BKL RT15
BKL RT15
1
SEKILAS LEBIH DEKAT
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Sedangkan lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang telah berusia 60
tahun atau lebih. Keluarga lansia merupakan keluarga yang di dalamnya terdapat anggota lanjut usia atau seluruh
anggota keluarganya telah berusia lanjut. Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah wadah kegiatan yang dilaksanakan
oleh keluarga yang memiliki lansia atau lansia itu sendiri untuk mengetahui, memahami, dan mampu membina
kondisi dan masalah lansia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lansia.
Keluarga berencana mengupayakan untuk menghasilkan keluarga yang berkualitas agar tetap meningkatkan
program KB dalam perlindungan hak-hak reproduksi. Dalam rangka mencapai keluarga berkualitas yang
mempunyai ciri sejahtera, sehat, maju, mempunyai jumlah anak ideal, ke depan, bertanggungjawab, harmonis,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, salah satu upaya yang dilaksanakan melalui pengembangan sumberdaya
sejak dalam kandungan sampai lanjut usia (lansia).
Pentingnya keluarga dalam menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas, maka lembaga keluarga perlu
memperoleh pembinaan/peningkatan di bidang kesejahteraan dan ketahanan dalam memenuhi berbagai
kebutuhan fisik, material, mental, spiritual, dan sosial melalui pelaksanaan 8 fungsi keluarga, yaitu fungsi
keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi,
fungsi ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan.
Pelaksanaan fungsi tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan kehidupan keluarga antara lain Bina
Keluarga Lansia (BKL). Keluarga tersebut perlu mendapatkan perhatian, penanganan, dan pembinaan yang
menyeluruh karena usia lanjut usia perlu mendapatkan perhatian khusus dalam rangka memperpanjang usia dalam
harapan hidup serta menjadikan lansia yang produktif dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
dasar pemikiran tersebut, keluarga lansia dan lansia itu sendiri perlu dibekali dengan pengetahuan dan
keterampilan agar tetap terjaga kesehatannya dan mandiri hidupnya.
BKL sebagai wahana yang sangat strategis dalam melakukan pembinaan kepada keluarga yang mempunyai lansia
dan lansia itu sendiri sehingga lansia tidak menjadi beban yang dirasa menyusahkan bagi keluarga.
Pembinaan lansia dalam pelaksanaannya memerlukan penanganan terpadu melalui peningkatan lembaga swadaya
masyarakat serta partisipasi aktif masyarakat dalam koordinasi program kerja, pendataan, pemanfaatan pelayanan,
dan pengenalan diri masalah lanjut usia.
Tujuan dibentuknya BKL yaitu untuk menumbuhkembangkan Bina Keluarga Lansia dalam rangka memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada keluarga yang mempunyai lansia dan lansia itu sendiri, meningkatkan
pengetahuan dan kesejahteraan pengelola dan kader BKL dalam menumbuhkembangkan BKL, meningkatkan
kualitas pelayanan kelompok BKL, meningkatkan jumlah keluarga yang memiliki lansia dalam kegiatan
kelompok BKL, dan tumbuhnya rasa cinta dan kasih sayang antara keluarga dengan lansianya atau sebaliknya
dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh lansianya sehingga timbul rasa hormat kepada yang
lebih tua.
Sasaran BKL adalah setiap keluarga yang memiliki lansia dan keluarga yang seluruh anggotanya terdiri dari
lansia, dan lansia itu sendiri. Sedangkan ruang lingkup BKL terdiri dari penyelenggaraan kegiatan BKL dan
pengembangan kegitan BKL. Adapun penyelenggaraan kegiatan BKL meliputi pembentukan kelompok BKL,
peningkatan kapasitas pengelola dan pelaksana, pelayanan kegiatan kelompok BKL. Sedangkan pengembangan
kegiatan BKL meliputi pemasaran kegiatan kelompok BKL, pengembangan model keterpaduan kegiatan BKL,
serta pemantapan kegiatan BKL.
