Yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh
suatu perusahaan, yang dimana kekayaan tersebut didapatkan dalam bentuk
siap pakai atau telah dibangun terlebih dahulu, sifatnya permanen dan dapat
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan untuk jangka waktu yang relatif
panjang serta memiliki nilai cukup material.
Aktiva tetap yaitu sumber daya ekonomi yang didapatkan dan dikuasai oleh
perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya yaitu aktiva
tetap yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya dalam
menghasilkan produk atau jasa.
Aset tetap yang dapat diganti dengan aset sejenis, penyusutannya disebut
depresiasi. Penyusutan sumber alam disebut deplesi, sedangkan penyusutan
aset tidak berwujud disebut amortisasi.
- Keuntungan 13.000.000
Jurnal :
Febuari 2012 Kas Rp53.000.000 (D)
Akumulasi penyusutan Mesin Rp40.000.000 (D)
Mesin Rp80.000.000 (K)
Keuntungan pelepasan aktiva Rp13.000.000 (K)
Contoh :
Suatu tanah, bangunan dan peralatan diperoleh dengan harga Rp.80.000.000,00,
menurut taksiran fiskus harga masing-masing aktiva tersebut adalah : Tanah Rp.
14.000.000,00, bangunan Rp. 30.000.000,00 dan peralatan Rp. 6.000.000,00 maka untuk
menentukan harga perolehan masing-masing aktiva tersebut adalah :
Contoh :
Pada tanggal 2 januari 2008 PT. FiFa membeli sebuah gedung dengan cara mencicil seharga
Rp. 750.000.000 dengan uang muka Rp. 250.000.000 sisanya diangsur setiap akhir tahun
selama dua tahun dengan bunga 5% per tahun.
Building…………………..Rp. 750.000.000
Cash…………………………………………...Rp. 250.000.000
Contract Payable……………………………...Rp. 500.000.000
Contoh :
PT. Wicaksono menukarkan sebuah mesin dengan 2.000 lembar saham biasa, nominal
Rp. 10.000 per lembar pada saat pertukaran harga pasar saham @Rp. 11.000 perlembar,
maka :
Nilai Kurs = 2.000 x Rp. 11.000 = Rp. 22.000.000
Nilai Nominal = 2.000 x Rp. 10.000 = Rp. 20.000.000
Premium on Common Stock Rp. 2.000.000
Pertukaran ( Exchange )
Jika aktiva tetap diperoleh dengan cara tukar tambah, yang perlu diperhatikan adalah :
Jika harga pasar Aktiva lama > Nilai buku Aktiva lama = laba
Jika harga pasar Aktiva lama < Nilai buku Aktiva lama = rugi
Apabila harga perolehan aktiva lebih rendah dari harga beli diluar, maka selisihnya
merupakan penghematan biaya dan tidak boleh diakui sebagai laba. Dan jika harga pokok
aktiva lebih tinggi daripada harga beli diluar, maka selisihnya harus diakui sebagai rugi.
Bila dalam menerima hadiah tersebut dikeluarkan biaya Rp. 2.000.000,00 maka
jurnalnya :