Yustika Sari PKN
Yustika Sari PKN
Nim : 043628766
1. Makna identitas nasional dan berikanlah contoh identitas nasional yang ada di Indonesia.
Jawab :
Seperti hal nya pada manusia, yang mana setiap individunya memiliki identittas yang
berbeda dengan individu lainnya. Setiap negara pun juga memiliki identitas nasional yang
berbeda-beda. Identitas ini tentunya berguna untuk membedakan setiap negara. Setiap
negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas
nasional. Jawabannya sudah jelas, identitas ini digunakan agar negara tersebut dapat
dikenali oleh negara dan bangsa lain.
Identitas biasa disebut sebagai sifat atau jati diri yang melekat pada sesuatu hal itu.
Sedangkan identitas nasional merupakan sebuah rancangan buatan karena identitas
nasional ini dibuat, dan disepakati oleh warga mmasyarakat yang tinggal dari suatu
bangsa sebagai identittasnya yang melekat pada dirinya.
Banyak ragam macam identitas negara yang ada di dunia, tak terkecuali pada bangsa
Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai identitas yang telah lama
melekat dari nilai-nilai budaya yang ada diberbagai daerah yang kemudian menjadi suatu
kesatuan utuh dalam sebuah negara. Identittas nasional di Indonesia juga tercipta dari
berbagai macam faktor yakni agama yang menciptakan ideology yang menciptakan
sebuah identitas, tokoh bangsa dan pemimpin bangsa yang berperan penting yang
dianggap sebagai symbol persatuan dan sejarah bangsa yang dapat mempengaruhi pola
pikir masyarakat terhadap masa lalu yang telah dialaminya.
Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, agama dan kebudayaan. Dari berbagai
suku dan ras saja yang ada mulai dari sabang sampai merauke, kta temui bersama betapa
kaya nya kebudayaan yang Indonesia miliki. Bukan hanya sebagai penciri Indonesia di
mata dunia akan tetapi juga menjadi sebuah kewibawaan dan kehormatan bangsa
tersebut. Bahkan ada warga negara asing pernah menyampaikan rasa kekagumannya
yang mendalam terhadap beraneka ragam budaya yang telah ada yang mana telah
menjadi suatu identitas nasional negeri ini, rasa kagumnya ia tulis dalam sebuah buku
berjudul “Real Paradise Not Just Story”. Ragam nya yang ada mulai dari kebudayaan
sukunya seperti baju adatnya, tari-tariannya, lagu daerahnya dan tak terlepas dari itu
adalah sumber kekayaan alam nya yang melimpah telah menjadikan suatu ciri khas
bangsa ini. Bahkan warga asing tersebut menyampaikan bagaimana indahnya alam yang
ada, bisa berpakaian sesederhana apa dinegara ini karena iklim cuaca yang lebih stabil
dibanding negara lain, dan aneka ragam kekayaaan yang bisa diolah dan disantap oleh
masyarakatnya seperti aneka buah, umbi-umbian, bunga-bungaan, kacang-kacangan,
semua tersebut mirip seperti serpihan surga jelasnya. Dari sini bisa disimpulkan identitas
nasional menjadikan sebuah kehormatan tersendiri yang hadirnya kemudian dapat
mempersatukan keberagaman masyarakat Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia, identitas nasional merupakan hal yang sangat penting karena
telah memiliki dasar yang sangat kuat, sehingga sudah seharusnya kita warga nya bangga
sebangga-bangga nya merupakan salah satu pemilik asset yang luar biasa ragamnya ini
dan memeliharanya dengan baik ragam yang menjadi identittas nasional ini.
2. Analisis terkait sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis dari Pancasila.
Jawab :
Prof. Notonagoro untuk mencari asal mula Pancasila menggunakan teori kausalitas
(sebab akibat). Berdasarkan teori kausalitas tersebut, kausa materialis Pancasila berasal
dari adat kebiasaan, kebudayaan dan agama yang ada di Indonesia (Notonagoro,
1975:32). Dengan demikian, tidak dapat diragukan bahwa dasar negara yang kita miliki
digali dari nilai yang terdapat dalam masyarakat. Nilai tersebut tersebar pada masyarakat,
digunakan untuk mengatur kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi
bahwa Pancasila sebenarnya merupakan budaya dan pembudayaan bangsa Indonesia
yang perlu dipahami secara ilmiah oleh bangsa Inonesia.
