Anda di halaman 1dari 35

Akuntansi Dasar

Jurnal Penyesuaian
Penyusutan Aset dan Rekonsiliasi Bank
Yanisa Zahra Nurul Fitria, S.Tr.Ak., M.Ak
A S S E T S G R A P H
A S E T

Aset Tetap adalah barang berwujud milik


perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan,
bujkan untuk diperjualbelikan.

Setiap perusahaan akan memiliki jenis dan bentuk asset


tetap yang berbeda satu dengan lainnya. Bahkan
perusahaan yang bergerak dibidang yang sama belum tentu
memiliki asset tetap yang sama, apalagi perusahaan yang
memiliki bidang usaha yang berbeda.
Karakteristik Aset Tetap

Digunakan
Umur Lebih dari 1 dalam Operasi Dimiliki
BERWUJUD Tahun Material
Perusahaan Perusahaan
Ini berarti asset tersebut Aset ini harus dapat Barang milik
Barang tersebut Aset berwujud yang
berupa barang yang digunakan dalam operasi perusahaan yang
harus dapat bernilai tinggi yang
memiliki wujud fisik, lebih dari satu tahun atau berumur lebih dari
digunakan dalam digunakan dalam
bukan sesuatu yang satu periode akuntansi. satu tahun dan
operasi normal operasi dan
tidak memiliki bentuk Umur Aset adalah umur digunakan dalam
perusahaan, yaitu berumur lebih dari
fisik seperti goodwill, ekonomis bukan umur operasi perusahaan
dipakai untuk satu tahun harus
hak paten dan teknis yaitu jangka waktu tetapi nilai atau harga
menghasilkan dimiliki penuh oleh
sebagainya. dimana suatu asset dapat per unitnya atau harga
pendapatan bagi perusahaan
digunakan secara totalnya relative cukup
organisasi
ekonomis. besar
Kelompok Aset Tetap
3. Aset tetap yang umurnya terbatas dan tidak dapat diganti
Aset ini jika sudah habis tidak dapat diganti dengan yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan. Kelompok
asset yang ketiga ini adalah asset tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbahatui karena kandungan atau isi dari asset
itulah yang dibutuhkan bukan wadah luarnya.

1. Aset tetap yang umurnya tidak


terbatas 2. Aset tetap yang umurnya terbatas dan
dapat diganti
Seperti tanah tempat kantor atau bangunan
pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan Aset seperti ini apabila sudah habis masa
perkebunan, dan lahan perternakan. manfaatnya bisa diganti dengan asset lain yang
sejenis. Seperti bangunan, mesin, kendaraan,
Aset jenis ini adalah asset tetap yang dapat computer, mebel dan sebagainya. Aset tetap
digunakan secara terus menerus selama kelompok kedua adalah jenis asset tetap yang
perusahaan menghendakinya tanpa harus memiliki umur ekonomis maupun umur teknis
memperbaiki atau menggantinya. yang terbatas.

d
• Infographic Style
Penilaian
1. Berbasis Harga 2. Berbasis Revaluasi
Perolehan
dan (Nilai Pasar)
Penyajian
Adalah metode penilaian Adalah meode penilaian
Aset yang didasarkan IFRS Mengijinkan salah asset yang didasarkan
satu dari dua metode
pada jumlah pengorbanan yang dapat digunakan pada harga pasar Ketika
ekonomis yang dilakukan yaitu : laporan keuangan
perusahaan untuk disajikan. Penggunaan
memperoleh asset tetap metode ini akan
tertentu sampai asset memberikan gambaran
tetap tersebut siap untuk yang lebih akurat tentang
digunakan. nilai asset yang dimiliki
perusahaan pada suatu
waktu tertentu.
Berdasarkan Harga Pasar Aset dibagi menjadi 3 tingkatan
Aset yang harga pasarnya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui

Aset semacam ini biasanya dimiliki oleh sebuah


Aset yang Harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui perusahaan karena pesanan khusus akibat keunikan
seperti surat berharga di bursa efek usaha perusaan tersebut atau karena hibah dari pihak
Harga berbagai saham dan Obligasi yang terdaftar lain, Contohnya mencakup asset tetap berupa Gudang
dibursa efek dapat diketahui dengan mudah oleh siapa pembeku daging atau ikan
saja. Aset dalam kelompok ini mudah sekali
menggunakan nilai pasar sebagai dasar penilaian dan
penyajian karena ketersediaan data serta cukup objektif
nilainya.

Aset yang Harganya tidak selalu tersedia setiap saat dan tidak langsung diketahui dengan mudah
seperti harga property dan berbagai mesin yang dimiliki perusahaan

Tanah dan bangunan yang dimiliki oleh perusahaan memang selalu memiliki
nilai pasar, tetapi harganya akan selalu berbeda antara pihak-pihak yang
berkepentingan dengan Aset Tersebut. Untuk asset tetap lainnya seperti
bangunan, kendaraan dan mesin-mesin, mungkin harus menggunakan jasa
perusahaan appraisal/penaksir agar mencantumkan nilai lebih objektif.
Harga Perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh
HARGA suatu Aset tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan. Karena itu, harga
perolehan meliputi harga faktur asset tersebut, beban angkut, beban pemasangan,
bea impor, bea balik nama, komisi perantara dan sebagainya.
PEROLEHAN
Aset tetap yang dimiliki perusahaan dicatat dan
diakui sebesar nilai bukunya yaitu harga
perolehan asset tetap tersebut dikurangi dengan
akumulasi penyusutan asset tetap.

Sementara, NILAI BUKU adalah nilai bersih suatu


asset seperti yang tercantum dalam laporan Posisi
Keuangan, yaitu harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutannya.
PENYUSUTAN

Penyusutan adalah pengalokasian harga


perolehan asset tetap menjadi beban ke
dalam periode akuntansi yang menikmati
manfaat asset tetap tersebut.
Faktor yang berpengaruh
Yaitu taksiran harga jual asset tetap pada akhir masa manfaatnya.
Setiap perusahaan akan memiliki taksiran yang berbeda satu dengan
lainnya atas suatu jenis asset tetap yang sama. Jumlah taksiran nilai
residu juga akan sangat dipengaruhi oleh umur ekonomisnya, inflasi,
nilai tukas mata uang, bidang usaha dan sebagainya
Nilai Sisa (Residu)

Taksiran Umur Kegunaan

Yaitu taksiran masa manfaat dari Harga Perolehan


asset tetap. Masa manfaat adalah Yaitu keseluruhan uang yang
taksiran umur ekonomis dari asset dikeluarkan untuk memperoleh
tetap, bukan umur teknis. Taksiran suatu asset tetap sampai siap
masa manfaat dapat dinyatakan digunakan oleh perusahaan
dalam satuan periode waktu, satuan
hasil produksi, atau satuan jam
kerja
$3,800,000
Metode Perhitungan
Penyusutan Aset Tetap
METODE GARIS LURUS
Straight Line Method

Adalah metode perhitungan penyusutan asset tetap


dimana setiap periode akuntansi diberikan beban yang
sama secara merata

Hasil dari perhitungan penyusutan dengan metode ini


akan menghasilkan nominal yang sama dan tidak
berubah dari waktu ke waktu.
Source : Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi
Jurnal Pembelian Aset

Perhitungan Penyusutan dengan


M e t o d e G a r i s l u r u s

Jurnal Penyusutan Aset


Source : Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi
M E T O D E J A M J A S A
Service Hour Method

Adalah metode perhitungan penyusutan asset tetap dimana beban


penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdaasarkan
berapa jam periode akuntansi tersebut menggunakan asset tetap
itu

Beban penyusutan asset tetap yang dihitung dengan metode jam jasa akan
menghasilkan tarif penyusutan suatu per jam atau per satuan waktu tertentu.
Berdasarkan tarif penyusutan itu, beban penyusutan suatu periode dihitung
dengan mengkalikan tarif tersebut dengan jumlah jam atau waktu yang digunakan
dalam periode bersangkutan
Source : Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi
P e r h i t u n g a n
Penyusutan dengan
Me t o d e J a m J a s a

J u r n a l
Penyusutan Aset

Source : Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi


METODE HASIL PRODUKSI
Productive Output Method

Adalah metode perhitungan penyusutan asset tetap dimana beban


penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdaasarkan
berapa banyak produk yang dihasilkan selama periode akuntansi
tersebut dengan menggunakan asset tetap itu,

Beban penyusutan asset tetap yang dihitung menggunakan metode hasil produksi
akan menghasilkan tarif penyusutan per unit atau persatuan tertentu.
Berdasarkan tarif penyusutan itu beban penyusutan suatu periode akuntansi
dihitung dengan mengalikan tarif tersebut dengan jumlah unit atau satuan lain
yang digunakan dalam periode yang bersangkutan
Source : Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi
Perhitungan Penyusutan dengan
Metode Hasil Produksi

J u r n a l
Penyusutan Aset

Source : Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi


METODE SALDO MENURUN
Declining Balance Method

Adalah metode penyusutan yang dipercepat, di mana sebagian


besar penyusutan yang terkait dengan aset diakui selama beberapa
tahun pertama masa manfaatnya.

Biaya Penyusutan = Biaya Perolehan Aset x


(Persentase Depresiasi)

Depresiasi yang dipercepat bukan berarti beban depresiasi juga semakin tinggi.
Dengan saldo menurun ganda, aset terdepresiasi dengan jumlah yang sama.
Namun, dibandingkan dengan metode garis lurus penyusutan, itu dibebankan
lebih tinggi pada tahun-tahun awal masa manfaatnya, sedangkan beban
penyusutan lebih rendah di tahun-tahun berikutnya.
Perusahaan A ingin menjual 1 mesin produksi seharga Rp8 juta dalam 5 tahun mendatang, dengan
estimasi nilai residu saat dijual adalah Rp1 juta. Jika menggunakan metode saldo menurun ganda, biaya
penyusutannya yaitu sebagai berikut:

% Depresiasi per tahun = ⅕ tahun X 100% = 20%

Maka, biaya penyusutan per tahunnya adalah:

Total nilai residu = Rp8,000,000 - Rp5,673,472 = Rp2,326,528

Dengan demikian, berdasarkan metode saldo menurun tunggal, mesin produksi perusahaan A bisa dijual
dengan harga Rp2,3 juta, lebih tinggi daripada nilai residu estimasinya.

Source : https://www.ocbcnisp.com/
METODE SALDO MENURUN GANDA
Double Declining Balance Method

Adalah metode penyusutan yang dipercepat, di mana sebagian


besar penyusutan yang terkait dengan aset diakui selama beberapa
tahun pertama masa manfaatnya.

Biaya Penyusutan = Biaya Perolehan Aset x


(Persentase Depresiasi Ganda)

Depresiasi yang dipercepat bukan berarti beban depresiasi juga semakin tinggi.
Dengan saldo menurun ganda, aset terdepresiasi dengan jumlah yang sama.
Namun, dibandingkan dengan metode garis lurus penyusutan, itu dibebankan
lebih tinggi pada tahun-tahun awal masa manfaatnya, sedangkan beban
penyusutan lebih rendah di tahun-tahun berikutnya.
Perusahaan A ingin menjual 1 mesin produksi seharga Rp8 juta dalam 5 tahun mendatang, dengan
estimasi nilai residu saat dijual adalah Rp1 juta. Jika menggunakan metode saldo menurun ganda, biaya
penyusutannya yaitu sebagai berikut:

% Depresiasi per tahun = ⅕ tahun X 100% = 20%


% Depresiasi berganda = 2 X 20% = 40%

Maka, biaya penyusutan per tahunnya adalah:

Total nilai residu = Rp8,000,000 - Rp7,377,920 = Rp622,080

Dengan demikian, berdasarkan metode saldo menurun ganda, mesin produksi perusahaan A tidak bisa
dijual dengan harga Rp1 juta, tapi Rp622 ribu saja dalam 5 tahun mendatang.
Total nilai residu = Rp8,000,000 - Rp7,377,920 = Rp622,080
Dengan demikian, berdasarkan metode saldo menurun ganda, mesin produksi perusahaan A tidak bisa
dijual dengan harga Rp1 juta, tapi Rp622 ribu saja dalam 5 tahun mendatang.
Source : https://www.ocbcnisp.com/
REKONSILIASI BANK

Rekonsiliasi bank merupakan rangkaian catatan


informasi keuangan yang menjabarkan tentang
perbedaan-perbedaan kas antara perusahaan dan
bank. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
catatan bank dengan catatan kas nasabah.

Terkadang, perbedaan catatan informasi


keuangan tersebut muncul ketika nasabah yang
melakukan transaksi belum dicatat oleh pihak
bank, dalam kasus ini catatan bank nasabah
dianggap yang benar. Sebaliknya, jika terdapat
perbedaan dari catatan pos-pos lainnya, maka
catatan dari pihak bank dan juga perusahaan
perlu melakukan penyesuaian.
Mengapa Rekonsiliasi Bank
Diperlukan?

1. Untuk memastikan adanya kesamaan catatan informasi antara perusahaan dan


bank maka perlu dilakukan proses rekonsiliasi bank. Dengan dilakukannya
rekonsiliasi bank maka catatan laporan perbankan dan juga perusahaan dalam
periode tertentu bisa lebih terlihat rapi dan akurat.

2. Rekonsiliasi bank juga menjadi pusat kendali atau kontrol dalam setiap
penerimaan ataupun pembayaran suatu perusahaan. Baik itu pembayaran dalam
bentuk tunai maupun dalam bentuk non tunai.

3. Selain itu, tujuan diadakannya rekonsiliasi bank ini adalah untuk mengecek
ketelitian dalam setiap pencatatan yang terdapat di dalam rekening kas
perusahaan dan catatan pihak bank. Dengan demikian kedua belah pihak bisa
mengetahui nominal penerimaan ataupun pengeluaran yang terjadi. Sebaliknya,
perusahaan bisa mengetahui informasi keuangan yang belum sempat mereka
catat lewat data keuangan dari pihak bank.
Komponen dalam Rekonsiliasi Bank

Deposit in transit atau Outstanding check Non sufficient fund Kesalahan Pencatatan
setoran dalam proses atau cek beredar. check atau cek kosong. Perusahan
Ketika uang tunai atau cek yang
telah diterima dan dicatat oleh Yang dimaksud ialah Cek yang tidak diterima Hal ini dapat terjadi
perusahaan ternyata belum dicatat ketika cek yang telah oleh bank dikarenakan akibat dari kesalahan
oleh pihak bank yang ditunjuk oleh dicatat oleh sebuah dana yang terdapat di input nominal angka
perusahaan. Jika hal seperti ini perusahaan akan dalam rekening atau jumlah atau
terjadi maka setoran tidak akan tetapi belum perusahaan tidak transaksi yang
muncul pada laporan keuangan dicairkan. Jika mencukupi. Saldo yang sebenarnya belum
bank. Pada dasarnya, setoran dalam proses pencairan terdapat di rekening terjadi
proses ini terjadi ketika data yang belum diselesaikan perusahaan juga akan
dimaksudkan tersebut terlambat maka data tidak dikurangi.
sampai ke bank bersangkutan. akan muncul pada
Sehingga, data tersebut tidak bisa laporan keuangan
dimasukkan ke dalam catatan pada bank.
hari tersebut..
Bentuk
Rekonsiliasi
Bank

Bentuk Rekonsiliasi Bank Vertikal (Report Form)


Bentuk
Rekonsiliasi
Bank

Bentuk Rekonsiliasi Bank Skontro (Account Form)


Bentuk
Rekonsiliasi
Bank

Bentuk Rekonsiliasi Bank 4 Kolom


Bentuk
Rekonsiliasi
Bank

Bentuk Rekonsiliasi Bank 8 Kolom


Penyebab Terjadinya Rekonsiliasi Bank
1. Piutang Wesel 2. Deposit In Transit 3. Beban dan
• Piutang wesel bisa • Rekonsiliasi bank juga Pendapatan Bank
diartikan sebagai hutang bisa terjadi akibat adanya • Rekonsiliasi bank juga
klien yang menggunakan perbedaan catatan kas bisa disebabkan oleh
surat perjanjian yang perusahaan dan bank beban bank. Beban bank
mengikat serta menjamin karena pengaruh deposit yang dimaksud bisa
berupa aset jika sewaktu- in transit. Deposit in berupa beban
waktu terjadi masalah. transit juga sering disebut administrasi, biaya
Pada umumnya, piutang sebagai setoran dalam pelayanan ataupun biaya
wesel bisa menjadi faktor perjalanan. Pada penulisan cek serta beban
terjadinya rekonsiliasi umumnya, deposit in bank lainnya. Pendapatan
bank dikarenakan dana transit ini terjadi saat bunga bank yang belum
dikirim lewat jasa bank. terdapatnya setoran dana dicatat sepenuhnya oleh
Piutang wesel ini juga di akhir bulan yang telah perusahaan juga masuk
biasanya memiliki masa dicatat oleh perusahaan ke dalam beban bank.
perjanjian kurang dari pada bulan tersebut.
satu tahun. Namun, pihak bank baru
bisa mencatat dana
tersebut pada bulan
selanjutnya.
Penyebab Terjadinya Rekonsiliasi Bank
4. Outstanding 5. Kesalahan 6. Kredit Bank
Check Pencatatan • Rekonsiliasi bank
• Outstanding check • Faktor penyebab juga bisa terjadi
merupakan cek rekonsiliasi bank karena terdapatnya
yang masih beredar selanjutnya adalah kredit bank. Kredit
dan dapat terjadinya bank yang
menyebabkan kesalahan dimaksud bisa
terjadi suatu pencatatan. berupa penagihan
rekonsiliasi bank. Kesalahan ini bisa ataupun deposito
Singkatnya, disebabkan oleh dari pihak bank.
outstanding check pihak bank ataupun Transaksi jenis ini
ini telah tercatat dari pihak hanya bisa
oleh perusahaan perusahaan itu diketahui jika
akan tetapi, belum sendiri. nasabah menerima
sepenuhnya rekening koran.
tercatat dari pihak
bank.
Faktor yang Umumnya Menyebabkan Perbedaan
Catatan Bank dan Perusahaan
Yang Menambah Saldo Kas Yang Menambah Saldo Kas
berdasarkan Catatan Perusahaan berdasarkan Rekening Koran Bank
Adapun beberapa hal yang termasuk di
Adapun beberapa hal yang termasuk di
dalam kasus ini diantaranya ialah dana
dalam kasus ini diantaranya ialah penagihan
belum disetor, setoran masih dalam
piutang wesel, pendapatan bunga wesel,
perjalanan, kesalahan pencatatan
pendapatan jasa giro atau interest income,
terdapatnya kesalahan pencatatan
penerimaan yang terlalu kecil atau
+ + penerimaan yang terlalu kecil, atau
kesalahan pengeluaran yang terlalu besar.
sebaliknya, terdapatnya pencatatan
pengeluaran yang terlalu besar.

Yang Mengurangi Saldo Kas


Yang Mengurangi Saldo Kas berdasarkan
Berdasarkan Catatan Perusahaan
Adapun beberapa hal yang termasuk
- - Rekening Koran Bank
di dalam kasus ini diantaranya ialah Adapun beberapa hal yang termasuk di
biaya administrasi bank, biaya inkaso, dalam kasus ini diantaranya ialah cek yang
cek yang ditolak oleh bank atau cek beredar, kesalahan pencatatan penerimaan
kosong, adanya kesalahan pencatatan yang terlalu besar atau terjadinya kesalahan
penerimaan yang terlalu besar atau pencatatan pengeluaran yang terlalu kecil.
terjadinya kesalahan pencatatan
pengeluaran yang terlalu kecil.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai