Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK LANSIA

Dosen Pembimbing:
Merah Bangsawan, SKM.,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 4 (reguler II)

1. MUTIARA RIZKY N 7. OCTA PERMATA


8. SASTRA WIJAYA
2. HERTIKA 9. BAGAS AJI P
3. ARFINA FADILA 10. DELIA FINKA
4. ANNISA AZAHRA 11. RIDHO FERAN O
5. RACHMAT GRIYA P 12. NUR TSALSABILA M
6. DESMA INDRIYANTI

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
FORMAT ASUHAN KELOMPOK LANSIA

A. Profil Institusi
Panti Sosial Tresna Werdha “BAKHTI YUSWA” lampung sebelum
tahun 1979 dikelola oleh dinas sosial Tk. I lampung yang merupakan satlak
yang berlokasi di Gunung Sulah Kedaton Tanjung Karang.Tahun 1979-1980
melalui proyek Departemen Sosial RI.Yang dilaksnakan
Kanwil.1Departemen provinsi lampung, dibangunlah “Panti Sosial Tresna
Werdha” (PSTW) BAKHTI YUSWA lampung yang dikenal dengan nama
tradisionalnya yaitu “Panti Jompo” berlokasi dikecamatan Natar Lampung
Selatan. Pada tahun 1980 resmi kegiatan pelayanan (penyantunan)
dilaksanakan dengan kapasitas pelayanan sebanyak 30 orang lansia.Pada
tahun 1981 adanya tambahan bangunan wisma pemondokan yang
berkapasitas tampung sebanyak 50 orang lansia (Status UPT Pusat).
Pada tahun 1990 dan seterusnya kapasitas tamping ditingkatkan
menjadi 100 orang lansia.Sejak tahun 2000/2001 Departemen Sosial
dibubarkan (dilikuidisi) maka Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)
“BAKHTI Yuswa” Lampung diserahkan ke-Pemda TK. I Lampung yang
secara teknis dikelola dinas sosial Tk. I Lampung yang diubah namnya
menjadi “Dinas Kesejahteraan Gubernur Lampung No. 03 tahun 2001 tanggal
09 Februari 2001. Sejak Februari tahun 2001 resmi menjadi UPTD PSWT
“BAKHTI YUSWA” lampung yang secara teknis dibawah binaan Dinas
Kesejahteraan Sosial Provinsi Lampung (Otonomi Daerah) yang struktur
organisasinya terdiri dari:
a.Kepala UPTD PSWT Lampung.
b.Ka. Sub. Bag Tata Usaha.
c.Kasi Penyatuan/ Pelayanan.
d.Kasi Bimbingan dan Penempatan
Sejak tahun 2008 UPTD PSWT “BAKHTI YUSWA” Lampung
dirubah namanya panti sosial pelayanan lanjut usia (PSLU) BAKHTI
YUSWA yang secara teknis dibawah binaan Dinas Sosial Provinsi lampung
(Otonomi Daerah). Berdasarkan peraturan Gubernur lampung Nomor 27
tahun 2010, UPTD PSLU berubah nomenclatural terjadi UPTD. Pelayanan
Sosial Lanjut Usia (PSLU) Tresna Werdha dengan struktur organisasinya
terdiri dari:
1)Kepla UPTD PSLU tresna Werdha Lampung
2)Kasubbag Tata Usaha
3)Kasi Penyantunan
4)Kasi Pelayanan
5)Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam melaksanakan program UPTD PSLU “ TRESNA WERDHA”
Lampung mempunyai tugas pokok dan fungsi diantaranya :
a.Tugas Pokok
Memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada para lansia (jompo
terlantar) meliputi bimbingan fisik, mental dan sosial, latihan keterampilan
dan resosialisasi serta pembinaan lanjut bagi lanjut usia terlantar.
b.Fungsi
1)Pelayanan dan penyantunan bagi lanjut usia terlantar.
2)Pelayanan informasi dan konsultasi bagi lanjut usia.
3)Perawatan kebutuhan jasmani dan rohani lanjut usia terlantar.
4)Pelaksanaan bimbingan keterampilan dan pemberdayaan bagi lanjut usia.
5)Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan.

B. Pengkajian
1. Demografi
a. Jumlah Lansia
Jumlah Lansia yang ada di panti Tresna Werdha sebanyak 12 Orang,
yaitu :
1) Ny. A Usia 72 tahun 7) Ny. R Usia 61 tahun
2) Ny. S Usia 76 tahun 8) Ny. S Usia 61 tahun
3) Tn. Y Usia 65 tahun 9) Ny. S Usia 66 tahun
4) Ny. S Usia 74 tahun 10) Ny. U Usia 65 tahun
5) Ny. S Usia 68 tahun 11) Ny. A Usia 80 tahun
6) Tn. A Usia 65 tahun 12) Ny. E Usia 62 tahun

b. Jenis Kelamin
Dari 12 Lansia yang ada, terdapat 10 lansia perempuan, dan 2 lansia
laki-laki

c. Suku
Diketahui bahwa dari 12 lansia, mayoritas bersuku jawa, dan beberapa
bersuku lampung

d. Agama
Dari ke-12 lansia yang dikaji, semua lansia beragama islam

e. Pendidikan
1) Ny. A Usia 72 tahun Pendidikan terakhir SMA
2) Ny. S Usia 76 tahun Pendidikan terakhir SD
3) Tn. Y Usia 65 tahun Pendidikan terakhir SMP
4) Ny. S Usia 74 tahun Tidak Sekolah
5) Ny. S Usia 68 tahun Pendidikan terakhir SD
6) Tn. A Usia 65 tahun Pendidikan terakhir SMP
7) Ny. R Usia 61 tahun Pendidikan terakhir SMP
8) Ny. S Usia 61 tahun Pendidikan terakhir SMA
9) Ny. S Usia 66 tahun Pendidikan terakhir SD
10) Ny. U Usia 65 tahun Pendidikan terakhir S1
11) Ny. A Usia 80 tahun Tidak Lulus SD
12) Ny. E Usia 62 tahun Pendidikan terakhir SMA

f. Alamat
1) Ny. A Usia 72 tahun Podorejo, Pringsewu Barat, Pringsewu.
2) Ny. S Usia 76 tahun Kalianda, Lampung Selatan
3) Tn. Y Usia 65 tahun Tanjung Rejo Rt 33 Rw 13 natar,Kab
Lam-sel
4) Ny. S Usia 74 tahun jati permai
5) Ny. S Usia 68 tahun Jl. Slamet Riyadi, Sidomulyo,
Lampung Selatan
6) Tn. A Usia 65 tahun Desa: banjar sari
7) Ny. R Usia 61 tahun Jl. H Komarudin, Gang Mutiara, Kec.
Rajabasa, Kota Bandar Lampung,
Prov. Lampung.
8) Ny. S Usia 61 tahun Prum BKP blok s no 70
kemiling,bandar lampung
9) Ny. S Usia 66 tahun Tanjung jati, kotaagung timur,
tanggamus
10) Ny. U Usia 65 tahun Patoman, kecamatan pagelaran,
Kabupaten Pringsewu
11) Ny. A Usia 80 tahun Negeri ratu Rt002/Rw004
12) Ny. E Usia 62 tahun Sinarbanten, Kec.Talangpadang,
Kab.Tanggamus

2. Masalah Kesehatan Lansia Secara Umum


a. Masalah Fisik
Sbagian besar lansia yang dikaji, mulai mengalami masalah
penglihatan seperti mata minus, lalu gangguan pendengaran seperti
kurang mampu mendengar suara dengan jelas, dan sulit mengerti apa
yang kita jelaskan. Selain itu, ke-12 lansia tersebut mulai mengalami
masalah di bagian integumen yakni kuit lansia mulai kendur, tidak
elastis dan kering. sebagian besar lansia juga mengatakan sering
merasa nyeri di bagian persendiannya. Sebagaian besar dari lansia
yang dikaji tidak terdapat masalah tidur, dan juga memiliki pencernaan
yang baik.
Secara umum, lansia mengatakan bahwa semakin tua seseorang
maka makin banyak mengalami gangguan kesehatan. Saat dikaji
sebagian besar lansia, mengalami nyeri akibat rematik, asam urat, dan
hipertensi Kegiatan yang mampu dilakukan ke-12 lansia hanya
kegiatan ringan saja, sebgaian besar lansia masih bisa berjalan dan
beraktifitas, olahraga yang masih dapat dilakukan oleh lansia-lansia
tersebut adalah olahraga jalan sehat.

b. Masalah Psikologis
Sebagian besar lansia mengatakan sedih karena merasa tidak
mampu beraktivitas seperti dulu, dan merasa tidak nyaman akibat
gejala gejala gangguan kesehatan yang dialami karena factor usia,
namun sebagian besar lansia tersebut juga menyadari jika mereka tetap
semangat dan memelihara kesehatan tubuhnya maka masalah
kesehatan tersebut akan hilang, dan mereka dapat beraktifitas dengan
normal.

c. Masalah Sosial
Beberapa lansia merasa sulit untuk bersosisalisasi seperti dulu,
dan merasa sulit mengerti dengan penjelasan/perkataan orang lain,
sehingga beliau merasa tidak enak dengan orang yang mengobrol
dengannya.

d. Masalah Spiritual
Sebagian besar lansia mengatakan sulit untuk melaksanakan
ibadah sholat, karena terkadang saat melakukan gerakan sholat sendi-
sendinya terasa nyeri, dan mengharuskan untuk sholat duduk, dan jika
sholat dilaksanakan terlalu lama duduk juga terkadang membuat kaki
keram dan kesemutan, sehingga hal tersebut dianggap menghambat
aktifitas spiritual lansia

3. Masalah Kesehatan Lansia Secara khusus


a. Gangguan Kognitif
Hampir seluruh lansia tidak mengalami gangguan kognitif,
hanya Ny. S 74 tahun saja yang mulai mengalami gejala gangguan
kognitif yaitu sulit untuk mengingat waktu (tahun, bulan, tanggal, hari,
dan jam)
b. Gangguan Depresi
Sebagian lansia merasa kesepian, tidak minat mengerjakan
apapun, dan merasa tidak berdaya, hal tersebut karena lansia merasa
umurnya semakin tua dan mulai mengalami gangguan kesehatan,
sehingga tidak dapat melakukan banyak kegiatan seperti dulu.
c. Gangguan ADL
Sebagian besar lansia yang dikaji hanya mampu melakukan sebagian
aktifitas sehari-hari, ada beberapa hambatan ADL yang dialami lansia
seperti, kesulitan mengelola keuangan, menggunakan trasnportasi
umum, mengkonsumsi obat sesuai aturan, dan beribadah.

4. Pola Kebiasaan Lansia Sehari-hari


a. Makan Teratur (Minimal 2x/hari)
Semua lansia yang dikaji mengatakan Makan 3x dalam Sehari dengan
teratur.
b. Olahraga Teratur (Minimal 30 Menit/hari)
Sebagian besar lansia mengatakan tidak berolahraga secara teratur, dan
jika sedang berolahraga, olahraga yang dilakukan adalah jalan jalan
sehat disekitar tempat tinggal.
c. Kebiasaan Merokok
Dari semua lansia yang telah dikaji hanya Ny. S Usia 76 tahun dan Ny.
A Usia 80 tahun saja yang merokok, sebanyak 1 batang/hari
d. Kebiasaan minum kopi
Dari ke-12 lansia yang dikaji ada beberapa lansia saja yang memiliki
kebiasaan minum kopi
e. Kebiasaan minum alcohol
Semua lansia yang dikaji mengatakan tidak minum alcohol
f. Istirahat tidur (4-6 jam/hari)
Setengah dari lansia yang dikaji mengalami gangguan tidur karenakan
nyeri yang dirasakan

5. Pelayanan Kesehatan
a. Pengetahuan Lansia Tentang Kesehatan
Sebagian besar lansia yang dilakukan pengkajian tidak mengetahui
tentang penyakit rematik, asam urat, dan juga hipertensi
b. Pemeriksaan Kesehatan
Setelah pengkajian didapat bahwa hamper seluruh lansia jarang
melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
c. Terapi yang digunakan
Diketahui bahwa dari 12 Lansia yang dikaji, kebanyakan tidak
melakukan terapi untuk mengatasi masalah kesehatan.Untuk yang
mengalami asam urat hanya melakukan pijat dan rutin minum
obat,untuk yang hipertensi hanya rutin inum obat, bagitu juga yang
mengalami rematik dan gerd.
ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Kelompok Penyebab Masalah


Data Angket : Resiko meningkatnya Ketidaktahuan
1.
Di ketahui bahwa dari 12
kasus rematik pada lansia terhadap
Lansia yang kami kaji datanya
di panti Tresna Werdha Natar, lansia di Panti Tresno informasi tentang
masalah yang paling banyak
Werdha rematik dan terapi
ditemui adalah Rematik
fisik penyakit
Kebanyakan lansia di panti
rematik
tidak mengetahui tentang
penyakit Rematik

