semata-mata atau hanya
mencari kekayaan,
kepangkatan, kedudukan
tanpa berusaha memberi
pertolongan pada orang lain?
12. Sudahkah aku berusaha agar
jasmaniku selalu dalam
keadaan sehat, kuat dan suci?
13. Sudahkah aku berusaha
memelihara rohaniku dengan
memperteguh imanku,
mempercerdas otakku,
memperhalus perasaanku
serta memperbaiki moralku.

7
14. Jasmaniku dan rohaniku
adalah milik utamaku yang
harus selalu aku jaga sendiri.
15. Jiwa dan ragaku adalah
karunia Tuhan yang harus aku
kembalikan kepadanya kelak
dalam keadaan suci
16. Jasmaniku dan rohaniku
merupakan satu kesatuan
pribadi yang harus setimbang
kekuatan dan bekerjanya agar
segala tindakanku dapat cepat
tepat, tegas dan bijaksana
dan selalu ada pada jalan
yang benar dan bahagia
didunia dan diakhirat.

8
17. Benarkah aku seorang yang
jujur, dapat dipercaya dan
setia?
18. Apakah aku cukup sopan,
periang, ramah-tamah
terhadap siapapun?
19. Perwirakah (sportif) tindakan-
tindakan atau selalu ingkar?
20. Sudahkah aku bersifat ”cepat
kaki ringan tangan” atau
egoistis?
21. Sudahkah aku hidup
sederhana/prasaja, baik
pikiran, perkataanku dan
perbuatanku, sucikah hatiku?
22. Ada pepatah ”Keprasajaan
adalah suatu tanda pengenal
kebenaran”. Bagaimanakah

9
dengan diriku dan
bagaimanakah aku
melaksanakanya?
23. Siapakah yang pernah aku
beri pertolongan selama ini?
24. Masih adakah orang lain yang
perlu dan dapat kuberi
pertolongan, sebenarnya aku
mampu menolong orang lain
dengan pikiran, tenaga,
kemampuan harta dan juga
pengalaman-pengalamanku.
25. Betulkah bahwa diriku selalu
benar dan baik, sehingga aku
paksakan orang lain untuk
menerima pandanganku?
sehingga aku merasa ”paling”.

10
26. Terhadap siapakah aku
pernah bertindak tidak adil
dan siapakah yang pernah ku
lukai hatinya atau
perasaannya? Sudah berapa
orangkah kira-kira yang telah
ku sakiti hatinya itu, sejak aku
lahir di dunia ini.
27. Apakah yang dapat kuperbuat
untuk memperbaiki
kesalahanku selama ini atau
malah aku ulangi perbuatan-
perbutan semacam itu?
28. Apakah aku selalu ikuti
pendapat orang banyak, tanpa
kusadari kebenarannya?
29. Sukakah aku bermusyawarah
dengan pertimbangan yang

11
masak, sudahkah aku
menghargai pendapat orang
lain yang lebih sempurna dari
pendapat dan pandanganku
sendiri?
30. Dengan tenang, disiplin dan
iman yang teguh aku harus
berdiri tegak ditengah-tengah
kegaduhan masyarakat dan
aku berusaha dapat memberi
pengaruh-pengaruh yang baik
pada sekelilingku.
31. Kita tidak menerima upah atau
balas jasa ganti rugi terhadap
pengorbanan-pengorbanan
yang telah kita berikan pada
orang lain.

12
32. Kita bekerja tidak untuk
majikan melainkan untuk
Tuhan Yang Maha Esa.
Demikianlah jalan untuk
membina diri kita menjadi
orang yang ”merdeka”.
33. Pernahkah aku hanya
menuruti dorongan emosi dan
kepuasan nafsu yang
membual-bual dalam hatiku
sehingga aku lupa akan
baktiku?.
34. Apakah yang aku perbuat
sebagai penyesalan itu,
adakah kiranya yang dapat
kupercaya untuk menerima
pernyataan penyesalanku itu?
kepada siapa?

13
35. Berbakti itu bukan untuk
waktu-waktu terluang saja,
melainkan harus senantiasa
mencari, sekali lagi mencari
kesempatan dan
kemungkinan-kemungkinan
untuk berbakti setiap waktu
dan dimana saja.
36. Apakah arti ”bakti” itu bagi
diriku? berniatkah aku untuk
melaksanakannya?
37. Sudah sebandingkah
pengorbananku dengan
pengorbanan para pahlawan
bangsa?
38. Apa balas jasaku atas
pengorbanan mereka itu?
selanjutnya apakah yang akan

14
aku sumbangkan untuk tanah
airku, umat manusia dan
agama? atau akan kuniati
usaha bangsa dan negaraku
itu?
39. Sudahkan aku menyadari
bahwa berbakti itu
membutuhkan pengorbanan
yang mungkin tidak
menyenangkan bagiku,
bahkan mungkin
membahayakan diriku sendiri.
Tetapi karena berbakti adalah
KEWAJIBANKU sebagai
mahluk sosial yang harus
hidup bergotong-royong
sesama, dapatkah kiranya aku
melaksanakannya?

