Anda di halaman 1dari 13

Aset Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Asset

1. Pengertian Dan Karakteristik


Aktiva tetap adalah aset berujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.
Aktiva tetap adalah aktiva (kekayaan) yang dimiliki perusahaan yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu,sifatnya permanen dan digunakan dalam
kegiatan normal perusahaan untuk jangka panjang serta mempunyai nilai yang cukup material.
Aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan,artinya tetap dimiliki untuk digunakan dalam
operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali (barang dagangannya),atau investasi.
b. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan,dan nilai
manfaatnya dapat diukur.
c. Mempunyai nilai yang cukup material,artinya nilai/harga aktiva tersebut cukup tinggi. Misalnya
tanah,bangunan,mesin-mesin,inventaris,peralatan,kendaraan. Sedang aktiva yang nilainya
relative kecil,walaupun dapat digunakan dalam jangka panjang,tidak digolongkan sebagai
aktiva. Misalnya: pulpen,kalkulator,gunting.
d. Memiliki wujud fisik.
Catatan : Dikarenakan memiliki nilai yang tinggi, penggunaan yang relatif lama dan menjadi alat
utama perusahaan menghasilkan revenue, maka investasi dalam aset tetap (Capital Budgeting)
harus diperhitungkan dengan matang.

2. Klasifikasi Aktiva Tetap


Umumnya aset tetap dibagi dalam empat kelompok, yaitu:

1.   Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung perusahaan.
2.   Perbaikan Tanah, seperti jalan diseputar lokasi perusahaan yang dibangun perusahaan,
tempat parkir, pagar, dan saluran air bawah tanah.
3.   Gedung, seperti gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik, dan gudang.
4.   Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, dan meubel.

3. Cara Memperoleh Aktiva Tetap


Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan
akan mempengaruhi penentuan harga pokok perolehan. Yang menjadi permasalahan
akuntansinya adalah dengan cara bagaimana aktiva itu diperoleh perusahaan sehingga mejadi
miliknya. Aktiva tetap dapat diperoleh dengan beberapa cara, cara perolehan aktiva tetap
tersebut diantaranya:
1. Pembelian tunai

a. Aktiva yang dibeli dengan tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan untul
memperoleh pembelian itu. Jika ada potongan harga (discount) maka harus dikurangi
dari nilai cost.
b. Jika beberapa aktiva dibeli sekaligus / gabungan (lump sum) maka harus dipisahkan nilai
masing-masing aktiva sesuai dengan pedoman SAK sebagai berikut: “ Harga perolehan
dari masing-masing aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berasarkan perbandingan nilai wajar masing-
masing aktiva yang bersangkutan” (2007:16.4)

2. Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan
aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.

3. Ditukar dengan aktiva lain


Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering
disebut dengan tukar tambah, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva
baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar tunai. Dalam
keadaan seperti ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru
dikapitalisasi dengan jumlah harga pasar aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan
atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru. Masalah timbul apabila harga
aktiva lama atau aktiva baru tidak dapat ditentukan. Dalam hal ini nilai buku aktiva lama
akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Selain masalah diatas,
masalah lainnya adalah pengakuan rugi atau laba yang timbul karena adanya pertukaran
aktiva tetap tersebut adalah:

- Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva
tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama. Dalam
pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai buku yang diserahkan
dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada
tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.

- Pertukaran aktiva tetap yang sejenis


Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva
tetap yang sifat dan fungsinya sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang sejenis laba
yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang
bersangkutan). Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya
dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

4. Menerbitkan surat berharga


Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi, dicatat
sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga
pasar saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan
sebesar harga pasar aktiva tetap tersebut.

5. Diperoleh dari sumbangan / Donasi


Dalam SAK dijelaskan bahwa aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat
sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal
yang berasal dari sumbangan.