Lansia di panti kebanyakan


tidak melakukan terapi untuk
mengatasi masalah kesehatan
terutama Rematik

2. Data Wawancara :

Menurut hasil wawancara


dengan beberapa lansia mereka
tidak mengetahui tentang
penyakit rematik, tidak
mengetahui terapi fisik untuk
mengurangi gejala rematik

3. Data Observasi :

Lansia yang di wawancarai


tampak kebingungan ketika di
minta untuk menyebutkan
pengertian penyakit rematik
dan terapi fisik untuk
mengurangi gejala rematik

4. Data Sekunder :
Kami mendapatkan data bahwa
lansia dipanti yang melakukan
pencegahan rematik dengan
olahraga seperti senam
lansia,pijat dan minum obat
secara rutin , dan kami tidak
menemukan data di klinik
untuk terapi fisik yang sudah
diterapkan kepada lansia di
panti tresna werdha

B. Masalah Keperawatan
1. Gangguan Rasa Nyaman
2. Defisit Pengetahuan
3. Gangguan Pola Tidur

Prioritas Masalah

1. Resiko meningkatnya kasus rematik pada lansia di Panti Tresno


Werdha berhubungan dengan Ketidaktahuan lansia terhadap informasi
tentang rematik dan terapi fisik penyakit rematik

C. Rencana Tindakan
1. Hari/Tanggal : Senin, 16 agustus 2021

2. Waktu : 08.00 wib

3. Tempat : Panti Tresno Werdha

4. Sasaran : Lansia

Masalah Tujuan Tujuan Intervensi


Umum Khusus
Gangguan Setelah 1.keluarga Observasi
rasa nyaman dapat - Monitor ttv
dilakukan
menyebutkan - Identifikasi nyeri
asuhan tanda dan lokasi durasi dan
gejala penyakit skala nyeri
keperawatan
nya - Identifikasi
diharapkan 2.keluarga factor
lansia dapat memperberat dan
gangguan
menyebut kan memperingan
rasa nyaman penyebab nyeri nyeri
yang terjadi - Identifikasi
membaik.
pada lansia pengaruh nyeri
3.keluarga terhadap kualitas
lansia dapat hidup
menyebut kan
cara apa saja Traupetik :
untuk - Berikan tehnik
mengatasi non
nyeri pinggang farmakologis
lansia - Fasilitasi
4.Keluarga dan istirahat dan
lansia dapat tidur
mengetahui
tanda dan Edukasi :
gejala - Jelaskan
penyakitnya penyebab dan
5.Keluarga dan pemicu nyeri
lansia dapat - Jelaskan strategi
mengetahui meredakan nyeri
penyebab
terjadi nya Kaloborasi :
nyeri pinggang Pemberian
serta keluarga analgetik (Jika perlu)
dapat merawat
lansia ketika
nyeri nya
kambuh
6.keluarga
mengetahui
teknik untuk
mengatasi
ketidak
nyamanan
yang di
rasakan lansia
dan cara untuk
meningkatkan
kenyamanan
Defisit Setelah untuk Observasi :
pengetahuan menghilangka - Identifikasi
dilakukan
n rasa gelisah kemampuan
asuhan 7.keluarga dan menerima
lansia dapat informasi
keperawatan
lebih jelas
diharapkan mengetahui Traupetik :
tentang - Beri kesempatan
deficit
penyakit nya untuk bertanya
pengetahuan itu seperti apa Edukasi :
dan makan- - Jelaskan tentang
penyakit
makanan yang penyakit rematik
rematik di perbolehkan
dan tidak di
dapat
perbolehkan.
teratasi

Gangguan Observasi
Pola Tidur - Identifikasi pola
Setelah
aktivitas dan tidur
dilakukan - Identifikasi faktor
pengganggu tidur
asuhan
Terapeutik
keperawatan - Modifikasi
lingkungan
diharapkan
- Lakukan prosedur
lansia tidak untuk
meningkatkan
lagi
kenyamanan
mengalami Edukasi
- Jelaskan
gangguan
pentingnya tidur
pola tidur. cukup selama sakit
- Anjurkan menepati
kebiasaan waktu
tidur
- Anjurkan
menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu
tidur

Anda mungkin juga menyukai