Causa Pancasila atau yang biasa disebut dengan asal mula dari Pancasila terbagi menjadi
beberapa causa. Causa materials atau asal mula bahan, causa normalis atau asal mula
bentuk, causa efisien atau asal mula karya dan causa finalis atau asal mula tujuan.
Sebenarnya keempat-empat asal mula memiliki kedudukan yang sama-sama penting,
dalam arti tidak dapat diabaikan, diibarat sebuah asal mula kursi yang terbuat dari kayu.
Yang mana dalam terbentuknya kursi melewati tahapan pemilihan kayu yang baik,
pengrajin yang handal dan terampil, model kursi yang laku dipasaran hingga
pewarnaannya. Kesemua asal mula kursi tersebut menjadi sebuah hal yang semua penting
untuk membedakan kursi yang baik.
Causa materials (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, semua
elemen yang ada diadopsi dari hal yang melekat pada negara Indonesia. Asal mula
bahannya terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya
sehingga pada hakikatnya nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila adalah digali
dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai
religious yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Jadi asal mula
bahan atau causa materialis Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang berupa
kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang perlu mendapatkan garis bawah, bahwa
nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang
ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak diakomodasikan. Jika kita bersama
secara rinci dan seksama, maka tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan bahwa terdapat
hal-hal yang kurang baik dan berat sebelah, seperti terlalu individual atau sebaliknya
terlalu sosial, sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau sebaliknya mengorbankan
kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan tengah diantara
kedua kutub itu.
3. Analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Jawab :
a. Ketuhanan yang maha esa
Mmebiasakan keluarga untuk menjalankan kewajiban ibadah dengan rajin
seperti, salat lima waktu bagi penganut agama Islam atau beribadah ke
gereja bbagi penganut agama Kristen.
Membiasakan berdoa setiap sebelum dan sesudah melakukan aktifitas,
missal saat makan, tidur atau berpergian.
Menghormati orangtua serta menaati nasihat dan perintahnya
Saling menghormati antar tetangga walaupun berbeda keyakinan
Memperkuat toleransi diantara para pemeluk agama dengan cara
memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah masing-masing
Memperlakukan tetangga dengan baik, misalnya dengan saling berbagi
oleh-oleh makanan atau hadiah
Menganggap semua temen sama meskipun berbeda-beda agamanya
Saling menghormati dan bertoleransi antar teman dengan keyakinan yang
berbeda
Bergaul dengan positif dan produktif, misalnya saling mendukung untuk
mencari kesuksesan, saling membantu, juga bermain dan belajar bersama.
c. Persatuan Indonesia
Menenamkan jiwa dan semangat patriotism serta cinta tanah air bagi
seluruh anggota keluarga maupun masyarakat. Misalnya dengan
membiasakan mengkonsumsi produk-produk lokal buatan Indonesia
Mengajarkan kepada anggota masyarakat untuk menjaga nama baik
Indonesia
Menumbuhkan sikap saling menghormati, bekerja sama, menyayangi dan
menghargai diantara anggota masyarakat tanpa membedakan suku, agama,
ras, dan golongan demi persatuan Indonesia
Tidak memaksakan keinginan kita kepada orangtua
Mnejaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat
Ditengah lingkungan yang majemuk dengan berbagai latar belakang
budaya, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pergaulan
Berteman tanpa memandang status sosial demi persatuan
Menjaga kerukunan dan toleransi
Mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan
umum demi persatuan
Mengutamakan persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat.