6. Aktiva yang dibuat sendiri


Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa biaya perolehan suatu aktiva yang
dibangun sendiri ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti suatu aktiva yang
diperoleh. Perusahaan sering membangun sendiri aktiva yang dibutuhkannya. Beberapa
alasan mengapa perusahaan membuat aktivanya sendiri adalah:
a. menghemat biaya.
b. memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai (idle capacity).
c.  keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik.
d. Penentuan Aktiva Tetap

PENENTUAN HARGA PEROLEHAN ASET TETAP

Dari beragam aset tetap berujud, untuk tujuan akuntansi dilakukan pengelompokkan sbb:
1.   Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah untuk lokasi perusahaan, pertanian, dan
peternakan.
2.   Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bisa diganti
dengan aset yang sejenis, misalnya gedung dan peralatan.
3.   Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat
diganti dengan aset yang sejenis, seperti sumber-sumber alam misalnya tambang dan hutan.

4. Penilaian Aktiva Tetap

Penilaian Aktiva Tetap

Sehubungan dengan proses perolehannya, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebagai
berikut :

1. Aktiva tetap yang diperoleh dalam bentuk siap pakia harga perolehannya ditetapkan
berdasarkan harga beli, ditmabh dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan usaha
penempatan aktiva tetap yang bersangkutan pada tempat dan kondisi yang siap untuk
dipergunakan seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
2. Aktiva tetap yang dibangun sendiri harga perolehannya ditetapkan berdasarkan biaya-biaya
yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aktiva tetap yang bersangkutan, sampai siap
dipergunakan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya-biaya tidak langsung (Overhead).
3. Aktiva tetap yang diperoleh melalui pertukaran dengan aktiva non kas, harga perolehannya
ditetapkan berdasarkan harga pasar aktiva yang diserahkan atau harga pasar aktiva yang
diterima, bergantung kepada harga mana yang dipandang lebih wajar.
4. Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan, harga perolehannya ditetapkan berdasarkan
harga pasar aktiva yang diterima atau harga taksiran yang wajar. 
5. Aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan, harga perolehan masing-masing aktiva
ditetapkan berdasarkan alokasi harga perolehan gabungan dengan perbandingan yang wajar.

PRINSIP PENILAIAN ASET TETAP BERUJUD

ASET TETAP DINYATAKAN SEBESAR NILAI BUKU YAITU HARGA PEROLEHAN ASET TETAP
TERSEBUT DIKURANGI DENGAN AKUMULASI PENYUSUTANNYA

Sesudah aset tetap diperoleh dan dalam masa penggunaan, maka:


1.    Aset yang umurnya tidak terbatas seperti tanah, dilaporkan dalam neraca sebesar harga
perolehannya
2.    Aset yang umurnya terbatas dicantumkankan dalam neraca sebesar nilai bukunya.

5. Cara Perolehan Aset Tetap

CARA-CARA PEROLEHAN ASET TETAP


a. Pembelian Tunai
b. Pembelian Angsuran
c. Ditukar dengan Surat-surat Berharga
d. Ditukar dengan Aset Tetap yang Lain
e. Pertukaran aset tetap yang tidak sejenis
f. Pertukaran aset tetap yang sejenis
g. Diperoleh dari Hadiah/Donasi
h. Aset yang Dibuat Sendiri

MASALAH KHUSUS DLM PENENTUAN HARGA PEROLEHAN


1.   Pembelian dengan Menggunakan Wesel Berbunga
2.   Pembelian dalam Satu Paket (lump-sum)
3.   Perolehan dengan Membangun Sendiri

6. HARGA PEROLEHAN ASET TETAP BERUJUD

Aset tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya.

Aset tetap berujud, termasuk:


1.    Tanah
2.    Bangunan/Gedung
3.    Mesin dan Alat-alat
4.    Alat-alat Kerja
5.    Pattern dan Dies/Cetakan
6.    Perabot/Mebelair dan Alat-alat Kantor
7.    Kendaraan
8.    Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan/Returnable Container

Tanah, harga perolehannya meliputi


a.   harga beli tunai tanah
b.   biaya balik nama
c.   komisi pembelian
d.   biaya penelitian tanah
e.   pajak, iuran, atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli
f.     biaya merobohkan bangunan lama
g.   biaya perataan tanah, pembersihan, dan pembagian

Bangunan
Jika gedung dibuat sendiri, maka harga perolehan gedung terdiri dari:
a.   biaya-biaya pembuatan gedung
b.   biaya perencanaan dan desain gambar
c.   biaya izin bangunan
d.   pajak-pajak selama masa pembangunan gedung
e.   bunga selama masa pembuatan gedung
f.     asuransi selama masa pembangunan

Perlengkapan gedung (seperti tangga berjalan dan lift) dicatat sendiri dalam rekening alat-alat
gedung dan akan didepresiasi selama umur alat-alat tersebut.

Mesin dan alat-alat, harga perolehannya meliputi:


a.   harga beli
b.   pajak-pajak yang menjadi beban pembeli
c.   biaya angkut
d.   asuransi selama dalam perjalanan
e.   biaya pemasangan
f.     biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin

Bila mesin dibuat sendiri, maka harga perolehannya meliputi semua biaya yang dikeluarkan
untuk membuat mesin.

Mesin yang disewa dari pihak lain, biaya sewanya tidak dikapitalisasi tetapi dibebankan sebagai
biaya pada periode terjadinya.

Alat-alat kerja berupa alat-alat untuk mesin atau alat-alat tangan (seperti drei, catut, & palu)
memiliki harga perolehan yang relatif kecil shg tidak didepresiasi tetapi diperlakukan sbb:
1.   pada waktu pembelian dikapitalisasi, kemudian pada setiap akhir periode dihitung fisiknya.
Selisihnya dicatat sebagai biaya untuk periode yang bersangkutan dan rekening alat-alat kerja
dikredit; atau
2.   dikapitalisasi sebagai aset dengan jumlah tertentu dan dianggap sebagai persediaan normal,
kemudian setiap kali pembelian baru dibebankan sebagai biaya.

Pattern dan Dies/Cetakan yang dipakai untuk produksi dalam beberapa periode dicatat dalam
rekening aset tetap dan didepresiasi selama umur ekonomisnya.

Tetapi jika cetakan hanya dipakai memproduksi pesanan khusus, maka harga perolehannya
dibebankan sebagai biaya produksi pesanan tersebut.

Perabot dan alat-alat kantor, pembelian atau pembuatannya harus dipisah-pisahkan untuk
fungsi produksi, penjualan, dan administrasi karena depresiasinya dibebankan pada masing-
masing fungsi tersebut.

Harga perolehannya terdiri atas harga beli, biaya angkut, dan pajak yang menjadi tanggungan
pembeli.

Kendaraan, juga dipisahkan berdasarkan fungsi. Harga perolehannya meliputi harga faktur, bea
balik nama, & biaya angkut.

Pajak yang dibayar setiap periode (seperti pajak kendaraan bermotor dan jasa raharja)
dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan.

Returnable Container adalah barang-barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang
dijual, misalnya drum, tangki, dan botol. Barang tersebut merupakan aset perusahaan dan
disusut selama umur kegunaannya.

Bila tempat barang tersebut dikembalikan, maka harga jual tidak termasuk harga tempat
barang tersebut

7. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau yang harus
dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitas pemerintah, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal entitas pemerintahan, dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva memiliki wujud, sehingga sering kali
aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets).

GOLONGAN AKTIVA TETAP

 Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement


 Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement
 Mesin dan ekuipmen pabrik.
 Mesin dan ekuipmen kantor.
 Mebel
 Kendaraan
 Aktivatetap lainnya.