15
40. Ada kelemahan-kelemahan
dalam pribadiku, disamping
kekuatan dan
keistimewaanku ?
41. Sifat-sifat manakah yang
lemah pada tabi’atku itu? akan
kubiarkan sajakah sifat
demikian bertanda dalam hati
sanubariku?
42. Bersediakah aku menekan
dan menghilangkan sifat-sifat
buruk pada diriku dan
mengembangkan apa yang
baik yang ada padaku?
43. Tentramkah bila tidak
kulenyapkan dari diriku ini?
44. Berhasil dan tidaknya bakti
kita itu hanya tergantung pada

16
diriku sendiri, maka kita wajib
mengenakan tata tertib disiplin
dari kita sendiri sehingga
menjadi contoh orang lain,
dan memberi pengaruh yang
baik pada orang lain.
45. Apakah aku sekarang mulai
dari sini berniat dan
mengambil keputusan untuk
berusaha melepaskan segala
kebiasaan buruk yang pernah
kulakukan pada masa-masa
lampau? dan berusaha
menghindari segala godaan
yang mengingkari diriku untu
melakukan perbuatan-
perbuatan yang buruk?
berfoya-foya. minum-minum,

17
kenikmatan nafsu, menodai
nama baik, dsb?
46. Apakah aku benar-benar
menjalankan dan
mengamalkan ”PANCASILA”
dengan setia dan dapat
dipercaya?
47. Apakah aku juga secara jujur
dan setia pada keyakinan
agamaku, pada Tuhan Yang
Maha Esa, pada tanah air,
pada Undang-Undang Dasar
Negara, pada Gerakan
Pramuka, pada Pembinaku,
dan pada kawan-kawanku?
48. Apakah aku juga sayang pada
mereka yang menjadi

18
bawahanku, dan pada diriku
sendiri?
49. Apakah aku bersifat peramah,
riang gembira dan berbudi
baik terhadap orang lain?
50. Apakah aku mempunyai
keteguhan hati dan kesabaran
yang besar untuk melanjutkan
amalku itu? Meskipun
mendapat bermacam-macam
rintangan dan godaan?
51. Apakah aku dapat berdiri
tegak dengan yakin dan
dengan tiada terombang-
ambing oleh ajakan orang lain
yang sesat?
52. Bila aku sekarang sudah
dapat membuat keputusan,

19
akan aku sediakan segala jiwa
ragaku demi kehormatanku,
pantang menyerah akan
segala keadaan yang
merintangi usaha-usahaku
sebelum tercapai. Dengan
rahmat Tuhan Yang Maha
Esa, aku berniat untuk
menutup kekurangan-
kekuranganku dan membuang
jauh-jauh keburukan-
keburukanku dan tidak segan-
segan aku bertanya hal-hal
yang belum ku mengerti.
53. PENEGAK /PANDEGA .....
Jika Anda sudah membuat
keputusan, silahkan Anda
kembali ketempat asalmu ....

20
dan bersedialah setiap saat ...
atau .... masih ada keragu-
raguan didalam hatimu ....?
54. Apabila masih ada juga soal-
soal yang timbul dalam hatiku
sebelum ”PELANTIKAN” mu
dilaksanakan. Pembina
Penegak/Pandega masih
selalu meyediakan waktu
yang banyak untuk Anda.
55. Perbuatan hina dan ternoda
adalah perbuatan yang dapat
membela kehormatan wanita?
56. Apakah aku mempunyai
kekuatan jiwa untuk
mempertahankan
kehormatanku?

21
57. Siapakah aku menyingkirkan
godaan-godaan yang
mencemarkan kehormatanku?
58. Kakak Pembina mu
mengingatkan sekali lagi,
hanya ada ”satu” yang tahu
akan dirimu ... Camkan betul-
betul ajakan pembina itu, agar
Anda tidak sesal dan merugi ...
Tundukkan kepalamu sejenak
sedalam-dalamnya dan
pejamkan matamu sejenak.
INGATLAH : Bilamana Anda nanti
sewaktu-waktu
mengucapkan ”TRI SATYA”mu.
Sebagai seorang Penegak sejati
hendaklah amal perbuatanmu itu
benar-benar

22
bersifat ”SUKARELA” yang
semurni-murninya, tanpa paksaan
sekali memandu .... tetap
memandu Ibu Pertiwi .... Selamat
berjuang, bekerjasama, belajar,
dan selalu bertakwalah terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
KINI ... isilah fikiranmu dengan
lembaran-lembaran hidup yang
berikutnya
Dengan ini aku berjanji
1. Isi buku renungan ini sebagai
jiwaku hanya untukku sendiri
2. Tidak perlu kuberitahukan
kepada siapapun orang yang
tidak berkepentingan.
3. Apa lagi kepada orang yang
tidak perlu ”tahu”
---fitri---
23

Anda mungkin juga menyukai