Menurut (Supriadi, Matnuh & Mitha, 2014) internalisasi merupakan suatu proses
penanaman sikap yang fokus langsung kepada pribadi sesseorang melalui pengajaran
untuk menimbulkan kesadaran tentang nilai-nilai, sehingga generasi muda tersebut dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya internalisasi nilai ini lebih
mengarahkan orang kepada pribadi yang lebih baik, sebagai contoh ialah dengan
berpartisipasi dalam penyuluhan kegiatan anti narkoba, mengikuti pengajian rohani, serta
mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, sehingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam
diri seseorang dan terus berkembang menjadi sebuah kebiasaan.
Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai Pancasila pun bisa melalui faktor internal
adalah kurangnya motivasi dari dalam diri masyarakat yang enggan berpartisipasi dalam
proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor eksternal, yaitu pada lingkungan
masyarakat yang kurang terjalinnya kerjasama antara masyarakat. .
Sebagai suatu postulat, maka norma Pancasila harus menjadi tolak ukur bagi seluruh
penilaian terhadap segala kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan dan perorangan di
Indonesia. Hakikat isi Pancasila merupakan norma dan tolak ukur bagi segala kegiatan
kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan yang menyangkut nilai etika atau
kesusilaan atau baik dan buruk. Dikatakan bermoral atau berkesusilaan atau beretika jika
sesuai dengan atau memenuhi syarat tolak ukur tersebut. Sila-sila dalam Pancasila sudah
semestinya perlu diinternalisasikan ke dalam sendi-sendi pemahaman masyarakat,
dihayati oleh setiap masyarakat pelayan pbulik, diimplementasikan dalam setiap kegiatan
masyarakat.
b. Sila kedua
Bersikap tenggang rasa kepada orang lain
Berani membela kebenaran dan keadilan
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Saling menghormati dan mau bekerja sama dengan orang lain
Tidak bertindak sewenang-wenang kepada orang lain
Mengakui persamaan derajat,hak dan kewajiban
c. Sila ketiga
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa
Cinta tanah air dan bangsa
Bangga menjadi bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan
d. Sila keempat
Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
Mengutamakan musyawarah dalam emngambil keputusan untuk
kepentingan bersama
Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan sendiri
e. Sila kelima
Menghormati hak-hak orang lain
Menjauhi sifaat boros dan bergaya hidup mewah
Ringan tangan atau gemar membantu orang lain
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Secara umum kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Karna kepribadian sendiri adalah tergolong sifat, maka
macam kepribadian yang sehat adalah mampu menerima tanggung jawab, dapat
mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedang contoh yang tidak sehat seperti mudah
marah atau tersinggung, menunjukkan ke khawatiran atau kesemasan berlebih, sering
merasa tertekan stress atau depresi.
Dapat disimpulkan bahwa kepribadian bangsa Indonesia adalah refleksi dari perubahan
dan perkembangan dari masa ke masa yang perubahan terjadi pada lingkungan
masyarakat yang ada.
Sejak 1 Juni 1945, Pancasila berada pada peranan penting sebagai dasar dan landasan
kepribadian bangsa Indonesia. Setiap silanya memiliki nilai kehidupan yang harus
diamalkan semua warga negara Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Indonesia mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia
sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila.
Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan, keagamaan,
kemanusiaan, persatuan kerakyatan demokrasi dan nilai keadilan sosial.
Tujuan sebuah Pancasila dicerminkan sebagai jiwa bangsa atau kepribadian suatu negara
tidak lain agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan
spiritual berdasrkan sila pada Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam sebuah suatu
perkehidupan bangsa yang aman, tertib, dan dinamis serta masuk dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga
masyarakat, karena kepribadian bangsa Pancasila sendiri berakar sumber pada budaya
dan pandangan hidup masyarakat Indonesia, jadi bukan semata-mata hanyalah sebuah
karangan saja. Kepribadian hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma
menjadi kepribadian hidup bangsa yang dirintis sejak jaman Sriwijaya hingga Sumpah
Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara ini serta
disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa
Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman dari pandangan
hdiup bangsa Indonesia.
Referensi :
BMP MKDU4111 Universitas Terbuka
https://www.sosiologis.com
https://www.media.neliti.com
https://www.gramedia.com