1. A.    PORTABILITY

Portability aktiva tetap digolongkan menurut mudah dan dapat atau tidaknya aktiva
tetapdipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sebagai berikut :

1. Portable ( dapat dibawa dengan tangan manusia )


2. Movable ( dapat dipindahkan dengan bantuan ekuipmen)
3. Fixtures ( melekat pada aktiva tetap lainnya )

C.  DOKUMEN

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva
tetap yang bersangkutan adalah :

1. Surat permintaan otorisasi investasi ( expenditure authorization request


atauauthorization for expenditure )

Karena investasi dalam aktiva tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relative besar dan
mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relative panjang,maka pengendalian
aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang.

1. Surat permintaan reparasi ( authorization for repair )

Berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparsi yang merupakan pengeluaran modal.

1. Surat permintaan transfer aktiva tetap

Berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.

1. Surat permintaan penghentian pemaikaian aktiva tetap.

Berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktivatetap.

1. Surat perintah kerja (work order )

Berfungsi sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetapdan


sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap.
1. Surat order pembelian

Diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva tetapkepada
pemasok.

1. Laporan penerimaan barang

Diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaankuantitas,mutu,


dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

1. Faktur dari pemasok

Merupakan tagihan dari pemasok ntuk aktiva tetap yang dibeli.

1. Bukti kas keluar

Merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelahdokumen surat
permintaan otorisasi invesatsi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur
dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsitersebut.

1. Bukti memorial.

Digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktivatetap, harga
pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan
pengeluaran modal. 

D.  CATATAN AKUNTANSI

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :

1. Kartu Aktiva TetapMerupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk
mencatat secara rincisegala data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu.

1. Jurnal UmumUntuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah selesai
dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap,
penghentian pemakaian aktiva tetap dan depresiasi aktiva tetap.

1. .Register Bukti Kas Keluar Untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap tetap dan
pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.
Pengelolaan Daftar Aktiva Tetap

 Pencatatan aktiva tetap (misalnya: metode depresiasi, umur ekonomis,


klasifikasi aktiva tetap,dll) harus berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang diterapkan oleh Perusahaan.
 Aktiva tetap harus memiliki nomor identifikasi yang unik. Nomor identifikasi
untuk setiap aktiva tetap harus terdiri dari informasi berikut antara lain: Kode
Perusahaan, Lokasi aktiva, Kategori aktiva, Nomor aktiva
 Semua penambahan aktiv atetap, transfer, transaksi penghapusan /
pemusnahan harus dicatat dalam Daftar Aktiva Tetap tepat waktu.
 Aktiva tetap harus dicatat dalam Daftar Aktiva Tetap oleh Asisten Akun Aktiva
Tetap. Informasi mengenai aktiva tetap yang dicatat dalam sistem antara lain :

1.     Nomor perusahaan
2.     Unit bisnis yang bertanggung jawab
3.     Klasifikasi aktiva tetap
4.     Tanggal perolehan
5.     Harga perolehan
6.     Deskripsi dari aktiva tetap
7.     Lokasi aktiva tetap
8.     Umur ekonomis
9.     Nilai sisa
10.     Metode depresiasi
11.     Nomor aktiva tetap
12.     Nilai asuransi
13.     Unit/User yang bertanggung jawab

Penghitungan Fisik Aktiva Tetap

 Penghitungan fisik aktiva tetap harus dilakukan minimal setahun sekali oleh
Tim penghitungan fisik aktiva tetap untuk memastikan keberadaan dan
kondisi fisik aktiva tetap.
 Tim penghitungan fisik aktiva tetap ditunjuk oleh masing-masing Financial
Controller.
 Semua perbedaan yang dicatat selama penghitungan fisik aktiva tetap harus
segera ditindaklanjuti dan dilaporkan dalam laporan penghitungan fisik aktiva
tetap.
 Laporan penghitungan fisik aktiva tetap harus disetujui oleh Dewan Direksi.

Penghapusan Aktiva Tetap

 Suatu aktiva tetap dihapus dari neraca jika tidak dapat digunakan lagi atau
secara permanen berhenti beroperasi dan tidak memiliki nilai ekonomis di
masa yang akan datang. Penghapusan aktiva tetap dapat disebabkan oleh
aktiva yang hilang, rusak atau tidak digunakan lagi, dll. 
 Penghapusan dapat juga dilakukan jika aktiva tetap tidak sesuai untuk
digunakan atau tidak dapat digunakan meskipun masih tersisa umur
ekonomisnya.Untuk kasus seperti ini, penggantian aktiva tetap tersebut dapat
dilakukan melalui proses persetujuan yang layak.
 Rekomendasi berdasarkan penghitungan fisik aktiva tetap dapat digunakan
sebagai pertimbangan untuk mengajukan penghapusan aktiva tetap.
 Penghapusan aktiva tetap dapat dilakukan melalui penjualan, lelang, atau
aktiva tidak dapat digunakan lagi. Pada saat aktiva tersebut dihapus, nilai yang
tercatat dan akumulasi penyusutan harus dihilangkan dari laporan keuangan,
dan keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut harus diakui.
 Transaksi penghapusan aktiva tetap harus disetujui oleh Pejabat yang
berwenang sebagaimana yang tercantum dalam “Manual of authority’ dan
harus sesuai dengan peraturan pemerintah. Penghapusan aktiva tetap harus
dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Bagian Pajak untuk hal-hal
yang berkaitan dengan pajak.
 Laporan sebagai bukti bahwa aktivitas penghapusan telah dilakukan (misalnya
; laporan lelang, laporan bahwa aktiva tidak dapat digunakan lagi, dll) harus
dibuat sebagai dasar untuk melakukan penghapusan aktiva dari neraca
keuangan perusahaan.
 Sehubungan dengan penghapusan aktiva tetap, Daftar Aktiva Tetap harus di-
update secara akurat dan tepat waktu (untuk aktiva tetap yang dihapus) pada
akhir bulan penghapusan setelah dilakukan penghitungan penyusutan.

Penilaian Kembali/Penurunan Aktiva Tetap

 Perlakuan akuntansi terhadap penilaian kembali/penurunan aktiva tetap harus


mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
diterapkan oleh Perusahaan dan peraturan-peraturan yang berlaku lainnya.
 Penilaian kembali/penurunan aktiva tetap harus dikoordinasikan dengan
Bagian Pajak sebelum dilaksanakan untuk mengantisipasi dampaknya
terhadap aspek-aspek pajak.
 Penilaian kembali/penurunan aktiva tetap harus disetujui oleh Pejabat yang
berwenang sebagaimana yang tercantum dalam “manual of authority”.
 Penilaian kembali aktiva tetap harus dihitung berdasarkan nilai pasar atau nilai
yang wajar yang ditentukan oleh Appraiser/Penilai independen yang
berlisensi.
 Perusahaan dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk mengetahui apakah
ada indikasi bahwa sebuah aktiva mengalami penurunan. Jika indikasi tersebut
ada, atau jika uji penurunan aktiva tahunan diperlukan, perusahaan
memperkirakan nilai jual kembali dari aktiva tersebut. Jika nilai buku dari suatu
aktiva melebihi nilai jual kembalinya, aktiva tersebut dianggap mengalami
penurunan dan nilainya diturunkan sesuai dengan nilai jual kembalinya.
 Jika terjadi penilaian kembali aktiva tetap, perusahaan harus mengungkapkan
antara lain:

1. Tanggal penilaian kembali


2. Nama Appraiser independen
3. Metode dan asumsi-asumsi penting yang digunakan untuk memperkirakan
nilai wajar
4. Sejauh mana nilai wajar ditentukan secara langsung atau diperkirakan
5. Nilai buku dari masing-masing golongan aktiva yang dinilai kembali dengan
cost model (model harga perolehan dan revaluasi)
6. Nilai lebih dari penilaian kembali aktiva tetap termasuk pergerakan dan
batasannya sebagai bagian dari ekuitas (pemegang saham).

Penggantian Aktiva Tetap

 Penggantian aktiva tetap dilakukan berdasarkan tabel berikut atau dapat


dilakukan jika aktiva tersebut telah usang, rusak atau jika aktiva yang dibeli
tersebut tidak sesuai dengan permintaan user.
 User dari Departemen yang terkait bertanggung jawab melakukan
pemeriksaan fisik sebelum penggantian aktiva tetap. Hasil dari pemeriksaan
fisik akan menjadi dokumen pendukung dari permohonan penggantian aktiva
tetap.

 Fixed Asset Period End Closing

 Semua aktiva tetap kecuali tanah disusutkan.


 Penyusutan nilai aktiva tetap harus dialokasikan sepanjang umur ekonomisnya
secara sistematis. Perusahaan menerapkan metode garis lurus untuk
menyusutkan seluruh aktiva tetapnya. Perkiraan umur ekonomis dari setiap
kategori aktiva tetap adalah sebagai berikut: Kategori Gedung umur ekonomis
20 tahun, Kendaraan bermotor 4 tahun.
 Untuk perolehan aktiva tetap biaya-biaya penyusutan dimulai dari bulan
berikut setelah perolehan (sebelum tanggal 15 dicatat pada bulan yang sama,
setelah tanggal 15 dicatat pada bulan berikutnya). Sementara untuk
penghapusan aktiva tetap biaya-biaya penyusutan dibiayakan penuh pada
bulan penghapusan tersebut.
 Nilai sisa umur ekonomis dan metode penyusutan harus ditinjau ulang secara
berkala dan disesuaikan jika perlu minimum setiap akhir tahun keuangan.
 Penyusutan untuk setiap periode harus diakui sebagai biaya untuk periode
tersebut.
 Aktiva tetap yang telah disusutkan penuh harus tetap tercatat dalam Daftar
Aktiva Tetap sampai saat aktiva tersebut dihapuskan.
 Asisten Akun Aktiva Tetap bertanggung jawab melakukan rekonsiliasi antara
General Ledger dan Subsidiary Ledger setiap bulan untuk memastikan bahwa
pembukuan-pembukuan tersebut tepat dan penyesuaian-penyesuaian telah
diproses dengan benar.

Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian

Aktiva tetap dalam penyelesaian merupakan  biya-biaya yang berhubungan secara


langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aktiva tetap yang akan
disajikan sebesar harga perolehan. Aktiva Tetap Dalam Penyelesaikan akan
dipindahkan ke akun  Aktiva Tetap selesai dan siap digunakan.

Pengeluaran Modal dan Pendapatan

Pengeluaran-pengeluaran yang memberikan manfaat lebih dari satu periode


akuntansi harus dikapitalisir sebagai aktiva  sehingga dikategorikan sebagai
Pengeluaran Modal (Capital Expenditur). 

Sedangkan pengeluaran yang memberikan manfaat hanya untuk satu periode


akuntansi atau kurang, maka akan dapat langsung dibebankan  untuk dipertemukan
dengan pendapatan pada periode berjalan atau disebut Pengeluaran Pendapatan 
(Revenue expenditure)

Dengan mempertimbangkan  azas materialitas, maka perlu ditetapkan batasan


pengeluran yang akan diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal atau pengeluaran
pendapatan sebagai berikut :

 Pengeluaran untuk perolehan aktiva tetap atau biaya dibayar dimuka dengan
jumlah dibawah Rp. 5.000.000,-  diperlakukan sebagai revenue expenditure
 Pengeluaran untuk perolehan aktiva tetap atau biaya dibayar dimuka  dengan
jumlah diatas Rp. 5.000.000,- diperlakukan sebagai  capital expenditure

Anda mungkin juga menyukai