2
DATA LANSIA
Laki-Laki Sebanyak 16 orang dan Perempuan sebanyak 9 orang
Usia subur
Sebanyak 46 pasang usia subur serta 26 orang wanita usia subur
PUS BER-KB
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
IUD IMPLAN MOW MOP SUNTIK PIL KONDOM MAL
3
PENGELOLAAN BINA KELUARGA LANSIA
Kegiatan Penyelenggaraaan Kelompok Bina Keluarga Lansia
Pembentukan Kelompok BKL “BAHAGIA SEJAHTERA” RT.15
Pembentukan kelompok BKL dilaksanakan dengan cara mengdentifikasi potensi dan permasalahan untuk
kemudian menentukan prioritas masalah yang akan ditangani, seperti berapa jumlah kader, berapa jumlah lansia,
jumlah keluarga lansia yang masih PUS (Pasangan Usia Subur), ( ber – KB dan tidak ber – KB) jumlah ibu hamil
(Bumil), dimana ada ketersediaan ruangan untuk kegiatan pertemuan, serta adakah sarana BKL yang akan
digunakan. Mengidentikasi masalah yang menjadi penghambat belum terjadinya BKL misalnya keterbatasan
kader, kurangnya keterampilan kader, kurangnya kesadaran keluarga yang memiliki lansia dan kurang kepedulian
takoh masyarakat tentang pentingnya kelompok BKL. Setelah ditemukannya prioritas masalah dari berbagai
masalah yang ditemui dan harus segera di tangani. Setelah ini semua teridentifikasi barulah menggalang
kesepakatan anatara Tokoh Masyarakat (Toma) maupun Tokoh Agama (Toga) agar memiliki pemahaman sebagai
hasil musyawarah. Selanjutnya pengelola program KB melakukan penggalangan kesepakatan dan membentuk
kelompok BKL. Tepatnya terbentuk pada tahun 2020 diberi nama kelompok Bina Keluarga Lansia “BAHAGIA
SEJAHTERA” RT.15, Kelurahan Margo Mulyo Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan Provinsi
Kalimantan Timur.
4
Untuk merealisasikan kesepakatan yang telah dibuat bersama antar tokoh agama (Toga) ,tokoh masyarakat
(Toma), anggota dan kader, terbentuklah Program Kegiatan Bina Keluarga Lansia “BAHAGIA SEJAHTERA “
sebagai berikut:
1. Pertemuan ke-1 Program Bina Keluarga Lansia Anggota BKL, Lansia & Keluarga
5. Pertemuan ke-5 Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Anggota BKL, Lansia & Keluarga
6. Pertemuan ke-6 Pembinaan Pengembangan Potensi Anggota BKL, Lansia & Keluarga
Dengan mengacu pada program tersebut para kader memberikan penyuluhan berpedoman pada materi pokok dan
materi inti serta melakukan pertemuan penyuluhan kelompok berupa ceramah, tanya-jawab dan berbagi
pengalaman yang dihadiri oleh anggota keluarga yang mempunyai lansia, terkadang dengan lansia itu sendiri.
Rangkaian pelayanan kegiatan kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) sewaktu-waktu dilakukan dari rumah ke
rumah. Hal ini dilakukan agar antara kader, anggota, dan lansia dapat bertukar pikiran langsung, dapat
menggunakan komunikasi yang tidak formal sehingga lebih mudah menyampaikan informasi.
5
DOKUMENTASI
6
PENUTUP
Dalam rangka menjadikan keluarga sebagai wahana pertama dan utama dalam pembangunan bangsa, maka peran
dan tanggungjawab anggota keluarga menjadi sangat penting dalam upaya mewujudkan pembangunan keluarga
yang berkualitas. Keluarga yang mempunyai lansia memerlukan perhatian dan penanganan terutama dalam
pengetahuan dan keterampilan, sehingga mampu melakukan pembinaan dengan baik dan benar terhadap lansianya
sebagai orang tua yang berperilaku sehat, bahagia, bertanggungjawab, berakhlak, dan berkualitas serta produktif.
- TERIMA KASIH -