Anda di halaman 1dari 7

UJIAN LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN

KEPERAWATAN DEPARTEMEN KEPERAWATAN GERONTIK


UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL TRESNA
WERDHA BLITAR, TULUNGAGUNG

Oleh :
FATIN AFIZAH SARI BINTI SUKARI
NIM. 40219009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

UJIAN LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN GERONTIK
UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
BLITAR, TULUNGAGUNG

NAMA : FATIN AFIZAH SARI BINTI SUKARI

NIM : 40219009
PRODI : PENDIDIKAN PROFESI NERS

Tulungagung, Januari 2020

PEMBIMBING INSTITUSI PEMEBIMBING KLINIK

(……………………..…..….) NURUL HIDAYATI PR


NIP.1991111720143032002

MENGETAHUI

An. KEPALA UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA BLITAR


KEPALA SEKSI BIMBINGAN SOSIAL

SUNU PANTJADHARMO. Aks, M. Si


Pembina
NIP.196611041992011001
KONSEP LANSIA
A. DEFINISI LANSIA
Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki usia lebih dari atau sama
dengan 55 tahun (WHO, 2013). Lansia dapat juga diartikan sebagai menurunnya
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur serta
fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (Darmojo, 2015).
Secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65
tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari
suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh
kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres
fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk
hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
Usia 65 tahun merupakan batas minimal untuk kategori lansia. Usia
kronologis biasanya tidak memiliki banyak keterkaitan dengan kenyataan
penuaan lansia. Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan
waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu perawat
harus memberikan pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia
lainnya (Potter et al, 2009).

B. KLASIFIKASI LANSI
Menurut Depkes RI (2013) klasifikasi lansia terdiri dari :
1. Pra lansia yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
2. Lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3. Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan.
4. Lansia potensial ialah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan
kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa.
5. Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

C. BATASAN UMUR LANSIA


Menurut WHO (2013), batasan umur lansia adalah sebagai berikut :
1. Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45-54 tahun.
2. Lansia (elderly), yaitu kelompok usia 55-65 tahun.
3. Lansia muda (young old), yaitu kelompok usia 66-74 tahun.
4. Lansia tua (old), yaitu kelompok usia 75-90 tahun.
5. Lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun.

D. TIPE LANSIA
Tipe yang ada pada lansia tergantung oleh karakter, pengalaman hidup,
lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya (Maryam, 2009) :
1. Tipe Arif Bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan
zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,
dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
2. Tipe Mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan yang baru, selektif dalam
mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.
3. Tipe Tidak Puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah,
tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik, dan banyak
menuntut.
4. Tipe Pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan
melakukan pekerjaan apa saja.
5. Tipe Bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif,
dan acuh tak acuh.

E. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA


Menurut Mujahidullah (2012), beberapa perubahan yang akan terjadi pada
lansia diantaranya adalah perubahan fisik,intelektual, dan keagamaan.
1. Perubahan fisik
a. Sel, saat seseorang memasuki usia lanjut keadaan sel dalam tubuh akan
berubah, seperti jumlahnya yang menurun, ukuran lebuh besar sehingga
mekanisme perbaikan sel akan terganggu dan proposi protein di otak, otot,
ginjal, darah dan hati berkurang.
b. Sistem persyarafan, keadaan system persyarafan pada lansia akan
mengalami perubahan, seperti mengecilnya syaraf panca indra. Pada indra
pendengaran akan terjadi gangguan pendengaran seperti hilangnya
kemampuan pendengaran pada telinga. Pada indra penglihatan akan terjadi
seperti kekeruhan pada kornea, hilangnya daya akomodasi dan
menurunnya lapang pandang. Pada indra peraba akan terjadi seperti respon
terhadap nyeri menurun dan kelenjar keringat berkurang. Pada indra
pembau akan terjadinya seperti menurunnya kekuatan otot pernafasan,
sehingga kemampuan membau juga berkurang.
c. Sistem gastrointestinal, pada lansia akan terjadi menurunnya selera makan,
seringnya terjadi konstipasi, menurunnya produksi air liur (saliva) dan
gerak peristaltik usus juga menurun.
d. Sistem genitourinaria, pada lansia ginjal akan mengalami pengecilan
sehingga aliran darah ke ginjal menurun.
e. Sistem musculoskeletal, pada lansia tulang akan kehilangan cairan dan
makin rapuh, keadaan tubuh akan lebih pendek, persendian kaku dan
tendon mengerut.
f. Sistem Kardiovaskuler, pada lansia jantung akan mengalami pompa darah
yang menurun, ukuran jantung secara kesuruhan menurun dengan tidaknya
penyakit klinis, denyut jantung menurun, katup jantung pada lansia akan
lebih tebal dan kaku akibat dari akumulasi lipid. Tekanan darah sistolik
meningkat pada lansia karena hilangnya distensibility arteri. Tekanan
darah diastolik tetap sama atau meningkat.
2. Perubahan Intelektual
Menurut Hochanadel dan Kaplan dalam Mujahidullah (2012), akibat proses
penuaan juga akan terjadi kemunduran pada kemampuan otak seperti
perubahan Intelegenita Quantion (IQ) yaitu fungsi otak kanan mengalami
penurunan sehingga lansia akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
nonverbal, pemecehan masalah, konsentrasi dan kesulitan mengenal wajah
seseorang. Perubahan yang lain adalah perubahan ingatan, karena penurunan
kemampuan otak maka seorang lansia akan kesulitan untuk menerima
rangsangan yang diberikan kepadanya sehingga kemampuan untuk mengingat
pada lansia juga menurun.
3. Perubahan Keagamaan
Pada umumnya lansia akan semakin teratur dalam kehidupan keagamaannya,
hal tersebut bersangkutan dengan keadaan lansia yang akan meninggalkan
kehidupan dunia.

F. TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA


Menurut Siti Maryam (2009), tugas perkembangan pada lansia yaitu :
1. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.
2. Mempersiapkan diri untuk pensiun.
3. Membentuk hubungan yang baik dengan orang seusianya.
4. Mempersiapkan kehidupan baru.
5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai.
6. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.

Tugas perkembangan pada usia lanjut menurut Tamher (2009) yaitu :


1. Penyesuaian terhadap penurunan kekuatan dan kesehatan fisik.
2. Penyesuaian terhadap pensiun dan penurunan penghasilan.
3. Penyesuaian terhadap kematian pasangan atau orang terdekat, membangun
suatu perkumpulan dengan sekelompok seusia, mengambil prakarsa dan
beradaptasi terhadap peran sosial dengan cara yang fleksibel, serta membuat
pengaturan hidup atau kegiatan fisik yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Darmojo. 2015. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC.


Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakartan: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Effendi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek Dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
Maryam, Siti. 2010. Asuhan Keperawatan pada Lansia. Jakarta : Trans Info Medika.
Mujahidullah. 2012. Keperawatan Gerontik. Jogjakarta : Pustaka Pelajar.
Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.
Tamher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai